Pages


Jumat, 13 Mei 2016

Kematian Tragis Gajah Yani

Salah satu penghuni Kebon Binatang Bandung yang sedang ramai diperbincangkan yaitu, Gajah Yani akhirnya mengakhiri petualangan hidupnya pada hari Rabu 11 Mei 2016. Gajah Sumatra ini mati setelah selama sepekan ini mengalami sakit dan hanya bisa tergeletak di bawah tenda di dalam komplek Kebon Binatang Bandung dan dipisahkan dari ketiga gajah lainnya.

Kematian Tragis Gajah Yani

Quote:Bandung - Seekor Gajah Sumetara bernama Yani, yang menjadi salah satu satwa penghuni Kebun Binatang Bandung dinyatakan mati setelah kondisi sempat kritis.

"Ini saya di lokasi. Benar mati. Matinya tadi magrib sekitar jam 6 sore kurang," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Sylvana Ratina, ketika dihubungi Antara, Rabu malam.

Sebelumnya Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil prihatin saat melihat kondisi gajah sumatera bernama Yani yang sakit di Kebun Binatang Bandung pada Rabu pagi.

Gajah itu lumpuh, terbaring di jerami dan terlindung terpal.

"Ini sangat memprihatinkan. Jadi mewakili kekecewaan dari banyak pihak, tidak hanya masyarakat Kota Bandung, pengunjung juga," katanya.

Sumber



Quote:Bandung - Gajah Sumatera bernama Yani di Kebun Binatang Bandung akhirnya mati sore tadi, Rabu, 11 Mei 2016. Yani selama sepekan belakangan sakit dan hanya bisa tergeletak di bawah tenda biru di komplek kebun binatang, dan dipisahkan dari tiga gajah lainnya.

Beberapa jam sebelumnya ia sempat mendapatkan perawatan dari tim dokter hewan gabungan dari Pemkot Bandung, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, dan Taman Safari dan Rumas Sakit Hewan Cikole.

"Mati sekitar pukul 18.36 WIB setelah mendapat penanganan dari dokter hewan," ujar Kepala BBKSDA Jabar Sylvana Ratina saat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu malam.

Sylvana mengatakan gajah Yani mati karena terlambat ditangani. "Saya sangat menyayangkan kenapa pihak Kebun Binatang Bandung saat (gajah) sakit tidak melaporkan kepada kami. Kan pasti ada tanda-tanda sebelum sakit," ujarnya.

Kandang gajah di Kebun Binatang Tamansari Bandung atapnya sudah mulai compang-camping. Di belakang kandang tua itu, berdiri selembar tenda terpal berwarna biru dengan tinggi kira-kira dua meter. Tenda terpal itu ternyata menyimpan rahasia memilukan. Seekor gajah Sumatera bernama Yani sedang tergeletak tidak berdaya di dalamnya.

Gajah berusia 37 tahun itu terlihat kurus. Sekitaran matanya yang masih terbelalak terlihat basah dan berkerak, seperti habis menangis hebat menahan rasa sakit.

Nafasnya terlihat tersengal-sengal. Keempat kakinya lunglai tidak bergerak, hanya belalainya yang masih berusaha keras menggapai rerumputan di sekitarnya. Yani tengah meregang nyawa, menunggu kematian menjemputnya.

Dari informasi yang diperoleh Tempo, Yani sudah seminggu dipisahkan dari tiga gajah lainnya dari kandang gajah tua yang hampir ambruk itu. Yani ditelantarkan dan tidak diobati sama sekali. Hingga saat ini belum diketahui penyakit yang menyerang Yani.

Sumber



Kematian Gajah Yani ini masih dianggap misterius. Karenanya pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat akan menginvestigasi lebih lanjut mengenai kematian Gajah Sumatra ini.

Kematian Tragis Gajah Yani

Quote:BANDUNG, — Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat akan menginvestigasi penyebab kematian gajah sumatera bernama Yani, hewan koleksi Kebun Binatang Bandung yang mati pada Rabu (11/5/2016) petang.

Upaya pertama yang dilakukan adalah membedah bangkai gajah. Sedikitnya, delapan dokter hewan dari Taman Safari dan Rumah Sakit Hewan Cikole dilibatkan untuk pembedahan yang akan dilakukan pada Kamis (12/5/2016) pagi.

"Tadinya mau malam ini, tetapi karena butuh penerangan 1.000 Watt, tidak mampu difasilitasi pihak Kebun Binatang Bandung, jadi dilakukan besok pagi pukul 07.00 WIB," ujar Kepala BBKSDA Jawa Barat Sylvana Ratina saat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu malam.

Sylvana mengatakan, proses bedah membutuhkan waktu sekitar tiga jam. Proses ini dilakukan untuk mengetahui sebab kematian Yani.

"Nanti kita buat berita acara kematian setelah otopsi dan diketahui penyebabnya. Kemudian nanti kita lakukan pengumpulan bahan keterangan," ujar Sylvana.

Sumber


Kematian Gajah Yani ini juga membuat Walikota Bandung, Ridwan Kamil akan memboikot Kebon Binatang ini karena Ridwan Kamil menganggap ini adalah permasalahan yang serius. Bukan hanya itu, BBKSDA Bandung juga mengancam akan memboikot Kebon Binatang ini.

Quote:BANDUNG - Kematian gajah Sumatera bernama Yani di Kebun Binatang Bandung menjadi persoalan serius. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bahkan menyerukan agar kebun binatang itu diboikot.

Itu terlihat dari akun Instagram pria yang akrab disapa Emil itu. Pada Rabu (11/5/2016) malam, ia menuliskan keluh kesahnya dalam postingan foto dirinya bersama Yani.

"Barusan kabar masuk. Gajah yang tadi pagi ditengok yang bernama Yani mati jam 18-an ;(," tulis Emil di akun Instagram miliknya.

Dia pun menegaskan kembali bahwa kebun binatang tersebut bukan milik pemerintah. Emil akan mencari langkah hukum untuk menangani persoalan yang ada di sana.

Sambil menunggu langkah selanjutnya, ia pun mengajak publik untuk tidak diam melihat persoalan tersebut. "Karena ini bonbin milik pribadi, saya akan pelajari dan cari upaya hukum. Sementara itu Ayo lawan dengan #BoikotBonbinBDG," jelas Emil.

Beragam komentar pun disuarakan warga menanggapi seruan Emil. Berikut ini beberapa komentar warga menanggapi postingan dan seruan Emil:

"Kasian! Hewan hanya makan dr belas kasihan pengunjung yang lempar kacang! #boikotbonbinbdg segera tuntaskan pak. Geram melihatnya tapi saya yakin Wali Kota Bandung bisa menempuh jalur hukum untuk ini," kicau pemilik akun @mariamadiman.

"Pak saya berapa kali ke bonbin setelah setor tiket ke penjaga pintu masuk bukannya dirobek pak tiketnya, tapi malah dimasukin kantong. Gimana ga pada sekarat pak binatangnya kalau duit masuk kantong yg jaga.. Padahal bonbin Bandung banyak yang ngunjungin masa semiskin itu sampe bikin beruang makan kulit kacang pak," tutur pemilik akun @vitagious

"Kasihan si Yani,, sedih banget ngikutin kisahnya... #boikotbonbinbdg," kata pemilik akun @deny.chardy.

"Iya memang binatang2 di bonbin bdg seperti tdk terurus.. Bbrpa bulan lalu saya ksna, gajah itu tampak kelaparan sekali, sampai ngambil kresek yang saya bawa isinya rokok dan botol minuman, sampai dimakannya itu rokok sama botol minuman yg berusaha ia makan juga,, itu terlihat jelas bahwa gajah tsb sangat kelaparan.. Sangat kasihan.. Tdk hanya gajah itu sepertinya semua binatang di situ pun pada kelaparan," terang akun @dewia00038.

Sumber


Quote:Bandung - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat bakal memberikan teguran keras kepada Yayasan Margasatwa Tamansari selaku pengelola Kebun Binatang Bandung. Yayasan itu dianggap menelantarkan seekor gajah berna Yani hingga mati Rabu, 11 Mei 2016, jam 18.36.

"Saya akan menegur keras. Kebun Binatang Bandung teledor. Bagi saya ini sudah menelantarkan satwa," ujar Kepala BBKSDA Jawa Barat Sylvana Ratina saat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu malam.

BBKSDA bahkan mengancam mengambil alih pengelolaan Kebun Binatang Bandung bila nanti diketahui Yayasan Margasatwa Tamansari sudah tidak mampu lagi merawat satwa-satwa koleksi. Menurut Sylvana, pengelola Kebun Binatang Bandung mengalami kesulitan keuangan.

Salah satu indikatornya adalah tidak adanya dokter hewan tetap di sana. "Dokter hewan tidak ada, katanya mereka kekurangan dana. Ini satwa-satwa dilindungi dan milik negara. Akan kami sita kalau mereka tidak sanggup (merawat)," ia menjelaskan.

Gajah Sumatera bernama Yani, satwa koleksi Kebun Binatang Bandung yang sudah sepekan tergeletak di tenda terpal biru di belakang kandang 3 gajah lainnya akhirnya mati setelah mendapat penanganan dari tim dokter hewan gabungan Pemerintah Kota Bandung, BKSDA, Taman Safari dan Rumas Sakit Hewan Cikole, Rabu sore. Ia mati karena telat mendapatkan perawatan dokter.

Satwa yang nantinya disita, kata Sylvana, akan langsung dikirim ke Taman Safari Bandung. "Tapi kami berikan teguran dulu setelah jelas penyebab kematiannya dan dibuat berita acara kematian," ujarnya.

Sumur


Ini lagi videonya Gan. Sedih ngeliatnya..



Begitulah kisah tragis yang dialami oleh Gajah Yani yang tinggal di Kebon Binatang Bandung. Semoga aja kedepannya nggak ada lagi kasus penelantaran satwa seperti ini. Dan semua binatang yang tinggal di Indonesia ini bisa hidup dengan tenang dan bahagia di alam mereka.
Lagi-lagi kebun binatang gak bisa ngurus hewan-hewannya
Calon sepi Nih TS. selama tidak ada urusanya dengan DKI berita lain di anggap tak Sexy

Quote:Apabila anda tertarik dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan Silahkan kirimkan CV lengkap dan pas foto ke database.recruitment@diangraha.com(dengan subject: kaskus_posisi yang di lamar) Sebelum Tanggal : 18 Mei 2016
Ini pasti gara2 RS. Sumber Waras ga buka RSHewan..

Semoga kasus penelantaran hewan di Kebun Binatang segera diakhiri..

Cukup KB Surabaya dan KB Bandung saja..
Manusia lebih kejam dr binatang!
Terbukti...berkali2 pula!!
Masuk kompas nih brita gajahnya


ini yang ngurus kek sempak
Quote:Original Posted By mikail_yani


ini yang ngurus kek sempak


sabar om yani
Kasihan Gajahnya ane liat di tv belalalinya njulur" ga tega liatnya
Miris gan lihatnya ..
bduka gan kacaw

Quote:
jual id kaskus lawas 2003-2005 pangkat
newbie ada yg pake email ada yg tanpa email
harga mulai 20rb/id bayar lewat pulsa sms
083114-706931
Kasian liat yani
Boikot aja it bonbin
Quote:Original Posted By diangrahae
Calon sepi Nih TS. selama tidak ada urusanya dengan DKI berita lain di anggap tak Sexy



Sepi sih, tapi HaTe

btw,
turut berduka cita buat Gajah Yani
yah sedih banget, semoga tenang ya mpok yani.
RIP for Yani
Seharusnya setiap bonbin yang dibuka sama swasta itu harus dapat pengawasan dari pemerintah, kalau udah gak bener harusnya langsung ditindak
ht tapi sepi

Yani
Walikotanya sibuk pencitraan
Kejam bgt
turut berduka.
apa tdk ada langkah hukum untuk meminta pertanggungjawaban bonbinnya?
kasian bgt gan
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar