Bagi sebagian orang, kehadiran sahabat seringkali lebih berarti dibanding pacar. Sepuluh pacar bisa dicari, namun seorang sahabat begitu berarti. Sepandai-pandai menjaga persahabatan, pada saatnya -alasan klise mengatakan- setiap ada pertemuan pasti akan ada perpisahaan. Entah karena ditinggal lulus (wisuda) duluan, perbedaan profesi, tuntutan pekerjaan atau karena kembali ke daerah asal, suatu saat ada masa dimana kita harus merelakan sahabat yang selalu menemani.
Berbeda dengan wanita, Pria mungkin bukanlah makhluk yang gampang menunjukan perasaanya, entah karena menjaga gengsi atau karena kodrat yang konon lebih menggunakan logikanya. Jika wanita berpisah dengan sahabat seringkali disertai derai air mata, maka berbeda dengan pria jangankan airmata seringkai hanya disertai canda-tawa, bully bahkan sumpah serapah untuk mengantar kepergian sahabatnya. Bukan berarti pria lebih siap menghadapi perpisahan, Semua itu seringkali justru hanya untuk menutupi kesedihan.
Jika perpisahan itu terlihat lebih tegar. sebenernya dibalik itu semua, dibalik tepukan punggung, tendangan, jabat tangan yang erat, sedikit senyuman dan lebih banyak canda-tawa ada maksud yang ingin disampaikan “Gue belom siap kehilangan lo bro, gw masih pengin bareng lo, nongkrong bareng, begadang, nge-game, nykripsi bareng2, sh*t !!! kenapa sih cepet banget harus ada momen kek gini"
Beberapa kali ditinggal sahabat, yang seringkali karena mereka lulus duluan, berikut adalah momen2 kampret saat perpisahan. entah hanya terjadi pada ane seorang? atau juga pada agan2?