Upaya KPAI mempersoalkan Awkarin dan Anya Geraldine

Karin "Awkarin" Novilda (kiri) dan Anya Geraldine (kanan).
Karin "Awkarin" Novilda (18)dan Anya Geraldine (20), dua pesohor media sosial yang tengah naik daun.

Dengan ratusan ribu pengikut di Instagram, tiap kiriman mereka bisa disambut puluhan ribu tanda suka. Kanal YouTube mereka juga semarak. Satu video blog (vlog) minimal sudah dilihat ratusan ribu kali. Beberapa mencapai angka jutaan.

Popularitas pula yang berpotensi menjegal kedua gadis itu. Karena punya pengikut yang banyak, keduanya dianggap membawa dampak negatif kepada anak-anak. Tudingan itu datang dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

KPAI mengaku menerima banyak laporan dari para orang tua, yang khawatir dengan penyebaran konten-konten dari Karin dan Anya. Sehubungan kasus ini, KPAI telah bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Hasil rapat dengan Kominfo beberapa waktu lalu adalah mengindikasikan konten-konten itu ada unsur pidana," kata Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh, dinukil Antara News, Kamis (22/9).

Kata Niam, dua gadis pesohor itu bisa dipidanakan karena melanggar Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), dan Undang-Undang No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Sayangnya, tidak ada keterangan rinci pasal berapa saja yang telah dilanggar.

Laporan KPAI ke Kominfo itu, ikut memunculkan wacana melakukan sensor atau blokir terhadap konten Awkarin dan Anya.

Di sisi lain, Menkominfo Rudiantara menolak berkomentar soal konten-konten kiriman Anya dan Awkarin. Dilansir detikcom (20/9), Rudiantara sekadar menyampaikan pandangan pribadi, tidak dalam kapasitasnya sebagai menteri.

"Kalau secara pribadi, bukan kedinasan ya, tidak sesuai dengan kaidah-kaidah Indonesia. Itu benar (Anya Geraldine) belum menikah dia?" kata dia. "Di agama kan ada tata krama dan tata caranya, enggak bisa berlebihan. Saya belum lihat videonya, tapi dari sisi kebudayaan dan agama harusnya tidak seperti itu."
Perlukah melakukan sensor
Pernyataan Rudiantara itu merujuk pada vlog Anya, yang dikirim pada akhir Agustus. Vlog itu merupakan rekaman liburan Anya dan pacarnya di Bali.

Bak pasangan yang sedang bulan madu, mereka menginap bersama di beberapa vila dan hotel nan mewah. Pun ada banyak pose intim dalam vlog itu. Mulai dari pelukan mesra, ciuman, hingga kemesraan di area kolam renang privat.

Versi panjang vlog (21 menit 14 detik) itu bisa dilihat di kanal YouTube milik Anya. Namun, versi pendeknya (sekitar 5 menit) kini tak lagi tersedia untuk publik. Versi pendek itu dimaksudkan sebagai pancingan (teaser), dan memang memuat lebih banyak gambar mesra.

Apa yang terekam dalam vlog Anya, tak jauh beda dengan Awkarin. Sejak beberapa bulan lalu, nama Awkarin lebih dulu mengemuka, termasuk lewat video-video yang menyajikan laku intim bersama sang pacar. Dia juga acap kali memamerkan video pesta di kelab malam--beberapa dibagikan di Snapchat. Lengkap dengan adegan meneguk minuman keras.

Sebagian netizen kerap mempermasalahkan pakaiannya yang konon seksi, hingga tutur katanya yang terdengar kasar. Jangan heran bila di Change.org, setidaknya ada empat petisi yang menyoal polah Awkarin.

Namun, remaja putri itu punya cara sendiri dalam menanggapi respons miring. Teranyar, Awkarin merilis video musik berjudul BAD, bersama rapper Young Lex.

BAD seolah jawaban Awkarin terhadap para pembenci (haters). "I'm bad girl, bila kau tak pernah buat dosa silahkan hina aku sepuasnya kalian semua suci aku penuh dosa," demikian penggalan liriknya.

Dalam sebuah wawancara dengan Beritagar.id, Awkarin juga punya jawaban untuk para pembencinya. "Moral itu urusan manusia dan Tuhannya, bukan dengan para haters!"
Young Lex ft AwKarin - BAD ( Official Music Video Clip )
Ihwal fenomena ini, pandangan juga datang dari guru besar sosiologi Universitas Gadjah Mada, Prof Heru Nugroho. Menurut Heru, ada benturan antara pengaruh-pengaruh yang muncul di YouTube dengan norma-norma yang dipegang masyarakat.

Seperti dilansir detikcom, alih-alih menuntut sensor terhadap para pesohor media sosial itu, Heru menyarankan orang tua untuk lebih proaktif berkomunikasi dengan anak-anak.

"Yang terjadi kemunafikan, minta disensor. Kenyataan seperti itu, gaya hidup global dari luar sulit sekali dibendung. Sekarang tinggal di tingkat keluarga gimana mau bendung? Komunikasi kini lebih banyak pegang gadget, bukan komunikasi verbal face to face," ujar Heru.

Adapun Menkominfo Rudiantara juga mengaku kesulitan bila harus melakukan sensor atau blokir. "Ini kalau posting-an invidu, enggak bisa dipantau. Kita ini mempelototi semua, ada berapa juta orang Indonesia yang posting," kata Rudiantara, dikutip Liputan6.com.

Pun menyensor Anya atau Awkarin, tidak menjamin fenomena ini bakal selesai. Boleh jadi akan muncul, nama pesohor muda lain dengan bentuk-bentuk "keberanian" baru, yang mungkin siap disambut para penentangnya.

Catatan lain, dari linimasa Twitter, topik ini terpantau mendapat respons dari netizen. Mayoritas komentar memuat kritik atas langkah KPAI, wacana sensor, dan ancaman pidana.
Bengeut si bapa ieu ceuk urang sih teu ngeunaheun & mengandung unsur kriminal oge https://t.co/T52ZOWSxBZ
— Gustaff H. Iskandar (@gstff) September 22, 2016 of all the fuss on this awkarin x young lex thingy, one thing i worry the most is how KPAI and menkominfo tries to censor people on the net
— ｉｚｚｙ (@vngnc) September 21, 2016Gw ga setuju sama kelakuan Awkarin. But she has her own choice. Tapi dilaporkan ke Kominfo oleh KPAI?
— Daddy Without Sugar (@glrhn) September 20, 2016 Dasar orang tua pemalas | KPAI Laporkan Akun Selebgram Awkarin dan Anya Geraldine ke Kominfo https://t.co/4kDfGf7x7R
— Ranna S. (@_rannah) September 20, 2016 KPAI rajin banget nguruain AwKarin, makin keliatan gak pentingnya lembaga ini. Terlalu banyak orang tua yg lemah akan perubahan jaman.
— Raymas Putro (@raymasputro) September 20, 2016 Awkarin dilaporin ke KPAI, ketawa ahhhh gagagagagaga * lah kenapa ketawanya jadi begini*
— Ryandi Rachman (@ryandirachman) September 20, 2016 @detikcom harusnya KPAI urus kasus Mario Teguh yg tidak mengakui anaknya
— wrahardian (@wrahardian2) September 20, 2016


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...anya-geraldine

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Made Sandy Salihin: Pelit banget bunuh orang dengan segelas kopi

- Warkop DKI Reborn film Indonesiaterlaris sepanjang masa

- Sidang Mirna berbuah laporan ke Komisi Yudisial

Emang mereka pilih idup yang kayak gitu bray, menuhankan popularitas
Ketika disinggung siap-siap aja bakal kena kata-kata "alahh munafik, sok suci lu!"
Moral emang urusan manusia dgn tuhannya, tapi jangan lupa dek sama norma kesopanan & kesusilaan


Quote:Original Posted By mooniequeenie ►


Kan udah ada lagunya si Awkarin

I'm a bad girl

Kamu syucih akuh pwenuh dowsahhh
Quote:Original Posted By pgttopxxi88 ►
kelen semuah syuciihh akyu peynuhh dosyaaa!! :'v

Anyiiin#@%&$+ mules guwah

Quote:Original Posted By veelanova ►
Emang mereka pilih idup yang kayak gitu bray, menuhankan popularitas
Ketika disinggung siap-siap aja bakal kena kata-kata "alahh munafik, sok suci lu!"
Moral emang urusan manusia dgn tuhannya, tapi jangan lupa dek sama norma kesopanan & kesusilaan

yang sering bilang gitu siapa yak kayaknya pernah baca

Hidup adalah pilihan... soo ahh sudahlah

blokir semua socmed kelar dah, sekalian pake gfw biar ga tembus

ig nya apa

KPAI yang mempersoalkannya
jadi para kaum Ibu dan Anak dilindungi dari dampak ynag akan ditimbukannya
dengan kata lain, ini dikhususkan untuk para kaum Bapak

orang tua cuma mo nyari enaknya aja
dikit2 minta sensor
tanggung jawab pengawasan ???

pengawasan orang tua juga perlu sebenernya . . . itu si Anya ditegur dan baiknya dia nurut. konten2 yang gak harusnya disitu dihapusin. beda cerita lagi sama si awkarin . . . dia malah bangga

jangan lupa aja sama etika sopan santun aja sih

kpai kok seneng banget cari muka sana sini?
bocah hipster ngapain di urusin,apalagi mereka mereka di belakangnya bookingan

aduh bro bro mending tuh 2 gadis di kirim ke barat aja

Biar Go internasional *canda*

Acara TV donk sesekali diperhatikan

pejwan

bingung mau komen apa

emang pengikutnya kebanyakan usia berapakah? usia setara sd? smp? sma? om om?

ig nya dong gan..

mending sensor dibalikin kayak jaman dulu aja. trus anak anak yg katanya gaul itu biarin aja. serahkan segala pengawasan kepada orang tua. as simple as that

ngeri ah

positif thinking aja bre, mungkin dianya pengen ke neraka

kpai mnding ksh pnyuluhan ke sklh2, ttg pondasi agama, sama efek dr sosmed, jgn lgsg main larang2 aja. kya yg punya hidup situ aja :v

Si kampret lagi

Via: Kaskus.co.id