Pages


Minggu, 12 Juli 2015

Hidup tanpa Masalah, Hidup tanpa Menzalimi



Quote:“Ya Allah, Engkau Maha Tahu, berilah hamba keadilan,” demikian doa pendek dan tulus dari seorang laki-laki tua, mengadu kepada Tuhannya atas peristiwa yang menimpanya.

Saat ia tengah mengais rezeki demi keluarga yang setia menantinya di rumah. Sepanjang hari ia memancing ikan di sebuah sungai dengan tekad penuh agar keluarganya dapan menikmati makan yang sepantasnya. Namun di sore hari, setelah keringat, peluh, dan lelah berbuah sejumlah ikan segar yang siap dimasak dan dinikmati bersama, datanglah seorang pemuda tak bertanggungjawab. Dan, dengan menghardik keras disertai ancaman ia ambil paksa ikan-ikan itu semua.

Deg, hampa, sedih, tangisan bercucuran karena terbayang di benaknya istri dan anak-anaknya tengah menunggu dengan penuh harap, mendambakan makan nikmat sepulangnya ia ke rumah. Tapi apa yang mau dikata, kejadian barusan pupuskan harapan menjulang dari dia dan keluarganya. Ia harus pulang tanpa ikan. Ia pulang tanpa lauk pauk untuk makan hari itu dan hari-hari berikut.

Sementara sang pemuda dengan tertawa lepas, ia pulang dan dapat makan ikan yang begitu lezatnya. Tapi keesokan harinya tangannya mulai terasa sakit. Pergelangan tangannya tiba-tiba membengkak, kemudian tidak lama setelah itu membusuk. Sejumlah tabib ia datangi, tapi bukan kesembuhan yang menghampirinya, justru luka, bengkak, busuk, hingga borok laksana kangker ganas itu terus menjalar hingga ke sikutnya. Hingga salah sejumlah tabib pun menyatakan harus segera mengamputasinya, agar tidak menjalar lebih jauh ke anggota tubuh yang lain.

Sementara diagnosa dan obat belum ditemukan, ia pun mendatangi seorang syaikh. Bertanya kenapa dan ada apa dengannya. Sang syaikh dengan bijak memintanya jujur menjelaskan apa yang telah ia lakukan dengan tangannya; adakah kezaliman atau kemaksiatan telah ia lakukan. Termenung sang pemuda, terpaku ia, dan dengan terbata ia pun menceritakan perampasan sejumlah ikan dari seorang laki-laki tua yang merengek minta jangan diambil atau disisakan demi anak istrinya.

Atas saran syaikh, ia pun terus mencarai laki-laki tua itu. Ia pun menemukan rumahnya, dan ketika ia minta izin masuk, ia melihat laki-laki tua itu bersama keluarganya tengah menyantap makanan dengan begitu nikmat, ikan-ikan yang dimasak penuh selera. Dengan lembut dan santun laki-laki tua itu menyambut sang tamu dengan satu tangan yang telah diamputasi. Sejatinya ia masih ingat dengan wajah bengis dan kejamnya dulu.

“Bapak, ingat saya bukan?” tanya sang pemuda penuh rasa malu dan hina di hadapannya. “Iya, sudahlah tak perlu kau pikirkan. Alhamdulillah setelah peristiwa itu, tidak hanya di malam itu aku dan keluargaku tetap makan dengan ikan yang lezat karena ada pemberian dari saudaraku, juga keesokan hari dan selanjutnya hasil tangkapanku bertambah dan bertambah, hingga tidak hanya buat makan sehari-hari aku dapatkan, tapi bisa aku jual di pasar, dan uangnya dapat aku gunakan untuk belanja kepentingan rumah tangga, bahkan bisa untuk sedekah kepada orang lain.

“Tolong maafkanlah aku. Lihatlah tanganku ini, tiada lain ini bagian kecil dari hukuman Allah kepadaku,” pinta sang pemuda sembari kembali meraih tangan orang tua tadi.

“Aku sudah memaafkanmu,” jawab orang tua tadi pendek diiringi senyuman sembari mengusap tangan penuh luka sang pemuda.
“Terimakasih, semoga Allah membalas kebaikanmu dan mengampuni dosaku. Bolehkah aku tahu apa yang engkau doakan setelah peristiwa itu!”

“Tidak banyak yang aku sampaikan kepada Allah, aku hanya sampaikan bahwa Dia Maha Tahu apa yang terjadi dan memohon keadilannya.”




Agan-agan yang baik, berusahalah hidup tanpa menzalimi, tanpa mengambil hak bukan pada tempatnya. Orang yang dizalimi sangat dekat dengan Allah, doanya sanggup menembus tujuh langit dengan mudah, hingga perkenaan hadir segera. Kadang masalah sepele, tapi kalau pihak lain tidak menerima, waspadalah doanya mustajab. Karena itu, kalau di Arab, sering kita saksikan bagaimana hanya masalah ongkos naik kendaraan umum senilai 1000 rupiah, penumpang berusaha memberikan hak pengemudi, ketika saya tanya, kenapa tidak minta keringanan atau pura-pura tidak tahu, jawabnya takut berbuat zalim dan sang pengemudi mendoakan yang tidak baik. Karena doanya orang terzalimi mustajab. Rasul SAW bersabda, “Berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dan Allah.” (HR.Bukhari).

Karena itu, selamanya sikap menzalimi sesama selalu ditentang Islam. Islam itu kedamaian, mendamaikan dan senang orang-orang yang berkarakter damai. Orang Islam itu cinta penghargaan atas hak dan kewajiban, dan kontra tindak sewenang dalam ketidakadilan. “Muslim sejati adalah yang tidak menyakiti sesamanya dengan lisan dan tangannya.”(HR. Bukhari)

Agan yang baik, sangat disayangkan banyak terjadi di sekitar kita pengambilan tanpa hak, perbuatan kezaliman, padahal dengan tegas dalam sebuah hadits qudsi dikatakan, “Sesungguhnya Aku (Allah) mengharamkan kezaliman atas diri-Ku, maka Aku haramkan kezaliman di antara kalian.”

Tentu hal ini pun bisa menjadi pintu bagi yang merasa dizalimi. Iya, saat hukum di dunia tak bersahabat dengan Anda, datanglah kepada-Nya, wahai siapa yang diperlakukan sewenag-wenang, wahai para wanita yang dizalimi, wahai yang dikucilkan, jika ditimpa nestapa bersimpuhlah, hampirilah Dia, menghadaplah kepada-Nya dan menangislah untuk-Nya, lalu katakanlah pada-Nya, “Aku diperlakukan sewenang-wenang oleh si Fulan.”

Namun, ada yang terbaik, saat Anda dizalimi tetap membalas dengan kebaikan, inilah level yang utama. Rasul SAW bersabda, “Siapa yang mendoakan kebaikan kepada orang yang menzaliminya, maka sejatinya ia telah memperoleh kemenangan.” (HR. Tirmidzi)

Jazakallah khairan, ustadz..
Terima kasih ustad atas pencerahaanya......sangat bermanfaat....
Terimakasih atas ilmu nya ustad
makasih ustad
saya jadi tambah ilmu
nice therad gan..
makasih pak ustad ilmunya
salam buat "Hari Purwokerto", dia idola keluarga saya
Page wan dulu, nanti di edit
semoga kita semua selalu hidup tenang tanpa menzalimi.. makasi ustad..
alhamdulillah pak ustad, selama ini ane tidak pernah dizalimi / menzalimi orang lain...
masalah ada karna di permasalahkan
menjelang bedug buka gini baca bahasan pak ustad jadi makin adem hati ini
kl udah tau dari awal tapi pura-pura ga tau tuh ustadz,,paling dongkol bgt!
sampai" ibaratnya ane harus ngerasain naik turun gunung dulu
kadang disitu ane ngerasa sedih.. ada juga ya orang yg bermental berani bermain seperti itu
apa yg kau tabur adalah yang akan kau tuai.. Jazakumullahu khoiro stad..
Terimakasih atas ilmunya pak ustadz
makasih ustad buat wejangannya.
intinya jangan pernah mendzalimi. dan berusaha berbuat baik ke semua org
Subhanallah, luar biasa gan kisahnya.
Jazakallah khair
alhamdulillah..

Allah emang maha pengasih dan penyayang, disaat butuh wejangan, ustad selalu muncul sebagai perantara dengan pencerahan yang selalu tepat dengan permasalahan yang ane alami
Mejeng di mek eh pejwan sambil nyimak tausiyah uztad

Syukron uztad atas pencerahannya
Terima kasih Ustad atas Kultum nya....
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar