Pages


Senin, 20 Juli 2015

Jangan Bilang Program TV Kita Memprihatinkan Sebelum Lihat Ilustrasi-Ilustrasi Ini

Quote:
Spoiler for Cek Repost:

[img][/img]


Insya Allah nggak repost gan. Kalaupun ada thread lain yang memuat ilustrasi yang sama ane mohon maaf, anggap saja thread yang ini sekedar menyempurnakan thread-thread sebelumnya.


Quote: Alhamdulillah, jadi Hot Thread ke-2 ane (19-07-2015). Makasih buat Officer Kaskus dan agan-aganwati yang sudah menyempatkan waktu untuk mampir ke thread sederhana ane ini.
Spoiler for HT!!:

[img][/img]


Quote:Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, agan dan aganwati sekalian. Mumpung masih dalam suasana Lebaran, ane ucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H. Mohon maaf lahir batin ya kalau ane pernah sengaja atau tidak sengaja menyakiti perasaan agan-aganwati sekalian.

Quote:Sebelumnya ane mohon maaf, ane tahu di Lounge sini sudah banyak Kaskuser yang menyampaikan keresahannya soal acara TV kita yang memang membuat miris. Tapi kali ini ane coba menyampaikan dengan isi yang berbeda, gan. Dengan komik. Karena menurut ane, selain lebih mudah dimengerti, komik adalah sarana menyampaikan pendapat yang efektif, karena hampir semua orang pasti suka membaca komik.

Indonesia yang saat ini sedang menghadapi krisis moral mungkin bukan topik baru ya gan. Kalau dipikir-pikir, acara-acara di televisi memiliki andil yang besar untuk membentuk pola pikir masyarakat. Sayangnya, kita tahu sendiri bagaimana kualitas berbagai program TV di berbagai chanel lokal kita. Mendidik? Mungkin ada, tapi hanya segelintir saja. Program TV kini hanya berorientasi pada rating-rating, dan rating saja. Semakin tinggi rating, semakin sering program tersebut ditayangkan dan tak lama kemudian program serupa dengan nama yang berbeda namun dengan konsep yang hampir mirip pasti muncul di stasiun TV lain. Padahal belum tentu program yang ditayangkan tersebut dapat memberikan faedah kepada pemirsanya. Tapi yang disayangkan, demi rating itu kadang kualitas program tersebut tidak terlalu dinomor-satukan. Yang ane maksud kualitas di sini adalah dampak yang ditimbulkan ke masyarakat luas. Berikut contoh ilustrasi betapa memprihatinkannya program pertelevisian di negeri ini.


Quote:1. Program Reality Show yang Dibuat-buat
Spoiler for miris:
[img[/img]


Dulu ane punya teman seorang juru masak yang pernah kerja di sebuah resto di Aceh, gan. Dia cerita kalau dulu resto tempat dia kerja itu pernah dijadikan lokasi shooting buat reality show Terme*ek-me*ek (jangan ngeres ente gan ) dan memang semua cerita dalam reality show tersebut adalah REKAYASA. Para pengunjung yang sedang makan di situ malah diminta buat akting terkejut gitu pas adegan perselingkuhan si istri ketahuan sama suaminya. Jadi, kalau ada program reality show yang sediiihhh atau ngeselin banget sampai bikin agan nangis dan marah, mending agan cepetan hapus tuh air mata, dan redakan emosi. Pertanyakan dulu apakah adegan yang disuguhkan memang nyata atau hanya rekayasa? Nggak mau kan, menguras energi agan demi adegan yang sebenarnya hanya dibuat-buat?


Quote:2. Mempermalukan Orang Lain dengan Iming-Iming Uang
Spoiler for miris:
[img][/img]


Kalau ini mungkin sering agan temui di acara musik pagi yang slogannya "lalalayeyeye" itu gan. Jadi buat dapetin uang, acara tersebut mengharuskan peserta untuk berdandan seaneh dan semeriah mungkin, lalu saat ada penyanyi mereka harus heboh jogetnya biar diperhatikan oleh host-nya. Agan tahu sendiri kebanyakan pesertanya pasti Ibu-Ibu, dan sedihnya, alasan mereka mau bedandan seperti itu supaya dapat uang dan bisa membelikan anaknya sepatu, atau buku tulis, atau untuk makan keluarga. Jujur kalau ane, gak bakal ane biarin emak ane sampai melakukan hal kayak gitu, dipermalukan dan ditonton berjuta-juta pemirsa Indonesia demi beliin ane ini-itu. Mending ane ke sekolah pakai sepatu butut daripada lihat emak ane kayak gitu gan. Tapi anehnya tiap pagi masih adaaaa aja emak-emak yang mau berdandan kayak gitu. Yang ane pertanyakan apakah anak-anak mereka di rumah tega lihat Ibunya sampai ngelakuin hal kayak gitu demi mereka? Dan konyolnya, acara TV yang memfasilitasi acara tersebut apa enggak punya ide lain supaya emak-emak ini bisa tetap dapat duit tanpa harus dandan aneh dan joget-joget? Kehabisan kreatifitas atau cari rating doang???


Quote:3. Mau Dimaki-maki asal Dibayar
Spoiler for miris:
[img][/img]


Kalau ini mungkin udah nggak asing sama agan-agan semua. Asal dibayar plus masuk TV, penonton rela dimaki-maki, dihina, diejek-ejek. Dan yang mereka lakukan ya ketawa aja. Yang ane pertanyakan apa sudah serendah itu kesadaran akan harga diri di kalangan generasi muda kita? Secara nggak langsung, para penonton bayaran ini malah menyuburkan program TV yang host-nya bebas memaki-maki itu sehingga tetap ramai dan tetap ditonton banyak orang. yang lebih miris lagi, apa program-program TV serupa nggak bisa membuat penonton datang dengan sukarela? Terbukti acara-acara TV ini masih harus dipertanyakan kualitasnya.


Quote: 4. Acara Komedi yang Nggak Ada Lucu-Lucunya
Spoiler for miris:
[img][/img]


Saking nggak lucunya, para pelawak sampai menggunakan tepung, kue tart, telor, bedak, bahkan properti lain untuk mengerjai rekan pelawak yang lain. Sedih ya, padahal masih banyak masyarakat kita yang kelaparan, tapi di acara seperti ini bahan makanan dibuang-buang. Banyak masyarakat kita yang belum pernah dan ingin sekali mencoba enaknya kue tart, tapi di acara seperti ini malah ditemplokin ke muka orang. Bayangkan bagaimana perasaan mereka yang untuk makan sehari-hari aja susah ketika melihat adegan seperti begitu gan? Komedi di acara TV seperti ini tujuannya bukan lagi untuk menghibur, tapi untuk mendiskreditkan rasa kemanusiaan dan empati. Mengajarkan kekerasan verbal kepada para penontonnya juga.


Quote: 5. Kini Memaki adalah Hal yang Biasa
Spoiler for miris:
[img][/img]


Berhubungan sama poin ke-3 dan ke-4 nih gan. Sekarang memaki orang rasanya gampang sekali, ditayangkan di TV pula. Mungkin karena kehabisan bahan lawakan berkualitas lagi.
Quote:Ralat dari agan hidey-holey: Quote:Original Posted By hidey-holey
itu yg nomor 6 soal memaki2 orang adalah hal biasa.
ane sebagai penikmat komedi perlu meluruskan bahwa di komedi, itu udah ada genrenya sendiri, jadi bukan karena moralitas kita udah merendah, muncul model komedi kayak gitu eklusif di indonesia
[url]https://en.wikipedia.org/wiki/Roast_(comedy)
https://en.wikipedia.org/wiki/Insult_comedy
bahkan juga muncul sebagai budaya mengekspresikan perasaan kaum tertindas
https://en.wikipedia.org/wiki/The_Dozens



Quote: 6. Sinetron yang Mendegradasi Moral
Spoiler for miris:
[img][/img]


Sinetron seperti ini pasti banyak kita jumpai di berbagai stasiun TV. Alurnya nggak jelas, Pesan moralnya nggak ada, tokoh antagonisnya jahat banget, tokoh protagonisnya cuma bisa nangis saat dijahatin, dst... dst. Tapi yang mencengangkan sinetron masih menjadi acara nomer satu yang menjadi pilihan mengisi waktu luang, sementara agan semua tahu kalau jam tayang sinetron masih memungkinkan untuk ditonton oleh anak-anak dan ABG labil. Makannya jangan heran ketika melihat anak-anak SD dandanannya sudah terlampau dewasa, anak-anak SMP berani ngebully temannya sendiri, dan anak-anak ini sudah pacaran di usia yang masih belia.


Quote: 7. Acara Gosip yang Mendidik Pemirsanya jadi Suka Bergunjing
Spoiler for miris:
[img][/img]


Jujur, sejak dulu ane paling males nonton acara gosip. Tapi banyak orang lain yang suka. Iya kalau bahan gosipnya nyata, kalau hanya sensasi supaya yang digosipnya makin terkenal? Di Indonesia, seseorang tidak perlu punya prestasi kalau mau jadi terkenal. Cukup terlibat di sebuah skandal dan tara...! Acara-acara gosip akan berlomba-lomba memfasilitasi orang tersebut supaya lebih terkenal.


Quote:Berikut pendapat dari si pembuat komik-komik di atas soal industri pertelevisian negeri ini.
Quote:Disadari atau tidak, inilah tontonan hiburan yang mengisi hari-hari kita, sekaligus tuntunan moral bagi putra-putri kita. Maaf, karena gambar ini saya buat sekadar lucu-lucuan, jadi mohon menyikapinya jangan dibawa serius. Hehehe.. Sebagian dari kita mungkin tak mau repot, gemar menyederhanakan masalah, salah satunya dengan mengatakan : "suka, ya nonton. Gak suka, ya pindahin channel". Atau mengatakan "kuasa di tangan kita yang pegang remot, gitu aja repot". Ya itu memang solusi, tapi maaf, itu solusi jangka pendek. Okelah konten yang saya kritisi berikut dikerjakan oleh tim-tim kreatif dengan proses yang tidak mudah. Hasilnya juga menafkahi banyak orang. Tapi, bukankah naif rasanya jika hanya memikirkan nasib orang-orang dibaliknya tapi mengabaikan jutaan rakyat Indonesia yang mungkin saja resah dan sudah masuk dalam kategori muak dengan tayangan-tayangan yang kebanyakan pembodohan massif tersebut? Yang perlu diingat, televisi memancar melalui frekuensi dengan sumber daya terbatas, ada tanggung jawab dan kode etik yang mengikut. Jadi jawaban "pindah channel" juga sebenarnya kurang tepat. Permasalahannya tidak sesimpel suka gak suka atau pindah channel. Kalo tak empati masalah ini, niscaya kita cenderung jadi masyarakat yang permisif dan oke-oke saja menerima budaya merusak, membiarkan anak-anak kita tiap hari dicekoki tontonan orang teraniaya dari segi fisik dan ucapan. Saya memang cuma bisa mengkritik lewat gambar, tak pandai membuat program tandingan. Tapi barangkali inilah secuil usaha yang saya niatkan kiranya bisa memberi andil dalam meperbaiki moral generasi, setidaknya keluarga saya sendiri sebagai orang terdekat. Tapi lagi-lagi ini kembali ke diri kita masing-masing sebagai pemirsa. Toh kritikan ini sekadar pendapat subyektif saya, dan bagaimanapun pendapat manusia bukanlah ayat ilahi yang tak bisa disangkal kebenarannya. Orang yg berpikir, niscaya tau mana yang lebih mendatangkan manfaat ataupun mudharat. *lah, kok malah saya yang bawa serius?* haha..



Quote:Demikian trit ane gan. Keresahan ane akan kondisi pertelevisian kita. Ane yakin kita semua pasti ingin negara ini jadi lebih baik, salah satunya ya dari program-program televisi yang perlu dibenahi.
Ane nggak mengharapkan agan buat bagi ane cendol (apalagi bata ). Asal agan mau ninggalin jejak buat berdiskusi bareng ane udah senang kok gan. Dan kalau suka sama thread ini boleh dong bagi rate-nya gan.


Quote: Makasih buat Kaskuser yang udah mau nimpuk ane pakai abu gosok, bata, dan cendol ya Gan.
Spoiler for reputasi:
[img][/img]
[img][/img]
[img]
[/img]
[img]
[/img]
[img]
[/img]
[img][/img]
[img]
[/img]
[img][/img]

Duh, ada yang ngebata cuman karena BOSAN, terus disuruh bikin trit tentang makanan nusantara! Ane aja dah. Trit tentang makanan nusantara juga udah banyak, gan. Lagian kalo bosan ngapain mampir dah...
[img][/img]


SUMBER 1
SUMBER 2

Quote:Kaskuser yang baik selalu meninggalkan JEJAK
Quote:Original Posted By secret.alone
Mau gimana lagi gan jaman sekarang program tv kebanyakan gak bermutu semua


Quote:Original Posted By blackpink507
udah males nonton tvi gan
semua acaranya cma ngejar rating, gak ada edukasinya, pembodohan publik, satu acara lgi booming pasti yg lain ngikutin, gak peduli kualitas yang penting ikut"an aja


Quote:Original Posted By tearmeapart
Acara-acara 'hewan' itu mewabah di stasiun TV manapun, karena ada yang ingin menontonnya... DAN yang lebih parahnya ADA YANG MENJUAL... BANYAK.. HAMPIR SEMUA MALAH...

Tinggal menunggu sebuah saluran TV atau produser acara yang berani keluar dari zona nyaman... Gak usah peduliin mau niru acara luar negeri atau apadeh... Asal acara-acara 'hewan' itu bisa berhenti diproduksi aja...

Udah macam lingkaran setan aja pertelevisian Indonesia ini...


Quote:Original Posted By kuya rock
yg diatas gan, nah hal2 yg agan sebut diatas mnrt ane br muncul tahun 2000an,tahun2 vital mnrt ane krn intansi yg berwenang terkesan kurang tegas n ada faktor uang mnrt ane

CMIIW


Quote:Original Posted By saipanvans
Indonesia perlu revolusi besar2an gan, mulai dari politik sampe masalah kecil kyk gini
tp mnrt ane, krna terlalu byk masalah dan butuh revolusi besar2an. ga gampang gan memberantas hal ini dan hal itu secara cepat
semoga saja kelak ada yg mampu mengubah jalannya negara ini. jujur ane udah muak tinggal di negara yg ga ada benernya kyk gini
semoga (lagi) masalah ini segera diselesaikan dgn baik dan benar sesuai dgn thread TS


Quote:Original Posted By koenokatachi.
pengalaman temen ane, dulu kan mereka lg perwakilan paskibraka prov kalimantan. nah mereka d tawarin buat jadi guest di tr*ns 7 *pera van j*v* (waktu masih tenarnya tuh acara) tp bayar buat tiket masuk. ok lah mereka mau. katanya buat kenang2an kan


nah yg miris ane liat mereka sebagai guest kok malah disamaain kaya penonton bayaran, sdh byr malah di suruh gerakan2 tangan alay dan tereak2 gaje pdhl mereka paskibra




Quote:Original Posted By larapeequer
sejelek jeleknya tayangan tipi kita, tapi masih ada sisi positipnya Gan.

positipnya, gara2 acara tipi jelek, kaskus jadi rame kan ?

oh ya Gan, satu2nya acara tipi yang Ane tunggu2 cuman Channel of Japan ( bukan buatan dalam negeri sih) di metromini tipi, tapi lumayan Gan, bener2 menginspirasi dan memotivasi, padahal cuman liat gaya hidup orang Japan, tapi kok gimana gituh. semangatnya oh semangat


Quote:Original Posted By NenenEnthutiast
Tinggal pindah cenel bijimane, semua cenel isinya sama

Liburan mau nonton tv malah ngak ada yg layak tonton se nya


Quote:Original Posted By waliulu18
yg lebih memprihatinkan lagi...susah nyari acara yg khusus buat bocah, klo bocah nonton acara yg kayak ts sebutin malah rusak nanti anak ane


Quote:Original Posted By olsen.olsen
Mirisnya dunia pertelevisian lokal, KPI ataupun lembaga sensor indonesia gk ada gunanya, buat petisipun percuma gk pernah ditanggapi serius


Quote:Original Posted By rahmat674
seharusnya sih KPI selaku lembaga penyiaran harus berani mem-filter mana acara yg bagus mana yg nggk, mana yg berkualitas mana yg nggk, dan juga mana yg mndidik mana yg nggk...
pejwan gan klo berkenan


Quote:Original Posted By daksid
ngaskus aja gan nambah wawasan


Quote:Original Posted By intanasara
Apa cuma aku yang nggak pernah nonton tv di sini?

Pilih channel yang sesuai kebutuhan aja gan. Dengan begitu, secara nggak langsung kita bisa mengeliminasi rating dari acara yang nggak penting. Bikin daftar dari acara apa aja yang layak ditonton, atau sampaikan keluhan ke wadah yang tepat.

Mau gimanapun juga, kita nggak boleh apatis sama nasib tv nasional. Mengeliminasi acara adalah salah satu cara yang masih bisa dilakukan secara bersama-sama.

*maaf kalo bahasaku rada vickinisasi


Quote:Original Posted By blackpink507
udah males nonton tvi gan
semua acaranya cma ngejar rating, gak ada edukasinya, pembodohan publik, satu acara lgi booming pasti yg lain ngikutin, gak peduli kualitas yang penting ikut"an aja



Quote:Original Posted By kuya rock
yg diatas gan, nah hal2 yg agan sebut diatas mnrt ane br muncul tahun 2000an,tahun2 vital mnrt ane krn intansi yg berwenang terkesan kurang tegas n ada faktor uang mnrt ane

CMIIW



Quote:Original Posted By poster_movies
Sudah malas rasanya nonton tv lokal gan.
Acara hiburan, gak menghibur sama sekali dan justru bikin jidat mengkerut. Pindah channel ke berita, isinya orang orang 'penting' ngebela kepentingan mereka atau debat kusir yang tanpa akhir dan tanpa solusi.Mau nonton kartun biar setidaknya bisa bikin ketawa? tupai pake bra aja disensor, adegan seorang suami mencium kening istrinya juga dianggap gak pantas dan dipotong jauh. Lalu mau nonton apa? acara musik? acara musik atau talkshow yang malah menghina orang orang?

Tv yg harusnya jadi sumber hiburan (bukan pendidikan, karena menurut saya bullshit orang bilang suka nonton acara edukasi) dan informasi buat orang orang yang lelah seharian beraktivitas, justru malah memuntahkan sampah ke otak kita semua.
Solusi saya sih, matiin tv dan lebih baik ngobrol dengan keluarga supaya mempererat hubungan agan sama keluarga yang mungkin sedang agak renggang akhi - akhir ini.


Quote:Original Posted By thebenzend
siaran tv menggambarkan karakter umum kebanyakan masyarakat kita gan....mau gimana lagi siaran tvnya pasti seperti itu terus sebelum para masyarakat berhenti menonton acara2 yang nggak jelas tersebut..


Quote:Original Posted By selenophile
tapi kalo dliliat-liat orang di indonesia yang udah berfikir maju kek gini sama orang yang "menikmati" acara tersebut masih banyakan yang menikmati, alhasil stasiun tv ya cuma kejar rating tanpa kualitaa~


Quote:Original Posted By archkitec
rating dah segalanya gan
bahkan ada acara sinetron yang pastinya gak ada nilai edukasinya, tp karna dpt rating no.1 mereka langsung sukuran, miris bgt, sukuran untuk sesuatu yang gak ada faedahnya

pendidikan jelas berperan gan, mereka yg mengerti pasti gak mau nonton acara yg gak mutu, sedangkan acara yg bermutu banyaknya di tv berbayar, kita dengan jumlah masyarakat yg banyak dan lebih banyak yg menengah kebawah pasti nonton yg gratisan dengan konten yg gak positip


Quote:Original Posted By satriawgp
Jadi mikir nya gini aja gan kalau acara ntuhh berkualitas otomatis rating nya akan naik TAPI.. kalau masyarakat nya berkuailtas juga mau nonton acara yg berkualitas.Menurut ane acara gak berkualitas ini mendarah daging contohnya Lingkungan rumah ane aja dahh Ibu Ibu lagi gila gilanya nih sama acara India nonton tiap malem brayy kalau TV nya aja ditonton acara India terus otomatis anak anak nya pun nonton tuh acara dan jadi ikutan suka.Ane gak bilang acara India jelek tapi ane pengen tau udah abis tah artis artis Indonesia Acara Indonesia?? Ente liat tuh cenel antepe lebih banyakan acara asing daripada acara Indonesia padahal di negeri sendiri hadeeeh miris dah

Pejwan kalou berkenan


Quote:Original Posted By ichardrachmat
Jaman Indonesia masih berupa kerajaan Nusantara lakon pewayangan bisa lucu tanpa menghina buat sekedar jadi bahan tawaan, berangsur sekarang buat lucu hukumnya mesti ada penghinaan, Stand-up ala Mamarika pun ngga afdhol kalo ngga hina-hina diri sendiri biar dikira lucu.

Taro di PageOne kalo berkenan.


Quote:Original Posted By mactavish.141
yg no 3 ane rasa gak sepenuhnya salah host-ny gan, si T kan pernah bilang kpd penonton bayaran (yg ternyata adalah teman2ny waktu dia masi jd sopir angkot dulu)agar mereka cari kerjaan, tp ya mau gmn lg karena tipikal (kebanyakan)pemikiran orang Indonesia lebih suka dapet duit instan drpd bekerja dgn baik dan benar, jd mereka rela jd penonton bayaran dengan syarat gak boleh marah kalau disindir. Sekarang itung berapa yg mereka dapatkan dalam sebulan, perhari 50rb acaranya tayang dr senin sampe jumat dalam sebulan ada 3-4 minggu, 50rb x 5hr x 4minggu = kurang lebih 1jt an, lumayan cuma duduk2 sambil tereak2 EAAA...EAAA... dan ketawa lebay yg maksa...


Quote:Original Posted By hidey-holey
itu yg nomor 6 soal memaki2 orang adalah hal biasa.
ane sebagai penikmat komedi perlu meluruskan bahwa di komedi, itu udah ada genrenya sendiri, jadi bukan karena moralitas kita udah merendah, muncul model komedi kayak gitu eklusif di indonesia
[url]https://en.wikipedia.org/wiki/Roast_(comedy)
https://en.wikipedia.org/wiki/Insult_comedy
bahkan juga muncul sebagai budaya mengekspresikan perasaan kaum tertindas
https://en.wikipedia.org/wiki/The_Dozens


Quote:Original Posted By rdv
Bener nih agan TS, emg ga byk prog TV yg berkualitas. Diluar News TV kyk K****S & M*****V mungkin cuman N***V yg punya lumayan banyak program berkualitas yg mengedukasi skaligus menghibur. Klo yg TV Nasional 6 besar mungkin cuman T****7 yg punya acara layak tonton buat smua umur dgn program anak, petualang dan olah raga.

Ane juga kebetulan praktisi TV, emang udah lingkaran setan sih. Industri TV yang sehat emang hidup dari iklan, sehat dlm bisnis diartikan manajemen yaitu uang berputar dari penjualan untuk memenuhi ongkos produksi (gaji pegawai, sewa alat, pembelian/maintenance alat, etc). Nah sumber pendapatan iklan TV ini berbasis dari data Rating & Share, jadi marketing & sales berjualan ke pemasang iklan berdasarkan data tadi. Trus kenapa pemasang iklan harus berdasarkan data rating & share tadi, karena emg lembaga yg bikin riset statistik tadi pun hidup dari produsen produk dlm hal ini pemasang iklan tadi (rada ribet nie teorinya he he he).

Nah dari data rating & share tsb ternyata emg program kayak sinetron, gosip dan komedi slapstick tadi emg yg disukai oleh pnonton Indonesia, dibuktikan dgn rating yg tinggi mknya iklan program2 tsb pasti banyak (durasi iklan lama dan ada logo2 produk suka dinaikin dlm tontonan). Ga banyak program2 edukasi yg bisa menembus rating tinggi dan bisa berumur panjang. Mayoritas penonton di Indonesia males berpikir dan lbh suka yg visual...

Kita dah pernah coba bikin program yg mendidik dan punya nilai, tp ketika di taro di Prime Time (mulai jam 1800) hasilnya krg memuaskan, emg berat bgt ngelawan sinetron / komedi2an. Knp harus prime time barometernya, karena di jam tsb adl slot iklan plg mahal (smkin byk iklannya, biasanya prog di slot ini jg plg mahal ongkos produksinya). Btw prog Prime Time ini biasanya menghidupi keseluruhan operasional TV. Dan akhirnya banyak prog di jam tsb adl program yg td mnr TS krg/ga berkualitas dan punya nilai. Ini emg benar2 industri, idealisme luntur semua dah...

Ane sendiri dah jarang ntn program TV Nasional kecuali berita, olah raga dan program ane sendiri (cuman QC sih he he he...), scr tontonan informasi emg lbh menarik acara2 TV kabel, yang menghibur juga lbh mnarik series2 luar.

Oya skr ada perubahan sumber data Rating & Share tadi, ada peluang prog berkualitas bisa dpt hasil bagus, tinggal mnunggu manajemen TV mau sabar ato tdk.

Ini cuman opini pribadi, mungkin ada sepuh kaskuser lain yg jg kbtulan praktisi TV mo nambahin.


Tinggal pindah cenel bijimane, semua cenel isinya sama

Liburan mau nonton tv malah ngak ada yg layak tonton se nya
Sekarang jarang ada tayangan mendidik gan maklum jaman sekarang yg dicari cuma rating tanpa melihat aspek kualitas dan kelayakan tontonan
Pejwan gan , wah baru tai ane
welcome to Indonesia gan
yg lebih memprihatinkan lagi...susah nyari acara yg khusus buat bocah, klo bocah nonton acara yg kayak ts sebutin malah rusak nanti anak ane
Makanya ane makin males nntn tv
Quote:Original Posted By syrenaa
Pejwan gan , wah baru tai ane


typo ente parah bener gan. dan tolong jangan komen junk ya gan.
kenapa tontonan macem gitu laku? karena masyarakat kita juga bray yang demen sama tontonan kaya gitu.
Mirisnya dunia pertelevisian lokal, KPI ataupun lembaga sensor indonesia gk ada gunanya, buat petisipun percuma gk pernah ditanggapi serius
demi meraih banyak iklan
apapun dilakukan
Wedew parah yak
seharusnya sih KPI selaku lembaga penyiaran harus berani mem-filter mana acara yg bagus mana yg nggk, mana yg berkualitas mana yg nggk, dan juga mana yg mndidik mana yg nggk...
pejwan gan klo berkenan
mantep gan poin poin ente
pejwan dlu aja deh gan, ane bngung klo bahas cenel tipi , wkwkw
Quote:Original Posted By syrenaa
Pejwan gan , wah baru tai ane


Ahahahahahahahahak...
Maap gan, agan typo
ngaskus aja gan nambah wawasan
Apa cuma aku yang nggak pernah nonton tv di sini?

Pilih channel yang sesuai kebutuhan aja gan. Dengan begitu, secara nggak langsung kita bisa mengeliminasi rating dari acara yang nggak penting. Bikin daftar dari acara apa aja yang layak ditonton, atau sampaikan keluhan ke wadah yang tepat.

Mau gimanapun juga, kita nggak boleh apatis sama nasib tv nasional. Mengeliminasi acara adalah salah satu cara yang masih bisa dilakukan secara bersama-sama.

*maaf kalo bahasaku rada vickinisasi
Yang penting pejwan
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar