envie.nl
Edelweiss(Leontopodium alpinum) adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana (pegunungan) yang berada di daerah-daerah pegunungan di Eropa seperti di Pegunungan Pirenia, Pegunungan Alpen, dan Pegunungan Carpathia. Asal Edelweiss ini sendiri adalah dari stepa-stepa (padang rumput luas) Mongolia. Setelah akhir dari zaman es terakhir beribu-ribu tahun yang lalu, Edelweiss baru dapat tumbuh di Alpen.
Bunga Edelweiss di pegunungan Eropa; jika diperhatikan, kelopak bunga ini seperti ditutupi kapas pixdaus.com
Nama Edelweiss adalah gabungan dari dua kata dalam bahasa Jerman, yaitu edel yang berarti “mulia/agung” dan weiss yang berarti “putih.” Tumbuhan ini dapat ditemukan pada umumnya di tempat-tempat dengan ketinggian 1700-2700 meter, namun tentunya dengan jenis tanah tertentu.
Bagaimana dengan Edelweiss yang ada di Indonesia?
Edelweiss yang ditemukan di Indonesia sangat berbeda dari Edelweiss di pegunungan di Eropa. Edelweiss jenis ini mempunyai nama latin Anaphalis Javanica, atau lebih populer dengan nama Edelweiss Jawa. Bunga – bunga Edelweiss, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh serangga; lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya. Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus.
Anaphalis Javanica blog.umy.ac.id
Jika kita lihat dari bentuknya saja sudah berbeda. Di Indonesia, kita bisa melihat Bunga Edelweiss di tempat-tempat seperti Plawangan Sembalun, Lembah Mandalawangi, Alun-alun Suryakencana, Gunung Lawu, Gunung Merbabu, Kalimati, dan Tegal Alun.
Dijadikan Simbol
Bunga Edelweiss pegunungan Eropa, yang juga disebut The Queen Flower, telah lama dijadikan simbol nasional negara Swiss dan bunga Nasional negara Austria. Tidak hanya simbol, bunga ini juga dijadikan logo.
Uang koin 2 sen Austria yang bergambar Bunga Edelweiss coinweek.com
Logo Croatian Mountain Rescue Service
Selain itu, bunga Edelweiss juga adalah bunga favorit Adolf Hitler dan dijadikan simbol Wehrmacht (angkatan bersenjata Nazi-Jerman sejak tahun 1935 sampai 1945) dan Waffen-SS Gebirgsjäger.
Kartu pos propaganda Jerman yang memperlihatkan petugas jaga Gebirgsjäger bersama tawanan Inggrisnya setelah Pertempuran Kreta berakhir. Perhatikan topinya yang terdapat gambar Bunga Edelweiss alifrafikkhan.blogspot.co.id
Seorang anggota Gebirgsjäger dari 1. Gebirgsdivision. Perhatikan kancing di topinya yang bergambar Bunga Edelweiss alifrafikkhan.blogspot.co.id
Ada juga Edelweiss Air, sebuah maskapai asal Swiss.
Gambar bunga Edelweiss di bagian depan dan belakang pesawat Edelweiss Air ch-aviation.com
Dan masih banyak lagi..
Sementara di Indonesia, bunga Edelweiss Jawa pernah dijadikan gambar pada perangko oleh Pos Indonesia pada tahun 2003.
phinemo.com
Fakta dan Mitos Bunga Edelweiss
Ada banyak fakta bunga edelweis yang kurang diketahui oleh para pendaki. Para pendaki pada umumnya hanya tahu bahwa bunga edelweis adalah bunga abadi, serta lambang mitos akan keabadian cinta. Inilah fakta-fakta tersebut:
#1 Edelweiss Jawa sudah dinyatakan tumbuhan yang langka. Salah satu faktor penyebabnya adalah bagian-bagian Edelweiss sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekadar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah.
Spoiler for Jangan lakukan ini!:
ruangpendaki.blogspot.co.id
#2 Di banyak negara, Bunga Edelweiss dijuluki sebagai Lion’s Foot, Beautiful Star, Glacier Star, Alpine Everlasting Flower, Glacier Queen serta bunga abadi di Indonesia. Masih belum jelas mengapa bunga ini disebut bunga abadi.
Beberapa sumber menjelaskan bunga ini disebut abadi karena di dalam bunga Edelweis terkandung hormon etilen, yakni hormon yang berfungsi sebagai penekanan hormon sehingga bunganya tidak bisa gugur dan yang hebatnya lagi bunga ini dapat mekar sampai 10 tahun lamanya bila menyimpanan nya ditempat yang kering dan dengan suhu ruangan. Sementara itu, sumber lainnya menjelaskan bunga ini abadi karena meskipun dipetik bunga ini tidak akan berubah bentuk dan warnanya, selama disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan tertentu.
Entah apakah itu Edelweiss Eropa ataukah Jawa yang menyandang gelar keabadian. Sebab, faktanya, Leontopodium alpinum (Edelweiss Eropa) sendiri adalah bunga yang berumur pendek (menurut buku Seeds: The Ultimate Guide to Growing Successfully from Seed oleh Jekka McVicar), dan kelopaknya hanya bertahan 1 hingga 3 hari sebelum terurai menjadi serbuk halus. Bahkan, Edelweiss Jawa pun, seperti yang telah disebutkan tadi, biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, bukan sepanjang tahun.
Spoiler for Kelopaknya hanya bertahan 1 hingga 3 hari sebelum terurai menjadi serbuk halus:
phinemo.com
#3 Menurut sejarah, bunga Edelweiss pertama kali ditemukan oleh naturalis asal Jerman bernama Georg Karl Reinwardt pada tahun 1819 silam di lereng Gunung Gede. Kemudian diteliti lebih lanjut oleh oleh botanis asal Jerman lainnya bernama Carl Heinrich Schutz.
Spoiler for Padang Edelweiss di Alun Alun Suryakencana, Gunung Gede:
travel.detik.com
#4 Ada lagu tentang bunga Edelweiss, yang pernah dinyanyikan pada film The Sound of Music pada tahun 1965.
#5 Dahulu masih banyak pos pendakian yang merazia tas carrier pendaki, gunanya untuk menemukan bunga edelweis di dalam carrier, untuk kemudian dikembalikan kembali ke lokasi semula oleh pendaki yang ketahuan tersebut. Sekarang sepertinya sudah mulai jarang pos pendakian yang memberlakukan kembali hal tersebut.
#6 Pada wisata daerah tinggi, seperti di Dieng, bunga Edelweiss yang diperjual belikan adalah hasil budidaya petani Edelweiss. Warna yang beraneka ragam selain warna putih kecoklatan adalah hasil pewarnaan buatan. Bunga hasil budidaya akan telihat lebih gemuk dan subur daripada Eelweiss di alam bebas. Bunga Edelweiss yang dijual pada tempat wisata tersebut, ketika kita simpan pada suhu ruangan akan mengembang ketika musim hujan dan akan sedikit menyusut ketika musim kemarau.
Spoiler for Edelweiss yang dijual di Bromo dengan warna yang bermacam-macam:
ranselkoperika.blogspot.com
Sementara itu, bunga Edelweiss dikaitkan dengan mitos tertentu. Di Eropa, Edelweiss dilambangkan sebagai bukti cinta yang mendalam. Pria yang dapat mendaki pegunungan yang terjal dan memetik setangkai bunga Edelweiss untuk sang wanita berarti telah membuktikan cinta dan pengabdiannya. Sementara di Indonesia, jika seorang pria/wanita yang memberikan bunga Edelweiss pada kekasihnya, maka hubungan mereka akan abadi, sebab di Indonesia bunga ini dijuluki bunga keabadian.
Nah, mitos-mitos inilah yang malah mengancam keberadaan bunga Edelweiss. Kenapa?
Karena sudah terbukti bahwa banyak dari mereka yang memetik bunga Edelweiss (baik itu Edelweiss Jawa atau Eropa) adalah orang-orang yang ingin menghadiahkan bunga ini pada kekasihnya. Padahal mitos hanyalah mitos, maka janganlah jadikan mitos yang tidak benar menjadi alasan untuk memetik bunga Edelweiss dengan serakahnya, apalagi banyak dari tumbuhan ini ditemukan telah dirusak. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah dinyatakan punah, dan jika ini berlanjut ke tempat-tempat lainnya di Indonesia dan dunia, maka kita dan generasi selanjutnya tidak akan bisa melihat kecantikan bunga ini lagi. Kebayang, kan?
Tumbuhan Edelweiss masih bisa kita jumpai di gunung-gunung, entah beberapa tahun ke depan masih ada atau tidak phinemo.com
Maka dari itu, ayo buktikan cinta sejatimu dengan apa yang kamu miliki, bukan dengan bunga Edelweiss..
Salam lestari!
Sumber: http://adventuretravel.co.id/fakta-d...nga-edelweiss/
oh pak hittler ternyata suka bunga ini ya,kirain suka bunga desa
oh seperti itu
komen dulu...
mantaap gaan, tapi btw ane bukan pertamax ya hahaha
wah keren yah bunga nya
bagus ya om
Waktu ke pangrango dulu masih banyak gatau skrng dan ga berani metik kalo dulu gatau kalo sekarang
Jangan membunuh apapun selain waktu ane inget ini sih hahaha
Jangan membunuh apapun selain waktu ane inget ini sih hahaha
Kalo sampe punah salahkan para pendaki alay aja tong
gitu yah faktanya
bunganya cantik semua
Bukannya di jaga malah di rusak
bunganya bagus,sayang hampir punah
di bromo udah abis, kalo do semeru masih ada
Bunganya ternyata gak bagus-bagus amat ya
keren abis ya gan bunga nya ..
wah ane pernah bawa pulang ini gan abis dari bromo
bunga keabadian
taro d kulkas awet kayaknya
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar