Pages


Jumat, 27 Mei 2016

Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso, Peninggalan Bung Karno Yang "Terlupakan"

Quote:Welcome To My Humble Thread !Quote:Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso, Peninggalan Bung Karno Yang "Terlupakan"
Bung Karno bersama istrinya, hartini sedang menari lenso
Quote:Quote:Mukadimah
Alkisah, di era 50-an, musik rock n' roll mulai meracuni jiwa anak muda di Indonesia. Banyak anak muda di Indonesia mulai tergerak untuk membentuk sebuah band (pada waktu itu, band disebut dengan istilah orkes). Beberapa kompetisi orkes pun mulai diadakan dimana-mana misalnya dengan nama Festival Irama Populer. Tetapi presiden yang berkuasa saat itu, Ir. Soekarno merasa bahwa musik rock n' roll adalah budaya asing yang akan "meracuni" jiwa dan budaya bangsa. Dirinya khawatir budaya asli bangsa Indonesia akan hilang dan punah ditelan budaya barat yang sedang gencar-gencarnya masuk ke negara kita pada waktu itu.
Quote:Quote:Langkah Bung Karno Untuk "Menangkal" Masuknya Budaya Barat Pada Saat Itu
Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso, Peninggalan Bung Karno Yang "Terlupakan"

Quote:Untuk menangkal masuknya budaya asing ke Indonesia, pada perayaan kemerdekaan R.I ke-14 (17 Agustus 1959), dikeluarkanlah sebuah manifesto yang diberi nama manipol usdek (Manifesto politik / Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia). Sejak Oktober 1959 siaran Radio Republik Indonesia (RRI) ditegaskan untuk tidak lagi memutar lagu-lagu rock and roll,cha cha,tango hingga mambo yang dinamakan musik ngak ngik ngok oleh presiden Sukarno. Tetapi larangan ini malah "memecut" kreativitas para musisi di waktu itu (era 50-an akhir). Di era itu, penyanyi Oslan Husein diiringi orkes Teruna Ria yang dipimpin gitaris Zaenal Arifin berhasil menyanyikan lagu Bengawan Solo dengan irama rock n' roll !
Quote:Quote:Mulai Menggandeng Beberapa Musisi Untuk Menggali Irama LensoQuote:Bung Karno tidak hanya sekedar melarang budaya rock n' roll untuk "merasuki" jiwa bangsa Indonesia. Tetapi dia aktif menggali budaya bangsa pada waktu itu. Bung Karno kemudian menggagas munculnya irama lenso yang diserap dari budaya maluku. Irama Lenso adalah semacam tarian pergaulan tradisional yang berasal dari Ambon, Maluku.Quote:FYI
Lenso adalah saputangan dalam bahasa Maluku. Dalam melakukan gerakan tari dengan iringan ritme musik bertempo medium, setiap orang memegang saputangan dalam genggaman.

Bung Karno mulai menggandeng beberapa musisi untuk menggali irama lenso. Ketiga seniman itu adalah : Jack Lesmana, Idris Sardi, dan Bing Slamet. Bung karno juga ikut serta dalam penggarapan album ini, dan membuahkan satu lagu berjudul "Bersukaria".
Quote:Quote:Berhasil Menggali Lenso dan Membuahkan Sebuah Album
Bersama Orkes Irama, kelompok musik yang dipimpin Jack Lesmana, Sukarno mengarang sebuah lagu. Kemudian Jack menggubah musiknya. Lahirlah sebuah lagu berjudul Bersuka Ria. Iramanya lenso, sebagai pengiring tarian kegemaran Bung Karno yang juga bernama sama dengan irama lagunya yaitu lenso. Mungkin Bung Karno-lah pemimpin sebuah negara yang berhasil menciptakan sebuah lagu. Lagu Bersuka Ria ini kemudian dinyanyikan oleh Rita Zaharah,Nien Lesmana,Bing Slamet dan Titiek Puspa. Selain lagu "Bersukaria", lagu lain dalam album ini antara lain : Euis (dinyanyikan oleh Bing Slamet dan Rita Zahara), Bengawan Solo (dinyanyikan oleh Bing Slamet dan Titiek Puspa), Malam Bainai (dinyanyikan oleh Rita Zahara dan Nien Lesmana), Gendjer Gendjer (dinyanyikan Bing Slamet), Soleram (Suara Bersama), [/b]Burung Kakatua[/b] (Suara Bersama), Gelang Sipaku Gelang (Suara Bersama). Semua lagu ini akhirnya dimasukkan kedalam sebuah album penuh berjudul "Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso" yang diedarkan pada tahun 1965 oleh The Indonesian Music Company Irama LTD, perusahaan rekaman milik pengusaha Soejoso alias Mas Yos, kakak kandung Nien lesmana, istri Jack Lesmana.

Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso, Peninggalan Bung Karno Yang "Terlupakan"
Quote:Quote:Membedah Lagu-Lagu Dalam Album"Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso"Quote:1. Bersuka Ria (Cipt. Bung Karno)


Bung Karno juga ikut menyumbangkan karyanya di album ini. Lagunya terkesan sederhana, easy-listening, dan mudah dinyanyikan semua orang. Lagu ini cukup populer di masanya. Menurut data tertulis dalam koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), lagu ini pernah 2 kali berkumandang di Istora Senayan (Kini disebut Gelora Bung Karno). Pertama, pada Kongres Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) di Istora Senayan, 29 September 1965. Kedua, pada saat Musyawarah Nasional Teknik (Munastek), juga di Istora Senayan, 30 September 1965. Di kedua perhelatan tersebut, Bung Karno memulai pidatonya dengan menyanyikan Bersuka Ria, yang digubah sesuai tema musyawarah tersebut. Seluruh hadirin turut serta menyanyi bersama.
Komentar kaskuser
Quote:Original Posted By GoatFather
Gan, coba deh jalan-jalan ke surabaya pas tanggal 1 Mei, kan libur juga tuh. Biasanya anak-anak mahasiswa yang ikut demo sama buruh, nyanyiin lagu Mari Bersuka Ria rame-rame bareng sama buruhnya. Jadi ya menurut ane sih, di sebagian kalangan anak muda, terutama di surabaya, lagu ini cukup populer. Ga tau kalo ditempat laen.

Ini lagu wajib buat mengiringi demonya anak2 mahasiswa sby. Biar bawaannya hepi dan ga vandal.


Salut buat anak muda surabaya ! Mereka masih mengenang dan mengumandangkan "warisan" Bung Karno
Quote:2. Euis (Dinyanyikan Bing Slamet & Rita Zaharah)


Di lagu ke-2 dalam album ini, Bing Slamet berduet dengan Rita Zaharah menyanyikan lagu berbahasa sunda berjudul Euis. Lagu initerkesan lebih easy-listening dalam aransemen musik lenso.
Quote:3. Bengawan Solo (Bing Slamet & Titiek Puspa)


Lagu ke-3 dalam album ini diisi dengan duet Bing Slamet & Titiek Puspa yang menyanyikan lagu legendaris karya Alm. Gesang, Bengawan Solo.
Quote:Genjer-Genjer (Dinyanyikan Bing Slamet)


Sebenarnya ane masih agak ragu untuk memasukkan lagu ini kedalam trit ini. Karena lagu genjer-genjer masih sedikit tabu di di negeri kita. Lagu ini menjadi "terlarang" untuk dinyanyikan saat ini, karena sang pencipta (Muhammad Arif) adalah seorang seniman LEKRA. Padahal lagu berbahasa Osing ini hanya bercerita tentang derita masyarakat Banyuwangi ketika jaman penjajahan jepang yang hanya bisa makan sayur genjer karena kekurangan makanan.
Quote:Soleram (Dinyanyikan Rita Zaharah, Bing Slamet, Titiek Puspa & Nien Lesmana


Kali ini kwartet Bing Slamet, Titiek Puspa, Nien Lesmana, dan Rita Zaharah menyanyikan lagu soleram. Ada 1 bagian berbahasa jawa dengan lirik yang sedikit menggelitik.
Quote:Informasi Fisik Album Ini
Dirilis tahun : 1965
label : Irama Record
Produser : Irama Record
Pengiring Musik :Orkes Irama pimp. Jack Lesmana
Direkam di : Studio Syah, Jakarta
Diedarkan Oleh : The Indonesian Music Company Irama LTD.

Quote:Itulah dia hikayat singkat mengenai album "Mari Bersuka Ria Dengan Irama Lenso" yang turut "dibidani" oleh ir. Soekarno, presiden pertama R.I. Mungkin album ini kurang diketahui atau bahkan tidak diketahui oleh para penerus bangsa. Setidaknya ini menjadi bahan renungan bagi kita, sudahkah kita mengetahui budaya kita sendiri ? Mungkin kini saatnya album musik seperti ini perlu dibuat lagi. Agar bangsa kita tidak buta terhadap budayanya sendiri. Quote:Mohon koreksinya jika ada kesalahan kata dan kesalahan informasinya suhu ! Saran anda sangat berguna bagi saya ! Quote:SUMBER :
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Quote:Saya bukan seorang Soekarnois. Tetapi saya salut dengan perjuangan Bung Karno untuk menggali budaya lokal kemudian mempromosikannya ke tingkat nasional, bahkan internasional
mari Bersuka ria
Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso, Peninggalan Bung Karno Yang "Terlupakan"


Juadull banget ini
waduh folk bgt nih
salut bgt sama soekarno
tp musiknya terdengar aneh di kuping ane
mungkin eranya jauh bgt sama ane
keren banget gan
woah ternyata gitu
nambah pengetahuan ane nih
Mantap gan
Baru tau ane musik zaman soekarno
Seleranyaaa mantep dah
bung karno on the top
Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso, Peninggalan Bung Karno Yang "Terlupakan"

ahai nurlela, sukanya berlagu
mambo cha cha
Mari, gan!
jujur ane baru tau
yeah genjer genjer
Cara Jenius yg dilakukan oleh Bung Karno untuk menangkal masuknya musik rock n' roll ke Indonesia.
wah lagu yg sering dinyanyikan org tua nih
Quote:Original Posted By ilpras
yeah genjer genjer


Awas ditangkep polkis gara2 nyanyi genjer genjer coy !
kriuk kriuk...
Mari kita lestarikan musik folk asli indonesia
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar