Pages


Senin, 30 Mei 2016

Mengintip Kehidupan di Pulau Cocos di Tengah Samudra Hindia

Lokasi Pulau Cocos
Quote:
Mengintip Kehidupan di Pulau Cocos di Tengah Samudra Hindia
Lokasi Pulau Cocos

Pulau Cocos berada di tengah-tengah Samudra Hindia, yang masih berada di bawah wilayah Australia. Pulau ini bisa dicapai sekitar 3.000 kilometer sebelah barat laut kota Perth. Pulau ini menawarkan keindahan alam dan kesederhanaan hidup.

Pulau Cocos, yang juga dikenal Pulau Keeling mungkin luasnya tidak melebihi 14 kilometer persegi.

Quote:Mengintip Kehidupan di Pulau Cocos di Tengah Samudra Hindia
Pulau ini mungkin tidak terlalu popular sebagai kawasan wisata, namun Pulau Cocos memiliki pemandangan yang luar biasa, dengan pasir putih, pohon kelapa yang subur dan air laut yang sangat biru, seperti layaknya di film-filim.

Quote:

Ada beberapa pulau kecil di kawasan ini, tetapi hanya dua pulau utama yang ditinggali, yakni di sebelah barat dan selatan.
Mengintip Kehidupan di Pulau Cocos di Tengah Samudra Hindia
Hanya ada dua pulau yang ditinggali oleh warga. Foto: 720 ABC Perth, Emma Wynne.

Di Pulau sebelah barat, ada sekitar 120 warga Australia dan sejumlah ekspatriat. Akomodasi bagi para turis juga bisa ditemukan disini. Tak hanya itu, di pulau ini pun terdapat sekolah dan bandara udara. Sementara di pulau utama sebelah selatan, ada sekitar 500 warga yang tinggal, dan kebanyakan memiliki keturunan Melayu. Warga keturunan Melayu ini berasal dari mereka yang pernah dikirim ke Pulau Cocos di tahun 1826 sebagai budak. Sementara para ekspatriat biasanya berada di pulau ini bekerja sebagai guru,polisi, atau bekerja di industri pariwisata.


Quote:Garis keturunan
Mengintip Kehidupan di Pulau Cocos di Tengah Samudra Hindia
Salah satu masjid di Pulau Cocos.

Garis keturunan Melayu penduduk Cocos ini terlihat jelas dari bentuk fisik dan dialek mereka yang sangat khas Melayu. Agama mereka pun seperti yang dipeluk mayoritas masyarakat Melayu, yakni Islam. Selain mereka yang berdarah Melayu, ada pula beberapa yang merupakan keturunan Cina, India, dan Papua. Bahkan, beberapa sumber sejarah menyebut, para pendatang pertama Kepulauan Cocos ada yang berasal dari Bali, Bima, Madura, Sumbawa, Timor, Batavia (Jakarta tempo dulu), juga Cirebon. Masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang etnis ini sudah hidup bersama selama delapan generasi. Mereka tak pindah ke mana-mana karena lokasi Kepulauan Cocos yang sangat terisolasi. Meski sederhana, secara ekonomi mereka cukup mandiri. Mereka pun dikenal setia pada sanak saudara, setia pada Islam, juga setia pada budaya nenek moyang mereka. Selain orang-orang keturunan Melayu, menurut laman www.world map.org, Kepulauan Cocos juga dihuni kaum pendatang meski jumlahnya tidak banyak. Mereka umumnya sudah mengikuti tradisi dan mempraktikkan budaya Kepulauan Cocos.


Quote:Salah satu hiburan yang ada di pulau ini, bioskop terbuka

Mengintip Kehidupan di Pulau Cocos di Tengah Samudra Hindia
Salah satu hiburan yang ada di pulau ini, bioskop terbuka. Foto: 720 ABC Perth, Emma Wynne

Warga yang tinggal di pulau ini merasakan kebahagiaan seutuhnya dengan melihat bagaimana anak-anak pergi ke sekolah hanya menggunakan sepatu, atau tidak perlu mengunci mobil, atau mengunci rumah saat pergi. Salah satunya adalah Jill Jules Bush yang bekerja paruh waktu di sebuah klink kesehatan dan kafe. Ia pun membantu sebuah restoran, jika ada waktu luang. "Kita telah berada disini selama 11 tahun," ujar Jill. "Senang sekali dengan orang-orang disini dan gaya hidupnya sangat menyenangkan." tambahnya. Jill mengaku kalau ia berencana untuk tinggal selama mungkin di pulau ini, meskipun banyak tantangan yang dihadapi dengan tinggal di daerah terpencil ini.

"Seperti di surga, udara yang segar dan bersih, dan orang-orangnya sangat menyenangkan, semua saling berbagi," jelas Jill. Jill mengaku kalau ia tidak perlu mengunci rumahnya. Kalau ada sesuatu yang hilang, hanya tinggal membuat pesan di sebuah klab dan biasanya ada yang menemukan. Jill yang kini juga menjabat sebagai marketing manajer di Asosiasi Pariwisata Pulau Kokos, yang tinggal bersama suami dan dua anak perempuannya.

Quote:Kantor polisi di Pulau Cocos

Mengintip Kehidupan di Pulau Cocos di Tengah Samudra HindiaKantor polisi di Pulau Cocos. Foto: 720 ABC Perth, Emma Wynne.

Di pulau ini tidak ada bioskop atau pusat perbelanjaan, hanya ada klab, kafe, dan beberapa pulau kecil yang menawarkan hiburan. Jumlah pelajar di pulau ini mencapai 90 orang, dengan sekolah utama yang ada di dua pulau. Anak-anak bisa mengenyam pendidikan dari tingkat anak-anak hingga hingga kelas 10. Pulau Kokos pun telah memiliki jaringan internet dan telepon genggam tersendiri.


Quote:Beberapa hiburan komunitas yang ada di Pulau Cocos

Mengintip Kehidupan di Pulau Cocos di Tengah Samudra HindiaBeberapa hiburan komunitas yang ada di Pulau Cocos. Photo: 720 ABC Perth, Emma Wynne.

Hidup di pulau seperti ini tidak membuat para warganya mengikuti tren yang ada, yakni berbelanja secara online. Kedatangan pesawat yang membawa barang-barang dan makanan segar biasanya terjadi setiap hari Juma'at. "Bisa dibilang saat pesawat datang, menjadi acara yang sangat ramai, karena disaat itulah mereka mendapatkan buah-buahan dan sayuran segar dari pesawat," ujar Julia.


Quote:Sekolah yang berada di pulau Cocos

Mengintip Kehidupan di Pulau Cocos di Tengah Samudra HindiaSekolah yang berada di pulau Cocos. Foto: 720 ABC Perth, Emma Wynne.
Pulau ini pun memiliki dokter yang tinggal di pulau bagian selatan. Jika ada keadaan darurat di pulau sebelah selatan, Kepolisian Federal Australia akan membawanya dengan melalui jalur perairan. Sementara energi berasal dari mesin diesel dan beberapa gedung sudah dilengkapi dengan panel solar. Tetapi jangan mengira kalau tinggal di pulau ini bisa murah, karena harga segelas kopi saja bisa mencapai Rp 65 ribu rupiah, atau 20 ribu lebih mudarh dibandingkan di Indonesia.



Sumber :
Quote:Pulau Cocos


Mampir juga di thread saya yang lainnya.
Quote:Kodi - Appliaksi Nonton Bola, Film, Kualiatas HD dan UHD
Baru tau ni pulau :tarvel
terpencil gan..
Iyalah gans apa" disana pasti mahal
Apalgi kayak.a nggk ada air tawar disana
Keren ya gan, udsrannya masih bersih, sejuk, bagibyg bosen sama perkotaan bisa tu kesana
baru tau..nice info
ada suku kanibalnya gak tuh, hiii
keren juga bre
Sejuk kek nya,
Yang layar tancep itu pasti seru
pastinya semua serba mahal gan
Andaikan ane tinggal disitu.
Ane mau buka usaha jual pulsa laku kagak ye
Kelihatan kalau tentram damai kehidupan du marih gan
Tak perlu mengunci pintu saat pergi?
Betapa tenangnya disana
idaman semua orang selain di hawaii, mauritus, sama maldives

ttp aja Indonesia tiada duanya keindahannya
masih asri, bisa rumah di pinggir pantai
ga ada takut kemalingan
Baru tau
terisolasi ga tuh
wahhh ga suntuk apa yaaa ditengah samudra gitu
Tau sih pulaunya tapi baru tau penduduk sana beretnis Melayu juga, sama seperti Christmas Island yg hanya 200km dari sukabumi. Di pulau itu juga beretnis Melayu.
Masuk negara nama itu pulau Cocos
weleh weleh pulau kecil ditengah samudra yg luasss ekli gan
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar