Pages


Kamis, 02 Juli 2015

Jangan Bersedih, Allah Selalu Ada untukmu

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh



Derap kuda yang berlari kencang semakin mendekat. Hentakan suara kakinya semakin jelas menginjakkan bumi, diiringi debu-debu hebat yang berterbangan. Suara-suara pemuda yang berteriak minta terus dilakukan pencarian pun semakin jelas terdengar. Sejumlah pemuda demikian beringas mencari sosok yang dikatakan hina, padahal tentu paling mulia laki-laki yang dituduh penipu, padahal ia adalah guru alam semesta; pribadi yang disebut tidak sehat akalnya, padahal beliau cerdaskan manusia.

Dialah Rasulullah SAW

Sementara sang sahabat setia berada di dalam gua yang tak luas itu mulai merasa khawatir. Perasaan takut mulai kuat merasuki dirinya. Tapi ia tidak takutkan akan dirinya, tidak khawatir keselamatan jiwanya, ia hanya mengkhawatirkan sosok tercinta dan mulia di sampingnya, pembawa risalah Ilahi. Takut terjadi sesuatu pada beliau.

Quote:“Wahai Rasul, andai salah seorang di antara mereka menemukan kita, habislah kita. Jika aku mati, apalah arti diriku. Tapi jika engkau yang mati, tamatlah riwayat dakwahmu. Lalu bagaimana jadi kebenaran?”

Sosok mulia dan berwibawa itu tersenyum menenangkan. Beliau pun menjawab dengan balik bertanya, “Apa yang ada di benakmu jika berduanya kita di sini juga ada Allah, yang ketiga di antara kita?” Maka turunlah firman Allah SWT,

Quote:“Kalau kamu tidak menolongnya, sesungguhnya Allah telah menolongnya, (yaitu) tatkala orang-orang kafir mengusirnya, sedang dia salah seorang dari dua orang itu, ketika keduanya berada dalam gua. Waktu dia berkata kepada temannya, ‘Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Allah bersama kita.’ Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya dan dikuatkan-Nya dengan pasukan yang tidak kamu lihat. Dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah, sedangkan kalimah Allah itulah yang tinggi. Dan Allah Mahakuasa dan Bijaksana.” (at-Taubah [9] : 40).


Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad yang ma’shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah yang maha Tunggal dan Maha Tinggi aka bersama mereka. Sehingga rasa aman, tentram dan tenang pun akan dating menyelimuti Abu Bakar.

Ketika mereka terus bergerak semakin mendekat menuju gua Tsur, tempat Rasul saw dan Abu Bakar berada, hingga mereka menyambangi bibir gua itu. Sang pemimpin pasukan kafir hendak menerobos masuk, tapi kemudian tidak jadi.
“Kenapa tidak masuk ke dalam?” tanya anak buahnya.

Quote:Setelah aku amati, tampaknya gua ini tak mungkin dijadikan persembunyian. Di dalamnya ada sarang laba-laba dan sarang burung liar hutan. Akal sehatku mengatakan, tidak mungkin ada orang yang masuk ke dalamnya, bahkan tak ada bukti yang menunjukkan jejak orang yang kita cari,” katanya.

Saudaraku, saat dalam upaya raih keinginan dan harapan Anda ternyata berselimut kabut, ada masalah, problematika dan musibah berada, tenanglah karena Allah bersama Anda. Dia akan membantu, menolong Anda keluar dari jeratan masalah yang melingkari Anda.

Benar saudaraku, saat ada musibah, atas masalah yang mengimpitmu, tenanglah Tuhanmu adalah Maha Kuasa. Di antara garis kasih sayang-Nya adalah bahwa setiap bersama kesulitan selalu hadir kemudahan. Bersama masalah, disana hadir pula solusi atau jalan keluar.

Dari kisah Rasul dan Abu Bakar di atas, kita diajarkan untuk optimis bersama Allah SWT. Ada dua poin besar yang teladan manusia ajarkan,

Pertama, maksimal dalam berusaha (ikhtiar). Lihatlah Rasul SAW, beliau pemilik doa yang mustajab, makhluk yang paling Allah cintai, tapi untuk meraih harapan, beliau terus berjuang, rela berkorban, tak kenal lelah demi sebuah kebenaran. Tetap usaha, ikhtiar maksimal beliau lakukan.

Kedua, memasrahkan usaha dan kemampuan kepada Allah (tawakal). Saat usaha bertemu aral melintang, tetaplah tidak patah semangat, optimis karena Allah Maha Kuasa. Tidak ada yang mustahil, tidak mungkin bagi-Nya. Lihatlah, bagaimana nabi Ibrahim terus berusaha melawan kemungkaran, dan ia baru memasrahkan usaha saat dimasukan dalam kubangan api, ia berkata, hasbunallah wani’wal wakil, cukuplah Allah sebagai pelindung, dan jadilah kobaran api tidak mampu membakar tubuhnya, iya karena pertolongan Allah,

“Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.’’ (al-Anbiya : 69). Lautan luas tak kuasa menenggelamkan nabi Musa as, itu tak lain karena Dia Yang Maha Agung kala itu telah bertitiah, ‘’Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya Rabbku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.’’ (asy-Syu’ara’ : 62).

Jangan merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Sebaik- baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan segera. So, optimislah. Karena optimis itu manis. Apapun masalahnya, optimis bersama Allah adalah solusinya, “Jangan berputus ada dari rahmat Allah.” (az-Zumar : 53).
ja
Intinya jadilah pribadi yang optimis dengan percaya pada Allah yaa..
Super sekali pak Ustad, kebetulan banget nih kayaknya sama situasi ane
amanin dulu gan
Quote:Original Posted By ivan.jr
amanin dulu gan


Apanya yag diamanin gan?
Ane langsung tobat gan abis bacanya.
Quote:Jangan Berputus Asa Dari Rahmat Allah
Seorang muslim sejati pasti tdk akan takut menghadapi setiap masalah karena allah swt selalu menyertai
“Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.’’ (al-Anbiya : 69).

doa ini biasa ane baca kalo lagi demam
besoknya Insya Allah sembuh
Aamin...
yang penting percaya aja kalo Allah gak akan meninggalkan umat-Nya
ninggalin jejak dulu.. mau buka puasa
hasbunallah wani’wal wakil, cukuplah Allah sebagai pelindung
ane percaya klo allah slalu ada buat ane dan menjadikan hidup ane lebih baik
Allah maha besar dan lagi maha penyayang..
subhanallah
mantap gan, Ramadhan memang bulan penuh berkah

btw met buka puasa ya
Iya bener tadz harus selalu optimis
Dimana pun kita berada, Allah akan selalu bersama kita Jadi jangan pernah merasa takut
pecaya aj pkoknya sma Allah swt ..
Alhamdulillah
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar