Udah Pada Tau Tentang Nawa Cita dong, Gan..
Pasti agan aganwati udah familiar banget nih dengan istilah “Nawa Cita”, pemerintahan di bawah naungan Joko Widodo-Jusuf Kalla bertekad bakal membangun dari pinggiran, dan ini sih sesuai dengan butir ketiga dari Nawa Cita, dan ternyata ini bukan isapan jempol doang lhoo gan. Terbukti dari tahun 2015, pembangunan infrastruktur jalan di wilayah perbatasan yang selama ini tertinggal, dipercepat pelaksanaannya. Total panjang jalan di kawasan perbatasan yang bakal dibangun hingga mencapai 3.464,40 kilometer (gile panjang bener yah gan ).
Lhoo.. Kenapa Harus Infrastruktur Jalan Daerah Perbatasan, Gan?
Kawasan perbatasan perlu dikedepankan karena emang punya peranan penting nih gan dalam kerangka pembangunan nasional. FYI (For Your Information) aja nih, kawasan perbatasan berperan sebagai beranda Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan cermin diri dan tolok ukur pembangunan nasional. Sebagai beranda, kawasan perbatasan juga sangat rentan terhadap rongrongan tapal batas wilayah negara, seperti illegal logging, illegal trading, illegal fishing, dan human trafficking. Kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla langsung menginstruksikan kepada Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai leading actor pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan. Menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W. Husaini, “Setelah membuat jalan, kita bikin kawasan perbatasan yang baik dan membuka pusat-pusat pertumbuhan yang nantinya akan diisi program-program kementerian lainnya.”
Kawasan Perbatasan Mana Aja Sih, Gan?
Selain untuk ngedukung perekonomian masyarakat atau meningkatkan daya saing nasional, pembangunan infrastruktur juga punya tujuan untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah, pengentasan kemiskinan, dan yang pasti agar mampu membuka keterisolasian. Pasti kalian pada penasaran kira-kira jalan daerah perbatasan mana aja sih yang bakal jadi prioritas PUPR, nah ini dia nih gan jalan perbatasan yang bakal dibangun, cekidot :
Quote:1. Jalan Perbatasan di Pulau Kalimantan
Untuk jalan perbatasan Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, terdapat sembilan ruas jalan yang akan membentang sepanjang 1.899,66 kilometer dari Temajuk hingga Pulau Sebatik. Rinciannya, Kalimantan Barat (12 ruas jalan sepanjang 849,45 kilometer), Kalimantan Timur (tiga ruas jalan sepanjang 223,45 kilometer), dan Kalimantan Utara (11 ruas jalan sepanjang 826,66 kilometer). Adapun jalan yang telah tersambung sepanjang 1.339,25 kilometer, sedangkan yang belum tersambung 560,42 kilometer. Hingga akhir 2016, akan tersambung 1.453,92 kilometer dan belum tersambung 445,75 kilometer.
Kondisi Jalanan Perbatasan-Kalimantan-Malinau-Long-Bawan
Kondisi Jalanan Perbatasan-Kalimantan-Malinau-Mangsalong
Kondisi jalanan Perbatasan-Kalimantan-Entikong
Jalan akses perbatasan di Kalimantan totalnya mencapai 546,8 kilometer, dengan rincian 36,50 kilometer di Kalimantan Barat; 45 kilometer di Kalimantan Timur; 388,30 kilometer di Kalimantan Utara, serta 77 kilometer di pulau terdepan Sebatik. Untuk pembangunan jalan paralel di Kalimantan, Ditjen Bina Marga memberikan apresiasi yang tinggi atas bantuan tenaga kerja dari 13 grup TNI Angkatan Darat. Selain itu masih ada kota Entikong, Kalimantan Barat, yang hanya berjarak 80 kilometer dengan pelabuhan di Kuching, Ibu Kota Negara Bagian Sarawak, Malaysia.
Quote:2. Jalan Perbatasan Nusa Tenggara Timur
Kondisis Jalanan Perbatasan-NTT (Mota'ain)
Kondisi Jalanan Perbatasan-NTT (Laktutus-Motamasin)
Untuk jalan perbatasan Nusa Tenggara Timur, terdapat enam ruas dengan total panjang mencapai 173 kilometer (dari Mota’ain di Atambua ke Motamasin). Keenam ruas tersebut adalah :
Quote:➢ Ruas 1 Mota’ain-Salore-Haliwen;
➢ Ruas 2 Haliwen-Sadi-Asumanu-Haekesak;
➢ Ruas 3 Turiskain-Fulur-Nualain-Henes;
➢ Ruas 4 Nualain-Dafala;
➢ Ruas 5 Dafala-Laktutus;
➢ Ruas 6 Laktutus-Motamasin.
Total panjang jalan di Nusa Tenggara Timur yang telah dibuka atau tembus aspal pada 2015-2016 udah mencapai 47 kilometer. Rencana penanganan jalan di 2016 sepanjang 14,6 kilometer dan di 2017 111,41 kilometer.
Quote:3. Jalan Perbatasan Papua
Kondisi jalanan Perbatasan-Papua-Ruas-Merauke-Sota
Kondisi jalanan Perbatasan Papua Rawa Barki Ruas Bupul Erambu Sota
Kemudian ada jalan paralel perbatasan Papua, terdapat tiga ruas/segmen yang jika tersambung semua bakalan mencapai 1.105,08 kilometer (dari Skow-Merauke). Segmen I Jayapura-Arso-Waris-Yetti, segmen II Yetti-Ubrub-Oksibil, dan segmen III Oksibil-Tanah Merah-Merauke. Total panjang jalan yang terbuka terbuka/tembus 824,53 kilometer, sedangkan total panjang jalan yang belum terbuka atau belum tembus 280,55 kilometer. Dan proyek ini dijadwalkan jalan sepanjang 230,50 kilometer (segmen II) dan bakal selesai setelah 2019.
Proyek Segede Itu Strateginya Gimana Yah, Gan?
Ditjen Bina Marga PUPR melakukan sejumlah strategi penanganan kawasa perbatasan, diantaranya adalah sbb :
1. Pembangunan kawasan perbatasan selain dilakukan melalui pendekatan keamanan, pendekatan kesejahteraaan (pengembangan potensi sumber daya alam), juga dilakukan melalui pendekatan lingkungan.
2. Dukungan Rencana strategis Ditjen Bina Marga terhadap kawasan perbatasan dilakukan melalui pembangunan jalan strategis dan missing link di kawasan perbatasan.
3. Pembangunan jalan paralel perbatasan (Pulau Kalimantan danProvinsi NTT) akan diupayakan penyelesaian di akhir 2019 dengan tetap memperhatikan kebutuhan teknologi khusus yang ramah lingkungan.
Selain itu diperlukan juga komitmen khusus untuk percepatan pembangunan kawasan perbatasan melalui koordinasi dan sinkronisasi bersama Pemda. Terakhir sasaran sampai 2019 adalah target fungsional dengan perkerasan Japat (jalan agregat padat tahan cuaca) dan melakukan pengaspalan di lokasi tertentu di daerah permukiman penduduk, serta penanganan seluruh jembatan, dengan jembatan panel, semi permanen dan permanen, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. Dan berdasarkan sumber yang ane baca, dari majalah tempo, kalau Pembiayaan jalan perbatasan yang dibutuhkan Ditjen Bina Marga tahun anggaran 2015-2019 lebih dari Rp 15 triliun, dengan rata-rata alokasi dana Rp 3 triliun dalam setahun.
Itulah dia info tentang pembangunan jalan perbatasan yang menjadi prioritas dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Yuk gan, mari kita sama-sama ngedukung dan mendoakan agar pembangunan jalan perbatasan di pulau kalimantan, perbatasan NTT, dan perbatasan Papua bisa berjalan lancar dan cepat selesai, serta bisa ngedukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Agan udah pernah merapat ke kawasan tersebut? Boleh dong share kondisi terkini sekarang ini di mari agar agan-aganwati yang lain bisa tau .
Thanks Kaskuser.
Pasti agan aganwati udah familiar banget nih dengan istilah “Nawa Cita”, pemerintahan di bawah naungan Joko Widodo-Jusuf Kalla bertekad bakal membangun dari pinggiran, dan ini sih sesuai dengan butir ketiga dari Nawa Cita, dan ternyata ini bukan isapan jempol doang lhoo gan. Terbukti dari tahun 2015, pembangunan infrastruktur jalan di wilayah perbatasan yang selama ini tertinggal, dipercepat pelaksanaannya. Total panjang jalan di kawasan perbatasan yang bakal dibangun hingga mencapai 3.464,40 kilometer (gile panjang bener yah gan ).
Lhoo.. Kenapa Harus Infrastruktur Jalan Daerah Perbatasan, Gan?
Kawasan perbatasan perlu dikedepankan karena emang punya peranan penting nih gan dalam kerangka pembangunan nasional. FYI (For Your Information) aja nih, kawasan perbatasan berperan sebagai beranda Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan cermin diri dan tolok ukur pembangunan nasional. Sebagai beranda, kawasan perbatasan juga sangat rentan terhadap rongrongan tapal batas wilayah negara, seperti illegal logging, illegal trading, illegal fishing, dan human trafficking. Kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla langsung menginstruksikan kepada Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai leading actor pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan. Menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W. Husaini, “Setelah membuat jalan, kita bikin kawasan perbatasan yang baik dan membuka pusat-pusat pertumbuhan yang nantinya akan diisi program-program kementerian lainnya.”
Kawasan Perbatasan Mana Aja Sih, Gan?
Selain untuk ngedukung perekonomian masyarakat atau meningkatkan daya saing nasional, pembangunan infrastruktur juga punya tujuan untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah, pengentasan kemiskinan, dan yang pasti agar mampu membuka keterisolasian. Pasti kalian pada penasaran kira-kira jalan daerah perbatasan mana aja sih yang bakal jadi prioritas PUPR, nah ini dia nih gan jalan perbatasan yang bakal dibangun, cekidot :
Quote:1. Jalan Perbatasan di Pulau Kalimantan
Untuk jalan perbatasan Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, terdapat sembilan ruas jalan yang akan membentang sepanjang 1.899,66 kilometer dari Temajuk hingga Pulau Sebatik. Rinciannya, Kalimantan Barat (12 ruas jalan sepanjang 849,45 kilometer), Kalimantan Timur (tiga ruas jalan sepanjang 223,45 kilometer), dan Kalimantan Utara (11 ruas jalan sepanjang 826,66 kilometer). Adapun jalan yang telah tersambung sepanjang 1.339,25 kilometer, sedangkan yang belum tersambung 560,42 kilometer. Hingga akhir 2016, akan tersambung 1.453,92 kilometer dan belum tersambung 445,75 kilometer.
Kondisi Jalanan Perbatasan-Kalimantan-Malinau-Long-Bawan
Kondisi Jalanan Perbatasan-Kalimantan-Malinau-Mangsalong
Kondisi jalanan Perbatasan-Kalimantan-Entikong
Jalan akses perbatasan di Kalimantan totalnya mencapai 546,8 kilometer, dengan rincian 36,50 kilometer di Kalimantan Barat; 45 kilometer di Kalimantan Timur; 388,30 kilometer di Kalimantan Utara, serta 77 kilometer di pulau terdepan Sebatik. Untuk pembangunan jalan paralel di Kalimantan, Ditjen Bina Marga memberikan apresiasi yang tinggi atas bantuan tenaga kerja dari 13 grup TNI Angkatan Darat. Selain itu masih ada kota Entikong, Kalimantan Barat, yang hanya berjarak 80 kilometer dengan pelabuhan di Kuching, Ibu Kota Negara Bagian Sarawak, Malaysia.
Quote:2. Jalan Perbatasan Nusa Tenggara Timur
Kondisis Jalanan Perbatasan-NTT (Mota'ain)
Kondisi Jalanan Perbatasan-NTT (Laktutus-Motamasin)
Untuk jalan perbatasan Nusa Tenggara Timur, terdapat enam ruas dengan total panjang mencapai 173 kilometer (dari Mota’ain di Atambua ke Motamasin). Keenam ruas tersebut adalah :
Quote:➢ Ruas 1 Mota’ain-Salore-Haliwen;
➢ Ruas 2 Haliwen-Sadi-Asumanu-Haekesak;
➢ Ruas 3 Turiskain-Fulur-Nualain-Henes;
➢ Ruas 4 Nualain-Dafala;
➢ Ruas 5 Dafala-Laktutus;
➢ Ruas 6 Laktutus-Motamasin.
Total panjang jalan di Nusa Tenggara Timur yang telah dibuka atau tembus aspal pada 2015-2016 udah mencapai 47 kilometer. Rencana penanganan jalan di 2016 sepanjang 14,6 kilometer dan di 2017 111,41 kilometer.
Quote:3. Jalan Perbatasan Papua
Kondisi jalanan Perbatasan-Papua-Ruas-Merauke-Sota
Kondisi jalanan Perbatasan Papua Rawa Barki Ruas Bupul Erambu Sota
Kemudian ada jalan paralel perbatasan Papua, terdapat tiga ruas/segmen yang jika tersambung semua bakalan mencapai 1.105,08 kilometer (dari Skow-Merauke). Segmen I Jayapura-Arso-Waris-Yetti, segmen II Yetti-Ubrub-Oksibil, dan segmen III Oksibil-Tanah Merah-Merauke. Total panjang jalan yang terbuka terbuka/tembus 824,53 kilometer, sedangkan total panjang jalan yang belum terbuka atau belum tembus 280,55 kilometer. Dan proyek ini dijadwalkan jalan sepanjang 230,50 kilometer (segmen II) dan bakal selesai setelah 2019.
Proyek Segede Itu Strateginya Gimana Yah, Gan?
Ditjen Bina Marga PUPR melakukan sejumlah strategi penanganan kawasa perbatasan, diantaranya adalah sbb :
1. Pembangunan kawasan perbatasan selain dilakukan melalui pendekatan keamanan, pendekatan kesejahteraaan (pengembangan potensi sumber daya alam), juga dilakukan melalui pendekatan lingkungan.
2. Dukungan Rencana strategis Ditjen Bina Marga terhadap kawasan perbatasan dilakukan melalui pembangunan jalan strategis dan missing link di kawasan perbatasan.
3. Pembangunan jalan paralel perbatasan (Pulau Kalimantan danProvinsi NTT) akan diupayakan penyelesaian di akhir 2019 dengan tetap memperhatikan kebutuhan teknologi khusus yang ramah lingkungan.
Selain itu diperlukan juga komitmen khusus untuk percepatan pembangunan kawasan perbatasan melalui koordinasi dan sinkronisasi bersama Pemda. Terakhir sasaran sampai 2019 adalah target fungsional dengan perkerasan Japat (jalan agregat padat tahan cuaca) dan melakukan pengaspalan di lokasi tertentu di daerah permukiman penduduk, serta penanganan seluruh jembatan, dengan jembatan panel, semi permanen dan permanen, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. Dan berdasarkan sumber yang ane baca, dari majalah tempo, kalau Pembiayaan jalan perbatasan yang dibutuhkan Ditjen Bina Marga tahun anggaran 2015-2019 lebih dari Rp 15 triliun, dengan rata-rata alokasi dana Rp 3 triliun dalam setahun.
Itulah dia info tentang pembangunan jalan perbatasan yang menjadi prioritas dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Yuk gan, mari kita sama-sama ngedukung dan mendoakan agar pembangunan jalan perbatasan di pulau kalimantan, perbatasan NTT, dan perbatasan Papua bisa berjalan lancar dan cepat selesai, serta bisa ngedukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Agan udah pernah merapat ke kawasan tersebut? Boleh dong share kondisi terkini sekarang ini di mari agar agan-aganwati yang lain bisa tau .
Thanks Kaskuser.
Khusus Komeng Terindah Kaskuser :
akhirnya indonesiaisme juga sistem pembangunan.
sistem jawaisme emang sudah harus di ganti
sistem jawaisme emang sudah harus di ganti
baguslah pembangunan jadi merata
deket rumah ane jugak dong bre
keren. semoga bisa menunjang perekonomian setempat yah gan
makin sejahtera.
makin sejahtera.
udah mulai merata
baguslah biar merata
Mantaph mangats kaka!
keren ya gan cool bina marga ya yg kerjain
Cakepp...kalo bisa nanti semua selat pakai jembatan..
langsung bangun Jalan Tol
kalo orang di papua (khusus yg goblog) masih minta merdeka , keterlaluan dah
Mantap brey , perbatasaan itu halaman depan negara
Ntu jalan nya cuma diaspal gtu apa gak cepet rusak ya gan? Apalagi kan tekstur tanah di Kalimantan n Papua klu utk dilewati mobil2 gede kan bisa jadi ambles...
Itu aja dulu...
Itu aja dulu...
alhamdulillah indonesia sekarang tidak cuma pulau jawa aja yang diperhatikan, daerah perbatasan emang paling rawan gan buat kegiatan ilegal seperti yang agan sebutin, apalagi pas ane liat di televisi mengenai daerah perbatasan, mau apa2 aja susah, nelpon gak ada sinyal, mau berobat gak ada klinik/puskesmas/RS kalaupun ada tempatnya susah dijangkau dan masalah transportasi yang tidak memadai karena jalannya juga gitu deh...
dan lebih mirisnya diperbatasan kalimantan yang mudah aksesnya malah ke malaysia bukan negara kita sendiri...
ane harap ke depannya untuk wilayah yang belum tersentuh tangan pemerintah segera mendapatkan penanganan, dan ane harap masyarakat disana bisa menjaga apa yang sudah dibangun supaya tidak dirusak...
mudah2an program pemerintah yang ini bisa rampunglah...
dan lebih mirisnya diperbatasan kalimantan yang mudah aksesnya malah ke malaysia bukan negara kita sendiri...
ane harap ke depannya untuk wilayah yang belum tersentuh tangan pemerintah segera mendapatkan penanganan, dan ane harap masyarakat disana bisa menjaga apa yang sudah dibangun supaya tidak dirusak...
mudah2an program pemerintah yang ini bisa rampunglah...
semoga dananya nggak menggak-menggok
Iye kudu harus dibangun jalan2 penghubungnya biar ekonomi berjalan lancar
ane setuju harga rokok jd 50rb an kalau cukai pajaknya emang bener2 buat pemerataan pembangunan,,
dan ya, ane perokok aktif
dan ya, ane perokok aktif
yang di perbatasan biar gak tertinggal ama yag di daerah perkotaan......
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar