HT # 03
Nggak bisa dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara berkembang yang masih memegang nilai-nilai dan tradisi adat. Oleh karena itu, seringkali kita orang-orang Indonesia masih memegang teguh mitos-mitos dan kepercayaan lama yang mungkin sebenarnya tidaklah selalu benar. Terutama terkait dengan pernikahan, banyak banget mitos-mitos yang kalau dipercaya justru bikin hidup kita salah kaprah. Ini nih beberapa mitos tentang pernikahan di Indonesia yang perlu kamu ketahui agar lebih paham mencari kebenarannya.
Katanya, ketika orang Sunda menikah dengan orang Jawa, pernikahan mereka akan disertai dengan kesialan. Padahal, banyak juga kok pasangan Sunda-Jawa yang langgeng hingga hari tua.
Jadi, sebenarnya ada beberapa cerita sejarah yang mendasari mitos mengapa orang sunda dilarang menikah dengan orang Jawa, salah satunya adalah cerita perang Bubat. Dahulu kala di era Majapahit, Raja Hayam Wuruk dari Jawa berencana ingin menikahi putri sunda, Dyah Pitaloka. Namun karena suatu hal, kedua belah pihak justru berakhir pada peperangan yang memgakibatkan kekalahan pada pihak Sunda. Karena itu, putri Dyah Pitaloka pun bunuh diri dan akhirnya kerajaan Sunda membuat kebijakan bahwa orang Sunda tak dapat menikahi orang luar Sunda, termasuk Jawa.
Udah lah ya, yang di masa lalu biarlah berlalu. Larangan pernikahan Sunda dan Jawa di jaman sekarang sudah tak sepatutnya dipercaya lagi. Sana lamar mojang Sunda.
Dalam budaya Jawa, anak sulung dilarang menikah dengan sesama anak sulung. Katanya, pernikahan kedua anak sulung akan berakhir pada nista dan nestapa, duh! Memang sih, kalau dipikir secara logis, alasan tersebut cukup masuk akal, karena anak sulung biasanya cenderung mandiri dan suka mengatur, kepribadian yang tak akan cocok jika dipadukan dengan yang sama. Tapi, tak semua anak sulung memiliki kepribadian seperti itu, kan? Banyak kok sesama anak sulung yang pernikahannya langgeng hingga tua. Kegagalan rumah tangga mah bukan perihal urutan lahir
Orang Jawa ternyata banyak pantangannya ya? Jadi, selain larangan menikahkan anak sulung dengan anak sulung, orang Jawa juga dilarang menikah pada bulan Suro. Katanya sih, menikah di bulan Suro dapat mendatangkan musibah bagi kedua pengantin. Tapi, jika kamu adalah Muslim, pada dasarnya semua bulan adalah baik. Tidak ada bulan yang lebih buruk dari lainnya. Toh, banyak juga orang luar Jawa yang menikah di bulan Suro dan mereka baik-baik saja.
Katanya kesialan akan datang pada calon mempelai pria yang melihat calon mempelai wanita sebelum hari pernikahan. Padahal, tradisi pernikahan yang satu ini nggak seharusnya dijadikan mitos yang mistis. Sebenarnya ada kok alasan yang masuk akal kenapa calon mempelai pria nggak boleh melihat calon mempelai wanitanya. Dengan dipingit, mempelai wanita memiliki kesempatan untuk mempercantik dirinya. Pengantin prianya pun dapat merasakan perasaan “wah” di hari pernikahannya setelah lama tak berjumpa.
Sebenarnya si adik tak boleh melangkahi si kakak bukan karena perihal si kakak yang akan serat jodoh sih. Mungkin alasan yang sebenarnya adalah lebih kepada perihal menjaga perasaan si kakak. Toh, dalam Islam sebenarnya kita tidak boleh menunda-nunda pernikahan ketika kita sudah menemukan jodoh kita. Jadi, nggak perlu lah percaya akan mitos-mitos seperti ini, kecuali kamu memang punya kakak yang gampang sakit hati dan sirik. Duh!
Dalam budaya Bali, ada tradisi yang namanya Kembar Buncing, dimana anak yang terlahir kembar dan beda kelamin pada dasarnya adalah jodoh. Oleh karena itu, anak kembar tidak identik wajib dinikahkan dengan satu sama lain. Masalahnya, di jaman sekarang hal tersebut dianggap sebagai incest, suatu hubungan yang tak normal dan dapat menimbulkan keturunan yang cacat. Nggak mungkin kan mereka adalah jodoh jika anak mereka akan selalu berakhir cacat?
Nah, itu tadi beberapa mitos-mitos tradisi pernikahan di Indonesia yang sudah kita buktikan kebenarannya. Dan ternyata, banyak dari mitos-mitos di atas yang tidak benar kan?
KASKUSER YANG BAIK NINGGALIN JEJAK
Nggak bisa dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara berkembang yang masih memegang nilai-nilai dan tradisi adat. Oleh karena itu, seringkali kita orang-orang Indonesia masih memegang teguh mitos-mitos dan kepercayaan lama yang mungkin sebenarnya tidaklah selalu benar. Terutama terkait dengan pernikahan, banyak banget mitos-mitos yang kalau dipercaya justru bikin hidup kita salah kaprah. Ini nih beberapa mitos tentang pernikahan di Indonesia yang perlu kamu ketahui agar lebih paham mencari kebenarannya.
Spoiler for Orang Sunda dilarang menikah dengan mereka yang orang Jawa, pamali! Padahal, itu cuma mitos belaka lho…:
Katanya, ketika orang Sunda menikah dengan orang Jawa, pernikahan mereka akan disertai dengan kesialan. Padahal, banyak juga kok pasangan Sunda-Jawa yang langgeng hingga hari tua.
Jadi, sebenarnya ada beberapa cerita sejarah yang mendasari mitos mengapa orang sunda dilarang menikah dengan orang Jawa, salah satunya adalah cerita perang Bubat. Dahulu kala di era Majapahit, Raja Hayam Wuruk dari Jawa berencana ingin menikahi putri sunda, Dyah Pitaloka. Namun karena suatu hal, kedua belah pihak justru berakhir pada peperangan yang memgakibatkan kekalahan pada pihak Sunda. Karena itu, putri Dyah Pitaloka pun bunuh diri dan akhirnya kerajaan Sunda membuat kebijakan bahwa orang Sunda tak dapat menikahi orang luar Sunda, termasuk Jawa.
Udah lah ya, yang di masa lalu biarlah berlalu. Larangan pernikahan Sunda dan Jawa di jaman sekarang sudah tak sepatutnya dipercaya lagi. Sana lamar mojang Sunda.
Spoiler for Larangan menikah sesama anak sulung hanyalah mitos belaka, toh kecocokan itu adalah masalah hati:
Dalam budaya Jawa, anak sulung dilarang menikah dengan sesama anak sulung. Katanya, pernikahan kedua anak sulung akan berakhir pada nista dan nestapa, duh! Memang sih, kalau dipikir secara logis, alasan tersebut cukup masuk akal, karena anak sulung biasanya cenderung mandiri dan suka mengatur, kepribadian yang tak akan cocok jika dipadukan dengan yang sama. Tapi, tak semua anak sulung memiliki kepribadian seperti itu, kan? Banyak kok sesama anak sulung yang pernikahannya langgeng hingga tua. Kegagalan rumah tangga mah bukan perihal urutan lahir
Spoiler for Masih dari Jawa, larangan menikah di bulan Suro pun tidak berdasar, karena semua bulan adalah baik menurut Islam:
Orang Jawa ternyata banyak pantangannya ya? Jadi, selain larangan menikahkan anak sulung dengan anak sulung, orang Jawa juga dilarang menikah pada bulan Suro. Katanya sih, menikah di bulan Suro dapat mendatangkan musibah bagi kedua pengantin. Tapi, jika kamu adalah Muslim, pada dasarnya semua bulan adalah baik. Tidak ada bulan yang lebih buruk dari lainnya. Toh, banyak juga orang luar Jawa yang menikah di bulan Suro dan mereka baik-baik saja.
Spoiler for Calon mempelai pria dilarang melihat calon mempelai wanita yang baru dipingit jika tak mau terkena kesialan. Ah masa sih?:
Katanya kesialan akan datang pada calon mempelai pria yang melihat calon mempelai wanita sebelum hari pernikahan. Padahal, tradisi pernikahan yang satu ini nggak seharusnya dijadikan mitos yang mistis. Sebenarnya ada kok alasan yang masuk akal kenapa calon mempelai pria nggak boleh melihat calon mempelai wanitanya. Dengan dipingit, mempelai wanita memiliki kesempatan untuk mempercantik dirinya. Pengantin prianya pun dapat merasakan perasaan “wah” di hari pernikahannya setelah lama tak berjumpa.
Spoiler for Seorang adik nggak boleh “melangkahi” kakaknya agar si kakak tidak serat jodoh. Ah, masa sih?:
Sebenarnya si adik tak boleh melangkahi si kakak bukan karena perihal si kakak yang akan serat jodoh sih. Mungkin alasan yang sebenarnya adalah lebih kepada perihal menjaga perasaan si kakak. Toh, dalam Islam sebenarnya kita tidak boleh menunda-nunda pernikahan ketika kita sudah menemukan jodoh kita. Jadi, nggak perlu lah percaya akan mitos-mitos seperti ini, kecuali kamu memang punya kakak yang gampang sakit hati dan sirik. Duh!
Spoiler for Jaman dulu anak kembar beda kelamin wajib dinikahkan satu sama lain. Waduh, kalau jaman sekarang, yang ada incest donk?:
Dalam budaya Bali, ada tradisi yang namanya Kembar Buncing, dimana anak yang terlahir kembar dan beda kelamin pada dasarnya adalah jodoh. Oleh karena itu, anak kembar tidak identik wajib dinikahkan dengan satu sama lain. Masalahnya, di jaman sekarang hal tersebut dianggap sebagai incest, suatu hubungan yang tak normal dan dapat menimbulkan keturunan yang cacat. Nggak mungkin kan mereka adalah jodoh jika anak mereka akan selalu berakhir cacat?
Nah, itu tadi beberapa mitos-mitos tradisi pernikahan di Indonesia yang sudah kita buktikan kebenarannya. Dan ternyata, banyak dari mitos-mitos di atas yang tidak benar kan?
KASKUSER YANG BAIK NINGGALIN JEJAK
TS PERTAMAX
setuju deh sama ts
mitos ya
selama belum menjadi fakta tidak perlu terlalu dipercayai
selama belum menjadi fakta tidak perlu terlalu dipercayai
Ane baru denger anak sulung dilarang nikah dg anak sulung, ah tapi ga pengaruh lah itu.
Nikah dilarang di bulan suro emg cuma mitos, tapi se-beriman2nya orang pasti ga berani coba hal ini, terutama orang jawa.
Nikah dilarang di bulan suro emg cuma mitos, tapi se-beriman2nya orang pasti ga berani coba hal ini, terutama orang jawa.
jangan percaya dengan mitos percaya saja yang meyakinkan kamu...
gimana baiknya aja dah bree
Ane jugak gak percaya mitos kok gan...ane cuman percaya semua hari adalah baik,
ada uang ada jodoh yauwdah nikah,jangan percaya tahayul dan mitos
Tmbhan gan untk yg bulan suro, menurut saya, larangan bulan suro menikah itu pada jaman dahulu tujuanY bukan sbg larangan, tp sebagai anjuran dari para ulama untk menunda dl pernikahan, karena buln suro juga bertepatam dg awal tahun islam, dimana d awal tahun seharusnya di isi dengan laku prihatin dan mendekatkan diri kpd Allah, jadi dianjurkan untuk beribadah terlbh dahulu dan menunda pernikahan, namun masyarakat awam menanggapi dengan salah, dikira bhwa kalo nikah bln suro akan celaka,dan itu berkembang sampai sekarang. Kenapa nikah yg dilarang? Karena pernikahan identik dg pesta, dan mgkin jman dahulu pesta juga di isi dg minum tuak, oleh sebab itu dianjurkan untk menunda dan mengisi awal tahun dg ibadah, itu menurut analisa saya gan.
~Salam Kembang Tebu~
~Salam Kembang Tebu~
Wah bener banget nih. tp ada kalanya kita cukup menghormati mitos2 tsb..
Bawah ane hoby colay jadi kagak minat kimpoi breh
atas ane pengikut bang ipul bree . jadi kaga doyan kimpoi . .doyan.nya .HAP Sama bAng ipul bree
setuju ts
Yah memang mitos sih, tpi ngga ada salah'y kalo percaya slama mitos trsebut ngga menyalahi aturan agama!
mitos nya banyak bgt gan hhaha
Hmm iye iye kadang org2 tua tuh yg ngasih tau ntu mitos gan.
Atas ane doyan kimpoi ama lobang knalpot
Atas ane doyan kimpoi ama lobang knalpot
yg jelas pernikahan maho bukanlah mitos
ini kan cuma orang bego yg pendapat kek gini tong
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar