Pages


Senin, 24 Oktober 2016

Mengenal Para Kolomnis Legendaris Indonesia

Quote:Halo semua.... Brother and Sister of Kaskus...
Welcome to my thread....

Gak nyangka HT. Thanks min & mod.

Hari ini saya akan sedikit membahas tentang para Kolomnis Legendaris yang ada di Indonesia...
Sebelumnya sedikit kita bahas dulu, apa yang dimaksud dengan Kolomnis. Menurut Wikipedia, Kolomnis adalah jurnalis yang menulis untuk publikasi dalam suatu seri dam membuat suatu artikel yang seringkali memberikan komentar dan pendapat. Kolomnis menulis dalam suatu bagian yang disebut kolom, yang ada di koran, majalah, serta terbitan lainya termasuk blog. Oh ya, legendaris disini karena pertimbangan bahwa tokoh tersebut telah mengahasilkan karya yang melampaui zaman, sehingga tulisan mereka masih dapat dipakai untuk menjadi acuan tertentu pada saat ini dan mendatang......

Di Indonesia semenjak era sebelum kemerdekaan sampai era demokrasi sekarang ada beberapa Kolomnis yang terkenal dengan tulisan-tulisan serta ulasan-ulasan yang tercetak di surat kabar maupun di media cetak lainnya... Mereka tidak hanya terkenal karena sekedar langganan mengisi Kolom di media cetak tetapi juga kritis terhadap penguasa pada era tersebut, selain menggunakan kata-kata yang lugas, analogi yang baik, ulasan yang begitu luas serta pengkaitan teori yang begitu mengena dengan fakta yang terjadi.


Quote:Berikut adalah beberapa Kolomnis yang terkenal dan legendaris yang pernah ada di Indonesia
Spoiler for 1:
Mengenal Para Kolomnis Legendaris Indonesia
Tan Malaka
Lahir pada 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat. Tan Malaka adalah seorang Pejuang kemerdekaan yang memiliki ideologi komunis. Tan Malaka terkenal dengan beberapa karyanya yang berjudul Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) dan Gerpolek (Gerilya, Politik, dan Ekonomi). Tan Malaka merupakan pejuang yang telah melalui banyak pengalaman di bidang politik bawah tanah, pernah menjadi tahanan pada era kemerdekaan, pernah menyawar menjadi lain di berbagai negara, pernah menjadi calon anggota parlemen komunis nomor 3, dan pernah menjadi Wakil Komunis Internasional untuk Asia Timur.
Pada masa-masa awal Tan Malaka adalah seorang pengajar untuk anak-anak di Perkebunan Teh di Deli, pada saat itu karena tergerak hatinya pada penderitaan rakyat, Tan Malaka mulai menulis pada surat-surat kabar Deli Spoor, beliau juga menulis di Sumatera Post, dan salah satu karya awalnya berjudul “Tanah Orang Miskin” yang dimuat pada Het Vrije Word sebuah harian berbahasa Belanda.


Spoiler for 2:
Mengenal Para Kolomnis Legendaris Indonesia
Moehammad Hatta
Lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Hatta adalah seorang pejuang kemerdekaan dan wakil presiden pertama Indonesia. Hatta terkenal dengan tulisan-tulisannya, pidato-pidatonya yang mendunia serta aktivis kemerdekaan pada saat kuliah di Belanda. Salah satu pidatonya yang terkenal adalah Indonesie Vrij (Indonesia Merdeka) yang menjadi fenomenal dan simbol perlawanan terhadap imperialisme. Hatta merupakan seorang Kolomnis yang paling sering menulis dari era sebelum merdeka hingga beliau tidak menjabat sebagai wakil presiden, tulisannya tidak berhenti tercetak di media. “Fikiran Rakjat” dan “Daulat Rakjat”, dan “Pandji Islam” merupakan harian yang sering menjadi langganan tulisan beliau, selain itu beliau juga aktif menulis buku-buku, diantaranya Demokrasi Kita dan Alam Pikiran Yunani.


Spoiler for 3:
Mengenal Para Kolomnis Legendaris Indonesia
Soekarno
Lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Seokarno merupakan Presiden Pertama Indonesia terkenal dengan pidatonya yang menggelegar serta dapat menggerakan massa merupakan seorang kolomnis yang aktif pada awal-awal masa perjuangan. Ketika masih kuliah di Bandung beliau sering mengirim tulisan ke harian “Oetoesan Hindia” milik Tjocroaminoto. Seokarno juga aktif menulis di Daulat rakjat, bahkan beliau aktif menulis buku yang diantaranya adalah Mentjapai Indonesia Merdeka, Sarinah, dan Pidatonya yang fenomenal adalah Indonesia Menggugat bersama dengan Indonesia merdeka milik Hatta menjadi simbol perlawanan terhadap Imperialisme. Selain itu, pidatonya yang tercetak pada Dibawah Bendera Revolusi cukup terkenal dalam menggerakan revolusi Indonesia


Spoiler for 4:
Mengenal Para Kolomnis Legendaris Indonesia
Ki Hadjar Dewantara
Lahir 2 Mei 1889 di Pakualaman, Jogjakarta.Soewardi Soeryaningrat atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara adalah Menteri Pendidikan Indonesia yang pertama. Beliau adalah Bapak Pendidikan Indonesia yang telah meletakkan dasar pada sistem pendidikan. Beliau aktif menulis di Harian De Expres, serta media lainya, karyanya yang fenomenal dan terlengkap terdapat pada dua buku, Bagian Pertama adalah Pendidikan dan Bagian Kedua adalah Kebudayaan yang merupakan bacaan wajib bagi pendidik Indonesia. Bahkan beredar kabar jika karya tersebut diterapkan oleh pemerintah Finlandia.


Spoiler for 5:
Mengenal Para Kolomnis Legendaris Indonesia
Pramoedya Ananta Toer
Lahir 6 Februari 1925 di Blora Jawa Tengah. Pram adalah seorang Novelis dan Essais terkenal di Indonesia dan Dunia, banyak karyanya yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Beliau juga menerima banyak penghargan dari berbagai Institusi luar negeri, bahkan sempat menjadi kandidat penerima Nobel Sastra. Selain sebagai penulis beliau juga bekerja sebagai Editor di Harian Lekra milik PKI dan Pram juga pernah mengalami masa tahanan dan buangan selama tiga era, yaitu dari era sebelum kemerdekaan, era orde lama dan era orde baru. Buku-buku beliau juga pernah dilarang beredar di Indonesia. Pramoedya adalah seorang Kolomnis yang cuku rajin mengirim esai dan tulisannya di Lekra, dan Harian Tempo, Karya fenomenalnya yang cukup terkenal diantara lain adalah Tetralogi Kisah Mingke (Bumi Manusia, Anak Semua bangsa, Jejak langkah, dan Rumah Kaca), Arus Balik, dan Arok Dedes.



Quote:Berikut ini merupakan Kolomnis yang dipertimbangkan sebagai legendaris...
Spoiler for 6:
Mengenal Para Kolomnis Legendaris Indonesia
Abdurahman Wahid
Lahir 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur. Abdurahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gusdur adalah seorang Ulama dan Presiden keempat Indonesia. Beliau adalah sosok yang kontroversial dengan pernyataan-pernyatan yang dinilai melawan arus, seorang pemimpin yang menerapkan pluralisme dengan baik. Sebelum menjabat sebagai Presiden beliau terkenal sebagai aktivis dari NU dan juga merupakan Kolomnis yang rajin mengisi kolom pada Harian Tempo, lewat tulisannya yang lugas dan kritis beliau menjadi pengkritik pemerintah di kala itu. Selain itu, beliau juga membahas tentang permasalahan keagamaan, pendidikan dan kebudayaan.


Spoiler for 7:
Mengenal Para Kolomnis Legendaris Indonesia
Yusuf Bilyarta Manguwijaya
Lahir 6 Mei 1929 di Ambarawa, Jawa Tengah. Manguwijaya atau yang lebih dikenal dengan Romo Mangun merupakan seorang Pastor (Pemuka Agama Katolik), Arsitek, Pengajar di Universitas, dan beliau juga berteman baik dengan Gusdur. Romo Mangun merupakan seorang Kolomnis yang paling produktif mengirimkan tulisannya pada kolom harian-harian di Indonesia, dari Gatra, Tempo, dan Kompas. Tulisan beliau yang cukup menggelitik dan memberikan pencerahan terhadap permasalahan yang terjadi menjadi sebuah kritik yang sopan bagi pemerintah pada saat itu.
Selain itu, beliau juga menulis beberapa novel yang cukup laris serta terkenal dikala itu, karyanya diantara lain adalah Romo Rahadi, Roro Mendut, Burung-Burung Manyar dan Ikan-Ikan Hiu, dan Ido Huma.



Spoiler for yang berpotensi:
Yang berpotensi sebagai penulis legendaris lainya, Nyoto, Sutan Syahrir, D.N Aidit, Tjilik Riwut........


Spoiler for Kolomnis masa kini:
Kolomnis masa kini, J.E Sahetapy, dan Goenawan Mohammad, ..........


Quote:Sumber: Wikipedia, Tempo (Seri Buku Tokoh Indonesia), dan Kompas.

Mohon Rate dan Cendolnya ya agan-agan yang Budiman......

mohon maaf kalo kurang bermutu hanya bermaksud untuk berbagi informasi dan sekedar menyalurkan hobi menulis...





bantu reserved
Reserved
Quote:Original Posted By ApakAlui
Reserved



gua bantu reserved juga tuh bray
sip dah
Nomor 7 ane baru tau
numpang mejeng
Nice inpoh bree
Sejarah Nih Gan
legend semua nih
oohh trnyata dwi tunggal dulu jurnalis ya gan ? hmm mereka memang aktif ya dalam perjuangan kemerdekaan, apalagi nyebarin semangat nasionalisme lewat surat kabar.

ini semua bukan legend lagi.. lvl nya hero ini..
kirain apaan, ternyata jurnalis. siplah
Nimbrung
gak kenal, Gan.
tau juga kolkobis...
mengikuti triit TS dulu deh
Wuih pak soekarno
Sekalian gembok ya gan
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar