Karena menulis adalah cara terbaik mengekalkan ingatan.
Mengapa nama Norman Edwin begitu populer tidak hanya di kalangan pegiat aktivitas alam bebas? Karena selain sebagai petualang yang handal, dia juga seorang penulis yang baik. Meski kini beliau sudah tiada, namun nama dan karyanya tetap dikenang orang. Kalau dia bukan penulis, saya pikir namanya tidak akan sepopuler itu. Begitu juga yang terjadi dengan Soe Hok Gie, salah satu pelopor MAPALA UI. Karena tulisannya, namanya terus dikenal hingga kini.
Pepatah 'Scrita Manent Verba Volant' mungkin benar adanya.
"Yang tertulis akan menjadi abadi ,yang terucap akan terbang bersama angin."
Kegiatan Mapala. (© IG @mapala_45mksr)
Beberapa waktu lalu seorang kawan meminta saya untuk memberikan materi “basic travel writing” dalam acara diklat lanjut MAYAPALA (Mapala AMIKOM). Tentu saja tawaran itu saya iyakan. Lagipula saya juga ingat kata ibu saya “Ilmu itu kalau tidak dibagikan itu tak ada guna”. Meski ilmu saya soal penulisan, khususnya genre travel writing masih sangat terbatas, saya santai saja dan berani mencobanya.
Dari diskusi yang cukup seru, akhirnya saya menemukan hal-hal menarik dan akan saya bagi di sini. Salah satunya adalah alasan anak Mapala seharusnya tidak hanya cukup dengan bertualang, namun akan lebih baik jika mereka mau membagikan pengalamannya melalui tulisan. Berikut ini 5 alasan anggota Mapala sebaiknya menuliskan kisah perjalanannya yang perlu kamu tahu.
1. Foto Memang Berbicara, Tapi Menulis Adalah Cara Terbaik Mengekalkan Ingatan
Ada kalanya kelak kau akan lupa dengan nama teman di foto ini. Namun dengan tulisan kau bisa mengingatnya
Pena itu jauh lebih tajam dari ingatan, karena ingatan bisa berkhianat. Saya lupa itu kata-kata siapa, namun kalimat itu sangat membekas hingga kini. Seperti pisau, ingatan itu bisa tumpul, jadi kita tidak bisa mengandalkannya.
Cara terbaik untuk mengekalkan ingatan tentu saja dengan menulis. Melalui rangkaian kata kamu bisa mengekalkan tiap kejadian dan tiap petualangan yang pernah kamu alami.
Jika kelak kamu sudah tua dan pelupa, kamu tinggal menyodorkan blogmu atau kumpulan tulisanmu kepada anak cucu agar mereka tahu bahwa eyangnya adalah petualang tangguh yang sudah berkelana kemana-mana. Foto memang berbicara, tapi bukankah setelah puluhan tahun terkadang kamu bisa lupa nama sosok yang ada di sebelahmu? Bahkan nama tempat yang kamu kunjungi pun kadang lupa. Karena itu menulislah! Saat lupa, kamu masih memiliki data yang bisa kamu baca.
2. Menulis Akan Menjadikanmu Pribadi yang Sabar dan Mau Terus Belajar
Photo credit: lonelyplanet.com
Menulis itu bukan pekerjaan yang mudah dan bisa dilakukan dengan cepat. Menulis itu perlu proses pembelajaran. Kamu perlu meluangkan waktu untuk melakukan riset data. Kamu memerlukan energi untuk merangkai kata demi kata. Bahkan setelah tulisan itu jadi, kamu masih harus melakukan self editing.
Dengan menulis kamu bisa menghargai proses. Layaknya saat kamu naik gunung. Semakin sering kamu mendaki, ilmu yang kamu miliki akan semakin bertambah. Kamu pun akan semakin ahli. Begitu pun dengan menulis. Semakin sering kamu latih, tulisanmu akan semakin bagus.
Selain itu, kamu juga dituntut untuk terus belajar dan tidak mudah puas dengan karyamu. Untuk menciptakan tulisan-tulisan baru yang bernas, kamu harus terus mengasah kemampuan sekaligus belajar dari tulisan orang lain.
3. Berbagilah! Tidak Semua Orang Punya Kesempatan Merasakan Apa yang Kamu Alami
Photo credit: pinterest.com
Dengan menjadi anggota Mapala, biasanya kamu akan melakukan banyak perjalanan dan petualangan. Diawali dari jungle school, diksar, dikjut, ekspedisi, dan perjalanan personal lainnya. Memanjat tebing-tebing tinggi, mendaki gunung-gunung sunyi, mencumbu perut bumi, menyusuri jeram-jeram liar, bergelantungan pada seutas tali, dan melakukan banyak hal menantang lainnya. Mungkin bagimu itu adalah hal yang biasa. Saking seringnya caving atau rock climbing, terkadang kamu merasa aktivitas itu tidak lagi spesial.
Tapi tahukah kamu? Di luar dunia Mapalamu ada banyak bahkan teramat banyak orang yang belum pernah melakukan aktivitas itu. Bagi mereka rock climbing atau caving itu adalah kegiatan yang benar-benar menguji nyali. Bisa jadi mereka ingin melakukannya, namun tidak memiliki kesempatan sehingga menjadi penasaran. Karena itu kamu harus berbagi pengalamanmu saat melakukan hal-hal tersebut dengan menulis.
Jadilah mata yang melihat hal-hal baru untuk mereka. Jadilah kaki yang melangkah lebih jauh untuk mereka.
Saya percaya, orang-orang pasti akan mendapatkan banyak hal baru melalui tulisanmu. If it matter to you, it matters. Kabarkanlah tentang indahnya negeri bawah tanah atau kondisi atap negeri kepada orang-orang melalui tulisan.
4. Dengan Menulis Kamu Bisa Mengedukasi Pembaca
Photo credit: malangcity.com
Masih ingat film 5 CM kan? Banyak orang bilang gara-gara film itu kini gunung dipenuhi oleh anak-anak 'gaul'. Mereka berbondong-bondong naik gunung agar dibilang kekinian, ngehits, dan punya banyak foto bagus untuk diupload di sosial media. Kini tiap akhir pekan dan musim libur, gunung tak ubahnya seperti mall, penuh dan berisik. Lantas banyak yang mengeluhkan soal itu. Gunung tak lagi sunyi, gunung jadi penuh sampah, gunung tak lagi seasyik dulu. Kalau kamu merasakan hal yang sama dan ingin mengubah perilaku orang-orang, maka menulislah. Ajaklah orang-orang untuk tetap menjaga alam dan lingkungan melalui tulisan.
Anggota Mapala idealnya adalah orang yang tahu banyak tentang manajemen perjalanan serta ilmu-ilmu lain yang terkait dengan petualangan. Dengan 'basic' ilmu itu, kini saatnya kamu membuat tulisan perjalanan yang tidak semata-mata menceritakan keindahan suatu tempat, namun bisa mengedukasi pembacamu.
Jika pejalan lain menulis soal gunung hanya berkutat pada keindahannya saja, maka kamu bisa menuliskannya dari sisi lain. Tulisanmu bisa berisi tentang persiapan apa yang harus dilakukan, bagaimana kostum mendaki yang sesuai standar, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mendaki, hingga soal sampah dan konservasi. Semakin banyak catatan perjalanan yang memasukkan unsur edukasi, maka akan ada banyak pembaca yang tercerahkan. Sehingga mereka akan berhati-hati saat melakukan petualangan dan lebih peduli dengan alam sekitar.
5. Menulis Adalah Cara Terbaik Meninggalkan Jejak
Photo credit: bromomalangtour.com
Jangan tinggalkan apa pun selain jejak. Itu adalah prinsip yang dipegang teguh saat melakukan kegiatan di alam bebas. Kini kamu bisa meninggalkan jejak yang lebih abadi dengan menulis. Jika di setiap petualangan kamu membuat catatan perjalanan atau tulisan, maka jejakmu tidak akan menguap. Hasil ekspedisimu akan terdokumentasi dengan rapi sehingga bisa memudahkan adik tingkatmu yang hendak melakukan ekspedisi lanjutan. Siapa tahu kelak tulisanmu bisa menjadi acuan bagi orang-orang yang hendak melakukan petualangan atau penelitian serupa. Jejakmu pun pada akhirnya akan berubah menjadi pemandu bagi para petualang baru. Dan ini rahasianya, dengan menulis siapa tahu kamu bisa mendapatkan teman seperjalanan yang seru dan akhirnya menjadi teman kencanmu. Percayalah, petualang yang juga penulis itu asyik sekali untuk dijadikan pasangan.
"Jadi intinya, teruslah berjalan, teruslah bertualang, dan jangan lupa untuk menuliskannya." (Ransel Hitam, ranselhitam.com)
Sumber Thread :
5 Alasan Anggota Pecinta Alam Harus Menuliskan Kisah Perjalanannya
Artikel yang sudah pernah Hot Thread nih gan :
Mari duduk sejenak dan kembali mengenang masa 90an
Cara unik mengekspresikan cinta dari berbagai belahan dunia
Agan anak pertama , tengah atau terakhir ? Yuk kenali pribadi agan dari urutan lahir
5 foto tragis hewan langka ini akan membuatmu lebih memahami makna hari bumi
Tak Selamanya Kisah Penyair Indonesia Seindah Puisinya
Ini dia Raja Ampatnya Indonesia bagian barat. Yuk Kesiini Gan
Ini Dia 11 Museum di Dunia yang Paling Menakjubkan & Harus Dikunjungi!
11 Perpustakaan dan Toko Buku Unik di Indonesia Ini Membuat Betah Membaca
10 Saran Untuk Diri Sendiri Ketika Saya Berumur 20an
Jika threadnya menginspirasi agan boleh bagi
Mengapa nama Norman Edwin begitu populer tidak hanya di kalangan pegiat aktivitas alam bebas? Karena selain sebagai petualang yang handal, dia juga seorang penulis yang baik. Meski kini beliau sudah tiada, namun nama dan karyanya tetap dikenang orang. Kalau dia bukan penulis, saya pikir namanya tidak akan sepopuler itu. Begitu juga yang terjadi dengan Soe Hok Gie, salah satu pelopor MAPALA UI. Karena tulisannya, namanya terus dikenal hingga kini.
Pepatah 'Scrita Manent Verba Volant' mungkin benar adanya.
"Yang tertulis akan menjadi abadi ,yang terucap akan terbang bersama angin."
Kegiatan Mapala. (© IG @mapala_45mksr)
Beberapa waktu lalu seorang kawan meminta saya untuk memberikan materi “basic travel writing” dalam acara diklat lanjut MAYAPALA (Mapala AMIKOM). Tentu saja tawaran itu saya iyakan. Lagipula saya juga ingat kata ibu saya “Ilmu itu kalau tidak dibagikan itu tak ada guna”. Meski ilmu saya soal penulisan, khususnya genre travel writing masih sangat terbatas, saya santai saja dan berani mencobanya.
Dari diskusi yang cukup seru, akhirnya saya menemukan hal-hal menarik dan akan saya bagi di sini. Salah satunya adalah alasan anak Mapala seharusnya tidak hanya cukup dengan bertualang, namun akan lebih baik jika mereka mau membagikan pengalamannya melalui tulisan. Berikut ini 5 alasan anggota Mapala sebaiknya menuliskan kisah perjalanannya yang perlu kamu tahu.
1. Foto Memang Berbicara, Tapi Menulis Adalah Cara Terbaik Mengekalkan Ingatan
Ada kalanya kelak kau akan lupa dengan nama teman di foto ini. Namun dengan tulisan kau bisa mengingatnya
Pena itu jauh lebih tajam dari ingatan, karena ingatan bisa berkhianat. Saya lupa itu kata-kata siapa, namun kalimat itu sangat membekas hingga kini. Seperti pisau, ingatan itu bisa tumpul, jadi kita tidak bisa mengandalkannya.
Cara terbaik untuk mengekalkan ingatan tentu saja dengan menulis. Melalui rangkaian kata kamu bisa mengekalkan tiap kejadian dan tiap petualangan yang pernah kamu alami.
Jika kelak kamu sudah tua dan pelupa, kamu tinggal menyodorkan blogmu atau kumpulan tulisanmu kepada anak cucu agar mereka tahu bahwa eyangnya adalah petualang tangguh yang sudah berkelana kemana-mana. Foto memang berbicara, tapi bukankah setelah puluhan tahun terkadang kamu bisa lupa nama sosok yang ada di sebelahmu? Bahkan nama tempat yang kamu kunjungi pun kadang lupa. Karena itu menulislah! Saat lupa, kamu masih memiliki data yang bisa kamu baca.
2. Menulis Akan Menjadikanmu Pribadi yang Sabar dan Mau Terus Belajar
Photo credit: lonelyplanet.com
Menulis itu bukan pekerjaan yang mudah dan bisa dilakukan dengan cepat. Menulis itu perlu proses pembelajaran. Kamu perlu meluangkan waktu untuk melakukan riset data. Kamu memerlukan energi untuk merangkai kata demi kata. Bahkan setelah tulisan itu jadi, kamu masih harus melakukan self editing.
Dengan menulis kamu bisa menghargai proses. Layaknya saat kamu naik gunung. Semakin sering kamu mendaki, ilmu yang kamu miliki akan semakin bertambah. Kamu pun akan semakin ahli. Begitu pun dengan menulis. Semakin sering kamu latih, tulisanmu akan semakin bagus.
Selain itu, kamu juga dituntut untuk terus belajar dan tidak mudah puas dengan karyamu. Untuk menciptakan tulisan-tulisan baru yang bernas, kamu harus terus mengasah kemampuan sekaligus belajar dari tulisan orang lain.
3. Berbagilah! Tidak Semua Orang Punya Kesempatan Merasakan Apa yang Kamu Alami
Photo credit: pinterest.com
Dengan menjadi anggota Mapala, biasanya kamu akan melakukan banyak perjalanan dan petualangan. Diawali dari jungle school, diksar, dikjut, ekspedisi, dan perjalanan personal lainnya. Memanjat tebing-tebing tinggi, mendaki gunung-gunung sunyi, mencumbu perut bumi, menyusuri jeram-jeram liar, bergelantungan pada seutas tali, dan melakukan banyak hal menantang lainnya. Mungkin bagimu itu adalah hal yang biasa. Saking seringnya caving atau rock climbing, terkadang kamu merasa aktivitas itu tidak lagi spesial.
Tapi tahukah kamu? Di luar dunia Mapalamu ada banyak bahkan teramat banyak orang yang belum pernah melakukan aktivitas itu. Bagi mereka rock climbing atau caving itu adalah kegiatan yang benar-benar menguji nyali. Bisa jadi mereka ingin melakukannya, namun tidak memiliki kesempatan sehingga menjadi penasaran. Karena itu kamu harus berbagi pengalamanmu saat melakukan hal-hal tersebut dengan menulis.
Jadilah mata yang melihat hal-hal baru untuk mereka. Jadilah kaki yang melangkah lebih jauh untuk mereka.
Saya percaya, orang-orang pasti akan mendapatkan banyak hal baru melalui tulisanmu. If it matter to you, it matters. Kabarkanlah tentang indahnya negeri bawah tanah atau kondisi atap negeri kepada orang-orang melalui tulisan.
4. Dengan Menulis Kamu Bisa Mengedukasi Pembaca
Photo credit: malangcity.com
Masih ingat film 5 CM kan? Banyak orang bilang gara-gara film itu kini gunung dipenuhi oleh anak-anak 'gaul'. Mereka berbondong-bondong naik gunung agar dibilang kekinian, ngehits, dan punya banyak foto bagus untuk diupload di sosial media. Kini tiap akhir pekan dan musim libur, gunung tak ubahnya seperti mall, penuh dan berisik. Lantas banyak yang mengeluhkan soal itu. Gunung tak lagi sunyi, gunung jadi penuh sampah, gunung tak lagi seasyik dulu. Kalau kamu merasakan hal yang sama dan ingin mengubah perilaku orang-orang, maka menulislah. Ajaklah orang-orang untuk tetap menjaga alam dan lingkungan melalui tulisan.
Anggota Mapala idealnya adalah orang yang tahu banyak tentang manajemen perjalanan serta ilmu-ilmu lain yang terkait dengan petualangan. Dengan 'basic' ilmu itu, kini saatnya kamu membuat tulisan perjalanan yang tidak semata-mata menceritakan keindahan suatu tempat, namun bisa mengedukasi pembacamu.
Jika pejalan lain menulis soal gunung hanya berkutat pada keindahannya saja, maka kamu bisa menuliskannya dari sisi lain. Tulisanmu bisa berisi tentang persiapan apa yang harus dilakukan, bagaimana kostum mendaki yang sesuai standar, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mendaki, hingga soal sampah dan konservasi. Semakin banyak catatan perjalanan yang memasukkan unsur edukasi, maka akan ada banyak pembaca yang tercerahkan. Sehingga mereka akan berhati-hati saat melakukan petualangan dan lebih peduli dengan alam sekitar.
5. Menulis Adalah Cara Terbaik Meninggalkan Jejak
Photo credit: bromomalangtour.com
Jangan tinggalkan apa pun selain jejak. Itu adalah prinsip yang dipegang teguh saat melakukan kegiatan di alam bebas. Kini kamu bisa meninggalkan jejak yang lebih abadi dengan menulis. Jika di setiap petualangan kamu membuat catatan perjalanan atau tulisan, maka jejakmu tidak akan menguap. Hasil ekspedisimu akan terdokumentasi dengan rapi sehingga bisa memudahkan adik tingkatmu yang hendak melakukan ekspedisi lanjutan. Siapa tahu kelak tulisanmu bisa menjadi acuan bagi orang-orang yang hendak melakukan petualangan atau penelitian serupa. Jejakmu pun pada akhirnya akan berubah menjadi pemandu bagi para petualang baru. Dan ini rahasianya, dengan menulis siapa tahu kamu bisa mendapatkan teman seperjalanan yang seru dan akhirnya menjadi teman kencanmu. Percayalah, petualang yang juga penulis itu asyik sekali untuk dijadikan pasangan.
"Jadi intinya, teruslah berjalan, teruslah bertualang, dan jangan lupa untuk menuliskannya." (Ransel Hitam, ranselhitam.com)
Sumber Thread :
5 Alasan Anggota Pecinta Alam Harus Menuliskan Kisah Perjalanannya
Artikel yang sudah pernah Hot Thread nih gan :
Mari duduk sejenak dan kembali mengenang masa 90an
Cara unik mengekspresikan cinta dari berbagai belahan dunia
Agan anak pertama , tengah atau terakhir ? Yuk kenali pribadi agan dari urutan lahir
5 foto tragis hewan langka ini akan membuatmu lebih memahami makna hari bumi
Tak Selamanya Kisah Penyair Indonesia Seindah Puisinya
Ini dia Raja Ampatnya Indonesia bagian barat. Yuk Kesiini Gan
Ini Dia 11 Museum di Dunia yang Paling Menakjubkan & Harus Dikunjungi!
11 Perpustakaan dan Toko Buku Unik di Indonesia Ini Membuat Betah Membaca
10 Saran Untuk Diri Sendiri Ketika Saya Berumur 20an
Jika threadnya menginspirasi agan boleh bagi
ane bkn bolang gan
gagal petromax
Wah ane bukan pecinta alam nih
biar bisa diceritakan kepada keturunannya kelak ya
Menulislah... karena selama engkau menulis, engkau tidak akan dilupakan sejarah.
Quote:Original Posted By bin3r4 ►
Menulislah... karena selama engkau menulis, engkau tidak akan dilupakan sejarah.
i like this quote
Menulislah... karena selama engkau menulis, engkau tidak akan dilupakan sejarah.
i like this quote
Ane gak pernah nulisin petualangan ane gan,cukup ane jadiin pelajaran hidup
Coba ente ke forum OANC
Coba ente ke forum OANC
kalo gua sering nulis di kaskus kira kira gua bakal bisa jadi sejarah ga ya
Salman al-Farisi
Salman al-Farisi
menulislah karena menulis itu meninggalkan jejak
Quote:Original Posted By bin3r4 ►
Menulislah... karena selama engkau menulis, engkau tidak akan dilupakan sejarah.
sejarah tdk akan dilupakan tp bisa ditulis ulang
Menulislah... karena selama engkau menulis, engkau tidak akan dilupakan sejarah.
sejarah tdk akan dilupakan tp bisa ditulis ulang
pernah ada itu buku entah kemana
nyimak...
bukan Pecinta Alam
bukan Pecinta Alam
Utk agan TS, yang jadi pertanyaan ane sih, di film Into The Wild, si- Alexander Supertramp itu sebenarnya dia menulis kemudian dijadiin buku atau orang lain yang menulis kisah hidupnya (dengan tambahan dari adiknya), gan?
yg buat ane salut sampai sekarang bus keberuntungannya masih ada di alaska
yg buat ane salut sampai sekarang bus keberuntungannya masih ada di alaska
Hmm ,buat kenang kenangan pas hari tua
Quote:Original Posted By emergencycall ►
sejarah tdk akan dilupakan tp bisa ditulis ulang
dan tentu saja bisa diubah untuk kepentingan politis bukankah pelajaran sejarah kite dulu kebanyakan direkayasa? cmiiw
sejarah tdk akan dilupakan tp bisa ditulis ulang
dan tentu saja bisa diubah untuk kepentingan politis bukankah pelajaran sejarah kite dulu kebanyakan direkayasa? cmiiw
Kalo bijitu ntar gua tulis dah
Salam NAMUT
(NAga iMUT)
Numpang lapak gansis, trit Gua di SFTH... Gua sih udah setop produksi tapi kalo banyak yang mau lanjut gua bakal lanjut... Di olah TKP dulu atuh gansis
“Mountaineer Undercover” [True story]
Spoiler for For review cerita Mountaineer Undercover:
¤ Hola gansis gua cuman mau promosiin aja trit gua di “Stories From The Heart”, bagus banget bray. Recommended bangat.
FAQ
K: Mut kalo recommended banget napa tu cerita kagak terkenal?
N: Karena waktu gua post itu gua akui gua alay banget, maklum masih NUBITOL. Setiap ada yang komeng gua minta share rate cendol... Sekarang gua sadar kenapa banyak yang nggk mau nerusin. Ad kok yg bilang juga kalo memank alay banget.
K: oooh, ntar gua olah TKP... Tapi kenapa lu mau promosiin?
N: ya karena gua mau banget share nih cerita
Karena nih cerita mantap banget... Daripada makin lama oh TKP aja sono hus hus hus
See ya there
ane cinta alam , dan yang alami
dasdadas
Matra berhasil terkelabuhi
Tutup Pekiwan
Matra berhasil terkelabuhi
Tutup Pekiwan
Karena nulis itu broo...
biar bisa diliat sama orang
Via: Kaskus.co.id
biar bisa diliat sama orang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar