Hari Senin, 3 Oktober kemarin, ratusan driver Gojek melakukan aksi demo yang memadati area Kemang. Alhasil, kawasan elit yang merupakan lokasi kantor Gojek ini pun macet total! Bukan cuma itu, karena peristiwa ini berlangsung sejak pagi, para pelanggan pun jadi terlantar. Mereka jadi kesulitan berangkat ke kantor, pesan makanan, atau berkirim barang.
poskotanews.com
Sebenarnya hal ini bukan pertama kalinya terjadi sama perusahaan pelopor aplikasi ride sharing tersebut. Kabar demo Gojek bahkan biasanya sering disebarkan melalui pesan singkat oleh para pelanggan, atau langsung oleh driver-nya. Tapi, demo yang terbaru ini bisa dibilang paling menarik perhatian masyarakat. Mereka pun langsung berkeluh kesah di sosial media.
Dalam aksinya, para driver Gojek mengajukan 7 tuntutan di antaranya:
Quote:Pertama, mereka menuntut dan meminta PT Gojek Indonesia untuk menghapus performa yang menyulitkan driver untuk mencapai bonus. "Hapus performa sekarang juga," ujar mereka di lokasi, Senin, 3 Oktober 2016.
Kedua, mereka menuntut PT Gojek Indonesia untuk membuat payung hukum yang independen terhadap keluhan driver.
Ketiga, menuntut PT Gojek Indonesia untuk transparan dalam setiap kebijakan dan sistem yang dibuat.
Keempat, menuntut PT Gojek Indonesia menstabilkan sistem menjadi lebih baik atau tidak sering error.
Kelima, menuntut PT Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan peraturan yang sewajarnya.
Keenam, menuntut PT Gojek Indonesia untuk menghilangkan sistem suspend yang tidak jelas alasannya.
Ketujuh, mereka menuntut PT Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan tarif yang rasional untuk seluruh driver se-Indonesia.
http://metro.news.viva.co.id/news/re...engemudi-gojek
Kabarnya, dari ketujuh tuntutan tersebut, sebagian besar driver Gojek yang berdemo kemarin menuntut penghapusan sistem penilaian performa. Dari pengalaman ane pribadi, beberapa minggu terakhir memang cari Gojek lagi sangat susah, Gan. Terutama saat jam pulang kantor. Nah, tiap ane ajak ngobrol para driver, semua mengeluhkan sistem penilaian performa itu, Gan. Mereka nya merasa dirugikan, pelanggan pun ikut kena imbasnya.
Quote:"Kami ada penilaian performa, cuma ini tak jelas patokannya. Masa kami lagi antar penumpang performa dinilai turun. Kan ngaco itu. Bonus itu penting buat kami, dari bonus kami bisa menuhin kehidupan sehari-hari dari mulai servis motor sampai yang lain," ujar salah satu pengendara Gojek, Agus Haryadi (42), di lokasi.
Jika aturan performa terus dilakukan, menurut mereka, secara tidak langsung pihak perusahaan merampas hak pengemudi Gojek yaitu bonus. Bonus yang diterima pengemudi, biasanya mencapai Rp140 ribu bila performa mereka di atas 50 persen. Sedangkan dalam aturan, bila performa turun bonus itu tidak akan diberikan. Padahal, para pengemudi sangat bergantung dengan bonus tersebut.
http://metro.news.viva.co.id/news/re...engemudi-gojek
Jadi, sebenarnya apa sih yang salah dengan Gojek?
Kalau kita ingat-ingat awal masa kejayaan Gojek, semuanya kelihatan hepi. Driver hepi karena profesi ini benar-benar memperbaiki kesejahteraan mereka. Pelanggan pun jelas ikut hepi, karena selain aktivitasnya terbantu, mereka pun dapat promo gila-gilaan. Begitu juga para karyawan di kantor Gojek, bisa kerja di perusahaan startup yang pada dasarnya punya budaya kerja yang fun. Gaji pun lumayan.
Nah, tapi bagaimana dengan kondisi sekarang? Masih dari sumber yang sama, berikut ini rangkumannya:
Kalau diperhatikan dari keluhan dan pesan para karyawannya, nampaknya Gojek memang harus buru-buru membenahi manajemen berikut SOP-nya. Kalau gak, sampai kapan mereka harus menangani driver yang sebentar sebentar demo, menuntut ini itu?
Menurut kabar yang ane dapat dari seorang driver Gojek, hari ini (4 Oktober 2016) manajemen mau melakukan evaluasi dan sang CEO, Nadiem Makarim akan menanggapi langsung tuntutan para driver. Kita doakan saja ya, Gan, semoga diskusi mereka mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Gak cuma perusahaan, tapi juga driver dan para pengguna setianya.
poskotanews.com
Sebenarnya hal ini bukan pertama kalinya terjadi sama perusahaan pelopor aplikasi ride sharing tersebut. Kabar demo Gojek bahkan biasanya sering disebarkan melalui pesan singkat oleh para pelanggan, atau langsung oleh driver-nya. Tapi, demo yang terbaru ini bisa dibilang paling menarik perhatian masyarakat. Mereka pun langsung berkeluh kesah di sosial media.
Dalam aksinya, para driver Gojek mengajukan 7 tuntutan di antaranya:
Quote:Pertama, mereka menuntut dan meminta PT Gojek Indonesia untuk menghapus performa yang menyulitkan driver untuk mencapai bonus. "Hapus performa sekarang juga," ujar mereka di lokasi, Senin, 3 Oktober 2016.
Kedua, mereka menuntut PT Gojek Indonesia untuk membuat payung hukum yang independen terhadap keluhan driver.
Ketiga, menuntut PT Gojek Indonesia untuk transparan dalam setiap kebijakan dan sistem yang dibuat.
Keempat, menuntut PT Gojek Indonesia menstabilkan sistem menjadi lebih baik atau tidak sering error.
Kelima, menuntut PT Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan peraturan yang sewajarnya.
Keenam, menuntut PT Gojek Indonesia untuk menghilangkan sistem suspend yang tidak jelas alasannya.
Ketujuh, mereka menuntut PT Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan tarif yang rasional untuk seluruh driver se-Indonesia.
http://metro.news.viva.co.id/news/re...engemudi-gojek
Kabarnya, dari ketujuh tuntutan tersebut, sebagian besar driver Gojek yang berdemo kemarin menuntut penghapusan sistem penilaian performa. Dari pengalaman ane pribadi, beberapa minggu terakhir memang cari Gojek lagi sangat susah, Gan. Terutama saat jam pulang kantor. Nah, tiap ane ajak ngobrol para driver, semua mengeluhkan sistem penilaian performa itu, Gan. Mereka nya merasa dirugikan, pelanggan pun ikut kena imbasnya.
Quote:"Kami ada penilaian performa, cuma ini tak jelas patokannya. Masa kami lagi antar penumpang performa dinilai turun. Kan ngaco itu. Bonus itu penting buat kami, dari bonus kami bisa menuhin kehidupan sehari-hari dari mulai servis motor sampai yang lain," ujar salah satu pengendara Gojek, Agus Haryadi (42), di lokasi.
Jika aturan performa terus dilakukan, menurut mereka, secara tidak langsung pihak perusahaan merampas hak pengemudi Gojek yaitu bonus. Bonus yang diterima pengemudi, biasanya mencapai Rp140 ribu bila performa mereka di atas 50 persen. Sedangkan dalam aturan, bila performa turun bonus itu tidak akan diberikan. Padahal, para pengemudi sangat bergantung dengan bonus tersebut.
http://metro.news.viva.co.id/news/re...engemudi-gojek
Jadi, sebenarnya apa sih yang salah dengan Gojek?
Kalau kita ingat-ingat awal masa kejayaan Gojek, semuanya kelihatan hepi. Driver hepi karena profesi ini benar-benar memperbaiki kesejahteraan mereka. Pelanggan pun jelas ikut hepi, karena selain aktivitasnya terbantu, mereka pun dapat promo gila-gilaan. Begitu juga para karyawan di kantor Gojek, bisa kerja di perusahaan startup yang pada dasarnya punya budaya kerja yang fun. Gaji pun lumayan.
Nah, tapi bagaimana dengan kondisi sekarang? Masih dari sumber yang sama, berikut ini rangkumannya:
Kalau diperhatikan dari keluhan dan pesan para karyawannya, nampaknya Gojek memang harus buru-buru membenahi manajemen berikut SOP-nya. Kalau gak, sampai kapan mereka harus menangani driver yang sebentar sebentar demo, menuntut ini itu?
Menurut kabar yang ane dapat dari seorang driver Gojek, hari ini (4 Oktober 2016) manajemen mau melakukan evaluasi dan sang CEO, Nadiem Makarim akan menanggapi langsung tuntutan para driver. Kita doakan saja ya, Gan, semoga diskusi mereka mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Gak cuma perusahaan, tapi juga driver dan para pengguna setianya.
yang salah 2 2 nya bre, baik dari pihak PT maupun driver. Peraturan PT yang kurang jelas dan sistem gojek sendiri yang sering error itu masuk akal jika PT memiliki kesalahan.
Maupun driver yang menyuarakan aspirasinya yang membuat kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain, baik dari segi waktu ataupun materi.
kalo nanya siapa yg salah, ya gak ada yang bener
salah semuanya gan
Gak ngurus,dikampung ane kagak ada gojek
Demonya dibayar kaga ya ntu?
Salah ibu mengandung gan, kenapa ngelahirin koruptor
Quote:Original Posted By cokelut ►
yang salah 2 2 nya bre, baik dari pihak PT maupun driver. Peraturan PT yang kurang jelas dan sistem gojek sendiri yang sering error itu masuk akal jika PT memiliki kesalahan.
Maupun driver yang menyuarakan aspirasinya yang membuat kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain, baik dari segi waktu ataupun materi.
kalo nanya siapa yg salah, ya gak ada yang bener
Jangker pertamax yg sotoy
Quote:Original Posted By cokelut ►
yang salah 2 2 nya bre, baik dari pihak PT maupun driver. Peraturan PT yang kurang jelas dan sistem gojek sendiri yang sering error itu masuk akal jika PT memiliki kesalahan.
Maupun driver yang menyuarakan aspirasinya yang membuat kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain, baik dari segi waktu ataupun materi.
kalo nanya siapa yg salah, ya gak ada yang bener
Jangker pertamax yg sotoy
bisa aja ente gana
ga pernah pake gojek lagi sekarang,..
bahayanya pelanggan bisa mulai beralih ke pesaing gojek nih
semoga anda win win solution
Quote:Original Posted By yuki26 ►
Salah ibu mengandung gan, kenapa ngelahirin koruptor
Jangker pertamax yg sotoy
bukan sotoy, tapi berbobot
Salah ibu mengandung gan, kenapa ngelahirin koruptor
Jangker pertamax yg sotoy
bukan sotoy, tapi berbobot
salahnya banyak
wah demo terus nih gan. ayo dong gojek segera ketemu win win solution
Ane pengguna gojek gan, katanya demo karena minimal transaksi di jam kerja jadi turun senilai 4rb yang sebelumnya 15rb
dan syarat dapat bonus perhari makin ribet
dan syarat dapat bonus perhari makin ribet
entah lah bree
mereka harusnya sudah lebih tau drpd kaskuser
mereka harusnya sudah lebih tau drpd kaskuser
manajemen mulai mikir nyari laba.
harus cepat bebenah kalo gak pada lari ke tetangga sebelah..
semoga bisa selesai masalahnya ya
Gojeknya semakin besar sehingga semakin komplek permasalahan yang ditimbulkan. Waktu pertama berdiri sih mungkin banyak yang merasakan enaknya menjadi driver gojek tapi dengan semakin berkembangnya perusahaan pasti akan ada penyesuaian aturan-aturan baru yang akan diterapkan dan itu biasanya yang bisa menimbulkan sebuah konflik.
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar