Hallo gan selamat datang di trit ane yang pertama maaf ya kalo agak berantakan tritnya. kali ini ane mo bahas sebenarnya apa benar ada potensi kehidupan lain di luar planet bumi? di antara agan ada yang suka nonton film alien gak? Kalo jaman ane dulu sih yang beken itu film Star Wars, E.T, Alien, Predator, Men in Black, etc. Biasanya di film-film itu, diceritain bahwa ada kehidupan lain di luar planet Bumi. Sebagian diceritain peradaban di planet lain itu udah sangat maju dengan teknologi yang tidak terbayangkan oleh kita, sebagian lainnya diceritakan alien itu berbentuk monster mengerikan yang siap memangsa manusia
Tapi sebetulnya, pernah gak sih agan berpikir bahwa itu semua mungkin terjadi? Apakah betul ada kehidupan lain di luar planet bumi? Apakah alien itu mungkin saja ada hanya saja belum ditemukan? Atau jangan-jangan selama ini kita cuma dibohong-bohongan sama film hollywood aja? Nah, di trit ini ane bakal ngebahas tentang kemungkinan adanya kehidupan di luar angkasa berdasarkan fakta-fakta sains yang udah ada sekarang.
Tapi sebelum ane masuk ke pembahasan utama, mau gak mau, ane harus ngasih perkenalan dulu tentang 2 topik perkenalan, sebelum masuk ke topik utama di topik ketiga:
- Komponen penyusun kehidupan.
- Penalaran luar angkasa dari sudut pandang Bumi.
- Potensi Kehidupan di luar planet Bumi.
Spoiler for 1. Komponen Penyusun Kehidupan.:
Sebelum kita menganalisa apakah ada kehidupan di luar angkasa, kita harus tau dulu dong komponen penyusun kehidupan itu apa. Maksudnya, jika makhluk hidup dari mulai domain Bakteria, Archaea dan Eukarya telah berhasil berkembang biak dan menghasilkan spesies yang beraneka ragam yang kaya di planet Bumi ini. Maka perlu kita telaah dulu mengapa hal itu bisa terjadi, dengan harapan bahwa skenario yang sama atau mirip juga terjadi di luar angkasa atau di planet lain.
Pertama-tama gue harus menekankan dulu bahwa proses terbentuknya mahluk hidup pertama kali di bumi ini masih belum diketahui secara persis. Tapi sejauh ini kita telah mengetahui materi-materi apa aja sih yang pasti diperlukan agar kehidupan dapat terbentuk. Unsur pertama terpenting adalah karbon (C), bisa dibilang seluruh bentuk kehidupan di planet bumi yang kita ketahui saat ini, semuanya dibuat dengan karbon sebagai material dasarnya. Kenapa karbon? karena karbon inilah yang bakal dibutuhkan untuk membentuk senyawa-senyawa yang dibutuhkan untuk ngebentuk mahluk hidup seperti glukosa, karbohidrat, lemak,asam amino, protein dll.
Selain karbon molekul, yang paling dibutuhkan oleh mahluk hidup adalah air (H2O) dalam bentuk cair. Kenapa air? Air itu penting bagi mahluk hidup karena air itu merupakan pelarut yang baik dan itu penting banget buat kerja sel-sel kita, selain itu air juga berperan dalam ikatan DNA seluruh mahluk hidup melalui ikatan hidrogen. Tanpa ada air, sel-sel tubuh makhluk hidup ga bakalan bisa kerja.
Nah terus gimana ceritanya sampe senyawa-senyawa itu bisa ada di bumi? Untuk senyawa organik beberapa ilmuwan berpendapat senyawa-senyawa tersebut terbentuk dari senyawa-senyawa an-organik yang ada saat kehidupan pertama terbentuk (sekitar3,5 - 3.8 milyar tahun yang lalu). Namun belakangan ini ada satu hipotesa yang menarik bahwa senyawa-senyawa komponen penyusun kehidupan itu belum tertentu berasal dari bumi, tapi terbawa oleh Asteroid, karena berdasarkan bukti-bukti terkini, ternyata ditemukan bahwa senyawa-senyawa tersebut (termasuk juga air) ternyata terkandung dalam astroid!
Lah,terus kenapa kalo komponen penyusun kehidupan itu ada di astroid? Nah bagi yang belum tau, saat bumi kita masih muda: sekitar 3,8 milyar tahun yang lalu (bumi terbentuk 4,5 milyar tahun yang lalu) bumi dihujani meteor dalam jumlah yang super buuaaanyak bangeet sampe ga keitung dan peristiwa itu namanya Late Heavy Bombardment. Nah, sekarang-sekarang ini, para saintis menduga kuat bahwa peristiwa itu telah "membawa" air dan senyawa organik yang sangat banyak dan bisa jadi sebagai pemicu yang menyebabkan kehidupan itu bisa terbentuk di planet bumi ini.
Illustrasi Late Heavy Bombardment
Okay, mungkin sekarang jadi muncul pertanyaan di kepala agan, "jika dulu kehidupan terbentuk dari senyawa kimia, apakah kita bisa mensimulasikan hal yang sama terjadi saat sekarang ini?". Sayangnya hal itu sulit direalisasikan, kenapa? Karena keadaan planet Bumi ini jauh berbeda saat kehidupan muncul pertama kali di bumi (3,8 Milyar tahun yang lalu) dengan keadaan Bumi saat sekarang. Apa bedanya? Yang paling signifikan adalah kondisi Planet Bumi yang sekarang memiliki kadar oksigen yang tinggi di atmosfer, dimana kadar oksigen yang tinggi ini justru buruk bagi proses terbentuknya kehidupan.
Kok bisa gitu? Bukannya oksigen adalah penunjang utama kehidupan? Dalam hal ini, oksigen memiliki peran lain, yaitu merupakan oksidator yang kuat dan bisa dengan mudah mengoksidasi senyawa-senyawa (Baca: merusak proses) yang penting bagi kehidupan. Dengan begitu, konsekuensinya, "kehidupan" ga punya cukup waktu untuk bisa terbentuk dengan kondisi Bumi sekarang ini.
Selain hipotesa di atas, ada sebagian ilmuwan lain yang menduga bahwa hydrothermal vent merupakan skenario yang lebih tepat untuk menggambarkan munculnya kehidupan pertama kali. Apa itu Hydrothermal Vents? Hydrothermal Vents adalah retakan di permukaan planet yang secara geothermal memanaskan perairan. Terus apa hubungannya dengan skenario kemunculan kehidupan? Hipotesis ini muncul karena di sekitar hydrothermal vent terdapat konsentrasi bahan organik yang sangat tinggi, dan panas dari hydrothermal vent ini memberikan cukup energi untuk kehidupan dapat terbentuk.
hydrothermal-vent
Terlepas dari berbagai hipotesa yang sekarang masih dalam proses pembuktian lebih dalam, semua hipotesis tersebut memiliki kesamaan yaitu kehidupan pasti muncul di air yang memiliki konsentrasi bahan organik tinggi dan mendapatkan energi yang sangat besar dari aktivitas vulkanik. Dari situ diduga kehidupan awal yang muncul adalah bakteri yang sangat sederhana, setelah mengalami proses yang panjang baru muncul organisme-organisme yang dapat berfotosintesis dan menghasilkan oksigen, diduga organisme fotosintesis baru muncul pada 2,7milyar tahun yang lalu. Dengan berbekal pengetahuan ini, kita berangkat dengan asumsi bahwa kehidupan di luar planet bumi ini juga memiliki "syarat-syarat" yang juga mirip dengan yang ada di Bumi. Tapi sejauh mana sih, situasi di luar angkasa (baca: alam semesta) ini menawarkan kondisi yang memungkinkan agar skenario yang mirip dengan Bumi ini bisa terjadi? Yuk kita bahas di point berikutnya!
Pertama-tama gue harus menekankan dulu bahwa proses terbentuknya mahluk hidup pertama kali di bumi ini masih belum diketahui secara persis. Tapi sejauh ini kita telah mengetahui materi-materi apa aja sih yang pasti diperlukan agar kehidupan dapat terbentuk. Unsur pertama terpenting adalah karbon (C), bisa dibilang seluruh bentuk kehidupan di planet bumi yang kita ketahui saat ini, semuanya dibuat dengan karbon sebagai material dasarnya. Kenapa karbon? karena karbon inilah yang bakal dibutuhkan untuk membentuk senyawa-senyawa yang dibutuhkan untuk ngebentuk mahluk hidup seperti glukosa, karbohidrat, lemak,asam amino, protein dll.
Selain karbon molekul, yang paling dibutuhkan oleh mahluk hidup adalah air (H2O) dalam bentuk cair. Kenapa air? Air itu penting bagi mahluk hidup karena air itu merupakan pelarut yang baik dan itu penting banget buat kerja sel-sel kita, selain itu air juga berperan dalam ikatan DNA seluruh mahluk hidup melalui ikatan hidrogen. Tanpa ada air, sel-sel tubuh makhluk hidup ga bakalan bisa kerja.
Nah terus gimana ceritanya sampe senyawa-senyawa itu bisa ada di bumi? Untuk senyawa organik beberapa ilmuwan berpendapat senyawa-senyawa tersebut terbentuk dari senyawa-senyawa an-organik yang ada saat kehidupan pertama terbentuk (sekitar3,5 - 3.8 milyar tahun yang lalu). Namun belakangan ini ada satu hipotesa yang menarik bahwa senyawa-senyawa komponen penyusun kehidupan itu belum tertentu berasal dari bumi, tapi terbawa oleh Asteroid, karena berdasarkan bukti-bukti terkini, ternyata ditemukan bahwa senyawa-senyawa tersebut (termasuk juga air) ternyata terkandung dalam astroid!
Lah,terus kenapa kalo komponen penyusun kehidupan itu ada di astroid? Nah bagi yang belum tau, saat bumi kita masih muda: sekitar 3,8 milyar tahun yang lalu (bumi terbentuk 4,5 milyar tahun yang lalu) bumi dihujani meteor dalam jumlah yang super buuaaanyak bangeet sampe ga keitung dan peristiwa itu namanya Late Heavy Bombardment. Nah, sekarang-sekarang ini, para saintis menduga kuat bahwa peristiwa itu telah "membawa" air dan senyawa organik yang sangat banyak dan bisa jadi sebagai pemicu yang menyebabkan kehidupan itu bisa terbentuk di planet bumi ini.
Illustrasi Late Heavy Bombardment
Okay, mungkin sekarang jadi muncul pertanyaan di kepala agan, "jika dulu kehidupan terbentuk dari senyawa kimia, apakah kita bisa mensimulasikan hal yang sama terjadi saat sekarang ini?". Sayangnya hal itu sulit direalisasikan, kenapa? Karena keadaan planet Bumi ini jauh berbeda saat kehidupan muncul pertama kali di bumi (3,8 Milyar tahun yang lalu) dengan keadaan Bumi saat sekarang. Apa bedanya? Yang paling signifikan adalah kondisi Planet Bumi yang sekarang memiliki kadar oksigen yang tinggi di atmosfer, dimana kadar oksigen yang tinggi ini justru buruk bagi proses terbentuknya kehidupan.
Kok bisa gitu? Bukannya oksigen adalah penunjang utama kehidupan? Dalam hal ini, oksigen memiliki peran lain, yaitu merupakan oksidator yang kuat dan bisa dengan mudah mengoksidasi senyawa-senyawa (Baca: merusak proses) yang penting bagi kehidupan. Dengan begitu, konsekuensinya, "kehidupan" ga punya cukup waktu untuk bisa terbentuk dengan kondisi Bumi sekarang ini.
Selain hipotesa di atas, ada sebagian ilmuwan lain yang menduga bahwa hydrothermal vent merupakan skenario yang lebih tepat untuk menggambarkan munculnya kehidupan pertama kali. Apa itu Hydrothermal Vents? Hydrothermal Vents adalah retakan di permukaan planet yang secara geothermal memanaskan perairan. Terus apa hubungannya dengan skenario kemunculan kehidupan? Hipotesis ini muncul karena di sekitar hydrothermal vent terdapat konsentrasi bahan organik yang sangat tinggi, dan panas dari hydrothermal vent ini memberikan cukup energi untuk kehidupan dapat terbentuk.
hydrothermal-vent
Terlepas dari berbagai hipotesa yang sekarang masih dalam proses pembuktian lebih dalam, semua hipotesis tersebut memiliki kesamaan yaitu kehidupan pasti muncul di air yang memiliki konsentrasi bahan organik tinggi dan mendapatkan energi yang sangat besar dari aktivitas vulkanik. Dari situ diduga kehidupan awal yang muncul adalah bakteri yang sangat sederhana, setelah mengalami proses yang panjang baru muncul organisme-organisme yang dapat berfotosintesis dan menghasilkan oksigen, diduga organisme fotosintesis baru muncul pada 2,7milyar tahun yang lalu. Dengan berbekal pengetahuan ini, kita berangkat dengan asumsi bahwa kehidupan di luar planet bumi ini juga memiliki "syarat-syarat" yang juga mirip dengan yang ada di Bumi. Tapi sejauh mana sih, situasi di luar angkasa (baca: alam semesta) ini menawarkan kondisi yang memungkinkan agar skenario yang mirip dengan Bumi ini bisa terjadi? Yuk kita bahas di point berikutnya!
Spoiler for 2. Penalaran Luar Angkasa dari sudut pandang Bumi:
Okay, setelah membahas tentang komponen penyusun kehidupan, berikutnya kita akan membahas tentang definisi dari "luar angkasa" itu sendiri. Kalo kita ngeliat langit pada malam hari, kita bisa ngeliat bintang yang jumlahnya banyak banget. Tapi pernah gak sih lo penasaran, bintang yang kita lihat itu ada berapa banyak jumlahnya? Seribu, sepuluh ribu, Sejuta, Semilyar, Setrilyun? Emang seberapa luas sih arti dari kata "luar angkasa" itu? Sampai mana sih ujung dunia yang kita ketahui? Tentu dengan mengetahui seberapa luas alam semesta ini, kita bisa juga memperkirakan seberapa besar potensi atau kemungkinan adanya kehidupan lain di luar planet bumi.
Oke untuk memberi agan gambaran berapa luas alam semesta tempat kita hidup ini ane akan memberi sedikit gambaran tentang lokasi "rumah" kita di alam semesta. Pertama yang kemungkinan besar agan semua ketahui adalah kita hidup di salah satu sistem tata surya (solar system) dimana tata surya kita berada dalam pusaran galaksi bima sakti (milky way). Tolong bedakan tata surya dengan galaksi yah, mungkin bagi sebagian dari lo kedengeran konyol tapi masih banyak dari kita yang gak bisa bedain tata surya dengan galaksi, dan mikirnya ujung dunia ini cuma Planet Pluto terus bintang-bintang doang tanpa ngerti sistemnya.
posisi matahari di galaksi bima sakti
Okay, pertama yang disebut sistem tata surya adalah sebuah sistem yang terpusat pada 1 bintang yaitu matahari dan memiliki 8 buah planet, 5 dwarf planet, dan banyak komet serta asteroid mengitarinya. Sementara itu, matahari (yang notabene adalah sebuah bintang) sebetulnya cuma salah 1 dari sekitar 100–400 milyar bintang yang mungkin terdapat didalam galaksi milky way..!! Udah gitu, galaksi milky way kita ini cuman 1 dari 1200-2000an galaksi yang berada di dalam virgo supercluster (kumpulan galaksi). Udah ngerasa kita kecil banget? Nah si Virgo supercluster inipun ternyata hanya satu dari kira-kira 10 juta supercluster yang..... bisa kita ketahui saat ini.
Kok yang kita ketahui saat ini? Iya, karena sebetulnya sampai saat ini kita masih belum bisa melihat ujung dari alam semesta ini, karena informasi yang kita dapatkan adalah cahaya yang kita tangkap dari Bumi. Sementara itu, cahaya terjauh yang telah kita tangkap adalah 46.6 Milyar tahun cahaya. Lebih jauh dari itu, bukan gak ada apa-apa yah? Tepatnya, kita belum tau karena informasi cahayanya aja belom sampe ke planet bumi sampai sekarang ini.
Nah buat agan2 yang mungkin masih belum kebayang, mungkin beberapa data singkat dan video ini bisa lebih memberikan gambaran:
Keren kan videonya? di situ agan bisa mendapatkan gambaran betapa luasnya alam semesta (yang kita ketahui) sekarang ini. Dalam hal ini, gua pribadi bisa mengatakan bahwa kemungkinan adanya tempat yang bisa dihuni oleh makluk hidup sangat besar. Bahkan potensi adanya planet yang memiliki kondisi yang mirip dengan bumi ini juga amat sangat mungkin sekali. Jadi sebetulnya, bisa aja ada mahluk hidup kompleks lain diluar sana, tapi saking jauhnya kita dan mahluk hidup tersebut sama-sama ga tau akan keberadaan satu sama lain. Okay, setelah memahami komponen penyusun kehidupan dan penalaran definisi "ruang angkasa", kita baru deh masuk ke topik utama yaitu potensi kehidupan di luar planet Bumi.
Oke untuk memberi agan gambaran berapa luas alam semesta tempat kita hidup ini ane akan memberi sedikit gambaran tentang lokasi "rumah" kita di alam semesta. Pertama yang kemungkinan besar agan semua ketahui adalah kita hidup di salah satu sistem tata surya (solar system) dimana tata surya kita berada dalam pusaran galaksi bima sakti (milky way). Tolong bedakan tata surya dengan galaksi yah, mungkin bagi sebagian dari lo kedengeran konyol tapi masih banyak dari kita yang gak bisa bedain tata surya dengan galaksi, dan mikirnya ujung dunia ini cuma Planet Pluto terus bintang-bintang doang tanpa ngerti sistemnya.
posisi matahari di galaksi bima sakti
Okay, pertama yang disebut sistem tata surya adalah sebuah sistem yang terpusat pada 1 bintang yaitu matahari dan memiliki 8 buah planet, 5 dwarf planet, dan banyak komet serta asteroid mengitarinya. Sementara itu, matahari (yang notabene adalah sebuah bintang) sebetulnya cuma salah 1 dari sekitar 100–400 milyar bintang yang mungkin terdapat didalam galaksi milky way..!! Udah gitu, galaksi milky way kita ini cuman 1 dari 1200-2000an galaksi yang berada di dalam virgo supercluster (kumpulan galaksi). Udah ngerasa kita kecil banget? Nah si Virgo supercluster inipun ternyata hanya satu dari kira-kira 10 juta supercluster yang..... bisa kita ketahui saat ini.
Kok yang kita ketahui saat ini? Iya, karena sebetulnya sampai saat ini kita masih belum bisa melihat ujung dari alam semesta ini, karena informasi yang kita dapatkan adalah cahaya yang kita tangkap dari Bumi. Sementara itu, cahaya terjauh yang telah kita tangkap adalah 46.6 Milyar tahun cahaya. Lebih jauh dari itu, bukan gak ada apa-apa yah? Tepatnya, kita belum tau karena informasi cahayanya aja belom sampe ke planet bumi sampai sekarang ini.
Nah buat agan2 yang mungkin masih belum kebayang, mungkin beberapa data singkat dan video ini bisa lebih memberikan gambaran:
- Jarak bumi ke matahari itu: 1,496×1012 km. Jarak segitu bisa ditempuh oleh cahaya selama 8,32 menit. Artinya kalo lo ngeliat matahari, lo gak menatap matahari secara langsung tapi itu adalah kondisi matahari 8,32 menit yang lalu.
- Jarak dari bumi ke pusat galaksi milkyway itu: 2,6×104 tahun cahaya dimana 1 tahun cahaya itu jarak yang ditempuh oleh cahaya selama 1 tahun atau sekitar 9.4×1012km (9.400.000.000.000. km)
- Diameter milkyway itu sekitar 100.000 tahun cahaya
- Jarak bumi ke galaksi terdekat (andromeda) itu: 2,538×106 tahun cahaya.
Keren kan videonya? di situ agan bisa mendapatkan gambaran betapa luasnya alam semesta (yang kita ketahui) sekarang ini. Dalam hal ini, gua pribadi bisa mengatakan bahwa kemungkinan adanya tempat yang bisa dihuni oleh makluk hidup sangat besar. Bahkan potensi adanya planet yang memiliki kondisi yang mirip dengan bumi ini juga amat sangat mungkin sekali. Jadi sebetulnya, bisa aja ada mahluk hidup kompleks lain diluar sana, tapi saking jauhnya kita dan mahluk hidup tersebut sama-sama ga tau akan keberadaan satu sama lain. Okay, setelah memahami komponen penyusun kehidupan dan penalaran definisi "ruang angkasa", kita baru deh masuk ke topik utama yaitu potensi kehidupan di luar planet Bumi.
Lanjut di bawah gan ga cukup soalnya..
Spoiler for 3. Potensi Kehidupan di luar angkasa/luar planet bumi:
Nah, setelah agan2 mengetahui komponen penyusun kehidupan dan juga betapa luasnya alam semesta kita ini, sekarang baru deh kita masuk ke menu utama kita yaitu potensi kehidupan di luar planet bumi. Sampai saat ini, hanya planet bumi satu-satunya tempat yang kita tau kehidupan bisa ada dan bertahan. Nah terus mungkin diantara kamu ada yang bertanya-tanya, kenapa bumi? Apa yang spesial dari kondisi bumi sehingga kehidupan bisa muncul dan ber evolusi di bumi? Mungkin ga sih diluar sana ada “bumi lain” tempat kehidupan bisa ada di alam semesta ini? Sebagian besar dari alam semesta ini tidak bisa di jadiin tempat idup, tapi kenapa bumi kita bisa ideal buat kehidupan gini? Jawabannya adalah bumi ada di zona yang tepat. Nah zona itu di namain dengan Habitable Zone.
Habitable Zone
Sebagian besar dari alam semesta ini jelas tidak dapat dihuni bagi manusia, karena memang kebanyakan isinya ruang vakum sehingga tidak mungkin dihuni, baik manusia maupun makhluk hidup manapun yang kita ketahui di Bumi. Terus planet-planet gas macem Jupiter, Mercury, dkk gitu juga ga mungkin bisa dihuni, jadi yang bisa dihuni itu planet seperti apa sih? Berdasarkan komponen penyusun kehidupan yang telah kita bahas pada point 1, para ahli astrobiologi berpikir bahwa terdapat beberapa "persyaratan" agar kehidupan bisa terbentuk dalam sebuah lingkungan di luar Bumi. Pertama, hal yang paling mendasar dibutuhkan adalah air yang berbentuk cairan (baca : suhu sekitar 0oC-100oC derajat Celcius). Air yang berada dalam bentuk cairan itu jadi kunci supaya kehidupan bisa muncul untuk pertama kali, dari situ para saintis merumuskan yang namanya habitable zone/goldilocks zone yaitu zona dimana air bisa bertahan dalam bentuk cair.
Keberadaan air dalam bentuk cair bisa terjadi di suatu planet kalau dia berada di jarak yang tepat si planet itu ke bintang-nya. Ide nya gampang sebenernya, kalau suatu planet atau satelit itu letaknya terlalu dekat dengan bintang-nya, suhu planet itu akan terlalu panas jadi air akan menguap, sementara kalau jaraknya terlalu jauh dari bintangnya ya air jadi beku semua. Nah jarak ideal agar air dalam bentuk cair ini dipengaruhi juga dengan index kecerahan bintang. Semakin cerah si bintang pasti habitable zone bakal semakin jauh dari si bintang itu. Nah untuk ngitung suhu benda langit sesuai dengan jaraknya terhadap bintang terdekat dapat menggunakan dua formula:
Persamaan itu menggunakan pendekatan yang menganggap planet itu sebagai benda hitam. Kita bisa nyamain radiasi yang dikeluarin si planet (L) di persamaan (1) dengan Total radiasi bintang yang diterima si planet itu (Ein) pada persamaan (2). Dari situ bisa didapetin perkiraan suhu efektif dari si planet.Untuk suatu tempat bisa memiliki air dalam bentuk cair, maka tempraturnya harus sekitar 0oC-100 oC. Nah tapi kalau kita ngitung suhu bumi dengan formula yang di atas, suhu bumi seharusnya 255oK atau -18 oC, loh dingin banget kan? Terus kenapa kok suhu bumi ga -18 oC? Nah si bumi ini kan punya atmosfer, dan di atmosfer nya itu ada gas-gas rumah kaca kaya CO2 dan CH4. Nah gas-gas itu yang bikin bumi bisa “hangat” kaya sekarang. Jadi para ilmuan merumuskan gas-gas rumah kaca itu juga harus diperhitungkan untuk dapetin nilai suhu planet yang tepat. Terus kalo dengan persamaan yang udah disempurnain itu ada ga planet yang ada di habitable zone? Nah ternyata menurut NASA ada, dan planet-planet tersebut juga planet berbatu kaya bumi, nih liat gambar dibawah:
Two confirmed potentially rocky planets, Gl 581d and HD 85512b in the Habitable Zone of their host stars (figure credit ESO).
Wah kalau gitu “alien” kemungkinan besar ada dong? Eits tunggu dulu, peneliti NASA sampai saat ini belum dapat menentukan apakah Gliese 581d dan HD85512b itu pasti layak untuk dihuni atau tidak. Soalnya sampai sekarang ini, kita belum mengetahui berapa tepatnya CO2 yang ada di atmosfer kedua planet tersebut. Selain itu, ada beberapa hal lain yang menjadi pertimbangan selain habitable zone, yaitu massa dari kedua planet itu sangat besar, jadi gravitasinya juga pasti lebih tinggi dari bumi.
Lah emang apa hubungannya massa sebuah planet dengan potensi kehidupan? Penjelasannya bisa gua berikan dengan memberi contoh planet tetangga kita yaitu Mars. Secara hitungan di atas kertas, Mars sebetulnya masuk ke daerah habitable zone, hanya saja medan magnet di planet Mars lemah dan juga massanya relatif kecil. Akibatnya, Mars gak punya "perisai" yang melindungi atmosfer dari radiasi matahari dan juga mengalami kesulitan untuk mempertahankan atmosfernya. Itulah sebabnya, Mars mengalami kekeringan dan airnya sekarang habis.
Tapi bukan berarti Mars gagal sepenuhnya sebagai tempat penyokong kehidupan loh. Karena sebetulnya, jutaan tahun yang lalu diperkirakan memang ada air dalam bentuk cair di Mars. Selain itu, karakteristik vulkanik dari planet itu mirip bumi yang berarti substratnya banyak mengandung material organik. Jadi menurut pandangan pribadi gue, kemungkinan besar jutaan tahun yang lalu ada mahluk hidup di Mars, minimal dalam bentuk bakteri.
Life Outside the Habitable Zone
Kalau memang syarat kehidupan itu adanya air, material organik dan sumber energi, apa kehidupan cuma mungkin ada di habitable zone aja? Berdasarkan pengamatan mahluk hidup di bumi aja, ternyata kehidupan (umumnya bakteri) bisa bertahan di kondisi-kondisi ekstrim yang dulunya pernah dikira tidak mungkin bisa ditinggali. Contoh lingkungan ekstrim yang ternyata justru banyak mahluk hidup itu di dekat hydrothermal vent. Bahkan banyak spesies Archaea bakteria yang hidup di lingkungan yang tidak punya oksigen sama sekali dan bersuhu tinggi (sekitar 60-80OC) seperti di kolam-kolam air panas vulkanik. Coba deh lo tonton video penjelasan berikut ini berikut ini:
Kalau syarat kehidupan itu adanya air dalam bentuk cair, punya material organik dan ada sumber energi yang bisa di manfaatkan, ya berarti air nya ga perlu ada di permukaan dong? Contohnya kaya yang ada di video di atas, di laut dalam disekitar hydrothermal vent kehidupan bisa muncul. Sementara itu, ilmu pengetahuan sebelum tahun 1970an para ilmuwan menyangka ga mungkin ada kehidupan di sana, karena keadaan di sana sangat beracun bagi sebagian besar mahluk hidup.
Tapi setelah tahun 70an, para ilmuwan baru tau kalo dalam kondisi ekstrim vulkanik bawah laut bisa ada mahluk hidup, dari situ para ilmuan berpikir “oh mungkin di tempat kaya gini awal mahluk hidup bisa muncul dan berevolusi”. Mungkin lo berpikir bahwa dugaan itu ga cuman asal-asalan, tapi memang kondisi awal planet Bumi tuh ya kaya gitu, isinya air beracun dan tanpa adanya oksigen. Jadi mungkin kita bisa berharap di tempat lain di alam semesta kita, ada tempat yang kayak begitu, dan ternyata memang ada, bahkan letaknya “ga terlalu jauh” dari bumi. Karena keadaan yang mirip dengan hydrothermal vent itu juga ada di beberapa satellite yang ada di sistem tata surya kita.
Salah satu satellite yang diduga punya lautan di bawah lapisan es di permukaannya itu bulan Europa (tolong dibedakan dengan benua Eropa). Di bawah lapisan es Europa setebal 10-15km, diduga punya laut yang dalam (sekitar 100km). Loh kok bisa sih? Bulan Europa kan jauh dari matahari? Kok masi bisa ada air di bawah lapisan esnya? Nah, keberadaan air dalam bentuk cair ini diduga diakibatkan oleh tidal heating yang artinya gesekan antara inti si satellite dengan lapisan di atasnya, gesekan ini muncul karena adanya perbedaan gerak muter (rotasi) nya si satellite dengan gerak si satellite ngelilingin jupiter. Panas yang dihasilkan oleh gesekan itu yang bikin es jadi cair dan membentuk lautan yang luas. Nah di dasar lautnya bulan Europa ini hasil dari panas gesekan itu ada yang membentuk gunung api vulkanik, ada juga yang yang berbentuk hydrothermal vent. Pada tempat-tempat seperti itulah diduga kehidupan di bulan Europa akan ditemukan.
Struktur bulan Europa
Berdasarkan fakta yang kita ketahui sekarnag tentang bulan Europa yang juga memiliki laut dan juga aktivitas vulkanik di dasar lautnya, bisa dibilang bahwa Europa memiliki kondisi yang memungkinkan untuk bakteria, dan mahluk-mahluk bersel satu bisa muncul. Jika organisme bersel satu bisa idup, bisa aja organisme-organisme tersebut dapat mengubah keadaan laut di satellite Europa jadi bisa menyokong kehidupan yang lebih kompleks, seperti yang terjadi di bumi ini.
Sampai dengan saat ini, NASA udah menargetkan taun 2020 bakalan mengirim wahana yang bisa menjelajah di lautan europa sana. Jadi mungkin saja dalam waktu kurang lebih 5 tahun lagi, kita akan menemukan kehidupan pertama di luar planet bumi. Kalau ternyata di Europa ada kehidupan, berarti kemungkinan besar di tempat-tempat yang mirip seperti itu seperti satellite Ganymade, Enceladus dan tempat-tempat lain yang mirip kayak gitu juga mengandung kehidupan. Jadi mungkin aja kehidupan, apalagi kehidupan tingkat rendah (bersel satu) itu tidak terlalu langka di alam semesta ini.
Habitable Zone
Sebagian besar dari alam semesta ini jelas tidak dapat dihuni bagi manusia, karena memang kebanyakan isinya ruang vakum sehingga tidak mungkin dihuni, baik manusia maupun makhluk hidup manapun yang kita ketahui di Bumi. Terus planet-planet gas macem Jupiter, Mercury, dkk gitu juga ga mungkin bisa dihuni, jadi yang bisa dihuni itu planet seperti apa sih? Berdasarkan komponen penyusun kehidupan yang telah kita bahas pada point 1, para ahli astrobiologi berpikir bahwa terdapat beberapa "persyaratan" agar kehidupan bisa terbentuk dalam sebuah lingkungan di luar Bumi. Pertama, hal yang paling mendasar dibutuhkan adalah air yang berbentuk cairan (baca : suhu sekitar 0oC-100oC derajat Celcius). Air yang berada dalam bentuk cairan itu jadi kunci supaya kehidupan bisa muncul untuk pertama kali, dari situ para saintis merumuskan yang namanya habitable zone/goldilocks zone yaitu zona dimana air bisa bertahan dalam bentuk cair.
Keberadaan air dalam bentuk cair bisa terjadi di suatu planet kalau dia berada di jarak yang tepat si planet itu ke bintang-nya. Ide nya gampang sebenernya, kalau suatu planet atau satelit itu letaknya terlalu dekat dengan bintang-nya, suhu planet itu akan terlalu panas jadi air akan menguap, sementara kalau jaraknya terlalu jauh dari bintangnya ya air jadi beku semua. Nah jarak ideal agar air dalam bentuk cair ini dipengaruhi juga dengan index kecerahan bintang. Semakin cerah si bintang pasti habitable zone bakal semakin jauh dari si bintang itu. Nah untuk ngitung suhu benda langit sesuai dengan jaraknya terhadap bintang terdekat dapat menggunakan dua formula:
Persamaan itu menggunakan pendekatan yang menganggap planet itu sebagai benda hitam. Kita bisa nyamain radiasi yang dikeluarin si planet (L) di persamaan (1) dengan Total radiasi bintang yang diterima si planet itu (Ein) pada persamaan (2). Dari situ bisa didapetin perkiraan suhu efektif dari si planet.Untuk suatu tempat bisa memiliki air dalam bentuk cair, maka tempraturnya harus sekitar 0oC-100 oC. Nah tapi kalau kita ngitung suhu bumi dengan formula yang di atas, suhu bumi seharusnya 255oK atau -18 oC, loh dingin banget kan? Terus kenapa kok suhu bumi ga -18 oC? Nah si bumi ini kan punya atmosfer, dan di atmosfer nya itu ada gas-gas rumah kaca kaya CO2 dan CH4. Nah gas-gas itu yang bikin bumi bisa “hangat” kaya sekarang. Jadi para ilmuan merumuskan gas-gas rumah kaca itu juga harus diperhitungkan untuk dapetin nilai suhu planet yang tepat. Terus kalo dengan persamaan yang udah disempurnain itu ada ga planet yang ada di habitable zone? Nah ternyata menurut NASA ada, dan planet-planet tersebut juga planet berbatu kaya bumi, nih liat gambar dibawah:
Two confirmed potentially rocky planets, Gl 581d and HD 85512b in the Habitable Zone of their host stars (figure credit ESO).
Wah kalau gitu “alien” kemungkinan besar ada dong? Eits tunggu dulu, peneliti NASA sampai saat ini belum dapat menentukan apakah Gliese 581d dan HD85512b itu pasti layak untuk dihuni atau tidak. Soalnya sampai sekarang ini, kita belum mengetahui berapa tepatnya CO2 yang ada di atmosfer kedua planet tersebut. Selain itu, ada beberapa hal lain yang menjadi pertimbangan selain habitable zone, yaitu massa dari kedua planet itu sangat besar, jadi gravitasinya juga pasti lebih tinggi dari bumi.
Lah emang apa hubungannya massa sebuah planet dengan potensi kehidupan? Penjelasannya bisa gua berikan dengan memberi contoh planet tetangga kita yaitu Mars. Secara hitungan di atas kertas, Mars sebetulnya masuk ke daerah habitable zone, hanya saja medan magnet di planet Mars lemah dan juga massanya relatif kecil. Akibatnya, Mars gak punya "perisai" yang melindungi atmosfer dari radiasi matahari dan juga mengalami kesulitan untuk mempertahankan atmosfernya. Itulah sebabnya, Mars mengalami kekeringan dan airnya sekarang habis.
Tapi bukan berarti Mars gagal sepenuhnya sebagai tempat penyokong kehidupan loh. Karena sebetulnya, jutaan tahun yang lalu diperkirakan memang ada air dalam bentuk cair di Mars. Selain itu, karakteristik vulkanik dari planet itu mirip bumi yang berarti substratnya banyak mengandung material organik. Jadi menurut pandangan pribadi gue, kemungkinan besar jutaan tahun yang lalu ada mahluk hidup di Mars, minimal dalam bentuk bakteri.
Life Outside the Habitable Zone
Kalau memang syarat kehidupan itu adanya air, material organik dan sumber energi, apa kehidupan cuma mungkin ada di habitable zone aja? Berdasarkan pengamatan mahluk hidup di bumi aja, ternyata kehidupan (umumnya bakteri) bisa bertahan di kondisi-kondisi ekstrim yang dulunya pernah dikira tidak mungkin bisa ditinggali. Contoh lingkungan ekstrim yang ternyata justru banyak mahluk hidup itu di dekat hydrothermal vent. Bahkan banyak spesies Archaea bakteria yang hidup di lingkungan yang tidak punya oksigen sama sekali dan bersuhu tinggi (sekitar 60-80OC) seperti di kolam-kolam air panas vulkanik. Coba deh lo tonton video penjelasan berikut ini berikut ini:
Kalau syarat kehidupan itu adanya air dalam bentuk cair, punya material organik dan ada sumber energi yang bisa di manfaatkan, ya berarti air nya ga perlu ada di permukaan dong? Contohnya kaya yang ada di video di atas, di laut dalam disekitar hydrothermal vent kehidupan bisa muncul. Sementara itu, ilmu pengetahuan sebelum tahun 1970an para ilmuwan menyangka ga mungkin ada kehidupan di sana, karena keadaan di sana sangat beracun bagi sebagian besar mahluk hidup.
Tapi setelah tahun 70an, para ilmuwan baru tau kalo dalam kondisi ekstrim vulkanik bawah laut bisa ada mahluk hidup, dari situ para ilmuan berpikir “oh mungkin di tempat kaya gini awal mahluk hidup bisa muncul dan berevolusi”. Mungkin lo berpikir bahwa dugaan itu ga cuman asal-asalan, tapi memang kondisi awal planet Bumi tuh ya kaya gitu, isinya air beracun dan tanpa adanya oksigen. Jadi mungkin kita bisa berharap di tempat lain di alam semesta kita, ada tempat yang kayak begitu, dan ternyata memang ada, bahkan letaknya “ga terlalu jauh” dari bumi. Karena keadaan yang mirip dengan hydrothermal vent itu juga ada di beberapa satellite yang ada di sistem tata surya kita.
Salah satu satellite yang diduga punya lautan di bawah lapisan es di permukaannya itu bulan Europa (tolong dibedakan dengan benua Eropa). Di bawah lapisan es Europa setebal 10-15km, diduga punya laut yang dalam (sekitar 100km). Loh kok bisa sih? Bulan Europa kan jauh dari matahari? Kok masi bisa ada air di bawah lapisan esnya? Nah, keberadaan air dalam bentuk cair ini diduga diakibatkan oleh tidal heating yang artinya gesekan antara inti si satellite dengan lapisan di atasnya, gesekan ini muncul karena adanya perbedaan gerak muter (rotasi) nya si satellite dengan gerak si satellite ngelilingin jupiter. Panas yang dihasilkan oleh gesekan itu yang bikin es jadi cair dan membentuk lautan yang luas. Nah di dasar lautnya bulan Europa ini hasil dari panas gesekan itu ada yang membentuk gunung api vulkanik, ada juga yang yang berbentuk hydrothermal vent. Pada tempat-tempat seperti itulah diduga kehidupan di bulan Europa akan ditemukan.
Struktur bulan Europa
Berdasarkan fakta yang kita ketahui sekarnag tentang bulan Europa yang juga memiliki laut dan juga aktivitas vulkanik di dasar lautnya, bisa dibilang bahwa Europa memiliki kondisi yang memungkinkan untuk bakteria, dan mahluk-mahluk bersel satu bisa muncul. Jika organisme bersel satu bisa idup, bisa aja organisme-organisme tersebut dapat mengubah keadaan laut di satellite Europa jadi bisa menyokong kehidupan yang lebih kompleks, seperti yang terjadi di bumi ini.
Sampai dengan saat ini, NASA udah menargetkan taun 2020 bakalan mengirim wahana yang bisa menjelajah di lautan europa sana. Jadi mungkin saja dalam waktu kurang lebih 5 tahun lagi, kita akan menemukan kehidupan pertama di luar planet bumi. Kalau ternyata di Europa ada kehidupan, berarti kemungkinan besar di tempat-tempat yang mirip seperti itu seperti satellite Ganymade, Enceladus dan tempat-tempat lain yang mirip kayak gitu juga mengandung kehidupan. Jadi mungkin aja kehidupan, apalagi kehidupan tingkat rendah (bersel satu) itu tidak terlalu langka di alam semesta ini.
Demikianlah sedikit ulasan dari ane tentang potensi adanya kehidupan di luar planet bumi ini. Moga-moga bisa menginspirasi dan juga bermanfaat bagi agan2 semua. Salam kenal ya gan
Komeng kaskuser :
Quote:Quote:Original Posted By Third.Reich ►
nice trit gan
habitable zone itu emang yg paling mendasar dulu menurut ane, tapi itu juga bergantung pada Host Star nya si planet, apakah host star nya tipe Red star atau Blue star. karena tentunya kalo bintang merah berarti habitable zone nya agak sedikit maju, kalo bintang putih / biru yg notabene temperaturnya tinggi skali..habitable zone akan smakin mundur...
cek kulkas gan
Quote:Original Posted By andi211089 ►
proses penciptaan makhluk hidup di bumi itu merupakan proses acak, ane gak yakin kalo proses acak yang sama bisa terjadi lagi ditempat lain. tapi ane setuju soal habitable zone yg dibilang TS. pasti banyak lingkungan yang cocok menjadi lingkungan makhluk hidup. tapi untuk makhluk hidupnyaa..ane gak gitu yakin
Quote:Original Posted By takulincik ►
menarik gan...
itu syarat kehidupan merupakan syarat kehidupan makhluk bumi sbg objeknya gan...apakah mungkin di tempat lain tidak harus spt itu syarat kehidupanya...misal tidak harus pake oksigen atau air yang sama dengan bumi mereka hidup...
kalo menurut ane pribadi sih, rasanya kok terlalu aneh jika semua planet dan bintang diciptakan hanya untuk dilihat Manusia sebagai bintang dimalam hari...
tp entahlah, bagus trit ente
Quote:Original Posted By alzoa13 ►
gw si yakin ada.. kan galaksi itu byk bgt. hrsnya ada planet yg mendukung kehidupan jg slain bumi.
dgn kata lain bumi slh 1 planet special yg bs ditempati makhluk hidup. cm sayang bumi sdh rusak oleh manusia
Quote:Original Posted By syun ►
Kalau emang bener asteroid itu yang membawa senyawa² kehidupan
Mungkin sebelum bumi terbentuk udah ada "kehidupan lain" sebelum di bumi gan, didalam galaksi, diluar galaksi atau lebih jauh lagi
Bahkan mungkin kehidupan "mereka" udah lebih berkembang pesat dibanding di Bumi
Mungkin aja "mereka" meneliti kehidupan diluar planet mereka juga
Quote:Original Posted By fahmi_md ►
keren, video ttg luas alam semesta bikin ane merinding. betapa kecilnya kita.
Quote:Original Posted By franciscuszheng ►
Menurut gw simple aja sih, ga usah pake teori. Teori itu datangnya juga oleh manusia di bumi, yang terbatas akal dan pikirannya. Jawabannya pasti ada kehidupan lain di luar bumi, yang di depan mata aja ga bisa jawab, apa lagi yang belum terlihat.
Quote:Original Posted By airlangga08 ►
Iya kalau kehidupan kemungkinan ada... Secara nalar aja makhluk2 hidup di dunia ini bisa berevolusi dalam kondisi lingkungan yang extreme...
Kehidupan bukan berarti hanya makhluk seperti manusia... Bakteri juga hidup...
Quote:Original Posted By bimobesil ►
Udah ane baca semua gan 3 topik ntu..
Semuanya paham n bisa masuk akal lah..
Mayan bahan penyegaran gak mikir berat..
Inti masalahnya adalah.
Ada tidaknya kehidupan di luar sana sampai dengan kemungkinan alien dlsb itu terpisahkan oleh jarak.
Jarak disinilah yang dihitung sampai dengan beratus tahun cahaya.
Simple sih,
Keterbatasannya adalah usia kita dan teknologi transportasi.
Sudut pandang manusia mau bedol bumi ke planet lain.
Kalo pun iya kita Punya teknologi transportasi dengan kecepatan sama dengan cahaya, waktu kita abis di perjalanan gan kalo mau di sekitar milky way doang. Karena rata-rata usia manusia max di angka 80 an sekarang. Nyanyinya cuma living on the jet plane, bukan living on the other planet.. Hehe
Sudut pandang alien nyasar ke bumi.
Di balik aja gan, kalo alien itu idup dengan usia sampai ratusan tahun n punya transportasi sampai mach 10. Mayan itu dia jalannya2 nya
Btw thanks sharing pengetahuannya gan.
Agan kuliah astronomi ya? Ato kerja di batan?
Quote:Original Posted By ladolcevita789 ►
Bagus banget threadnya gan. Ane ngebacanya sampe disimak dan jadi konsen banget.
Setelah baca sampe habis berasa kecil banget ya kita ini. Betapa ciptaan Tuhan sangat besar dan sempurna. Betapa manusia akal dan ilmunya sangat terbatas dibandingkan ciptaan-Nya.
Betapa Allah menciptakan dan menyempurnakan bumi sedemikian rupa sebelum diturunkannya manusia sampai bumi akhirnya jadi habitable zone bagi Adam-Hawa dan keturunannya.
Quote:Original Posted By blue_lionx ►
kadang ane mikir, syarat planet sebagai tempat tinggal itu adalah adanya cahaya matahari, oksigen dan air..
trus ane nimbang2, bisa jadi ada mahluk yang tidak membutuhkan itu semua untuk hidup dan somewhere in this universe..
just my 2 cents.. nice article..
salam dari kaskuser yang cita2 jadi astronot tapi gagal..
Quote:Original Posted By deoxiribo ►
btw back to the topic....
hmm kehidupan menurut sains tu mungkin seperti yg disebutin TS nya...tapi apakah harus selalu seperti itu...misal materi organik n kondisi yg mendukungnya...kalo mau melangkah keluar sains...kehidupan lebih luas dari itu..misal agama..ambil contoh lah abrahamaic ( yahudi kristen n islam) ada yg bahan ny dari tanah, ada dari api, ada dari cahaya...bgitu juga dng scifi yg menunjukkan kemungkinan manusia stelah lewatin skala 3 nya kardhasev civil;ization alias jadi posthuman mereka udah gak lagi entitas biologis tapi sebagian mengajukan bahwa manusia udah merge ama technologinya alias robot ( bahasa kasarnya)
CMIIW aja bray
Quote:Original Posted By imjune ►
Satu hal yang kayanya bakal susah dipecahkan oleh akal manusia. Faktor utamanya adalah kesombongan manusia yang berpikir bahwa semua hal berpusat di kita, di bumi. Bahwa tolok ukur memperkirakan asal usul kehidupan selalu dimulai dari komponen2 yang ada di bumi. Bahwa air, karbon, oksigen, dll adalah syarat mutlak makhluk bisa hidup. Bahwa makhluk hidup di luar bumi akan bermula sama seperti yang telah terjadi di bumi.
Bagaimana kita tidak sombong, usia manusia baru beberapa detik dibanding usia bumi. Bahkan bila dengan perbandingan luar angkasa, kelahiran hingga kepunahan manusia mungkin hanya sepersekian detik.
Bahkan kesombongan manusia itu dituangkan di semua film berbau alien. Bahwa makhluk berintelegensi tinggi pasti memiliki kepala di atas, kaki, tangan, dan semua komponen yang ada pada manusia.
Jika pola pikir ini terus dijadikan acuan, kita ga akan bisa menemukan apapun di luar sana. Karena faktor penyusunnya berbeda. Peralatan yang kita gunakan juga tidak sesuai dengan kondisi yang sedang kita cari. Ibaratnya kita berusaha mengeksplorasi laut, tapi yang kita bawa adalah peralatan dan perbekalan untuk hidup di darat.
Yang kita butuhkan uda bukan ide yang out of the box lagi, tapi out of the planet, out of the galaxy. Sedangkan semua teori tadi jelas2 masih in the box. In our planet.
Good luck to us.
Quote:Original Posted By marhill ►
wah ane baru tau gan,kalo sekumpulan galaksi tergabung dalam satu himpunan lagi yg jumlah himpunan itu sendiri banyak bgt jumlahnya,jadi jumlah planet di alam semesta ini terlalu banyak dan terlalu sulit dijangkau oleh pemikiran manusia,menurut ane sih kita keburu kiamat sebelum tau seluruh isi alam semesta ini
Quote:Original Posted By dimasdx07 ►
Melihat dari jumlah planet yg ada, kemungkinan besar ada kehidupan lain di planet selain bumi
tapi tidak dijamin mereka punya akal, bisa jadi mereka itu semacam hewan atau bakteri atau pun makhluk lain. Jadi perkembangan teknologi mereka sangat pelan atau bahkan tidak berkembang dan hanya adaptasi saja.
Hanya Tuhan yg tahu
Quote:Original Posted By Candyattack ►
Nice Thread gan
Saya paling seneng baca-baca thread pengetahuan kyak gini
Mungkin Sedikit Artikel ini bisa jadi Refresi
Spoiler for Makhluk Langit:
Syaikh Muhammad al-Ghazali di dalam bukunya, berpendapat bahwa bumi yang kita diami ini tidaklah lebih dari sebutir debu di alam semesta yang amat besar.
Alam ini bagi al-Ghazali sudah penuh sesak dengan makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah yang merujuk pada wujud-Nya dan bersaksi tentang kebesaran-Nya.
Kitab suci al-Qur’an memang tidak bercerita secara jelas (didalam ayat-ayat Muhkamatnya) kepada kita, mengenai keberadaan makhluk hidup diluar manusia, berikut planet dimana mereka tinggal.
Tetapi hal ini tidak berarti bahwa secara simbolik (melalui ayat-ayat Mutasyabihatnya) al-Qur’an juga menolak keabsahan teori-teori keberadaan mereka (penghuni langit), sebab sebaliknya justru al-Qur’an menggambarkan kekuasaanNYA di semua alam semesta yang melingkupi seluruh makhluk hidup yang ada dan tersebar disemua penjuru galaksi.
Dan diantara ayat-ayat-Nya adalah menciptakan langit dan bumi ; dan Dabbah yang Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (QS. Asy-Syura (42) ayat 29).
Dan Allah telah menciptakan Dabbah dari almaa’; diantara mereka ada yang berjalan diatas perutnya dan ada juga yang berjalan dengan dua kaki dan sebagiannya lagi berjalan atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas tiap-tiap sesuatu.. (QS. An-Nur (24) ayat 45)
Melalui surah asy-syura ayat 29 diatas kita memperoleh gambaran dari al-Qur’an bahwa Allah telah menyebarkan dabbah disemua langit dan bumi yang telah diciptakan-Nya.
Pengertian dari istilah Dabbah ini sendiri bisa kita lihat pada surah an-Nur (24) ayat 45, yaitu makhluk hidup yang memiliki cara berjalan berbeda-beda, ada yang merayap seperti hewan melata ada yang berjalan dengan dua kaki sebagaimana halnya dengan manusia, dan ada pula yang berjalan dengan empat kaki seperti kuda, anjing, kucing dan seterusnya.
Alam ini bagi al-Ghazali sudah penuh sesak dengan makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah yang merujuk pada wujud-Nya dan bersaksi tentang kebesaran-Nya.
Kitab suci al-Qur’an memang tidak bercerita secara jelas (didalam ayat-ayat Muhkamatnya) kepada kita, mengenai keberadaan makhluk hidup diluar manusia, berikut planet dimana mereka tinggal.
Tetapi hal ini tidak berarti bahwa secara simbolik (melalui ayat-ayat Mutasyabihatnya) al-Qur’an juga menolak keabsahan teori-teori keberadaan mereka (penghuni langit), sebab sebaliknya justru al-Qur’an menggambarkan kekuasaanNYA di semua alam semesta yang melingkupi seluruh makhluk hidup yang ada dan tersebar disemua penjuru galaksi.
Dan diantara ayat-ayat-Nya adalah menciptakan langit dan bumi ; dan Dabbah yang Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (QS. Asy-Syura (42) ayat 29).
Dan Allah telah menciptakan Dabbah dari almaa’; diantara mereka ada yang berjalan diatas perutnya dan ada juga yang berjalan dengan dua kaki dan sebagiannya lagi berjalan atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas tiap-tiap sesuatu.. (QS. An-Nur (24) ayat 45)
Melalui surah asy-syura ayat 29 diatas kita memperoleh gambaran dari al-Qur’an bahwa Allah telah menyebarkan dabbah disemua langit dan bumi yang telah diciptakan-Nya.
Pengertian dari istilah Dabbah ini sendiri bisa kita lihat pada surah an-Nur (24) ayat 45, yaitu makhluk hidup yang memiliki cara berjalan berbeda-beda, ada yang merayap seperti hewan melata ada yang berjalan dengan dua kaki sebagaimana halnya dengan manusia, dan ada pula yang berjalan dengan empat kaki seperti kuda, anjing, kucing dan seterusnya.
WALLaHU A’LAMU BISHSHAWAB
kalau ada yang keliru maafkan saya gan,manusia adalah tempat nya salah
Sumur : http://kanzunqalam.com/2012/02/13/al...ayat-al-quran/
Spoiler for Thx bgt buat agan2 yang udah timpuk ane dgn abu gosok ama cendol. sekalagi makasih byk gan.:
Spoiler for sumber:
https://www.zenius.net/blog/7840/kemungkinan-alien-luar-angkasa
Ada tjoi, buktinya planet krypton itu planet asal superman.
Mendetail sekali penjelasannya gan
Apa yg gak mungkin terjadi brats, semua bisa saja terjadi pada waktunya nanti.
Quote:Original Posted By ngadimin. ►
Ada tjoi, buktinya planet krypton itu planet asal superman.
udah dibaca semua blom???
Quote:Original Posted By ularpiton ►
Mendetail sekali penjelasannya gan
makasih gan ratenya
Ada tjoi, buktinya planet krypton itu planet asal superman.
udah dibaca semua blom???
Quote:Original Posted By ularpiton ►
Mendetail sekali penjelasannya gan
makasih gan ratenya
banyak jg gan .... baca dlu sek ...... pejwan dlu ngademm
Mejeng dlu gan sambil nyimak
mungkin mereka di sana (seandainya ada) juga membahas ini juga
kcil amat ya bumi aplgi qt2 orang ...
Buat yang muslim:
Q.S. As-Syura ayat 29:
"Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya."
Jadi? Ya, menurut saya ada. Belum ketemu aja.
Q.S. As-Syura ayat 29:
"Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya."
Jadi? Ya, menurut saya ada. Belum ketemu aja.
Nyimak dulu ah..
Tinggal menunggu waktu saja buat ketemuannya
mungkin-mungkin aja gan
kan alam semesta itu luas
kan alam semesta itu luas
Sepertinya ada
Ada brother, gw percaya teori si fermi itu.
Cari di sf science ada tritnya.
Semoga ga gagal pejwan
Cari di sf science ada tritnya.
Semoga ga gagal pejwan
Kereen coyyyy
Pasti sneng nonton NOVA jg yaa pernah liat pas penemuan planet keppler 62-f (KOI 701.04) itu planet ygada d hanitable zone dan memiliki air,cm jarakmya emg jauh banget
Journey to the edge of the universe nya natgeo mantep juga tuh
Europa itu satelit nya jupiter kan ya
Pasti sneng nonton NOVA jg yaa pernah liat pas penemuan planet keppler 62-f (KOI 701.04) itu planet ygada d hanitable zone dan memiliki air,cm jarakmya emg jauh banget
Journey to the edge of the universe nya natgeo mantep juga tuh
Europa itu satelit nya jupiter kan ya
Mantap penjelasannya
Kalo ada makhluk lain kaya apaan ya
Kalo ada makhluk lain kaya apaan ya
Quote:Original Posted By ngadimin. ►
Ada tjoi, buktinya planet krypton itu planet asal superman.
Komen sampah
Gue yakin lo ga baca dr awal smp akhir, cuma kejar setoran posting
Ada tjoi, buktinya planet krypton itu planet asal superman.
Komen sampah
Gue yakin lo ga baca dr awal smp akhir, cuma kejar setoran posting
Ada kali tapi di galaksi yang sangat jauh di ''deep space'' yang tidak kelihatan sama teleskop. Ada juga makhluk hidup manusia juga kali tapi beda.
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar