Selamat/Malam/Pagi/Siang/Sore Semuanya
Pada tahun ini, kota saya terkena musibah tanah longsor sebayak dau kali, pertama terjadi pada aqal tahun lalu yang menewaskan 7 orang, dan di pertengahan tahun ini longsor kembali terjadi dengan skala yang lebih besar.
Oleh karena itu, kali ini saya akan berbagi mengenai mitigasi bencana longsor, agar tiada longsor-longsor lain yang memakan banyak korban seperti di kota saya. Cukuplah berhenti di purworejo, jangan ada lagi kejadian-kejadian yang sama di waktu yang akan datang.
Ada enam jenis tabanyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.
1. Longsoran Translasilongsor translasi
Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelom-bang landai.
2. Longsoran Rotasilongsor rotasi
Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
3. Pergerakan Bloklongsor blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
4. Runtuhan Baturuntuhan batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung, terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
5. Rayapan Tanahrayapan tanah
Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama, longsor jenis rayapan ini bisa menyebab-kan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
6. Aliran Bahan Rombakanaliran bahan rombakan
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter, seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
Biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor.
1. Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November seiring meningkatnya intensitas hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Muncul-lah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah di permukaan. Pada saat hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak. Tanah pun dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor karena melalui tanah yang merekah itulah, air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Apabila ada pepohonan di permukaan, pelongsoran dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga berfungsi sebagai pengikat tanah.
2. Lereng terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
3. Tanah yang kurang padat dan tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dan sudut lereng > 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
4. Batuan yang kurang kuat
Pada umumnya, batuan endapan gunungapi dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal.
5. Jenis tata lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
6. Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak.
7. Susut muka air danau atau bendungan
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.
8. Adanya beban tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah.
9. Pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.
10. Adanya material timbunan pada tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.
11. Bekas longsoran lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri:
Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda.
Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur.
Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai.
Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah.
Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil pada longsoran lama.
Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil.
Longsoran lama ini cukup luas.
12. Adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung)
Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri:
Bidang perlapisan batuan
Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar
Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat.
Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air (kedap air).
Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat.
Bidang-bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.
13. Penggundulan hutan
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang.
14. Daerah pembuangan sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan guyuran hujan, seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah di Cimahi. Bencana ini menyebabkan sekitar 120 orang lebih meninggal.
Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman. Buatlah terasering (sengkedan) [ada lereng yang terjal bila membangun permukiman
Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan. (gb. kiri) Jangan melakukan penggalian di bawah lereng terjal. (gb. kanan)
Jangan menebang pohon di lereng (gb. kiri) Jangan membangun rumah di bawah tebing. (gb. kanan)
Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal (gb.kiri) Pembangunan rumah yang benar di lereng bukit. (gb.kanan)
Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal. (gb.kiri) Pembangunan rumah yang salah di lereng bukit. (gb.kanan)
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. (gb.kiri) Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi. (gb.kanan)
Sekian Thread Dari Saya, Terimakasih Sudah Membaca, Semoga Bermanfaat
Rekomendasi HT
Mampir kesini ya gan
Nokia 2330, HP Jadul Teman Ngaskus [ERC]
Mengapa di Daerah Tropis Tidak Terdapat Gurun?
Koleksi HT
Pulau Sarinah, Pulau Hasil Endapan Lumpur Sidoarjo
6 Keuntungan Indonesia Sebagai Negara Tropis
Waspada Musim Hujan, Yuk Tanggap Bencana Banjir
Misteri Kehidupan Laut Dalam
Mt. Everest Tak Mutlak Menjadi Gunung Tertinggi
5 Fakta Dinosaurus Yang Perlu Agan Ketahui
Ternyata Kabut Banyak Macamnya Lho Gan
Protokol Montreal dan Hari Ozon
Mengenal Papua Nugini, Negra Tetangga Yang Terlupakan
Bagaimana Sih Hujan Es Terjadi?
Seperti Apa Sih Persyaratan Air Layak Mnum?
Fakta Menarik Seputar Dunia dan Lingkungan
Mengenal Talk, Mineral Terlunak Di Dunia
Memperkirakan Waktu Tanpa Melihat Jam
Mengenal Junk Food dan Bahayanya
Jejak Pendidikan Masa Kolonial Yang Maih Kokoh
Sering Bingung Arah? Ini Triknya
Negara-Negara Yang DIlintasi Garis Khatulistiwa
Macam Pelangi Dan Proses Terbentuknya
Mengapa Matahari Dan Bulan Terliha Besar Di Cakrawala?
8 Fakta Geografis Indonesia
Mengapa Saat Terbit dan Terbenam Matahari Terlihat Merah?
Inilah Cara Membedakan Planet dan Bintang Di Langit Malam
Encalve, Negara dengan Kantong Negara
Manfaat Petir Bagi Kehidupan
15 Fakta Tentang Negara Brasil
Sumur1
Sumur2
Pada tahun ini, kota saya terkena musibah tanah longsor sebayak dau kali, pertama terjadi pada aqal tahun lalu yang menewaskan 7 orang, dan di pertengahan tahun ini longsor kembali terjadi dengan skala yang lebih besar.
Oleh karena itu, kali ini saya akan berbagi mengenai mitigasi bencana longsor, agar tiada longsor-longsor lain yang memakan banyak korban seperti di kota saya. Cukuplah berhenti di purworejo, jangan ada lagi kejadian-kejadian yang sama di waktu yang akan datang.
Spoiler for Longsor:
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut. Air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Spoiler for Jenis-Jenis Longsor:
Ada enam jenis tabanyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.
1. Longsoran Translasilongsor translasi
Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelom-bang landai.
2. Longsoran Rotasilongsor rotasi
Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
3. Pergerakan Bloklongsor blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
4. Runtuhan Baturuntuhan batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung, terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
5. Rayapan Tanahrayapan tanah
Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama, longsor jenis rayapan ini bisa menyebab-kan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
6. Aliran Bahan Rombakanaliran bahan rombakan
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter, seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.
Spoiler for Gejala Awal Longsor:
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
Biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Spoiler for Faktor Penyebab Longsor:
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor.
1. Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November seiring meningkatnya intensitas hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Muncul-lah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah di permukaan. Pada saat hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak. Tanah pun dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor karena melalui tanah yang merekah itulah, air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Apabila ada pepohonan di permukaan, pelongsoran dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga berfungsi sebagai pengikat tanah.
2. Lereng terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
3. Tanah yang kurang padat dan tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dan sudut lereng > 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
4. Batuan yang kurang kuat
Pada umumnya, batuan endapan gunungapi dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal.
5. Jenis tata lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
6. Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak.
7. Susut muka air danau atau bendungan
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.
8. Adanya beban tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah.
9. Pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.
10. Adanya material timbunan pada tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.
11. Bekas longsoran lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri:
Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda.
Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur.
Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai.
Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah.
Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil pada longsoran lama.
Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil.
Longsoran lama ini cukup luas.
12. Adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung)
Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri:
Bidang perlapisan batuan
Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar
Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat.
Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air (kedap air).
Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat.
Bidang-bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.
13. Penggundulan hutan
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang.
14. Daerah pembuangan sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan guyuran hujan, seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah di Cimahi. Bencana ini menyebabkan sekitar 120 orang lebih meninggal.
Spoiler for Pencegahan:
Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman. Buatlah terasering (sengkedan) [ada lereng yang terjal bila membangun permukiman
Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan. (gb. kiri) Jangan melakukan penggalian di bawah lereng terjal. (gb. kanan)
Jangan menebang pohon di lereng (gb. kiri) Jangan membangun rumah di bawah tebing. (gb. kanan)
Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal (gb.kiri) Pembangunan rumah yang benar di lereng bukit. (gb.kanan)
Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal. (gb.kiri) Pembangunan rumah yang salah di lereng bukit. (gb.kanan)
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. (gb.kiri) Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi. (gb.kanan)
Sekian Thread Dari Saya, Terimakasih Sudah Membaca, Semoga Bermanfaat
Rekomendasi HT
Mampir kesini ya gan
Nokia 2330, HP Jadul Teman Ngaskus [ERC]
Mengapa di Daerah Tropis Tidak Terdapat Gurun?
Koleksi HT
Pulau Sarinah, Pulau Hasil Endapan Lumpur Sidoarjo
6 Keuntungan Indonesia Sebagai Negara Tropis
Waspada Musim Hujan, Yuk Tanggap Bencana Banjir
Misteri Kehidupan Laut Dalam
Mt. Everest Tak Mutlak Menjadi Gunung Tertinggi
5 Fakta Dinosaurus Yang Perlu Agan Ketahui
Ternyata Kabut Banyak Macamnya Lho Gan
Protokol Montreal dan Hari Ozon
Mengenal Papua Nugini, Negra Tetangga Yang Terlupakan
Bagaimana Sih Hujan Es Terjadi?
Seperti Apa Sih Persyaratan Air Layak Mnum?
Fakta Menarik Seputar Dunia dan Lingkungan
Mengenal Talk, Mineral Terlunak Di Dunia
Memperkirakan Waktu Tanpa Melihat Jam
Mengenal Junk Food dan Bahayanya
Jejak Pendidikan Masa Kolonial Yang Maih Kokoh
Sering Bingung Arah? Ini Triknya
Negara-Negara Yang DIlintasi Garis Khatulistiwa
Macam Pelangi Dan Proses Terbentuknya
Mengapa Matahari Dan Bulan Terliha Besar Di Cakrawala?
8 Fakta Geografis Indonesia
Mengapa Saat Terbit dan Terbenam Matahari Terlihat Merah?
Inilah Cara Membedakan Planet dan Bintang Di Langit Malam
Encalve, Negara dengan Kantong Negara
Manfaat Petir Bagi Kehidupan
15 Fakta Tentang Negara Brasil
Sumur1
Sumur2
Kalo d Indo selama banyak lahan hutan d pegunungan masih banyak dikuasai korporasi ato dikomersialkan semisal jadi vila
Bakalan sering berita tanah langsor saat musim hujan..
Bakalan sering berita tanah langsor saat musim hujan..
mulus akan ditambah esok hari
Oh gan jadi klo ada tebing yg keluar airny tiba2 itu bisa longsor yeh gan
penggundulan hutan kayaknya paling susah dicegah gan, soalnya kan ente tau sendiri.....
duh ngeri bgt, ada baiknya menghindari membangun rumah di dekat dataran tinggi
Quote:Original Posted By soekampret ►
Kalo d Indo selama banyak lahan hutan d pegunungan masih banyak dikuasai korporasi ato dikomersialkan semisal jadi vila
Bakalan sering berita tanah langsor saat musim hujan..
bner gan, alih fungsi lahan menjadi kawasan hunian jg salah satu pnybabY
Quote:Original Posted By yuki26 ►
Oh gan jadi klo ada tebing yg keluar airny tiba2 itu bisa longsor yeh gan
yoi gan, kyak kasus awal thn lalu d purworejo, kbtulan itu ttangga desa, korbn slamat menuturkan bhwa dbit air d slokan smpng dpn rmh tdk seperti biasanya, air sgt deras,dan keruh.
Quote:Original Posted By usmannnn ►
penggundulan hutan kayaknya paling susah dicegah gan, soalnya kan ente tau sendiri.....
iye gan. , miris
Quote:Original Posted By ataramadhan ►
duh ngeri bgt, ada baiknya menghindari membangun rumah di dekat dataran tinggi
tp juga mrka tdk sepenuhnya salah gan, kalau memang punyanya tanah di daerah lereng gmana?kyk d dsa ane, menurut pgmatan saya bnyk rmh yg ada di rawan lngsor, tp punyanya cm disitu.
Kalo d Indo selama banyak lahan hutan d pegunungan masih banyak dikuasai korporasi ato dikomersialkan semisal jadi vila
Bakalan sering berita tanah langsor saat musim hujan..
bner gan, alih fungsi lahan menjadi kawasan hunian jg salah satu pnybabY
Quote:Original Posted By yuki26 ►
Oh gan jadi klo ada tebing yg keluar airny tiba2 itu bisa longsor yeh gan
yoi gan, kyak kasus awal thn lalu d purworejo, kbtulan itu ttangga desa, korbn slamat menuturkan bhwa dbit air d slokan smpng dpn rmh tdk seperti biasanya, air sgt deras,dan keruh.
Quote:Original Posted By usmannnn ►
penggundulan hutan kayaknya paling susah dicegah gan, soalnya kan ente tau sendiri.....
iye gan. , miris
Quote:Original Posted By ataramadhan ►
duh ngeri bgt, ada baiknya menghindari membangun rumah di dekat dataran tinggi
tp juga mrka tdk sepenuhnya salah gan, kalau memang punyanya tanah di daerah lereng gmana?kyk d dsa ane, menurut pgmatan saya bnyk rmh yg ada di rawan lngsor, tp punyanya cm disitu.
ngeri banget bray
Di tempat ane juga kemaren" ada longsor bray
ternyata longsor ada jenisnya ya om
moga kota nte gak terjadi longsor lagi om
moga kota nte gak terjadi longsor lagi om
Quote:Original Posted By icenjunior ►
ngeri banget bray
yoi gan. , apa lg tmpt ane jg rawan lngsor
Quote:Original Posted By jin.bolo.bolo ►
Di tempat ane juga kemaren" ada longsor bray
daerah mana gan?
ngeri banget bray
yoi gan. , apa lg tmpt ane jg rawan lngsor
Quote:Original Posted By jin.bolo.bolo ►
Di tempat ane juga kemaren" ada longsor bray
daerah mana gan?
Quote:Original Posted By kucingkuncung ►
ternyata longsor ada jenisnya ya om
moga kota nte gak terjadi longsor lagi om
makasih om doanya, dh musim hujan lg, kudu waspada
ternyata longsor ada jenisnya ya om
moga kota nte gak terjadi longsor lagi om
makasih om doanya, dh musim hujan lg, kudu waspada
Quote:Original Posted By tts123 ►
makasih om doanya, dh musim hujan lg, kudu waspada
iya nih mana ujan tiap hari lagi
makasih om doanya, dh musim hujan lg, kudu waspada
iya nih mana ujan tiap hari lagi
Quote:Original Posted By jin.bolo.bolo ►
Banjarnegara bray
yg dulu itu ngeri gan yg di banjarnegara. , mga aja tdk trulang lg. ,amin
Banjarnegara bray
yg dulu itu ngeri gan yg di banjarnegara. , mga aja tdk trulang lg. ,amin
Quote:Original Posted By kucingkuncung ►
iya nih mana ujan tiap hari lagi
iye gan, desa ane rawan lngsor
iya nih mana ujan tiap hari lagi
iye gan, desa ane rawan lngsor
karna pembabatan hutan yg tak seimbang menyebabkan susahnya pohon, dan sangat disayangkan sebenarnya untuk hal ini
solusi yg ampuh buat ngeminimalisirnya yaa yg dibilang oleh agan ts
solusi yg ampuh buat ngeminimalisirnya yaa yg dibilang oleh agan ts
Quote:Original Posted By kucingkuncung ►
desa nte di lereng bukit kah om
iye gan desa ane mencakup satu setengah bukit yang memanjang, ada 2 bukit, yg 1 full desa ane, yg satu hnya satu lereng. ,
Quote:Original Posted By lunaticfringe ►
karna pembabatan hutan yg tak seimbang menyebabkan susahnya pohon, dan sangat disayangkan sebenarnya untuk hal ini
solusi yg ampuh buat ngeminimalisirnya yaa yg dibilang oleh agan ts
makasih gan sdh mampir, smoga tk ada lg lngsor" yg memakan krbn jiwa lg.
desa nte di lereng bukit kah om
iye gan desa ane mencakup satu setengah bukit yang memanjang, ada 2 bukit, yg 1 full desa ane, yg satu hnya satu lereng. ,
Quote:Original Posted By lunaticfringe ►
karna pembabatan hutan yg tak seimbang menyebabkan susahnya pohon, dan sangat disayangkan sebenarnya untuk hal ini
solusi yg ampuh buat ngeminimalisirnya yaa yg dibilang oleh agan ts
makasih gan sdh mampir, smoga tk ada lg lngsor" yg memakan krbn jiwa lg.
gembok
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar