Pages


Selasa, 01 Desember 2015

Faktor Indonesia Menjadi Negeri Bajakan

Proud to be part of

Click Image to Visit Our Home
Kami adalah Komunitas Pecinta Riddle dan Creepy Pasta
dengan Member Sista grade supercopy Terbanyak di KASKUS

Yuk Intip Koleksi Karya Kita

______________________________________________

Misi mod, min, cer..
Izin bikin Thread yak...

Sesuai dengan judul, kali ini pengen bahas tentang soal pembajakan di Indonesia..
Sebelum lahirnya trit ini ada beberapa trit yang membahas soal pembajakan-pembajakan yang terjadi di Indonesia
Salah satunya trit agan galihy "Indonesia negeri Bajakan?" yang menurut ane cukup untuk merangkum fenomena pembajakan yang paling umum dan sangat mudah di temukan.

Dalam trit ini, ane mau mengajak agan dan sista saling sharing dan diskusi apa-apa yang menyebabkan Indonesia menjadi surganya barang bajakan. Trit ini bukan untuk mencari siapa yang salah dan benar atau apa yang hitam dan putih, dan juga sebaliknya bukan melakukan pembenaran terhadap pembajakan itu sendiri. Ane harapkan dari trit ini kita dapat membantu menyumbangkan pendapat, pertimbangan dan masukan untuk pihak yang berwenang, atau minimal untuk introspeksi diri kita sendiri. Soal solusi, biarlah orang-orang yang berkepentingan melakukan tindakan lebih lanjut.

Jadi ane harapkan agan-sista mau mengeluarkan pendapat, sharing, sehingga minimal pendapat kita di sini dibaca oleh masyarakat umum dan pemerintah khususnya.

Trit ini sengaja ane sempitkan mengenai audio, video (musik, video klip, film) dan software (PC, laptop dkk)
Beberapa fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia yang ane anggap turut melestarikan "pengilalang" file-file bajakan antara lain:

______________________________________________

Mindset: Software itu gratis atau bonus dari pembelian PC/Laptop
[Software]

Hal-hal ini berlaku untuk beberapa software besar seperti operating system (windows) dan beberapa software alat kantor (ex. Ms Office).
Masyarakat Indonesia secara personal bahkan ada sebagian instansi tidak (pernah) menyiapkan dana khusus untuk pembelian software. Pertanyaan paling sederhana, ketika anda membeli PC/laptop pernahkah terbesit menyisihkan dana untuk pembelian software-software tertentu..? Hal yang sering terjadi adalah membeli laptop "kosongan" (yang tentunya lebih murah) dan meminta sang penjual untuk menginstall software apa saja yang dirasa butuh. Lebih khusus lagi, apakah kaskuser pernah menemukan alokasi dana di instansi-instansi tertentu untuk pembelian sofware selain biaya pengadaan laptop..? jujur aja ane belum pernah melihatnya..

Ini berbicara tentang software dasar yak sebagai "kebutuhan primer" sebuah PC/laptop, belum lagi untuk kebutuhan sekunder seperti alat download, tools, utility, games dll. Dari sini sekiranya wajar bila software menjadi hal lumrah untuk dibajak karena mindset pemikiran yang telah terbentuk dan berakar sejak lama.

______________________________________________

Harga yang kurang bisa dijangkau
[Sofware]

Sudah menjadi hal lumrah bila software yang beredar di Indonesia adalah produk import, dan tentu saja harganya pun dinilai dalam bentuk dollar yang mana akan "membengkak" bila dikonversi menjadi rupiah. Ane ambil contoh seperti windows dan Ms. Office yang menjadi piranti lunak wajib di PC/laptop: Menurut Kompas tgl 3 Juni 2015 harga resmi Windows 10 versi Home sebesar Rp, 1,6 juta, sementara Windows 10 Professional dibanderol dengan harga Rp. 2,6 jt. Microsof Store mematok harga untuk Office 2016 Home & Student 2016 sebesar Rp. 1,599 jt, dan Home & Business 2016 di harga Rp. 3,799 jt.

So, bila anda membeli sebuah laptop seharga Rp. 2,5 jg maka anda akan menghabiskan sekitar Rp 4 jt.beserta office, atau sekitar Rp. 5,5++ jt. bila anda membeli laptop tanpa operating sistem. Sama seperti di atas, ini hanya sofware dasar, belum untuk software "pelengkap" seperti antivirus,game dkk.

______________________________________________

Terbatasnya Akses untuk Membeli
[Software - Audio]

Software terbaru yang beredar saat ini bukan lagi berbentuk "hardware" berbentuk CD/DVD yang telah tertera serial number, melainkan berbentuk digital yang harus di download dan diaktivasi secara online. Begitu pula dengan file-file musik yang dijual secara "eceran" di toko-toko online seperti iTunes. Tentu saja pembayarannya pun tidak lagi dalam bentuk "COD" tetapi secara online dengan (setau ane, CMIIW) kartu kredit maupun pembayaran online lainnya seperti paypal dkk.

Kartu kredit..? Masih menjadi barang mewah di mata masyarakat Indonesia, dan juga alat sebagian bank untuk "memeras" nasabahnya. Ane rasa juga sebagian besar masyarakat Indonesia tidak memunyai kartu kredit, bahkan ada yang tidak mengenal sistemnya. Meminjam kartu kredit pun ane rasa bukan solusi yang tepat. Akun pembayaran online ane rasa sudah cukup jelas, hanya sebagian kecil dari masyarakat Indonesia yang mengerti cara kerja akun-akun tsb. Di tambah lagi dengan kabar penipuan secara online, tambah dah "orang awam" trauma dengan jenis belanja online. Jadi, udah mahal trus ribet lagi, mending download krack, selesai perkara. Instant!!!

Spoiler for catatan tambahan:
Mungkin ada sebagian agan-aganwati yang menyarankan untuk menggunakan sofware gratis.
Yang jadi permasalahannya adalah seberapa "akrab" kita dengan software gratis seperti Linux misalnya.
Sampe seberapa jauh kita tahan menjadi "anti mainstream" di mana kita dituntut untuk menghadapi masalah umum.
dan ketika anda diajarkan komputer dasar..? software apakah yang di pakai...?


______________________________________________

Terbatasnya Ketersediaan Fasilitas
[Audio - Video]

Bagi agan-agan yang tinggal di kota besar mungkin akan sangat mudah menemukan toko-toko penjual CD atau Bioskop terdekat. Bahkan hanya sekedar beli makan pun akan disuguhkan dengan CD musik gratis, ditambah dengan menjamurnya beberapa bioskop ternama seperti 21,Cinemax, Blitz dkk. Sebagian kota di Jawa, Sumatera dan Bali mungkin dapat menikmati indahnya weekend bersama pasangan maupun keluarga di Bioskop, tapi bagaimana dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. FYI hanya kota-kota besar/ibu kota di wilayah itu yang mempunyai Bioskop dan pusat belanja CD/DVD musik, kota-kota yang beruntung hanya akan mendapatkan jatuh satu bioskop di satu kota, bahkan ada yang tidak sama sekali. Hal ini diperparah dengan jauhnya jadwal penayangan, dan promosi-promosi di stasiun TV lokal yang seakan menambah "rasa ingin" ikut menikmati.

Jadi, di sebagian sisi pembajakan ini serasa memudahkan masyarakat Indonesia yang haus, tetapi seakan tidak mempunyai "gelas" untuk menikmati "air" hiburan yang ada.

______________________________________________

Kualitas Musik & Film
[Audio - Video]

Nah kalo ini ane mau menuntut balik produser baik lagu maupun film yang terus menuntut kita sebagai konsumen untuk selalu membeli produk original yang mereka tawarkan, secara khusus di Indonesia.

Pertanyaan ane, seberapa bagus kualitas musik dan film yang anda buat sehingga bisa kami nilai dengan uang...?
Dari seni musik, bila agan-aganwati memang penggemar musik pasti tau dan punya donk file FLAC dan pasti akan sangat terasa ketika anda mendengarkan kualitas audio yang dihasilkan antara lagu-lagu import dan lagu produk Indonesia. Ya jangan kejauhanlah, perbedaan "rasa" pun akan sangat terdengar antara musik Indonesia produk 90an - 2000an dengan musik produksi 2010an ke atas. Di tambah dengan merebaknya band-band Indie yang mudah ditemukan di media sosial umum seperti Soundcloud yang mempunyai kualitas audio hampir setara dan bisa kita nikmati dengan gratis.

Trus sekarang apa yang anda tuntut dari para penikmat musik ketika kualitas audio "label" hanya 11-12 dengan kualitas "indie". Satu-satunya hal yang membedakan adalah kuantitas dari segi promo. Apa sekarang kita sebagai konsumen harus membeli karena menjadi "korban iklan" yang mainstream atau karena kualitas lagu dan rekaman yang anda tawarkan..?

Spoiler for FYI :
FLAC itu merupakan Free Lossless Audio Codec yang mengklaim bisa menghasikan kualitas suara sekitar 50% dari hasil rekaman studio aslinya. Besar file FLAC bisa sekitar 20-50 MB/File, sangat jauh bila dibandingkan dengan format MP3 yang hanya 5-10 MB dengan tingkat "kematangan" hanya sekedar 5% dari kualitas audio original studonya.


Dari film produk Indonesia, ane teringat suatu pendapat umum "kalo nonton di bioskop tu film Indonesia aja, karena film barat lebih mudah di dapat HDRip bahkan file BlueRaynya". Tapi kembali ke pertanyaan tadi, seberapa bagus kualitas film Indonesia..? Kita bisa melihat orang berbondong-bondong ke bioskop untuk melihat film-film seperti "The Raid" atau film-film romantis berkualitas lainnya sehingga mendapatkan keuntungan. Lah kalo film Indonesia sebagian hanya menjual horor seks atau seks komedi..? Ya wajarlah anda merugi, kualitas hancur-hancuran kek gitu mau dapat untung.

______________________________________________

Terakhir, ane di sini bukan untuk melakukan pembenaran.
Thread ini hanya ingin menjabarkan mengapa barang bajakan begitu menyebar luas di Indonesia.
Beruntunglah agan-aganwati yang sanggup mengunakan dan membayar barang original, tapi ingat ada sebagian besar masyarakat yang hanya mampu menikmati barang bajakan karena keterbatasan diri atau keterbatasan akses.

Ane harap seperti yang ane sebut di awal..
Bukan kita mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, bukan kita bangga atau mencaci, bukan menaati dan melarang..
Ibarat kata ada sungai besar yang harus kita seberangi, sebagian mampu untuk melewatinya karena ada jembatan dan kendaraan, tetapi sebagian lainnya hanya mampu untuk menumpang rakit-rakit ilegal.


Pemerintah telah berusaha memberantas akses-akses pembajakan..
Masalahnya sekarang sudahkah mereka dan juga kita memikirkan bagaimana agar barang original itu mudah didapat dan layak..?

Agan-aganwati mungkin bersedia menambahkan..
Makasih..
Tambahan dari agan-aganwati...

Quote:Original Posted By firmantaruna3
kalo menurut ane si masalahnya itu bukan mahal sm pembayaran susah gan tapi orang banyak yg nggak bisa menghargai hasil kerja, dan juga malas membaca.. mindset yg perlu ditanamkan itu "apa mungkin software itu dibuat cuma dalam hitungan detik?", orang indo masih belum tersosialisasi bahwa bikin software itu prosesnya lebih lama dari hanya sekedar bikin rumah, yg tentu makan waktu dan biaya untuk software sekelas office, image editor, vector editor, dll.. makanya software itu bisa mahal..

orang juga malas ngebaca kalo soal aktivasi, jangankan aktivasi orang license agreement aja pasti nggak dibaca langsung pencet AGREE.. padahal aktivasi itu gampang, tinggal konek internet pake android di tether atau modem trus pilih yg auto udah beres, atau kalo bisa bhs inggris juga bisa via telepon, ane aja yg skill englishnya paspasan bisa lewat telepon bisa..


Quote:Original Posted By blezzernet
pertama...
TS apakah masih suka ngebajak juga gak nih kalo masih ya... sama dong

keduax....
yang jadi permasalahannya di sini adalah keorisinilan sebuah program/file/filem/audio ya...
jaman sekarang walaupun informasi udah mudah di dapat tapi apakah informasi yang tepat maupun benar itu ternyata masih sulit didapat ya

contohnya orang beli komputer taunya terima beres ya kan udah tinggal pake windowsnya plek plek? tapi apakah kita pernah minta kwitansi pembelian software asli windows?? mikocok opis nya??? saya rasa enggak pernah juga ada kejadian kyk gitu...

mindset mendarah daging dan hampir memfosil inilah yang mesti di gali terus di buang terus tanam pemikiran yang baru lah ya kan?? jadi kalo memang mau yaaaa harus minta semua struk itu bukti bahwa kita memang membeli software dan hardware original?

terbesit lah di benak kita apakah toko itu benar2 resmi? Jadi bertanya tanya gimana sih ijin jualan mereka??
Apakah memang “oknum” yang bermain atau apa? Mesti di kaji ulang lagi ya…

Ketigax….
Masalah audio atau film yang bajak itu udah gak terbendung lagi… yang namanya piracy itu bikin ketagihan memang… sudah banyak kok thread2 tentang gimana capekknya developer game, musisi bikin musik berkualitas, dan film2 yang di buat dari hasil jerih payah produser… sudahkah kita menghargai hasil karya orang lain?

Kalo masalah ini kita gak bisa pungkiri emg susah banget di ilangin dan susah juga mengubah mindset “kalo memang gratis dan mudah kenapa enggak?” Salah satu penyebabnya ya internet itu sendiri…
Kita buka porno karena keinginan kita sendiri yang pengen lihat porno bukan dari keinginan orang atau suruhan pihak lain. Jadi sama halnya.. kita pengen denger musik dan nonton film bagus melalui situs2 bajakan ya dari diri kita sendiri juga, dari sifat manusia kita sendiri yang gak pernah puas…


Saran:
Untuk itulah solusinya mulai dari diri sendiri… jangan nyampah sembarangan udah gitu ngingetin pihak lain terdekat buat secepatnya merubah diri jadi lebih baik kita masih bisa streaming radio untuk mendengarkan musik kesayangan kita masih bisa nonton tivi untuk nonton film box office dan masih banyak software yang gratisan notabene kita yang males buat pelajarin software itu sendiri…
belajar android aja mau demi mengikuti perkembangan jaman lebih baik masa belajar buat nahan diri gak klik porn.. eh download bajakan kok gak mau semua demi kehidupan yang lebih baik terkadang sulit dilakukan tapi kalau kita mau berusaha dan selalu menghargai sesama semua itu mungkin bisa terjadi…..




salam…..


Reserpet lagi..
karena penduduknya banyak gan
jadi jumlah prosentase yg ngebajak juga besar

trit ente keren
tapi ane lebih keren

salam keren
#kereneverywhere
orang Indonesia pake yg asli? bangkrut gan tapi di tempat ane kerja dulu, operating systemnya ori ko gan, cuma tetep aja ada software yg bajakan juga soalnya ya itu, harganya yg terbilang mahal untuk masyarakat Indonesia, yg hanya untuk pembelian software orang Indonesia mah mikirnya mending buat makan harga font aja harganya bisa sampe $15, orang Indonesia mah maunya pake yg free gan
Orang Indonesia (kita) terlalu kreatif, jadi suka "memodifikasi" apapun.
"mati satu tumbuh seribu" itulah indonesia
faktor utamanya sebenernya ya karena mahal
benar gan..
tapi kalo utk tingkat internasional sepertinya russia yg menjadi negeri membajak
Quote:Original Posted By ikeep.iontoy
karena penduduknya banyak gan
jadi jumlah prosentase yg ngebajak juga besar

trit ente keren
tapi ane lebih keren

salam keren
#kereneverywhere


Kl ngeliat ekonomi sich ada pasar maka ada ada peluang...
Maka karena yang butuh banyak maka presentasi pembajakan juga makin banyak.. :

Masih kerenan ane gan..

Quote:Original Posted By dhaningrh
orang Indonesia pake yg asli? bangkrut gan tapi di tempat ane kerja dulu, operating systemnya ori ko gan, cuma tetep aja ada software yg bajakan juga soalnya ya itu, harganya yg terbilang mahal untuk masyarakat Indonesia, yg hanya untuk pembelian software orang Indonesia mah mikirnya mending buat makan harga font aja harganya bisa sampe $15, orang Indonesia mah maunya pake yg free gan


Pengalaman ane dulu juga gitu..
Satu CD OS di pake rame-rame.., sampe hapal serial numbernya saking banyak yg di install..

$15 dollar dikisaran Rp.10rb dah dapat 150rb gan...
Quote:Original Posted By emu99
faktor utamanya sebenernya ya karena mahal


sebanding la sama kualitasnya...
emang mental kere doyan gratisan

mau gimana lagi ?



Kalo film ane masinsuka
Nonton bioskop, abis itu donlot deh bajakannya , karena pengen liat lagi dan g mau ngeluarin uang berlebih buat hal itu, mending uangnya buat makan << oke ini emang ego

Musik, ane jujur beli CD original band indie yg ane suka, sayangnya buat band non mainstream asal luar, waktu mereka rilis di negara asal mereka, nyampe sini lamaaaaaa bgt! Jadi ane donlot dulu bajakannya, nanti pas udh ada CD nya baru ane beli

Buat software, ane pake windows bajakan, tapi dalemannya kek software editing, modeling, video player, ane pake yg gratisan, yg khusus buat linux

Yg paling parah ya Game PC, jujur! Ga ada duit buat beli yg ori, mau ga mau ane beli bajakan
Mahal bgt!!!!!!!
Quote:Original Posted By emu99
faktor utamanya sebenernya ya karena mahal


yupz.., ditambah naiknya nilai dolar di mata rupiah...
Quote:Original Posted By rissal

Pengalaman ane dulu juga gitu..
Satu CD OS di pake rame-rame.., sampe hapal serial numbernya saking banyak yg di install..

$15 dollar dikisaran Rp.10rb dah dapat 150rb gan...

kalo ane CDnya banyak gan, makanya CDnya suka ane bawa pulang

emang gan, ukuran yang mahal buat orang Indonesia hanya untuk membeli font bukan?
Quote:Original Posted By SadarAljaber


sebanding la sama kualitasnya...




Quote:Original Posted By youngdrunktod
emang mental kere doyan gratisan

mau gimana lagi ?




Kalo yg bener-bener kere gmna gan...
Udah sengsara, dipaksa gaptek lagi..

Quote:Original Posted By Insurgent_Army

Kalo film ane masinsuka
Nonton bioskop, abis itu donlot deh bajakannya , karena pengen liat lagi dan g mau ngeluarin uang berlebih buat hal itu, mending uangnya buat makan << oke ini emang ego

Musik, ane jujur beli CD original band indie yg ane suka, sayangnya buat band non mainstream asal luar, waktu mereka rilis di negara asal mereka, nyampe sini lamaaaaaa bgt! Jadi ane donlot dulu bajakannya, nanti pas udh ada CD nya baru ane beli

Buat software, ane pake windows bajakan, tapi dalemannya kek software editing, modeling, video player, ane pake yg gratisan, yg khusus buat linux

Yg paling parah ya Game PC, jujur! Ga ada duit buat beli yg ori, mau ga mau ane beli bajakan
Mahal bgt!!!!!!!


Udah makan susah, mau punya hiburan juga susah..
ini ego bukan yak...
Quote:Original Posted By dhaningrh

kalo ane CDnya banyak gan, makanya CDnya suka ane bawa pulang

emang gan, ukuran yang mahal buat orang Indonesia hanya untuk membeli font bukan?


CD ori yg bnyak, apa CD ori satu di banyakin...

Yupz, ngeliat UMR aja serasa mau nangis buat beli Ms Office ori...
Eh.., Appnya ori dink, activatornya aja yang bajakan...
Dilema gan...
Beli yg ori salah di anak bini..
Beli yg bajakan salah dihati...
Quote:Original Posted By rissal



Udah makan susah, mau punya hiburan juga susah..
ini ego bukan yak...



Naluri keknya sal
Tuntutan hidup
Kebutuhan sekunder
No komeng ah! Serba salah
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar