Pages


Minggu, 08 Maret 2015

Keindahan Lain Dibalik Nuansa Mistis di Hutan Alas Purwo

Alhamdulillah HT Lagi 06 Maret 2015

Thanks Mimin Momod All Officer & Kaskuser Yang Jadiin Thread ini HT



Welcome To My Thread Unitedd
Sebelumnya Maaf Kalo




Quote:Quote:

Siapa yang tak kenal dengan Alas Purwo? dikenal dengan keangkeran dan kemistisannya, Membuat orang tidak berani berkunjung kesana, itulah yang membuat alas ini masih perawan. sehingga pantai, hutan, dan hewannya masih asli seperti dahulu kala. Jalan menuju kesana pun tidak sebagus jalan menuju pulau merah. dikarenakan, sengaja di biarkan rusak agar tidak ada yang melakukan perburuan hewan ataupun penebangan hutan secara liar.

hutan seluas 434 km ini terletak di kecamatan tegaldlimo dan kecamatan purwoharjo. didalam hutan alas purwo anda bisa menemui banyak hal, mulai dari pantai, fauna, goa, wisata religi dan masih banyak lagi yang bisa anda temui.


Quote:1. G-Land atau Pelengkung Beach

G-Land

pantai yang satu ini sangatlah terkenal di dunia karena pantai ini adalah The Giant 7 Wave Wonder. salah satu ombak terbesar di dunia setelah Miami. julukan itu di berikan oleh peselancar asing. kebanyakan turis atau peselancar asing pergi ke tempat ini menyewa boat dari bali. akan tetapi lewat jalur darat juga bisa. dari pos pancur pengunjung harus menyewa jeep yang telah disediakan oleh pengelola. karena jalan ke pelengkung masih alami jadi kendaraan tidak diizinkan masuk. harga menyewa mobil jeepnya sekitar 500.000 rupiah. selain naik mobil jeep yang disewakan. pengunjung diperbolehkan jalan kaki ataupun naik sepeda gayung. tapi hal ini sangat tidak dianjurkan karena jaraknya sekitar 9 km.selain pantai pelengkung, masih banyak pantai yang indah di alas purwo.


Quote:2. Wisata Religi : Pura Giri Saloka

Pura Giri Saloka

pura ini diyakini sebagai peninggalan Majapahit. adanya penyerangan besar besaran dari kerajaan mataram membuat kerajaan majapahit hancur. sehingga disinilah kerajaan majapahit membangun benteng terakhir hingga akhirnya hijrah ke pulau Bali. katanya Pura Kuno ini sudah ada sejak abad ke 14. selain untuk ibadah pura ini dijadikan gerbang untuk memasuki wilayah sakral di Alas Purwo .


Quote:3. Sadengan

Merak Sadengan

padang rumput dengan berbagai fauna ada di Sadengan . dan tempat ini pula pertahanan terakhir hewan asli asia tenggara, Banteng jawa. waktu yang tepat untuk melihat fauna fauna di tempat ini adalah pagi hari dan sore hari. fauna yang sering muncul adalah merak dan banteng. anda bisa melihat dengan jelas banteng banteng ini. karena hidupnya bergerombol. untuk membedakan mana jantan dan betinanya cukup mudah kok. dengan hanya melihat warnanya. jika warnanya hitam maka banteng itu jantan. jika coklat maka betina. adanya feeding ground memberikan manfaat yang banyak bagi fauna di Sadengan ini. para fauna tidak usah mencari jauh jauh untuk mencari makanan. selain feeding ground disini juga disediakan sumber air buatan. yang membuat hewan hewan hidup semakin sejahtera.


Kijang


Sadengan


Quote:4. Bedul Mangrove

Bedul

berdekatan dengan samudra hindia membuat banyuwangi selalu berhati hati dengan bencana suami. untuk mengantisipasi bencana tersebut, Banyuwangi mempunyai banyak hutan mangrove. salah satunya di Alas Purwo . Bedul Mangrove mempunyai luas 1200 hektar. 800 hektarnya masuk kawasan Taman Nasional Alas Purwo. banyak peniliti yang meneliti mangrove disini. menurutnya mangrove disini mempunyai keunikan tersendiri. dan menjadi mangrove yang utuh di pulau jawa. tercatat jenis mangrove disini terdapat 27 jenis serta beberapa jenis burung. seperti, burung imigran australia, raja udang, elang laut, dan beberapa bangau.


Bedul

Sumber  (beldexintravel.blogspot.com)


Quote:Pengalaman Yang Pernah Ke Alas PurwoQuote:“Tan, cek G-maps donk, ini jalan kita bener apa enggak?”, ujar Indra yang sedang menyetir dengan tatapan yang tetap lurus ke depan. Saya mengambil hp, menatap tulisan “no service” di layar, lantas melempar kembali hp ke dalam tas ransel. “Gak ada sinyal, ndra. Udah terus aja. Aku yakin ini bener kok jalannya,” ujar saya pada Indra (hey, gak ada sinyal itu tandanya kita bakal memasuki tempat bagus yang masih jarang didatangi orang!).

Mobil terus melaju. Deretan rumah penduduk berubah menjadi deretan pohon tinggi yang semakin lama semakin rapat, menghalangi sinar matahari yang ingin menyentuh tanah, seolah menciptakan terowongan hijau. Melewati “terowongan hijau” ini seolah memasuki dunia yang “berbeda”. Dunia di mana segalanya masih alami dan belum banyak tersentuh tangan manusia. Cerita-cerita mistis yang beredar tentang kawasan ini, bermain di benak saya saat melewati lebatnya deretan pepohonan.
"Terowongan hijau"

“Terowongan hijau”

Mobil kami terus berjuang melewati jalanan yang rusak. Perasaan was-was mulai muncul saat jalan yang kami lalui seolah tidak berujung. Hingga setengah jam kemudian, sebuah gerbang yang bertuliskan “Selamat Datang di Taman Nasional Alas Purwo” menyambut kami. “Alhamdulillah enggak salah jalan!” seru saya lega.

Pasangan Indra & Susi. Saya obat nyamuk. Ngiingg..plak! *nangkep nyamuk*

Kawasan konservasi ini terletak di ujung tenggara Pulau Jawa, termasuk dalam Kabupaten Banyuwangi. Selama ini Alas Purwo memang terkenal akan keangkeran dan kemistisannya. Nama Alas Purwo memiliki arti sebagai hutan pertama, atau hutan tertua di Pulau Jawa. Tak heran bila masyarakat sekitar menganggap Alas Purwo sebagai hutan keramat. Hutannya yang masih alami memiliki beberapa situs-situs mistis yang kerap menjadi lokasi bersemedi, ritual ilmu sakti, bahkan pesugihan! Banyak pelaku ritual dan peziarah yang datang ke tempat ini.

Alas Purwo dikelola dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, dan pariwisata. Sebagai tempat pariwisata alam, Taman Nasional Alas Purwo mempunyai beberapa objek wisata alam yang menarik untuk dikunjungi, khususnya pantai!

Setelah membayar tiket masuk, mobil kami melaju masuk ke dalam kawasan. Keadaan di Alas Purwo ini memang sangat alami, dengan pohon-pohon yang tinggi dan lebat, serta jalan yang masih berupa tanah dan kerikil. Ditambah adanya cerita-cerita mistis, hutan ini makin terlihat seram. Saya bergidik ketika melewati sebuah Pura yang berdiri di tengah-tengah kelebatan dan kesuraman hutan. Asli serem!
Pura Luhur Giri Salaka

Pura Luhur Giri Salaka

Objek wisata yang terdekat dari pintu masuk adalah Sadengan. Sadengan merupakan padang penggembalaan satwa liar, seperti banteng, rusa, merak, dan lain-lain. Tempat ini dilengkapi sebuah menara pandang untuk mengamati atraksi satwa. “Hewan-hewan biasanya keluar di pagi dan sore hari saat tidak panas, mbak. Kalo siang terik begini ya mereka berteduh,” kata petugas di sana. “Dih, hewan takut item juga ya, pak,” kata saya sambil memandang padang rumput yang kosong melompong.
Pagar di Sadengan

Pagar di Sadengan
Menara pandang

Menara pandang
View dari menara pandang

View dari menara pandang

Perjalanan berlanjut menuju pantai terdekat, yaitu Pantai Trianggulasi. Di Trianggulasi ini ada pesanggrahan berbentuk rumah panggung yang sayangnya belum dikelola dengan baik, sehingga tidak dapat dipakai menginap oleh wisatawan. Pantainya sendiri merupakan pantai berpasir putih bersih dengan air laut yang biru. Berenang? Jangan deh kalau gak mau diseret sama ombak pantai selatan.
Pantai Trianggulasi

Pantai Trianggulasi


IMG_0147


IMG_0206

Sekitar 15 menit dari Pantai Trianggulasi, ada sebuah pantai yang bernama Pantai Pancur. Saat mobil kami memasuki pelataran parkirnya, ada beberapa lelaki dengan dandanan tidak biasa sedang nongkrong di bawah pohon. Dandanan tidak biasa? Iya, dengan pakaian dan udeng serba hitam, kumis, dan rambut panjang yang gimbal. Ala-ala mbah dukun gitu. Mistis abis.

Lokasi situs-situs mistis berupa beberapa goa memang ada di dekat Pantai Pancur. Di dalamnya terdapat bangunan yang menyerupai makam. Dan untuk menuju goa-goa itu, kita harus berjalan kaki melewati hutan yang katanya sih di sepanjang jalurnya terdapat banyak kemenyan. Hiiiyy…

Pantai Pancur sendiri adalah pos utama untuk menuju ke Pantai Plengkung. Pantai yang terkenal dengan sebutan G-Land ini adalah highlights kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Karena yang paling cantik, otomatis menuju kesananya pun yang paling susah karena letaknya yang paling ujung, daan…jalurnya rusak parah! Pengunjung harus menyewa jeep seharga Rp. 200.000 dengan kapasitas 10 orang/jeep. Karena kondisi jalur yang aduhai parahnya, perjalanan 9 km menuju Plengkung harus ditempuh selama 45 menit!

Perjalanan yang penuh perjuangan, terbayar dengan pemandangan pantai yang indah terpampang di depan mata saat kami turun dari jeep. Sayangnya karena sedang off season, ombaknya tidak besar, dan tidak ada pemandangan kegiatan para peselancar. Bahkan penginapan di sana pun tutup. “Yah, padahal aku pengen liat bule-bule sixpack yang lagi surfing,” kata Indra. Hih, dasar cowok genit!


Pantai Plengkung


IMG_0307

Plengkung memang memiliki ombak yang sangat bagus untuk olah raga surfing. Menurut para peselancar dunia, Plengkung termasuk empat lokasi terbaik di dunia untuk kegiatan berselancar dan dapat disejajarkan dengan lokasi surfing di Hawai, Australia, dan Afrika Selatan. Hingga saat ini, Plengkung telah 4 kali dijadikan lokasi event tingkat internasional. Aktivitas selancar di Plengkung biasanya dilakukan pada bulan April – Oktober saat ombak sedang bagus-bagusnya.


IMG_0287

IMG_0338

Sekembalinya dari Pantai Plengkung, saya menyempatkan mengintip sebentar Pantai Pancur (sementara Indra dan Susi sudah terkapar kelelahan di dalam mobil). Sayangnya keadaan Pantai Pancur saat itu kotor dengan sampah-sampah dan ranting yang bertebaran. Maklum, sehari sebelumnya ada badai. Pasir pantainya sendiri sebenarnya putih bersih, dengan air laut yang biru dan ombak yang cukup besar.
IMG_0234

Pantai Pancur
IMG_0235

Karang hitam di Pantai Pancur

Perjalanan berlanjut ke Ngagelan, yaitu tempat pemeliharaan dan pelepasan anak penyu ke laut. Jalur menuju Ngagelan ini agak susah karena jalurnya yang hanya cukup untuk satu mobil, dan banyak dahan pohon yang berjatuhan menghalangi jalan. Saya sampai harus bolak-balik keluar dari mobil dan menyingkirkan dahan-dahan ini. “Keluar satu kali lagi kamu dapet piring cantik, tan,” kata Indra. “Gakpapa ndra, asal bukan pohon tumbang aja yang ngalangin jalan,” jawab saya.

Daan…ucapan saya jadi kenyataan. Di tengah perjalanan, ada pohon tumbang yang menghalangi jalan! (errr…oke, lain kali kalau di tengah hutan belantara gini harus hati-hati kalau ngomong). Yang menghalangi memang hanya dedaunan dan ranting-rantingnya saja. Tapi karena itu pohon utuh, jadi ya susah sekali menyingkirkannya. Bayangin ya, di tengah hutan, pohon lebat, sepi, gak ada sinyal, cuman bertiga, cowoknya satu. Yang jelas, kami gak mampu mengatasi kalau ada apa-apa, sehingga mau tidak mau kami harus berbalik arah dengan susah payah.
IMG_0245

Pohon tumbang di tengah jalan

Well, dibalik cerita seram Alas Purwo, ada keindahan yang tersimpan. Jangan hiraukan cerita tentang banyaknya makhluk halus, bahkan kerajaan jin di tempat ini (lah, malah nakut-nakutin). Yang penting kita harus selalu menjaga sikap dan omongan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

TKP  (intaninchan.wordpress.com)



Apa Agan&Aganwati Berminat Berkunjung




Komentar Kaskuser & Yang Pernah Ke TKP :
Quote:Original Posted By arez0
tempat praktek kuliah lapangan jurusan ane tahun 2007 gan
tahun 2007 kawah ijen masih termasuk kawasan Taman Naional Alas Purwo
yang seru disana bisa liat Bos Javanikus (Banteng Liar asli alas purwo), ngelepasin tukik di penangkaranpenyu

2 minggu ane disana
Quote:Original Posted By romeopan
ane pernah ma teman sekantor pergi ke puranya,
asli jalannya bikin badan pegel2
Quote:Original Posted By RizkiBlackAmore
kata temen yang rumah deket sana,
kalo baru masuk langsung disambut dengan ular atau celeng (babi hutan) pertanda tidak bagus gan, dan jangan terusin perjalanan..
sama dilarang misuh (berucap kata-kata kotor) gan


(pejwan kalo berkenan)
Quote:Original Posted By Jitsugen
Keren nih emang,.. jadi inget ane dulu pas pramuka ke sini,.. jaman ane dulu belom jadi itu jalan,.. masi lumpur jalanannya, kalo enggak pake motor trail enggak bakal bisa gan,..

kampung ane nih BWI
Quote:Original Posted By StrikerTimnas
jadi inget mantan ane yg dr banyuwangi....dlu pengen bgt maen ke g-land sama doi pas doi lgi kul di semarang,sayang blum pernah kesampean..

miss u mantan
Quote:Original Posted By citycaution

alas purwo
the grand dedemit & lelembut kingdom of java katanyaa

jaman kuliyah 3x gw ke alas purwo
tepatnya 2x sih. 1x ke baluran

pertama cuman gila2an ama anak2 mapala sekaligus menghadiri undangan sebuah LSM mau lepas tukik

nah yg ke dua ini bencana maha bahaya
gw kuliyah di sekolah pariwisata di ujung selatan bali sono.
jurusan gw 2x tiap semester ada fieldtrip ke objek wisata.
2003 se angkatan. 50an orang 2 bis ke alas purwo.

detik2 sebelum masuk alas purwo uda ada pertanda :
subuh nyampe alas purwo mbah gw (alm) tau2 sms "subuhan sik le" jaman segitu di desa mbah gw kudu pinjem hp buat sms. dan ngingetin solat itu gak pernah krn uda ibarat ngingetin bernafas.

nyampe pura alas purwo.
eng ing eeengg...
yg hindhu biasa.. ber doa dulu di pura giri saloka tuh
ketua kelas gw ngobrol ama pemangku pura sana.
biasa.. nanya rombongan dr manaa..
dari nusa dua pak. kbetulan ketua kelas gw asli rumah sebelah kampus.
pak mangku nanya lg.. kenal ama pak anuu?
nyebutin nama pemangku pura besar di nusa dua sana.
ketua kelas gw nanya kok kenal.
"iya dulu sekampus di UNHI trs sekarang sering ketemu 'diatas' " sambil pak mangku nyengir2 gak jelas xixixxixi

dahh ahh masuk alas purwohhh...
uda dikasi tau bakal masuk kawasan tanda seru tapi....
mahasiswi2 pesolek bedak & gincu tebal lenggak lenggok di hutan
dan mahasiswa2 kota yg malemnya ngabisin arak & cimenk sambil gitaran.

1malem doang doang tuh. kita tidur di semacam pendopo tanpa dinding.
kebanyakan sih kita uda bawa sleeping bag.
apes aja sb gw diembat temen yg uda kobam duluan
minyak anti nyamuk gw beli di eig*r juga ludes gw ga kebagian
jalan terakir biar gak kedinginan ya gw tidur dlm garbage bag, tuhh kantong kresek item guedee
horror nyamuk2 yg gigitin kresek gw dengan anarkis. bunyi "ctak cetak"

horor??
gak ada horor hihiii.. maap kl penonton kecewa ga ada penampakan
dah puyaaang ke balii bsoknya dengan mata segaris.

sebulan kemudian 1 mahasiswi gak masuk kelas.
besoknya 2 orang. besoknya lg 3ekor... demam tinggi.
seminggu total 32orang.
pada pindah kos massal ke RS di jalan ngurah rai tuban
3dosen pembimbing koleps semua juga

gejala tipus.... akhirnya disimpulkan malaria tropica kalo gak salah....
virus malaria bakal ttp bersarang di hati seumur idup

berasa unlocking achievemnt from the God
RARE DESEASE IN YOUR HEART :hamster:

cemilan favorit saat itu: pil kina
& mimik jus jambu guava.
+ es krim häegendas berlimpah entah dr mana.. katanya bisa naikin trombosit.. gatau bener atau nggak pokoke enyaakkk enyaakk :

gw sendiri sukur2 gapapa. demam jg nggak.
cuman mata merah full.. pupil item ampir gak keliatan. jalan lewat gang kakak kelas.. pada minggir :

sukur2 gak ada temen yg sampe liwat

dah ah pokoke begituuu kisah gw

buat yg mau jalan ke sana...
jgn takut yg mau ke alas purwoo..

alas purwo itu bukan tempat wisata.. !
biasanya turis surping yg ke g-land jg bukan abege ostrali yg cuman elus2 surping di kuta kok. tp emang uda surfer expert.

jg berharap fasilitas yaaaa... nikmati alam apa adanyaa..
pantainya nauzubilleh... emejiing : pasir gotri bulet2 kecil2...

taman nasional peruntukan buat wisata dibatasi <<<< common tourist must aware of this.
macam raja ampat. jangan berharap murah & gampang.
g-land cuman dibuka bbrp bulan dlm setaun. maret ampe juni kl ga salah. selebihnya tutuppp..

sediakan perlengkapan semaksimal mungkin!
behave... hormati alam & rajinlah menabung

Blum pernah denger
tempat praktek kuliah lapangan jurusan ane tahun 2007 gan
tahun 2007 kawah ijen masih termasuk kawasan Taman Naional Alas Purwo
yang seru disana bisa liat Bos Javanikus (Banteng Liar asli alas purwo), ngelepasin tukik di penangkaranpenyu

2 minggu ane disana
alas purwo dimanain gan ? ane baru denger
ini alas purwo yg gunung di belah itu bukan gan?

btw kyknya malah keren buat liburan tuh
2 X ke g-land diajak bokin.. bagus banget ombaknya
Quote:Original Posted By biagunderson
Blum pernah denger

ane jg baru dnger gan dari temen yg pernah ke situ,,ternyata

Quote:Original Posted By arez0
tempat praktek kuliah lapangan jurusan ane tahun 2007 gan
tahun 2007 kawah ijen masih termasuk kawasan Taman Naional Alas Purwo
yang seru disana bisa liat Bos Javanikus (Banteng Liar asli alas purwo), ngelepasin tukik di penangkaranpenyu

2 minggu ane disana

pasti seru bgt ya gan,
ane pajang ya

Quote:Original Posted By oajakentut
alas purwo dimanain gan ? ane baru denger

banyuwangi gan

Quote:Original Posted By DidoProject
ini alas purwo yg gunung di belah itu bukan gan?

btw kyknya malah keren buat liburan tuh

mitosnya gitu katanya gan,
seru bgt pasti nnya gan
pengen


Quote:Original Posted By qqbanten2000
2 X ke g-land diajak bokin.. bagus banget ombaknya

menggoda dompet ini gan

pantai plengkung keren gan
ane sih blum pernah kesana
Di sana masih banyak ayam merak ya bray
dnger ceritanya si serem gan,bnyk makhluk halus,org yg semedi di gua2,m mkhluk kerdil.

pantaix past bgus n msh perawan.

nice share gan..
Quote:Original Posted By jolank
pantai plengkung keren gan
ane sih blum pernah kesana

Ayo kesitu gan,kapan"
Quote:Original Posted By zedaefide
Di sana masih banyak ayam merak ya bray

Kayaknya di lestarikan gan sma warga situ
Quote:Original Posted By trijum
dnger ceritanya si serem gan,bnyk makhluk halus,org yg semedi di gua2,m mkhluk kerdil.

pantaix past bgus n msh perawan.

nice share gan..

Serem tapi menggoda ya gan
ane pernah ma teman sekantor pergi ke puranya,
asli jalannya bikin badan pegel2
pemandangannya indah banget












Join yuuuk  (tiny.cc)
Kapan2 pingin kesana
Ane gak ada temen traveller gan, padahal ane hobi travelling
Skrg kok HT jadi cepet gini ya? Msh page one aja udh ht
ht kok.cepet
Quote:Original Posted By romeopan
ane pernah ma teman sekantor pergi ke puranya,
asli jalannya bikin badan pegel2

Suasana nya mistis g gan?

Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar