Pages


Minggu, 31 Mei 2015

FIFA Resmi Sanksi Indonesia & PSSI,Kecuali Timnas Indonesia U-23 Untuk SEA Games

Quote:



Quote:
BREAKING NEWS: FIFA Jatuhkan Sanksi untuk Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - FIFA resmi menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia. Putusan tersebut diambil FIFA setelah menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5/2015).

"Sanksi bagi PSSI langsung berlaku dan untuk waktu yang tidak ditentukan sampai PSSI bisa mematuhi peraturan Pasal 13 dan 17 Statuta FIFA," demikian bunyi pernyataan FIFA dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Jerome Valcke.

Dalam surat itu, FIFA menyatakan bakal mencabut sanksi untuk Indonesia jika PSSI menyelesaikan permasalahan tanpa ikut campur pihak ketiga. Selain itu, FIFA juga meminta agar tanggung jawab tim nasional dan seluruh kompetisi sepak bola Indonesia diserahkan kepada PSSI.

"Selama disanksi, PSSI kehilangan hak keanggotaan (c.f Pasal 12 ayat 1 Statuta FIFA) dan seluruh wakil asal Indonesia (timnas maupun klub) dilarang melakukan hubungan internasional, termasuk terlibat di kompetisi FIFA dan AFC (c.f khususnya Pasal 14 ayat 3 dari Statuta FIFA)," ujar FIFA.

"Sanksi kepada PSSI juga membuat setiap anggota dan ofisial mereka tidak bisa mendapatkan keuntungan apapun dari program pengembangan FIFA dan AFC, kursus, atau latihan selama dijatuhi sanksi," lanjut pernyataan tersebut.

sumber  (bola.kompas.com)





Quote:
Indonesia Tak Bisa Ikut Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019

ZURICH, Kompas.com - Badan tertinggi sepak bola dunia, FIFA, secara resmi menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Tindakan tersebut diambil karena adanya campur tangan pemerintah, yang berimbas kepada timnas.

Dengan hukuman tersebut, yang akan segera berlaku, berarti Indonesia tidak akan memenuhi syarat untuk bersaing dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019, yang mulai bergulir 11 Juni. Akan tetapi, FIFA mengizinkan tim nasional Indonesia U-23 tampil di SEA Games Singapura karena event dua tahunan tersebut sudah dimulai.

FIFA mengambil tindakan terhadap Indonesia menyusul pertikaian antara pemerintah dengan PSSI, yang berujung pembekuan terhadap organisasi tersebut (PSSI). Akibatnya, kompetisi domestik yang sudah sempat bergulir dinyatakan tidak ada karena menurut PSSI terjadi force majeure.

"Eksekutif memutuskan untuk menjatuhkan skors kepada PSSI yang segera diberlakukan dan sampai PSSI mampu memenuhi kewajiban berdasarkan artikel 13 dan 17 Statuta FIFA," demikian pernyataan FIFA, Sabtu (30/5/2015).

"Keputusan ini diambil sebagai akibat dari pengambilalihan aktivitas PSSI oleh pemerintah Indonesia."

"Akan tetapi, karena hal yang luar biasa, tim nasional diizinkan melanjutkan partisipasinya saat ini di SEA Games 2015."

Sesuai jadwal, Timnas Indonesia akan menghadapi Taiwan pada 11 Juni sebelum bertemu Irak lima hari kemudian dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Asia.

[URL="http://bola.kompas.com/read/2015/05/30/19363338/Indonesia.Tak.Bisa.Ikut.Kualifikasi.Piala.Dunia.2018.dan.Piala.Asia.2019?ut m_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktkwp"]sumber[/URL]




Quote:
Ini Isi Lengkap Surat Sanksi FIFA untuk Indonesia


JAKARTA, KOMPAS.com - FIFA resmi menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia, Sabtu (30/5/2015). Putusan itu diketahui melalui surat yang dikirimkan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke.

Berikut ini adalah isi lengkap surat tersebut:

KARIM Azwan
Sekretaris Jenderal
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia

Nomor Faksimil : 62 21 573 4386

Zurich, 30 Mei 2015
SG/tre/ja

Keputusan Komite Eksekutif FIFA: tentang Suspensi PSSI

Yang terhormat Sekretaris Jenderal,

Pada 18 Februari 2015, PSSI menginformasikan FIFA bahwa Indonesian Super League (ISL) telah ditunda oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) —bentukan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia—tentang pemenuhan syarat yang dirilis oleh pihak mereka. Kemudian, BOPI melarang 2 klub (Arema dan Persebaya) mengikuti Kompetisi ISL, mereka menyatakan kedua klub tersebut tidak memenuhi kriteria BOPI. PSSI telah mengonfirmasi kepada FIFA bahwa dua klub tersebut telah memenuhi syarat yang telah diajukan oleh PSSI Club Licensing. Pada 19 Februari 2015, kami melaporkan kepada PSSI bahwa BOPI telah melanggar Statuta FIFA pasal 13 dan 17 dan meminta permasalahan tersebut diselesaikan sebelum 23 Februari 2015. Pada 23 Februari 2015, PSSI menginformasikan bahwa ISL akan kembali bergulir pada 4 April 2015.

Kemudian ISL mulai pada 4 April 2015 dengan diikuti seluruh kontestan termasuk Arema dan Persebaya yang telah dilarang oleh BOPI. Pada 8 April 2015, BOPI mengirim Surat Peringatan kepada PSSI tentang kelanjutan Liga dengan 2 klub yang dilarang BOPI. Pada 12 April 2015, Komite Eksekutif PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga sampai dengan Kongres PSSI pada 18 April 2015. Pada 18 April 2015, PSSI menjalankan Kongres Luar Biasa dan memilih Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Komite Eksekutif PSSI (La Nyalla Mahmud Mattalitti, Hinca Panjaitan, Erwin Dwi Budiawan, La Siya, Robertho Rouw, Tony Apriliani, Djamal Aziz, Diza Rasyid Ali, Zulfadli, Husni Hasibuan, Dodi Reza Alex Nurdin, Gusti Randa, Reva Deddy Utama, Johar Lin Eng, dan Hadiyandra). Laporan Kongres tersebut diserahkan kepada AFC (yang mengirimkan perwakilan) dan PSSI menyatakan Kongres Luar Biasa PSSI berjalan dengan aman dan sesuai dengan prosedur yang tercatat di dalam Statuta PSSI.

Pada 22 April 2015, PSSI menginformasikan bahwa Kementrian Pemuda dan Olahraga telah melakukan langkah menentang PSSI tentang Kongres PSSI (17 April 2015). Hal ini dikonfirmasikan oleh Surat Keputusan Menpora tertanggal 22 April 2015, dengan menyatakan sebagai berikut :

- Membentuk Tim Transisi untuk menggantikan PSSI,
- Menyerahkan tugas dan tanggung jawab PSSI untuk menjalankan Indonesia Super League (ISL) dan Tim Nasional dibawah supervisi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Pada 4 Mei, FIFA menginformasikan PSSI bahwa keputusan Kemenpora dengan BOPI menempatkan PSSI melanggar Statuta FIFA pasal 13 dan 17 dan harus diselesaikan sebelum tanggal 29 Mei 2015, apabila tidak bisa diselesaikan maka FIFA akan mengambil tindak lanjut mengenai masalah ini. Pada tanggal 20 Mei 2015, Kemenpora menginformasikan FIFA bahwa keputusan itu tidak dapat diganggu gugat, dan mencoba untuk menemui FIFA dan meminta agenda untuk rapat dengan FIFA pada saat Kongres FIFA berlangsung. Pada 22 Mei 2015, FIFA mengingatkan Kemenpora tenteng surat mereka tertanggal 18 Februari 2015, 4 Mei 2015, dan tenggat waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut serta memberitahukan bahwa tidak bisa bertemu FIFA pada saat Kongres FIFA berlansung walaupan hanya beberapa saat. PSSI menginformasikan FIFA dengan Laporan Final tertanggal 29 Mei 2015 yang mengkonfirmasi bahwa pihak Kemenpora dan Pemerintah Indonesia tidak akan merubah keputusan mereka.

Sesuai dengan Koresponden FIFA tanggal 4 Mei 2015, permasalahan yang akan dibahas oleh Komite Eksekutif FIFA dan telah dibahas pada rapat tanggal 30 Mei 2015. Komite Eksekutif FIFA memutuskan Kemenpora RI dan BOPI telah mengintervensi Kepengurusan PSSI dan membawa PSSI melanggar Statuta FIFA pasal 13 dan 17.

Dengan segala hormat, kami menyampaikan bahwa Komite Eksekutif FIFA telah memutuskan, sesuai dengan Statuta FIFA pasal 14 ayat 1 bahwa: PSSI telah disanksi dengan efek yang sesegara mungkin dan berlaku sampai PSSI dapat memenuhi Statuta FIFA pasal 13 dan 17. Secara khusus, hukuman untuk PSSI baru bisa dicabut bila:

- Komite Eksekutif PSSI terpilih dapat menjalankan kepengurusannya secara independen tanpa intervensi dari Pihak ketiga manapun, termasuk Kemenpora dan BOPI;

- Tanggung jawab terhadap Tim Nasional Indonesia diserahkan kepada PSSI;

- Tanggung jawab terhadap Kompetisi Nasional diserahkan kepada PSSI dan

- Klub yang sudah lolos verifikasi PSSI dan sesuai dengan regulasi PSSI Club Operator Liga yang ditunjuk, dan Licensing dapat mengikuti Kompetisi yang diadakan PSSI.

Pada saat sanksi berlangsung, PSSI kehilangan hak keanggotaan mereka (Statuta FIFA pasal 12 ayat 1) dan seluruh tim di Indonesia (Klub dan Tim Nasional) dilarang mengikuti Kompetisi Internasional yang diadakan FIFA dan AFC (Satuta FIFA pasal 14 ayat 3). Sanksi FIFA juga melarang anggota dan ofisial menerima keuntungan dari FIFA dan AFC seperti Program Pengembangan, Kursus, atau Pelatihan saat Sanksi berlangsung. Pada akhirnya, Komite Eksekutif FIFA mencatat bahwa Tim Nasional Sepakbola Indonesia sedang mengikuti SEA Games 2015 di Singapura. Dengan ini juga kami putuskan bahwa Timnas Indonesia dapat melanjutkan partisipasi mereka di SEA Games 2015 di Singapura sampai event tersebut selesai.

Kami berterima kasih dengan usaha Anda, dan memohon agar surat ini disebarkan kepada pihak terkait, kami juga berharap agar Sanksi kalian dari Kemenpora dapat diselesaikan secepat mungkin.

Hormat Kami,
FIFA,


Sekretaris Jenderal FIFA,
Jerome Valcke

Tembusan : AFC






sumber  (bola.kompas.com)



Quote:

Jokowi Ingin Reformasi Total PSSI


JAKARTA, KOMPAS.com -
Presiden Joko Widodo menginginkan pembenahan total PSSI untuk memperbaiki prestasi sepak bola Tanah Air. Hal ini sejalan dengan keinginan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Jadi baik Pak Wapres maupun saya sama, sama sebetulnya, keinginannya sama, pembenahan PSSI," kata Presiden Jokowi di Bandara Halim Perdanakusumah, Sabtu (30/5/2015), seusai melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi, 28-30 Mei 2015.

Presiden menyampaikan bahwa prestasi persepakbolaan Indonesia selama 10 tahun ini tidak memuaskan. Hal ini ditandai dari kegagalan tim Garuda di semua turnamen internasional. Adapun di peringkat FIFA, posisi Indonesia tidak mengalami banyak perubahan, yakni ranking 161 pada 2013 dan 159 pada 2015.

"Apakah kita hanya ingin ikut event internasional atau ingin prestasi? Kalau hanya ingin event internasional tapi selalu kalah, kebanggaan kita di mana?" kata Jokowi.

Presiden menegaskan bahwa yang ingin dilakukannya adalah pembenahan total, bukan kegagalan bertubi-tubi. "Pembenahan total artinya reformasi total, pembenahan organisasi, sistem, dan manajemen karena di tingkat pemain saya lihat sudah bagus. Tapi di level ini harus ada pembenahan," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, pembekuan PSSI dimaksudkan untuk pembenahan dan reformasi total organisasi tersebut untuk memperbaiki manajemen dan sistem sepak bola. Mengenai tenggat waktu pelaksanaan ini, Jokowi menganjurkan untuk dikonfirmasikan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Mestinya PSSI dan pemerintah bekerja sama dengan baik, bukan intervensi loh. Kita semua ingin sepak bola kita jadi lebih baik," ujar Jokowi.

sumber  (bola.kompas.com)




Quote:
Jokowi: Tidak Apa-apa Absen Sementara di Kompetisi Internasional

MANADO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk tetap menjamin keberlangsungan kompetisi sepak bola di Indonesia. Jokowi juga tak mempermasalahkan andai tim sepak bola Indonesia absen untuk beberapa saat dari kompetisi internasional.

Dalam kisruh antara Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) dan Kemenpora, Jokowi sudah menjelaskan posisinya. Dia mendukung sepenuhnya Menpora guna membenahi sepak bola nasional.

"Saya memerintahkan Menpora untuk tetap menjamin kompetisi sepak bola antardaerah terus bergulir," kata Presiden Jokowi di Manado, Jumat (29/5/2015) seperti dilansir Antara.

Menurut Jokowi, untuk menciptakan kompetisi sepak bola yang fair, dibutuhkan pembenahan dalam pembinaan pemain. Karena itu pula, dibutuhkan organisasi sepak bola yang sehat dan dipercaya masyarakat.

Presiden mengatakan saat ini waktunya untuk berbenah bagi persepakbolaan nasional. Menurut dia, kalau organisasi sepak bola di Indonesia sudah tertata dengan baik, barulah bisa berbicara soal capaian prestasi.

Jokowi juga tampak tidak takut akan sanksi yang mungkin dijatuhkan FIFA. "Tidak apa-apa kita absen dalam kompetisi internasional (untuk) sementara, tapi bisa membangun prestasi besar pada masa datang," katanya. "Saya yakin setelah pembenahan ini selesai prestasi sepak bola kita terus merangkak naik."

sumber  (bola.kompas.com)



Quote:
Reaksi Kemenpora setelah Indonesia Disanksi FIFA


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Alfitra Salamm, mengatakan bahwa pemerintah siap mengambil alih PSSI setelah FIFA resmi menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia.

FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia setelah menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5/2015). Putusan itu diketahui melalui surat yang dikirimkan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke.

"Pemerintah akan mengambil tanggung jawab dan mengambil alih fungsi PSSI. Surat itu ditunjukkan untuk PSSI, jadi pemerintah belum menerimanya. Tetapi, bagaimana pun juga pemerintah akan mempelajari surat itu," ujar Alfitra kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu malam.

Sepak bola Indonesia mati suri sejak pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada 17 April 2015 menolak mengakui seluruh kegiatan di bawah PSSI. PSSI kemudian bereaksi dengan menggugat SK Menpora ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) pada 22 April lalu.

Meski begitu, Menpora tetap pada pendiriannya. Menpora kemudian membentuk Tim Transisi yang diproyeksikan mengambil alih fungsi PSSI. dengan munculnya keputusan sela PTUN, Senin (25/5/2015), yang menerima gugatan PSSI terhadap SK Menpora mengenai pembekuan PSSI, maka tim tersebut dihentikan.

"Dengan adanya sanksi (FIFA), pencabutan (SK pembekuan dari hasil putusan sela PTUN) itu sudah tidak perlu lagi. Oleh karena itu, nanti Tim Transisi akan segera kembali bertugas. Ini akan kami jadikan momen untuk membenahi sepak bola Indonesia," kata Alfitra.

sumber  (bola.kompas.com)



Quote:
Pesan Pelatih untuk Pemain Timnas Indonesia setelah Ada Sanksi dari FIFA


JAKARTA, Kompas.com -
Pelatih timnas senior Peter Huistra menyatakan para pemain harus tetap semangat dan bermain sepak bola meski FIFA secara resmi telah memberikan sanksi kepada PSSI karena dinilai telah melanggar statuta FIFA. Hal tersebut ia sampaikan setelah menyaksikan permainan Timnas U-19 arahan pelatih kepala Fakhri Husaini melawan tim Pra-PON Banten di Pusat Pelatihan Timnas Usia Muda (National Youth Training Centre) Sawangan, Depok, Sabtu (30/5/2015).

"Tentang sanksi FIFA, saya ingin kalian tidak terlalu memikirkannya, karier kalian masih panjang. Kalian pasti kecewa kalau tidak bisa bermain di ajang AFF nanti tetapi kita harus terus berjuang. Tunjukkan pada masyarakat di luar sana kalau kalian ada dan bisa sukses," kata Peter seperti dilansir tim media PSSI di Jakarta, Sabtu.

Usai pertandingan, Peter mengatakan bahwa para pemain harus terus bermain sepak bola dengan membawa semangat yang ada saat ini. Meski sanksi FIFA telah dijatuhkan untuk PSSI, ia berharap sanksi tidak berlangsung lama agar timnas bisa beraksi di ajang AFF pada Juli 2015 nanti.

"Saya telah melihat kalian sejak saya datang ke Indonesia mulai dari awal training camp (TC). Kalian telah berusaha latihan sebaik mungkin dan bekerja keras dalam latihan. Kalian juga menikmati bermain dan latihan sepak bola. Itu dua hal yang menggembirakan saya," kata pelatih asal Belanda itu.

Peter juga mengatakan bahwa permainan Timnas U-19 sudah mengalami peningkatan yang sangat tinggi.

"Saya mengikuti perkembangan kalian sejak melihat latihan dan pertandingan kalian dari awal sampai akhir, menurut saya kalian juga bisa masuk ke timnas senior di kemudian hari," katanya.

Seperti yang diketahui, timnas usia muda ini dipersiapkan untuk menjalani event AFF. Timnas U-19 akan menjalani AFF U-19 Championship 2015 pada 22 Agustus sampai 4 September 2015 di Sidoarjo.

Sementara itu, timnas U-16 juga akan menjalani AFF U-16 Championship 2015 pada 27 Juli sampai 9 Agustus 2015 di Solo.


[URL="http://bola.kompas.com/read/2015/05/30/23500408/Pesan.Pelatih.untuk.Pemain.Timnas.Indonesia.setelah.Ada.Sanksi.dari.FIFA?ut m_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp"]sumber[/URL]



Quote:
JAYAPURA, KOMPAS.com - Menyusul dikeluarkannya sanksi dari FIFA kepada PSSI, klub Persipura Jayapura dipastikan tidak bisa melanjutkan penampilan mereka di ajang AFC Cup 2015. Meski demikian, tim "Mutiara Hitam" tetap bangga karena tersingkir tanpa pernah kalah.

Melalui akun Twitter @Persipura_, klub asal Papua itu menyatakan bahwa kesempatan untuk melaju ke perempat final telah tertutup akibat adanya sanksi FIFA. "Indonesia resmi dibanned oleh FIFA, sudah tak ada lagi kesempatan bertanding. Selamat untuk @FAPahang yang lolos ke babak quarter-final," bunyi di akun tersebut.

Persipura berhasil melaju ke babak 16 besar setelah menjuarai Grup E dan berhadapan Pahang FA. Pertandingan kedua tim seharusnya digelar di Jayapura, tetapi ditunda karena tiga pemain klub Malaysia tersebut tidak mendapatkan visa dari Indonesia.

Dengan tersingkirnya Persipura, maka Pahang secara otomatis lolos ke babak selanjutnya. "Semoga semua punggawa Mutiara Hitam diberikan kesabaran melewati semua ini. Kalian keluar dari turnamen tanpa kalah dari siapapun. #pride," tulis akun Persipura.

[URL="http://bola.kompas.com/read/2015/05/30/21265998/FIFA.Hukum.PSSI.Persipura.Tetap.Bangga.Meski.Tersingkir.dari.AFC.Cup?utm_so urce=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp"]sumber[/URL]





























Quote:
Sekarang tinggal menunggu tanggapan dan respon dari pak Presiden,pak Wapres, pak Menpora dan juga pak ketua PSSI.

Sepertinya bakalan seru nantinya melihat pihak Menpora dan pihak PSSI saling menyalahkan. Ditambah lagi pihak-pihak lain yang akan ikut mengompori.




Quote:





Alhamdulilah
GOBLOK SEAGAME GAK MASUK KALENDER FIFA ini pasti akal2an koruPSSI
akhirnya... kita liat selanjutnya setelah ni.. semoga bner2 reformasi total kepengurusan...
nice.... akhirnya diban juga ini Indonesia.

Ni keputusan Jokowi yang paling tepat selama ini. Coba keputusan lainnya bisa tepat.
"Apakah kita hanya ingin ikut event internasional atau ingin prestasi? Kalau hanya ingin event internasional tapi selalu kalah, kebanggaan kita di mana?"

Ingin berprestasi di event internasional pak

Kalo masalah kebanggaan tanya andik deh pak, dia bangga banget waktu di slengkat ama si bekam, bahkan kaos si bekam dia pake tanpa di cuci dulu pak, jorok kan pak si andik

Kalo ngga tanya evan dimas darmono, gimana rasanya bikin goal ke gawang korea selatan

Mantap
Ditunggu reformasi pssi
Ane setuju di baned..


kita liat kemana ke depannya..

Udah saatnya berubah sepakbola indonesia..

Itu imam nahrowi jg wajib tanggung jawab...
Ane tunggu langkah menpora buat pssi..




u-23 kan bukan timnas senior, g masuk agenda fifa
senior mah biarin aja g bisa ikut wc qualifier udah g ada harapan itu timnas senior, isinya banyak pemain2 bapuk, main bola bisanya cuma long pass, yg lumayan berskill paling cuma Zulham sama Boaz
Akhirnya PSSI jadi anak band juga...
sea games masih boleh, sukurlah kirain banned semua
Quote:Original Posted By ksatria.pantura
Akhirnya PSSI jadi anak band juga...
sea games masih boleh, sukurlah kirain banned semua

Kalo menurut gua si mending mundur sekalian dari sea games, pasti mentalnya sekarang langsung pada drop tu pemaen
Quote:Original Posted By tikripiw
akhirnya... kita liat selanjutnya setelah ni.. semoga bner2 reformasi total kepengurusan...


Quote:Original Posted By cobainmain
nice.... akhirnya diban juga ini Indonesia.

Ni keputusan Jokowi yang paling tepat selama ini. Coba keputusan lainnya bisa tepat.


Quote:Original Posted By serdaduklasik84
Ane setuju di baned..


kita liat kemana ke depannya..

Udah saatnya berubah sepakbola indonesia..

Itu imam nahrowi jg wajib tanggung jawab...
Ane tunggu langkah menpora buat pssi..







Setelah jatuhnya sanksi dari FIFA, yang bisa dilakukan saat ini adalah pemerintah melalui Menpora harus segera menyusun langkah-langkah selanjutnya. dan Menpora harus tanggung jawab atas kebijakan yang telah dikeluarkannya .
Semoga saja keputusan Menpora dan langkah-langkah selanjutnya tidak akan menjadi blunder bagi persepakbolaan tanah air, baik di level domestik maupun level internasional nantinya setelah sanksi dicabut.



setuju di banned

reason :suka2 gua
#Klonggasukayaudah#
mampus.
turut berduka buat lalala nyayaya lili, baru kepilih jadi ketua setelah bertahun2 ngrecokin ketum pakai aksi kpsinya, eh dibubarin PSSInya

Tapi horee.... selamat buat menpora dan tim transisinya, berhubung pssi sudah koid ayoh semangat bikin federasi baru yang bersih independen dan bisa naikin prestasi sepakbola Indonesia
Ndak begitu perhatian dengan sepakbola Indonesia..
"Apakah kita hanya ingin ikut event internasional atau ingin prestasi? Kalau hanya ingin event internasional tapi selalu kalah, kebanggaan kita di mana?"

------------------
Perasaan banyak Timnas negara kiblat sepakbola yang lama puasa gelar, tapi gak rame kaya gini juga kasusnya.
Quote:Original Posted By larapeequer
turut berduka buat lalala nyayaya lili, baru kepilih jadi ketua setelah bertahun2 ngrecokin ketum pakai aksi kpsinya, eh dibubarin PSSInya

Tapi horee.... selamat buat menpora dan tim transisinya, berhubung pssi sudah koid ayoh semangat bikin federasi baru yang bersih independen dan bisa naikin prestasi sepakbola Indonesia


Yang penting Indonesia ga di banned untuk penayangan Final piala FA dan Copa Del Rey ntar malam gan ... dan juga Liga Champions tgl 6 Juni. Heheheheheh
saya prihatin...
Quote:Original Posted By ReiraMoreloze


Yang penting Indonesia ga di banned untuk penayangan Final piala FA dan Copa Del Rey ntar malam gan ... dan juga Liga Champions tgl 6 Juni. Heheheheheh


tenang ajah Gan, kalo masalah duit (hak siar), jangankan bukan anggota FIFA yang makhluk Mars beli hak siar pun pasti dilayani.

Agan kayak kagak tahu ajah, tuh petinggi2 FIFA yang diculik FBI juga gara2 duuuiiiitttt..... dari mainin hak siar ampe lelangan tuan rumah. (bahkan mungkin jual beli suara dalam pemilihan presiden juga jangan2 ada tuh )
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar