Siapa penyambung promosi produk dari sebuah startup atau bisnis? Ya, konsumennya.
Konsumen yang puas dengan suatu produk secara sukarela akan merekomendasikan produk tersebut pada orang-orang di sekitarnya, maka dari itu, dalam sebuah bisnis diperlukan kejelian menangkap kebutuhan calon konsumen. Karenanya, nomor telepon perusahaan atau customer service harus dicantumkan pada semua situs dan channel pemasaran agar para konsumen dapat menghubungi pusat pelayanan konsumen dan para staf customer service siap menanggapi pertanyaan ataupun komplain yang diajukan.
Namun, era yang serba digital seperti saat ini memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku bisnis. Misalnya, saat Anda ingin memesan kendaraan, Anda dapat memesannya secara online. Ketika Anda ingin makan sesuatu namun malas pergi keluar, Anda juga bisa pesan makanan secara online. Bahkan, bila Anda ingin melontarkan pertanyaan dan keluhan pada sebuah brand dan jasa layanan, maka Anda lebih memilih untuk bertanya di media sosial.
Seorang konsumen lebih memilih mengeluarkan unek-uneknya melalui media sosial dibandingkan menelepon, Itu sebabnya, besarnya jumlah data di internet didominasi oleh media sosial. Setidaknya, kita pasti pernah sesekali membaca suatu pendapat yang disampaikan teman kita mengenai brand, layanan, atau produk di platform yang sedang populer saat ini.
Lantas, siapkah Anda menghadapi fenomena ini?
Anda tentu ingin sedekat mungkin dengan calon konsumen Anda. Tak heran bila kini customer service tidak hanya bisa mengandalkan kontak yang dapat dihubungi, namun juga dapat berinteraksi melalui media sosial. Akan tetapi, sebenarnya Anda bisa melangkah lebih jauh dari ini.
Opini yang ditumpahkan ke media sosial memang terkesan mengerikan, sebab pengaruhnya sangat besar terhadap orang-orang yang membacanya. Daripada menganggapnya sebagai beban, Anda bisa melihatnya sebagai peluang untuk mendengarkan hal-hal yang tak boleh dilewatkan telinga Anda.
Agar siap membaca peluang, pelaku bisnis tidak bisa alergi terhadap data. Memegang data berarti juga memegang informasi, di mana informasi sendiri adalah kunci jika ingin berhasil memenangkan hati calon konsumen. Tujuannya apalagi kalau bukan agar mereka mau menggunakan produk Anda. Menjadi penyambung promosi Anda.
Lalu, bagaimana data media sosial bisa bermanfaat untuk memenangkan hati konsumen?
1. Kita bisa menciptakan produk yang memberikan solusi
Karena konsumen sangat aktif berpendapat di media sosial, kita jadi tahu do’s and don’ts supaya produk kita bisa menjawab permasalahan target konsumen kita.
2. Kita jadi tahu siapa yang mencari kita
Buat apa kita mendekati random people yang belum siap jadi konsumen, kalau kita bisa menemukan orang-orang yang membutuhkan kita? Kita bukan cuma bisa hemat waktu, tapi juga biaya dan tenaga.
3. Kita bisa selangkah lebih maju dari kompetitor
Menjadi brand yang responsif bagi potential customer bakal membuat pesaing kita kehilangan kesempatan berharga untuk memberikan solusi buat target konsumennya, karena kita lebih tangkas mendengarkan kebutuhan mereka.
Permasalahannya, tak jarang kita terbentur bagaimana cara mengolah data agar siap menjadi dasar pengambilan keputusan. Media sosial sudah menyediakan data yang diperlukan. Tanpa mengetahui cara mengakses dan mengolahnya, maka sebuah bisnis harus memiliki strategi bisnis berdasarkan data akan terasa sangat jauh dari jangkauan.
Kabar baiknya, menyerahkan kepada ahlinya yang memang berfokus pada pengolahan dan analisis data akan menjadi jalan keluar yang tepat. Data bergerak dengan cepat dan dinamis, tak bisa menunggu lebih lama lagi untuk segera Anda tangkap, olah, tarik menjadi kesimpulan, untuk kemudian dijadikan dasar berstrategi dan mengambil keputusan.
Ingin belajar tentang social media analytics sekaligus mendapat kesempatan untuk mengolahnya dengan tools yang tepat? Ikuti Workshop Class in Social Media "How Social Media Can Scale Up Your Business". Selain belajar mengenai social media analytics, kamu bisa belajar dengan 14 Mentor/Co-Founder/CEO & Venture Capital lainnya.
Siapakah dia? dia adalah :
- Kevin Mintaraga, Founder & CEO Bridestory
- Gunawan Susanto, CEO IBM Indonesia
- Andy Zain, Managing Director Kejora Ventures
- Dani Oei Wirianto, GDP Ventures
- Djemi Suhenda, Deputy President Director Bank BTPN
- Iman Usman, Founder & CEO ruangguru.com
- Sam Gadodia, Founder & CEO LotusFlare (Silicon Valley)
- Joseph Aditya, CEO Ralali.com
- Rama Notowidigdo, Co-Founder & CPO Go-Jek
Selain itu, Workshop bersama:
- Anthony Liem, Managing Director Semut Api Colony (Branding & Marketing)
- Billy Boen, CEO Young On Top (Vision & Ideas)
- Joh Juda, Senior Analyst GDILab (How Social Media Can Scale Up Your Business)
- Rieke Caroline, CEO buatkontrak.com (Pentingnya Sebuah Kontrak Dalam Bisnis)
- Nazier Ariffin, Fenox Venture Capital (How To "Pitch Deck" to Investor)
- Safir Senduk, Perencana Keuangan (The important things financial management in business)
Start Up Connext Conference 2016 diselenggarakan hari Sabtu, 5 November 2016 pukul 09.00-17.00 WIB di Ballroom Kuningan City, Jakarta. Dapatkan Free Social Media Analytics Tools GDIAnalytics dari GDILab senilai Rp1.000.000,-.
So, are you ready to join us?
Online Registration: www.youngontop.com/scc2016
Konsumen yang puas dengan suatu produk secara sukarela akan merekomendasikan produk tersebut pada orang-orang di sekitarnya, maka dari itu, dalam sebuah bisnis diperlukan kejelian menangkap kebutuhan calon konsumen. Karenanya, nomor telepon perusahaan atau customer service harus dicantumkan pada semua situs dan channel pemasaran agar para konsumen dapat menghubungi pusat pelayanan konsumen dan para staf customer service siap menanggapi pertanyaan ataupun komplain yang diajukan.
Namun, era yang serba digital seperti saat ini memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku bisnis. Misalnya, saat Anda ingin memesan kendaraan, Anda dapat memesannya secara online. Ketika Anda ingin makan sesuatu namun malas pergi keluar, Anda juga bisa pesan makanan secara online. Bahkan, bila Anda ingin melontarkan pertanyaan dan keluhan pada sebuah brand dan jasa layanan, maka Anda lebih memilih untuk bertanya di media sosial.
Seorang konsumen lebih memilih mengeluarkan unek-uneknya melalui media sosial dibandingkan menelepon, Itu sebabnya, besarnya jumlah data di internet didominasi oleh media sosial. Setidaknya, kita pasti pernah sesekali membaca suatu pendapat yang disampaikan teman kita mengenai brand, layanan, atau produk di platform yang sedang populer saat ini.
Lantas, siapkah Anda menghadapi fenomena ini?
Anda tentu ingin sedekat mungkin dengan calon konsumen Anda. Tak heran bila kini customer service tidak hanya bisa mengandalkan kontak yang dapat dihubungi, namun juga dapat berinteraksi melalui media sosial. Akan tetapi, sebenarnya Anda bisa melangkah lebih jauh dari ini.
Opini yang ditumpahkan ke media sosial memang terkesan mengerikan, sebab pengaruhnya sangat besar terhadap orang-orang yang membacanya. Daripada menganggapnya sebagai beban, Anda bisa melihatnya sebagai peluang untuk mendengarkan hal-hal yang tak boleh dilewatkan telinga Anda.
Agar siap membaca peluang, pelaku bisnis tidak bisa alergi terhadap data. Memegang data berarti juga memegang informasi, di mana informasi sendiri adalah kunci jika ingin berhasil memenangkan hati calon konsumen. Tujuannya apalagi kalau bukan agar mereka mau menggunakan produk Anda. Menjadi penyambung promosi Anda.
Lalu, bagaimana data media sosial bisa bermanfaat untuk memenangkan hati konsumen?
1. Kita bisa menciptakan produk yang memberikan solusi
Karena konsumen sangat aktif berpendapat di media sosial, kita jadi tahu do’s and don’ts supaya produk kita bisa menjawab permasalahan target konsumen kita.
2. Kita jadi tahu siapa yang mencari kita
Buat apa kita mendekati random people yang belum siap jadi konsumen, kalau kita bisa menemukan orang-orang yang membutuhkan kita? Kita bukan cuma bisa hemat waktu, tapi juga biaya dan tenaga.
3. Kita bisa selangkah lebih maju dari kompetitor
Menjadi brand yang responsif bagi potential customer bakal membuat pesaing kita kehilangan kesempatan berharga untuk memberikan solusi buat target konsumennya, karena kita lebih tangkas mendengarkan kebutuhan mereka.
Permasalahannya, tak jarang kita terbentur bagaimana cara mengolah data agar siap menjadi dasar pengambilan keputusan. Media sosial sudah menyediakan data yang diperlukan. Tanpa mengetahui cara mengakses dan mengolahnya, maka sebuah bisnis harus memiliki strategi bisnis berdasarkan data akan terasa sangat jauh dari jangkauan.
Kabar baiknya, menyerahkan kepada ahlinya yang memang berfokus pada pengolahan dan analisis data akan menjadi jalan keluar yang tepat. Data bergerak dengan cepat dan dinamis, tak bisa menunggu lebih lama lagi untuk segera Anda tangkap, olah, tarik menjadi kesimpulan, untuk kemudian dijadikan dasar berstrategi dan mengambil keputusan.
Ingin belajar tentang social media analytics sekaligus mendapat kesempatan untuk mengolahnya dengan tools yang tepat? Ikuti Workshop Class in Social Media "How Social Media Can Scale Up Your Business". Selain belajar mengenai social media analytics, kamu bisa belajar dengan 14 Mentor/Co-Founder/CEO & Venture Capital lainnya.
Siapakah dia? dia adalah :
- Kevin Mintaraga, Founder & CEO Bridestory
- Gunawan Susanto, CEO IBM Indonesia
- Andy Zain, Managing Director Kejora Ventures
- Dani Oei Wirianto, GDP Ventures
- Djemi Suhenda, Deputy President Director Bank BTPN
- Iman Usman, Founder & CEO ruangguru.com
- Sam Gadodia, Founder & CEO LotusFlare (Silicon Valley)
- Joseph Aditya, CEO Ralali.com
- Rama Notowidigdo, Co-Founder & CPO Go-Jek
Selain itu, Workshop bersama:
- Anthony Liem, Managing Director Semut Api Colony (Branding & Marketing)
- Billy Boen, CEO Young On Top (Vision & Ideas)
- Joh Juda, Senior Analyst GDILab (How Social Media Can Scale Up Your Business)
- Rieke Caroline, CEO buatkontrak.com (Pentingnya Sebuah Kontrak Dalam Bisnis)
- Nazier Ariffin, Fenox Venture Capital (How To "Pitch Deck" to Investor)
- Safir Senduk, Perencana Keuangan (The important things financial management in business)
Start Up Connext Conference 2016 diselenggarakan hari Sabtu, 5 November 2016 pukul 09.00-17.00 WIB di Ballroom Kuningan City, Jakarta. Dapatkan Free Social Media Analytics Tools GDIAnalytics dari GDILab senilai Rp1.000.000,-.
So, are you ready to join us?
Online Registration: www.youngontop.com/scc2016
nah kan bener
makasih ts infonya. Semoga bisa diterapkan dengan baik
btw diskusi dibuka
makasih ts infonya. Semoga bisa diterapkan dengan baik
btw diskusi dibuka
melayani customer dengan sepenuh hati
mantapp.. boleh nih
menarik hati konsumen ya harus itu
Pejuan
Jrottt
Di trit kontributor
Jrottt
Di trit kontributor
Hmm ane coba ntar buat cari konsumen mobil
tanpa konsumen bisa apa tuh startup atau bisnins
mantappp
komen aja...
gw gak baca ini..
kontributor ini ujung2 nya yg gw tau cuma mau pasang IKLAN buku, website, twitter, IG atau seminar nya..
gw gak baca ini..
kontributor ini ujung2 nya yg gw tau cuma mau pasang IKLAN buku, website, twitter, IG atau seminar nya..
mejeng dulu lah
Quote:Original Posted By Icen.Jr ►
mejeng dulu lah :nyantai
belum pernah kan pertamax selain di lonje nyet
mejeng dulu lah :nyantai
belum pernah kan pertamax selain di lonje nyet
Sangat bermanfaat gan, kebetulan profesi ane sebagei seorang marketing
au ah
free HTM kah ?
bakal ane terapin deh
nice trit bre,, jadi tambah wawasan
Pas nih buat yg tiap hari ngurusin customer
keren benr gan
Numpang lewat aja deh
gemboked mayan
Via: Kaskus.co.id
gemboked mayan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar