Rekor Dunia Bombardom!
Semula saya tidak tahu apa itu Bombardom. Baru setelah penciptaan Rekor-Dunia Bombardom untuk MURI di Kampung Tololela, desa Ngada, Flores 19 September 2015 lalu. Saya baru tahu bahwa ternyata Bombardom adalah sebuah alat musik tiup tradisional masyarakat Ngada di pulau Flores yang di masa kini jarang di gunakan maka terancam punah akibat tergusur oleh arus gelombang globalisasi.
Alat musik Bombardom terdiri dari dua elemen yaitu bambu besar dan bambu kecil untuk meniupkan udara ke bambu besar dan bambu kecil untuk meniupkan udara ke bambu besar. Alat musik ini ditiup secara bergantian antara dua nada yang berbeda. Bombardom biasanya mengiringi alat musik bambu lainnya seperti seruling dari Foi Doa (seruling ganda) khas Ngadha dan dimainkan untuk pesta adat atau penerimaan tamu.
Konser musik tradisional Bombardom menciptakan Rekor Dunia MURI yang diselenggarakan pada 19 September 2015 di kampung adat Tololela, desa Manubhara, kecamatan Inerie, kawasan Wisata Lembah Jerebu'u, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Konser ini merupakan prakarsa warga kampung Tololela, Pemerintah Desa Manubhara, Dinas Perhubungan Pariwisata, Komunikasi dan Informatika (P2KI) Kabupaten Ngada, untuk membangkitkan lagi semangat masyarakat Jerebu'u untuk melestarikan alat musik tradisional ini.
Penciptaan Rekor-Dunia MURI ini juga didukung oleh program INFEST (Innovative Indifeneous Flores Ecotourism for Sustainable Trade) yang didukung oleh Uni Eropa dan dilaksanakan oleh Yayasan Indecon.
Quote:"Saya merasa senang, bangga, dan terharu karena semua pihak telah terlibat menunjukan cintanya pada budaya Ngada. Kegiatan ini merupakan hadiah istimewa untuk masyarakat Jerebu'u khususnya Tololela dan membuat kami semakin sadar akan kekayaan budaya kami," Kata Markus Lina, Kepala Desa Manubhhara.
Manajer MURI, Jusuf Ngadri didampingi Randy khusus datang nun jauh dari pulau Jawa untuk menyaksikan pergelaran Rekor Dunia bersejarah nun jauh di pulau Flores tersebut. Secara menggetar sukma tidak kurang dari 510 warga kampung Tololela meniup 510 alat musik Bombardom diiringi ansembel seruling bambu mempergelar lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Sungguh mengharukan sekaligus membanggakan, mendengar alunan lagu Indonesia Raya yang lazimnya dimainkan dengan iringan orkes alat musik barat, kali ini dikumandangkan dengan seruling bambu diiringi ratusan Bombardom alat musik tradisional karya bangsa Indonesia yang asli dan tidak ada duanya.
Penciptaan Rekor Dunia di pelataran rumah adat kampung Tololela tersebut memiliki makna ganda, di satu sisi sebagai daya tarik pariwisata untuk berkunjung ke kawasan wisata Lembah Jerebu'u. Di sisi lain, penciptaan Rekor Dunia di kampung Tololela merupakan upaya melestarikan alat musik Bombardom sebagai karsa dan karya kebudayaan Nusantara. Memang dalam kemahakaryaan perbendaharaan karsa dan karya kebudayaan, Indonesia tidak ada tandingannya di marcapada ini.
Sebagai warga bangsa Indonesia, kita memang layak merasa bangga atas kemahakaryarayaan kebudayaan Nusantara tercinta kita.
MERDEKA !
Semula saya tidak tahu apa itu Bombardom. Baru setelah penciptaan Rekor-Dunia Bombardom untuk MURI di Kampung Tololela, desa Ngada, Flores 19 September 2015 lalu. Saya baru tahu bahwa ternyata Bombardom adalah sebuah alat musik tiup tradisional masyarakat Ngada di pulau Flores yang di masa kini jarang di gunakan maka terancam punah akibat tergusur oleh arus gelombang globalisasi.
Alat musik Bombardom terdiri dari dua elemen yaitu bambu besar dan bambu kecil untuk meniupkan udara ke bambu besar dan bambu kecil untuk meniupkan udara ke bambu besar. Alat musik ini ditiup secara bergantian antara dua nada yang berbeda. Bombardom biasanya mengiringi alat musik bambu lainnya seperti seruling dari Foi Doa (seruling ganda) khas Ngadha dan dimainkan untuk pesta adat atau penerimaan tamu.
Konser musik tradisional Bombardom menciptakan Rekor Dunia MURI yang diselenggarakan pada 19 September 2015 di kampung adat Tololela, desa Manubhara, kecamatan Inerie, kawasan Wisata Lembah Jerebu'u, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Konser ini merupakan prakarsa warga kampung Tololela, Pemerintah Desa Manubhara, Dinas Perhubungan Pariwisata, Komunikasi dan Informatika (P2KI) Kabupaten Ngada, untuk membangkitkan lagi semangat masyarakat Jerebu'u untuk melestarikan alat musik tradisional ini.
Penciptaan Rekor-Dunia MURI ini juga didukung oleh program INFEST (Innovative Indifeneous Flores Ecotourism for Sustainable Trade) yang didukung oleh Uni Eropa dan dilaksanakan oleh Yayasan Indecon.
Quote:"Saya merasa senang, bangga, dan terharu karena semua pihak telah terlibat menunjukan cintanya pada budaya Ngada. Kegiatan ini merupakan hadiah istimewa untuk masyarakat Jerebu'u khususnya Tololela dan membuat kami semakin sadar akan kekayaan budaya kami," Kata Markus Lina, Kepala Desa Manubhhara.
Manajer MURI, Jusuf Ngadri didampingi Randy khusus datang nun jauh dari pulau Jawa untuk menyaksikan pergelaran Rekor Dunia bersejarah nun jauh di pulau Flores tersebut. Secara menggetar sukma tidak kurang dari 510 warga kampung Tololela meniup 510 alat musik Bombardom diiringi ansembel seruling bambu mempergelar lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Sungguh mengharukan sekaligus membanggakan, mendengar alunan lagu Indonesia Raya yang lazimnya dimainkan dengan iringan orkes alat musik barat, kali ini dikumandangkan dengan seruling bambu diiringi ratusan Bombardom alat musik tradisional karya bangsa Indonesia yang asli dan tidak ada duanya.
Penciptaan Rekor Dunia di pelataran rumah adat kampung Tololela tersebut memiliki makna ganda, di satu sisi sebagai daya tarik pariwisata untuk berkunjung ke kawasan wisata Lembah Jerebu'u. Di sisi lain, penciptaan Rekor Dunia di kampung Tololela merupakan upaya melestarikan alat musik Bombardom sebagai karsa dan karya kebudayaan Nusantara. Memang dalam kemahakaryaan perbendaharaan karsa dan karya kebudayaan, Indonesia tidak ada tandingannya di marcapada ini.
Sebagai warga bangsa Indonesia, kita memang layak merasa bangga atas kemahakaryarayaan kebudayaan Nusantara tercinta kita.
MERDEKA !
pertamax di trit pusaka
btw ko sepi amat yak
btw ko sepi amat yak
kirain apaan gan ..
Mantap nih yg nemuin ..
jaya Indonesia
Mantap nih yg nemuin ..
jaya Indonesia
baru tau
Alat musik nya keren ,Sepi amat thread nya
jaya suprana..eh jaya indonesia
jika dilihat secara fisik mirip kentongan
Alat musiknya temen gue nih
Hebat juga ya bisa nyetak rekor dunia
Hebat juga ya bisa nyetak rekor dunia
alat musik tradisional yang harus dilestarikan nih gan
gokil nih memang! suaranya rada mirip didgeridoo yang di Australia ya gan!
Kereen niih..indonesia
Indonesia... semoga tetap lestari alam dan budayanya...
semoga tetap lestari alatnya
penciptaan rekor dunia akan terus memperkenalkan nama Indonesia pastinya....
luar biasa gan
Angklung juga wajib dilestarikan gan
Angklung juga wajib dilestarikan gan
rekor dunia??
suaranya khas banget...
suaranya khas banget...
kira ane alat musiknya adalah bom
Kita tak perlu Bali dng wanita cantik nan sekseh di sana , Kita tak perlu Jakarta sebagai Kota Termegah di Indonesia, Kita tak perlu Bekasi sbg pusat industri ,
Tapi, Kita cuma mau budaya kita di kenal dunia, wisata kita populer di kalangan artis mancanegara, Lihat Danau Toba pelan2 mulai redup krn ulah kita sendiri, Danau Tiga Warna kita seperti nya ga bs jd ICON Utama , Pulau Komodo ? Gimana Pulau Komodo mau maju, Lah Artis2 lebih suka ke Paris , Tembok Cina , dsb .
Cuihhhhh, gengsi Bangsa Indonsia itu no 1 . Andai aku punya uang banyak aku cuma perlu keliling Indonesia saja.
Tapi, Kita cuma mau budaya kita di kenal dunia, wisata kita populer di kalangan artis mancanegara, Lihat Danau Toba pelan2 mulai redup krn ulah kita sendiri, Danau Tiga Warna kita seperti nya ga bs jd ICON Utama , Pulau Komodo ? Gimana Pulau Komodo mau maju, Lah Artis2 lebih suka ke Paris , Tembok Cina , dsb .
Cuihhhhh, gengsi Bangsa Indonsia itu no 1 . Andai aku punya uang banyak aku cuma perlu keliling Indonesia saja.
maju indonesia
Kirain ane borbardir eh trnyata bombardom ya dan nama alat musiknya kok identik dngn bom ya. Btw alat musiknya keren
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar