Tragedi penolakan tambang berujung pembunuhan sadis
Si kancil pun tiada akibat tambang meradang nyawanya.
Demi lingkungannya nyawanya tak berarti.
Inikah potret negeriku yg miskin keadilan?
Jika suara, dan demontrasi mulai rapuh hanyalah ada satu tekad untuk menegakkan keadilan sebagai aksi solidaritas atas perjuangannya si Salim kancil dari lumajang akibat penolakan terhadap penambangan pasir.
salim kancil diculik preman sebelum dihabisi
Quote:Peristiwa berdarah dalam polemik tambang pasir pantai selatan di Desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian, akhirnya terjadi, Setelah, lama ada aksi pro-kontra warga setempat adanya tambang pasir, kejadian kekerasan dijadikan alat untuk sebuah memuaskan nafsu.
Dua warga tolak tambang jadi korban keganasan pro tambang di Desa Selok. Salim tewas mengenaskan dipinggir jalan dengan luka serius dibagian kepal dan sekujur tubuhnya.
Sebelum dibunuh, salim dijemput oleh gerombolan orang ke rumahnya. Kemudian, Salim tanganya diikat dan diarak dijalan, kemudian dibunuh dengan sadis.
Sedangkan satu lagi warga penolak tambang pasir dipesisir pantai selatan juga mengalami luka serius dihajar oleh orang tak dikenal sekitar 30 orang. "Beruntung pak tosan masih hidup, meski kondisinya kritis," ujar seorang warga.
Kini ratusan aparat kepolisian Polres Lumajang dikerahkan ke Desa Selok Awar-awar untuk melakukan pengamanan agar tidak terjadi konflik horizontal.
kronologi pembunuhan salim kancil
Quote:Pro dan kontra tambang pasir ilegal pesisir pantai Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian akhirnya menelan korban. Parahnya, warga yang menolak tambang dibantai dengan cara sadis hampir menyerupai gerakan 30 september (G-30-S-PKI).
Info yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber di desa Selok Awar-awar, Salim warga anti tambang tewas dibunuh dengan kondisi mengenaskan. Salim dijemput oleh sejumlah orang dari rumahnya kemudian dibawa ke balai desa Selok Awar-awar.
Di balai desa, korban informasinya kemudian dipukul beramai-ramai dan diikat kedua tangnnya kedepan. Bahkan, siswa TK yang berada di balai desa dipulangkan karena ada penyiksaan kepada salah seorang warga penolak tambang.
Tak cukup sampai disitu, Salim akhirnya dibantai dengan sadis oleh warga yang pro dengan pertambangan. Mayat korban kemudian dibuang diareal perkebunan dengan kondisi tangan masi terikat dan luka dikepalanya akibat dicangkul dan juga dipukul dengan batu serta benda tumpul lainnya.
Tak hanya Salim, Tosan warga anti tambang juga nyaris bernasib sama dengan korban yang dibantai. Beruntung, saat hendak dijemput dirumahnya, Tosan melawan dan akhirnya berhasil meloloskan diri dan berhasil diselamatkan dengan luka parah kemudian dirawat intensif.
"Kita sudah kantongi nama-nama pelaku pembantaian dan juga penganiayaan kepada warga kontra tambang di Selok Awar-awar," ungkap AKBP Fadly Munzir Ismail SIK kapolres Lumajang.
jagal salim kancil baru 12 orang yang ditangkap
Quote:Jajaran Polres Lumajang langsung bergerak cepat memburu para pelaku pembunuhan sadis warga tolak tambang. Dalam hitungan jam, polisi berhasil menggelandang 12 orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis Salim warga Selok Awar-awar.
"Kita sudah tangkap 12 orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis warga Selok Awar-awar," ujar AKBP Fadly Munzir Ismail SIK Kapolres Lumajang saat menggelar rilis dihalam mapolres
Kapolres menjelaskan, awalnya polisi berhasil menangkap dua orang saja salah satunya bernama Dasir. Dari penangkapan awal itulah, polisi kemudian menangkap sebnyak 8 orang, kemdian berkembang 10 orang dan terakhir berkembang menjadi 12 orang.
"Awalnya kita tangkap dua orang saja, kemudian berkembang 8 orang, 10 orang dan terakhir laporan dari anggota sudah tambah 2 lagi jadi semuanya 12 orang," paparnya.
Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan pemeriksaan intensif untuk mengetahui paran masing-masing pelaku. Pembunuhan sadis terhadap Salim dan penganiayaan kepada Tosan dilatar belakngi persoalan tambang pasir pesisir pantai Selok Awar-awar.
"Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka bisa bertambah lebih dari 12 orang," pungkasnya.
kontas : Sebelum Dibunuh Dengan Batu, Salim Kancil Sempat Disetrum dan Digergaji di Balai Desa
Quote:Koordinator Kontras Jawa Timur langsung turun mekakukan investigasi terhadap pembunuhan keji kepada warga penolak tambang desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian. Dari data yang dikumpulkan Kontras dilapangan, ditemukan fakta mengejutkan terhadap pembunuhan kepada Salim alias Kancil.
"Kita temukan bahwa pak Salim diambil dari rumahnya, dan dianiaya di balai desa Selok awar- awar dengan berbagai macam penyiksaan, ini jelas ada keterlibtan aparat desa" ujar Fatkhul Khoir koordinator Kontras Jatim saat menggelar rilis dengan sejumlah media,
Salim disiksa dengan cara disetrum, digergaji dibagian lehernya dan juga dipukul dengan benda tumpul dan juga cangkul. Salim akhirnya menemui ajalnya setelah dipukul menggunakan batu dibagian kepalanya dan sekujur tubuhnya.
"Salim disiksa dengan digorok lehernya dengan gergaji kayu, disetrum dan dipukul menggunakan kayu, cangkul dan juga batu," jelasnya.
Sedangkan korban selamat bernama Tosan, didatangi dirumhanya dan dihajar beramai-ramai oleh orang-orang pro tambang. Dalam kondisi yang tidak berdaya, Tosan juga dilindas dengan menggunakan sepeda motor dan dipukul dengan menggunakan kayu serta senjata tajam lainnya.
"Kita minta aparat penegak hukum dan pemerintah Kabupaten Lumajang bertindak tegas agar tidak terjadi tragedi serupa," pungkasnya.
Kontras Jatim turun melakukan investigasi bersama dengan Walhi jatim dan juga advokat Lumajang serta aktivis lingkungan Lasakar Hijau.
semoga otak pelaku pembunuhan sadis salim kancil segera ditangkap, salim tidak berjuang sendiri, kobarkan perjuangannya, abadilah semangatnya
update : Kronologis Penolakan Tambang Illegal dan Dibunuhnya Salim Kancil Versi Investigasi Versi Qhuf
Quote:
Awal terjadinya penolakan Aktivitas Penambangan Pasir masyarakat Desa Selok Awar – Awar sekitar bulan Januari 2015. Bentuk penolakan masyarakat berupa pernyataan sikap FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT PEDULI DESA SELOK AWAR – AWAR KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG yang semua dibentuk oleh 12 warga masyarakat, yaitu :
Bapak TOSAN
Bapak IKSAN SUMAR
Bapak ANSORI
Bapak SAPARI
Bapak SALIM / P. KANCIL
Bapak ABDUL HAMID
Bapak TURIMAN
Saudara M.HARIYADI
Saudara ROSYID
Saudara MOHAMMAD IMAM
Saudara RIDWAN
Bapak COKROWIDODO RS
Mereka melakukan Gerakan Advokasi Protes tentang Penambangan Pasir yang mengakibatkan RusakNya Lingkungan di Desa mereka dengan cara bersurat kepada Pemerintahan Desa Selok Awar – Awar, Pemerintahan Kecamatan Pasirian bahkan kepada Pemerintahan Kabupaten Lumajang / Bupati Lumajang.
Sekitar bulan Juni 2015 FORUM menyurati Bupati Lumajang untuk meminta AUDENSI tentang Penolakan Tambang Pasir , tetapi tidak di Respon oleh Bupati yang diwakili oleh CAMAT Pasirian dan hasil AUDENSI tersebut tentang keberatan FORUM Aktivitas Penambangan tersebut yang Izin Penambangan Pasir yang berkedok Izin Pariwisata.
Pada 9 September 2015 FORUM melakukan Aksi Damai Penyetopan Aktivitas Penambangan Pasir dan Penyetopan Truck muatan Pasir di Balai Desa Selok Awar – Awar yang menghasilkan Surat Pernyataan Kepala Desa Selok Awar – Awar untuk menghentikan Aktivitas Penambangan Pasir di Desa Selok Awar – Awar.
Pada 10 September 2015 adanya Pengancaman Pembunuhan yang dilakukan oleh TIM PREMAN bentukan dari Kepala Desa Selok Awar – Awar kepada Bapak TOSAN. Tim PREMAN tersebut diketuai oleh P. DESIR. Dan sebelum itu juga ada beberapa Anggota FORUM yang pernah diancam oleh TIM PREMEN tersebut.
Pada 11 September 2015 perwakilan FORUM melaporkan kejadian Tindak Pidana Pengancaman Ke POLRES LUMAJANG yang ditemui dan/atau diterima langsung oleh KASAT RESKRIM LUMAJANG Bapak HERI. Pada saat itu KASAT Menjamin dan akan Merespon Pengaduan FORUM yang telah dikordinasikan dengan pimpinan POLSEK PASIRIAN.
Pada tanggal 19 September 2015 FORUM menerima Surat Pemberitahuan dari POLRES LUMAJANG terkait nama – nama Penyidik POLRES yang menangani Kasus Pengancaman tersebut.
Pada tanggal 21 September 2015 FORUM mengirim Surat Pengaduan terkait ILEGAL MINNING yang dilakukan oleh Oknum Aparat Desa Selok Awar – Awar di daerah hutan lindung Perhutani.
Pada tanggal 25 September 2015 FORUM mengadakan Kordinasi dan Konsolidasi dengan Masyarakat akan melakukan Aksi Penolakan Tambang Pasir dikarenakan Aktivitas Penambangan tetap berlangsung dilakukan oleh pihak Penambangan. Rencana Aksi dilakukan besok pagi harinya tanggal 26 September 2015 Pukul 07.30 WIB.
Pada tanggal 26 September 2015 kurang lebih Pukul 08.00 WIB terjadinya Penjemputan Paksa dan Penganiyaan terhadap 2 Anggota FORUM yaitu Bapak TOSAN dan Bapak SALIM / P. KANCIL yang dilakukan Massa yang dipimpim Oleh Bapak DESIR yang mengakibatkan Meninggalnya Bapak SALIM / P.KANCIL dan Luka Berat oleh Bapak TOSAN.
Kejadian Alur TKP Korban P. TOSAN
Sekitar Pukul 07.00 WIB, Pak Tosan menyebar selebaran di depan rumahnya bersama Sudara Imam, kemudian ada satu orang kebetulan melintas dan berhenti sempat marah-marah, setelah itu dia meninggalkan pak Tosan dan Imam.
Sekitar pukul 07.30 Massa sekitar kurang lebih 40 orang bermotor mendatangi P. TOSAN kemudian mengroyok, Sebelum melarikan diri Imam teman korban sempat melerai kemudian Massa berbalik ingin menyerang IMAM. Karena IMAM sendirian dan Massa memakai membawa Kayu, Batu dan Clurit lalu IMAM diminta korban untuk melarikan menyelamatkan diri dari Lokasi tersebut, Kemudian pak Tosan melarikan diri dengan menaiki sepeda angin, namun masa terus mengejar, pada saat di lapangan Persil, korban terjatuh, di aniaya dan di massa dengan memakai Pentungan Kayu, Pacul, Batu dan Clurit, setelah korban terjatuh masa sempat melindas dengan sepeda motor.
Kemudian setelah beberapa lama datang teman P.TOSAN yaitu RIDWAN yang telah menerima kabar bahwa P.TOSAN di Massa dan di aniyaya oleh 30 orang lebih. Lalu RIDWAN hendak melerai Massa agar melepaskan P.TOSAN, kemudian Massa berbalik hendak mengkroyok RIDWAN lalu RIDWAN menantang massa pimpinan masa pengroyok yang bernama Deser. Kemudian Massa berbalik dan meninggalkan P.TOSAN yang sudah penuh Luka Berat dan RIDWAN mengantarkan P.TOSAN ke PUSKESMAS Pasirian dan dirujuk ke RSUD Lumajang dan RS.BHAYANGKARA Lumajang.
Kejadian Alur TKP Korban Alm. P.SALIM/ P.KANCIL
Setelah dari Menganiyaya P.TOSAN Massa menuju rumah P.SALIM/P.KANCIL, Massa menjemput paksa P. SALIM/KANCIL di rumahnya, pada saat kejadian Alm Pak Kancil sedang mengendong cucunya yang masih berusia sekitar 5 tahun, melihat gerombolan masa datang kerumahnya korban menaruh cucunya dilantai, kemudian masa mengikat kedua tangan korban memukuli dengan Kayu, Batu. Kemudian Massa membawa P.SALIM/P.KANCIL ke Balai Desa Selok Awar – Awar dengan cara diseret, jarak rumah korban dengan balai desa sekitar 2 kilo, pada saat di balai desa korban sempat mendapat penyiksaan, selain dipukuli digergaji lehernya, diestrum, kejadian ini kurang lebih setengah jam antara jam 08.00 – 08.30 sampai menimbulkan kegaduhan terdengar suara kesakitan dari P. SALIM/KANCIL di Balai Desa tersebut yang pada saat itu ada proses belajar mengajar disekolah Anak – Anak PAUD di Desa sampai Proses Belajar mengajar di hentikan dan dipulangkan. Kemudian Massa menyeret P.SALIM/KANCIL ke luar Balai Desa menuju tempat disekitar Makam Desa, pada saat disekitar makam korban diminta berdiri tangan terikat dan diangkat keatas, kemudian masa membacok perut selama tiga kali namun tidak menimbulkan luka sama sekali, kemudian kepala pak korban di kepruk pakai batu dan mengakibatkan korban meninggal posisi tertelungkup dengan tangan terikat/diikat dengan tambang dengan tubuh terutama Kepala Korban Penuh Luka benda tumpul, di dekat korban banyak Batu dan Kayu berserakan.
Menurut kesaksian dari RIDWAN dan IMAM Massa kurang lebih 30 orang tersebut dipimpin oleh P. DESIR yang kesemuanya itu melakukan Penganiayaan terhadap P.TOSAN dan kemungkinan besar juga Pelaku yang sama terhadap pembunuhan P. SALIM/ P. KANCIL. Kesaksian RIDWAN dan IMAM telah dimintai keterangan di TKP oleh pihak Penyidik POLRES Lumajang dan menyebutkan beberapa nama Pelaku Penganiayaan dan Pembunuhan yang diketahui, yaitu :
1.P. DESIR
2.EKSAN
3.TOMIN
4.TINARLAP
5.SIARI
6.TEJO
7.ELI
8.BUDI
9.SIO
10.BESRI
11.SUKET
12.SIAMAN
13.JUMUNAM
14.SATUWI
15.TIMAR
16.BURI
17.MISTO
18.PARMAN
19.SATRUM
Dan Pelaku lainnya tidak diketahui namanya.
Untuk beberapa anggota FORUM lainnya Pasca kejadian tersebut berada di POLSEK PASIRIAN untuk meminta Perlindungan keamanan.
LUMAJANG, 26 SEPTEMBER 2015
INVESTIGASI
ACHMAD ZAKKY QHUFRON, SH
tambahan
petisi untuk mengusut pembunuhan salim kancil
Quote:Quote:Original Posted By cosasi ►
Dari kemarin ramai kasus ini.. oknum lurah,atau sampai camat atau bahkan bupati ada kemungkinan terlibat. karena penyiksaan dilakukan di balai desa. :
Semoga nasib pak Salim tidak seperti Marsinah,Munir,Udin, dan sederet aktivis lainnya yang kasusnya hingga kini entah sampai mana pengusutannya.
Oh iya mohon isi petisi ini untuk mendukung pengusutan kasus salim kancil ya gan/sist, ini link nya :
USUT PEMBUNUHAN BERENCANA SALIM KANCIL
Untuk TS , bisa ditaruh dipejwan biar banyak yg tau dan ikut mendukung, thanks
upadate!! surat laporan dari warga yang tidak di gubris pihak kepolisian
Quote:Quote:Original Posted By karmanaaa ►
yg ane tau dari berbagai sumber, bahwa warga udah melaporkan ada ancaman pembunuhan tpi pihak KEPOLISIAN tidak melakukan tindakan tegas trhadap pihak pertambangan trsebut dan ini surat laporannya
Si kancil pun tiada akibat tambang meradang nyawanya.
Demi lingkungannya nyawanya tak berarti.
Inikah potret negeriku yg miskin keadilan?
Jika suara, dan demontrasi mulai rapuh hanyalah ada satu tekad untuk menegakkan keadilan sebagai aksi solidaritas atas perjuangannya si Salim kancil dari lumajang akibat penolakan terhadap penambangan pasir.
Spoiler for salim kancil:
Spoiler for alm pak salim semasa hidup:
salim kancil diculik preman sebelum dihabisi
Quote:Peristiwa berdarah dalam polemik tambang pasir pantai selatan di Desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian, akhirnya terjadi, Setelah, lama ada aksi pro-kontra warga setempat adanya tambang pasir, kejadian kekerasan dijadikan alat untuk sebuah memuaskan nafsu.
Dua warga tolak tambang jadi korban keganasan pro tambang di Desa Selok. Salim tewas mengenaskan dipinggir jalan dengan luka serius dibagian kepal dan sekujur tubuhnya.
Sebelum dibunuh, salim dijemput oleh gerombolan orang ke rumahnya. Kemudian, Salim tanganya diikat dan diarak dijalan, kemudian dibunuh dengan sadis.
Sedangkan satu lagi warga penolak tambang pasir dipesisir pantai selatan juga mengalami luka serius dihajar oleh orang tak dikenal sekitar 30 orang. "Beruntung pak tosan masih hidup, meski kondisinya kritis," ujar seorang warga.
Kini ratusan aparat kepolisian Polres Lumajang dikerahkan ke Desa Selok Awar-awar untuk melakukan pengamanan agar tidak terjadi konflik horizontal.
Spoiler for salim kancil dibuang:
kronologi pembunuhan salim kancil
Quote:Pro dan kontra tambang pasir ilegal pesisir pantai Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian akhirnya menelan korban. Parahnya, warga yang menolak tambang dibantai dengan cara sadis hampir menyerupai gerakan 30 september (G-30-S-PKI).
Info yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber di desa Selok Awar-awar, Salim warga anti tambang tewas dibunuh dengan kondisi mengenaskan. Salim dijemput oleh sejumlah orang dari rumahnya kemudian dibawa ke balai desa Selok Awar-awar.
Di balai desa, korban informasinya kemudian dipukul beramai-ramai dan diikat kedua tangnnya kedepan. Bahkan, siswa TK yang berada di balai desa dipulangkan karena ada penyiksaan kepada salah seorang warga penolak tambang.
Tak cukup sampai disitu, Salim akhirnya dibantai dengan sadis oleh warga yang pro dengan pertambangan. Mayat korban kemudian dibuang diareal perkebunan dengan kondisi tangan masi terikat dan luka dikepalanya akibat dicangkul dan juga dipukul dengan batu serta benda tumpul lainnya.
Tak hanya Salim, Tosan warga anti tambang juga nyaris bernasib sama dengan korban yang dibantai. Beruntung, saat hendak dijemput dirumahnya, Tosan melawan dan akhirnya berhasil meloloskan diri dan berhasil diselamatkan dengan luka parah kemudian dirawat intensif.
"Kita sudah kantongi nama-nama pelaku pembantaian dan juga penganiayaan kepada warga kontra tambang di Selok Awar-awar," ungkap AKBP Fadly Munzir Ismail SIK kapolres Lumajang.
Spoiler for salim kancil ditemukan:
jagal salim kancil baru 12 orang yang ditangkap
Quote:Jajaran Polres Lumajang langsung bergerak cepat memburu para pelaku pembunuhan sadis warga tolak tambang. Dalam hitungan jam, polisi berhasil menggelandang 12 orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis Salim warga Selok Awar-awar.
"Kita sudah tangkap 12 orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis warga Selok Awar-awar," ujar AKBP Fadly Munzir Ismail SIK Kapolres Lumajang saat menggelar rilis dihalam mapolres
Kapolres menjelaskan, awalnya polisi berhasil menangkap dua orang saja salah satunya bernama Dasir. Dari penangkapan awal itulah, polisi kemudian menangkap sebnyak 8 orang, kemdian berkembang 10 orang dan terakhir berkembang menjadi 12 orang.
"Awalnya kita tangkap dua orang saja, kemudian berkembang 8 orang, 10 orang dan terakhir laporan dari anggota sudah tambah 2 lagi jadi semuanya 12 orang," paparnya.
Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan pemeriksaan intensif untuk mengetahui paran masing-masing pelaku. Pembunuhan sadis terhadap Salim dan penganiayaan kepada Tosan dilatar belakngi persoalan tambang pasir pesisir pantai Selok Awar-awar.
"Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka bisa bertambah lebih dari 12 orang," pungkasnya.
Spoiler for jagal salim kancil:
kontas : Sebelum Dibunuh Dengan Batu, Salim Kancil Sempat Disetrum dan Digergaji di Balai Desa
Quote:Koordinator Kontras Jawa Timur langsung turun mekakukan investigasi terhadap pembunuhan keji kepada warga penolak tambang desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian. Dari data yang dikumpulkan Kontras dilapangan, ditemukan fakta mengejutkan terhadap pembunuhan kepada Salim alias Kancil.
"Kita temukan bahwa pak Salim diambil dari rumahnya, dan dianiaya di balai desa Selok awar- awar dengan berbagai macam penyiksaan, ini jelas ada keterlibtan aparat desa" ujar Fatkhul Khoir koordinator Kontras Jatim saat menggelar rilis dengan sejumlah media,
Salim disiksa dengan cara disetrum, digergaji dibagian lehernya dan juga dipukul dengan benda tumpul dan juga cangkul. Salim akhirnya menemui ajalnya setelah dipukul menggunakan batu dibagian kepalanya dan sekujur tubuhnya.
"Salim disiksa dengan digorok lehernya dengan gergaji kayu, disetrum dan dipukul menggunakan kayu, cangkul dan juga batu," jelasnya.
Sedangkan korban selamat bernama Tosan, didatangi dirumhanya dan dihajar beramai-ramai oleh orang-orang pro tambang. Dalam kondisi yang tidak berdaya, Tosan juga dilindas dengan menggunakan sepeda motor dan dipukul dengan menggunakan kayu serta senjata tajam lainnya.
"Kita minta aparat penegak hukum dan pemerintah Kabupaten Lumajang bertindak tegas agar tidak terjadi tragedi serupa," pungkasnya.
Kontras Jatim turun melakukan investigasi bersama dengan Walhi jatim dan juga advokat Lumajang serta aktivis lingkungan Lasakar Hijau.
semoga otak pelaku pembunuhan sadis salim kancil segera ditangkap, salim tidak berjuang sendiri, kobarkan perjuangannya, abadilah semangatnya
update : Kronologis Penolakan Tambang Illegal dan Dibunuhnya Salim Kancil Versi Investigasi Versi Qhuf
Quote:
Awal terjadinya penolakan Aktivitas Penambangan Pasir masyarakat Desa Selok Awar – Awar sekitar bulan Januari 2015. Bentuk penolakan masyarakat berupa pernyataan sikap FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT PEDULI DESA SELOK AWAR – AWAR KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG yang semua dibentuk oleh 12 warga masyarakat, yaitu :
Bapak TOSAN
Bapak IKSAN SUMAR
Bapak ANSORI
Bapak SAPARI
Bapak SALIM / P. KANCIL
Bapak ABDUL HAMID
Bapak TURIMAN
Saudara M.HARIYADI
Saudara ROSYID
Saudara MOHAMMAD IMAM
Saudara RIDWAN
Bapak COKROWIDODO RS
Mereka melakukan Gerakan Advokasi Protes tentang Penambangan Pasir yang mengakibatkan RusakNya Lingkungan di Desa mereka dengan cara bersurat kepada Pemerintahan Desa Selok Awar – Awar, Pemerintahan Kecamatan Pasirian bahkan kepada Pemerintahan Kabupaten Lumajang / Bupati Lumajang.
Sekitar bulan Juni 2015 FORUM menyurati Bupati Lumajang untuk meminta AUDENSI tentang Penolakan Tambang Pasir , tetapi tidak di Respon oleh Bupati yang diwakili oleh CAMAT Pasirian dan hasil AUDENSI tersebut tentang keberatan FORUM Aktivitas Penambangan tersebut yang Izin Penambangan Pasir yang berkedok Izin Pariwisata.
Pada 9 September 2015 FORUM melakukan Aksi Damai Penyetopan Aktivitas Penambangan Pasir dan Penyetopan Truck muatan Pasir di Balai Desa Selok Awar – Awar yang menghasilkan Surat Pernyataan Kepala Desa Selok Awar – Awar untuk menghentikan Aktivitas Penambangan Pasir di Desa Selok Awar – Awar.
Pada 10 September 2015 adanya Pengancaman Pembunuhan yang dilakukan oleh TIM PREMAN bentukan dari Kepala Desa Selok Awar – Awar kepada Bapak TOSAN. Tim PREMAN tersebut diketuai oleh P. DESIR. Dan sebelum itu juga ada beberapa Anggota FORUM yang pernah diancam oleh TIM PREMEN tersebut.
Pada 11 September 2015 perwakilan FORUM melaporkan kejadian Tindak Pidana Pengancaman Ke POLRES LUMAJANG yang ditemui dan/atau diterima langsung oleh KASAT RESKRIM LUMAJANG Bapak HERI. Pada saat itu KASAT Menjamin dan akan Merespon Pengaduan FORUM yang telah dikordinasikan dengan pimpinan POLSEK PASIRIAN.
Pada tanggal 19 September 2015 FORUM menerima Surat Pemberitahuan dari POLRES LUMAJANG terkait nama – nama Penyidik POLRES yang menangani Kasus Pengancaman tersebut.
Pada tanggal 21 September 2015 FORUM mengirim Surat Pengaduan terkait ILEGAL MINNING yang dilakukan oleh Oknum Aparat Desa Selok Awar – Awar di daerah hutan lindung Perhutani.
Pada tanggal 25 September 2015 FORUM mengadakan Kordinasi dan Konsolidasi dengan Masyarakat akan melakukan Aksi Penolakan Tambang Pasir dikarenakan Aktivitas Penambangan tetap berlangsung dilakukan oleh pihak Penambangan. Rencana Aksi dilakukan besok pagi harinya tanggal 26 September 2015 Pukul 07.30 WIB.
Pada tanggal 26 September 2015 kurang lebih Pukul 08.00 WIB terjadinya Penjemputan Paksa dan Penganiyaan terhadap 2 Anggota FORUM yaitu Bapak TOSAN dan Bapak SALIM / P. KANCIL yang dilakukan Massa yang dipimpim Oleh Bapak DESIR yang mengakibatkan Meninggalnya Bapak SALIM / P.KANCIL dan Luka Berat oleh Bapak TOSAN.
Kejadian Alur TKP Korban P. TOSAN
Sekitar Pukul 07.00 WIB, Pak Tosan menyebar selebaran di depan rumahnya bersama Sudara Imam, kemudian ada satu orang kebetulan melintas dan berhenti sempat marah-marah, setelah itu dia meninggalkan pak Tosan dan Imam.
Sekitar pukul 07.30 Massa sekitar kurang lebih 40 orang bermotor mendatangi P. TOSAN kemudian mengroyok, Sebelum melarikan diri Imam teman korban sempat melerai kemudian Massa berbalik ingin menyerang IMAM. Karena IMAM sendirian dan Massa memakai membawa Kayu, Batu dan Clurit lalu IMAM diminta korban untuk melarikan menyelamatkan diri dari Lokasi tersebut, Kemudian pak Tosan melarikan diri dengan menaiki sepeda angin, namun masa terus mengejar, pada saat di lapangan Persil, korban terjatuh, di aniaya dan di massa dengan memakai Pentungan Kayu, Pacul, Batu dan Clurit, setelah korban terjatuh masa sempat melindas dengan sepeda motor.
Kemudian setelah beberapa lama datang teman P.TOSAN yaitu RIDWAN yang telah menerima kabar bahwa P.TOSAN di Massa dan di aniyaya oleh 30 orang lebih. Lalu RIDWAN hendak melerai Massa agar melepaskan P.TOSAN, kemudian Massa berbalik hendak mengkroyok RIDWAN lalu RIDWAN menantang massa pimpinan masa pengroyok yang bernama Deser. Kemudian Massa berbalik dan meninggalkan P.TOSAN yang sudah penuh Luka Berat dan RIDWAN mengantarkan P.TOSAN ke PUSKESMAS Pasirian dan dirujuk ke RSUD Lumajang dan RS.BHAYANGKARA Lumajang.
Kejadian Alur TKP Korban Alm. P.SALIM/ P.KANCIL
Setelah dari Menganiyaya P.TOSAN Massa menuju rumah P.SALIM/P.KANCIL, Massa menjemput paksa P. SALIM/KANCIL di rumahnya, pada saat kejadian Alm Pak Kancil sedang mengendong cucunya yang masih berusia sekitar 5 tahun, melihat gerombolan masa datang kerumahnya korban menaruh cucunya dilantai, kemudian masa mengikat kedua tangan korban memukuli dengan Kayu, Batu. Kemudian Massa membawa P.SALIM/P.KANCIL ke Balai Desa Selok Awar – Awar dengan cara diseret, jarak rumah korban dengan balai desa sekitar 2 kilo, pada saat di balai desa korban sempat mendapat penyiksaan, selain dipukuli digergaji lehernya, diestrum, kejadian ini kurang lebih setengah jam antara jam 08.00 – 08.30 sampai menimbulkan kegaduhan terdengar suara kesakitan dari P. SALIM/KANCIL di Balai Desa tersebut yang pada saat itu ada proses belajar mengajar disekolah Anak – Anak PAUD di Desa sampai Proses Belajar mengajar di hentikan dan dipulangkan. Kemudian Massa menyeret P.SALIM/KANCIL ke luar Balai Desa menuju tempat disekitar Makam Desa, pada saat disekitar makam korban diminta berdiri tangan terikat dan diangkat keatas, kemudian masa membacok perut selama tiga kali namun tidak menimbulkan luka sama sekali, kemudian kepala pak korban di kepruk pakai batu dan mengakibatkan korban meninggal posisi tertelungkup dengan tangan terikat/diikat dengan tambang dengan tubuh terutama Kepala Korban Penuh Luka benda tumpul, di dekat korban banyak Batu dan Kayu berserakan.
Menurut kesaksian dari RIDWAN dan IMAM Massa kurang lebih 30 orang tersebut dipimpin oleh P. DESIR yang kesemuanya itu melakukan Penganiayaan terhadap P.TOSAN dan kemungkinan besar juga Pelaku yang sama terhadap pembunuhan P. SALIM/ P. KANCIL. Kesaksian RIDWAN dan IMAM telah dimintai keterangan di TKP oleh pihak Penyidik POLRES Lumajang dan menyebutkan beberapa nama Pelaku Penganiayaan dan Pembunuhan yang diketahui, yaitu :
1.P. DESIR
2.EKSAN
3.TOMIN
4.TINARLAP
5.SIARI
6.TEJO
7.ELI
8.BUDI
9.SIO
10.BESRI
11.SUKET
12.SIAMAN
13.JUMUNAM
14.SATUWI
15.TIMAR
16.BURI
17.MISTO
18.PARMAN
19.SATRUM
Dan Pelaku lainnya tidak diketahui namanya.
Untuk beberapa anggota FORUM lainnya Pasca kejadian tersebut berada di POLSEK PASIRIAN untuk meminta Perlindungan keamanan.
LUMAJANG, 26 SEPTEMBER 2015
INVESTIGASI
ACHMAD ZAKKY QHUFRON, SH
tambahan
Spoiler for reaksi keluarga salim kancil:
Keluarga korban pembunuhan menangis histeris mengetahui, Salim alias Kancil jadi korban saat menolak tambang yang merusak lingkungan dan keindahan alam Pantai Watu Pecak,
Seorang wanita menangis histeris mengetahui, Salim meninggal dunia dengan mengenaskan. Seorag kerabat mencoba menenangkan bersama anggota Polers Lumajang, saat melakukan olah TKP.
"Ya bunuh dia kok teganya, pak polisi harus menangkap," teriak seorang perempuan.
Peristiwa berdarah menjadi hangat di Desa Selok Awar-awar yang dikenal sebagai lokasi tambang di pinggir pantai selatan. Bahkan, aksi pembunuhan terhadap Kancil sangat sadis dengan tangan diikat.
Seorang wanita menangis histeris mengetahui, Salim meninggal dunia dengan mengenaskan. Seorag kerabat mencoba menenangkan bersama anggota Polers Lumajang, saat melakukan olah TKP.
"Ya bunuh dia kok teganya, pak polisi harus menangkap," teriak seorang perempuan.
Peristiwa berdarah menjadi hangat di Desa Selok Awar-awar yang dikenal sebagai lokasi tambang di pinggir pantai selatan. Bahkan, aksi pembunuhan terhadap Kancil sangat sadis dengan tangan diikat.
Spoiler for kronologi penyiksaan salim kancil:
Pria yang akrab disapa Juir itu mengatakan peristiwa terjadi pada Sabtu, 26 September. Saat itu dua warga Desa Selok Awar-awar yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Peduli dianiaya 40 orang.
Thosan yang pertama digeruduk. Dia didatangi gerombolan orang membawa kayu, cerulit, dan batu, pada pukul 07.30 WIB. Mereka langsung mengeroyok Thosan tanpa ampun.
"Thosan sempat naik motor untuk menyelamatkan diri. Sayang, motor yang dikendarai Tosan langsung ditabrak gerombolan. Setelah itu, Thosan diseret ke lapangan dan dibantai tanpa ampun," kata Juir.
Saat di lapangan, gerombolan orang itu juga menyiksa dengan melindas tubuh Thosan menggunakan sepeda motor milik salah satu anggota gerombolan. Meski demikian, Tosan langsung dilarikan ke Puskesmas Pasirian dan dirujuk ke RSUD Lumajang dan RS Bhayangkara.
Tak puas menyiksa Thosan, segerombolan orang itu mencari Salim Kancil di rumahnya. Dengan sadis, gerombolan ini langsung mengikat Salim Kancil dengan seutas tali yang sudah disiapkan sebelumnya. Salim pun diseret menuju Balai Desa Selok Awar-awar yang berjarak sekitar dua Kilomater. Selama perjalanan, gerombolan ini tak henti-hentinya menghajar dengan pukulan dan hantaman senjata.
"Di balai desa, tanpa menghiraukan ada banyak anak-anak yang sedang mengikuti pelajaran di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), gerombolan terus menyiksa Salim. Di sana mereka juga telah menyiapkan alat setrum yang kemudian dipakai untuk menyetrum Salim berkali-kali," katanya.
Anehnya, kata Juir, meski berada di balai desa, tidak satu pun perangkat desa yang keluar untuk menghentikan aksi main hakim sendiri itu. Hingga akhirnya Salim tewas dengan posisi tertelungkup. Di sekitar jasadnya berserakan kayu dan batu.
Penolakan warga terhadap aktivitas pertambangan di desa itu berlangsung lama. Sebelumnya, di Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, aktivitas pertambangan juga telah menimbulkan konflik. Konflik serupa juga muncul di Desa Pandanarum dan Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.
"Panjangnya daftar konflik akibat aktivitas pertambangan pasir besi di kawasan pesisir selatan Lumajang ini rupanya tidak menjadi pelajaran bagi pemerintah Kabupaten Lumajang untuk bertindak," kata Juir.
Thosan yang pertama digeruduk. Dia didatangi gerombolan orang membawa kayu, cerulit, dan batu, pada pukul 07.30 WIB. Mereka langsung mengeroyok Thosan tanpa ampun.
"Thosan sempat naik motor untuk menyelamatkan diri. Sayang, motor yang dikendarai Tosan langsung ditabrak gerombolan. Setelah itu, Thosan diseret ke lapangan dan dibantai tanpa ampun," kata Juir.
Saat di lapangan, gerombolan orang itu juga menyiksa dengan melindas tubuh Thosan menggunakan sepeda motor milik salah satu anggota gerombolan. Meski demikian, Tosan langsung dilarikan ke Puskesmas Pasirian dan dirujuk ke RSUD Lumajang dan RS Bhayangkara.
Tak puas menyiksa Thosan, segerombolan orang itu mencari Salim Kancil di rumahnya. Dengan sadis, gerombolan ini langsung mengikat Salim Kancil dengan seutas tali yang sudah disiapkan sebelumnya. Salim pun diseret menuju Balai Desa Selok Awar-awar yang berjarak sekitar dua Kilomater. Selama perjalanan, gerombolan ini tak henti-hentinya menghajar dengan pukulan dan hantaman senjata.
"Di balai desa, tanpa menghiraukan ada banyak anak-anak yang sedang mengikuti pelajaran di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), gerombolan terus menyiksa Salim. Di sana mereka juga telah menyiapkan alat setrum yang kemudian dipakai untuk menyetrum Salim berkali-kali," katanya.
Anehnya, kata Juir, meski berada di balai desa, tidak satu pun perangkat desa yang keluar untuk menghentikan aksi main hakim sendiri itu. Hingga akhirnya Salim tewas dengan posisi tertelungkup. Di sekitar jasadnya berserakan kayu dan batu.
Penolakan warga terhadap aktivitas pertambangan di desa itu berlangsung lama. Sebelumnya, di Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, aktivitas pertambangan juga telah menimbulkan konflik. Konflik serupa juga muncul di Desa Pandanarum dan Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.
"Panjangnya daftar konflik akibat aktivitas pertambangan pasir besi di kawasan pesisir selatan Lumajang ini rupanya tidak menjadi pelajaran bagi pemerintah Kabupaten Lumajang untuk bertindak," kata Juir.
petisi untuk mengusut pembunuhan salim kancil
Quote:Quote:Original Posted By cosasi ►
Dari kemarin ramai kasus ini.. oknum lurah,atau sampai camat atau bahkan bupati ada kemungkinan terlibat. karena penyiksaan dilakukan di balai desa. :
Semoga nasib pak Salim tidak seperti Marsinah,Munir,Udin, dan sederet aktivis lainnya yang kasusnya hingga kini entah sampai mana pengusutannya.
Oh iya mohon isi petisi ini untuk mendukung pengusutan kasus salim kancil ya gan/sist, ini link nya :
USUT PEMBUNUHAN BERENCANA SALIM KANCIL
Untuk TS , bisa ditaruh dipejwan biar banyak yg tau dan ikut mendukung, thanks
upadate!! surat laporan dari warga yang tidak di gubris pihak kepolisian
Quote:Quote:Original Posted By karmanaaa ►
yg ane tau dari berbagai sumber, bahwa warga udah melaporkan ada ancaman pembunuhan tpi pihak KEPOLISIAN tidak melakukan tindakan tegas trhadap pihak pertambangan trsebut dan ini surat laporannya
Spoiler for sumur:
lumajangsatu.com
semoga Pak Salim tenang disana gan
kok sadis banget, secara rame dan terang2an gitu.
kok sadis banget, secara rame dan terang2an gitu.
gue yakin kalo 1 lawan 1 menang pak salim mereka keroyokan,tipikal orang indonesia banget
turut berduka cita untuk pak salim
turut berduka cita untuk pak salim
sungguh berat hidupmu pak salim....
pihak berkepentingan menghalalkan segala cara kotor...
pihak berkepentingan menghalalkan segala cara kotor...
semangat perjuangannya belum padam
turut berduka..
sampe segitunya sih
semoga yg mati terbunuh direrima disisi-Nya. Aminn
semoga yg mati terbunuh direrima disisi-Nya. Aminn
hukum mati tuh para tersangka...
gak berperikemanusiaan...
gak berperikemanusiaan...
berduka sekaligus geram gan
Quote:Original Posted By jolong2 ►
hukum mati tuh para tersangka...
gak berperikemanusiaan...
aktornya belum tertangkap gan
hukum mati tuh para tersangka...
gak berperikemanusiaan...
aktornya belum tertangkap gan
pelaku di kubur hidup hidup pake pasir aja... biar tau nikmatnya pasir
Quote:Original Posted By jonblue ►
semoga Pak Salim tenang disana gan
kok sadis banget, secara rame dan terang2an gitu.
minim perhatian pihak berwajib gan
semoga Pak Salim tenang disana gan
kok sadis banget, secara rame dan terang2an gitu.
minim perhatian pihak berwajib gan
Turut berduka...
Katanya pak lurahnya terlibat gan, juga ada perusahaan tambang yang jadi biang keroknya.
Quote:Original Posted By obekiyen ►
Katanya pak lurahnya terlibat gan, juga ada perusahaan tambang yang jadi biang keroknya.
mungkin lebih dari sekedar lurahnya aja gan yang terlibat
Katanya pak lurahnya terlibat gan, juga ada perusahaan tambang yang jadi biang keroknya.
mungkin lebih dari sekedar lurahnya aja gan yang terlibat
Semoga tenang disana
Kejam astaga sampe di gergaji segala
Kejam astaga sampe di gergaji segala
biadaaaaab !!!! harusnya dihukum mati tuh para pelakunya ! semoga aparat penegak hukum bisa menegakkan hukum setegak-tegaknya
buat Pak Salim....
Semoga semua ketangkep dan dihukum setimpal
Semoga semua ketangkep dan dihukum setimpal
ngeri gan, kemaren nonton di tv, katanya beliau juga pernah dirusak sawahnya sama kepala desa.
inalilahi wainalilahi rojiun.... jagal nya ga mungkin ga ada otaknya.... mudah"an berani buat nangkep otaknya...
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar