Pages


Jumat, 26 Februari 2016

Jessica Orang Ke-6 Di Dunia Yang Lulus Lie Detector



- JESSICA ORANG KE-6 DI DUNIA YANG LULUS LIE DETECTOR -
"Canggih banget!" Menurut pernyataan pengacara Jessica Kumala Wongso, Yudi Wibowo, kliennya itu lolos dari 'lie detector' polisi. Hal ini disampaikan Yudi pada wartawan usai penggeledahan rumah Jessica di Sunter, Tanjung Priok. "Sudah dites lie detector, Jessica lolos," ujarnya seperti dikutip dari situs berita nasional, Rabu (3/2/2016). Kalau begitu Jessica bukan pembunuh Wayan Mirna Salihin? Well, itu cuma dari satu pihak saja yakni pengacara Jessica. Polisi belum mengeluarkan pernyataan apa-apa terkait ini.

Jika pernyataan Yudi memang benar, maka Jessica menjadi orang ke-6 di dunia yang lolos dari mesin 'lie detector'. Alat pendeteksi kebohongan ini memang masih jadi perangkat polisi yang membantu mengungkap kasus kejahatan. 'Lie detector' juga digunakan polisi untuk meringkus ibu Angeline, Margriet Magawe, berdasarkan uji kebenaran keterangan Agus, tersangka pembunuh Angeline di Bali. Dari catatan di sebuah forum, alat ini jutaan kali menjerat tersangka kriminalitas hingga mata-mata. Meski demikian, sejagat mencatat, ada 5 orang penjahat kelas kakap yang berhasil 'lari' dari mesin pendeteksi kebohongan ini.

Penjahat pertama yakni Gary Ridgway. Salah satu pelaku pembunuhan berantai yang menghabisi nyawa 49 orang berhasil mengecoh 'lie detector' pada 1984. Selama bertahun-tahun dia lolos. Tapi pada 2001 Gary asal Amerika Serikat ini berhasil ditangkap lantaran DNA-nya ditemukan dekat korban. Kedua, Aldrich Ames. Dia mata-mata Rusia yang handal. Dia berhasil memperdaya mesin pendeteksi kebohongan bahkan sampai 2 kali yakni pada 1986 dan 1991.

Ketiga adalah Ana Belen Montes. Dia membocorkan rahasia AS pada pemerintah Kuba. Ana bisa lolos dari 'lie detector' pada 2002, namun akhirnya tetap dinyatakan bersalah dan dihukum 25 tahun. Keempat yakni Leandro Aragoncillo. Dia mantan anggota FBI keturunan Filipina. Dicurigai mencuri informasi dan membocorkannya pada negara asalnya. Dia mampu lolos dari tes kebohongan.

Kelima dan terakhir, Karel Koecher. Lelaki Republik Ceko yang juga mata-mata Rusia ini juga pernah lolos dari uji kebohongan pada 1984. Wih, mereka yang lolos dari 'lie detector' rata-rata memiliki keahlian yang tidak sembarangan. Terakhir dan jika perkataan Yudi ini terbukti benar, Jessica Kumala Wongso bakal jadi orang ke-6 di dunia yang lolos dari mesin tes kebohongan ini.

sumur : www.bintang.com




Berhubung banyak yang request pict dan cara kerja Lie Detector, ane lampirin di bawah ya Gan

Spoiler for CARA KERJA LIE DETECTOR:
Orang-orang berbohong dan menipu orang lain karena berbagai alasan. Paling sering, berbohong adalah mekanisme pertahanan yang digunakan untuk menghindari masalah dengan hukum, atasan atau figur otoritas. Terkadang, Anda dapat mengetahui bahwa seseorang itu berbohong, tetapi lain waktu mungkin tidak begitu mudah. Polygraphs, atau yang biasa disebut “detektor kebohongan/lie detector” adalah alat yang memantau seseorang melalui reaksi fisiologis.


Sebuah instrumen poligraf pada dasarnya adalah kombinasi alat-alat medis yang digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi dalam tubuh. seseorang akan ditanya tentang peristiwa atau kejadian tertentu, para pemeriksa (operator alat lie detector sekaligus biasanya seorang penyidik atau forensic psychophysiologist ) tampak melihat bagaimana detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan dan aktivitas elektro-dermal (keringat, dalam kasus ini jari-jari) perubahan perbandingan tingkat normal. Fluktuasi mungkin menunjukkan bahwa orang ini sedang menipu atau berbohong. Lie Detector mendeteksi adanya kebohongan dari sistem gelombang. bila seseorang bohong maka gelombang akan bergetar cepat. sebaliknya jika seseorang jujur, maka gelombang tidak bergetar dengan cepat dan tidak terdeteksi oleh Lie Detector

Saat seseorang melakukan sebuah tes kebohongan, maka orang tersebut akan dipasangkan 4 sampai 6 sensor, dan dihubungkan dengan sebuah gambar grafik yang menunjukkan hasil hasil dari pertanyaan yang diajukan. Sensor sensor tersebut biasanya merekam aktifitas seperti yang disebutkan diatas. Kadang-kadang poligraf juga akan mencatat hal-hal seperti gerakan lengan dan kaki.


Ketika tes poligraf dimulai, sang investigator atau penanya akan memberi 3-4 pertanyaan yang simpel dan sederhana dengan jawaban yang diketahui dengan tujuan untuk membentuk suatu fisiologis “dasar.”. setelah itu beranjak ke pertanyaan berat yang kemudian indikatornya bisa ditampilkan dalam sebuah grafik naik turun mirip sebuah sesimograph pencatat gempa.


keterangan gambar
Tampak diagram yang ditampilkan dalam bentuk garis garis yang menandakan alur pernafasan kita ( respiration rate)
Line kedua adalah bagaimana kondisi ujung jari kita saat tes berlangsung ( mengcakup keringat yang ada di jari)
dan line ketiga adalah kondisi tekanan darah pada saat pemeriksaan
Berikut sensor sensor yang terpasang ke tubuh kita saat melakukan sebuah tes kebohongan:
1. Sensor Respiratory rate (pneumographs), berwujud tabung karet yang berisi udara dan di ikatkan mengelilingi area perut/dada. Ketika dada atau otot-otot perut mengembang, udara di dalam tabung dipindahkan dalam bentuk grafik pada layar. Tanda di kertas bergulir jika subjek mengambil napas. Poligraf digital juga menggunakan pneumographs, tetapi menggunakan transduser untuk mengubah energi udara yang dipindahkan ke sinyal elektronik.
2. Sensor Tekanan darah. Sebuah alat pengukur tekanan darah ditempatkan sekitar lengan (mirip alat tes tekanan darah pada medis). alat ini mencatat perubahan-perubahan dalam tekanan darah dan dengan sebuah alat data tersebut dikirim dan dimunculkan dalam Grafik.
3. Galvanic skin resistance (GSR). Ini juga disebut pencatat aktivitas elektro-dermal dan pada dasarnya adalah pengukur dari keringat di ujung jari anda (di pasang 2 sensor di ujung jari anda). Ujung jari adalah salah satu daerah yang paling berpori pada tubuh dan indikasinya adalah jika kita berkeringat maka kita sedang dalam tekanan dan alami muncul disaat orang berbohong. Fingerplates yang disebut galvanometers, melekat pada dua dari jari-jari subjek. sensor ini mengukur kemampuan kulit untuk menghantarkan listrik. Ketika kulit terhidrasi (seperti keringat), itu menghantarkan listrik jauh lebih mudah daripada saat kering dan semua data data ini tercatat pula di grafik.
Demikian artikel singkat saya ini semoga bisa menambah pengetahuan kita bersama.
mungkin emang dia gak bohong kak
Hohoho
berita si eneng lagi
Wah pengen tuh kayak doi
Sekalian jelasin cara kerja Lie detector dong gan plus pict nya.. ane request nih..
btw cara kerja lie detector ini gimana sih gan?
apa cuma ngukur kecepatan detak jantung?
kasi pict alat nya brader biar makin oke
lulus apa emang nga bohong ?
si neng jessica selalu membuat ane terngaceng.... ehh tercengang....






mungkin dia emang jujur gan
2222 melintas di pekiwan
Ane juga bisa tuh?
Bisa jadi double agent dia
Quote:Original Posted By tahu.diri
mungkin emang dia gak bohong kak


bisa jadi seperti itu bre
antara jujur atau emang dia punya bakat psikopat yang punya kepribadian ganda
Lie detector memng bisa dibohongi.....tpi jngan coba coba bohongi istri.....mampus lu
kita tunggu saja bray :
Dia selalu tersenyum ya
jadi bingung sebnernya siapa yang salah..
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar