Pages


Selasa, 24 Mei 2016

Lahar panas Gunung tewaskan 6 orang

Lahar panas Gunung tewaskan 6 orang
Gunung Sinabung saat menyemburkan awan panas di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis, 12 November 2015. Aktivitas Gunung tersebut hingga saat ini masih fluktuatif.
Gunung Sinabung yang terletak di Sumatera Utara kembali bergolak. Sabtu (21/5/2016) pukul 16.48, gunung itu kembali memuntahkan lahar panas. Akibatnya, berdasar data sementara yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Sumatera Utara, awan panas itu menyebabkan 6 orang tewas dan 3 orang kritis.

Keenam korban tewas itu yakni Karman Milala (60), Irwansyah Sembiring (17), Nantin Br. Sitepu (54), Leo Perangin-angin, Ngulik Ginting, dan Ersada Ginting (55). Sedangkan korban luka adalah Brahim Sembiring (57), Cahaya Sembiring (75), dan Cahaya br Tarigan (45).

"Semua korban adalah warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo yang berada di zona merah saat Gunung Sinabung meletus," demikian pernyataan resmi BPBD Sumatera Utara seperti dikutip BBC Indonesia.

Desa Gamber berada pada radius 4 km di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung yang dinyatakan sebagai daerah berbahaya atau zona merah. Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

(PVMBG), warga dilarang beraktivitas karena berbahaya dari ancaman awan panas, lava pijar, lapilli, abu pekat, dan material lain dari erupsi.

Sayangnya, warga tak menghiraukan rekomendasi itu. Karena alasan ekonomi, mereka tetap nekat berladang.

Hingga saat ini, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho,

tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, relawan, dan masyarakat terus melakukan pencarian korban. Tim, kata dia, menyisir rumah dan kebun masyarakat.

Menurut Sutopo, hingga saat ini aktivitas vulkanik Sinabung masih tinggi. "Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok bersuhu lebih dari 700 derajat Celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di atas 100 kilometer per jam," kata Sutopo.

Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.451 meter ini tercatat tidak pernah meletus sejak 1600. Namun, pada 2010 gunung mulai batuk-batuk.

Letuas pada 29 Agustus 2010 membuat status gunung ini dinyatakan awas. Sejak saat itu pemerintah terus mengevakuasi penduduk yang ada di sektar gunung itu ke 8 lokasi penampungan.

Pada 2014 sebanyak 1.683 KK (4.967 jiwa) masyarakat di 4 desa harus direlokasi tahap kedua yaitu dari Desa Gamber, Kuta Tonggal, Gurukinayan, dan Berastepu. Sambil menunggu proses relokasi, masyarakat pun ditempatkan di hunian sementara.

Namun, menurut BNPB, "Adanya keterbatasan lahan menyebabkan relokasi tidak dapat dilakukan secara cepat."
Lahar panas Gunung tewaskan 6 orang
Sejumlah warga berusaha memadamkan pohon yang terbakar dampak awan panas erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gamber, Karo, Sumatera Utara, Minggu (21/5). Erupsi Gunung Sinabung disertai awan panas yang terjadi Minggu menyebabkan tiga orang tewas empat lainnya kritis.

Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...waskan-6-orang

---

turut berduka gan

Quote:
gan ane jual id 2003-2005 nubi edisi pensiun neh
harga mulai 20rb/id
bayarnya lewat pulsa aja

sms serius only gan
085857-286796 , siapa cepat dia dapat
Turut berduka , kasihan gak bisa ngerayain Idul Fitri
Turut berduka cita buat para korban
turut berduka gan
turut berduka
betewe pejwan
turut berduka gan
di bp ngejang = benet, lagik
Semoga diberikan kesabaran yang besar
turut berduka
kejadian lg walaupun sudah ada info........


ya ampun semoga gunungnya bobo lagi
bedeway cuma 'turut berduka' mayoritas komengtarnyah
Pray for the victims
Turut berduka, gan!
Quote:Original Posted By muselimah
ya ampun semoga gunungnya bobo lagi


entah kenapah saiyah berpikir kemanah-manah

ga abis2 ini isinya sinabung
relokasi semua nih harusnya
lama amat
aduh lagi lagi bencana alam semoga kedepannya negri kita gak banyak bencana lagi
turut berduka gan

mudah2an diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menjalaninya

nice share gan
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar