Halo Gan, ane cuma mau sharing soal pengalaman ane ke Pasar Santa, Jakarta yang beberapa bulan belakangan ini lagi ramai banget di kalangan anak muda Jakarta.
Berawal dari 1 kedai kopi dan meluas dari mulut ke mulut, yang jelas Pasar Santa yang tadinya udah mati segan hidup tak mau, mulai beranjak hidup lagi. Tadinya kios-kios pasar Santa kurang lebih berisi layaknya pasar-pasar lainnya yaitu pedagang sayur, daging, sembako, tukang jahit, alat tulis, pedagang baju, seragam sekolah, warteg, dll. Sekarang isi dari Pasar Santa adalah kios kios keren anak muda yang berkonsep unik dan menjual produk-produk serta makanan yang gak kalah unik. Tapi masih diselipi oleh beberapa pedagang lama yang masih bertahan.
Disinilah thread ini dimulai gan. Awalnya ane dan pacar ane datang ke Pasar Santa untuk melihat-lihat aja sembari nyari ilmu. Bener sih apa yang ane katakan diparagraf sebelumnya bahwa isi dari Pasar Santa sekarang macem-macem dan setiap kiosnya layak untuk dilihat. Tapi disitu juga terdapat hal-hal yang bikin ane sesek dan sedih gan.
Quote:Masih ada kios-kios pedagang lama yang bertahan dengan dagangan dan kios mereka yang seadanya. Kontras banget dengan kios sebelahnya yang ibarat 180 derajat bedanya. Itu dari sisi kios, belum lagi dari orang-orang yang jaga. Ane dan pacar ane ajak ngobrol salah 1 kios lama yang dihuni seorang ibu paruh baya, dengan alasan mau tanya-tanya harga sewa kalau masih ada kios yang kosong. Nah dari situ ane tau bahwa sekarang 1 kios berukuran 2x2 meter disewakan pertahun sebesar 25-34 juta yang tadinya sebelum "era baru" ini cuma seharga 3 jutaan setahunnya. Dan itu semua sepertinya dipukul rata gan untuk semua kios, jadi untuk para pedagang lama yang gak kuat memperpanjang sewa, otomatis kegusur dan diambil alih oleh pengurus gedung dan disewakan ke orang-orang baru yang udah ngantri.
Sekarang udah kebayang belum gan kalo kios-kios baru yang kebanyakan ada di lantai 2 itu, yang jaga pasti anak muda dengan gaya masa kini? Yak itu 100% bener, belum lagi ditambah dengan teman-temannya yang dateng untuk ngobrol-ngobrol plus antrian-antrian para pembeli yang emang ramai.
Quote:Dan bagaimana dengan pedagang lama? Seperti yang udah ketebak, yang menjaga kios adalah bapak atau ibu paruh baya dan sebagian adalah kakek atau nenek-nenek, boro-boro dengan teman-teman yang datang berkunjung, 1-2 pembeli juga gak kelihatan datang ke kios mereka Gan Ya wong yang dateng kesana itu 90% anak muda semua gimana dagangan sembako, seragam sekolah atau daster mereka mau kebeli?
Para pedagang lama kebanyakan masih bertahan di lantai dasar dan di basement. Saat mau pulang, ane dan pacar ane sempetin keliling-keliling ke basement untuk lihat-lihat kondisi juga. Disitulah ane bertemu dengan kios nenek pedagang beras yang menjadi pendorong ane untuk terciptanya thread ini
Quote:Kios kotor berukuran 2x2 meter itu menjual beras seadanya dan kacamata baca seharga 20-30 ribuan yang udah berdebu Gan, yang ditunggui oleh seorang nenek yang susah jalan karena sakit pengapuran kakinya. Kenapa ane tau soalnya ane dan pacar ane mampir untuk beli kacamata baca itu sekalian ajak ngobrol nenek itu gan.
Quote:Nenek itu cerita kalau dia dan suaminya yang saat itu lagi ga ada di kios, tinggal dan tidur setiap hari di kios itu gan, dengan bantuan gerobak barang untuk mobilisasi. Ane nahan nangis ngeliatnya gan, kios itu gak ada layak-layaknya untuk ditinggalin, beliau juga tidur beralaskan campuran kardus-kardus, papan dan kain-kain yang sudah kotor. Suaminya tidur disebelahnya juga dengan alas yang sama. Rumah mereka sebenernya ada di daerah Bangka-Kemang yang gak jauh-jauh amat dari Pasar Santa, tapi mereka gak kuat bayar listrik, air dan biaya lain tiap bulannya sebesar Rp 600 ribu jadi mereka memilih untuk tinggal di kios mereka
Ane belum tanya lebih lanjut lagi gan berapa uang sewa yang mereka bayar atau kemanakah anak-anak mereka yang seharusnya membantu orang tuanya itu, ane juga lupa foto nenek itu gan, ane sedih banget jadi gak bisa mikir jernih saat itu.
Sekarang ane cuma bisa sharing cerita ini ke Agan dan Aganwati dengan harapan memberi ilmu baru bagi yang baca thread ini dan kalau lagi ke Pasar Santa coba sempetin gan cari kios beras nenek ini, ane gak tau alamat lengkap kios ini, tapi lokasinya ada di lantai basement deket tangga (yang mana ane juga lupa tangga bagian mana). Yang ane inget, kios beras ini deket dengan kedai kopi dapshop yang bertema travel, nah sekitaran situ deh gan pokoknya. Agan mampir aja, bantu dengan beli dagangannya, sukur-sukur kasih uang lebih gak usah kembali gan soalnya ane juga gak enak kalo mau kasih uang gitu aja takut tersinggung. Mungkin kalau ada rezeki kita bisa bantu nenek itu lagi ya gan dan semoga beliau dan suaminya diberikan kebahagian dan keberkahan. Amiinn. (kalau ane ada kesempatan ke Pasar Santa lagi, ane coba foto ya Gan neneknya)
Keadaan ini sebenernya membingungkan, bukan juga salah dari anak-anak muda kreatif yang membuka toko disini karena dengan adanya modernisasi pasar ini kembali ramai, tapi yang menjadi momok adalah harga sewa yang dinaikkan keterlaluan lebih dari 100%. Jika semua berjalan seimbang, harga sewa tetap normal dan masuk akal, maka para pedangang lama dan pedagang baru akan bisa berjalan berdampingan gan.
Pas lagi bikin thread ini ane juga sambil cari-cari referensi, ternyata ada juga pihak-pihak yang sepaham sama ane, jadi bisa dilihat juga ke blog orang ini https://pasarsantablog.wordpress.com/ ane gak kenal sama yang buat tapi mungkin bisa bantu ngejelasin ke Agan dan Aganwati sekalian
Sekian dulu thread ane ya Gan, akan ane update kalau ane ada info baru. Sekali lagi jangan lupa perhatikan sekeliling Agan, mungkin kasus nenek ini cuma 1 dari jutaan yang ada di Indonesia, yang bisa kita bantu marilah kita bantu, minimal dengan beli dagangan mereka dan ajak mereka ngobrol gan karena ane percaya 1 hal kecil sekalipun akan berpengaruh positif bagi kehidupan.
Komeng Kaskuser :
Quote:Original Posted By honeystars ►
Buat nambahin TS aja, kakek-nenek itu ga punya anak gan, mereka hidup disitu bukan karena mereka ga mampu bayar rumah, tali emang di pihak si nenek, udah gamau pergi dari kiosnya itu, alasannya rumah mereka itu ya kiosnya, bukan rumah yg seharusnya mereka tinggali, ini berdasarkan info yang ane dapet dari si kakek, si kakek udah ngebujuk terus buat si nenek pindah dari situ dan tinggal dirumah, tapi nenek gamau, jadi ya bisa dilihat, kios itu layaknya rumah. Tempat tidur beralaskan kardus, ada tv tabung 14", sampai burung peliharaan si kakek ada disitu. Terkesan kumuh memang, tapi pedagang 'baru' tidak diam saja melihat ini, makanya ada suatu gerakan yang namanya #sustainsanta .
p.s. ane pedagang di basement pasar santa, kios ane terletak persis dibelakang kios si kakek-nenek.
Quote:Original Posted By gagatraino ►
wah gan banyak pro kontra nya nih pasar santa, ane langsung googling. Ane kira pasar santa yg biasa ada di socmed itu beda sama pasar santa yang pasar biasa.
Di lain pihak gan, ternyata banyak pedagang kecil yang dirugikan. merasa tidak diuntungkan oleh keramaian yang ada dilantai 2. Sudah ada media yang menyoroti masalah ini gan. Karena ga mungkin ane tampilin semua. ane kasih link berita nya aja ya gan.
di satu sisi banyak pihak yang mendukung sebagai ruang kreatif anak muda untuk berkreasi. Seolah olah pasar santa mempunyai ruh baru.
salah satu yang bahas:
http://ziliun.com/id/articles/fenome...-ruang-kreatif
seribulebih warga jakarta dukung pedagang kecil pasar santa (www.antaranews.com (www.antaranews.com))
harga sewa naik (www.thejakartapost.com (www.thejakartapost.com))
harga sewa kios melonjak (www.tempo.co (www.tempo.co))
dan para pedagang ini udah bikin petisi gan
pedagan ps. santa buat petisi (www.republika.co.id (www.republika.co.id))
pedagang membuat petisi (www.republika.co.id (www.republika.co.id))
dan sudah ada beberapa pihak yang mengadvokasi gan
salah satu nya di sini (thedustysneakers.com)
dan ada petisi nya gan
petisi pasar santa (www.change.org (www.change.org))
gimana ya gan kasian juga gitu pedagang nya. Tapi menurut ane kita juga ga bisa salahin anak muda nya juga. Karena mereka juga sewa gitu. Semoga bisa ketemu jalan yang lebih baik
Page one kalo berkenan gan
Quote:Original Posted By vibey ►
pasarsantablog itu yg nulis pedagang2 & pemilik kios di pasar santa juga gan... mereka juga ga seneng dgn keadaan baru ini, karena ketika mereka masuk mreka punya idealisme utk tumbuh bersama. Salah satu buktinya, bahan baku makanan, perlengkapan dekor, perlengkapan toko/makan dan sebagainya mereka beli dari sesama pedagang, terutama yg di lantai 1 & basement. Kalau butuh apa2, para pemilik kios di atas pertama kali akan cari ke pedagang di bawahnya... Dari sini terbentuk ikatan,
Quote:Original Posted By foghat ►
Gua pas ke santa 3 minggu lalu lg makan di sate padang andalan aj* ra*on jg ngobrol sama penduduk pasar santa "lama" katanya dia udh ga didalem pasar lg (alias ga dagang lagi) karna adanya faktor "penggusuran" secara "halus" oleh pihak pasar jaya tsb.
semoga bapak/ibu penduduk pasar santa "lama" bisa dipermudah rezeki jualannya amiinn..
Quote:Original Posted By satepisang ►
pasar santa itukan awalnya pasar sepi gak ada pengunjung sampai sekelompok orang bikin usaha yg dipromosikan melalui social media, promosi berhasil dan akhirnya banyak yg ikutan jualan disana.
Ayolah yang ngaku #anakpasar dan suka #maindipasar hidupkan kembali pasar yang ada disekitar kalian. Belanja sembako, belanja kebutuhan sehari2 di pasar. Dukung keberadaan pasar sebagai tempat belanja murah dan menghidupi masyarakat kecil.
jangan biarkan pasar santa berubah menjadi layaknya "mall" yang hanya menampung pengusaha dengan modal besar.
ayo dukung petisi #SustainableSanta di
https://www.change.org/p/pak-basuki-...stainablesanta
Quote:Original Posted By boenza ►
Wah gan, kebetulan temen ane juga ada yang buka lapak disana, kebetulan itupun dia hoki bisa sewa dua kios dengan harga cuma 15juta/tahun. Nah dia juga sempet cerita ke ane tentang gerakan yang "melawan" kebijakan pengelola pasar yang meningkatkan harga dengan tidak wajar. Temen ane itu sempet bilang "okelah dengan harga segitu buat lapak gw, tapi buat lapak di bawah ya gak masuk akal. Kasian pedagang2 lama bisa mati. Belum lagi kalo di luar mereka bakal kalah sama mini-market2 itu". Miris gan
Quote:Original Posted By Achonovski22 ►
Bener banget ini yang dibilang TS
Ane kalo abis dari Pancoran emang suka mampir ke Pasta itu, selain Sate Padang Ajo Ramon yg keparat lezat
Ane sempetin buat jajan beberapa kali ke lantai 2
Pernah waktu siang, ane berkeliling dan beberapa toko lama dibawah emang di isi Kakek-Nenek.
Ane sedikit bincang2 sama beberapa, beliau bilang emang 3jt biaya sewa nya. Entah bulanan atau tahunan
Ane sebenernya cuma basa-basi aja krn beliau ngeliatin ane, setelah bincang2 dan liat beliau udh renta.
Ane inget emak druma
Yaudh ane sempetin dh beli obeng, gantungan baju, hanger dan beberapa alat lain.
Nenek itu dibantuin abang2 yg entah anak atau suruhan, Mang Yeni namanya
Nenek itu seakan bosen jaga toko krn sepi pembeli tp gak bisa tinggalin toko krn disitu sumber penghasilan beliau.
Banyak muda-mudi sekarang hny mikirin perut sendiri aja, mungkin sempetin deh bincang2 di lantai 1 biar tau gmna aslinya orang yang dagang di Pasta dari lama.
Sedih bercampur bangga juga sih, Kakek-Nenek msh mau cari uang dg cara mereka sendiri drpd meminta-minta dijalan.
Duh..
Ane jd kangen Ajo Ramon dan Cendol Duren nih ngebahas Pasar Santa
Page One kalau berkenan ya TS
Sumber image : Google
Berawal dari 1 kedai kopi dan meluas dari mulut ke mulut, yang jelas Pasar Santa yang tadinya udah mati segan hidup tak mau, mulai beranjak hidup lagi. Tadinya kios-kios pasar Santa kurang lebih berisi layaknya pasar-pasar lainnya yaitu pedagang sayur, daging, sembako, tukang jahit, alat tulis, pedagang baju, seragam sekolah, warteg, dll. Sekarang isi dari Pasar Santa adalah kios kios keren anak muda yang berkonsep unik dan menjual produk-produk serta makanan yang gak kalah unik. Tapi masih diselipi oleh beberapa pedagang lama yang masih bertahan.
Disinilah thread ini dimulai gan. Awalnya ane dan pacar ane datang ke Pasar Santa untuk melihat-lihat aja sembari nyari ilmu. Bener sih apa yang ane katakan diparagraf sebelumnya bahwa isi dari Pasar Santa sekarang macem-macem dan setiap kiosnya layak untuk dilihat. Tapi disitu juga terdapat hal-hal yang bikin ane sesek dan sedih gan.
Quote:Masih ada kios-kios pedagang lama yang bertahan dengan dagangan dan kios mereka yang seadanya. Kontras banget dengan kios sebelahnya yang ibarat 180 derajat bedanya. Itu dari sisi kios, belum lagi dari orang-orang yang jaga. Ane dan pacar ane ajak ngobrol salah 1 kios lama yang dihuni seorang ibu paruh baya, dengan alasan mau tanya-tanya harga sewa kalau masih ada kios yang kosong. Nah dari situ ane tau bahwa sekarang 1 kios berukuran 2x2 meter disewakan pertahun sebesar 25-34 juta yang tadinya sebelum "era baru" ini cuma seharga 3 jutaan setahunnya. Dan itu semua sepertinya dipukul rata gan untuk semua kios, jadi untuk para pedagang lama yang gak kuat memperpanjang sewa, otomatis kegusur dan diambil alih oleh pengurus gedung dan disewakan ke orang-orang baru yang udah ngantri.
Sekarang udah kebayang belum gan kalo kios-kios baru yang kebanyakan ada di lantai 2 itu, yang jaga pasti anak muda dengan gaya masa kini? Yak itu 100% bener, belum lagi ditambah dengan teman-temannya yang dateng untuk ngobrol-ngobrol plus antrian-antrian para pembeli yang emang ramai.
Quote:Dan bagaimana dengan pedagang lama? Seperti yang udah ketebak, yang menjaga kios adalah bapak atau ibu paruh baya dan sebagian adalah kakek atau nenek-nenek, boro-boro dengan teman-teman yang datang berkunjung, 1-2 pembeli juga gak kelihatan datang ke kios mereka Gan Ya wong yang dateng kesana itu 90% anak muda semua gimana dagangan sembako, seragam sekolah atau daster mereka mau kebeli?
Para pedagang lama kebanyakan masih bertahan di lantai dasar dan di basement. Saat mau pulang, ane dan pacar ane sempetin keliling-keliling ke basement untuk lihat-lihat kondisi juga. Disitulah ane bertemu dengan kios nenek pedagang beras yang menjadi pendorong ane untuk terciptanya thread ini
Quote:Kios kotor berukuran 2x2 meter itu menjual beras seadanya dan kacamata baca seharga 20-30 ribuan yang udah berdebu Gan, yang ditunggui oleh seorang nenek yang susah jalan karena sakit pengapuran kakinya. Kenapa ane tau soalnya ane dan pacar ane mampir untuk beli kacamata baca itu sekalian ajak ngobrol nenek itu gan.
Quote:Nenek itu cerita kalau dia dan suaminya yang saat itu lagi ga ada di kios, tinggal dan tidur setiap hari di kios itu gan, dengan bantuan gerobak barang untuk mobilisasi. Ane nahan nangis ngeliatnya gan, kios itu gak ada layak-layaknya untuk ditinggalin, beliau juga tidur beralaskan campuran kardus-kardus, papan dan kain-kain yang sudah kotor. Suaminya tidur disebelahnya juga dengan alas yang sama. Rumah mereka sebenernya ada di daerah Bangka-Kemang yang gak jauh-jauh amat dari Pasar Santa, tapi mereka gak kuat bayar listrik, air dan biaya lain tiap bulannya sebesar Rp 600 ribu jadi mereka memilih untuk tinggal di kios mereka
Ane belum tanya lebih lanjut lagi gan berapa uang sewa yang mereka bayar atau kemanakah anak-anak mereka yang seharusnya membantu orang tuanya itu, ane juga lupa foto nenek itu gan, ane sedih banget jadi gak bisa mikir jernih saat itu.
Sekarang ane cuma bisa sharing cerita ini ke Agan dan Aganwati dengan harapan memberi ilmu baru bagi yang baca thread ini dan kalau lagi ke Pasar Santa coba sempetin gan cari kios beras nenek ini, ane gak tau alamat lengkap kios ini, tapi lokasinya ada di lantai basement deket tangga (yang mana ane juga lupa tangga bagian mana). Yang ane inget, kios beras ini deket dengan kedai kopi dapshop yang bertema travel, nah sekitaran situ deh gan pokoknya. Agan mampir aja, bantu dengan beli dagangannya, sukur-sukur kasih uang lebih gak usah kembali gan soalnya ane juga gak enak kalo mau kasih uang gitu aja takut tersinggung. Mungkin kalau ada rezeki kita bisa bantu nenek itu lagi ya gan dan semoga beliau dan suaminya diberikan kebahagian dan keberkahan. Amiinn. (kalau ane ada kesempatan ke Pasar Santa lagi, ane coba foto ya Gan neneknya)
Keadaan ini sebenernya membingungkan, bukan juga salah dari anak-anak muda kreatif yang membuka toko disini karena dengan adanya modernisasi pasar ini kembali ramai, tapi yang menjadi momok adalah harga sewa yang dinaikkan keterlaluan lebih dari 100%. Jika semua berjalan seimbang, harga sewa tetap normal dan masuk akal, maka para pedangang lama dan pedagang baru akan bisa berjalan berdampingan gan.
Pas lagi bikin thread ini ane juga sambil cari-cari referensi, ternyata ada juga pihak-pihak yang sepaham sama ane, jadi bisa dilihat juga ke blog orang ini https://pasarsantablog.wordpress.com/ ane gak kenal sama yang buat tapi mungkin bisa bantu ngejelasin ke Agan dan Aganwati sekalian
Sekian dulu thread ane ya Gan, akan ane update kalau ane ada info baru. Sekali lagi jangan lupa perhatikan sekeliling Agan, mungkin kasus nenek ini cuma 1 dari jutaan yang ada di Indonesia, yang bisa kita bantu marilah kita bantu, minimal dengan beli dagangan mereka dan ajak mereka ngobrol gan karena ane percaya 1 hal kecil sekalipun akan berpengaruh positif bagi kehidupan.
Komeng Kaskuser :
Quote:Original Posted By honeystars ►
Buat nambahin TS aja, kakek-nenek itu ga punya anak gan, mereka hidup disitu bukan karena mereka ga mampu bayar rumah, tali emang di pihak si nenek, udah gamau pergi dari kiosnya itu, alasannya rumah mereka itu ya kiosnya, bukan rumah yg seharusnya mereka tinggali, ini berdasarkan info yang ane dapet dari si kakek, si kakek udah ngebujuk terus buat si nenek pindah dari situ dan tinggal dirumah, tapi nenek gamau, jadi ya bisa dilihat, kios itu layaknya rumah. Tempat tidur beralaskan kardus, ada tv tabung 14", sampai burung peliharaan si kakek ada disitu. Terkesan kumuh memang, tapi pedagang 'baru' tidak diam saja melihat ini, makanya ada suatu gerakan yang namanya #sustainsanta .
p.s. ane pedagang di basement pasar santa, kios ane terletak persis dibelakang kios si kakek-nenek.
Quote:Original Posted By gagatraino ►
wah gan banyak pro kontra nya nih pasar santa, ane langsung googling. Ane kira pasar santa yg biasa ada di socmed itu beda sama pasar santa yang pasar biasa.
Di lain pihak gan, ternyata banyak pedagang kecil yang dirugikan. merasa tidak diuntungkan oleh keramaian yang ada dilantai 2. Sudah ada media yang menyoroti masalah ini gan. Karena ga mungkin ane tampilin semua. ane kasih link berita nya aja ya gan.
di satu sisi banyak pihak yang mendukung sebagai ruang kreatif anak muda untuk berkreasi. Seolah olah pasar santa mempunyai ruh baru.
salah satu yang bahas:
http://ziliun.com/id/articles/fenome...-ruang-kreatif
seribulebih warga jakarta dukung pedagang kecil pasar santa (www.antaranews.com (www.antaranews.com))
harga sewa naik (www.thejakartapost.com (www.thejakartapost.com))
harga sewa kios melonjak (www.tempo.co (www.tempo.co))
dan para pedagang ini udah bikin petisi gan
pedagan ps. santa buat petisi (www.republika.co.id (www.republika.co.id))
pedagang membuat petisi (www.republika.co.id (www.republika.co.id))
dan sudah ada beberapa pihak yang mengadvokasi gan
salah satu nya di sini (thedustysneakers.com)
dan ada petisi nya gan
petisi pasar santa (www.change.org (www.change.org))
gimana ya gan kasian juga gitu pedagang nya. Tapi menurut ane kita juga ga bisa salahin anak muda nya juga. Karena mereka juga sewa gitu. Semoga bisa ketemu jalan yang lebih baik
Page one kalo berkenan gan
Quote:Original Posted By vibey ►
pasarsantablog itu yg nulis pedagang2 & pemilik kios di pasar santa juga gan... mereka juga ga seneng dgn keadaan baru ini, karena ketika mereka masuk mreka punya idealisme utk tumbuh bersama. Salah satu buktinya, bahan baku makanan, perlengkapan dekor, perlengkapan toko/makan dan sebagainya mereka beli dari sesama pedagang, terutama yg di lantai 1 & basement. Kalau butuh apa2, para pemilik kios di atas pertama kali akan cari ke pedagang di bawahnya... Dari sini terbentuk ikatan,
Quote:Original Posted By foghat ►
Gua pas ke santa 3 minggu lalu lg makan di sate padang andalan aj* ra*on jg ngobrol sama penduduk pasar santa "lama" katanya dia udh ga didalem pasar lg (alias ga dagang lagi) karna adanya faktor "penggusuran" secara "halus" oleh pihak pasar jaya tsb.
semoga bapak/ibu penduduk pasar santa "lama" bisa dipermudah rezeki jualannya amiinn..
Quote:Original Posted By satepisang ►
pasar santa itukan awalnya pasar sepi gak ada pengunjung sampai sekelompok orang bikin usaha yg dipromosikan melalui social media, promosi berhasil dan akhirnya banyak yg ikutan jualan disana.
Ayolah yang ngaku #anakpasar dan suka #maindipasar hidupkan kembali pasar yang ada disekitar kalian. Belanja sembako, belanja kebutuhan sehari2 di pasar. Dukung keberadaan pasar sebagai tempat belanja murah dan menghidupi masyarakat kecil.
jangan biarkan pasar santa berubah menjadi layaknya "mall" yang hanya menampung pengusaha dengan modal besar.
ayo dukung petisi #SustainableSanta di
https://www.change.org/p/pak-basuki-...stainablesanta
Quote:Original Posted By boenza ►
Wah gan, kebetulan temen ane juga ada yang buka lapak disana, kebetulan itupun dia hoki bisa sewa dua kios dengan harga cuma 15juta/tahun. Nah dia juga sempet cerita ke ane tentang gerakan yang "melawan" kebijakan pengelola pasar yang meningkatkan harga dengan tidak wajar. Temen ane itu sempet bilang "okelah dengan harga segitu buat lapak gw, tapi buat lapak di bawah ya gak masuk akal. Kasian pedagang2 lama bisa mati. Belum lagi kalo di luar mereka bakal kalah sama mini-market2 itu". Miris gan
Quote:Original Posted By Achonovski22 ►
Bener banget ini yang dibilang TS
Ane kalo abis dari Pancoran emang suka mampir ke Pasta itu, selain Sate Padang Ajo Ramon yg keparat lezat
Ane sempetin buat jajan beberapa kali ke lantai 2
Pernah waktu siang, ane berkeliling dan beberapa toko lama dibawah emang di isi Kakek-Nenek.
Ane sedikit bincang2 sama beberapa, beliau bilang emang 3jt biaya sewa nya. Entah bulanan atau tahunan
Ane sebenernya cuma basa-basi aja krn beliau ngeliatin ane, setelah bincang2 dan liat beliau udh renta.
Ane inget emak druma
Yaudh ane sempetin dh beli obeng, gantungan baju, hanger dan beberapa alat lain.
Nenek itu dibantuin abang2 yg entah anak atau suruhan, Mang Yeni namanya
Nenek itu seakan bosen jaga toko krn sepi pembeli tp gak bisa tinggalin toko krn disitu sumber penghasilan beliau.
Banyak muda-mudi sekarang hny mikirin perut sendiri aja, mungkin sempetin deh bincang2 di lantai 1 biar tau gmna aslinya orang yang dagang di Pasta dari lama.
Sedih bercampur bangga juga sih, Kakek-Nenek msh mau cari uang dg cara mereka sendiri drpd meminta-minta dijalan.
Duh..
Ane jd kangen Ajo Ramon dan Cendol Duren nih ngebahas Pasar Santa
Page One kalau berkenan ya TS
Sumber image : Google
-Booked-
Sedih gan bisa gt yak.
:'(
:'(
Edit ada yg ngbata
Timpang bgt ya gan
semoga mbah nya dikasih rejeki yg banyak
Ah agan lebay, udah pernah ngopi di abcd belum?, ga serame di foto juga keles
Itu foto rame waktu lagi ada acara reuni barista
Itu foto rame waktu lagi ada acara reuni barista
Quote:Original Posted By ms.mask ►
Ah agan lebay, udah pernah ngopi di abcd belum?, ga serame di foto juga keles
Itu foto rame waktu lagi ada acara reuni barista
Cuma lewatin doang ane Gan, gak ngopi disana. Tapi kemarin banget ane abis dari sana sih rasanya udah rame pisan gan terutama yang lante 2, agak desek-desakan jalan dilorong mirip kaya di foto. Kalo lantai bawahnya sih sepi gak serame atas emang
Ah agan lebay, udah pernah ngopi di abcd belum?, ga serame di foto juga keles
Itu foto rame waktu lagi ada acara reuni barista
Cuma lewatin doang ane Gan, gak ngopi disana. Tapi kemarin banget ane abis dari sana sih rasanya udah rame pisan gan terutama yang lante 2, agak desek-desakan jalan dilorong mirip kaya di foto. Kalo lantai bawahnya sih sepi gak serame atas emang
Nice share gan Semoga yang terbaik ya buat semua pihak.
Bener gan, ane juga baru-baru ini kesana, busettt rame banget kios kecil tapi yang ngantri sampe udah kaya uler. Gerah banget lagi ya gan disana *manja*
udah lama ga k pasar santa, kalo ada waktu coba mampir sekalian katanya jadi tempat nongkrong anak2 muda.
lagi2 orang kecil yg dikorbanin
serius Gan 25-34 juta? itu harga baru taun ini ya?
dapet info dari temen ane yang buka kios taun lalu sewanya 5 jutaan setahun
mohon pencerahannya gan
dapet info dari temen ane yang buka kios taun lalu sewanya 5 jutaan setahun
mohon pencerahannya gan
salut sm ente yg bisa melihat pasar santa sekarang dri sudut pandang yg berbeda dri kebanyakan orang
miris sih gan.
mungkin kalo ada owner dr kios2 hip di lantai 2 yg baca trit ini mreka bisa bantu keberlangsungan pedagang2 yang makin hilang pelanggan. dengan melangsungkan hal sejenis CSR (Corporate Social Responsibility) *hanya saja mungkin skalanya lebih kecil*
jgn cuma jago ngeruk lahan, harus inget tanggung jwab skitarnya juga kan.
mungkin kalo ada owner dr kios2 hip di lantai 2 yg baca trit ini mreka bisa bantu keberlangsungan pedagang2 yang makin hilang pelanggan. dengan melangsungkan hal sejenis CSR (Corporate Social Responsibility) *hanya saja mungkin skalanya lebih kecil*
jgn cuma jago ngeruk lahan, harus inget tanggung jwab skitarnya juga kan.
yg boneng gan
Quote:Original Posted By thedominator ►
serius Gan 25-34 juta? itu harga baru taun ini ya?
dapet info dari temen ane yang buka kios taun lalu sewanya 5 jutaan setahun
mohon pencerahannya gan
Iya gan, ane tanya langsung sm yang punya lapak. Temen ane tahun lalu malah masih dapet 3 jutaan gan
serius Gan 25-34 juta? itu harga baru taun ini ya?
dapet info dari temen ane yang buka kios taun lalu sewanya 5 jutaan setahun
mohon pencerahannya gan
Iya gan, ane tanya langsung sm yang punya lapak. Temen ane tahun lalu malah masih dapet 3 jutaan gan
wah pasar santa.
baru tau ane.
buset mahal juga ya sewanya.
baru tau ane.
buset mahal juga ya sewanya.
Dulu sekitar taun 2012 ane ngantor samping persis pasar santa gan. Dulu itu pasar sepi banget. Lt 2 cuma diisi ama tukang jahit plus warung2 makan sederhana. Ane aja kaget skrg itu pasar tiba2 jd terkenal di kalangan anak muda. Ya bagus sih sbnrnya pasar santa jd terkenal. Yg seperti yg agan bilang tadi, tidak semua pedagang merasakan peningkatan apalagi klo ternyata harga sewa kios tiba2 melonjak gitu :sad
Alangkah baiknya sih bahan makanan di kios anak muda beli di kios orang tua
Saling menguntungkan toh?
Kalo mslh sewa yg mahal, kenapa ga mereka sewain aja kiosnya ke pihak ketiga drpd berat bayar sewanya
Via: Kaskus.co.id
Saling menguntungkan toh?
Kalo mslh sewa yg mahal, kenapa ga mereka sewain aja kiosnya ke pihak ketiga drpd berat bayar sewanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar