(www.kaskus.co.id)
Quote:SELAMAT DATANG DI TRIT ANE YG SEDERHANA
Quote: INSYAALLAH NO REPOST, SILAHKAN CEK REPOST
Quote:Prakata dari TS
Quote:Hebat dan luar biasa...mungkin dua kata ini cukup mewakilkan sosok seorang bapak berikut ini gansis...bagaimana tidak...seorang bapak dgn profesi tukang tambal ban menempuh kuliah dgn biaya sendiri...juga pernah nyambi ngajar...trus kuliah S2 juga pake biaya sendiri...dan sekarang jadi kepala sekolah di sebuah SLB juga lagi ngejar S3 gansis...semoga bisa jadi motivasi kita semua gansis agar tetap semangat mencari ilmu...meski tidak melalui bangku kuliah gansis...ilmu bisa didapat dari mana saja gansis...ayo tetep semangat
Quote:Kadiyono, Tukang Tambal Ban yang Kejar Gelar Doktor
Quote:
Sumber Gambar : brilio.net
Quote:Sekilas tidak ada yang istimewa dari penampilannya. Rambut berantakan, kaos lusuh dan tangan menghitam serta peluh mengucur terlihat dari sosok bapak yang sibuk menambal ban tersebut.
Dialah Kadiyono (46) seorang tukang tambal ban dari Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah. Lapak kecilnya yang berisi peralatan tambal dan kompresor tua yang berada di Jalan Pemuda memang tidak berbeda dengan lapak milik tukang tambal ban lainnya.
Namun siapa sangka. Dibalik rambut acak-acakannya tersimpan otak yang cerdas. Walau hanya seorang tukang tambal ban, Kadiyono adalah lulusan pascasarjana dengan gelar Master Komunikasi.
Luar biasanya Kadiyono bukan berasal dari keluarga berada. Sejak kecil dia sudah terbiasa kerja keras membantu kedua orangtuanya. Berbeda dengan teman-temannya, Kadiyono kecil sepulang sekolah tidak bermain seperti anak lelaki pada umumnya. Dia membantu di lapak kecil ayahnya untuk menambal ban.
"Biaya kuliah S1 saya itu 100 persen murni dari menabung sebagai tukang tambal ban sejak zaman sekolah," ujarnya kepada brilio.net Rabu (12/5).
Kadiyono mendapatkan gelar Stratra-1 nya setelah menyelesaikan kuliahnya di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, Semarang. Gelar tersebut tidak dia dapatkan dengan mudah. Kadiyono mengisahkan pahitnya masa-masa berjuang di perguruan tinggi tersebut.
Dia harus menempuh perjalanan dari rumah ke kampusnya yang berjarak 35 kilometer, sehingga dia harus menempuh pulang pergi sejauh 70 kilometer setiap harinya. Dengan modal motor Bentley tua menjalani hari-harinya tersebut dengan tekad untuk mengubah nasib.
Penghasilannya dari menambal ban tersebut tersebut pula harus dibagi untuk biaya kuliah dan rumah tangga karena pada saat itu Kadiyono sudah menikah. Keadaan ekonomi yang tidak stabil tersebut membuat Kadiyono memutuskan untuk cuti kuliah untuk beberapa tahun.
Setelah ekonominya dirasa membaik, Kadiyono memutuskan untuk kembali ke bangku kuliah pada tahun 2000 dan berhasil di wisuda pada tahun 2001 setelah selama 11 tahun masa studinya yang diselingi cuti.
"Walaupun mungkin saat itu saya mahasiswa paling tua sendiri ya nggak apa-apa, masak mau maju kok malu," ujar bapak tiga anak tersebut
Usai lulus dari S1, Kadiyono sebenarnya ingin langsung melanjutkan S2. Namun, lagi-lagi tersandung kendala biaya. Sembari menabung dan kembali menjalani usahanya sebagai tukang tambal ban, Kadiyono diterima sebagai guru di SD Muhammadiyah Boja. Setelah dua tahun, Tuhan menjawab doanya. Kadiyono mendapat uang tunjangan sertifikasi guru sebesar Rp 17 juta. Dana tersebutlah yang dia gunakan untuk melanjutkan studi S2 di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Kadiyono sengaja mengambil kelas karyawan yang kuliahnya pada hari Sabtu dan Minggu saja, sehingga dia tetap bisa menjalankan tugasnya sebagai guru dan tentu saja sebagai tukang tambal ban.
Saat ini pria yang telah bergelar Master tersebut menjalani hari-harinya sebagai kepala sekolah di Sekolah Luar Biasa Surya di Limbangan, Boja. Semua kegiatan tersebut dilakukannya tanpa meninggalkan pekerjaan yang telah membesarkannya yaitu tukang tambal ban. "Saat ini saya lagi berusaha cari beasiswa untuk kuliah S3, doakan ya!" pungkasnya. Sumber (www.brilio.net)
Quote:Kadiyono Juga Abdikan Diri di SLB
Quote:
Sumber Gambar : brilio.net
Quote:Di tengah maraknya pemberitaan menurunnya minat menjadi kepala sekolah apalagi di sekolah berkebutuhan khusus, Kadiyono (46), tampil sebagai pembeda. Dia malah dengan senang hati menjadi kepala sekolah di salah satu sekolah luar biasa (SLB) di Kendal, Jawa Tengah.
Kadiyono mengaku, menjadi kepala sekolah SLB tersebut adalah bentuk pengabdiannya terhadap dunia pendidikan. Baginya anak berkebutuhan khusus juga perlu mendapatkan pendidikan
"Kita nggak boleh membeda-bedakan. Mereka juga berhak mendapat pendidikan. Walau memang untuk praktiknya lebih susah dan kami para pengajar dituntut untuk lebih sabar menghadapi mereka," ujarnya kepada brilio.net Rabu (12/5).
Setiap harinya Kadiyono harus dihadapkan dengan berbagai macam anak dengan Kebutuhan khusus. Tapi semua itu dijalaninya dengan ikhlas dan senang hati tanpa ada beban walau tanggungan perkerjaannya sudah banyak.
"Mengajar anak-anak yang autis, tuna netra, down syndrome, tuna daksa, grahita, tuna wicara, tuna rungu harus sabar. Saya anggap mereka anak sendiri. Saya kadang terharu sampai menangis melihat penderitaan mereka," katanya lagi.
Kadiyono juga sering mendampingi anak-anak SLB tersebut dalam ajang kreativitas untuk meningkatkan kemampuan dan kecerdasan serta memotivasi anak-anak tersebut. Harapannya suatu saat nanti SLB yang dipimpinnya tersebut dapat semakin maju dan dapat membantu banyak anak berkebutuhan khusus. Sumber (www.brilio.net)
Quote:Kadiyono, Tukang Tambal Ban Lulusan S2
Quote:
Kadiyono, tukang tambal ban lulusan S2 (VIVA.co.id/Dody Handoko)
Quote:Kota Boja adalah kota kecamatan di kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kota yang berhawa sejuk itu dapat dilalui dari kota Semarang ke arah selatan kira-kira 25 kilometer.
Di Jalan Pemuda, sekitar 1 kilometer setelah masuk Kota Semarang, di sebelah kanan jalan terdapat tukang tambal ban bernama Kadiyono. Lapak tambal bannya hanya bedeng sederhana di pinggir jalan. Di depan yang terlihat sebuah kompresor tua.
Sepintas tak ada yang istimewa dari sosok tambal ban berbadan bogel dengan rambut acak-acakan. Dia mengenakan kaos lusuh. Namun ketika ngobrol panjang lebar baru terlihat hal yang berbeda dari seorang tambal ban itu.
Bapak tiga anak ini ternyata lulusan program pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo. Sebelumnya, dia memperoleh gelar sarjana Strata-1 dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang.
Saat ini pun dia tercatat sebagai tutor di Universitas Terbuka Semarang. “Saya dari kecil sudah jadi tukang tambal ban, membantu ayah," kata Kadiyono kepada VIVA.co.id.
Dia mengaku, usaha tambal ban inilah membuat dia bisa bersekolah hingga S2. "Saya bisa kuliah 100 persen, biayanya dari hasil tambal ban," katanya.
"Walau kuliah saya di STIK pernah terputus, namun akhirnya lulus setelah 11 tahun dari tahun 1990-2001,” ujar Kadiyono sambil menerawang.
Kadiyono mengisahkan pahitnya berjuang di bangku perguruan tinggi. Ia harus membagi waktu antara menambal ban dan kuliah. Apalagi jarak rumahnya dan kampus STIK sekitar 35 kilometer, berarti setiap hari dia harus menempuh jarak pulang pergi 70 km. Saat itu ia punya motor Bentley tua, yang menemaninya ke kampus. Meski biaya pas-pas an, ia bertekad ingin mengubah nasib lebih baik.
Meski dengan modal semangat baja, ia sempat pontang-panting ketika menikah. Penghasilannya harus dipecah menjadi dua, antara kuliah dan rumah tangga.
Karena hasil menambal hanya sekitar Rp50 ribu tiap hari membuatnya limbung. Ia akhirnya memutuskan untuk cuti kuliah dulu beberapa tahun.
Setelah merasa keuangannya membaik pada 2000 ia melanjutkan kuliah. Ia berhasil wisuda pada 2001, setelah 11 tahun. Kadiyono tukang tambal ban resmi sarjana.
Usai berhasil meraih gelar sarjana, dia ingin kuliah S2, namun biaya tak ada. Keinginannya itu dipendam sambil menjadi guru di SD Muhamadiyah Boja. Keberuntungan rupanya berpihak padanya, ia mendapat tunjangan sertifikasi guru selama 2 tahun sebesar Rp17 juta.
Pucuk dicinta ulam tiba, demikian kata pepatah. Dana itu ia gunakan untuk kuliah S2 di UMS kelas karyawan, yang masuk hari Sabtu-Minggu.
Di sela-sela kuliah, ia diminta menjadi kepala sekolah SLB Surya di Limbangan, Boja. Meski bayaran tidak seberapa, hanya Rp300-400 ribu, dia menjalani dengan tulus.
”Mengajar anak-anak yang autis, tuna netra, down syndrome, tuna daksa, grahita, tuna wicara, tuna rungu harus sabar. Saya anggap mereka anak sendiri. Saya kadang terharu sampai menangis melihat penderitaan mereka,” katanya, lirih.
Kini gelar sarjana S2 telah digenggam, Kadiyono masih punya keinginan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, yakni doktor. Namun ia terbentur biaya kuliah yang mahal.
“Saya sudah coba mencari beasiswa tapi belum berhasil. Saya juga telah mencoba mendaftar menjadi dosen di beberapa Perguruan tinggi tapi ditolak alasannya karena usia sudah 46 tahun,” ujarnya. Sumber (nasional.news.viva.co.id)
Quote:
Sumber Gambar : berita.suaramerdeka.com
Quote:
Sumber Gambar : radarpekalonganonline.com
Quote:Wah...ane benar-benar salut sama bapak yg satu ini...meski berprofesi sbg tukang tambal ban...semangat utk menempuh pendidikan tetap ada...teruslah berjuang pak...semoga impian gelar doktor dapat tercapai...amin
Quote:JIKA TRIT INI BAGUS DAN BERMUTU...BANTU REKOMENDASI HOT THREAD (docs.google.com) YA GAN...BIAR BANYAK KASKUSER YANG IKUT AMBIL MANFAAT DARI TRIT INI...
Quote:Mampir ke trit ane yg lain:
Quote:TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA
NANTIKAN TRIT ANE BERIKUTNYA
Quote:SELAMAT DATANG DI TRIT ANE YG SEDERHANA
Quote: INSYAALLAH NO REPOST, SILAHKAN CEK REPOST
Spoiler for Cek Repost:
Quote:Prakata dari TS
Quote:Hebat dan luar biasa...mungkin dua kata ini cukup mewakilkan sosok seorang bapak berikut ini gansis...bagaimana tidak...seorang bapak dgn profesi tukang tambal ban menempuh kuliah dgn biaya sendiri...juga pernah nyambi ngajar...trus kuliah S2 juga pake biaya sendiri...dan sekarang jadi kepala sekolah di sebuah SLB juga lagi ngejar S3 gansis...semoga bisa jadi motivasi kita semua gansis agar tetap semangat mencari ilmu...meski tidak melalui bangku kuliah gansis...ilmu bisa didapat dari mana saja gansis...ayo tetep semangat
Quote:Kadiyono, Tukang Tambal Ban yang Kejar Gelar Doktor
Quote:
Sumber Gambar : brilio.net
Quote:Sekilas tidak ada yang istimewa dari penampilannya. Rambut berantakan, kaos lusuh dan tangan menghitam serta peluh mengucur terlihat dari sosok bapak yang sibuk menambal ban tersebut.
Dialah Kadiyono (46) seorang tukang tambal ban dari Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah. Lapak kecilnya yang berisi peralatan tambal dan kompresor tua yang berada di Jalan Pemuda memang tidak berbeda dengan lapak milik tukang tambal ban lainnya.
Namun siapa sangka. Dibalik rambut acak-acakannya tersimpan otak yang cerdas. Walau hanya seorang tukang tambal ban, Kadiyono adalah lulusan pascasarjana dengan gelar Master Komunikasi.
Luar biasanya Kadiyono bukan berasal dari keluarga berada. Sejak kecil dia sudah terbiasa kerja keras membantu kedua orangtuanya. Berbeda dengan teman-temannya, Kadiyono kecil sepulang sekolah tidak bermain seperti anak lelaki pada umumnya. Dia membantu di lapak kecil ayahnya untuk menambal ban.
"Biaya kuliah S1 saya itu 100 persen murni dari menabung sebagai tukang tambal ban sejak zaman sekolah," ujarnya kepada brilio.net Rabu (12/5).
Kadiyono mendapatkan gelar Stratra-1 nya setelah menyelesaikan kuliahnya di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, Semarang. Gelar tersebut tidak dia dapatkan dengan mudah. Kadiyono mengisahkan pahitnya masa-masa berjuang di perguruan tinggi tersebut.
Dia harus menempuh perjalanan dari rumah ke kampusnya yang berjarak 35 kilometer, sehingga dia harus menempuh pulang pergi sejauh 70 kilometer setiap harinya. Dengan modal motor Bentley tua menjalani hari-harinya tersebut dengan tekad untuk mengubah nasib.
Penghasilannya dari menambal ban tersebut tersebut pula harus dibagi untuk biaya kuliah dan rumah tangga karena pada saat itu Kadiyono sudah menikah. Keadaan ekonomi yang tidak stabil tersebut membuat Kadiyono memutuskan untuk cuti kuliah untuk beberapa tahun.
Setelah ekonominya dirasa membaik, Kadiyono memutuskan untuk kembali ke bangku kuliah pada tahun 2000 dan berhasil di wisuda pada tahun 2001 setelah selama 11 tahun masa studinya yang diselingi cuti.
"Walaupun mungkin saat itu saya mahasiswa paling tua sendiri ya nggak apa-apa, masak mau maju kok malu," ujar bapak tiga anak tersebut
Usai lulus dari S1, Kadiyono sebenarnya ingin langsung melanjutkan S2. Namun, lagi-lagi tersandung kendala biaya. Sembari menabung dan kembali menjalani usahanya sebagai tukang tambal ban, Kadiyono diterima sebagai guru di SD Muhammadiyah Boja. Setelah dua tahun, Tuhan menjawab doanya. Kadiyono mendapat uang tunjangan sertifikasi guru sebesar Rp 17 juta. Dana tersebutlah yang dia gunakan untuk melanjutkan studi S2 di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Kadiyono sengaja mengambil kelas karyawan yang kuliahnya pada hari Sabtu dan Minggu saja, sehingga dia tetap bisa menjalankan tugasnya sebagai guru dan tentu saja sebagai tukang tambal ban.
Saat ini pria yang telah bergelar Master tersebut menjalani hari-harinya sebagai kepala sekolah di Sekolah Luar Biasa Surya di Limbangan, Boja. Semua kegiatan tersebut dilakukannya tanpa meninggalkan pekerjaan yang telah membesarkannya yaitu tukang tambal ban. "Saat ini saya lagi berusaha cari beasiswa untuk kuliah S3, doakan ya!" pungkasnya. Sumber (www.brilio.net)
Quote:Kadiyono Juga Abdikan Diri di SLB
Quote:
Sumber Gambar : brilio.net
Quote:Di tengah maraknya pemberitaan menurunnya minat menjadi kepala sekolah apalagi di sekolah berkebutuhan khusus, Kadiyono (46), tampil sebagai pembeda. Dia malah dengan senang hati menjadi kepala sekolah di salah satu sekolah luar biasa (SLB) di Kendal, Jawa Tengah.
Kadiyono mengaku, menjadi kepala sekolah SLB tersebut adalah bentuk pengabdiannya terhadap dunia pendidikan. Baginya anak berkebutuhan khusus juga perlu mendapatkan pendidikan
"Kita nggak boleh membeda-bedakan. Mereka juga berhak mendapat pendidikan. Walau memang untuk praktiknya lebih susah dan kami para pengajar dituntut untuk lebih sabar menghadapi mereka," ujarnya kepada brilio.net Rabu (12/5).
Setiap harinya Kadiyono harus dihadapkan dengan berbagai macam anak dengan Kebutuhan khusus. Tapi semua itu dijalaninya dengan ikhlas dan senang hati tanpa ada beban walau tanggungan perkerjaannya sudah banyak.
"Mengajar anak-anak yang autis, tuna netra, down syndrome, tuna daksa, grahita, tuna wicara, tuna rungu harus sabar. Saya anggap mereka anak sendiri. Saya kadang terharu sampai menangis melihat penderitaan mereka," katanya lagi.
Kadiyono juga sering mendampingi anak-anak SLB tersebut dalam ajang kreativitas untuk meningkatkan kemampuan dan kecerdasan serta memotivasi anak-anak tersebut. Harapannya suatu saat nanti SLB yang dipimpinnya tersebut dapat semakin maju dan dapat membantu banyak anak berkebutuhan khusus. Sumber (www.brilio.net)
Quote:Kadiyono, Tukang Tambal Ban Lulusan S2
Quote:
Kadiyono, tukang tambal ban lulusan S2 (VIVA.co.id/Dody Handoko)
Quote:Kota Boja adalah kota kecamatan di kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kota yang berhawa sejuk itu dapat dilalui dari kota Semarang ke arah selatan kira-kira 25 kilometer.
Di Jalan Pemuda, sekitar 1 kilometer setelah masuk Kota Semarang, di sebelah kanan jalan terdapat tukang tambal ban bernama Kadiyono. Lapak tambal bannya hanya bedeng sederhana di pinggir jalan. Di depan yang terlihat sebuah kompresor tua.
Sepintas tak ada yang istimewa dari sosok tambal ban berbadan bogel dengan rambut acak-acakan. Dia mengenakan kaos lusuh. Namun ketika ngobrol panjang lebar baru terlihat hal yang berbeda dari seorang tambal ban itu.
Bapak tiga anak ini ternyata lulusan program pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo. Sebelumnya, dia memperoleh gelar sarjana Strata-1 dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang.
Saat ini pun dia tercatat sebagai tutor di Universitas Terbuka Semarang. “Saya dari kecil sudah jadi tukang tambal ban, membantu ayah," kata Kadiyono kepada VIVA.co.id.
Dia mengaku, usaha tambal ban inilah membuat dia bisa bersekolah hingga S2. "Saya bisa kuliah 100 persen, biayanya dari hasil tambal ban," katanya.
"Walau kuliah saya di STIK pernah terputus, namun akhirnya lulus setelah 11 tahun dari tahun 1990-2001,” ujar Kadiyono sambil menerawang.
Kadiyono mengisahkan pahitnya berjuang di bangku perguruan tinggi. Ia harus membagi waktu antara menambal ban dan kuliah. Apalagi jarak rumahnya dan kampus STIK sekitar 35 kilometer, berarti setiap hari dia harus menempuh jarak pulang pergi 70 km. Saat itu ia punya motor Bentley tua, yang menemaninya ke kampus. Meski biaya pas-pas an, ia bertekad ingin mengubah nasib lebih baik.
Meski dengan modal semangat baja, ia sempat pontang-panting ketika menikah. Penghasilannya harus dipecah menjadi dua, antara kuliah dan rumah tangga.
Karena hasil menambal hanya sekitar Rp50 ribu tiap hari membuatnya limbung. Ia akhirnya memutuskan untuk cuti kuliah dulu beberapa tahun.
Setelah merasa keuangannya membaik pada 2000 ia melanjutkan kuliah. Ia berhasil wisuda pada 2001, setelah 11 tahun. Kadiyono tukang tambal ban resmi sarjana.
Usai berhasil meraih gelar sarjana, dia ingin kuliah S2, namun biaya tak ada. Keinginannya itu dipendam sambil menjadi guru di SD Muhamadiyah Boja. Keberuntungan rupanya berpihak padanya, ia mendapat tunjangan sertifikasi guru selama 2 tahun sebesar Rp17 juta.
Pucuk dicinta ulam tiba, demikian kata pepatah. Dana itu ia gunakan untuk kuliah S2 di UMS kelas karyawan, yang masuk hari Sabtu-Minggu.
Di sela-sela kuliah, ia diminta menjadi kepala sekolah SLB Surya di Limbangan, Boja. Meski bayaran tidak seberapa, hanya Rp300-400 ribu, dia menjalani dengan tulus.
”Mengajar anak-anak yang autis, tuna netra, down syndrome, tuna daksa, grahita, tuna wicara, tuna rungu harus sabar. Saya anggap mereka anak sendiri. Saya kadang terharu sampai menangis melihat penderitaan mereka,” katanya, lirih.
Kini gelar sarjana S2 telah digenggam, Kadiyono masih punya keinginan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, yakni doktor. Namun ia terbentur biaya kuliah yang mahal.
“Saya sudah coba mencari beasiswa tapi belum berhasil. Saya juga telah mencoba mendaftar menjadi dosen di beberapa Perguruan tinggi tapi ditolak alasannya karena usia sudah 46 tahun,” ujarnya. Sumber (nasional.news.viva.co.id)
Quote:
Sumber Gambar : berita.suaramerdeka.com
Quote:
Sumber Gambar : radarpekalonganonline.com
Quote:Wah...ane benar-benar salut sama bapak yg satu ini...meski berprofesi sbg tukang tambal ban...semangat utk menempuh pendidikan tetap ada...teruslah berjuang pak...semoga impian gelar doktor dapat tercapai...amin
Quote:JIKA TRIT INI BAGUS DAN BERMUTU...BANTU REKOMENDASI HOT THREAD (docs.google.com) YA GAN...BIAR BANYAK KASKUSER YANG IKUT AMBIL MANFAAT DARI TRIT INI...
Quote:Mampir ke trit ane yg lain:
Spoiler for Trit ane yg lain:
Jackie Chan dan Aamir Khan Bakal Bermain dalam Satu Film Gansis! (www.kaskus.co.id)
5 Pekerjaan Paling Kesepian Di Dunia (www.kaskus.co.id)
Foto Langka Bung Karno ini Memiliki Banyak Arti (www.kaskus.co.id)
Lukisan Ini Dibuat dengan Menggunakan Mesin Ketik Tua (www.kaskus.co.id)
[Koplak Gan!] Pria Ini Jadi Buron karena Angkut Mobil Pakai Motor (www.kaskus.co.id)
[Ngeri Gan!] Virus Baru ini Hancurkan Komputer Saat Terdeteksi! (www.kaskus.co.id)
Terobsesi Jadi Hulk, Pria Ini Suntik Tubuhnya Dengan Cairan Berbahaya (www.kaskus.co.id)
Nyata! Sebuah Mobil Sanggup Membelah Diri (www.kaskus.co.id)
Penampakan "Kuburan" Mobil Klasik di Berbagai Negara (www.kaskus.co.id)
Kisah Mumi Curian Berakhir di Tempat Sampah (www.kaskus.co.id)
'BILU MELA', Animasi Indonesia Siap Bersaing di Internasional (www.kaskus.co.id)
Maskot Android Kencingi Logo Apple Nongol di Google Maps (www.kaskus.co.id)
Kontingen Garuda Juara Satu Lomba Menembak Unifil di Lebanon (www.kaskus.co.id)
Ini Dia 10 Aplikasi Penghasil Uang Secara Gratis (www.kaskus.co.id)
Robot Humanoid Mulai Bekerja di Toserba Jepang (www.kaskus.co.id)
Video Heboh Para TKI Indonesia Hancurkan Gadget Mahal Miliknya (www.kaskus.co.id)
Mini Racing Adventures, Game Anak Bangsa yang Berhasil Mendunia (www.kaskus.co.id)
10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia (www.kaskus.co.id)
Kumpulan Graffiti yang akan Membuat Anda Sadar Arti Lingkungan (www.kaskus.co.id)
Kenali Lebih Dekat Penyebab dan Gejala Buta Warna (www.kaskus.co.id)
10 Lukisan Yang Bisa Mempermainkan Mata Dan Pikiran Anda (www.kaskus.co.id)
Cerita Personel Band Kotak Didapuk Untuk Isi Soundtrack Serial Anak Boboiboy (www.kaskus.co.id)
10 Makhluk Dasar Laut yang Membuat Anda Kagum (www.kaskus.co.id)
Kisah Nyata 5 Hewan Paling Setia pada Majikannya di Dunia (www.kaskus.co.id)
5 Hal Unik yang Hanya ada pada Tukang Parkir Indonesia (www.kaskus.co.id)
9 Senjata Canggih Terbaru Paling Mematikan di Dunia Saat ini (www.kaskus.co.id)
Turtle Taxi, Inilah Layanan Taksi Paling Lambat di Dunia (www.kaskus.co.id)
Bencana Wahana Permainan Terburuk Dalam Sejarah (www.kaskus.co.id)
Kurusetra, Game Perang Baratayuda Karya Anak Bangsa (www.kaskus.co.id)
[Alamak] Komputer Terkecil Di Dunia Hanya Sebesar Bulir Beras (www.kaskus.co.id)
[WOW] Rekor Dunia Ibu Melahirkan Anak Terbanyak (www.kaskus.co.id)
[ALAMAK] Layang-layang Sepanjang 6 Km Pecahkan Rekor Dunia (www.kaskus.co.id)
Lima Kisah Orang Paling Lama Terapung di Lautan (www.kaskus.co.id)
Bisnis Cokelat Bikin Mahasiswi Ini Jadi Jutawan (www.kaskus.co.id)
10 Ide Teknologi Aneh dan Gila Pada Perang Dunia ke 2 yang Gagal Total (www.kaskus.co.id)
Hueso, Restoran Unik Terbuat Dari 1.000 Tulang Hewan (www.kaskus.co.id)
Negara Pemilik Teknologi Rudal Tercanggih dan Terbaik di Dunia (www.kaskus.co.id)
[INFO UNIK] Warga ini Bangun Rumah Dengan Pondasi Ban Bekas (www.kaskus.co.id)
5 Pekerjaan Paling Kesepian Di Dunia (www.kaskus.co.id)
Foto Langka Bung Karno ini Memiliki Banyak Arti (www.kaskus.co.id)
Lukisan Ini Dibuat dengan Menggunakan Mesin Ketik Tua (www.kaskus.co.id)
[Koplak Gan!] Pria Ini Jadi Buron karena Angkut Mobil Pakai Motor (www.kaskus.co.id)
[Ngeri Gan!] Virus Baru ini Hancurkan Komputer Saat Terdeteksi! (www.kaskus.co.id)
Terobsesi Jadi Hulk, Pria Ini Suntik Tubuhnya Dengan Cairan Berbahaya (www.kaskus.co.id)
Nyata! Sebuah Mobil Sanggup Membelah Diri (www.kaskus.co.id)
Penampakan "Kuburan" Mobil Klasik di Berbagai Negara (www.kaskus.co.id)
Kisah Mumi Curian Berakhir di Tempat Sampah (www.kaskus.co.id)
'BILU MELA', Animasi Indonesia Siap Bersaing di Internasional (www.kaskus.co.id)
Maskot Android Kencingi Logo Apple Nongol di Google Maps (www.kaskus.co.id)
Kontingen Garuda Juara Satu Lomba Menembak Unifil di Lebanon (www.kaskus.co.id)
Ini Dia 10 Aplikasi Penghasil Uang Secara Gratis (www.kaskus.co.id)
Robot Humanoid Mulai Bekerja di Toserba Jepang (www.kaskus.co.id)
Video Heboh Para TKI Indonesia Hancurkan Gadget Mahal Miliknya (www.kaskus.co.id)
Mini Racing Adventures, Game Anak Bangsa yang Berhasil Mendunia (www.kaskus.co.id)
10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia (www.kaskus.co.id)
Kumpulan Graffiti yang akan Membuat Anda Sadar Arti Lingkungan (www.kaskus.co.id)
Kenali Lebih Dekat Penyebab dan Gejala Buta Warna (www.kaskus.co.id)
10 Lukisan Yang Bisa Mempermainkan Mata Dan Pikiran Anda (www.kaskus.co.id)
Cerita Personel Band Kotak Didapuk Untuk Isi Soundtrack Serial Anak Boboiboy (www.kaskus.co.id)
10 Makhluk Dasar Laut yang Membuat Anda Kagum (www.kaskus.co.id)
Kisah Nyata 5 Hewan Paling Setia pada Majikannya di Dunia (www.kaskus.co.id)
5 Hal Unik yang Hanya ada pada Tukang Parkir Indonesia (www.kaskus.co.id)
9 Senjata Canggih Terbaru Paling Mematikan di Dunia Saat ini (www.kaskus.co.id)
Turtle Taxi, Inilah Layanan Taksi Paling Lambat di Dunia (www.kaskus.co.id)
Bencana Wahana Permainan Terburuk Dalam Sejarah (www.kaskus.co.id)
Kurusetra, Game Perang Baratayuda Karya Anak Bangsa (www.kaskus.co.id)
[Alamak] Komputer Terkecil Di Dunia Hanya Sebesar Bulir Beras (www.kaskus.co.id)
[WOW] Rekor Dunia Ibu Melahirkan Anak Terbanyak (www.kaskus.co.id)
[ALAMAK] Layang-layang Sepanjang 6 Km Pecahkan Rekor Dunia (www.kaskus.co.id)
Lima Kisah Orang Paling Lama Terapung di Lautan (www.kaskus.co.id)
Bisnis Cokelat Bikin Mahasiswi Ini Jadi Jutawan (www.kaskus.co.id)
10 Ide Teknologi Aneh dan Gila Pada Perang Dunia ke 2 yang Gagal Total (www.kaskus.co.id)
Hueso, Restoran Unik Terbuat Dari 1.000 Tulang Hewan (www.kaskus.co.id)
Negara Pemilik Teknologi Rudal Tercanggih dan Terbaik di Dunia (www.kaskus.co.id)
[INFO UNIK] Warga ini Bangun Rumah Dengan Pondasi Ban Bekas (www.kaskus.co.id)
Quote:TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA
NANTIKAN TRIT ANE BERIKUTNYA
Quote:Komentar Kaskuser
Quote:Original Posted By zers ►
Ane ada usaha tambal ban sma bengkel yg ane percayakan ke penduduk skitar komplek ane.
Modalnya hanya spirtus 4rb sma lem karet 20rb bsa utk nambal ratusan ban.
1 motor nambal 10rb, sehari dr jam 7 pagi sampai 10 malam bsa minimal 10 motor dgn modal hanya 1btl spirtus sehsrga 4rb. Dpt 100rb dipotong 4rb total 96rb.
Nah yg gaji UMR kalah kan?
Don't judge book by cover.
Quote:Original Posted By MarieScarlett ►
Umur gak menjadi sesuatu yang mematahkan semangat hidup seseorang gann..!
Padahal umurnya udah paruh baya itu, pekerjaan nyaris mustahil.
Tapi ane jadi superrrr saluuuttt, soalnya berani kejar mimpi nya.
Padahal klo dah usia segitu, yg ada pikiran negatif lbh bnyak....
saluttttt......
Quote:Original Posted By summerlvp ►
kebanyakan orang tua dan orang kebanyakan membuat semacam stigma. semakin tinggi pendidikanmu, semakin tinggi pula karir/penghasilanmu. pendidikan=uang. banyak pula karena seorang bertitle tidak mendapatkan pekerjaan maka melekatlah pandangan "ngapain sekolah tinggi-tinggi??" ga salah karena memang kebanyakan membuat kualifikasi pekerjaan dengan pendidikan akademis bukan dari skill dan keahlian. maaf kalo oot
Quote:Original Posted By Beruktrendy ►
mengapa beliau tidak menggunakan ilmunya untuk membuat sesuatu "yang lebih" dari kerjaan seorang tambal ban ? ya seburuk-buruknya misalkan menjadi pengusaha sekaligus pemilik bengkel tambal ban yang membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Kalau beliau menggunakan ilmunya sebaik mungkin, sekolah yang dipimpinnya pasti akan lebih baik dari segi dananya "IMHO". Jadi buat apalah gelar tinggi tinggi . Mungkin ini salah satu krisis di Indonesia, banyak orang bergelar tinggi namun tidak melakukan penelitian baru yang bisa memajukan indonesia. Sayangnya banyak orang yang bergelar s2 hanya dididik untuk mencari kerja, dan berkarir di perusahaan / instansi tempat pendidikan lainnya. Semangat terus pak, kalau bisa bapak stop menjadi tukang tambal ban. Gunakan ilmu komunikasi bapak sebaik mungkin untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk bapak, sekolah yang bapak pimpin, dan Indonesia tercinta.
- Salam, mahasiswa.
Quote:Original Posted By sgeede3030 ►
Bener2 sebuah inspirasi dan jadi reminder buat anak2 zaman sekarang Gan.
Kuliah memang susah, tapi lebih susah yang membiayain, apalagi kalo yang membiayai orangtua nya.
Terima kasih sudah berbagi gan!
Quote:Original Posted By velvet.merah ►
alhamdulillah, habis baca cerita pak kadiyono, makin menambah semangat saya buat menempuh s2. mohon doanya ya agan" kaskuser, akhir mei ini saya mau tes buat masuk s2, terimakasih
Quote:Original Posted By herrfraud ►
bapak ane juga umur 50 baru ngambil S2, temen2nya seumuran ama ane. Butuh perjuangan sangat lama dan berat biar bisa ngambil S2.. jadi, buat yg masih muda, yg biasanya dari S1 lanjut S2, jangan disia2kan kuliahnya.. diluar sana masih banyak mereka yg umurnya jauh di atas kalian ingin melanjutkan pendidikan tapi terkendala banyak hal
Quote:Original Posted By anonimox ►
Ane yakin,ga semudah yang kita bayangin dia nyesein kuliah nya..
pasti pahit banget,apalagi dia udah berkeluarga..
tapi di situlah seni nya,ada manis setelah pahit nya,untuk di ceritakan ke anak didiknya
Quote:Original Posted By screpzio ►
gilee inspiring bgt gan..
ane lagi kuliah S2 gan, sama kayak si bapak satu ini, ane bayar sendiri
siangnya ane jadi cungpret (kacung kampret) di salah satu gedung di sudirman, malemnya ane ngampus. berat bgt gan, tapi ane malah menikmati saat2 ngampus gan.
Quote:Original Posted By zers ►
Ane ada usaha tambal ban sma bengkel yg ane percayakan ke penduduk skitar komplek ane.
Modalnya hanya spirtus 4rb sma lem karet 20rb bsa utk nambal ratusan ban.
1 motor nambal 10rb, sehari dr jam 7 pagi sampai 10 malam bsa minimal 10 motor dgn modal hanya 1btl spirtus sehsrga 4rb. Dpt 100rb dipotong 4rb total 96rb.
Nah yg gaji UMR kalah kan?
Don't judge book by cover.
Quote:Original Posted By MarieScarlett ►
Umur gak menjadi sesuatu yang mematahkan semangat hidup seseorang gann..!
Padahal umurnya udah paruh baya itu, pekerjaan nyaris mustahil.
Tapi ane jadi superrrr saluuuttt, soalnya berani kejar mimpi nya.
Padahal klo dah usia segitu, yg ada pikiran negatif lbh bnyak....
saluttttt......
Quote:Original Posted By summerlvp ►
kebanyakan orang tua dan orang kebanyakan membuat semacam stigma. semakin tinggi pendidikanmu, semakin tinggi pula karir/penghasilanmu. pendidikan=uang. banyak pula karena seorang bertitle tidak mendapatkan pekerjaan maka melekatlah pandangan "ngapain sekolah tinggi-tinggi??" ga salah karena memang kebanyakan membuat kualifikasi pekerjaan dengan pendidikan akademis bukan dari skill dan keahlian. maaf kalo oot
Quote:Original Posted By Beruktrendy ►
mengapa beliau tidak menggunakan ilmunya untuk membuat sesuatu "yang lebih" dari kerjaan seorang tambal ban ? ya seburuk-buruknya misalkan menjadi pengusaha sekaligus pemilik bengkel tambal ban yang membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Kalau beliau menggunakan ilmunya sebaik mungkin, sekolah yang dipimpinnya pasti akan lebih baik dari segi dananya "IMHO". Jadi buat apalah gelar tinggi tinggi . Mungkin ini salah satu krisis di Indonesia, banyak orang bergelar tinggi namun tidak melakukan penelitian baru yang bisa memajukan indonesia. Sayangnya banyak orang yang bergelar s2 hanya dididik untuk mencari kerja, dan berkarir di perusahaan / instansi tempat pendidikan lainnya. Semangat terus pak, kalau bisa bapak stop menjadi tukang tambal ban. Gunakan ilmu komunikasi bapak sebaik mungkin untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk bapak, sekolah yang bapak pimpin, dan Indonesia tercinta.
- Salam, mahasiswa.
Quote:Original Posted By sgeede3030 ►
Bener2 sebuah inspirasi dan jadi reminder buat anak2 zaman sekarang Gan.
Kuliah memang susah, tapi lebih susah yang membiayain, apalagi kalo yang membiayai orangtua nya.
Terima kasih sudah berbagi gan!
Quote:Original Posted By velvet.merah ►
alhamdulillah, habis baca cerita pak kadiyono, makin menambah semangat saya buat menempuh s2. mohon doanya ya agan" kaskuser, akhir mei ini saya mau tes buat masuk s2, terimakasih
Quote:Original Posted By herrfraud ►
bapak ane juga umur 50 baru ngambil S2, temen2nya seumuran ama ane. Butuh perjuangan sangat lama dan berat biar bisa ngambil S2.. jadi, buat yg masih muda, yg biasanya dari S1 lanjut S2, jangan disia2kan kuliahnya.. diluar sana masih banyak mereka yg umurnya jauh di atas kalian ingin melanjutkan pendidikan tapi terkendala banyak hal
Quote:Original Posted By anonimox ►
Ane yakin,ga semudah yang kita bayangin dia nyesein kuliah nya..
pasti pahit banget,apalagi dia udah berkeluarga..
tapi di situlah seni nya,ada manis setelah pahit nya,untuk di ceritakan ke anak didiknya
Quote:Original Posted By screpzio ►
gilee inspiring bgt gan..
ane lagi kuliah S2 gan, sama kayak si bapak satu ini, ane bayar sendiri
siangnya ane jadi cungpret (kacung kampret) di salah satu gedung di sudirman, malemnya ane ngampus. berat bgt gan, tapi ane malah menikmati saat2 ngampus gan.
Wah keren banget Pak Kadiyono... Patut ditiru nih ama anak2 muda jaman sekarang. Ga ada batasan buat menuntut ilmu, selama punya tekad dan keyakinan yg teguh.
kerenn. nambah semangat lagi buat S2 gan
Luar bisa juga nich orang...
Sungguh niatan yg keras dari seorang tukang tambal ban...
Sungguh niatan yg keras dari seorang tukang tambal ban...
keren y gan....
Keren lanjutkan perjuangannya pak, semoga dapat membawa nama baik indonesia
Salut.sumpah salut
Quote:Original Posted By fansaalmalik ►
Wah keren banget Pak Kadiyono... Patut ditiru nih ama anak2 muda jaman sekarang. Ga ada batasan buat menuntut ilmu, selama punya tekad dan keyakinan yg teguh.
iya gan semoga bisa jadi motivasi anak2 muda sekarang
Quote:Original Posted By xFAJARROCKx ►
kerenn. nambah semangat lagi buat S2 gan
semoga sukses S2-nya gan
Quote:Original Posted By eddiesangadjie ►
Luar bisa juga nich orang...
Sungguh niatan yg keras dari seorang tukang tambal ban...
iya om...patut buat contoh lainnya
Wah keren banget Pak Kadiyono... Patut ditiru nih ama anak2 muda jaman sekarang. Ga ada batasan buat menuntut ilmu, selama punya tekad dan keyakinan yg teguh.
iya gan semoga bisa jadi motivasi anak2 muda sekarang
Quote:Original Posted By xFAJARROCKx ►
kerenn. nambah semangat lagi buat S2 gan
semoga sukses S2-nya gan
Quote:Original Posted By eddiesangadjie ►
Luar bisa juga nich orang...
Sungguh niatan yg keras dari seorang tukang tambal ban...
iya om...patut buat contoh lainnya
Om Kadiyono udah ngebuktiin bahwa menjadi orang yang cerdas otak dan berguna bagi banyak orang mampu "menampar" pemikiran orang yang ingin kaya tanpa isi otak yang kaya
jangan menyerah gan!
wew salut bener ane sama doi
salut sama Pak Kardiyono, ane jadi terinspirasi buat ambil S2 nih..
Semangat terus pak
patut di tiru semangatnya
Sangat inspiratif banget kisahnya, dari perjuangannya kuliah bahkan sampai bisa jadi kepala sekolah, semoga semakin bermanfaat hidupnya dan bisa jadi tauladan wat kita semua...
Quote:Original Posted By eddiesangadjie ►
Luar bisa juga nich orang...
Sungguh niatan yg keras dari seorang tukang tambal ban...
Setuju gan, semoga banyak orang Indonesia yang bermental Kadiyono...
Luar bisa juga nich orang...
Sungguh niatan yg keras dari seorang tukang tambal ban...
Setuju gan, semoga banyak orang Indonesia yang bermental Kadiyono...
wuih.. salut banget gan, inspiratif banget
Keren ini bisa menjawab trit sebelah
semangat bapak
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar