Udah 'ratusan' kali saya bilang disetiap kesempatan, baik ke karyawan di internal perusahaan-perusahaan saya, di seminar kampus/perusahaan, di TV, di radio, dan di banyak tulisan saya, termasuk di forum YOT di Kaskus ini, bahwa networking itu perlu banget, dan merupakan salah satu kunci sukses.
Simple rule dalam networking itu kalo buat saya: tulus. Maksudnya apa? Karena hobi saya adalah berteman (punya teman sebanyak-banyaknya), maka saya sadar bahwa ketika kita ketemu orang baru, kita harus punya niat untuk mengenal orang tersebut dengan tulus. Jangan pernah kita mau temenan sama seseorang, hanya karena kita ada maunya aja. Kita harus sadar bahwa kita adalah mahkluk sosial yang emang pada dasarnya kita ngga akan bisa hidup tanpa pertolongan orang lain. Jadi memang manusiawi kalau kita ketika menjalin pertemanan, tetap punya pemikiran: "Mungkin suatu saat, saya akan perlu pertolongan dia." Makanya itu, jadi orang ngga boleh sombong. Dan, kita juga harus punya pemikiran: "Mungkin suatu saat, saya akan bisa nolong dia kalau dia lagi butuh pertolongan." Ini yang saya bilang: pertemanan yang tulus.
Lalu, apa hubungannya sama judul tulisan ini: "Networking ke Silicon Valley"? Tanggal 5-6 Mei saya ikut salah satu technology conference besar di Amerika, namanya: Collision (#CollisionConf). Di sana, saya akan bawa nama GDILab, perusahaan analytic yang saya buat bareng teman-teman sejak Desember 2013 lalu. Saya akan ketemu ribuan investor, media, dan teman-teman startup entrepreneur dari seluruh dunia. Ini adalah ajang untuk punya network global.
Setelah Collision Conference, tanggal 7-14 Mei saya ke Silicon Valley. Saya akan ketemu dengan orang-orang Amerika yang kerja di Solar City (punya Elon Musk), PaperG, Pocket Gems, Houzz, Post Mates, Uber, Apple, dan Google. Saya juga akan ketemu beberapa anak Indonesia yang kerja di Facebook dan Instagram. Rencana makan malam, jalan-jalan, sampai ke kantor mereka masing-masing pun sudah diset. Oh ya, saya juga akan ketemu beberapa Venture Capitals selama saya di sana.
Kita beruntung karena di umur kita yang sedang produktif ini, kita ada di technology-digital age, yang memungkinkan segala sesuatunya lebih mudah. Mau tau gimana saya bisa kenal dan diajak maen ke kantor mereka? Dari pertemanan saya dengan beberapa expat di Indonesia. Ketika saya bilang saya mau ke Silicon Valley, mereka langsung bilang akan mau ngenalin saya ke teman-teman mereka yang ada di sana. Kenapa mereka mau kenalin teman-temannya ke saya? Yang pasti bukan karena saya adalah orang yang sombong dan belagu, kan?
Untuk bisa punya network yang luas, kita harus jadi orang yang humble. Mau seberapa kaya kita, seberapa sukses kita, ingat: Di atas langit masih ada langit. Alias dengan kata lain: Mau seberapa kaya loe, inget.. masih ada yang lebih kaya dari loe, jadi buat apa sombong? Buat apa belagu?
See you ON TOP!
@BillyBoen
Founder & CEO, PT. YOT Nusantara - @youngontop
Co-Founder & Chairman, PT. Generasi Digital Internasional - @GDILab
Website: http://www.youngontop.com | http://www.yotnusantara.com
Facebook: /youngontopYOT
Instagram: @youngontop
***cuma sisa 200 tiket untuk ikutan YOT National Conference 2015, info lengkap: www.youngontop.com/yotnc (www.youngontop.com) (www.youngontop.com (www.youngontop.com)) . Dont miss it!
***download gnews, twitter search engine di Google Play untuk perluas wawasan Agan. FREE!
***buat CV berstandar internasional di CV.youngontop.com sekarang. Bisa didownload, email, print untuk lamar kerja. FREE!
Simple rule dalam networking itu kalo buat saya: tulus. Maksudnya apa? Karena hobi saya adalah berteman (punya teman sebanyak-banyaknya), maka saya sadar bahwa ketika kita ketemu orang baru, kita harus punya niat untuk mengenal orang tersebut dengan tulus. Jangan pernah kita mau temenan sama seseorang, hanya karena kita ada maunya aja. Kita harus sadar bahwa kita adalah mahkluk sosial yang emang pada dasarnya kita ngga akan bisa hidup tanpa pertolongan orang lain. Jadi memang manusiawi kalau kita ketika menjalin pertemanan, tetap punya pemikiran: "Mungkin suatu saat, saya akan perlu pertolongan dia." Makanya itu, jadi orang ngga boleh sombong. Dan, kita juga harus punya pemikiran: "Mungkin suatu saat, saya akan bisa nolong dia kalau dia lagi butuh pertolongan." Ini yang saya bilang: pertemanan yang tulus.
Lalu, apa hubungannya sama judul tulisan ini: "Networking ke Silicon Valley"? Tanggal 5-6 Mei saya ikut salah satu technology conference besar di Amerika, namanya: Collision (#CollisionConf). Di sana, saya akan bawa nama GDILab, perusahaan analytic yang saya buat bareng teman-teman sejak Desember 2013 lalu. Saya akan ketemu ribuan investor, media, dan teman-teman startup entrepreneur dari seluruh dunia. Ini adalah ajang untuk punya network global.
Setelah Collision Conference, tanggal 7-14 Mei saya ke Silicon Valley. Saya akan ketemu dengan orang-orang Amerika yang kerja di Solar City (punya Elon Musk), PaperG, Pocket Gems, Houzz, Post Mates, Uber, Apple, dan Google. Saya juga akan ketemu beberapa anak Indonesia yang kerja di Facebook dan Instagram. Rencana makan malam, jalan-jalan, sampai ke kantor mereka masing-masing pun sudah diset. Oh ya, saya juga akan ketemu beberapa Venture Capitals selama saya di sana.
Kita beruntung karena di umur kita yang sedang produktif ini, kita ada di technology-digital age, yang memungkinkan segala sesuatunya lebih mudah. Mau tau gimana saya bisa kenal dan diajak maen ke kantor mereka? Dari pertemanan saya dengan beberapa expat di Indonesia. Ketika saya bilang saya mau ke Silicon Valley, mereka langsung bilang akan mau ngenalin saya ke teman-teman mereka yang ada di sana. Kenapa mereka mau kenalin teman-temannya ke saya? Yang pasti bukan karena saya adalah orang yang sombong dan belagu, kan?
Untuk bisa punya network yang luas, kita harus jadi orang yang humble. Mau seberapa kaya kita, seberapa sukses kita, ingat: Di atas langit masih ada langit. Alias dengan kata lain: Mau seberapa kaya loe, inget.. masih ada yang lebih kaya dari loe, jadi buat apa sombong? Buat apa belagu?
See you ON TOP!
@BillyBoen
Founder & CEO, PT. YOT Nusantara - @youngontop
Co-Founder & Chairman, PT. Generasi Digital Internasional - @GDILab
Website: http://www.youngontop.com | http://www.yotnusantara.com
Facebook: /youngontopYOT
Instagram: @youngontop
***cuma sisa 200 tiket untuk ikutan YOT National Conference 2015, info lengkap: www.youngontop.com/yotnc (www.youngontop.com) (www.youngontop.com (www.youngontop.com)) . Dont miss it!
***download gnews, twitter search engine di Google Play untuk perluas wawasan Agan. FREE!
***buat CV berstandar internasional di CV.youngontop.com sekarang. Bisa didownload, email, print untuk lamar kerja. FREE!
sepenuhnya setuju dgn networking om billy
namun tulus dari diri itu sulit juga
"Mungkin suatu saat, saya akan perlu pertolongan dia." Makanya itu, jadi orang ngga boleh sombong. Dan, kita juga harus punya pemikiran: "Mungkin suatu saat, saya akan bisa nolong dia kalau dia lagi butuh pertolongan." Ini yang saya bilang: pertemanan yang tulus.
kadang suka jd raja tega
mgkn networking ane yg emang kurang
orang yg jarang hubungin ane (temen lama misalnya), tiba2 hubungin ane , kdg suka males angkat telponnya atau bales chatnya, karna ga jauh2 dari minjem duit
bayarnya susah
yg kek gtu gmn ane bsa mkir suatu saat ane btuh dia
dateng aja cuma pas btuh
pas ga btuh, giliran dia yg loss contact
entah drmn bsa keep contact number kita smntara dia slalu gnti2 cp seolah2 tkut ditagih hha
mhon saran cara networking yg tulus
namun tulus dari diri itu sulit juga
"Mungkin suatu saat, saya akan perlu pertolongan dia." Makanya itu, jadi orang ngga boleh sombong. Dan, kita juga harus punya pemikiran: "Mungkin suatu saat, saya akan bisa nolong dia kalau dia lagi butuh pertolongan." Ini yang saya bilang: pertemanan yang tulus.
kadang suka jd raja tega
mgkn networking ane yg emang kurang
orang yg jarang hubungin ane (temen lama misalnya), tiba2 hubungin ane , kdg suka males angkat telponnya atau bales chatnya, karna ga jauh2 dari minjem duit
bayarnya susah
yg kek gtu gmn ane bsa mkir suatu saat ane btuh dia
dateng aja cuma pas btuh
pas ga btuh, giliran dia yg loss contact
entah drmn bsa keep contact number kita smntara dia slalu gnti2 cp seolah2 tkut ditagih hha
mhon saran cara networking yg tulus
Yah sayangnya kalo kita tulus ada aja orang yg nanggepin secara sebaliknya
Kemampuan Bersosialisasi itu Kunci SUKSES Jaman Skrg..
Quote:
RAHASIA Sukses Bangsa JEPANG --->> KLIK DISINI (lalunaforex.blogspot.com)
Quote:
RAHASIA Sukses Bangsa JEPANG --->> KLIK DISINI (lalunaforex.blogspot.com)
mari berteman gan ...
salam kenal ...
salam kenal ...
Quote:Original Posted By gilangprefect19 ►
Yah sayangnya kalo kita tulus ada aja orang yg nanggepin secara sebaliknya
Quote:Original Posted By option.memble ►
bermanfaat sekali gan..
Quote:Original Posted By modpmc ►
mari berteman gan ...
salam kenal ...
anjirrr dimana mana ada lu semua
Yah sayangnya kalo kita tulus ada aja orang yg nanggepin secara sebaliknya
Quote:Original Posted By option.memble ►
bermanfaat sekali gan..
Quote:Original Posted By modpmc ►
mari berteman gan ...
salam kenal ...
anjirrr dimana mana ada lu semua
ijin baca dulu gan billy , mejeng pejwan di thread HT nya yaa
Saya setuju, kita perlu punya banyak teman supaya punya banyak relasi
wah bermanfaat sekali gan
..
setuju lah networking itu penting.
..
setuju lah networking itu penting.
ijin baca dulu gan. sekalian mejeng di trit HT
klo ane masalah networking sama dengan boong banyakan..
saat kita baik..orang bakal manfaatin itu semua.
tinggal butuh nya aja baru datang ke kita.
pekiwan di HT
saat kita baik..orang bakal manfaatin itu semua.
tinggal butuh nya aja baru datang ke kita.
pekiwan di HT
,rtgfdsr
Sukses om ke silvalley nya nice keren om billy
dapat pencerahan dan pengetahuan baru lagi dari Om Billy
TIPS JUAL BELI ONLINE AMAN (www.kaskus.co.id)
TIPS JUAL BELI ONLINE AMAN (www.kaskus.co.id)
silicon valley ya om
mudah2an ane punya koneksi ke sana deh gan
mudah2an ane punya koneksi ke sana deh gan
Itu semua masalah waktu
Pada awalnya kita akan berusaha untuk kenal dg tulus
seiring waktu, dengan bertambahnya jumlah network,secara tidak sadar kita akan mengurangi intensitas koneksi dg mereka yg tidak ada keperluan dg kita.
Paling tidak, kita sudah berusaha untuk jadi seperti itu
Pada awalnya kita akan berusaha untuk kenal dg tulus
seiring waktu, dengan bertambahnya jumlah network,secara tidak sadar kita akan mengurangi intensitas koneksi dg mereka yg tidak ada keperluan dg kita.
Paling tidak, kita sudah berusaha untuk jadi seperti itu
iyo gan...networking tanpa ada niat apa2 malah lebih bermanfaat....
Bener beud bray
buat bikin networking ame orang banyak tu kunci utamanye ya tetep 1
be a humble person...
siapa sih nyang ga suka sama orang yg humble?
ditambah demen share ilmu.
buat bikin networking ame orang banyak tu kunci utamanye ya tetep 1
be a humble person...
siapa sih nyang ga suka sama orang yg humble?
ditambah demen share ilmu.
mantap. networking itu perlu
bener jugaa nih yang dikatakan om billy
berteman secara tulus itu pastii banyaakk bangeet yang mau mengenal kita secara dekatt gan ..
semoga bermanffaat
Via: Kaskus.co.id
berteman secara tulus itu pastii banyaakk bangeet yang mau mengenal kita secara dekatt gan ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar