Di bulan yang dekat dan identik dengan perempuan karena hari Kartini ini,
ijinkan TS untuk kembali mengangkat profil inspiratif perempuan Indonesia buat Agan-Agan dan Sista-Sista semua di Sista of The Month.
Jadi, siapa Sista of the monthnya?
Cek video dimarih Gan
Udah liat videonya Gan?
Buat yang doyan nonton serial animasi Upin Ipin, udah pada tau belum kalau ada orang Indonesia yang pernah main di belakang layarnya?
Dialah Marsha Chikita Fawzi, animator perempuan Indonesia yang pernah terlibat dalam proses produksi serial animasi Upin Ipin. Udah pada kenal dia belum? Langsung aja deh kenalan plus ngobrol langsung dengan orangnya.
Quote:Halo Chiki
Hai KASKUS..
Quote:Nama kamu dikenal gara gara keterlilbatan kamu dalam proses produksi serial animasi Upin Ipin nih. Ceritain lagi dong kenapa kamu bisa ikut produksinya dan sebenarnya ngapain aja sih di sana?
Jadi pertama kali aku di Upin Ipin, aku masuk sebagai anak magang, sebagai 3D modeler, setting dan background modeler. Dari situ aku bikin finally project di sana terus aku jadi kerja beneran sebagai animator. Kalau masa magangnya itu sih sekitar tiga atau empat bulan. Tapi total sampai aku bekerja itu antara tahun 2009 sampe 2012. Pada awalnya memang aku cuma sendiri orang Indonesia yang ada dalam tim produksinya. Tapi lama kelamaan ada juga teman-teman Indonesianya yang ikut project Upin Ipin. Malahan ada yang udah aku jodohin dan akhirnya udah nikah deh dengan Director Upin Ipin
Quote:Habis dari Upin Ipin denger-denger sempat bikin startup animation company ya?
Iya. Waktu itu aku balik dari Upin Ipin ke Indonesia untuk mencoba bikin start up animation company di Indonesia dengan beberapa teman. Lumayan lah berjalan dari tahun 2012 sampai terakhir kemaren itu. Tapi sekarang udahan dulu karena jujur ternyata bikin perusahaan itu usahanya gede dan tidak semudah itu, dan kita pun para founder juga punya banyak ikat pinggangnya. Untuk kedepannya nggak tau sih bakalan efektif lagi atau gimana, tapi sekarang untuk animasi aku freelance dulu. By project aku kerjain. Dan hari hari ini ada hal lain yang lebih concern untuk aku lakukan, salah satunya nyelesein album aku. Sekarang aku juga lagi asik bikin ilustrasi dan mural.
Quote:Emangnya seperti apa sih industri animasi di Indonesia?
Udah lebih maju sih, tapi jalannya masih jauh dibanding Malaysia. Penyaluran uang nggak jalan, penempatan alokasi pendanaan nggak tepat. Misalnya kalau di Malaysia, karena aku disana hidup hampir 7 tahun, di sana itu ada badan pemerintahan yang bikin semacam kompetisi animasi. Teman-teman aku fresh graduates yang bikin start up animation company bikin trailer lalu dilombakan. Itu jurinya kayak produser-produser dari Nickelodeon Asia, Disney chanel.Yang menang bakalan dapet hadiah 50 ribu Ringgit.
Trus ada satu gedung namanya McTree itu isinya banyak startup animation company. Satu ruangan dibagi dua company dengan beberapa perangkat PC yang lumayan bangetlah untuk start up animation lokal. Dan license-nya juga di-provide ketika menang. Makanya animasi di sana lumayan maju. Dan di sana, prime time itu diisi animasi lokal. Jadi ibaratnya kita bikin animasi ada pasar yang ngejualin, dan ada pembeli yang menikmati. Kalau di sini PH kecil kayak PH animation itu mesti beli slot yang kadang buat beli slot udah beratus juta tapi buat nutup produksi tetap nggak bisa. Se-settle-settlenya perusahaan yang lumayan gede aja bahkan sempat collapse dan PHK beberapa karyawan. Jadi emang industri animasi di Indonesia saat ini memang belum settle tapi udah makin baik dari sebelumnya.
Quote:Apa yang sebenarnya diperlukan sih buat bikin animasi kita lebih maju? Kebiasaan masyarakatnya atau apa nih?
Kebiasaan juga berpengaruh sih. Mungkin penyiaran harus lebih ketat. Materi yang ditayangkan di TV harus diperhatikan. Dan kalau benar benar mau dukung animasi, tolong dukung animasi lokal. Karena biasanya PH-PH animasi itu berjuang sendiri, Mereka bikin Youtube channel. Emang dapet untung juga sih, tapi nggak menjangkau banyak orang kayak TV.
Nggak semua orang di desa serba youtube. Di kota kecil masih TV minded. Apa yang dilihat di tv itu yang mereka serap. Kayak waktu itu ngajar di sebuah SD ketemu anak trus aku nanya cita-cita kamu mau jadi apa. Trus dia jawab cita-cita aku jadi koruptor. Hah kenapa? Karena keren kak. Masuk TV, diwawancara, terkenal. Oke. Tapi itu bukan orang baik. Aku jawab gitu. Dan beberapa juga ada yang bilang mau jadi Cherrybelle, Olga dll. Beberapa orang masih melihat TV sebagai tuntutannya gitu.
Quote:Gimana ceritanya kamu bisa aktif sebagai relawan?
Jadi awal mula jadi relawan itu karena aku jatuh hati banget sama Gerakan Indonesia Mengajar. Akhirnya aku ke kantor Indonesia Mengajar trus aku nanya apa ya yang bisa aku bantu dengan Indonesia Mengajar. Dari situ aku tau ada gerakan kegiatan lainnya yaitu Kelas Inspirasi yang mengajak para relawan profesional untuk terjun langsung selama satu hari. Jadi taglinenya "cuti satu hari untuk menginspirasi anak anak SD di SD marginal".
Kelas Inspirasi ini juga udah ada di 140 kota di seluruh Indonesia yang terdaftar. Ini memang gerakan yang menjamur banget dan volunteernya udah banyak. Pertama kali aku masuk jadi relawan pengajar, tapi makin ke sini aku jadi relawan pelajar kalau di kota lain tapi kalau di Jakarta aku jadi semacam salah satu penggiat. Jadi aku ikut cari-cari SD marginal, interaksi dengan guru-gurunya, trus ngurus sosialisasi ke media. Tiap tahun aku selalu ambil peran yang lumayan berbeda sih. Kayak tahun ini aku lebih ke pencari sekolah. Kita dapat beberapa list SD dari Diknas. Akhirnya kita samperin satu satu deh.
Quote:Cerita apa nih yang paling sering didapat dari kunjungan ke SD - SD marginal?
Setiap ngunjungin sekolah, pasti ada aja satu satu cerita sedih yang sebenarnya mengharukan. Tapi aku bukan tipe orang yang menikmati kesedihan. Lebih baik memikirkan apa yang bisa kita lakukan. Misalnya ada satu SD di Klender. Itu banyak anak-anak PSK yang biasa menjajakan diri di rel keretanya dan anak-anaknya banyak menyaksikan ibunya dengan banyak lelaki yang berbeda. Ada lagi satu SD di kemayoran yang ternyata ada 7 SD di satu gedung dimana tiap lantai ada SD yang berbeda dan ternyata yang paling atas itu SLB. Itu salah satu SLB yang paling banyak muridnya. Aku tanya kenapa bapak nerima murid? Jawabannya karena kondisi di sini saya nggak sampai hati menolak murid. Tapi bapak kepala sekolahnya percaya dengan kompetensi anak didiknya. Dia sering ngadain lomba main musik dan nyanyi gitu. Itu salah satu bentuk kegiatan pendidikan yang keren menurutku.
Kondisi sekolahnya juga sempit banget. Kelas normal dibagi jadi empat kelas. Satu guru menangani 5 sampe 10 murid dan dibagi berdasarkan kemampuan bukan umur. Saking nggak ada kelasnya sampai ada ruangan di depan toilet yang dijadiin ruang kelas. Jadi kalau mau ke toilet papan tulisnya mesti dicopot dulu. Sebegitu sedihnya. Aku sampai rumah kepikiran harus bikin sesuatu atau mengetuk pintu hati teman aku untuk berbuat baik di SD ini. Akhirnya kita adakan Kelas Inspirasi karena beberapa relawan dengan background psikologi berniat untuk ngajar di sana.
Quote:Sejak kapan sih sebenarnya bermusik?
Dulu aku ikut band elektronik. Tapi saat belajar menutup aurat aku dikeluarkan dari band, karena teman-temanku melihat itu sudah nggak kondusif dan sesuai untuk aku. Pada saat itu aku ngerasa hidupku kok monoton banget tanpa musik. Saat pulang ke Indonesia aku baru bikin demo sendiri.
Aku kalau ingin sesuatu harus mencari jalan untuk merealisasikan. Kalau punya mimpi aku pasti turunkan menjadi langkah kecil biar aku bisa check list sampai aku akhirnya bisa meraih mimpi. Dulu saat di startup animation company begitu, sama kayak di album ini. Di album ini jalannya agak beda karena tanpa label, self released dan harus jemput bola. Akhirnya aku minta bantuan ke mas Iga Massardi dari Barasuara sampai dia bantuin dengan sukarela. Para pemain juga aku harus cari. Beberapa nggak mau karena nggak sesuai budget dan jadwal. Semua uang aku cari sendiri, kebanyakan dari “ngecat” tembok ke tembok. Saat itu pekerjaan sebagai animator itu benar-benar untuk operasional kantor dan aku nggak tau karirku di animasi sampai kapan jadi aku harus ngebackup. Dan ternyata saat startup mulai nggak jalan, untung ada album yang dulu aku rintis. Jadi selalu ada plan a, b, c. Untungnya aku orang yang mempersiapkan seperti itu.
Akhirnya aku rekaman dan jalannya memakan waktu hingga 3 tahun kurang sampai rilis fisik. Itu dilakukan sendiri sampai ada temanku yang ngebantu. Yang penting energi aktivasi dari kita, api dari kita. Sambil jalan satu dua orang bakalan bantu kayak proses pembuatan albumku ini.
Quote:Orangtua nggak bantu?
Nggak semua public figure seperti itu. Orangtuaku agak ketat. Ibu membiasakan kita dari kecil untuk peduli dan punya kontribusi di rumah. Trus aku dari dulu juga kebiasa kerja. Pekerjaan pertamaku dulu potong rambut di SMA. Kuliah aku kerja di Baskin Robin aku jaga toko es krim di Malaysia. Aku kerja di sana 3 tahun kalau nggak salah, aku resign karena keterima magang di Upin Ipin karen gajinya lebih gede dan karena itu beneran kerjaan aku. Trus dari situ aku memang tipe orang yang kebiasaan kerja dan ayah ibu nggak bantu sama sekali kecuali cinta kasih. Duit aku cari sendiri. Jalan aku cari sendiri. Dan aku bukan tipe anak yang suka nebeng tenar. Aku rasa nama udah nebeng, muka udah nebeng juga, masa karir nebeng juga, harus kita cari jalannya sendiri.
Quote:Rencana berikutnya mau fokus dimana?
Yang pasti aku akan dibikin sibuk di album dan musik. Tapi aku tak mentutup kalau ada kerjaan ilustrator dan mural. Aku tak menutup diri. Aku ngerasa dengan aku ngerjain berbagai hal justru hidup aku bisa lebih dinamis.
Quote:Kita punya Quick Question nih buat kamu. Jawab ya..
Kerja di Indonesia atau Malaysia?
Jadi Fashion Hijaber atau Penyanyi?
Guru SD atau SMP?
Upin atau Ipin?
Quote: Oke Chiki. Makasih ya udah ngobrol panjang lebar sama KASKUS.
Makasih kembali KASKUS
Itu dia Gan sosok Chikita Fawzi, animator muda Indonesia yang punya kepedulian ekstra terhadap dunia pendidikan anak-anak kita. Tanpa bantuan ketenaran orang tua, Chikita Fawzi juga ngebuktiin bahwa dia bisa meraih banyak hal dengan usahanya sendiri. Inspiratif ya.
Bagian mana dari kisahnya yang menarik menurut kamu Sis? Share dimari yuk.
Jangan lupa main-main ke forum Sista dan nantikan cerita dari Sista of The Month berikutnya Sis.
ijinkan TS untuk kembali mengangkat profil inspiratif perempuan Indonesia buat Agan-Agan dan Sista-Sista semua di Sista of The Month.
Jadi, siapa Sista of the monthnya?
Cek video dimarih Gan
Udah liat videonya Gan?
Buat yang doyan nonton serial animasi Upin Ipin, udah pada tau belum kalau ada orang Indonesia yang pernah main di belakang layarnya?
Dialah Marsha Chikita Fawzi, animator perempuan Indonesia yang pernah terlibat dalam proses produksi serial animasi Upin Ipin. Udah pada kenal dia belum? Langsung aja deh kenalan plus ngobrol langsung dengan orangnya.
Quote:Halo Chiki
Hai KASKUS..
Quote:Nama kamu dikenal gara gara keterlilbatan kamu dalam proses produksi serial animasi Upin Ipin nih. Ceritain lagi dong kenapa kamu bisa ikut produksinya dan sebenarnya ngapain aja sih di sana?
Jadi pertama kali aku di Upin Ipin, aku masuk sebagai anak magang, sebagai 3D modeler, setting dan background modeler. Dari situ aku bikin finally project di sana terus aku jadi kerja beneran sebagai animator. Kalau masa magangnya itu sih sekitar tiga atau empat bulan. Tapi total sampai aku bekerja itu antara tahun 2009 sampe 2012. Pada awalnya memang aku cuma sendiri orang Indonesia yang ada dalam tim produksinya. Tapi lama kelamaan ada juga teman-teman Indonesianya yang ikut project Upin Ipin. Malahan ada yang udah aku jodohin dan akhirnya udah nikah deh dengan Director Upin Ipin
Quote:Habis dari Upin Ipin denger-denger sempat bikin startup animation company ya?
Iya. Waktu itu aku balik dari Upin Ipin ke Indonesia untuk mencoba bikin start up animation company di Indonesia dengan beberapa teman. Lumayan lah berjalan dari tahun 2012 sampai terakhir kemaren itu. Tapi sekarang udahan dulu karena jujur ternyata bikin perusahaan itu usahanya gede dan tidak semudah itu, dan kita pun para founder juga punya banyak ikat pinggangnya. Untuk kedepannya nggak tau sih bakalan efektif lagi atau gimana, tapi sekarang untuk animasi aku freelance dulu. By project aku kerjain. Dan hari hari ini ada hal lain yang lebih concern untuk aku lakukan, salah satunya nyelesein album aku. Sekarang aku juga lagi asik bikin ilustrasi dan mural.
Quote:Emangnya seperti apa sih industri animasi di Indonesia?
Udah lebih maju sih, tapi jalannya masih jauh dibanding Malaysia. Penyaluran uang nggak jalan, penempatan alokasi pendanaan nggak tepat. Misalnya kalau di Malaysia, karena aku disana hidup hampir 7 tahun, di sana itu ada badan pemerintahan yang bikin semacam kompetisi animasi. Teman-teman aku fresh graduates yang bikin start up animation company bikin trailer lalu dilombakan. Itu jurinya kayak produser-produser dari Nickelodeon Asia, Disney chanel.Yang menang bakalan dapet hadiah 50 ribu Ringgit.
Trus ada satu gedung namanya McTree itu isinya banyak startup animation company. Satu ruangan dibagi dua company dengan beberapa perangkat PC yang lumayan bangetlah untuk start up animation lokal. Dan license-nya juga di-provide ketika menang. Makanya animasi di sana lumayan maju. Dan di sana, prime time itu diisi animasi lokal. Jadi ibaratnya kita bikin animasi ada pasar yang ngejualin, dan ada pembeli yang menikmati. Kalau di sini PH kecil kayak PH animation itu mesti beli slot yang kadang buat beli slot udah beratus juta tapi buat nutup produksi tetap nggak bisa. Se-settle-settlenya perusahaan yang lumayan gede aja bahkan sempat collapse dan PHK beberapa karyawan. Jadi emang industri animasi di Indonesia saat ini memang belum settle tapi udah makin baik dari sebelumnya.
Quote:Apa yang sebenarnya diperlukan sih buat bikin animasi kita lebih maju? Kebiasaan masyarakatnya atau apa nih?
Kebiasaan juga berpengaruh sih. Mungkin penyiaran harus lebih ketat. Materi yang ditayangkan di TV harus diperhatikan. Dan kalau benar benar mau dukung animasi, tolong dukung animasi lokal. Karena biasanya PH-PH animasi itu berjuang sendiri, Mereka bikin Youtube channel. Emang dapet untung juga sih, tapi nggak menjangkau banyak orang kayak TV.
Nggak semua orang di desa serba youtube. Di kota kecil masih TV minded. Apa yang dilihat di tv itu yang mereka serap. Kayak waktu itu ngajar di sebuah SD ketemu anak trus aku nanya cita-cita kamu mau jadi apa. Trus dia jawab cita-cita aku jadi koruptor. Hah kenapa? Karena keren kak. Masuk TV, diwawancara, terkenal. Oke. Tapi itu bukan orang baik. Aku jawab gitu. Dan beberapa juga ada yang bilang mau jadi Cherrybelle, Olga dll. Beberapa orang masih melihat TV sebagai tuntutannya gitu.
Quote:Gimana ceritanya kamu bisa aktif sebagai relawan?
Jadi awal mula jadi relawan itu karena aku jatuh hati banget sama Gerakan Indonesia Mengajar. Akhirnya aku ke kantor Indonesia Mengajar trus aku nanya apa ya yang bisa aku bantu dengan Indonesia Mengajar. Dari situ aku tau ada gerakan kegiatan lainnya yaitu Kelas Inspirasi yang mengajak para relawan profesional untuk terjun langsung selama satu hari. Jadi taglinenya "cuti satu hari untuk menginspirasi anak anak SD di SD marginal".
Kelas Inspirasi ini juga udah ada di 140 kota di seluruh Indonesia yang terdaftar. Ini memang gerakan yang menjamur banget dan volunteernya udah banyak. Pertama kali aku masuk jadi relawan pengajar, tapi makin ke sini aku jadi relawan pelajar kalau di kota lain tapi kalau di Jakarta aku jadi semacam salah satu penggiat. Jadi aku ikut cari-cari SD marginal, interaksi dengan guru-gurunya, trus ngurus sosialisasi ke media. Tiap tahun aku selalu ambil peran yang lumayan berbeda sih. Kayak tahun ini aku lebih ke pencari sekolah. Kita dapat beberapa list SD dari Diknas. Akhirnya kita samperin satu satu deh.
Quote:Cerita apa nih yang paling sering didapat dari kunjungan ke SD - SD marginal?
Setiap ngunjungin sekolah, pasti ada aja satu satu cerita sedih yang sebenarnya mengharukan. Tapi aku bukan tipe orang yang menikmati kesedihan. Lebih baik memikirkan apa yang bisa kita lakukan. Misalnya ada satu SD di Klender. Itu banyak anak-anak PSK yang biasa menjajakan diri di rel keretanya dan anak-anaknya banyak menyaksikan ibunya dengan banyak lelaki yang berbeda. Ada lagi satu SD di kemayoran yang ternyata ada 7 SD di satu gedung dimana tiap lantai ada SD yang berbeda dan ternyata yang paling atas itu SLB. Itu salah satu SLB yang paling banyak muridnya. Aku tanya kenapa bapak nerima murid? Jawabannya karena kondisi di sini saya nggak sampai hati menolak murid. Tapi bapak kepala sekolahnya percaya dengan kompetensi anak didiknya. Dia sering ngadain lomba main musik dan nyanyi gitu. Itu salah satu bentuk kegiatan pendidikan yang keren menurutku.
Kondisi sekolahnya juga sempit banget. Kelas normal dibagi jadi empat kelas. Satu guru menangani 5 sampe 10 murid dan dibagi berdasarkan kemampuan bukan umur. Saking nggak ada kelasnya sampai ada ruangan di depan toilet yang dijadiin ruang kelas. Jadi kalau mau ke toilet papan tulisnya mesti dicopot dulu. Sebegitu sedihnya. Aku sampai rumah kepikiran harus bikin sesuatu atau mengetuk pintu hati teman aku untuk berbuat baik di SD ini. Akhirnya kita adakan Kelas Inspirasi karena beberapa relawan dengan background psikologi berniat untuk ngajar di sana.
Quote:Sejak kapan sih sebenarnya bermusik?
Dulu aku ikut band elektronik. Tapi saat belajar menutup aurat aku dikeluarkan dari band, karena teman-temanku melihat itu sudah nggak kondusif dan sesuai untuk aku. Pada saat itu aku ngerasa hidupku kok monoton banget tanpa musik. Saat pulang ke Indonesia aku baru bikin demo sendiri.
Aku kalau ingin sesuatu harus mencari jalan untuk merealisasikan. Kalau punya mimpi aku pasti turunkan menjadi langkah kecil biar aku bisa check list sampai aku akhirnya bisa meraih mimpi. Dulu saat di startup animation company begitu, sama kayak di album ini. Di album ini jalannya agak beda karena tanpa label, self released dan harus jemput bola. Akhirnya aku minta bantuan ke mas Iga Massardi dari Barasuara sampai dia bantuin dengan sukarela. Para pemain juga aku harus cari. Beberapa nggak mau karena nggak sesuai budget dan jadwal. Semua uang aku cari sendiri, kebanyakan dari “ngecat” tembok ke tembok. Saat itu pekerjaan sebagai animator itu benar-benar untuk operasional kantor dan aku nggak tau karirku di animasi sampai kapan jadi aku harus ngebackup. Dan ternyata saat startup mulai nggak jalan, untung ada album yang dulu aku rintis. Jadi selalu ada plan a, b, c. Untungnya aku orang yang mempersiapkan seperti itu.
Akhirnya aku rekaman dan jalannya memakan waktu hingga 3 tahun kurang sampai rilis fisik. Itu dilakukan sendiri sampai ada temanku yang ngebantu. Yang penting energi aktivasi dari kita, api dari kita. Sambil jalan satu dua orang bakalan bantu kayak proses pembuatan albumku ini.
Quote:Orangtua nggak bantu?
Nggak semua public figure seperti itu. Orangtuaku agak ketat. Ibu membiasakan kita dari kecil untuk peduli dan punya kontribusi di rumah. Trus aku dari dulu juga kebiasa kerja. Pekerjaan pertamaku dulu potong rambut di SMA. Kuliah aku kerja di Baskin Robin aku jaga toko es krim di Malaysia. Aku kerja di sana 3 tahun kalau nggak salah, aku resign karena keterima magang di Upin Ipin karen gajinya lebih gede dan karena itu beneran kerjaan aku. Trus dari situ aku memang tipe orang yang kebiasaan kerja dan ayah ibu nggak bantu sama sekali kecuali cinta kasih. Duit aku cari sendiri. Jalan aku cari sendiri. Dan aku bukan tipe anak yang suka nebeng tenar. Aku rasa nama udah nebeng, muka udah nebeng juga, masa karir nebeng juga, harus kita cari jalannya sendiri.
Quote:Rencana berikutnya mau fokus dimana?
Yang pasti aku akan dibikin sibuk di album dan musik. Tapi aku tak mentutup kalau ada kerjaan ilustrator dan mural. Aku tak menutup diri. Aku ngerasa dengan aku ngerjain berbagai hal justru hidup aku bisa lebih dinamis.
Quote:Kita punya Quick Question nih buat kamu. Jawab ya..
Kerja di Indonesia atau Malaysia?
Spoiler for hmmm:
Indonesia
Jadi Fashion Hijaber atau Penyanyi?
Spoiler for hmmm:
Penyanyi
Guru SD atau SMP?
Spoiler for hmmm:
SD
Upin atau Ipin?
Spoiler for hmmm:
Ipin. Lucu,, suka ayam goreng
Quote: Oke Chiki. Makasih ya udah ngobrol panjang lebar sama KASKUS.
Makasih kembali KASKUS
Itu dia Gan sosok Chikita Fawzi, animator muda Indonesia yang punya kepedulian ekstra terhadap dunia pendidikan anak-anak kita. Tanpa bantuan ketenaran orang tua, Chikita Fawzi juga ngebuktiin bahwa dia bisa meraih banyak hal dengan usahanya sendiri. Inspiratif ya.
Bagian mana dari kisahnya yang menarik menurut kamu Sis? Share dimari yuk.
Jangan lupa main-main ke forum Sista dan nantikan cerita dari Sista of The Month berikutnya Sis.
pap skipap pap mantap semoga menginspirasi
Kayanya masih Jomblo nih
Wah selamat ya
wah keren min
inspirativ banget salut dah buat sista
Pekiwan aja dah
Anaknya om ikang fawzi ya nih..
hai chiki,nama kamu terdengar enak
IGO high class nih
Quote:Malahan ada yang udah aku jodohin dan akhirnya udah nikah deh dengan Director Upin Ipin
wew jadi mak comblang dia dia sendiri kapan apa jangan2 udah kimpoi
wew jadi mak comblang dia dia sendiri kapan apa jangan2 udah kimpoi
Waw ternyata anaknya ikang fawzi nih ye :matamaho
itu kan ank nye si ikang fauzie yeee #IGO
Cantik gan
Igo
Igo
Quote:
ini baru nama nya IGO High class
udah cantik pinter dermawan pula
kaskus the best
ini baru nama nya IGO High class
udah cantik pinter dermawan pula
kaskus the best
ane kira SOTM ini bakal gali kisah inspiratif dari aganwati yg udh ngaskus
eh tau2 nya ngambil inspiratif cewe dluar kaskuser
payah lu kus kalo gni doang di gugle banyak
rate 1 meluncur
eh tau2 nya ngambil inspiratif cewe dluar kaskuser
payah lu kus kalo gni doang di gugle banyak
rate 1 meluncur
namanya kayak makanan
Quote:ane mo pensi
jadi ane jual id ane thn 2004-2006 nubi+email
20rb/id ;
50rb/3 id
100rb/8 id
cuma ada beberapa
sms 08311-470-6974
bayar lewat pulsa
Spoiler for :
Quote:ane mo pensi
jadi ane jual id ane thn 2004-2006 nubi+email
20rb/id ;
50rb/3 id
100rb/8 id
cuma ada beberapa
sms 08311-470-6974
bayar lewat pulsa
anak preman
Anaknya Ikang Fauzi ternyata
Menginspirasi sekali.. "Nama udh nebeng, muka udh nebeng, masa karir nebeng juga"
Kece badai dah sis..
Quote: "Aku ngerasa dengan aku ngerjain berbagai hal justru hidup aku bisa lebih dinamis."
Via: Kaskus.co.id
Kece badai dah sis..
Quote: "Aku ngerasa dengan aku ngerjain berbagai hal justru hidup aku bisa lebih dinamis."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar