Pages


Jumat, 08 Juli 2016

Benarkah 12 pemudik tewas di Brebes?

Benarkah 12 pemudik tewas di Brebes?
Foto udara antrean kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, Senin (4/7). Kemacetan di pintu keluar tol Brebes merengut 12 nyawa pemudik.


Nama Brebes mencuat dalam sepekan ini. Pintu tol yang kerap disingkat sebagai Brexit ini menjadi omongan karena kemacetan yang luar biasa dalam arus mudik tahun ini. Pintu keluar tol di Brebes TImur itu digambarkan laiknya neraka. Irvan, salah satu pemudik dari Bekasi, Jawa Barat ke Solo, Jawa Tengah, terjebak di Brebes sampai 27 jam.

Menurut Kabag Ops Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Benyamin mengakui bahwa kemacetan di pintu Tol Brebes Timur ini menjadi masalah utama arus mudik tahun ini. Kemacetan mengular sepanjang 18 km. Menurut Benyamin, kemacetan di Brebes ini dipengaruhi setidaknya tiga faktor. Pertama, karena adanya pemudik susulan dari Jakarta. Kedua, kelancaran sepanjang tol dari Jakarta ke Brebes. Pemudik hanya melewati 3 gerbang tol. Yakni di Cikarang Utama, di Palimanan, dan kemudian membayar lagi di gerbang Brebes Timur. Akibatnya, kelancaran lalu lintas semua menumpuk di pintu keluar Brebes Timur "Nah, kan lancar nih semua. Semua kendaraan los enggak ada transaksi tol, terus bayar tol cepat, lalu masuk di Brebes Timur stuck," kata Benyamin seperti dikutip dari Kompas.com.

Sejak kemarin, beredar kabar 12 pemudik tewas di jalur baru itu. Benarkah?

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi Parwoko, membenarkan 12 korban tewas itu. Kebanyakan dari mereka diduga kelelahan atau pun sudah memiliki penyakit bawaan. "Lalu diikuti perjalanan yang begitu bikin stres orang lebih dari 20 jam ke atas dari Jakarta sampai Brebes," ujarnya seperti dipetik dari detikcom. Masalahnya, ambulans susah menjangkau ke lokasi korban. Sehingga korban tak tertolong. Kebanyakan korban meninggal justru yang berada di luar jalan tol. Posisinya pun tersebar di sejumlah titik. "Ada yang langsung dikirim ke rumah setempat, ada yang ke Slawi, ada yang ke RSU," imbuh Gunadi.

Salah satu korban, Suharti (50 tahun) kelelahan dan pingsan. Petugas kesehatan sempat merawatnya tapi tak tertolong. Menurut Amir Darmanto, Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Jawa Tengah Amir Darmanto setelah korban turun dari bus Sumber Alam dengan tujuan ke Yogyakarta, korban sempat singgah di Posko Mudik PKS Kabupaten Brebes. Koran bermaksud untuk buang air kecil, namun sebelum masuk toilet, korban pingsan. "Tim kesehatan membawanya ke Puskesmas karena kondisi korban yang kritis," ujar dia seperti dikutip dari Liputan6.com. Untuk mencapai Puskesmas, tim harus menembus kemacetan. Sesampainya di Puskesmas terdekat, ternyata korban telah meninggal dunia.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan, pemerintah sedang merancang evakuasi dengan helikopter dan ambulans untuk mempermudah evakuasi. Harapannya, evakuasi tak lagi terkendala oleh kemacetan lagi. "Sehingga nanti langsung dari posko bisa mengirim ambulans atau helikopter," kata Suryanto kepada Metrotvnews.com.

Benarkah mudik ini hanya merengur 12 korban?

Menurut Gunadi, korban yang diduga tewas karena kelelahan mencapai 12 orang. Namun ada korban yang lain juga. Hingga Selasa (5/7) malam, seperti ditulis CNN Indonesia, tercatat ada 18 korban. Selain karena kelelahan, ada empat korban tewas karena kecelakaan lalu lintas. Satu korban tewas karena tertabrak kereta api, dan satu orang tersetrum listrik. Dari para korban, 12 korban berasal dari pemudik dan enam lainnya warga lokal bukan pemudik.
Benarkah 12 pemudik tewas di Brebes?


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ewas-di-brebes

---

Ngeri juga macet sampe 20 jam. Ane 30 menit aja dah kram nih kaki.
lain kali beli yang matic biar g kelelahan
pake kopling macet dengkul langsung copot
Quote:Original Posted By abrilibrahim
Ngeri juga macet sampe 20 jam. Ane 30 menit aja dah kram nih kaki.


tapi kalo stuc mah tinggal matiin mesin aja gan
Macet tol brexit ini memaksa penumpang bis untuk duduk terus menerus, terlalu lama duduk memang berbahaya bagi tubuh. Apalagi pas naik bis umum yang tempat duduknya sempit. Bikin puyeng kepala.
kok bisa sampe mengular gitu kemacetannya

apa kagak terurai / susah di urai gitu ya?

katanya cuma ada 3 exit tol di sepanjang jalur, ya bener aja sih ini jd salah 1 faktor epic nya
Nyimax dulu

Dari cnn
Berikut merupakan data 18 orang meninggal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes:

1. Tanggal 29 Juni, korban bernama Taklim(46), membawa ayam dan menabrak motor yang berlawanan arah dan motor terbakar bersama korban. Dievakuasi masyarakat, ditangani petugas Puskesmas Bojongsari.
2. Tanggal 30 Juni, motor menabrak truk yang sedang berhenti di depan RM. Amanda. Ditangani petugas Puskesmas Paguyangan kemudian dirujuk ke RS menggunakan Ambulans RSUD Bumiayu, meninggal dunia satu orang (24) asal Banyumas.
3. Tanggal 30 Juni, sekitar pukul 16.15 WIB. Korban meninggal dunia Okta Tri Utama, (36) akibat mobil menabrak pohon, korban sempat dibawa ke Puskesmas Jatirokeh.
4. Tanggal 1 Juli, korban meninggal dunia adalah Taryono, (39) akibat menabrak kereta.
5. Tanggal 1 Juli, korban meninggal dunia bernama Komar (40) warga Karang Dempel, akibat tabrak lari oleh mobil pemudik.
6. Tanggal 2 Juli, korban atas nama Khariri, (40) tahun warga Karang Dempel. Meninggal akibat tersetrum aliran litrik.
7. Tanggal 3 Juli, bayi bernama Azizah, usia 1,4 tahun. Meninggal diduga akibat tejebak macet dalam mobil dengan AC hidup lebih dari 6 jam. Korban meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Tanjung.
8. Tanggal 3 Juli, korban atas nama Yuni Yati, (50).Korban mengalami sakit berat dan di rujuk ke Rumah Sakit Bhakti Asih. Korban kemudian meninggal ketika tiba di rumah sakit.
9. Tanggal 3 Juli, Korban atas nama Turinah, (53).
10. Tanggal 4 Juli, korban atas nama Sundari, (58) asal Purworejo. Korban meninggal di dalam bus Pahala Kencana akibat terjebak macet.
11. Tanggal 4 Juli, korban atas nama Susyani (36). Usai turun dari bus, Rosalia Indah karena pusing terjebak kemacetan di jalan Karangbale Larangan. Korban meninggal di tempat setelah sebelumnya sempat jatuh pingsan. Korban kemudian di bawa ke Puskesmas Larangan.
12. Tanggal 4 Juli, korban atas nama Sariyem (45), diduga meninggal dunia akibat kelelahan menghadapi macet panjang. Korban sempat pingsan usai turun dari bus travel.
13. Tanggal 4 Juli, sekitar pukul 23.00 WIB. Korban Suharyati (50). Korban turun dari bus Sumber Alam karena terjebak kemacetan di jalan Karangbale Larangan kemudian jatuh pingsan dan muntah-muntah. Korban di bawa ke puskesmas dalam kondisi sudah meninggal dunia.
14. Tanggal 4 Juli, sekitar pukul 20.00 WIB. Korban Poniatun (46) asal Kebumen. Diduga meninggal akibat kelelahan juga sama seperti korban sebelumnya.
15. Tanggal 4 Juli, korban Sri, (40) Meninggal akibat sakit jantung dan kecapaian di dalam mobil.
16. Tanggal 5 Juli, sekitar pukul 06.30 WIB. Korban Rizaldi Wibowo (17), meninggal di atas bus.
17. Tanggal 5 Juli, sekitar pukul 06.30 WIB. Korban atas nama Suhartiningsih (49) meninggal dalam mobil pribadi.
18. Tanggal 5 Juli, korban atas nama Sumiatun, (67) di atas bus di wilayah Siramin Slatri. Korban sempat dirujuk ke RSUD Brebes
Pasang gigi nol + handbrake


pada goblok pulkam
macet nyalahin pemerintah
tanggung sendiri lah
klo kata orang sebelah, macet bisa menyebabkan meninggal
Ngeri jg ya, niatnya mau seneng tapi kok jadinya gitu.
#mudikyuk2k16
Sepertinya bener
Kalo bener Turut berduka
Turut berduka
Serem ya klo bnr2 mati
serem juga yaa
Seharusnya jangan didalem kendaraan ajaa takut panas dsb ... mending diluar panas dikit tapi aman pake payung, terus mobil kalo jalan ya dorong aja mobil dalam keadaan mati toh jalannya juga cuma sdikit sdikit.

Katanya ambulans susah menuju lokasi , ini lah gunanya bahu jalan buat keadaan darurat kaya gini, smoga next time orang orang pada tau pentingnya bahu jalan dikosongin .

Sama pemerintah harusnya sebelum mudik gini udah antisipasi dengan ada helikopter buat evakuasi, jgn udh ada kejadian gini baru dipikirin wacananya .
Duh ngrri juga
Abisin pejwan.

Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar