Quote:Welcome ,View ,Read ,and Enjoy
Quote:8 Film Yang Dilarang Tayang Beredar di Indonesia
Quote:Quote:
Quote:Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia adalah lembaga yang berhak melakukan penyensoran adegan film. Nggak hanya menghilangkan adegan-adegan tertentu, LSF juga berhak melarang peredaran sebuah film secara nasional.
Film yang dianggap nggak sesuai dengan nilai dan budaya Indonesia serta menyinggung SARA, jangan harap bisa tayang di negeri ini.
Walau ada anggapan keberadaan gunting sensor sudah tidak lagi sesuai di zaman serba digital, publik menilai sensor film sebagai salah satu yang diperlukan.
Beberapa judul film yang dilarang tayang beredar di Indonesia beserta alasannya antara lain:
Check Repost
Quote:True Lies
(1994)
Film yang diproduksi Amerika Serikat ini bergenre “action”. Rilis pada 1994, film ini disutradarai dan ditulis oleh James Cameron. Para pemerannya antara lain adalah Arnold Schwarzeneger, Jamie Lee Curtis, Tom Arnold, Art Malik, Tia Carrere, Bill Paxton, Eliza Dushku, Grant Heslov dan Charlton Heston.
Film tentang mata-mata ini adalah hasil remake film Prancis bernama La Totale! (1991).
True Lies bercerita tentang seorang penyamar (mata-mata) yang oleh keluarganya dianggap hanya seorang salesman biasa yang membosankan. Harry Tasker (Arnold Schwarzenegger) ternyata bukan sembarang salesman, ia melacak rudal nuklir dengan kepemilikan orang Arab bernama Aziz (Art Malik). Misi Harry ini semakin rumit ketika ia dihadapkan jga dengan masalah kehidupan dan keluarganya.
Berdurasi 141 Menit, film ini dituduh sebagai film yang melecehkan agama Islam, sebab True Lies membawa isu SARA yang dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahfahaman tentang Arab ang diidentik dengan Islam dan teroris. Pemahaman ini yang kemudian membuat LSF melarang pemutarannya di seluruh Indonesia.
Meski begitu, anehnya dalam beberapa minggu pertama, film itu sempat beredar di TwentyOne. Bahkan sempat membludak karena kontroversinya tersebut. Entah LSF yang kurang cekatan menarik filmnya, atau ini trik agar penonton semakin penasaran.
Pasalnya juga, meski controversial, film ini dinominasikan untu Academy Award di kategori Efek Visual Terbaik. Namun, bagaimanapun itu, alasan LSF melaran True Lies beredar adalah sekali lagi menyinggung masalah SARA
Quote:Merdeka(Murudeka) 17805
(2001)
Film berlatar perang kemerdekaan Indonesia berjudul "Merdeka 17805" atau dalam bahasa Jepang "Murudeka 17805" ini dirilis pada 2001 silam. Film ini merupakan hasil kolaborasi rumah produksi film dari Jepang dan Indonesia yang mengangkat kisah nyata perjuangan dari sudut pandang personel Tentara Kekaisaran Jepang.
Ya, memang film ini merupakan sisi lain dari kisan perjuangan kemerdekaan kita pada masa itu. Cerita film Murudeka lebih menonjolkan bahwa Jepang adalah pihak yang memberikan tempat bagi nasionalisme untuk bergerak, yakni dengan membentuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) dan kedisiplinan Jepang dalam mendidik bangsa Indonesia untuk berbahasa nasional Indonesia, bukan bahasa Belanda lagi.
Sayangnya, film ini menuai kontroversi sehingga LSF harus melarang sutradara Yukio Fuji untuk menyebarluaskan karyanya di Indonesia. Adegan dimana seorang perempuan Jawa Tua mencium kaki tentara Jepang dianggap lancing oleh beberapa pihak, belum lagi cerita bait Ramalan Jayabaya tentang kedatangan tentara Jepang di Jawa menuai kontroversi politik sehingga film ini harus ditangguhkan.
Meski begitu, pada 2015, Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) di Pasar Baroe,Jakarta sempat memutarkan film tersebut dengan alasan film ini bisa menghargai sudut pandang bangsa lain. "Film ini membuat kita bisa menghargai dari sudut pandang yang berbeda dan membuka pemahaman kita untuk tidak selalu memami realita dan versi sejarah dari satu sisi saja," kata sejarawan dari Universitas Diponegoro Bonnie Triyana seperti dikutip dari Antaranews.com dalam diskusi Film "Merdeka 17805" di GFJA, Jakarta, Minggu (6/9/2015) lalu.
Menurut Bonnie, sejarah yang difilmkan harus diperlakukan sebagai sebuah karya film, salah satunya adegan tersebut yang merupakan bagian dari dramatisasi dan visualisasi.
Sementara itu, aktris pemeran utama Murudeka dari Indonesia, Lola Amaria yang berperan sebagai perawat yang mendukung gerakan kemerdekaan dan menjadi istri tentara Jepang, Shimazaki, dalam film ini ia mengakui beberapa adegan film dibuat menyesuaikan dengan fakta. Karena itu, sedikit banya ia menceritakan pengalamannya bekerja sama dengan tim produksi film dari Jepang.
"Saya harus belajar bahasa Jepang dan mereka (tim film dari Jepang) sangat disiplin, mulai dari harus kumpul di lokasi jam berapa, berat badan saya juga harus stabil dan saya harus mengikuti proses syuting sampai ke Jogja meskipun saya tidak ada dalam adegan," kata Lola yang memerankan Aryati dalam film berdurasi 123 menit tersebut.
Quote:Pocong
(2006)
Rudi Soedjarwo pernah merilis sebuah film sadis berjudul Pocong pada 26 Desember 2006 silam. Sayangnya film ini gagal mendapat sertifikat dari Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia sehingga peredarannya dibatalkan.
Film horror ini bukan cuma dianggap menyeramkan karena menunjukkan adegan-adegan sadis dan kejahatan yang bisa diikuti penontonnya. Yang lebih kontroversial daripada itu adalah film Pocong tidak sensitif karena membuka luka lama di kerusuhan ’98 serta menyinggung unsur SARA.
Adegan kontoversi lainya adalah karena film yang dibintangi Shally Tria Amanda, Ronald Kansil, Eddie Karsito danKinaryosih ini juga menampilkan adegan pemerkosaan yang terlalu brutal, dan banyak alasan lainnya yang adegannya berkonotasi negatif.
Kabarnya, Rudy yang merasa filmnya “dicekal” banyak pihak telah membuat sekuelnya berjudul “Pocong 2”. Dengan dibintangi Revalina S Temat, Ringgo Agus Rahman, Dwi Sasono dan Henidar Amroe serta Risty Tagor, film ini beredar dalam bentuk yang lebih “sopan”.
Nggak heran, sekuel Pocong selanjutnya diproduksi Sinemart karena ternyata penonton Indonesia pada masa itu suka film-film horror dan thriller, bahkan masih sampai sekarang.
Quote:Balibo
(2009)
Akhir 2009, film asal Australia berjudul “Balibo” rilis di ajang JIFFest di Indonesia. Namun karena muatan cerita film mengandung sejumlah kontroversi politik di Indonesia, LSF melarang pemutarannya.
Nggak heran, film bersetting 1975 ini gagal deh, ditonton masyarakat Indonesia. Padahal kalo melihat sinopsisnya, film ini menangkat Timor Leste yang menyatakan diri sebagai negara yang merdeka setelah 400 tahun berada dalam jajahan Portugis. Sembilan hari kemudian, Indonesia melakukan penyerbuan ke negara kecil tersebut. 5 orang jurnalis Australia yang berusaha meliput apa yang terjadi dinyatakan hilang dalam peristiwa penyerbuan di sebuah tempat bernama Balibo.
Penyelidikan nasib ke lima jurnalis yang hilang tersebut digambarkan dalm film berdurasi 111 menit tersebut. Peristiwa ini mengungkap kejadian sebenarnya tentang peristiwa yang menjadi rahasia besar nan kelam dari negara ini, Indonesia.
Wah jadi penasaran kan?
Quote:The Act of Killing (Jagal)
(2011)
Satu lagi film dokumeter yang penuh dengan adegan kontroversi adalah The Act of Killing alias film “Jagal”. Mengungkap kembali kisah kelam bangsa Indonesia, tentang pembunuhan massal para anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI), Jagal sempat jadi trending topic dunia, bahkan sebelum twitter hits, sehingga tau dong efeknya? Kalo trending, orang Indonesia semakin penasaran sama isi ceritanya.
Sayangnya, sudah dinanti-nanti oleh banyak calon penonton film Jagal nggak keluar-keluar juga. Alhasil cara lainnya adalah mengunduh file film secara gratis. Iya kan?
Lagipula, peluncuran unduh gratis itu dilakukan langsung oleh sang sutradara film, yaitu Joshua Oppenheimer seusai pemutaran film terbuka di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jln. Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2013). Ya, pas dengan tanggal peringatan G30S PKI.
Dalam pernyataan terbuka melalui layanan Skype, Joshua mengatakan tim pembuat film memilih peluncuran pada 30 September 2013 karena pada tanggal tersebutlah orang Indonesia biasanya membicarakan operasi militer G30S.
“Sejarah genosida 1965 adalah sejarah orang Indonesia. Oleh karena itulah kami memberikan film Jagal kepada khalayak luas di Indonesia. Kami ingin orang-orang di Indonesia memutar film Jagal, mendiskusikannya, menyebarluaskannya kepada teman-teman di seluruh penjuru Nusantara,” ujar Joshua dikutip dari Pikiran Rakyat Online.
Film “Jagal” sendiri mengisahkan seorang algojo pembunuh anggota PKI bernama Anwar Congo. Bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam organisasi masyarakat, Anwar membeberkan kejadian sesungguhnya pada tahun-tahun kelam sejarah Indonesia itu. Anwar bahkan merekonstruksi kesadisannya dalam membantai anggota PKI, Gerwani, dan suku Tionghoa saat itu.
Di masa tuanya kini, Anwar kerap dihantui mimpi buruk terutama karena kesadisan yang pernah ia lakukan di masa lalu.
Wah, ini bukan seperti film hitam putih G30S PKI yang pernah tayang di tv Indonesia dan menjenuhkanlho! Gambar dan make up yang bagus membuat kisah Anwar ini menarik untuk disimak sekaligus secara sungguh-sungguh melihat ada apa dibalik G30S itu?
Quote:Noah
(2014)
Lagi-lagi, film bertema agama emang selalu jadi bahan kontroversi paling empuk. Nggak terkecuali film Noah arahan Darren Aronofsky. Pengkisahan ulang nabi Nuh ke layar lebar dan diperankan Russel Crowe (pemenang oscar pada film " Gladiator") ini dianggap terlalu membelot dari ajaran yang sebenarnya.
Film buatan Amerika Serikat ini pun akhirnya sukses dilarang LSF masuk ke bioskop Indonesia. Kita pun jadi nggak bisa menontonnya.
Meski begitu, dari kabar yang beredar, film Noah, Nuh, atau Noy (poster Rusia), yang digambarkan dalam dalam film ini menyinggung masalah SARA, terutama kepercayaan banyak agama soal sifat kenabian. Jika benar, Nuh yang dimaksud film Noah adalah nabi, maka tidak mungkin ia mempunyai sifat dan akhlak yang tercela.
Film ini sengaja membuat citra seorang nabi buruk atau disama-ratakan dengan kebanyakan ummat yang menyimpan hawa nafsu. Apalagi, judul utamanya sebuah nama yang disucikan. ANdai judulnya bukan Noah tapi Peterpen misalnya, pasti ada Ariel di sana. Apakah akan lulus sensor juga? Entah?
Quote:Fifty Shades of Grey
(2015)
Bukunya laris terjual (atau tersebar) baik dalam cetak kertas atau digital. Bagaimana dengan filmnya? Tentu laris juga_di Amerika, tapi LSF Indonesia nggak meloloskannya masuk ke Indonesia karena ada banyak adegan porno di dalamnya.
Meski begitu, diam-diam atau dengan membeli bajakannya, (ngaku deh) sebagian kita mengintip film yang rilis pada Valentine tahun lalu yang katanya “boleh” ditonton remaja. Baca: Fifty Shades of Grey Boleh Ditonton Remaja
Film ini menyoal “keliaran” sex dari mata seorang cewek. Nggak biasa memang, sebab kebanyakan film sex yang liar selalu dibayangkan cowok-cowok. Namun E.L.James dalam karyanya mengangkat kisah ini dari mata perempuan. Makanya, banyak yang penasaran isi kepala cewek soal sex itu apa sih?
Film ini pun jadi rebutan, setidaknya ada 5 fakta di balik 50 Shades of Grey yang bikin kita penasaran ingin melihat juga adegan demi adegan di dalamnya. Cuma satu hal aja, menonton film ini harus tahan nafsu, ya guys! Jangan kebawa liar atau pengen coba-coba melampiaskan. Jangan! LSF udah melarangnya tuh, sampai bingung mau di-cut bagian yang mana? Alhasil peredaran resminya ditangguhkan!
Quote:Senyap (The Look of Silence)
(2015)
Last but not least, film “Senyap” atau versi internasionalnya adalah Look of Silence merupakan dwilogi yang kontroversi dari tangan sutradara Joshua Oppenheimer.
Film produksi dari Denmark-Finlandia-Inggris-Norwegia dan Indonesia ini sebelas dua belas dengan film pertamanya, The Act of Killing alias Jagal.
Kasusnya sama seperti film Jagal, sesi pemutaran di Indonesia sering dibatalkan atau dicekal. Misalnya di Malang, pemutaran film dokumenter Senyap atau The Look of Silence di Warung Kelir pada Desember lalu dilarang aparat dengan alasan menimbulkan instabilitas di lingkungan warga Malang.
Film Senyap menceritakan tentang para pelaku pelanggaran HAM di Indonesia, khususnya mengenai aktivitas penghilangan orang yang dianggap berbeda aliran politik. Seperti Jagal, Senyap juga bersetting peristiwa pembantaian G30S PKI tahun 1965 sehingga bila film ini ditonton banyak orang, dikhawatirkan bakal memunculkan bibit komunis baru.
Meski kali ini bukan kisah penjagal komunis, Anwar (di film Jagal), melainkan kisah seorang pria bernama Adi, yang bekerja sebagai penjual kacamata. Dia adalah anggota dari keluarga Ramli. Ramli sendiri resmi dinyatakan menjadi salah satu simpatisan partai terlarang komunis dan telah tewas menjadi salah satu korban pembantaian masal di peristiwa kelam tahun 1965-1966. Lewat film Senyap ini, pencarian siapa sebenarnya pelaku pembunuh Ramli dilakukan.
Meski kandungan kontroversi, film Senyap ternyata masuk nominasi Oscar 2016 yang sebentar lagi akan diumumkan pemenangnya. Namun, sebelumnya, Senyap sudah membawa pulang, setidaknya 5 penghargaan dari Italia.
Quote:Orang Indonesia semakin dilarang malah semakin dilakoni, yang makin dicekal malah makin bikin penasaran, Yang penasaran sama full movienya langsung check di Youtube deh! Sumber
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menerima Cendol
Jangan Lupa
Thread Lainnya Klik Disini
Quote:8 Film Yang Dilarang Tayang Beredar di Indonesia
Quote:Quote:
Quote:Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia adalah lembaga yang berhak melakukan penyensoran adegan film. Nggak hanya menghilangkan adegan-adegan tertentu, LSF juga berhak melarang peredaran sebuah film secara nasional.
Film yang dianggap nggak sesuai dengan nilai dan budaya Indonesia serta menyinggung SARA, jangan harap bisa tayang di negeri ini.
Walau ada anggapan keberadaan gunting sensor sudah tidak lagi sesuai di zaman serba digital, publik menilai sensor film sebagai salah satu yang diperlukan.
Beberapa judul film yang dilarang tayang beredar di Indonesia beserta alasannya antara lain:
Check Repost
Quote:True Lies
(1994)
Spoiler for :
Film yang diproduksi Amerika Serikat ini bergenre “action”. Rilis pada 1994, film ini disutradarai dan ditulis oleh James Cameron. Para pemerannya antara lain adalah Arnold Schwarzeneger, Jamie Lee Curtis, Tom Arnold, Art Malik, Tia Carrere, Bill Paxton, Eliza Dushku, Grant Heslov dan Charlton Heston.
Film tentang mata-mata ini adalah hasil remake film Prancis bernama La Totale! (1991).
True Lies bercerita tentang seorang penyamar (mata-mata) yang oleh keluarganya dianggap hanya seorang salesman biasa yang membosankan. Harry Tasker (Arnold Schwarzenegger) ternyata bukan sembarang salesman, ia melacak rudal nuklir dengan kepemilikan orang Arab bernama Aziz (Art Malik). Misi Harry ini semakin rumit ketika ia dihadapkan jga dengan masalah kehidupan dan keluarganya.
Berdurasi 141 Menit, film ini dituduh sebagai film yang melecehkan agama Islam, sebab True Lies membawa isu SARA yang dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahfahaman tentang Arab ang diidentik dengan Islam dan teroris. Pemahaman ini yang kemudian membuat LSF melarang pemutarannya di seluruh Indonesia.
Meski begitu, anehnya dalam beberapa minggu pertama, film itu sempat beredar di TwentyOne. Bahkan sempat membludak karena kontroversinya tersebut. Entah LSF yang kurang cekatan menarik filmnya, atau ini trik agar penonton semakin penasaran.
Pasalnya juga, meski controversial, film ini dinominasikan untu Academy Award di kategori Efek Visual Terbaik. Namun, bagaimanapun itu, alasan LSF melaran True Lies beredar adalah sekali lagi menyinggung masalah SARA
Spoiler for Ini Film:
Quote:Merdeka(Murudeka) 17805
(2001)
Spoiler for :
Film berlatar perang kemerdekaan Indonesia berjudul "Merdeka 17805" atau dalam bahasa Jepang "Murudeka 17805" ini dirilis pada 2001 silam. Film ini merupakan hasil kolaborasi rumah produksi film dari Jepang dan Indonesia yang mengangkat kisah nyata perjuangan dari sudut pandang personel Tentara Kekaisaran Jepang.
Ya, memang film ini merupakan sisi lain dari kisan perjuangan kemerdekaan kita pada masa itu. Cerita film Murudeka lebih menonjolkan bahwa Jepang adalah pihak yang memberikan tempat bagi nasionalisme untuk bergerak, yakni dengan membentuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) dan kedisiplinan Jepang dalam mendidik bangsa Indonesia untuk berbahasa nasional Indonesia, bukan bahasa Belanda lagi.
Sayangnya, film ini menuai kontroversi sehingga LSF harus melarang sutradara Yukio Fuji untuk menyebarluaskan karyanya di Indonesia. Adegan dimana seorang perempuan Jawa Tua mencium kaki tentara Jepang dianggap lancing oleh beberapa pihak, belum lagi cerita bait Ramalan Jayabaya tentang kedatangan tentara Jepang di Jawa menuai kontroversi politik sehingga film ini harus ditangguhkan.
Meski begitu, pada 2015, Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) di Pasar Baroe,Jakarta sempat memutarkan film tersebut dengan alasan film ini bisa menghargai sudut pandang bangsa lain. "Film ini membuat kita bisa menghargai dari sudut pandang yang berbeda dan membuka pemahaman kita untuk tidak selalu memami realita dan versi sejarah dari satu sisi saja," kata sejarawan dari Universitas Diponegoro Bonnie Triyana seperti dikutip dari Antaranews.com dalam diskusi Film "Merdeka 17805" di GFJA, Jakarta, Minggu (6/9/2015) lalu.
Menurut Bonnie, sejarah yang difilmkan harus diperlakukan sebagai sebuah karya film, salah satunya adegan tersebut yang merupakan bagian dari dramatisasi dan visualisasi.
Sementara itu, aktris pemeran utama Murudeka dari Indonesia, Lola Amaria yang berperan sebagai perawat yang mendukung gerakan kemerdekaan dan menjadi istri tentara Jepang, Shimazaki, dalam film ini ia mengakui beberapa adegan film dibuat menyesuaikan dengan fakta. Karena itu, sedikit banya ia menceritakan pengalamannya bekerja sama dengan tim produksi film dari Jepang.
"Saya harus belajar bahasa Jepang dan mereka (tim film dari Jepang) sangat disiplin, mulai dari harus kumpul di lokasi jam berapa, berat badan saya juga harus stabil dan saya harus mengikuti proses syuting sampai ke Jogja meskipun saya tidak ada dalam adegan," kata Lola yang memerankan Aryati dalam film berdurasi 123 menit tersebut.
Spoiler for Film:
Quote:Pocong
(2006)
Spoiler for :
Rudi Soedjarwo pernah merilis sebuah film sadis berjudul Pocong pada 26 Desember 2006 silam. Sayangnya film ini gagal mendapat sertifikat dari Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia sehingga peredarannya dibatalkan.
Film horror ini bukan cuma dianggap menyeramkan karena menunjukkan adegan-adegan sadis dan kejahatan yang bisa diikuti penontonnya. Yang lebih kontroversial daripada itu adalah film Pocong tidak sensitif karena membuka luka lama di kerusuhan ’98 serta menyinggung unsur SARA.
Adegan kontoversi lainya adalah karena film yang dibintangi Shally Tria Amanda, Ronald Kansil, Eddie Karsito danKinaryosih ini juga menampilkan adegan pemerkosaan yang terlalu brutal, dan banyak alasan lainnya yang adegannya berkonotasi negatif.
Kabarnya, Rudy yang merasa filmnya “dicekal” banyak pihak telah membuat sekuelnya berjudul “Pocong 2”. Dengan dibintangi Revalina S Temat, Ringgo Agus Rahman, Dwi Sasono dan Henidar Amroe serta Risty Tagor, film ini beredar dalam bentuk yang lebih “sopan”.
Nggak heran, sekuel Pocong selanjutnya diproduksi Sinemart karena ternyata penonton Indonesia pada masa itu suka film-film horror dan thriller, bahkan masih sampai sekarang.
Spoiler for Film:
Quote:Balibo
(2009)
Spoiler for :
Akhir 2009, film asal Australia berjudul “Balibo” rilis di ajang JIFFest di Indonesia. Namun karena muatan cerita film mengandung sejumlah kontroversi politik di Indonesia, LSF melarang pemutarannya.
Nggak heran, film bersetting 1975 ini gagal deh, ditonton masyarakat Indonesia. Padahal kalo melihat sinopsisnya, film ini menangkat Timor Leste yang menyatakan diri sebagai negara yang merdeka setelah 400 tahun berada dalam jajahan Portugis. Sembilan hari kemudian, Indonesia melakukan penyerbuan ke negara kecil tersebut. 5 orang jurnalis Australia yang berusaha meliput apa yang terjadi dinyatakan hilang dalam peristiwa penyerbuan di sebuah tempat bernama Balibo.
Penyelidikan nasib ke lima jurnalis yang hilang tersebut digambarkan dalm film berdurasi 111 menit tersebut. Peristiwa ini mengungkap kejadian sebenarnya tentang peristiwa yang menjadi rahasia besar nan kelam dari negara ini, Indonesia.
Wah jadi penasaran kan?
Spoiler for Film:
Quote:The Act of Killing (Jagal)
(2011)
Spoiler for :
Satu lagi film dokumeter yang penuh dengan adegan kontroversi adalah The Act of Killing alias film “Jagal”. Mengungkap kembali kisah kelam bangsa Indonesia, tentang pembunuhan massal para anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI), Jagal sempat jadi trending topic dunia, bahkan sebelum twitter hits, sehingga tau dong efeknya? Kalo trending, orang Indonesia semakin penasaran sama isi ceritanya.
Sayangnya, sudah dinanti-nanti oleh banyak calon penonton film Jagal nggak keluar-keluar juga. Alhasil cara lainnya adalah mengunduh file film secara gratis. Iya kan?
Lagipula, peluncuran unduh gratis itu dilakukan langsung oleh sang sutradara film, yaitu Joshua Oppenheimer seusai pemutaran film terbuka di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jln. Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2013). Ya, pas dengan tanggal peringatan G30S PKI.
Dalam pernyataan terbuka melalui layanan Skype, Joshua mengatakan tim pembuat film memilih peluncuran pada 30 September 2013 karena pada tanggal tersebutlah orang Indonesia biasanya membicarakan operasi militer G30S.
“Sejarah genosida 1965 adalah sejarah orang Indonesia. Oleh karena itulah kami memberikan film Jagal kepada khalayak luas di Indonesia. Kami ingin orang-orang di Indonesia memutar film Jagal, mendiskusikannya, menyebarluaskannya kepada teman-teman di seluruh penjuru Nusantara,” ujar Joshua dikutip dari Pikiran Rakyat Online.
Film “Jagal” sendiri mengisahkan seorang algojo pembunuh anggota PKI bernama Anwar Congo. Bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam organisasi masyarakat, Anwar membeberkan kejadian sesungguhnya pada tahun-tahun kelam sejarah Indonesia itu. Anwar bahkan merekonstruksi kesadisannya dalam membantai anggota PKI, Gerwani, dan suku Tionghoa saat itu.
Di masa tuanya kini, Anwar kerap dihantui mimpi buruk terutama karena kesadisan yang pernah ia lakukan di masa lalu.
Wah, ini bukan seperti film hitam putih G30S PKI yang pernah tayang di tv Indonesia dan menjenuhkanlho! Gambar dan make up yang bagus membuat kisah Anwar ini menarik untuk disimak sekaligus secara sungguh-sungguh melihat ada apa dibalik G30S itu?
Spoiler for Film:
Quote:Noah
(2014)
Spoiler for :
Lagi-lagi, film bertema agama emang selalu jadi bahan kontroversi paling empuk. Nggak terkecuali film Noah arahan Darren Aronofsky. Pengkisahan ulang nabi Nuh ke layar lebar dan diperankan Russel Crowe (pemenang oscar pada film " Gladiator") ini dianggap terlalu membelot dari ajaran yang sebenarnya.
Film buatan Amerika Serikat ini pun akhirnya sukses dilarang LSF masuk ke bioskop Indonesia. Kita pun jadi nggak bisa menontonnya.
Meski begitu, dari kabar yang beredar, film Noah, Nuh, atau Noy (poster Rusia), yang digambarkan dalam dalam film ini menyinggung masalah SARA, terutama kepercayaan banyak agama soal sifat kenabian. Jika benar, Nuh yang dimaksud film Noah adalah nabi, maka tidak mungkin ia mempunyai sifat dan akhlak yang tercela.
Film ini sengaja membuat citra seorang nabi buruk atau disama-ratakan dengan kebanyakan ummat yang menyimpan hawa nafsu. Apalagi, judul utamanya sebuah nama yang disucikan. ANdai judulnya bukan Noah tapi Peterpen misalnya, pasti ada Ariel di sana. Apakah akan lulus sensor juga? Entah?
Spoiler for Film:
Quote:Fifty Shades of Grey
(2015)
Spoiler for :
Bukunya laris terjual (atau tersebar) baik dalam cetak kertas atau digital. Bagaimana dengan filmnya? Tentu laris juga_di Amerika, tapi LSF Indonesia nggak meloloskannya masuk ke Indonesia karena ada banyak adegan porno di dalamnya.
Meski begitu, diam-diam atau dengan membeli bajakannya, (ngaku deh) sebagian kita mengintip film yang rilis pada Valentine tahun lalu yang katanya “boleh” ditonton remaja. Baca: Fifty Shades of Grey Boleh Ditonton Remaja
Film ini menyoal “keliaran” sex dari mata seorang cewek. Nggak biasa memang, sebab kebanyakan film sex yang liar selalu dibayangkan cowok-cowok. Namun E.L.James dalam karyanya mengangkat kisah ini dari mata perempuan. Makanya, banyak yang penasaran isi kepala cewek soal sex itu apa sih?
Film ini pun jadi rebutan, setidaknya ada 5 fakta di balik 50 Shades of Grey yang bikin kita penasaran ingin melihat juga adegan demi adegan di dalamnya. Cuma satu hal aja, menonton film ini harus tahan nafsu, ya guys! Jangan kebawa liar atau pengen coba-coba melampiaskan. Jangan! LSF udah melarangnya tuh, sampai bingung mau di-cut bagian yang mana? Alhasil peredaran resminya ditangguhkan!
Spoiler for Film:
Quote:Senyap (The Look of Silence)
(2015)
Spoiler for :
Last but not least, film “Senyap” atau versi internasionalnya adalah Look of Silence merupakan dwilogi yang kontroversi dari tangan sutradara Joshua Oppenheimer.
Film produksi dari Denmark-Finlandia-Inggris-Norwegia dan Indonesia ini sebelas dua belas dengan film pertamanya, The Act of Killing alias Jagal.
Kasusnya sama seperti film Jagal, sesi pemutaran di Indonesia sering dibatalkan atau dicekal. Misalnya di Malang, pemutaran film dokumenter Senyap atau The Look of Silence di Warung Kelir pada Desember lalu dilarang aparat dengan alasan menimbulkan instabilitas di lingkungan warga Malang.
Film Senyap menceritakan tentang para pelaku pelanggaran HAM di Indonesia, khususnya mengenai aktivitas penghilangan orang yang dianggap berbeda aliran politik. Seperti Jagal, Senyap juga bersetting peristiwa pembantaian G30S PKI tahun 1965 sehingga bila film ini ditonton banyak orang, dikhawatirkan bakal memunculkan bibit komunis baru.
Meski kali ini bukan kisah penjagal komunis, Anwar (di film Jagal), melainkan kisah seorang pria bernama Adi, yang bekerja sebagai penjual kacamata. Dia adalah anggota dari keluarga Ramli. Ramli sendiri resmi dinyatakan menjadi salah satu simpatisan partai terlarang komunis dan telah tewas menjadi salah satu korban pembantaian masal di peristiwa kelam tahun 1965-1966. Lewat film Senyap ini, pencarian siapa sebenarnya pelaku pembunuh Ramli dilakukan.
Meski kandungan kontroversi, film Senyap ternyata masuk nominasi Oscar 2016 yang sebentar lagi akan diumumkan pemenangnya. Namun, sebelumnya, Senyap sudah membawa pulang, setidaknya 5 penghargaan dari Italia.
Spoiler for Film:
Quote:Orang Indonesia semakin dilarang malah semakin dilakoni, yang makin dicekal malah makin bikin penasaran, Yang penasaran sama full movienya langsung check di Youtube deh! Sumber
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menerima Cendol
Jangan Lupa
Thread Lainnya Klik Disini
Spongedonkbob bentar lg kotak2 bre gambarnya
ane pernah nonton yg noah gan
keren2 gan..syg gagal beredar
itu balibo tak kirain bagobo gan
salam damai dihati damai dibumi
salam damai dihati damai dibumi
beberapa udah nonton sih
Kok agak bau bau repost ya ini thread..
Dejavu ane gan
Dejavu ane gan
wah ane lgsg wafer aje dah .. pnasaran juga..
Lah film indonesia dilarang tayang juga di negaranya sendiri
Weew..
Tapi udah beredar gan,
Tapi udah beredar gan,
Quote:Original Posted By kebonlangit ►
Spongedonkbob bentar lg kotak2 bre gambarnya
Ganyambung jangan marah ya kena BATA
Spongedonkbob bentar lg kotak2 bre gambarnya
Ganyambung jangan marah ya kena BATA
bisa nonton kayaknya gan emen gue ada yang punya
gone girl juga gak tayang ya
ada adegan seks yang dipotong,cuma sutradara nya gak setuju karena adegan itu ada benang merah nya sama storyline.
ane tonton sendiri iya sih
ada adegan seks yang dipotong,cuma sutradara nya gak setuju karena adegan itu ada benang merah nya sama storyline.
ane tonton sendiri iya sih
Quote:Original Posted By aNdeSLiN ►
Kok agak bau bau repost ya ini thread..
Dejavu ane gan
makanya budayakan membaca, http://www.kaskus.co.id/search/forum...&forumchoice==
Kok agak bau bau repost ya ini thread..
Dejavu ane gan
makanya budayakan membaca, http://www.kaskus.co.id/search/forum...&forumchoice==
meskipun dilarang di internet mungkin ada
belum bisa ngasih
belum bisa ngasih
Quote:Original Posted By ImFreakz ►
Ganyambung jangan marah ya kena BATA
Loh. Emg bener bentar lg spongebob juga ga bole tayang di indo. Wong uda banyak yg disensor2 di spongebob.
woles aja ane mah bre di bata. Keep posting bre
Ganyambung jangan marah ya kena BATA
Loh. Emg bener bentar lg spongebob juga ga bole tayang di indo. Wong uda banyak yg disensor2 di spongebob.
woles aja ane mah bre di bata. Keep posting bre
yang NOAH sama Fifty Shades of Grey ane pernah nonton tuh
Pocong
Quote:Original Posted By ImFreakz ►
makanya budayakan membaca, http://www.kaskus.co.id/search/forum...&forumchoice==
Ooowh begitu gan ?
Coba check yang ini asd
Isinya hampir sama gan, makanya ane bilang dejavu :CMIIW
makanya budayakan membaca, http://www.kaskus.co.id/search/forum...&forumchoice==
Ooowh begitu gan ?
Coba check yang ini asd
Isinya hampir sama gan, makanya ane bilang dejavu :CMIIW
ratusan juta amsyong dong.
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar