Pages


Sabtu, 23 Mei 2015

Ternyata Beras Plastik Itu Hoax



Spoiler for Thanks buat Kaskus yg sudah menjadikan ini Hot Thread:







5 Fakta Tentang Beras Plastik



Semalam, ketika menonton laporan televisi, saya terkejut melihat salah seorang reporter menunjukkan perbedaan antara beras ‘plastik’ dan beras beneran. Dua-duanya dibuat menjadi bubur, lalu ditunjukkan ke pemirsa. Beras ‘plastik’ lebih kental, membentuk gumpalan, sementara beras ‘asli’ berbentuk seperti bubur. Lalu saya sadar – nanti dulu... plastik kalau direbus air TIDAK akan menjadi bubur!

Lalu iseng saya cek video youtube ‘pembuatan beras plastik’ yang linknya bisa ditemukan disini :
Cara Pembuatan Beras Plastik asal China [VIDEO]   (www.youtube.com).
Lalu saya terhenyak – itu mah bukan sedang membuat beras plastik, tapi biji plastik bewarna putih dengan proses extrusion, kemungkinan jenis HDPE. Hayyah! Saya ubek-ubek, ternyata tidak ada bukti yang lebih ilmiah lagi (mungkin saya gak belum nemu, kalau ada yang nemu bisa menghubungi saya). Modalnya ini doang!
Spoiler for berikut vidio Youtubenya":




Please dech orang Indonesia, yuk lebih teliti lagi! Be resourceful, kata mentor saya seorang jurnalis investegatif senior bernama Bondan Winarno.

Berikut ini 5 FAKTA ILMIAH mengenai beras plastik adalah HOAX:

1. Video ‘pembuatan beras plastik asal China’ ini tidak memiliki informasi bahwa yang diproduksi adalah beras. Video ini menunjukkan proses membuatan biji plastik yang disebut extrusion, mesinnya namanya extruder. Plastik dicairkan, lalu masuk ke semacam pipa yang dipanaskan dan memiliki pengaduk ulir seperti mata bor. Dari situ, plastik akan keluar seperti odol dan masuk ke saringan seperti membuat cendol, yang membentuk panjang seperti mie. Lalu dicelupkan ke air, karena ‘benang plastik’ (saya mau nyebut ‘mie plastik’ nanti heboh lagi!!) ini masih panas dan lembek. Sesudah mengeras, ‘benang plastik’ ini dipotong kecil2 di chopper membentuk pelet atau biji supaya bisa dimasukkan ke karung dan bisa dikirim dengan mudah. Tidak ada yang menunjukkan orang ini sedang bikin ‘beras plastik’! Embel2 ‘asal China’ juga ngasal. Orangnya ngomong Mandarin, tapi bisa saja ini di Taiwan, Canada, atau Tangerang!

2. Sifat utama plastik turunan hidrokarbon – keluarga keresek – adalah hidrofobik atau tidak suka air, karena bahan dasarnya adalah minyak bumi dan struktur kimianya nonpolar. Akibatnya, mau direbus sampai Indonesia menang piala dunia sepak bola sekalipun, TIDAK AKAN MENJADI LEMBEK. Beras bisa lembek menjadi bubur karena menyerap air. Kalau plastik direbus kelamaan paling-paling basah atau berwarna kecoklatan. Tapi tidak bisa menjadi bubur!

3. Jika memang benar ada ‘beras dari plastik’, maka membedakannya gampang saja: plastik TIDAK AKAN TENGGELAM DI AIR karena berat jenisnya lebih rendah dari air. Jadi ketika kita merendam beras dalam air sebelum memasak, ‘beras plastik’ ini akan tetap mengambang meskipun kita tekan kebawah.

4. Ada lagi teori bahwa ‘beras plastik’ dibuat dari kentang atau umbi yang dilapisi plastik. Maaf, saya nggak percaya sampai saya bisa meneliti sampelnya. Pertama, kentang lebih mahal dari beras – masak ngoplos pake bahan yang lebih mahal? Kedua, bagaimana cara motongin kentang jadi biji kecil-kecil. Ketiga – yang paling logis – titik leleh plastik yang paling umum: PE (polietilen) adalah 115 oC, PP (polipropilen) adalah 130 oC, dan PET (polietilen tereftalat) adalah 260 oC (atau sekitar 100 oC untuk PET yang digunakan untuk botol plastik). Sementara untuk melakukan pelapisan (coating), plastiknya harus dicairkan dulu baru bisa melapisi umbi atau kentang. Semua titik leleh plastik diatas 100 oC, berarti umbi atau kentangnya akan keburu gosong sebelum bisa dilapisi plastik! Jadi, sebagai engineer saya nggak kebayang gimana caranya melapisi umbi dengan plastik. Dan, kalau bisa harusnya mahal prosesnya – tidak bisa dipakai ngoplos!

5. Bagaimana cara menguji ‘beras plastik’ dan ‘beras asli’? Saya menghimbau kalau ada yang punya sampel ‘beras plastik’ silakan hubungi saya. Rekan Kimiasutra saya Irvan Kartawiriya bisa mengujinya di Laboratorium Food Technology di Swiss German University. Caranya mudah, dengan dua cara: pertama memotong beras dan melihat penampangnya di bawah mikroskop, untuk melihat apakah ada terlihat ‘umbi dan kulit plastiknya’. Kedua, mengujian amilum dengan Yodium. Amilum adalah jenis kanji yang terdapat pada beras asli, yang jika ditetesi Yodium akan memberi warna ungu. Kalau ditetesi tidak ungu, berarti bukan beras asli!

Saya menghimbau seluruh jurusan Kimia mulai melakukan riset ini dan sampai ada bukti ilmiah bahwa beras memang benar-benar ‘palsu’ dengan uji mikroskop dan Yodium, saya tidak percaya.
Untuk para jurnalis investegatif, yuk atuh be resourceful! Bisa nonton BBC Panorama sebagai contoh ketika menginvestigasi sebuah topik, dan tentu saja belajar pada yang sangat berpengalaman seperti Pak Bondan.

Terakhir, jika memang ada orang diluar sana yang berhasil membuat ‘beras tiruan’, Anda harus siap2 jadi konglomerat. Di tahun 2010, seniman kontemporer China, Ai Weiwei, menggemparkan dunia dengan memamerkan karya terbarunya berjudul ‘Sunflower seeds’ di Tate’s Modern Turbine Hall, London. Karya ini berupa 100.000.000 butir ‘kuaci palsu’ dari keramik yang dibuat dengan mengerahkan 1600 seniman dari Jingdezhen, China, untuk membuat, memanggang, dan melukis kuaci ini satu persatu. Di lelang Sotheby tahun 2009, ‘kuaci palsu’ ini terjual 3.50 GBP per biji, atau Rp 71.610,- sesuai kurs Google hari ini. Bayangkan, 100 juta biji berarti bernilai Rp 7 trilyun rupiah! Kalau Anda menjual ‘beras plastik’ ini ke Tate Modern Museum di London, siapa tau bisa laku segitu!


Spoiler for "berikut sumbernya":


Spoiler for Penjelasan Badan POM:

Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparingga menegaskan bila kasus beras plastik belum ditemukan di negara lain. Di Indonesia sendiri, dugaan ‎adanya beras yang dicampur plastik muncul di Kota Bekasi, Jawa Barat lewat salah satu pengakuan masyarakat.
"Informasi penting lainnya, kami BPOM telah mengkontak International Food Security Network (Infosan) di bawah WHO (World Health Organization). Info pusat menyampaikan belum ada kasus serupa saat ini terjadi di dunia. Jadi tidak ada laporan tersebut di negara manapun pada saat ini, " tegas ‎Roy saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Jumat (22/05/2015).
Roy menyatakan masih akan terus mengupdate dan akan memberikan laporan bila ada laporan beras campur plastik ditemukan di negara lain.‎ Sementara itu, khusus temuan dugaan adanya beras campur plastik di Bekasi, Jawa Barat, BPOM masih melakukan pendalaman dengan melakukan uji lab. Hasil uji akan kelar pada sore hari ini dan diserahkan kepada Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri.
"Kami menerima sampel dari Polres Bekasi tanggal 19 Mei malam hari. Kemudian sampel ini adalah sampel penyidikan dari Polri. Kami melakukan proses uji lab di BPOM dan kami melakukan sangat hati-hati tidak hanya uji itu untuk mengetahui ada tidaknya bahan plastik tetapi resiko apa yang disebabkan dari kandungannya," tutur Roy.
Di samping telah melakukan koordinasi dengan Kemendag, Bareskrim Polri dan Disperindag Bekasi dan Jakarta, masyarakat juga diminta peran aktifnya agar segera melaporkan bila ditemukan adanya keanehan pada beras yang dibeli. BPOM telah membuka call center agar pengajuan masyarakat bisa ditindaklanjuti dengan cepat.
"Masyarakat dihimbau agar berhati-hati dan kritis menyampaikan ke kami. Hubungi kami di 1500533 dan akan dikenakan tarif pulsa lokal‎," sebut Roy.
sumber : Beras Plastik Belum ditemukan dinegara manapun  (news.detik.com)


Spoiler for Penjelasan Sucofindo:

Quote:
Beras yang bercampur bahan plastik beredar di masyarakat. Jika dilihat secara sekilas memang wujud beras asli dengan plastik hampir sama, namun ada 4 ciri untuk membedakannya.
"Untuk mengidentifikasi ini secara fisik memang terlihat sama tapi bagi mereka yang sudah terbiasa mengelola beras bisa membedakannnya. Pertama, dilihat secara bentuk, tampilan beras asli memiliki guratan dari bekas sekam padi," ucap Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo Adisam ZN. Sucofindo adalah BUMN di bidang bidang pemeriksaan, pengawasan, pengujian, dan pengkajian.
Hal itu disampaikan Adisam di acara pemberitahuan identifikasi dini untuk membedakan mana beras asli dan palsu di kantor Wali Kota Bekasi, Jl Ahmad Yani, Bekasi, Kamis (21/5/2015). Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Sementara untuk beras plastik pada bulirnya tidak terlihat guratan. Warnanya bening bersih. "Kalau beras palsu bentuknya agak lonjong dan tidak memiliki guratan dari bekas sekam padi," jelas Adisam.
Ciri kedua bisa dilihat dari ujung-ujung bulir beras. Beras asli terdapat warna putih di setiap ujungnya, warna tersebut merupakan zat kapur yang mengandung karbohidrat. Sedang beras bercampur plastik tidak ada warna putihnya.
"Selain itu kalau beras asli direndam di dalam air maka air akan bewarna putih dan beras akan lembek menjadi bubur. Sedangkan beras plastik jika direndam hasilnya tidak akan menyatu dan airnya tidak akan berubah menjadi putih di ujung-ujungya tidak ada warna putih zat kapur," ujarnya.
Ciri keempat adalah jika beras palsu ditaruh di atas kertas maka terlihat beras tidak natural, berbentuk lengkung, tidak ada patahan. "Kalau dipatahkan akan pecah menjadi bentuk kecil-kecil," ucapnya.
"Kalau beras asli bentuk bulirnya sedikit menggembung dan kalau dipatahkan hanya terbelah menjadi dua," tambahnya.
Sumber: http://news.detik.com/

Dalam Status FB Sucofindo : Halaman Fcabeook Sucofindo  (www.facebook.com),



Spoiler for tambahan dr agan xonet:

Quote:Original Posted By xonet
orang2 indonesia emang mudah di "begoin" tv oon.
lu masak tuh biji plastik pake air sampe kiamat juga akan lumer.dasar reporter goblok
cara pembuatan ember n barang2 terbuat dari plastik :
biji plastik harus di panaskan ribuan derajat celsius dlm nozzle ( tabung pemanas) sampe meleleh lalu di dorong ke dalam cetakan (moulding) di dlam cetakan plastik akan membentuk benda.setelah jadi cetakan membuka , cetakan plastik di keluarkan.lalu di dinginkan
kok gw tau ?.krn gw pernah kerja di pabrik pembuatan lampu mobil.semua mesinnya sama.mesin injection moulding namanya










so, emang bisa biji plastik di lelehkan pake air ???



Spoiler for "tambahan dari agan panning":

Quote:Original Posted By panning

gw kemarin (tanggal 18 mei) sempet PM yang pertama kali posting "katanya" korban beras plastik : https://instagram.com/dewinurizza/
sempet di bales :
tp skrng gw cek instagramnya lagi udah di private gak bisa gw tanyain lagi dah... coba di kontek langsung bro, sepertinya masih punya berasnya doi...



Spoiler for "tambahan lagi dr agan badguy93:

Quote:Original Posted By badguy93

Ane sudah nikmati semuanya tp menurut ane tindakan anda telah menghina profesi para peneliti sucofindo dgn memberikan opini opini seperti itu.
Alas, menurut ane itu terserah masing-masing mau percaya yg mana, opini anda atau hasil uji lab para peneliti sucofindo. Yang penting menurut ane pemerintah sudah menjalankan kewajibannya untuk melindungi warganya dari makanan berbahaya dgn bertindak cepat terhadap laporan yg masuk.
Yg penting ane tetap waspada namun tentu tidak buat ane jd ketakutan berlebih, ane tetap makan nasi, barusan tadi ane makan
Ane nggak bisa maksa buat org percaya kalau beras 'plastik' itu ada hanya dgn bilang para peneliti telah membuktikannya lewat uji lab tanpa bisa memberikan opini yg bagus
nih tambahan refrensi buat agan, tentang beras plastik di India, berita dari India tuh aca aca: http://mathrubhuminews.in/ee/ReadMor...le-in-kerala/E
Satu lagi gan, peneliti IPB telah berhasil membuat beras tiruan dari sumber karbohidrat selain beras, sepertinya mereka bakalan jd konglomerat gan, ups tp udah dari tahun 2012 loh tp kok masih blm jd konglomerat malah banyak yg gak tau http://www.ristek.go.id/index.php/mo...+News/id/11063


Spoiler for "tambahan refrensi lg dr agan B.cristian":

Sucofindo Sudah Mengeluarkan Tes Labnya

Lab Sucofindo Lebih Cepat Umumkan Hasil Uji Beras Plastik
Gentur Putro Jati, CNN Indonesia Kamis, 21/05/2015 09:45 WIB


Jakarta, CNN Indonesia -- Empat laboratorium milik pemerintah telah ditugaskan Pemerintah untuk menguji kandungan sampel beras yang diambil dari Pasar Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi yaitu laboratorium milik Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Balai Pertanian Kota Bekasi, Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat, dan Badan Pengembangan Mutu Barang Kementerian Perdagangan. Namun, sampai saat ini keempatnya belum berhasil melaporkan hasil pengujiannya kepada Pemerintah.

Malah laboratorium yang dikelola oleh badan usaha milik negara (BUMN) PT Sucofindo di Cibitung, Jawa Barat sudah bisa memastikan bahwa sampel beras yang dijual di Pasar Mutiara Gading tersebut mengandung bahan baku pipa paralon yaitu polivinil.

Hasil laboratorium Sucofindo itulah yang kemudian digunakan Walikota Bekasi Rahmat Effendi untuk memastikan kandungan dari beras tersebut dalam konferensi pers yang digelar di kantornya hari ini, Kamis (21/5).

“Kalau kita makan beras tersebut, sama saja kita menelan pipa paralon," kata Rahmat dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (21/5).

Sementara, Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika sebelumnya mengaku laboratorium miliknya membutuhkan waktu paling lambat Jumat (22/5) baru bisa mengumumkan hasil ujinya.
Pilihan Redaksi
Mendag: Mau Tahu Beras Asli atau Tidak, Bakar Saja
Mentan Tunggu Hasil Uji Lab Beras Plastik Sebelum Investigasi
Hasil Uji Lab: Sampel Beras di Bekasi Mengandung Plastik

"Sampel temuan beras plastik ini akan diujicoba di Laboratorium Saraswati di Bogor. Dan hasilnya diperkirakan akan keluar dalam satu atau dua hari ke depan," kata Dewi Sartika.

Sebelumnya Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo menegaskan, pemerintah meminta hasil uji laboratorium atas sampel beras bisa diselesaikan secepat-cepatnya agar bisa dijadikan pegangan pemerintah dalam menelusuri sumber peredaran beras sintetis yang membahayakan masyarakat jika dikonsumsi.

“Sebetulnya kalau normal (hasilnya keluar) tiga sampai lima hari, cuma Pak Menteri Perdagangan juga meminta supaya lebih cepat dari itu,” kata Widodo. (gen)Quote:
sayang kurang jelas dr mana sumbernya,


Spoiler for berikut skrinshutnya dewinur yg melaporkan ke medsos ttg beras plastik/sintetis:

[QUOTE=panning;555f58f80f8b46541e8b456d]barusan ane di approve sama mba dewi nurizza di instagram, ternyata dia tampaknya jadi ketakutan karena dibawa ke polisi kemarin. jadi kyknya gara2 itu akhirnya instagramnya di tutup ama dia. berhubung postingan ane ternyata di taroh di page one, tolong konfirmasi ini di taruh di page one jg... biar gak salah paham


Maaaak ane pertamax di thread ht

Ternyata hoax juga ya
masa sih hoax gan ?
plastiknya mudah larut kali gan
Gak taudeh bener apa hoax
Maaf gan,td sempat baca.itu bkn cm plastik doang,bhn baku utama adlh ketela ma kentang.biji plasik hanya dipakai sbg pembentuk/pengeras sehingga menyerupai bulir beras
masa sih gan?
Ngga ngerti deh ane gan..
Tapi knapa kalo hoax sampe mentru perdagangan turun tangan?..
Wahh... ternyata Hoax ya gan...
untungaja hoax ya gan...
----------------
yg beras sintetis di indonesia banyak disiarkan di berita itu bagimana gan..?
mudah2 sih Hoax juga ya gan...
Quote:Original Posted By golza
Ane pertamax ya

Ga bisa wafer gan


gud job san...

Quote:Original Posted By suburisdead
masa sih hoax gan ?

mungkin ada yg py berita terpercayanya,,,tp masuk akal seh penjelasaannya

Quote:Original Posted By diyuniko
plastiknya mudah larut kali gan

plastik mana yg bs larut,,,wong plastik dikubur aja bs puluhan tahun bs ancur jd kompos....

Quote:Original Posted By zedaefide
Gak taudeh bener apa hoax

bener apa gak tergantung ente sendiri gan gmana menganalisa beritanya

Quote:Original Posted By 170874
Maaf gan,td sempat baca.itu bkn cm plastik doang,bhn baku utama adlh ketela ma kentang.biji plasik hanya dipakai sbg pembentuk/pengeras sehingga menyerupai bulir beras

bisa juga seh,,tp ya apa kalo pk kentang berrati nambah modal dong

Quote:Original Posted By lmaginedragons
Ngga ngerti deh ane gan..
Tapi knapa kalo hoax sampe mentru perdagangan turun tangan?..

nah itu dieee,,,kayaknya skg lg diperdebatkan deh di atas sono
Setuju ane kalo semua itu hoax gan. Bego aja yg gak bisa ngebedain beras sama plastik. Mungkin pengalihan isu. Biasanya kan indonesa suka gitu
Videonya aja yg hoax..

Kenyataannya memang beredar.. orang ane liat di tv bpom sama petugas pada razia.
Udah ad yg ketangkep pula.. #cmiiw

Kalo ts bikin ginian malah yg hoax tsnya..
Malah bisa buat org jadi lengah dan gak waspada..
Quote:Original Posted By lucious33
Videonya aja yg hoax..

Kenyataannya memang beredar.. orang ane liat di tv bpom sama petugas pada razia.
Udah ad yg ketangkep pula.. #cmiiw

Kalo ts bikin ginian malah yg hoax tsnya..
Malah bisa buat org jadi lengah dan gak waspada..


iya kalo vidio emg hoax gan,,,tp penjelasan si penulis masuk akal jg,,,
si penulis di webnya menyertakan sumber2 lain jg...

ane juga ga yakin dengan berita ini. apa gak rugi tu produksinya.
HOAX atau fakta biar pemerintah yg usrus,asal kita hrs waspada gan
bener juga tuh gan, semoga hoak ya ! hahahaha
ane share ahhh ini tritnya di fb

ijin share ya mas broo
Quote:Original Posted By drawin.oke
HOAX atau fakta biar pemerintah yg usrus,asal kita hrs waspada gan

setuju gan....

akal2an pembuat berita gara2 kehabisan ide buat berita jdi bgitu ada "isu" langsung digempar2kan
ane ga doyan nasi,palingan seminggu cuman 3kali makan nasi...jadi curhat
jadi masih simpang siur ya,tapi musti tetep waspada aja gan
nice infoh
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar