Pages


Kamis, 05 Mei 2016

Band-Band Indonesia Yang Personilnya Dari Satu Keluarga

Musik adalah hobi menyenangkan yang bisa digeluti bersama dalam keluarga. Banyak band keluarga yang kemudian muncul di belantika musik dan menorehkan sejarahnya masing-masing. Di negara kita, ada beberapa band yang terbangun karena pertalian darah dan juga meraih predikat legendaris. Dari sekian yang ada, berikut beberapa nama yang paling popular dan dikenal sebagai band keluarga. Dari sekian nama ini, setidaknya hanya satu band yang bisa dibilang baru memulai sejarahnya. Sementara yang lain sudah menjadi legenda dari masanya masing-masing.

Dan tak ada salahnya, jika pembaca menambahkan di kolom komentar jika masih ada nama band yang penting untuk masuk, namun terlewat dalam daftar ini .

Met membaca….

Koes Plus
Koes Plus terbentui pada tahun 1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Keluarga Koes berasal dari Kelurahan Sendangharjo, Tuban, Jawa Timur. Mereka juga alumnus SMK Negeri 1 Tuban. Pemerintah Orde Lama pernah memenjarakan semua Personil Koes Plus. Itu karena anggapan musik yang mereka mainkan mewakili politik kapitalis dan imperialisme pro barat.
Band-Band Indonesia Yang Personilnya Dari Satu Keluarga
Pada Kamis 1 Juli 1965, sepasukan tentara dari Komando Operasi Tertinggi (KOTI) menangkap kakak beradik Tony, Yon, dan Yok Koeswoyo dan mengurung mereka di penjara Glodok. Hanya Nomo Koeswoyo yang tak diciduk. Itu karena Ia sedang melakukan perjalanan ke luar kota. Atas kesadaran sendiri, Ia kemudian datang menyerahkan diri dan ikut ditahan di penjara. Perlu dicatat Nomo Koeswoyo senang sekali berkelana ke banyak daerah. Di penjara mereka justru menghasilkan lagu-lagu yang sampai saat sekarang tetap menggetarkan, “Di Dalam Bui”, “Jadikan Aku Dombamu”, “To the so called the guilties”, dan “Balada Kamar 15”. 29 September 1965, sehari sebelum meletus G 30 S-PKI, mereka dibebaskan tanpa alasan yang jelas. Sulit membayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara yang dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari kelompok musik Koeswoyo). Koes Plus mewariskan tak kurang dari 100 Album dan 1000 lagu bagi khasanah musik Indonesia. Tak hanya musik Pop dan Rock, karya mereka juga ada yang berirama dangdut, langgam jawa dan lagu batak.

Bimbo
Grup musik anak-anak keluarga Hardjakusumah ini berasal dari Bandung dan terbentuk sekitar tahun 1967. Personelnya terdiri atas tiga bersaudara kakak beradik Muhammad Samsudin Dajat Hardjakusumah (Sam), Darmawan Dayat Hardjakusumah (Acil) dan Jaka Purnama Dajat Hardjakusumah (Jaka) pada tahun 1967. Dalam perkembangannya, adik perempuan mereka Iin Parlina yang sebelumnya merupakan personil Yanti Bersaudara, juga bergabung.
Band-Band Indonesia Yang Personilnya Dari Satu Keluarga
Sejarah Bimbo bermula pada pertengahan tahun 1950-an. Selepas lulus SMA Sam dan Acil mulai membangun karir bermusik. Pada tahun 1962 band mereka mendirikan Aneka Nada, putera presiden RI pertama Soekarno yaitu Guntur Sukarnoputra adalah salah satu personilnya. Karena perbedaan visi bermusik Aneka Nada kemudian bubar. Dengan dukungan teman-teman dekat, khususnya dari personil Yanti Bersadara, Sam, Atjil dan Djaka membentuk sebuah band. Nama Bimbo adalah pemberian, Sutradara TVRI Hamid Gruno pada tahun 1967. Ketika muncul di TVRI, band ini belum punya nama, Hamid Gruno mengusulkan nama Bimbo, Artinya: Bagus laah!.

Sejak tahun 1969 Trio Bimbo sudah mencoba menawarkan konsep musiknya untuk direkam di perusahaan rekaman Remaco, namun belum berhasil. Trio Bimbo kemudian tampil bernyanyi di Ming Court Hotel di Singapura selama tiga bulan. Sebelum pulang ke Indonesia, Bimbo sempat merekam album di perusahaan rekaman Polydor dengan label Fontana, Singapura, pada tahun 1970. Album itu memuat 12 lagu antara lain ‘Melati dari Jayagiri’ dan ‘Flamboyan’ gubahan Iwan Abdulrachman. Pada sisi A album ini, Trio Bimbo menyanyikan lagu-lagu Indonesia populer saat itu. Diantaranya ”Manis Dan Sajang” karya almarhum Tonny Koeswoyo yang merupakan hits Koes Plus tahun 1969 dari album “Dheg Dheg Plas”.

Menjadi kejutan saat itu, mengingat Trio Bimbo belum mendapat kontrak rekaman di negeri sendiri justru memulai popularitas di negeri jiran. Setelah menambah personelnya dengan Iin Parlina, Trio Bimbo berubah nama menjadi Bimbo. Tidak melulu cinta kasih atau dakwah, sebagian lagu-lagu mereka juga tajam mengkritik kondisi sosial politik negeri ini, seperti “Tante Sun” ciptaan Jaka yang bikin gemas penguasa Orde Baru saat itu.

Panbers
Panbers merupakan singkatan dari Pandjaitan Bersaudara. Kelompok musik ini terbentuk pada tahun 1969 di Surabaya. Personilnya terdiri dari empat orang kakak beradik kandung putra-putra dari Drs. J.M.M. Pandjaitan, S.H, (Alm). Mereka adalah Hans Panjaitan (gitar), Benny Panjaitan (vocal, rhythm guitar), Doan Panjaitan (Bass dan keyboard) dan Asido Panjaitan (drum). Dalam perkembangannya formasi band ini berubah dan bertambah sejak tahun 1990-an dengan kehadiran Maxi Pandelaki sebagai basssist, Hans Noya sebagai lead guitar, dan Hendri Lamiri pada biola.
Band-Band Indonesia Yang Personilnya Dari Satu Keluarga
erawal dengan kemunculan mereka di Istora Senayan Jakarta pada acara Jambore Bands 1970. Saat itu Panbers sudah membawakan lagu mereka sendiri. Sejak itu mereka kerap muncul di TVRI membawakan karya orisinil seperti Bye Bye, Jakarta City Sound, Akhir Cinta, Hanya Semusim Bunga dan Hanya Padamu. Penampilan televisi itu menarik perhatian Manajer perusahaan piringan hitam Dimita Molding Industries, Dick Tamimi. Produser ini merekrut Panbers masuk ke dunia rekaman. Dick Tamini ini pula yang mengangkat band Koes Bersaudara, Dara Puspita, dan Rasela sebelumnya.

Rekaman mereka pertama masih bentuk piringan hitam ebonite. Album ini memperkenalkan hit mereka ‘Akhir Cinta’ yang jadi tembang popular tahun 1971. Panbers tidak hanya rekaman di Dimita. Tahun 1974, PT Remaco akhirnya menggaet Panbers untuk merekam lagu-lagunya. Di sini, mereka membuat lagu-lagu Natal dan beberapa album pop lain. Tahun 1977, Panbers hijrah rekaman ke PT. Irama Tara. Pada tahun 1981 Panbers digaet oleh PT U.R Record dan seterusnya ke beberapa perusahaan label studio rekaman lainnya yang telah menunggu kesempatan untuk bekerja sama dengan mereka.

Yanti Bersaudara
Band-Band Indonesia Yang Personilnya Dari Satu Keluarga
Erat dengan Band Legendaris Bimbo, Yanti Bersaudara adalah 3 gadis bersaudara dari keluarga Hardjakusumah dari Bandung. Terdiri atas Yani,Tina dan Iin.Mereka ditemukan oleh Hamid Gruno seorang pengarah acara TVRI di paruh era 60an. Yanti Bersaudara kemudian muncul di acara musik TVRI bertajuk Gaja dan Irams dengan diiringi band Medenaz yang dipimpin Dimas Wahab. Saat itu Yanti Bersaudara membawakan lagu Abunawas dan Kisah Setangkai Daun karya Yessy Wenas. Soejoso Karsono atau Mas Jos lalu mengajak Yanti Bersaudara rekaman album debutnya di labelnya Irama. Di album debutnya Yanti Bersaudara diiringi kembali oleh Orkes Medenasz pimpinan Dimas Wahab. Di album debutnya sang kakak Samsudin Hardjakudumsh menuliskan lagu2 seperti Pesan Ibu,Purnama dan Irama,Badju Merah Muda dan Lembajung. Lagu di track 1 adalah karya Koswara bertajuk Gumbira..Yessy Wenas juga menulis lagu Lampu Aladin, Tiada, Bilakah, dan Menuai Padi.

Bragi

Band-Band Indonesia Yang Personilnya Dari Satu Keluarga
Bragi adalah grup band Indonesia yang digawangi oleh tiga bersaudara, yaitu Reinaldi Hutomo Wahab alias Aldi (piano, keyboard, vokal), Rendi Krisna alias Rendi (bas), Reza Ario Bima alias Echa (drum dan vokal), dan ditambah dengan Erwin Indrawan alias Erwin (gitar). Aldi, Rendi dan Echa adalah kakak beradik dari keluarga Dimas Wahab, mantan ketua ASIRI. Nama Bragi dipilih atas usulan Echa, setelah mereka lama berkutat mencari nama yang sesuai untuk grup musik mereka. Tanggal 30 Oktober 1996 juga dipilih sebagai hari lahir Bragi. Awalnya, tiga mahasiswa asal Indonesia di Perth, Australia, kakak-beradik Aldi dan Echa serta teman mereka Taura Sudiro membentuk grup musik. Setelah berhasil membuat beberapa demo, mereka pun kembali ke Indonesia untuk ditawarkan pada para produser. Rendi, adik Aldi dan Echa pun bergabung dan mengisi posisi bas. Setelah mendapat kontrak rekaman, dan proses rekaman berjalan, Taura mengundurkan diri dengan alasan ingin konsentrasi menyelesaikan studinya di Australia. Erwin pun digaet untuk menggantikan posisinya. Hingga tahun 2007, Bragi telah merilis empat album, Janji (1997), Semua Cinta (1998), Belahan Jiwa (2000), dan Bragi 4 (2004),[1] serta album The Best of pada tahun 2007.


The Tielman Brothers
Band-Band Indonesia Yang Personilnya Dari Satu Keluarga
The Tielman Brothers adalah sebuah grup anak- anak dari keluarga mantan serdadu KNIL Herman Tielman asal Kupang. Musik mereka beraliran rock and roll, namun orang-orang di Belanda biasa menyebut musik mereka Indorock. Itu mengacu pada perpaduan antara musik Indonesia dan Barat, dan memiliki akar di Keroncong. The Tielman Brothers merupakan band Belanda-Indonesia pertama yang berhasil masuk kancah musik internasional pada 1950-an. Mereka adalah salah satu perintis rock and roll di Belanda. Band ini cukup terkenal di Eropa, jauh sebelum The Beatles dan The Rolling Stones.

Karier rekaman mereka dimulai ketika keluarga Tielman pada tahun 1957 hijrah dan menetap di Breda, Belanda. Mereka terkenal dengan sksi panggung mereka atraktif dan menghibur. Mereka tampil sambil melompat-lompat, berguling-guling, serta menampilkan permainan gitar, bass, dan drum yang menawan. Andy Tielman, sang frontman, bahkan dipercaya telah memopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page atau Ritchie Blackmore.

The Sidarthas
Band-Band Indonesia Yang Personilnya Dari Satu Keluarga
Band keluarga anak-anak keluarga Sidartha ini lekat dengan nama besar Bimbim yang merupakan frontman band legendaris Slank. Berbeda dengan Slank yang bernuansa Rock n Roll, The Sidarthas lebih lekat dengan nuansa musik Punk. Bermula obrolan di meja makan saat sarapan pagi, Bimbim Slank bersama adik, Massto, serta kedua keponakannya Awa Sandiogo dan Firas Rachun, membentuk band keluarga bernama The Sidhartas ini. Memilih jalur indie, band ini meluncurkan album perdanya bertajuk Move On pada tahun 2016. Meski mengaku mengusung musik Punk, banyak pula yang menilai warna musik band ini bergenre grunge.

sumber
Yg bapak ibu anak bikin band ga ada ya? Band-Band Indonesia Yang Personilnya Dari Satu Keluarga
wih band2 jadul semua ya
ngomong2 cmn band indonesia aja gan
tambahin dong band2 luar negeri jg
biar nambah info
GRIBS
Gondrong Kribo Bersaudara
the tielman brother legenda ntuh
Ijin nambahin gan :
DOT, bandnya Eza Yayang dan Adam...
Shaden...
Numata...
Adi Metal Rock Band, adik kakak semua pake nama Adi...
The Lucky Laki, Al El Dul...
Club Eighties, Cliff dan Vincent...
Pas Band, Bengbeng dan Trisno...
/riff, Andy dan Magy...
Base Jam...
Air, Bengbeng Pas band dan Shinta...
Wayang
Radja
bagus gan, tapi kurang menarik gada gambarnya..
The Tielman Brothers emang keren
cuma koesplus yang ane tau
ane cuma tau tielman brothers dan koes plus gan
Quote:Original Posted By rassvet
The Tielman Brothers emang keren


keren gan main bass nya sampe tiduran gitu
Tielman Brothers
Ketinggalan gan, Shaden
Quote:Original Posted By guatelitenan
Yg bapak ibu anak bikin band ga ada ya? Band-Band Indonesia Yang Personilnya Dari Satu Keluarga


kalo ada keren tuh. . . band keluarga namanya gan
pekwan di kunci
belom lahir semua gan
tielman oye...
Kok ga ada the lucky laki gan al el dul ?
Mantal gan ternyata banyak juga yang sodaraan btw saran gan coba di rapiin tulisannya jadi enak bacanya. Wkwkwk secara ud HT pasti banyak yang baca
Quote:Original Posted By untitledstore
Kok ga ada the lucky laki gan al el dul ?


Ngga di anggep x gan
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar