Budayakan membaca sebelum komeng gan, biar ga terjadi kesalahpahaman
Quote:
Roy Mandosah Siregar merupakan mahasiswa tahap akhir FKIP UMSU, yang diketahui membunuh dosen Dra Hj Nurain Lubis (63) saat sedang berwudhu. Dari beberapa informasi beredar, kuat dugaan pembunuhan ini di latar belakangi soal skripsi, karena Roy terlihat cekcok dengan Nuraini sebelum pembunuhan terjadi.
Menurut seorang mahasiswa mengaku bernama Andi, sebelum dibunuh korban diikuti oleh pelaku usai keluar dari salah satu ruangan dan menuju kamar mandi.
“Waktu itu, ibu itu hendak mengambil wudhu dan akan melaksanakan Sholat ashar. Terus, pas di kamar mandi pelaku masuk mengunci pintunya,” sebut Andi.
Setelah mengunci pintu, pelaku menghabisi nyawa korban dengan sebilah pisau. Pelaku terlebih dahulu menikam dada dan kemudian menggorok lehernya. Selanjutnya, pelaku langsung melarikan diri ke Fakultas Ekonomi dan bersembunyi di kamar mandi.
Pelaku cukup lama berada di kamar mandi Fakultas Ekonomi karena takut dikeroyok mahasiswa yang sudah mengepung di luar kamar mandi.
Namun mahasiswa yang marah berhasil mendobrak kamar mandi dan menghajar pelaku hingga babak belur.
nah
Quote:.Belum diketahui secara pasti motif Roy Mando Sah Siregar yang tega membunuh dosennya sendiri, Dra Hj Nuraini Lubis (63), Senin (2/5), pengajar di Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan.
Namun, beredar kabar pelaku dendam terhadap korban. Disebut kalau korban pernah memergoki pelaku mesum dalam ruangan di gedung FKIP.
Oleh karena itu, disebut kalau korban memberi nilai buruk pada pelaku atas mata kuliah yang diajarkan korban.
Diduga karena hal tersebut, pelaku yang merupakan Mahasiswa semester VI FKIP jurusan PPKN itu, nekad menghabisi nyawa korban.
Bahkan, disebutkan jika pelaku yang merupakan warga asal Jalan Merdeka Gang Madrasah Kelurahan Kayu Ombun, PSP Utara Padang Sidempuan itu, diduga sudah merencanakan aksinya itu.
Hal itu, terlihat dengan pisau yang digunakan pria kelahiran 22 September 1995 itu, sudah dibawa sebelumnya.
Sementara itu, sejumlah mahasiswa dan mahasiswi FKIP UMSU mengakui, Nuraini sosok dosen yang sangat baik. Oleh karena itu, oleh para mahasiswa USMU, korban dipanggil dengan sapaan Bunda.
Almarhumah juga sosok dosen yang tegas, namun tidak pelit memberikan nilai. Nuraini juga sosok yang baik dan mudah bergaul.
"Bahkan, karena sosoknya yang dapat mengayomi, dia sampai dua periode jadi Dekan di FKIP. Kalau jadi dosen, sudah lama kali dia. Bahkan dia juga (pengurus) Kopertis, " ungkap seorang Pegawai Kampus UMSU di bagian Tata Usaha dilansir JPNN pagi ini, Senin (3/5).
Rektor UMSU Agussani yang ditemui di RS Imelda tak banyak berbicara. Bahkan, Agussani berusaha menghindar. Namun, dia sempat menyatakan bahwa proses hukum tetap berjalan terhadap pelaku.
"Proses hukum tetap berjalan. Peristiwa ini jelas tidak kita inginkan. Saya tidak di lokasi dan untuk jelasnya sama humas saja. Begitu juga soal sanksi administrasi terhadap pelaku," ujar Agussani yang buru-buru pergi menuju mobilnya dan meninggalkan rumah sakit tersebut.
Sementara, Humas UMSU Ribut Priadi yang dihubungi mengaku masih belum diketahui pasti kronologisnya bagaimana. Karena, saat ini masih mengumpulkan data.
Nanti, setelah lengkap akan disampaikan secara detail. Akan tetapi, yang pasti ada kekerasan terhadap dosen.
nih
Biar jelas, nih
Quote:Original Posted By mr.frenz ►
Permisi agan sekalian, ane mahasiswa UMSU juga . Ane agak keberatan dengan pemberitaan yang menurut ane itu HOAX karena ane kebetulan saat kejadian, ada di TKP, sampai dimana kejadian mahasiswa bentrok dengan aparat kepolisian ane juga ada di TKP,
Yang sebenar nya terjadi itu , si roy belum sempat dipukuli oleh mahasiswa gan. Si roy di amankan di toilet dosen fakultas ekonomi oleh pihak satpam dan staf pengajar lain nya di fakultas ekonomi. Lebih tepat nya si roy di pukulin satpam pada saat di introgasi dikamar mandi karena tidak mau mengakui perbuatan nya gan , si roy juga memberikan alasan yang gak masuk diakal .
Nah ada pemberitaan dari media yang ane dengar , kalau mahasiswa umsu itu menghalangi polisi untuk meringkus si roy ini dan untuk melindungi tersangka, padahal tidak gan . Aparat kepolisian yang masuk kampus dengan membawa arogansi nya masuk ke dalam lingkungan kampus umsu. Main asal nyelonong masuk aja, tanpa ada persetujuan terlebih dahulu dari pihak kampus, ditambah menggeber geber sepeda motor trail mereka di kampus dan mendorong dorong kerumanan massa di fakultas ekonomi . Mahasiswa tidak suka hal itu gan pada saat itu . Itu yang buat mahasiswa menjadi bentrok. Polisi sempat mengeluarkan gas air mata dan menembakkan tembakan peringatan . Ane salah satu korban kena gas air mata nya gan.
For bukti :
Ratusan mahasiswa udah nunggu diluar toilet dosen fak ekonomi gan, kalau pelaku di hajar, pasti udah mati dia gan .
Ini ane ambil waktu polisi datang, ane pinya video nya tapi ane kagak tau gimana masukin nya ke post reply
Sekali lagi agan agan sekalian , jangan mudah percaya pemberitaan dari media.
Ane ada di tempat kejadian
Ane selaku mahasiswa UMSU memang malu ada kejadian seperti ini . Tapi ane juga tidak mau membuat kampus ane lebih malu lagi oleh pemberitaan media yang tidak masuk akal. UMSU itu kampus swasta terbaik di sumatera utara.
Quote:Original Posted By BloodedKiller ►
sorry ane anak UMSU juga,kampus tercinta,dan ane juga stambuk 2013.
dan ane membenarkan apa yg sudah diterangkan abang mr.frenz bahwasannya untuk stambuk 2013 yg notabene semester 6 itu belum memasuki tahap skripsi.
dan ane juga menyarankan jangan sampai menelan mentah mentah apa yg sudah diberitakan oleh media.thx
Quote:Original Posted By dependide ►
Wah wah, banyak yang salah fokus ya, ini lagi ngebahas
FAKTA dari kejadian dibalik bonyoknya tersangka BUKAN dari kenapa tersangka ngebunuh korban.
MEDIA SALAH MEMBERITAKAN FAKTA YANG TERJADI, TERSANGKA BONYOK BUKAN DIPUKULIN MAHASISWA, TAPI SATPAM, DAN MAHASISWA TIDAK MENGHALANGI POLISI MASUK KARENA MELINDUNGI TERSANGKA, TAPI KARENA POLISINYA GA SOPAN
dari dua fakta yang gw tulis capslock aja udah bertolak belakang tapi tetep diberitakan oleh media, masa dipukulin giliran mau dittangkap malah dialang2in?
terimakasih sama agan yang udah konfirmasi, semoga tersangka dikenakan hukuman yang setimpal, dan almarhum diterima disisi Allah
Pengakuan Pelaku
Quote:MEDAN - Roy Mardo Sah Siregar (20), tersangka pembunuh Nur Ain Lubis (63), Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), menceritakan alasannya membunuh dosennya itu.
Kepada KORAN SINDO MEDAN, Roy mengakui, telah menggorok leher dan tangan korban hingga 15 sayatan lantaran sakit hati karena kerap dikeluarkan dari ruang kelas saat jam belajar di hadapan teman-teman kuliahnya.
"Ibu itu sering mengeluarkan aku dari ruang kelas. Memang aku sering pakai celana jeans dan kaos oblong. Sementara ibu itu meminta agar aku mengenakan celana keper dan kemeja berkerah," kata dia.
Selain itu, sambung dia, korban juga sering mengancam memberikan nilai yang tidak baik dan tidak akan meluluskannya apabila tidak mengikuti aturan yang dibuat oleh korban.
"Jika teguran itu hanya sekali atau dua kali tidak jadi masalah, tetapi dua bulan terakhir ini ibu itu sepertinya protektif sama aku dan aku pun harus sering menanggung malu sama teman-temanku."
Sehingga, masih kata Roy, rasa sakit hati yang sudah membara menimbulkan rasa dendam kesumat dan akhirnya dia merencanakan pembunuhan itu. Bahkan, saat terbangun dari tidurnya, ingatannya langsung tertuju pada korban.
Sehingga, saat berangkat kuliah sekitar pukul 11.00 WIB, pelaku melihat sebilah pisau yang kerap digunakannya untuk memotong tali di dalam kamarnya.
"Aku mengambilnya dan memasukkannya ke dalam jok motorku dengan maksud memberikan pelajaran kepada korban seusai pulang kuliah Hukum Dagang sekitar pukul 14.00 WIB," sebutnya.
Namun, setibanya di kampus, dosen mata kuliah Hukum Dagang tidak hadir. Sehingga, pada pukul 14.15 WIB pelaku keluar dari dalam gedung dan mengambil pisau yang sudah disiapkannya sejak berangkat dari kamar kosnya di Jalan Tuasan, Medan.
"Waktu itu sedang hujan, jadi aku sempat berteduh sebelum mengambil pisau itu dari motor yang kuparkirkan di tempat parkir kampus. Setelah itu aku mengintai pergerakan korban. Begitu dia (korban) keluar dari ruang dosen menuju kamar mandi, aku mengikutinya dari belakang."
Setelah korban masuk ke dalam kamar mandi, pelaku kemudian mengunci pintu pertama dan menunggu korban keluar dari dalam. "Begitu keluar, aku langsung menusukkan pisau itu tepat di lehernya (korban). Tetapi dia melawan makanya aku menusuknya membabi buta," terangnya seraya mengatakan melakukan aksinya secara sadar.
Seusai melakukan aksi kejinya, tersangka yang kini masih dalam pemeriksaan polisi itu sadar telah berbuat salah.
Sekali lagi ane ingetin jangan mau nelen mentahmentah pemberitaan dari media gan
nahnihnuhnehnoh
Komeng paporit ane
Quote:Original Posted By talijam.com ►
biarkan hukum rimba yang berjalan
atau
hukum RI yang harus ditegakkan
Silahkan anda pilih sendiri ya
Kronologi
Quote:“Motifnya karena sakit hati dan dendam, pelaku berencana melakukan pembunuhan, sejak dari rumah tersangka sudah membawa martil dan pisau yang disimpan di bawah jok sepeda motornya,” ujar Kapolresta saat gelar paparan kasus kejadian di Mapolresta Medan, Selasa (3/5/2016).
Berikut kronologi lengkap pembunuhan yang terjadi di Kampus UMSU Jalan Mukhtar Basri, Kecamatan Medan Timur, Senin (2/5/2016) sekira pukul 14.57 WIB seperti diutarakan tersangka kepada pihak penyidik.
SENIN, 2 MEI 2016 PUKUL 08.00 WIB
Tersangka terbangun dari tidurnya di rumah kos kosnya di Jalan Tuasan No 83 Medan. Saat itu, tersangka berpikir untuk membunuh korban yang tak lain dosennya sendiri Dra Nurain Lubis.
Hasrat ini muncul lantaran dendam dan sakit hati terhadap korban yang sering memarahi dan mengusir korban dari kelas saat jam pelajaran karena tidak membawa buku dan tidak mengenakan kemeja. Selain itu, pelaku sering diancam diberi nilai jelek dalam mata kuliah yang diajarkan korban.
PUKUL 11.00 WIB
Roy berangkat dari rumah kosnya menuju kampus. Tersangka kemudian mempersiapkan martil dan pisau dapur kemudian disimpan dalam jok sepeda motor jenis Supra X 125.
Tiba di kampus UMSU Jalan Mukhtar Basri, tersangka langsung masuk ke gedung Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang berada di lantai IV untuk mengikuti mata kuliah Hukum Dagang pada pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.PUKUL 14.30 WIB
Karena dosen tidak masuk, sekitar jam 14.30 WIB, tersangka turun ke pelataran parkir untuk mengambil pisau. Saat bersamaan, cagak atau standar motor korban rusak. Tersangka lalu mengambil martil dari dalam jok untuk memperbaikinya. Tiba-tiba turun hujan, tersangka langsung lari ke dalam kampus dengan menyimpan martil di saku sebelah kanan.
Tersangka kemudian duduk di depan ruang biro FKIP dan melihat korban keluar dari ruang dosen menuju ke kamar mandi.
Berselang sekitar 3 menit kemudian, tersangka masuk ke dalam ruang kamar mandi dan menunggu korban keluar dari pintu kamar mandi perempuan.
Pada saat korban keluar, tersangka mengeluarkan pisau dari kantong celananya dan langsung menikamkan pisau ke arah leher korban. Korban sempat melakukan perlawanan dengan menangkis pisau yang diarahkan ke leher sehingga melukai tangan kiri korban.
Lantaran tenaga tersangka lebih kuat, sehingga tikaman pertama langsung mengenai kening korban. Melihat korban tidak berdaya, pelaku menikam korban berulang-ulang sebanyak 10 kali yang tepat mengenai leher korban.
Selanjutnya tersangka menyembunyikan pisau tersebut ke kantong celana. Saat tersangka mengeluarkan martil dari saku celana, tiba-tiba pintu kamar mandi didobrak seorang laki-laki. Saat aksinya kepergok, tersangka langsung berlari keluar dari ruang kamar mandi selanjutnya bersembunyi di kamar mandi Fakultas Ekonomi UMSU.
Dua jam kemudian, tersangka berhasil dievakuasi pihak kepolisian dan membawanya ke Mapolresta Medan.
Pelaku Diam dan Menangis
Dalam paparan itu, tersangka Roy Mardosa Sah Siregar turut dihadirkan. Dia hanya terdiam saat sejumlah wartawan mempertanyakan motif dan alasannya melakukan pembunuhan sadis tersebut.
Dia hanya menangis saat ditanyai para awak media. Tak satu katapun diucapkan, bahkan untuk menyebut kata menyesal pun, tak diucapkan tersangka.
Namun dari hasil penyidikan, aksi pembunuhan yang tergolong sadis tersebut sudah direncanakan tersangka. Atas tindakan ini polisi menjerat pelaku dengan pasal 340 subsider 338 KUHP dengan ancaman hukuman seumur.
capek
Quote:
Roy Mandosah Siregar merupakan mahasiswa tahap akhir FKIP UMSU, yang diketahui membunuh dosen Dra Hj Nurain Lubis (63) saat sedang berwudhu. Dari beberapa informasi beredar, kuat dugaan pembunuhan ini di latar belakangi soal skripsi, karena Roy terlihat cekcok dengan Nuraini sebelum pembunuhan terjadi.
Menurut seorang mahasiswa mengaku bernama Andi, sebelum dibunuh korban diikuti oleh pelaku usai keluar dari salah satu ruangan dan menuju kamar mandi.
“Waktu itu, ibu itu hendak mengambil wudhu dan akan melaksanakan Sholat ashar. Terus, pas di kamar mandi pelaku masuk mengunci pintunya,” sebut Andi.
Setelah mengunci pintu, pelaku menghabisi nyawa korban dengan sebilah pisau. Pelaku terlebih dahulu menikam dada dan kemudian menggorok lehernya. Selanjutnya, pelaku langsung melarikan diri ke Fakultas Ekonomi dan bersembunyi di kamar mandi.
Pelaku cukup lama berada di kamar mandi Fakultas Ekonomi karena takut dikeroyok mahasiswa yang sudah mengepung di luar kamar mandi.
Namun mahasiswa yang marah berhasil mendobrak kamar mandi dan menghajar pelaku hingga babak belur.
nah
Quote:.Belum diketahui secara pasti motif Roy Mando Sah Siregar yang tega membunuh dosennya sendiri, Dra Hj Nuraini Lubis (63), Senin (2/5), pengajar di Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan.
Namun, beredar kabar pelaku dendam terhadap korban. Disebut kalau korban pernah memergoki pelaku mesum dalam ruangan di gedung FKIP.
Oleh karena itu, disebut kalau korban memberi nilai buruk pada pelaku atas mata kuliah yang diajarkan korban.
Diduga karena hal tersebut, pelaku yang merupakan Mahasiswa semester VI FKIP jurusan PPKN itu, nekad menghabisi nyawa korban.
Bahkan, disebutkan jika pelaku yang merupakan warga asal Jalan Merdeka Gang Madrasah Kelurahan Kayu Ombun, PSP Utara Padang Sidempuan itu, diduga sudah merencanakan aksinya itu.
Hal itu, terlihat dengan pisau yang digunakan pria kelahiran 22 September 1995 itu, sudah dibawa sebelumnya.
Sementara itu, sejumlah mahasiswa dan mahasiswi FKIP UMSU mengakui, Nuraini sosok dosen yang sangat baik. Oleh karena itu, oleh para mahasiswa USMU, korban dipanggil dengan sapaan Bunda.
Almarhumah juga sosok dosen yang tegas, namun tidak pelit memberikan nilai. Nuraini juga sosok yang baik dan mudah bergaul.
"Bahkan, karena sosoknya yang dapat mengayomi, dia sampai dua periode jadi Dekan di FKIP. Kalau jadi dosen, sudah lama kali dia. Bahkan dia juga (pengurus) Kopertis, " ungkap seorang Pegawai Kampus UMSU di bagian Tata Usaha dilansir JPNN pagi ini, Senin (3/5).
Rektor UMSU Agussani yang ditemui di RS Imelda tak banyak berbicara. Bahkan, Agussani berusaha menghindar. Namun, dia sempat menyatakan bahwa proses hukum tetap berjalan terhadap pelaku.
"Proses hukum tetap berjalan. Peristiwa ini jelas tidak kita inginkan. Saya tidak di lokasi dan untuk jelasnya sama humas saja. Begitu juga soal sanksi administrasi terhadap pelaku," ujar Agussani yang buru-buru pergi menuju mobilnya dan meninggalkan rumah sakit tersebut.
Sementara, Humas UMSU Ribut Priadi yang dihubungi mengaku masih belum diketahui pasti kronologisnya bagaimana. Karena, saat ini masih mengumpulkan data.
Nanti, setelah lengkap akan disampaikan secara detail. Akan tetapi, yang pasti ada kekerasan terhadap dosen.
nih
Biar jelas, nih
Quote:Original Posted By mr.frenz ►
Permisi agan sekalian, ane mahasiswa UMSU juga . Ane agak keberatan dengan pemberitaan yang menurut ane itu HOAX karena ane kebetulan saat kejadian, ada di TKP, sampai dimana kejadian mahasiswa bentrok dengan aparat kepolisian ane juga ada di TKP,
Yang sebenar nya terjadi itu , si roy belum sempat dipukuli oleh mahasiswa gan. Si roy di amankan di toilet dosen fakultas ekonomi oleh pihak satpam dan staf pengajar lain nya di fakultas ekonomi. Lebih tepat nya si roy di pukulin satpam pada saat di introgasi dikamar mandi karena tidak mau mengakui perbuatan nya gan , si roy juga memberikan alasan yang gak masuk diakal .
Nah ada pemberitaan dari media yang ane dengar , kalau mahasiswa umsu itu menghalangi polisi untuk meringkus si roy ini dan untuk melindungi tersangka, padahal tidak gan . Aparat kepolisian yang masuk kampus dengan membawa arogansi nya masuk ke dalam lingkungan kampus umsu. Main asal nyelonong masuk aja, tanpa ada persetujuan terlebih dahulu dari pihak kampus, ditambah menggeber geber sepeda motor trail mereka di kampus dan mendorong dorong kerumanan massa di fakultas ekonomi . Mahasiswa tidak suka hal itu gan pada saat itu . Itu yang buat mahasiswa menjadi bentrok. Polisi sempat mengeluarkan gas air mata dan menembakkan tembakan peringatan . Ane salah satu korban kena gas air mata nya gan.
For bukti :
Ratusan mahasiswa udah nunggu diluar toilet dosen fak ekonomi gan, kalau pelaku di hajar, pasti udah mati dia gan .
Ini ane ambil waktu polisi datang, ane pinya video nya tapi ane kagak tau gimana masukin nya ke post reply
Sekali lagi agan agan sekalian , jangan mudah percaya pemberitaan dari media.
Ane ada di tempat kejadian
Ane selaku mahasiswa UMSU memang malu ada kejadian seperti ini . Tapi ane juga tidak mau membuat kampus ane lebih malu lagi oleh pemberitaan media yang tidak masuk akal. UMSU itu kampus swasta terbaik di sumatera utara.
Quote:Original Posted By BloodedKiller ►
sorry ane anak UMSU juga,kampus tercinta,dan ane juga stambuk 2013.
dan ane membenarkan apa yg sudah diterangkan abang mr.frenz bahwasannya untuk stambuk 2013 yg notabene semester 6 itu belum memasuki tahap skripsi.
dan ane juga menyarankan jangan sampai menelan mentah mentah apa yg sudah diberitakan oleh media.thx
Quote:Original Posted By dependide ►
Wah wah, banyak yang salah fokus ya, ini lagi ngebahas
FAKTA dari kejadian dibalik bonyoknya tersangka BUKAN dari kenapa tersangka ngebunuh korban.
MEDIA SALAH MEMBERITAKAN FAKTA YANG TERJADI, TERSANGKA BONYOK BUKAN DIPUKULIN MAHASISWA, TAPI SATPAM, DAN MAHASISWA TIDAK MENGHALANGI POLISI MASUK KARENA MELINDUNGI TERSANGKA, TAPI KARENA POLISINYA GA SOPAN
dari dua fakta yang gw tulis capslock aja udah bertolak belakang tapi tetep diberitakan oleh media, masa dipukulin giliran mau dittangkap malah dialang2in?
terimakasih sama agan yang udah konfirmasi, semoga tersangka dikenakan hukuman yang setimpal, dan almarhum diterima disisi Allah
Pengakuan Pelaku
Quote:MEDAN - Roy Mardo Sah Siregar (20), tersangka pembunuh Nur Ain Lubis (63), Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), menceritakan alasannya membunuh dosennya itu.
Kepada KORAN SINDO MEDAN, Roy mengakui, telah menggorok leher dan tangan korban hingga 15 sayatan lantaran sakit hati karena kerap dikeluarkan dari ruang kelas saat jam belajar di hadapan teman-teman kuliahnya.
"Ibu itu sering mengeluarkan aku dari ruang kelas. Memang aku sering pakai celana jeans dan kaos oblong. Sementara ibu itu meminta agar aku mengenakan celana keper dan kemeja berkerah," kata dia.
Selain itu, sambung dia, korban juga sering mengancam memberikan nilai yang tidak baik dan tidak akan meluluskannya apabila tidak mengikuti aturan yang dibuat oleh korban.
"Jika teguran itu hanya sekali atau dua kali tidak jadi masalah, tetapi dua bulan terakhir ini ibu itu sepertinya protektif sama aku dan aku pun harus sering menanggung malu sama teman-temanku."
Sehingga, masih kata Roy, rasa sakit hati yang sudah membara menimbulkan rasa dendam kesumat dan akhirnya dia merencanakan pembunuhan itu. Bahkan, saat terbangun dari tidurnya, ingatannya langsung tertuju pada korban.
Sehingga, saat berangkat kuliah sekitar pukul 11.00 WIB, pelaku melihat sebilah pisau yang kerap digunakannya untuk memotong tali di dalam kamarnya.
"Aku mengambilnya dan memasukkannya ke dalam jok motorku dengan maksud memberikan pelajaran kepada korban seusai pulang kuliah Hukum Dagang sekitar pukul 14.00 WIB," sebutnya.
Namun, setibanya di kampus, dosen mata kuliah Hukum Dagang tidak hadir. Sehingga, pada pukul 14.15 WIB pelaku keluar dari dalam gedung dan mengambil pisau yang sudah disiapkannya sejak berangkat dari kamar kosnya di Jalan Tuasan, Medan.
"Waktu itu sedang hujan, jadi aku sempat berteduh sebelum mengambil pisau itu dari motor yang kuparkirkan di tempat parkir kampus. Setelah itu aku mengintai pergerakan korban. Begitu dia (korban) keluar dari ruang dosen menuju kamar mandi, aku mengikutinya dari belakang."
Setelah korban masuk ke dalam kamar mandi, pelaku kemudian mengunci pintu pertama dan menunggu korban keluar dari dalam. "Begitu keluar, aku langsung menusukkan pisau itu tepat di lehernya (korban). Tetapi dia melawan makanya aku menusuknya membabi buta," terangnya seraya mengatakan melakukan aksinya secara sadar.
Seusai melakukan aksi kejinya, tersangka yang kini masih dalam pemeriksaan polisi itu sadar telah berbuat salah.
Sekali lagi ane ingetin jangan mau nelen mentahmentah pemberitaan dari media gan
nahnihnuhnehnoh
Komeng paporit ane
Quote:Original Posted By talijam.com ►
biarkan hukum rimba yang berjalan
atau
hukum RI yang harus ditegakkan
Silahkan anda pilih sendiri ya
Kronologi
Quote:“Motifnya karena sakit hati dan dendam, pelaku berencana melakukan pembunuhan, sejak dari rumah tersangka sudah membawa martil dan pisau yang disimpan di bawah jok sepeda motornya,” ujar Kapolresta saat gelar paparan kasus kejadian di Mapolresta Medan, Selasa (3/5/2016).
Berikut kronologi lengkap pembunuhan yang terjadi di Kampus UMSU Jalan Mukhtar Basri, Kecamatan Medan Timur, Senin (2/5/2016) sekira pukul 14.57 WIB seperti diutarakan tersangka kepada pihak penyidik.
SENIN, 2 MEI 2016 PUKUL 08.00 WIB
Tersangka terbangun dari tidurnya di rumah kos kosnya di Jalan Tuasan No 83 Medan. Saat itu, tersangka berpikir untuk membunuh korban yang tak lain dosennya sendiri Dra Nurain Lubis.
Hasrat ini muncul lantaran dendam dan sakit hati terhadap korban yang sering memarahi dan mengusir korban dari kelas saat jam pelajaran karena tidak membawa buku dan tidak mengenakan kemeja. Selain itu, pelaku sering diancam diberi nilai jelek dalam mata kuliah yang diajarkan korban.
PUKUL 11.00 WIB
Roy berangkat dari rumah kosnya menuju kampus. Tersangka kemudian mempersiapkan martil dan pisau dapur kemudian disimpan dalam jok sepeda motor jenis Supra X 125.
Tiba di kampus UMSU Jalan Mukhtar Basri, tersangka langsung masuk ke gedung Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang berada di lantai IV untuk mengikuti mata kuliah Hukum Dagang pada pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.PUKUL 14.30 WIB
Karena dosen tidak masuk, sekitar jam 14.30 WIB, tersangka turun ke pelataran parkir untuk mengambil pisau. Saat bersamaan, cagak atau standar motor korban rusak. Tersangka lalu mengambil martil dari dalam jok untuk memperbaikinya. Tiba-tiba turun hujan, tersangka langsung lari ke dalam kampus dengan menyimpan martil di saku sebelah kanan.
Tersangka kemudian duduk di depan ruang biro FKIP dan melihat korban keluar dari ruang dosen menuju ke kamar mandi.
Berselang sekitar 3 menit kemudian, tersangka masuk ke dalam ruang kamar mandi dan menunggu korban keluar dari pintu kamar mandi perempuan.
Pada saat korban keluar, tersangka mengeluarkan pisau dari kantong celananya dan langsung menikamkan pisau ke arah leher korban. Korban sempat melakukan perlawanan dengan menangkis pisau yang diarahkan ke leher sehingga melukai tangan kiri korban.
Lantaran tenaga tersangka lebih kuat, sehingga tikaman pertama langsung mengenai kening korban. Melihat korban tidak berdaya, pelaku menikam korban berulang-ulang sebanyak 10 kali yang tepat mengenai leher korban.
Selanjutnya tersangka menyembunyikan pisau tersebut ke kantong celana. Saat tersangka mengeluarkan martil dari saku celana, tiba-tiba pintu kamar mandi didobrak seorang laki-laki. Saat aksinya kepergok, tersangka langsung berlari keluar dari ruang kamar mandi selanjutnya bersembunyi di kamar mandi Fakultas Ekonomi UMSU.
Dua jam kemudian, tersangka berhasil dievakuasi pihak kepolisian dan membawanya ke Mapolresta Medan.
Pelaku Diam dan Menangis
Dalam paparan itu, tersangka Roy Mardosa Sah Siregar turut dihadirkan. Dia hanya terdiam saat sejumlah wartawan mempertanyakan motif dan alasannya melakukan pembunuhan sadis tersebut.
Dia hanya menangis saat ditanyai para awak media. Tak satu katapun diucapkan, bahkan untuk menyebut kata menyesal pun, tak diucapkan tersangka.
Namun dari hasil penyidikan, aksi pembunuhan yang tergolong sadis tersebut sudah direncanakan tersangka. Atas tindakan ini polisi menjerat pelaku dengan pasal 340 subsider 338 KUHP dengan ancaman hukuman seumur.
capek
Otaknya pasti encer tuh habis digebukin
njirr, ampe bonyok begitu
duh potonya ngga nongol di kompi ane gan
layak tuh dihukum berat..
layak tuh dihukum berat..
wew kasian. . .
wah, jadi begitu muka nya ...
Digebukinnya kurangg itu mah
Sampe mampus harusnya
Sampe mampus harusnya
ambil hikmahnya saja,bwt para dosen jgn pelit kasih nilai dan cepett" deh acc skripsi mhasiswa
Quote:Original Posted By dra.cool.la ►
wew kasian. . .
Kasian dosennya ya gan
wew kasian. . .
Kasian dosennya ya gan
biadab juga kalo bener sempet mesum mah :
Quote:Original Posted By dra.cool.la ►
wew kasian. . .
Kasian dosennya ya gan
Semoga keluarga dosen yang ditinggalkan diberi ketabahan
wew kasian. . .
Kasian dosennya ya gan
Semoga keluarga dosen yang ditinggalkan diberi ketabahan
bang ipul menanti kamu dek
Bonyoknya masih kurang tuh
Siap2 dihajar aja di LP nih
sampe bonyok
Ampe bonyok gitu
geblek ...!!! sadis abis tuh orang.. sesekali ga pp masa bertidak. biar mampos itu orang.
Kuliah FKIP PPKN tpi kelakuanna malah kaya setan tu mahasiswa ya...
bonyok
Quote:Original Posted By wesu123 ►
ambil hikmahnya saja,bwt para dosen jgn pelit kasih nilai dan cepett" deh acc skripsi mhasiswa
gile loe ndroo.... mahosiswa mesum gitu mau dilulusin? mau bikin perusahaan vivid van bodat?
Via: Kaskus.co.id
ambil hikmahnya saja,bwt para dosen jgn pelit kasih nilai dan cepett" deh acc skripsi mhasiswa
gile loe ndroo.... mahosiswa mesum gitu mau dilulusin? mau bikin perusahaan vivid van bodat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar