#NyalaUntukYuyun, Gelorakan Aksi Solidaritas Melawan Pelecehan Seksual
[img][/img]
Quote:Assalamualaikum, w.r. w.b. Mungkin agan-agan di sini masih belu tahu, apa itu #NyalaUntukYuyun. Silakan disimak dulu beberapa berita yang ane kutip gan.
Quote:TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan aktivis perempuan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Korban Kekerasan Seksual menuntut pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual. Rancangan ini sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2016.
Tuntutan ini menyusul adanya pemerkosaan dan pembunuhan menimpa pelajar SMP di Bengkulu bernama Yuyun, 14 tahun. Yuyun merupakan siswi SMP di Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh 14 orang pada 4 April 2016.
Jaringan Muda Melawan Kekerasan Seksual, Tyas Widuri, mengatakan peristiwa yang menimpa Yuyun sangat mengejutkan. Mengingat korban merupakan anak di bawah umur. "Korban saat itu baru saja pulang sekolah dibunuh dan diperkosa oleh 14 orang yang beberapa di antaranya masih anak di bawah umur," katanya saat Konferensi Pers Usut Tuntas Kasus Yuyun, di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Selasa, 3 Mei 2016.
Tyas menuturkan, setiap tahunnya kasus pemerkosaan semakin meningkat. Berdasarkan catatan Komnas Perempuan 2016, saat ini kasus kekerasan seksual naik menjadi peringkat kedua dari keseluruhan kasus kekerasan terhadap perempuan. "Perempuan dan anak-anak bukan obyek kekerasan seksual, pemerintah harus bertanggung jawab," katanya.
Kekerasan seksual, menurut Tyas, tertinggi pada ranah personal. Angka kekerasan seksual personal tersebut di antaranya perkosaan sebanyak 2.399 kasus, pencabulan 601 kasus, dan pelecehan seksual 166 kasus.
"Hal ini menunjukkan bahwa siapa pun dapat menjadi korban kekerasan seksual. Itu juga menunjukkan bahwa kekerasan seksual dapat terjadi di mana saja bahkan tempat-tempat yang selama ini kita anggap aman," ujarnya.
Selain itu, upaya lain yang perlu dilakukan pemerintah yaitu penguatan pendidikan seksual komprehensif untuk mencegah kekerasan berbasis gender. " Kami ingin agar pemerintah memasukkan pendidikan gender sebagai kurikulum dalam pendidikan," katanya.
Tim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendatangi rumah keluarga korban di Kecamatan Padang Ulak Tanding, berjarak 117 kilometer dari Kota Bengkulu. "Pendampingan bagi keluarga untuk memastikan mereka bebas dari intimidasi pihak lain dan mereka juga aman dari semua potensi gangguan," kata Lumongga, Sekretaris KPAI Kota Bengkulu.
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun telah menyita perhatian publik. Polisi sudah menangkap 12 dari 14 orang tersangka pelaku pemerkosaan dan pembunuhan tersebut.
ABDUL AZIS
Sumber: https://m.tempo.co/read/news/2016/05...erasan-seksual
Quote:Liputan6.com, Bengkulu - Aksi simpatik bagi Yuyun dalam #NyalaUntukYuyun terus meluas, terutama di dunia maya. Netizen mayoritas mengutuk perbuatan keji 14 ABG mabuk yang menewaskan siswi Kelas VIII SMP Negeri 5 Satu Atap, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu itu.
Akibat hal itu, satu pelajar mati sia-sia dan 14 lainnya tak bisa lagi mengejar cita-cita. Lalu siapakah Yuyun? Kepada Liputan6.com, Teguh Putrajaya, seorang guru yang merangkap staf tata usaha di sekolah Yuyun menggambarkan perempuan berusia 14 tahun itu sebagai sosok yang periang, sederhana dan senang bergaul.
Yuyun, kata Teguh, adalah anak kembar pasangan Yakin dan Yanna yang lahir di Musi Rawas, 18 Maret 2002. Kembaran Yuyun, Yayan, saat ini juga bersekolah di tempat yang sama.
"Yuyun itu murid yang cerdas, sejak kelas VII dia selalu mendapat ranking 1. Sayangnya, satu semester terakhir dia justru mendapat ranking 3, tetapi prestasi belajarnya tidak menurun," ujar Teguh saat dihubungi lewat telepon di Padang Ulak Tanding, Selasa (3/5/2016).
Yuyun juga dikenal sebagai siswi yang pandai mengaji. Beberapa kali dia melantunkan ayat-ayat suci Alquran ketika ada warga yang meninggal dunia di Desa Kasie Kasubun, tempat ia tinggal. Kepribadiannya itu membuat Yuyun disegani teman sekolah dan disayangi masyarakat di desanya.
Sejak kepergian Yuyun, sekolah yang hanya memiliki murid berjumlah 30 orang itu terus dirundung duka. Pihak sekolah sempat menggelar yasinan yang melibatkan seluruh murid, dewan guru dan masyarakat sekitar pada Jumat pekan lalu yang dipimpin langsung kepala sekolah, Syarif, untuk mendoakan Yuyun.
Ancaman Pembunuhan
Teguh mengaku sangat terharu karena kasus kematian Yuyun saat ini sudah menjadi perbincangan khalayak ramai. Sebab meskipun kejadiannya di desa, ia menyatakan kasus itu patut dijadikan pelajaran karena para pelaku yang masih remaja bisa bertindak kejam.
"Trauma, rasa takut dan rasa kehilangan masih membayangi kami. Bahkan saya dan keluarga sempat diancam akan dibunuh oleh keluarga para pelaku," ujar Teguh.
Ancaman itu disampaikan karena Teguh dituding sebagai pelapor kejadian tersebut. Keluarga para pemerkosa juga menganggap kesediaan Teguh menjadi saksi dianggap memberatkan anak-anak mereka. Untuk itu, Teguh dan keluarga meminta perlindungan polisi. Ia juga selalu membekali diri dengan senjata tajam saat hendak ke sekolah maupun ke tempat lain.
"Saya dan keluarga merasa terintimidasi. Terus terang saja kami sangat ketakutan. Kami baru mendengar ancaman itu dari warga yang memberitahu," kata Teguh.
Ia menyatakan siap untuk mengungkapkan kebenaran kasus Yuyun harus menempuh resiko bertaruh nyawa. "Jika nyawa saya harus dikorbankan untuk mengungkap kebenaran ini saya siap dan tidak akan menyesal," ucap Teguh.
Sumber: http://regional.liputan6.com/read/24...mata-sang-guru
Berita-berita yang lain tentang kasus ini bisa agan cari dan baca sendiri, baik di media cetak, televisi, maupun online.
Quote:Yuyun, Mati Muda dan Sia-Sia
"Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda." -Soe Hok Gie-
Malam ini, awalnya saya sedang tertawa-tawa menonton beberapa video komedi di situs Youtube, sampai akhirnya berita tentang #NyalaUntukYuyun lewat di beranda facebook saya. Penasaran, hashtag kali ini menurut saya lebih puitis, mengandung perjuangan yang entah mengapa mengingatkan saya pada gelora yang berkobar-kobar, seperti api. Tak pelak, saya klik tautan tersebut dan benar, hati saya bergolak saat membacanya. Seorang remaja mati sia-sia di sebuah desa kecil, setelah diperkosa 14 orang pemua, sudah begitu mayatnya langsung dibuang ke sebuah jurang begitu saja. kejam. laknat. Dada saya terasa sesak, tapi air mata saya tertahan. Ada perasaan kecewa, marah, dan sedih di sana. Biadab sekali para pelakunya. Asu!
Saya telusuri hashtag tersebut hingga ke akun twitter, dan ternyata kejadian ini sudah muncul di berita-berita regional sejak tanggal 5 April. Itu sudah sebulan yang lalu. Dan saya, mungkin juga kita, baru mengetahuinya malam ini. Kemana kita selama ini? Kemana peran media-media nasional untuk memblow up kasus semenyedihkan ini?
Mungkin, malam ini saya tidak setuju dengan pernyataan Soe Hok Gie di atas. Yuyun yang mati muda, itu bukan sebuah keberuntungan. Ia anak yang pintar. Kalau dia tetap hidup dan tumbuh dewasa, mungkin dia akan menjadi orang yang membangkanan keluarga, bahkan negara ini. Ia bisa saja jadi peneliti yang menemukan obat untuk AIDS, atau seorang politikus jujur harapan kita semua. Tapi, ia mati muda. Mati sebelum meraba-raba apa cita-citanya.
Mirisnya, ketika ada kasus pemerkosaan seperti ini, orang kerap lebih menyalahkan pihak wanita, menanyakan pakaian seperti apa yang dikenakan wanita tersebut saat kejadian. Padahal, sevulgar-vulgar apapun seorang wanita berbusana, tidak ada satupun dari mereka yang minta diperkosa. Apalagi Yuyun, yang hanya seorang gadis belia dari desa kecil, yang bahkan mungkin tidak tahu apa itu lingerie dan g-string. Kita kerap melakukan victim blaming pada pihak perempuan, yang dicap tidak bisa menjaga dirinya, tidak berpakaian sebagaimana mestinya. Seolah, diperkosa adalah hukuman yang pantas bagi mereka. Padahal, bukankah pria selaku pelaku harusnya juga bisa menahan diri? Menahan pandangan, kalau dalam agama. Menahan hawa nafsu. Karena pada seorang wanita, ada rahim dan payudara, tempat dimana para umat manusia, termasuk laki-laki, dulu menggantungkan kehidupan mereka saat masih terlalu rapuh dan rentan terhadap dunia.
Tujuan saya membuat thread ini malam ini, selain ingin membukamata agan terhadap kaus Yuyun, adalah juga ingin mengajak agan-agan sekalian lebih aware dan waspada terhadap adik, kakak, atau mungkin anak perempuan agan semua. Juga, tak lupa para aganwati, jangan takut membela diri ketika dilecehkan. Jangan sampai ada Yuyun-Yuyun lainnya di masa depan. Beberapa saran saya agar kita lebih bisa menjaga wanita-wanita terkasih kita tari pelecehan bahkan pemerkosaan.
Quote:1. Berikan Edukasi Pada Anak untuk Menjauhi Orang yang tidak Dikenal
Gadis belia seperti Yuyun rentan mendapatkan pelecehan bahkan diperkosa. Sebagai orangtua, saudara, atau kakak, mulailah mengedukasi para perempuan tercinta agar lebih hati-hati dan siaga ketika ada orang tidak dikenal mendekati mereka. Ini penting ditanamkan sejak dini, agar korban pelecehan di bawah umur dapat diminimalisir.
Quote:2. Awasi Adik atau Anak Agan
Untuk anak perempuan, awasi, temani, dan dampingi mereka ketika harus pulang agak malam, apalagi jika rumah agan tergolong sepi dan rawan. Meski begitu, tetap siaga jika berada di tempat ramai. Jika tak yakin mereka belum bisa menajaga diri, terus temani meski dari jauh. Untuk anak laki-laki, sejak kecil didik mereka untuk lebih menghormati perempuan, berikan pemahaman tentang kebaikan dan keburukan.
Quote:3. Semprotan Cabai atau Stun Gun jika Dibutuhkan
Kedua alat ini saya rasa bisa menjadi andalan untuk membela diri ketika perempuan sedang terdesak. Asal benar-benar ditekankan bahwa alat-alat seperti ini hanya digunakan pada saat darurat, bukan untuk iseng.
Quote:4. Kesadaran Diri dan Empati
Ini ditujukan untuk pembaca pria. Lebih berempatilah pada wanita. Ketika agan di sini punya niat buruk pada seorang wanita, tolong diingat bahwa agan sekalian lahir dari rahim seorang wanita, meminum asi dari payudara seorang wanita. Hormati mereka. Lindungi mereka.
Quote:Satu yang paling saya harapkan: Undang-Undang Hukuman Kebiri cepatlah selesai dirampungkan.
Quote:REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menolak rencana pemerintah yang akan menerbitkan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang hukuman kebiri bagi pelaku kejahatan seksual pada anak. Hukuman kebiri dinilai tak manusiawi.
Menanggapi hal tersebut, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi menyatakan bahwa hingga kini pemerintah belum membuat keputusan soal hukuman kebiri. Menurut dia, pembahasan tentang hukuman kebiri masih berlangsung di tingkat kementerian.
Johan menyebut, hukuman kebiri nantinya akan diatur dalam bentuk rancangan Undang-Undang. "Keputusan pemerintah bukan Perppu, tetapi nanti dalam bentuk RUU. Masih dalam pembahasan," ucap Johan lewat pesan singkat pada Republika.co.id, Selasa (16/2).
Sebelumnya, Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak Yohanna Yambise mengatakan, peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang hukuman kebiri telah mendapatkan persetujuan dari Jaksa Agung. Saat ini, draf Perppu tengah dalam pembahasan di Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
"Sedang digodok lagi di Kementerian PMK karena banyak pro kontra yang masuk," kata Yohanna, usai mendampingi Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (3/2).
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/na...n-bukan-perppu
Quote:Mungkin ini dulu saran yang bisa saya berikan kepada agan sekalian. Kalau ada yang lain, silakan sertakan di komentar, Insya Allah akan saya pajang di page one.
Sekali lagi, mari kita berdoa agar tidak ada Yuyun-Yuyun lain di masa depan.
[img][/img]
Quote:Assalamualaikum, w.r. w.b. Mungkin agan-agan di sini masih belu tahu, apa itu #NyalaUntukYuyun. Silakan disimak dulu beberapa berita yang ane kutip gan.
Quote:TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan aktivis perempuan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Korban Kekerasan Seksual menuntut pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual. Rancangan ini sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2016.
Tuntutan ini menyusul adanya pemerkosaan dan pembunuhan menimpa pelajar SMP di Bengkulu bernama Yuyun, 14 tahun. Yuyun merupakan siswi SMP di Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh 14 orang pada 4 April 2016.
Jaringan Muda Melawan Kekerasan Seksual, Tyas Widuri, mengatakan peristiwa yang menimpa Yuyun sangat mengejutkan. Mengingat korban merupakan anak di bawah umur. "Korban saat itu baru saja pulang sekolah dibunuh dan diperkosa oleh 14 orang yang beberapa di antaranya masih anak di bawah umur," katanya saat Konferensi Pers Usut Tuntas Kasus Yuyun, di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Selasa, 3 Mei 2016.
Tyas menuturkan, setiap tahunnya kasus pemerkosaan semakin meningkat. Berdasarkan catatan Komnas Perempuan 2016, saat ini kasus kekerasan seksual naik menjadi peringkat kedua dari keseluruhan kasus kekerasan terhadap perempuan. "Perempuan dan anak-anak bukan obyek kekerasan seksual, pemerintah harus bertanggung jawab," katanya.
Kekerasan seksual, menurut Tyas, tertinggi pada ranah personal. Angka kekerasan seksual personal tersebut di antaranya perkosaan sebanyak 2.399 kasus, pencabulan 601 kasus, dan pelecehan seksual 166 kasus.
"Hal ini menunjukkan bahwa siapa pun dapat menjadi korban kekerasan seksual. Itu juga menunjukkan bahwa kekerasan seksual dapat terjadi di mana saja bahkan tempat-tempat yang selama ini kita anggap aman," ujarnya.
Selain itu, upaya lain yang perlu dilakukan pemerintah yaitu penguatan pendidikan seksual komprehensif untuk mencegah kekerasan berbasis gender. " Kami ingin agar pemerintah memasukkan pendidikan gender sebagai kurikulum dalam pendidikan," katanya.
Tim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendatangi rumah keluarga korban di Kecamatan Padang Ulak Tanding, berjarak 117 kilometer dari Kota Bengkulu. "Pendampingan bagi keluarga untuk memastikan mereka bebas dari intimidasi pihak lain dan mereka juga aman dari semua potensi gangguan," kata Lumongga, Sekretaris KPAI Kota Bengkulu.
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun telah menyita perhatian publik. Polisi sudah menangkap 12 dari 14 orang tersangka pelaku pemerkosaan dan pembunuhan tersebut.
ABDUL AZIS
Sumber: https://m.tempo.co/read/news/2016/05...erasan-seksual
Quote:Liputan6.com, Bengkulu - Aksi simpatik bagi Yuyun dalam #NyalaUntukYuyun terus meluas, terutama di dunia maya. Netizen mayoritas mengutuk perbuatan keji 14 ABG mabuk yang menewaskan siswi Kelas VIII SMP Negeri 5 Satu Atap, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu itu.
Akibat hal itu, satu pelajar mati sia-sia dan 14 lainnya tak bisa lagi mengejar cita-cita. Lalu siapakah Yuyun? Kepada Liputan6.com, Teguh Putrajaya, seorang guru yang merangkap staf tata usaha di sekolah Yuyun menggambarkan perempuan berusia 14 tahun itu sebagai sosok yang periang, sederhana dan senang bergaul.
Yuyun, kata Teguh, adalah anak kembar pasangan Yakin dan Yanna yang lahir di Musi Rawas, 18 Maret 2002. Kembaran Yuyun, Yayan, saat ini juga bersekolah di tempat yang sama.
"Yuyun itu murid yang cerdas, sejak kelas VII dia selalu mendapat ranking 1. Sayangnya, satu semester terakhir dia justru mendapat ranking 3, tetapi prestasi belajarnya tidak menurun," ujar Teguh saat dihubungi lewat telepon di Padang Ulak Tanding, Selasa (3/5/2016).
Yuyun juga dikenal sebagai siswi yang pandai mengaji. Beberapa kali dia melantunkan ayat-ayat suci Alquran ketika ada warga yang meninggal dunia di Desa Kasie Kasubun, tempat ia tinggal. Kepribadiannya itu membuat Yuyun disegani teman sekolah dan disayangi masyarakat di desanya.
Sejak kepergian Yuyun, sekolah yang hanya memiliki murid berjumlah 30 orang itu terus dirundung duka. Pihak sekolah sempat menggelar yasinan yang melibatkan seluruh murid, dewan guru dan masyarakat sekitar pada Jumat pekan lalu yang dipimpin langsung kepala sekolah, Syarif, untuk mendoakan Yuyun.
Ancaman Pembunuhan
Teguh mengaku sangat terharu karena kasus kematian Yuyun saat ini sudah menjadi perbincangan khalayak ramai. Sebab meskipun kejadiannya di desa, ia menyatakan kasus itu patut dijadikan pelajaran karena para pelaku yang masih remaja bisa bertindak kejam.
"Trauma, rasa takut dan rasa kehilangan masih membayangi kami. Bahkan saya dan keluarga sempat diancam akan dibunuh oleh keluarga para pelaku," ujar Teguh.
Ancaman itu disampaikan karena Teguh dituding sebagai pelapor kejadian tersebut. Keluarga para pemerkosa juga menganggap kesediaan Teguh menjadi saksi dianggap memberatkan anak-anak mereka. Untuk itu, Teguh dan keluarga meminta perlindungan polisi. Ia juga selalu membekali diri dengan senjata tajam saat hendak ke sekolah maupun ke tempat lain.
"Saya dan keluarga merasa terintimidasi. Terus terang saja kami sangat ketakutan. Kami baru mendengar ancaman itu dari warga yang memberitahu," kata Teguh.
Ia menyatakan siap untuk mengungkapkan kebenaran kasus Yuyun harus menempuh resiko bertaruh nyawa. "Jika nyawa saya harus dikorbankan untuk mengungkap kebenaran ini saya siap dan tidak akan menyesal," ucap Teguh.
Sumber: http://regional.liputan6.com/read/24...mata-sang-guru
Berita-berita yang lain tentang kasus ini bisa agan cari dan baca sendiri, baik di media cetak, televisi, maupun online.
Quote:Yuyun, Mati Muda dan Sia-Sia
"Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda." -Soe Hok Gie-
Malam ini, awalnya saya sedang tertawa-tawa menonton beberapa video komedi di situs Youtube, sampai akhirnya berita tentang #NyalaUntukYuyun lewat di beranda facebook saya. Penasaran, hashtag kali ini menurut saya lebih puitis, mengandung perjuangan yang entah mengapa mengingatkan saya pada gelora yang berkobar-kobar, seperti api. Tak pelak, saya klik tautan tersebut dan benar, hati saya bergolak saat membacanya. Seorang remaja mati sia-sia di sebuah desa kecil, setelah diperkosa 14 orang pemua, sudah begitu mayatnya langsung dibuang ke sebuah jurang begitu saja. kejam. laknat. Dada saya terasa sesak, tapi air mata saya tertahan. Ada perasaan kecewa, marah, dan sedih di sana. Biadab sekali para pelakunya. Asu!
Saya telusuri hashtag tersebut hingga ke akun twitter, dan ternyata kejadian ini sudah muncul di berita-berita regional sejak tanggal 5 April. Itu sudah sebulan yang lalu. Dan saya, mungkin juga kita, baru mengetahuinya malam ini. Kemana kita selama ini? Kemana peran media-media nasional untuk memblow up kasus semenyedihkan ini?
Mungkin, malam ini saya tidak setuju dengan pernyataan Soe Hok Gie di atas. Yuyun yang mati muda, itu bukan sebuah keberuntungan. Ia anak yang pintar. Kalau dia tetap hidup dan tumbuh dewasa, mungkin dia akan menjadi orang yang membangkanan keluarga, bahkan negara ini. Ia bisa saja jadi peneliti yang menemukan obat untuk AIDS, atau seorang politikus jujur harapan kita semua. Tapi, ia mati muda. Mati sebelum meraba-raba apa cita-citanya.
Mirisnya, ketika ada kasus pemerkosaan seperti ini, orang kerap lebih menyalahkan pihak wanita, menanyakan pakaian seperti apa yang dikenakan wanita tersebut saat kejadian. Padahal, sevulgar-vulgar apapun seorang wanita berbusana, tidak ada satupun dari mereka yang minta diperkosa. Apalagi Yuyun, yang hanya seorang gadis belia dari desa kecil, yang bahkan mungkin tidak tahu apa itu lingerie dan g-string. Kita kerap melakukan victim blaming pada pihak perempuan, yang dicap tidak bisa menjaga dirinya, tidak berpakaian sebagaimana mestinya. Seolah, diperkosa adalah hukuman yang pantas bagi mereka. Padahal, bukankah pria selaku pelaku harusnya juga bisa menahan diri? Menahan pandangan, kalau dalam agama. Menahan hawa nafsu. Karena pada seorang wanita, ada rahim dan payudara, tempat dimana para umat manusia, termasuk laki-laki, dulu menggantungkan kehidupan mereka saat masih terlalu rapuh dan rentan terhadap dunia.
Tujuan saya membuat thread ini malam ini, selain ingin membukamata agan terhadap kaus Yuyun, adalah juga ingin mengajak agan-agan sekalian lebih aware dan waspada terhadap adik, kakak, atau mungkin anak perempuan agan semua. Juga, tak lupa para aganwati, jangan takut membela diri ketika dilecehkan. Jangan sampai ada Yuyun-Yuyun lainnya di masa depan. Beberapa saran saya agar kita lebih bisa menjaga wanita-wanita terkasih kita tari pelecehan bahkan pemerkosaan.
Quote:1. Berikan Edukasi Pada Anak untuk Menjauhi Orang yang tidak Dikenal
Gadis belia seperti Yuyun rentan mendapatkan pelecehan bahkan diperkosa. Sebagai orangtua, saudara, atau kakak, mulailah mengedukasi para perempuan tercinta agar lebih hati-hati dan siaga ketika ada orang tidak dikenal mendekati mereka. Ini penting ditanamkan sejak dini, agar korban pelecehan di bawah umur dapat diminimalisir.
Quote:2. Awasi Adik atau Anak Agan
Untuk anak perempuan, awasi, temani, dan dampingi mereka ketika harus pulang agak malam, apalagi jika rumah agan tergolong sepi dan rawan. Meski begitu, tetap siaga jika berada di tempat ramai. Jika tak yakin mereka belum bisa menajaga diri, terus temani meski dari jauh. Untuk anak laki-laki, sejak kecil didik mereka untuk lebih menghormati perempuan, berikan pemahaman tentang kebaikan dan keburukan.
Quote:3. Semprotan Cabai atau Stun Gun jika Dibutuhkan
Kedua alat ini saya rasa bisa menjadi andalan untuk membela diri ketika perempuan sedang terdesak. Asal benar-benar ditekankan bahwa alat-alat seperti ini hanya digunakan pada saat darurat, bukan untuk iseng.
Quote:4. Kesadaran Diri dan Empati
Ini ditujukan untuk pembaca pria. Lebih berempatilah pada wanita. Ketika agan di sini punya niat buruk pada seorang wanita, tolong diingat bahwa agan sekalian lahir dari rahim seorang wanita, meminum asi dari payudara seorang wanita. Hormati mereka. Lindungi mereka.
Quote:Satu yang paling saya harapkan: Undang-Undang Hukuman Kebiri cepatlah selesai dirampungkan.
Quote:REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menolak rencana pemerintah yang akan menerbitkan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang hukuman kebiri bagi pelaku kejahatan seksual pada anak. Hukuman kebiri dinilai tak manusiawi.
Menanggapi hal tersebut, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi menyatakan bahwa hingga kini pemerintah belum membuat keputusan soal hukuman kebiri. Menurut dia, pembahasan tentang hukuman kebiri masih berlangsung di tingkat kementerian.
Johan menyebut, hukuman kebiri nantinya akan diatur dalam bentuk rancangan Undang-Undang. "Keputusan pemerintah bukan Perppu, tetapi nanti dalam bentuk RUU. Masih dalam pembahasan," ucap Johan lewat pesan singkat pada Republika.co.id, Selasa (16/2).
Sebelumnya, Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak Yohanna Yambise mengatakan, peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang hukuman kebiri telah mendapatkan persetujuan dari Jaksa Agung. Saat ini, draf Perppu tengah dalam pembahasan di Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
"Sedang digodok lagi di Kementerian PMK karena banyak pro kontra yang masuk," kata Yohanna, usai mendampingi Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (3/2).
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/na...n-bukan-perppu
Quote:Mungkin ini dulu saran yang bisa saya berikan kepada agan sekalian. Kalau ada yang lain, silakan sertakan di komentar, Insya Allah akan saya pajang di page one.
Sekali lagi, mari kita berdoa agar tidak ada Yuyun-Yuyun lain di masa depan.
reserved
reserved
tadi katanya psikolog suruh hukum mati aja gan pelakunya.
reserved
reserved
Dari sekian kasus pemerkosaan dan pembunuhan yg terjadi di negeri ini,kasus alm.yuyun ini emang udah diluar batas normal.sampe merinding gw baca hasil otopsinya.
Sekarang,masyarakat menaruh harapan kepada para penegak keadilan di negeri ini,hukum seberat"nya,seharusnya utk kasus ini udah gak ada lagi pengecualian yg namanya di bawah umur,pukul rata semua bajingan" itu !!!
#NyalaUntukYuyun
Sekarang,masyarakat menaruh harapan kepada para penegak keadilan di negeri ini,hukum seberat"nya,seharusnya utk kasus ini udah gak ada lagi pengecualian yg namanya di bawah umur,pukul rata semua bajingan" itu !!!
#NyalaUntukYuyun
semangat dan berjuang terus
semua pelaku2 biadab/bejat hrs dihukum seberat2nya
dihukum MATI aja 14 pelakunya (moga yg dua lg cpt ditangkap)
semua pelaku2 biadab/bejat hrs dihukum seberat2nya
dihukum MATI aja 14 pelakunya (moga yg dua lg cpt ditangkap)
Quote:Original Posted By wesu123 ►
Dari sekian kasus pemerkosaan dan pembunuhan yg terjadi di negeri ini,kasus alm.yuyun ini emang udah diluar batas normal.sampe merinding gw baca hasil otopsinya.
Sekarang,masyarakat menaruh harapan kepaada para penegak keadilan di negeri ini,hukum seberat"nya,seharusnya utk kasus ini udah gak ada lagi pengecualian yg namanya di bawah umur,pukul rata semua bajingan" itu !!!
#NyalaUntukYuyun
bener bgt bray
jgn liat umur pelakunya, tp ini pelakunya benar2 biadab
BUKAN MANUSIA
Dari sekian kasus pemerkosaan dan pembunuhan yg terjadi di negeri ini,kasus alm.yuyun ini emang udah diluar batas normal.sampe merinding gw baca hasil otopsinya.
Sekarang,masyarakat menaruh harapan kepaada para penegak keadilan di negeri ini,hukum seberat"nya,seharusnya utk kasus ini udah gak ada lagi pengecualian yg namanya di bawah umur,pukul rata semua bajingan" itu !!!
#NyalaUntukYuyun
bener bgt bray
jgn liat umur pelakunya, tp ini pelakunya benar2 biadab
BUKAN MANUSIA
semoga tenang yecyun
setuju gan .. masi muda terus meninggal garagara hal keji kaya gitu. 1 nyawa harus hilang hanya karna hawa nafsu. Siapa tau kalo misalnya almarhumah masi hidup, dia jadi generasi penerus bangsa yg bisa mengangkat derajat negeri kita ini. Tapi mau gimana lagi semoga amal ibadah almarhumah di terima disisi-NYA Amiin #NyalaUntukYuyun
pejwan gan tees
pejwan gan tees
Indonesiaku sayang Indonesiaku malang
semoga tenang disana yuyun, masih mau bertaruh antara bajingan atau pertaubatan mutlak yg pelaku2 amini ketika udah dewasa?
Quote:Original Posted By elweent ►
bener bgt bray
jgn liat umur pelakunya, tp ini pelakunya benar2 biadab
BUKAN MANUSIA
Rasanya hukuman mati pun belum sebanding dgn apa yg sudah mereka lakukan
bener bgt bray
jgn liat umur pelakunya, tp ini pelakunya benar2 biadab
BUKAN MANUSIA
Rasanya hukuman mati pun belum sebanding dgn apa yg sudah mereka lakukan
Hmm gitu ya gan...
kesian si yuyun knpa bukan si bokir aja
Quote:Original Posted By wesu123 ►
Dari sekian kasus pemerkosaan dan pembunuhan yg terjadi di negeri ini,kasus alm.yuyun ini emang udah diluar batas normal.sampe merinding gw baca hasil otopsinya.
Sekarang,masyarakat menaruh harapan kepaada para penegak keadilan di negeri ini,hukum seberat"nya,seharusnya utk kasus ini udah gak ada lagi pengecualian yg namanya di bawah umur,pukul rata semua bajingan" itu !!!
#NyalaUntukYuyun
Cemanalah menurutmu Indonesia kita ini lek ? ga habishabis kutengok kelakuan kejam kek gini. Dibilang binatang yg buat kek gitu manusianya diakan, dibilang manusia ga pantas. Mau cemanalah hidup pelakunya. Di matikan ada yg ga terima, ga dimatikan udah pasti ga diterima dimana pun.
Dari sekian kasus pemerkosaan dan pembunuhan yg terjadi di negeri ini,kasus alm.yuyun ini emang udah diluar batas normal.sampe merinding gw baca hasil otopsinya.
Sekarang,masyarakat menaruh harapan kepaada para penegak keadilan di negeri ini,hukum seberat"nya,seharusnya utk kasus ini udah gak ada lagi pengecualian yg namanya di bawah umur,pukul rata semua bajingan" itu !!!
#NyalaUntukYuyun
Cemanalah menurutmu Indonesia kita ini lek ? ga habishabis kutengok kelakuan kejam kek gini. Dibilang binatang yg buat kek gitu manusianya diakan, dibilang manusia ga pantas. Mau cemanalah hidup pelakunya. Di matikan ada yg ga terima, ga dimatikan udah pasti ga diterima dimana pun.
seret otong pelaku ke aspal
tusbol pelaku nya pake linggis
masukin satu sel ama om ipol
kebiri pelaku nya
sunat 100× pelakunya
pelecehan sexual
bakar hidup2 pelakunya
tusbol pelaku nya pake linggis
masukin satu sel ama om ipol
kebiri pelaku nya
sunat 100× pelakunya
pelecehan sexual
bakar hidup2 pelakunya
Quote:Original Posted By kalahdepo ►
Cemanalah menurutmu Indonesia kita ini lek ? ga habishabis kutengok kelakuan kejam kek gini. Dibilang binatang yg buat kek gitu manusianya diakan, dibilang manusia ga pantas. Mau cemanalah hidup pelakunya. Di matikan ada yg ga terima, ga dimatikan udah pasti ga diterima dimana pun.
Ya begitulah manusia lek,tidak pernah puas pada nafsunya.
Denger" 6 atw 7 pelaku dituntut 30 th penjara,seharusnya pukul rata itu semua,gak ada lagi alasan dibawah umur
Cemanalah menurutmu Indonesia kita ini lek ? ga habishabis kutengok kelakuan kejam kek gini. Dibilang binatang yg buat kek gitu manusianya diakan, dibilang manusia ga pantas. Mau cemanalah hidup pelakunya. Di matikan ada yg ga terima, ga dimatikan udah pasti ga diterima dimana pun.
Ya begitulah manusia lek,tidak pernah puas pada nafsunya.
Denger" 6 atw 7 pelaku dituntut 30 th penjara,seharusnya pukul rata itu semua,gak ada lagi alasan dibawah umur
Quote:Original Posted By wesu123 ►
Ya begitulah manusia lek,tidak pernah puas pada nafsunya.
Denger" 6 atw 7 pelaku dituntut 30 th penjara,seharusnya pukul rata itu semua,gak ada lagi alasan dibawah umur
pas lek, kalo memang gitu matikan aja semua. Gada lagi yg namanya di bawah umur, tindakannya aja udah diluar nalar orang dewasa. Cakla ko pikir lek, makin nekat orangorang sekarang ini.
KU GEMBOKLAH YA
Via: Kaskus.co.id
Ya begitulah manusia lek,tidak pernah puas pada nafsunya.
Denger" 6 atw 7 pelaku dituntut 30 th penjara,seharusnya pukul rata itu semua,gak ada lagi alasan dibawah umur
pas lek, kalo memang gitu matikan aja semua. Gada lagi yg namanya di bawah umur, tindakannya aja udah diluar nalar orang dewasa. Cakla ko pikir lek, makin nekat orangorang sekarang ini.
KU GEMBOKLAH YA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar