Assalamuailaikum agan sista
Semoga kaskuser semua selalu dalam rahmat-Nya, amin.
Di thread kali ini TS mau berbagi satu cerita menarik dan menginspirasi.
Cerita ini datang dari daerah pegunungan, di Desa Manda dan Air Garam, Wamena.
Adalah Yali Inggibal. Muncul sebagai pejuang kesehatan dan kebersihan.
Beliau bukanlah seorang ahli medis atau kepala daerah. Namun beliau hanyalah seorang guru sekolah minggu yang begitu tergugah untuk melakukan sesuatu untuk desanya. Untuk membuat masyarakat Papua lebih sehat.
Apa sebetulnya yang sudah pria ini lakukan untuk membuat perubuhan di desa tersebut ?
Di mulai sejak 2013, Yali aktif menggalakkan hidup bersih dan sehat dengan mendirikan WC atau jamban umum.
Inisiatif Yali membangun WC umum ini didasari fakta tingginya kematian balita karena diare.
Keadaan ini dipicu oleh pola hidup dan kebiasaan tidak sehat masyarakat desanya yang buang air besar di sembarang tempat.
"Dulu di Desa Manda itu semua orang buang air besar sembarangan.
Di dapur, di belakang rumah, di kebun-kebun. Semua tidak mengenal pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan," ungkap Yali.
Berdasarkan data dari WHO yang dilansir pada 2012, sebanyak 31.200 balita di Indonesia meninggal karena penyakit diare.
Itu disebabkan minimnya pengetahuan tentang kebersihan.
Daerah penyumbang angka kematian terbanyak ialah dari Papua.
"Tahun 2003 saya bekerja di sana, anak-anak sangat mudah mati. Anak-anak kecil sakit sedikit mati, muntah sedikit mati, mencret sedikit mati. Semua gampang mati karena kotoran manusia itu ada di belakang rumah, terus lalat hinggap dan datang ke makanan anak," Ungkap Yali.
Meskipun masyarakat mulai memahami tentang pentingnya sanitasi yang telah disampaikan oleh Yali, yang pada awalnya tidak begitu mereka terima, namun tidak serta merta ia dapat membangun toilet tertutup di tiap Desa.
Masyarakat banyak yang menolak membuat toilet tersebut dengan alasan keterbatasan biaya.
Harga semen di Papua mencapai Rp 700.000 per sak, sehingga banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan uangnya demi memenuhi kebutuhan harian ketimbang membuat toilet tertutup.
Akan tetapi hal tersebut tidak membuat Yali menyerah. Dia tetap melakukan pendekatan aktif dengan masyarakat, seperti minum kopi atau teh barsama sambil berbincang-bincang mencari solusi yang tepat agar pembuatan toilet dapat berjalan.
Disaat Yali mencari solusi memikirkan harga semen yang mahal, ia menemukan bahwa abu bekas pembakaran di dapur saat disiram oleh air mendidih, dapat dimanfaatkan sebagai perekat pengganti semen.
Kemudian Yali mengumpulkan warga desa untuk bersama-sama membangun toilet tertutup. Toilet yang mereka bangun, bukanlah seperti toilet di kota-kota besar. Melainkan toilet sederhana yang dibangun dengan bahan seadanya.
Mereka memulai dengan mengukur kedalaman septic tank, menggalinya serta menabur batu di lantai toilet dan kemudian dilekatkan menggunakan abu olahan sebagai pengganti semen. Untuk dindingnya mereka menggunakan Kayu dan seng. Dan jadilah toilet sederhana tersebut.
Usaha Yali tidak berhenti sampai di situ saja. Ke depannya dalam jangka waktu yang pendek ia berharap dapat membangun 63 toilet yang tersebar di beberapa desa di Papua. Sosialisasi tentang kebersihan juga tetap dilakukannya untuk membawa perubahan masyarakat Papua ke arah yang lebih baik.
“Harapan saya masyarakat Papua bisa lebih baik lagi, kita tidak bisa menunggu terus bantuan, kita harus bertindak bersama, anak tidak boleh mati lagi hanya karena kita tidak punya sanitasi,” tutup Yali.
Gaes.. Mungkin kita tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa ada loh di sana..di daerah terpencil, saudara kita juga yang masih di bawah garis kemiskinan, yang bahkan untuk memiliki WC saja begitu susahnya. Sesuatu yg pasti kita miliki di rumah.
Semoga saja pemerintah melakukan tindakan nyata untuk saudara kita di ujung timur sana. Dan di daerah terpencil lainnya yang jarang terjamah oleh bantuan pemerintah.
Demikian thread ini, semoga bermanfaat
Wassalamualaikum
Semoga kaskuser semua selalu dalam rahmat-Nya, amin.
Di thread kali ini TS mau berbagi satu cerita menarik dan menginspirasi.
Cerita ini datang dari daerah pegunungan, di Desa Manda dan Air Garam, Wamena.
Adalah Yali Inggibal. Muncul sebagai pejuang kesehatan dan kebersihan.
Beliau bukanlah seorang ahli medis atau kepala daerah. Namun beliau hanyalah seorang guru sekolah minggu yang begitu tergugah untuk melakukan sesuatu untuk desanya. Untuk membuat masyarakat Papua lebih sehat.
Apa sebetulnya yang sudah pria ini lakukan untuk membuat perubuhan di desa tersebut ?
Spoiler for Yali Inggibal:
Di mulai sejak 2013, Yali aktif menggalakkan hidup bersih dan sehat dengan mendirikan WC atau jamban umum.
Inisiatif Yali membangun WC umum ini didasari fakta tingginya kematian balita karena diare.
Keadaan ini dipicu oleh pola hidup dan kebiasaan tidak sehat masyarakat desanya yang buang air besar di sembarang tempat.
"Dulu di Desa Manda itu semua orang buang air besar sembarangan.
Di dapur, di belakang rumah, di kebun-kebun. Semua tidak mengenal pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan," ungkap Yali.
Berdasarkan data dari WHO yang dilansir pada 2012, sebanyak 31.200 balita di Indonesia meninggal karena penyakit diare.
Itu disebabkan minimnya pengetahuan tentang kebersihan.
Daerah penyumbang angka kematian terbanyak ialah dari Papua.
"Tahun 2003 saya bekerja di sana, anak-anak sangat mudah mati. Anak-anak kecil sakit sedikit mati, muntah sedikit mati, mencret sedikit mati. Semua gampang mati karena kotoran manusia itu ada di belakang rumah, terus lalat hinggap dan datang ke makanan anak," Ungkap Yali.
Spoiler for WC:
Meskipun masyarakat mulai memahami tentang pentingnya sanitasi yang telah disampaikan oleh Yali, yang pada awalnya tidak begitu mereka terima, namun tidak serta merta ia dapat membangun toilet tertutup di tiap Desa.
Masyarakat banyak yang menolak membuat toilet tersebut dengan alasan keterbatasan biaya.
Harga semen di Papua mencapai Rp 700.000 per sak, sehingga banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan uangnya demi memenuhi kebutuhan harian ketimbang membuat toilet tertutup.
Akan tetapi hal tersebut tidak membuat Yali menyerah. Dia tetap melakukan pendekatan aktif dengan masyarakat, seperti minum kopi atau teh barsama sambil berbincang-bincang mencari solusi yang tepat agar pembuatan toilet dapat berjalan.
Disaat Yali mencari solusi memikirkan harga semen yang mahal, ia menemukan bahwa abu bekas pembakaran di dapur saat disiram oleh air mendidih, dapat dimanfaatkan sebagai perekat pengganti semen.
Kemudian Yali mengumpulkan warga desa untuk bersama-sama membangun toilet tertutup. Toilet yang mereka bangun, bukanlah seperti toilet di kota-kota besar. Melainkan toilet sederhana yang dibangun dengan bahan seadanya.
Mereka memulai dengan mengukur kedalaman septic tank, menggalinya serta menabur batu di lantai toilet dan kemudian dilekatkan menggunakan abu olahan sebagai pengganti semen. Untuk dindingnya mereka menggunakan Kayu dan seng. Dan jadilah toilet sederhana tersebut.
Usaha Yali tidak berhenti sampai di situ saja. Ke depannya dalam jangka waktu yang pendek ia berharap dapat membangun 63 toilet yang tersebar di beberapa desa di Papua. Sosialisasi tentang kebersihan juga tetap dilakukannya untuk membawa perubahan masyarakat Papua ke arah yang lebih baik.
“Harapan saya masyarakat Papua bisa lebih baik lagi, kita tidak bisa menunggu terus bantuan, kita harus bertindak bersama, anak tidak boleh mati lagi hanya karena kita tidak punya sanitasi,” tutup Yali.
Gaes.. Mungkin kita tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa ada loh di sana..di daerah terpencil, saudara kita juga yang masih di bawah garis kemiskinan, yang bahkan untuk memiliki WC saja begitu susahnya. Sesuatu yg pasti kita miliki di rumah.
Semoga saja pemerintah melakukan tindakan nyata untuk saudara kita di ujung timur sana. Dan di daerah terpencil lainnya yang jarang terjamah oleh bantuan pemerintah.
Demikian thread ini, semoga bermanfaat
Wassalamualaikum
Spoiler for Sumber:
www.mediaindonesia.com
indonesiaone.org
indonesiaone.org
sore cu, ane nyimak lagi yh cu
menyentuh cu
menyentuh cu
sangat cerah dan mencerahkan gan
waahhh mulia sekali bapak ini
Quote:Original Posted By nasgorbasi ►
sangat cerah dan mencerahkan gan
Iya gan. Semoga tercerahkan semuanya.
Btw cepet amat gan bacanya
sangat cerah dan mencerahkan gan
Iya gan. Semoga tercerahkan semuanya.
Btw cepet amat gan bacanya
minta ama pripot buat bangun toylet se papua buat kumpensasi rusak alam papua...
Atas Ane
Propesional Jangker
Join: Sedjak Kemarin
Post: 000000
Atas Ane
Propesional Jangker
Join: Sedjak Kemarin
Post: 000000
sekarang sumber air sudekat kaka
Berjasa sekali , semoga yang lain juga ikut jejak beliau.
jadi inspirasi tuh om
Quote:Original Posted By rimaung ►
sekarang sumber air sudekat kaka
Maka dari itu pace, stop berakh sembarang...
sekarang sumber air sudekat kaka
Maka dari itu pace, stop berakh sembarang...
Gubernurnya udah kaya toko emas berjalan, tapi rakyatnya..
Ahh sudahlah
Ahh sudahlah
Quote:Original Posted By ilhamramadhani8 ►
Gubernurnya udah kaya toko emas berjalan, tapi rakyatnya..
Ahh sudahlah
Rakyatnya semacam kelaparan di lumbung padi. Yg kenyang cuma para pemimpinnya.
Gubernurnya udah kaya toko emas berjalan, tapi rakyatnya..
Ahh sudahlah
Rakyatnya semacam kelaparan di lumbung padi. Yg kenyang cuma para pemimpinnya.
yang kemarin masuk kick andy ya gan?..
salut dengan bapak ini, berani melakukan perubahan mesti ditentang banyak orang.
dan mudah2an setelah bapak ini masuk pemberitaan akan ada donatur yg membantu merealisasikan kegiatan bapak Yali dalam membangun WC di papua.
oot :
semalam ane liat bahan dasar unk bangun WC nya dr abu. smpe skrg ane pnasaran abu dr mana yg dipake bapak Yali smpe bs keras kayak semen klo kena air. msh penasaran ane
salut dengan bapak ini, berani melakukan perubahan mesti ditentang banyak orang.
dan mudah2an setelah bapak ini masuk pemberitaan akan ada donatur yg membantu merealisasikan kegiatan bapak Yali dalam membangun WC di papua.
oot :
semalam ane liat bahan dasar unk bangun WC nya dr abu. smpe skrg ane pnasaran abu dr mana yg dipake bapak Yali smpe bs keras kayak semen klo kena air. msh penasaran ane
jawara gan...
teladan
musti banyak baca kek gini biar pada meniru aksi positifnya dalam hidup
musti banyak baca kek gini biar pada meniru aksi positifnya dalam hidup
mantap
patut ditiru nih
patut ditiru nih
Quote:Original Posted By annanizsa ►
Rakyatnya semacam kelaparan di lumbung padi. Yg kenyang cuma para pemimpinnya.
Emangnya, tanah papua bisa ditanamin padi bray..?
k
Kalo ga salah, sentra padinya Indonesia ada di pulau jawa.. Tapi pulai jawa mau beralih dari agraris ke industri..
Rakyatnya semacam kelaparan di lumbung padi. Yg kenyang cuma para pemimpinnya.
Emangnya, tanah papua bisa ditanamin padi bray..?
k
Kalo ga salah, sentra padinya Indonesia ada di pulau jawa.. Tapi pulai jawa mau beralih dari agraris ke industri..
mantap pace
Inkredibel..
Quote:Original Posted By gunawan1303 ►
yang kemarin masuk kick andy ya gan?..
salut dengan bapak ini, berani melakukan perubahan mesti ditentang banyak orang.
dan mudah2an setelah bapak ini masuk pemberitaan akan ada donatur yg membantu merealisasikan kegiatan bapak Yali dalam membangun WC di papua.
oot :
semalam ane liat bahan dasar unk bangun WC nya dr abu. smpe skrg ane pnasaran abu dr mana yg dipake bapak Yali smpe bs keras kayak semen klo kena air. msh penasaran ane
Iya gan kemaren diundang di kick Andy.
Benar2 bapak ini anti meanstream. mungkin abu dari kayu bakar, emang abu apa lagi coba gan
Via: Kaskus.co.id
yang kemarin masuk kick andy ya gan?..
salut dengan bapak ini, berani melakukan perubahan mesti ditentang banyak orang.
dan mudah2an setelah bapak ini masuk pemberitaan akan ada donatur yg membantu merealisasikan kegiatan bapak Yali dalam membangun WC di papua.
oot :
semalam ane liat bahan dasar unk bangun WC nya dr abu. smpe skrg ane pnasaran abu dr mana yg dipake bapak Yali smpe bs keras kayak semen klo kena air. msh penasaran ane
Iya gan kemaren diundang di kick Andy.
Benar2 bapak ini anti meanstream. mungkin abu dari kayu bakar, emang abu apa lagi coba gan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar