Quote:ALHAMDULILLAH TERIMA KASIH BUAT MIMIN MOMOD BESERTA AGAN/SISTA KASKUSER YANG MEMBUAT THREAD ANE JADI HT #4
THANKS BUAT CENDOL DAN RATENYA
Quote:AND SPECIAL THANKS FOR ABANG ANE 8lackcoffee FOR EVERYTHING
Spoiler for "NO REPOST":
Quote:
Yang udah ISO bagi dong gan
Quote:
[CENTER]
Perkara “kapan nikah?” kayaknya jadi topik yang nggak habis dibicarakan. Khususnya buat kamu yang sudah masuk usia 20an ke atas. Rasa-rasanya, semesta seperti bersekongkol hingga membuatmu merasa berdosa kalau-kalau sudah umurnya tapi belum menikah juga.
Padahal, kita perlu kembali merefleksi dan bertanya pada diri sendiri. Apa iya sih kita harus nikah kalau cuma alasan sudah umurnya? Bukankah sebenarnya banyak hal-hal penting yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan masak-masak? Yang pasti, nikah itu bukan wajib belajar, jadi menikahlah tanpa merasa dikejar-kejar usia…
“Eh Ndin, kemaren gue ketemu lagi sama Nina”
“Nina yang mantan lu pas SMA itu?”
“Iya. Dia juga masih sendiri, dan merasa perlu menikah.”
“(((Perlu menikah))) Lalu maksudmu?”
“Aku juga bilang aku cari istri, dia cari suami, pas kan? Dia juga mau kok. Bulan depan aku lamar ke rumahnya.”
Menikah emang kebutuhan, katakanlah untuk mendapat keturunan. Tapi tolong jangan lakukan itu hanya karena paksaan.
harusnya menikah itu bikin bahagia, bukan begini.
Boleh jadi kita beranggapan mereka sengaja dipertemukan karena memang jodoh. Tapi dari sudut pandang lain, kebetulan keduanya sama-sama sendiri, sama-sama terusik dengan omongan orang di sekitar, dan akhirnya memutuskan bersama karena depresi.
Dua minggu pasca lamaran
“Ndin, si Nina nggak berubah tau nggak sih kelakuan buruknya sejak jaman SMA dulu.”
“Hah? Lha lu main lamar aja. Keburu sih, nikah kok kaya dikejar anjing. Terus, nyesel?”
“Ya gimana, takut abis ini malah nggak nemu perempuan lagi.”
“Astaga.”
Ya, begitulah yang terjadi pada masyarakat kita, Indonesia. Dengan sengaja membicarakan apapun tentang orang lain di belakang. Termasuk ketika-menurut-masyarakat, usianya sudah masuk usia menikah, namun belum juga ada tanda-tanda menuju kesana. Jangankan tanda-tanda, pasangan aja ndak punya.
Peduli amat sama orang lain. Iya sih kita hidup bermasyarakat, tapi dengan atau tanpa menikah, hidup kita masih terus berjalan kok!
kata siapa belum menikah bikin kehidupan kita berantakan?
“Eh, lu tau si Winda anak keduanya pak RT itu nggak?”
“Oiya, tahulah. Umurnya tahun ini sudah masuk kepala 3 kan. Kok dia nggak pernah kelihatan jalan sama cowo sih?”
“Iya ya ampun, cantik padahal. Kasian kalo sampe jadi perawan tua.”
Ya begitu. Namanya ibu-ibu rumpik, kurang kerjaan buk? Menikah bahkan di kitab manapun itu jadi sunnah, bukan kewajiban. Jadi, dengan atau tanpa pernikahan kehidupan juga masih akan tetap berjalan. Bukan, bukan mengajari untuk tak peduli lagi pada ikatan sakral bernama pernikahan. Tapi kan jauh lebih kasian, kalau ikatan itu dilangsungkan terus-terusan tanpa ada cinta yang mendasar? Lebih baik jangan…
Karena menikah itu bukan wajib belajar, jadi jangan lantas kamu merasa terkejar hingga siapa pun yang datang langsung disambar.
nikah bukan wajib belajar buk..Nggak ada batas waktunya
Persis seperti ilustrasi pembuka tadi. Tentang ketakutan nantinya tak kan dipertemukan dengan lawan jenis lagi. Akhirnya, pasca dilangsungkannya lamaran atau pernikahan, malah mengeluh kalau kriteria pasangan tak seperti yang diharapkan. Bukan, bukan ngajarin atau nganjurin pacaran juga. Tapi tahapan saling mengenal sebelum menikah itu juga penting, biar nggak ngerasa kaget, apalagi sampai menyesal.
Ada yang bilang, usia 19-21 itu tahapan seseorang memiliki pertanyaan “Gue siapa?”. Selanjutnya di usia 22-24, ketika dia bertanya “Lu siapa?” kepada pasangan atau lawan jenisnya, tahap penjajakan. Nah, setelahnya nih yang rawan bahaya. Katakanlah usia 25-30 atau bahkan lebih, dia bakal bilang “Yuk ah, siapa aja.” Ahhhh…artinya siapapun cewe atau cowo, dengan kata lain lawan jenisnya yang juga tertekan karena omongan orang sekitar untuk menikah karena usia, akan merasa “saling melengkapi” dengan melangsungkan pernikahan. Alangkah sayangnya jika itu terlaksana tanpa dilandasi adanya perasaan.
Menikah itu tentang siap dan mantap, jangan sampai kamu menjalani rumah tangga dengan gagap.
belum bisa ngatur waktumu? yakin mau nikah?
Sebelum menikah, berilah pertanyaan ini kepada dirimu sendiri: Apakah kamu sudah mempersiapkan sebuah momentum sebesar ini ? Apakah kamu sudah membekali diri dengan berbagai ilmu untuk menyongsong sebuah prosesi teramat sakral ini? Jika jawabnya belum, tundalah sekiranya kamu sudah mantap.
Menikah itu bukan tentang siapa yang lebih cepat. Tapi yakinlah, Tuhan sudah pilihkan waktu dan seseorang yang paling tepat. Jangan tergesa lantaran telingamu sudah panas membara, akibat omongan dari para tetangga. Pantaskan dirimu dulu, bukan saja untuk jodohmu kelak, tapi fokuslah memperbaiki diri di hadapanNya.
Jangan gegabah dan beralasan untuk ibadah. Percuma tampan, punya jabatan, dan mapan. Apa artinya kalau kamu nggak nyaman?
Nyaman itu kalau kamu sudah banyangin menua bareng dia
“Lu ngapain sih Bi mau nikah cepet? Masih umur 28 ini, cowo pula.”
“Orang tua gue Ndin. Terus kemarin gue ikut pengajian juga, ngerasa kesindir gitu sama omongan ustadznya. Katanya, apalagi yang ditunggu, usia sudah waktunya, jabatan ada, udah mapan pula.”
“Tapi lu ngeluh soal kelakuan buruk calon istri gitu? Aneh!”
“Ya nggak papa, nanti mungkin akan kebiasa. Niatnya kan ibadah bro…”
Ibadah sih ibadah, sekaligus menghindarkan kamu dari yang namanya zinaaah. Tapi itu bukan satu-satunya alasan juga buat kamu buru-buru, hingga lupa mempertimbangkan semua hal matang-matang. Janganlah Bang kamu jadikan anjuran agama sebagai alasan untuk buru-buru menikah. Apalagi kalau sejatinya kamu nge-dumel di belakang soal keburukan-keburukan perempuan yang kamu anggap jodohmu itu. Kamu nggak ingin ketergesaan membuatmu salah memutuskan pilihan kan? Persiapan menikah itu bukan hanya persoalan mendaftar di KUA saja!
Percayalah, perkara menunda pernikahan itu bukan berarti kamu di situ-situ saja …
karena seleksi itu sah-sah saja
Keinginan untuk berumah tangga itu pasti selalu ada, tapi alasan ini juga nggak bisa kamu gunakan untuk buru-buru cari pasangan lalu nikah. Camkan dibenakmu, nikah itu bukan ikut-ikutan. Nikah itu tentang persiapan. Termasuk siap-siap memilah para calon jodoh.
Jadinya, jangan maksa kalau ternyata pasangan yang kamu anggap jodoh ternyata tidak memiliki klik di perasaan. Tundalah dulu. Pasanganmu sekarang tak selalu jodohmu kelak. Rasakan baik-baik apa “klik” itu benar-benar sudah ada dalam hubungan kalian. Menunda untuk menikah bukan berarti kamu stuck di situ-situ saja, kamu cuma nggak ingin kemapanan pun jadi alasan untuk tergesah-gesa.
Jodoh itu perkara waktu kawan, tak usahlah merasa terburu-buru. Tentang siapa yang lebih dulu, misalkan itu adikmu, bukan berarti menjadi masalah besar kan? Hingga kemudian kamupun sembarangan memilih pasangan. Memang tak mudah, mulailah berbenah, dan perbanyak sedekah.
“Menikah itu mudah kok.”
“Iya, menurut lu. Yang susah itu cari JODOHnyaaaaaaa…”
Quote:
SEKIAN THRED ANE TENTANG PERNIKAHAN,KEINGINAN UNTUK MENIKAH MUDA ATAUPUN MENIKAH DI USIA YANG MATANG SEBENARNYA KEMBALI KEPADA INDIVIDU MASING'' YANG TERPENTING TETAPKAN PILIHAN,KUATKAN MENTAL,PERSIAPKAN SEGALA SESUATU YANG DI BUTUHKAN DI MASA DEPAN NANTI AGAR KETIKA KITA TELAH MENIKAH DENGAN PASANGAN,KITA T'LAH MENJADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK SEGALA-GALANYA DARI SEBELUMNYA
TAMBAHAN DARI AGAN/SISTA
Quote:Original Posted By carissa76 ►
Quote:Original Posted By simonpar ►
memang nikah terlalu muda juga gak baik. karena usia belum matang.
tapi lebih gak baik lagi kalo nikah udah terlalu tua. dalah hal ini cowok ma cewek beda batas usia nya.
bagi cowok 35 adalah batas terakhir untuk nikah, dan cewek adalah 30. sementara idealnya, 25-30 bagi cowok, dan 23-27 bagi cewek.
kenapa ane bilang bahaya, bukan karena soal bebas , terserah yang mau nikah, atau jangan peduliin omongan org lain. tapi nanti ada sedikit bahaya dari segi fisik atau mental dan juga nanti di kemudian hari.
bagi cewek, udah termasuk bahaya lho kalo nikah / melahirkan pertama di usia atas 30 ( kalo gak percaya coba tanyain ke dokter atau orang medis lainnya ). ane lupa alasan detil nya, cman kalo secara garis besar, makin tua usia perempuan, makin beresiko ketika melahirkan untuk pertamakalinya.
dari segi mental, orang yang terlalu lama sendiri ( kayak lagu ) itu bakal berefek lho ketika berumah tangga, misalnya contohnya, terlalu egois, berfikir lebih baik dikerjakan sendiri, atau ah lebih baik di simpen atau ditanggung sendiri kalo ada apa2, karena terbiasa sendiri. dan yang kita tau, makin tua seseorang, makin sulit berubah sifat dan prilakunya. bahasa russianya udah urat batu.
dan yang paling bahaya adalah, nanti ketika punya anak. sekarang gini, kalo kita baru punya anak kita udah berumur, katakanlah 35 taun. nanti ketika si anak remaja, kita udah tua, udah terlalu lelah, dan terlalu tua untuk bisa mengatur dan mengontrol anak kita. coba bayangin umur 50 tahun harus ngasuh anak umur 10 tahun ( kalo cucu mah mending, ini anak sendiri, anak pertama pula ). juga kasihan buat masa depan si anak, saat si anak lagi dalam usia remaja, dimana kebutuhan dia lagi tinggi2nya ( dan dia belum bisa cari uang sendiri ) kita udah dalam masa gak produktif, tau bisa jadi kita udah meninggal.
Quote:Original Posted By nininanane ►
Yups setuju.
Gw menikah tanpa cinta dengan suami gw.
Alasan klasik. Umur.
Apalagi sebelumnya gw memang gagal menikah dengan mantan pacar gw yg kurleb kita pacaran 7th, terus harusnya 3bln lagi menikah, malah kami bubaran, karena mantan gw memilih selingkuhannya yg kini jadi istrinya.
Hasilnya? Pernikahan gw ga bahagia, gw diambang perceraian. Padahal udah punya anak 1.
Dan mantan gw? Yg cuma beda sebulan menikah dengan gw juga sama. Dia juga ga bahagia, padahal anaknya 2. Dan ke 2 anaknya make nama gw. Sekarang, mantan gw juga sedang mengurus perceraiannya.
(Kok gw tau? Soalnya temen2 kita sama. Yah sampailah berita seperti ini).
So.. menikah jangan hanya karena umur dan lomba2an siapa yg bisa move on duluan.
Kalau memang hati belum bisa menikah, jangan dipaksakan.
tapi lebih baik menikah daripada sering colay
he he dlu gw target umur 25 nikah, eh pas banget 25 th nikah
yg penting dah siap saja dah gan keuanganmya
yg penting dah siap saja dah gan keuanganmya
Quote:kimpoi aja ya gan nikahnya ntar
jangan menikah kalo ga punya pacar tong ah elaah
Nikah ah besok
Quote:Original Posted By mrashifalmaizi ►
kimpoi aja ya gan nikahnya ntar
awas dengkul kopong gan
Quote:Original Posted By cimakcimik ►
jangan menikah kalo ga punya pacar tong ah elaah
cie yang jomblo
kimpoi aja ya gan nikahnya ntar
awas dengkul kopong gan
Quote:Original Posted By cimakcimik ►
jangan menikah kalo ga punya pacar tong ah elaah
cie yang jomblo
Kalo jomblo bertahun-tahun ketika ada cewek yang mau ama dirinya mah, si Jomblo bakal seneng-seneng aja. Bodo amat sama nyaman atau enggak nya
Quote:Percayalah, perkara menunda pernikahan itu bukan berarti kamu di situ-situ saja … Bener percaya?
gampang ndase pecah....
penting pikir abis nikah mau makan apa, tidur dimana, dstdst....
penting pikir abis nikah mau makan apa, tidur dimana, dstdst....
bener gan. Udah banyak buktinya diluar!
semoga kaskusers semua mendapatkan jodoh yg terbaik
harus siap lahir dan batin dulu gan
ama harta,emang anak orang makan pake rumput
ama harta,emang anak orang makan pake rumput
Menikahlah klo udah siap scara finansial Dan pasting mental y gan
jangan menikah kalo ga ada pasangannya
nikah mah mudah, bertahan hidupnya yang susah
Lah gimana udah kebelet gan
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar