Pages


Rabu, 06 Juli 2016

Kisah Heroik Tim Sapuangin XI ITS di Kejuaraan (SEM) The World Drivers Championship

Kisah Heroik Tim Sapuangin XI ITS di Kejuaraan (SEM) The World Drivers Championship
Bangkit Melawan Ketidakmungkinan (Catatan buat Tim Sapuangin ITS)
Kisah Heroik Tim Sapuangin XI ITS di Kejuaraan (SEM) The World Drivers Championship
Kisah Heroik Tim Sapuangin XI ITS di Kejuaraan (SEM) The World Drivers Championship
Quote:Tribut untuk Tim Sapuangin XI ITS:

Bangkit melawan ketidakmungkinan

Belum pernah saya merasa bangga dan berharubiru yang sedahsyat ini. Hanya beberapa hari lepas, saya mendapat laporan tentang terbakarnya mobil Sapuangin XI yang baru saja tiba di london utk mengikuti Shell Eco Marathon (SEM) The World Drivers Championship yang baru pertama kali diadakan untuk mempertemukan juara-juara lomba mobil hemat bahan bakar se-dunia di Inggris.

Dalam hal ini Tim Sapuangun ITS berstatus sebagai juara Asia Pasific, sehingga datang disana tidak hanya sekedar mewakili Indonesia. Betapa remuk redam perasaan Tim mahasiswa ITS yang tiba di lokasi lomba dihadapkan pada kenyataan bahwa mobil lomba kebanggaan mereka telah hangus menjadi abu hampir disemua bagiannya. Beberapa anggota Tim langsung tidak mampu menahan tangisnya, sebagian hanya terbelalak tak percaya, betapa bayangan cita-cita yang tinggal selangkah lagi, dibawa sejak dari Surabaya musnah begitu saja. Seakan ada kekuatan besar yang merengut harapan bangsa kita ini untuk berjaya. Ya Allah cobaan apalagi yang harus mereka hadapi dalam keadaan berpuasa tak kurang dari 19 jam di Inggris sana.

Kabar dari panitya, mobil terbakar yang masih ada dalam peti kemasnya tidak boleh dibongkar karena masih dalam status penyelidikan. Hanya approval dari Fire department lah yang akan memberi clearance apakah mobil tersebut dapat dikeluarkan ataukah tidak. Belum selesai sampai disitu, panitia lomba pun sudah menetapkan bahwa Tim ITS tidak dapat mengikuti lomba karena kerusakan parah yang dialami. Sirnalah sudah semua impian yang sudah dipelupuk mata mereka selama ini, berjuang dan berlatih sekian lama untuk sampai berada di tempat yang sangat bergengsi ini.
Hampir semua anggota Tim mengalami down saat mengadapi bencana itu. Entah apa penyebabnya, mengapa kendaraan yang sudah sedemikian hati-hatinya dikemas bisa terbakar, padahal mengirim mobil lomba ke LN sudah merupakan suatu hal yang biasa. Bahkan terakhir kali ketika mengirimkannya ke dan dari Manila, Philiphine, saat mengikuti Lomba SEM tingkat Asia Pasific, juga semua berjalan lancar adanya..

Disaat seolah semua harapan sudah terhapus, para anggota Tim berusaha bangkit untuk bisa melakukan sesuatu sehingga mereka tidak sekedar hanya jadi penonton di negara orang, melihat teman-temannya dari universitas lain, utusan dari Eropa dan Amerika berlomba. Beberapa anggota Tim yang berjumlah total 8 orang berusaha membangun kembali harapan, apalagi pak Wi dosen pemimbing yang menyertai mereka terus memberi semangat untuk tidak menyerah. Faktanya kemudian adalah bahwa sesungguhnya Pak Wi sudah diberitahu panitia bahwa ITS sudah final tidak diperkenankan mengikuti lomba dengan alasan mobilnya rusak dan tidak mungkin diperbaiki lagi.

Mulailah Tim berusaha melakukan pendekatan dan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk para Petinggi Ecoshell di Indonesia dan Asia. Sejauh ini mereka sangat mendukung untuk memberi kesempatan kepada Tim agar dapat membangun kembali mobil lomba dalam 2 hari yang tersisa! Gagasan yang gila, namun apapun komentar orang, tidak mampu membendung semangat perjuangan arek-arek ITS yang di dalam darahnya terwarisi semangat perjuangan Pahlawan Sepuluh Nopember!
Namun kendalanya adalah Pantia SEM Eropa sebagai penyelenggara tidak mengijinkan Tim ITS untuk membongkar peti dan mengeluarkan mobilnya. Lagipula mereka tidak yakin atas keselamatan bahan material terbakar yang digunakan sebelumnya, karena diduga mengandung bahan B3 sehingga dikhawatirkan akan membahayakan. Hanya inspeksi dari pejabat yang berwenanglah yang akan dapat memberikan pembenaran apakah peti dapat dibongkar dan mobil dapat dikeluarkan ataukah tidak.

Karena regulasi disana sangat ketat, mau tidak mau anggota Tim harus sabar menunggu. Namun yang membuat kagum adalah semangat mereka yang pantang menyerah. Alih-alih duduk diam, mereka mulai membuat desain konstruksi mobil baru dan mulai dari nol dengan membeli beberapa komponen baru seadanya serta menggunakan peralatan yang juga seadanya. Benar-benar kerajinan tangan..demikian Pak Wi berkomentar.

Harapan mereka, apabila mereka diijinkan membongkar mobil yang terbakar, mereka masih dapat memanfaatkan kembali mesin dan bagian belakang kendaraan yg nyaris masih utuh kecuali sistem pengkabelan yang hangus. Mulailah tim bekerja di tengah udara yang relatif masih dingin, dan terus bekerja tak kurang dari 17 jam. Mereka konsentrasi penuh, lupa kalau mereka sedang berpuasa, bahkan kemudian mereka 'dipaksa' harus berhenti pukul 23 malam karena paddock sudah dimatikan lampunya dan tentu saja tidak mungkin mereka bekerja dalam gelap.

Tim terpaksa harus istirahat sambil terus berdiskusi dan berpikir tentang bagaimana mengganti bagian-bagian yang diperkirakan sudah musnah termasuk ban yang meleleh seluruhnya. Adanya nomor punggung mobil di paddock Tim ITS yang diberikan panitia yaitu no.902 (artinya diunggulkan/seeded no. 2) membuat mimpi mereka untuk ikut bertarung tambah menggebu even at any cost they have to face....

Pak Wi sebagai pembimbing terus berusaha melobby sana sini termasuk mengontak ITS meminta untuk dibantu menghubungi KBRI London untuk dapat ikut meyakinkan panitya agar ITS diijinkan mengambil sebagian peralatan mobil Sapuangin yang masih tersisa dan diperbolehkan ikut kualifikasi menjadi peserta lomba kembali. Belum ada repons positif sih dari KBRI namun anggota Tim tidak cengeng. Sementara sebagian anggota Tim Sapuangin terus bekerja marathon dan berusaha mengganti bagian depan mobil dengan alumunium. Seadanya memang, tidak streamline dan juga lebih berat bobotnya dari bahan semula yang berbahan karbon fiber, tapi apa boleh buat, tidak ada kayu rotanpun berguna, setidaknya akan memenuhi kriteria teknis agar dapat diijinkan untuk berlomba.

Pada akhirnya, melihat kegigihan anggota Tim yang militan luar biasa, panitia akhirnya membolehkan Tim untuk mengambil bagian-bagian yang masih bisa digunakan kembali termasuk blok mesinnya yang alhamdulillah tidak terbakar. Tim langsung sudah sangat-sangat lelah sebenarnya namun tidak dirasakan karena bayangan untuk meraih kesempatan berlomba jauh lebih menjanjikan. Lebih jauh juga, hanya beberapa jam saja tersisa untuk diperiksa oleh Race Inspector tentang kelayakan mobil untuk lolos mengikuti lomba.

Dari masukan pra inspeksi ternyata ada bagian yg masih harus dilengkapi dan juga ada bagian yang belum berfungi, diantaranya adalah wiper. Mencari beberapa komponen yang masih kurang, apalagi di negeri orang yang antah berantah sungguh merupakan suatu hal yg sangat menguras energi Tim sampai pada limit kesabaran yang mereka punyai. Walaupun begitu, pertolongan selalu datang tepat pada waktunya, seorang alumni mesin ITS yang berdomisili di London lantas saja memberi bantuan untuk mengatasi hal ini, termasuk memberi ban baru untuk mobil Sapuangin.

Akhirnya mobil yang dibangun hanya dalam 2 hari tegak berdiri, rasa haru menyeruak seluruh anggota Tim termasuk para civitas academica ITS dan alumni di tanah air yang terus berusaha memonitor perkembangan tiap detik dengan memberi dukungan moril maupun materil. Walaupun begitu, perasaan harap-harap cemas masih menghantui Tim Sapuangin ITS. Pertanyaan besarnya adalah bisakah mobil dadakan ini lolos inspeksi sehingga diijinkan ikut lomba? Sungguh momen yang sangat menegangkan....

Waktu terasa berjalan sangat lambat ketika pantia inspeksi datang menghampiri mobil Sapuangin edisi baru ini. Dengan teliti satu persatu bagian mereka periksa, diamati dan ditest, sementara anggota Tim diam menunggu dan menahan napas... Alhamdulillah 2 stiker menempel di badan mobil artinya lulus test.

Saat penulisan tribut ini, di Queen Park London, mobil Sapuangin kebanggaan Arek-arek ITS sudah berlari mengitari circuit dengan tingkat penghematan 183 km/l. Masih dibawah dari own recordnya yang 225 km/l. Tapi data ini masih cukup chalenging untuk menjadi juara. Semoga Tim tetap fokus dan tetap tawadhu alias rendah hati, sebab segala sesuatu itu terjadi hanya karena atas ijin dan kehendakNYA. Sertai terus perjuanganmu dengan doa, dan doa terbaik adalah doa ibu..seperti slogan yang tertempel di kaca depan dashboard mobil Sapuanginmu.

Selamat berjuang..kalian sudah menjadi pahlawan bangsa!

With prays and courage.
JH - Rektor ITS
Spoiler for mobil sapuangin XI ITS:
Kisah Heroik Tim Sapuangin XI ITS di Kejuaraan (SEM) The World Drivers Championship
Kisah Heroik Tim Sapuangin XI ITS di Kejuaraan (SEM) The World Drivers Championship

Quote:ITS Akan Usut Kasus Terbakarnya Mobil Sapu Angin
Kisah Heroik Tim Sapuangin XI ITS di Kejuaraan (SEM) The World Drivers Championship
TEMPO.CO, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bakal mengusut tuntas peristiwa terbakarnya mobil Sapu Angin generasi XI pada Selasa, 28 Juni 2016 pagi. ITS membentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab kebakaran yang membuat tim ITS batal mengikuti kompetisi Drivers World Challenge di Olympic Stadion, London itu.

"Kami belum tahu secara pasti penyebabnya, tapi kami akan melakukan investigasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali," ujar Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS, Bambang Pramujati saat dihubungi, Selasa, 28 Juni 2016.

Investigasi bakal dilakukan terhadap keseluruhan proses pengiriman. Yakni mulai persiapan memasukkan mobil ke dalam peti kemas, pengiriman melalui jasa kargo udara, penurunan di tempat tujuan, hingga pengangkutan ke arena lomba.

Berdasarkan informasi awal yang ia terima, peristiwa kebakaran diketahui saat peti kemas berisi mobil Sapu Angin diturunkan dari truk pengangkut di arena lomba. "Tapi kami tidak ingin menyalahkan siapa pun dalam musibah ini, karena memang secara detail harus diketahui penyebabnya," tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya berfokus melakukan investigasi. "Kami tidak ingin mencari kesalahan dan siapa yang paling bertanggung jawab atas musibah kebakaran ini, tapi lebih pada penyebab-penyebab terbakarnya kendaraan itu," ujar dia, sambil berharap agar kasus serupa tidak terulang lagi.

Bambang pun meminta timnya untuk mengambil hikmah atas peristiwa itu. "Selalu ada hikmah di balik suatu kejadian. Semoga tim yang masih berada di London tetap semangat dan bersabar serta bersyukur," ucap Bambang.

Dosen pembimbing tim Sapu Angin yang turut mendampingi, Witantyo, mengatakan bahwa timnya mulai berbesar hati. Ketujuh mahasiswa itu juga bersyukur, karena Sapu Angin tidak terbakar saat di tengah perjalanan dalam pesawat udara. "Bagaimana ceritanya jika itu terjadi di udara, di dalam pesawat? Kami tidak bisa membayangkan," katanya.

Meski gagal tampil, Witantyo dan tim tetap berada di arena lomba untuk melihat penampilan tim-tim lain dari benua Eropa dan Amerika. "Kami akan belajar agar ke depan kami benar-benar siap," tutur dia.

Driver's World Championship tahun ini merupakan yang pertama kali sejak 30 tahun diselenggarakannya Shell Eco-Marathon. Pesertanya ialah juara dari tiga benua, yakni Asia, Eropa, dan Amerika. Kompetisi tidak hanya memperhitungkan konsumsi penggunaan bahan bakar yang irit, tapi juga kecepatan mobil.

Asia diwakili oleh lima tim, masing-masing tiga dari Indonesia, dua lainnya dari Singapura dan Filipina. Tim Sapu Angin ITS menjadi salah satu dari 3 wakil asal Indonesia, karena menjadi juara pertama pada kompetisi Shell Eco-Marathon Challenge Asia 2016 di Filipina, Maret lalu.

Spoiler for Bonus:
Sebagai bangsa yang baik, mari bersama kita doakan semoga Tim Sapuangin XI ITS masih bisa melanjutkan lomba di Kejuaraan Shell Eco Marathon (SEM) The World Drivers Championship di London, Inggris & menjadi juara. aamiiin

tidak lupa juga sebelumnya ane ngucapin selamat menjalankan ibadah puasa bagi seluruh kaskuser yang menjalankan, semoga berkah.

SUMBER
SUMBER
wow sapuangin enih ane tau nih keren
wahhh atas ane cepet banget
wah baru denger ada tim sapuangin
baru tau ane ada kejuaraan The World Drivers Champions
klo terbakar ketika peti kemas diturunkan ke area lomba mah cuma 2 penyebabnya, 1,petugas teledor, 2.ada main curang,,,

dan gak mungkin itu bisa terbakar tanpa sebab apalagi terbakar ketika udah sampai tujuan,,,

dan kalo diliat urusan yg dipersulit,,,ya poin no 2 yg paling besar
sayangnya KeBiRI gak punya power atau malah males2an

ini kendaraan yg sempet disita sama beacukai waktu masuk ke indo abis lomba asia kan ya...
Puyeng ane liat font nya
sukses brey...
semoga bisa jadi kendaraan nasional..
Salut utk kalian yg punya semangat juang layaknya para pahlawan kemerdekaan. Pantang menyerah dan tdk kenal lelah.
ini mobil esemka kah
coba yg naik kang lio jd jurukunci terus entar
Wuih ane hampir gak bisa berkata-kata
Wow keren, semangat bt tim ITS
ganti nama dulu sapu badai.... angin ma masih kalah sama kolak angin...




Dari depan tampak aneh,dari atas tampak keren mobilnya
buset bikin mobil 2 hari... gila emang
jayalah Indonesia Ku
Berita kaya gini gak bakal laku di media, terlalu inspiratif dan positif
Nyumbang foto gans.

Ini lagi pemasangan rangka ulang.

Kisah Heroik Tim Sapuangin XI ITS di Kejuaraan (SEM) The World Drivers Championship

Ini lagi perombakan ulang desain, yang belakang masih utuh, depannya hangus

Kisah Heroik Tim Sapuangin XI ITS di Kejuaraan (SEM) The World Drivers Championship

Waktu udah jadi tuh, tinggal persiapan dikit" lagi

Kisah Heroik Tim Sapuangin XI ITS di Kejuaraan (SEM) The World Drivers Championship

Itu udah test buat uji lolos ikut lomba apa enggak, Alhamdulillah lolos

Kisah Heroik Tim Sapuangin XI ITS di Kejuaraan (SEM) The World Drivers Championship

Sorry berantakan, pake hp soalnya
wahiya nih, mobil sapuangin dah lama gg ada kabar.. trakhir gw denger di laptop si unyi*l :v
Ini yg mobilnya kemarin kebakaran ya...
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar