-Jangan Lupa-
:rate 5 dan
SHARE dan KOMENG
-Tolong Jangan-
-Kalau tidak suka komeng saja, jangan merah-
Spoiler for no repsong ya:
Pertama-tama TS mengucapkan terima kasih atas kedatangan agan dan aganwati semua. TS memperingatkan bahwa thread ini mengandung banyak GAMBAR. Dan jika gambar tsb tidak terbuka secara otomatis, maka TS harapkan agan sekalian mengganti browser dari Chrome ke browser lain. SHIFT + X =buka semua spoiler.
Langsung aja, TS membuat thread ini tujuannya adalah untuk memberikan sebuah pencerahan tentang media, baik sosial media, media televisi, atau orang yg menggunakan media tersebut. Thread ini adalah thread edisi berduka karena pesawat AirAsia QZ8501 yg telah ditemukan ternyata ada yg menjadi korban. Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, media heboh sana sini, bahkan ada yg menjadikannya bahan candaan, ketawaan, bahkan ada media yg malah siarin kegiatan personal artis sampai berjam-jam ketimbang memberikan informasi tentang pencarian pesawat untuk keluarga korban.
Cekidot thread ini ya ganss!
*1 - Media Televisi yg Menyiarkan Kegiatan Personal Artis
Quote:
Spoiler for download mantu:
Baik pernikahan, ngunduh mantu bahkan MELAHIRKAN disiarkan, bahkan ada yg mengatakan bahwa siaran itu mendidik (lihat di sini) (nasional.kompas.com). Namun, saya masih bingung yg di mananya mendidik?
Setelah ada kejadian pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak hingga kemarin dilakukan pencarian, malah ada satu TV swasta yg menyiarkan kegiatan unduh (download?) mantu salah satu artis, padahal Indonesia dalam keadaan berduka. Ya, memang, diakui bahwa artis-artis tersebut pasti sudah menjadwalkan bahwa siaran itu ada di tanggal sekian, dan jam sekian di TV sekian, namun bisakah kita belajar dari Korea?
Sewaktu kapal feri Sewol tenggelam, bahkan seluruh artisnya berduka dengan membatalkan semua kegiatan dan konsernya hari itu juga, dan siaran TV di sana fokus kepada evakuasi korban kapal feri tersebut.
Pertanyaannya, bisakah kita yg notabene adalah bangsa yg punya kerendahan hati yg sangat tinggi ini, mempunyai toleransi yg sedemikian besar ketika ada musibah?
*2 - Media Televisi yg Menyiarkan S(hit)netron Berbau 'Fauna'
Quote:
Spoiler for faunaaa:
Ngenes banget! Entah siapa pelopor duluan pendirinya shitnetron berbau 'fauna' bahkan 'flora' (putri pete??), dengan adegan percintaan yg masih pakai seragam sekolah, bahkan film-nya ada yg menjiplak dari film luar dan kelihatannya artis yg memerankannya juga bangga, padahal jiplakan.
Masih bingung gak sih, darimana pendidikannya? Pendidikan soal cinta, pacaran, atau pelukan kah?? Ya, beberapa orang akan bilang 'persahabatan'. Namun menurut saya, persahabatan yg ada dan ditampilkan di shitnetron itu hanyalah nol koma sekian %, 99,999999% nya adalah adegan romantis berbau cinta-cintaan yg menyebabkan anak kecil juga jadi ikut-ikutan. ARTIS DIBAYAR MAHAL UTK BIKIN RUSAK MENTAL ANAK, SEDANGKAN GURU DIBAYAR MURAH, GAK SAMPAI SATU PERSEN GAJINYA DARI ARTIS ITU, UNTUK NGAJARIN ILMU DAN TATA KRAMA BAGI ANAK DIDIKNYA!
Ada juga yg menyalahkan orang tua karena tidak membimbing anaknya ketika menonton. Masalahnya, shitnetron-shitnetron tersebut justru jam tayangnya ya jam di mana anak-anak lagi ada di rumah untuk sekedar bermain dan istirahat, dan tidak mungkin orang tua membimbing anak-anak tersebut buat nonton itu shitnetron, lah kan itu ratingnya buat remaja.....
*3 - Media Televisi dan Cetak yg 'Berantem'
Quote:
Spoiler for tvoon vs metlo:
Apa sih untungnya kalo pemilu udah selesai, eh masih ada aja yg berantem? Bahkan yg 1 itu bener-bener ngejelekin pemerintah melulu kerjanya. Bukankah kita harusnya bangga atas pemerintah kita sendiri ketimbang menjelekkan dan membuka aib negara sendiri?
Yg satu menjelekkan melulu, yg 1 lagi bagusin melulu. Tidak imbang, dan berbau kebohongan dan fitnah jadinya. Ada baiknya kalau TV di negeri sendiri dapat kooperatif memberitakan bagus dan buruknya pemerintah secara berimbang, bukan menambah kebencian dan mengadu domba pemerintahan dengan rakyat, bahkan dalam agama pun tidak diperbolehkan mengadu domba, ya toh?
*4 - Sensornya Niat Tak Niat
Quote:
Spoiler for tvoon:
Ada salah satu TV swasta yg menayangkan jasad korban AirAsia yg tidak disensor, bahkan langsung sorot (lihat di sini) (www.merdeka.com)!!
Ya, sensor kepada bagian tubuh manusia memang seharusnya diberikan untuk setiap penemuan baik manusia hidup, tersangka, korban, atau jasad sekalipun. Sayangnya, TV kita beberapa ada yg niat gak niat sensornya, bahkan masih bisa ditebak itu kaki manusia, itu kepala manusia, atau itu bagian tubuh manusia lainnya. Kasihan sama keluarganya, aib disorot.
*5 - Media Sosial, Musibah Jadi Candaan.
Quote:
Spoiler for berduka:
Gak ngerti lagi kalo yg ini dah. Masih ingat di Korea Selatan tempat feri Sewol tenggelam, semua negeri berduka. Seharusnya kita malu kepada diri sendiri, Indonesia yg dikenal sebagai negara yg ramah, malah suka menjadikan musibah itu lelucon.
Satu dua kali bercanda itu ya gak masalah. Berkali-kali bercanda itu namanya sengaja, sengaja ngetawain. Ya, memang mereka-mereka ini belum pernah menjadi korban. Nah, kalau keluarga korban melihat candaan kalian, yg ada malah nangis gak karuan, sakit hati dan malah makin ingin mengenang karib mereka yg hilang pada peristiwa itu.
Haduh, moralnya di mana dan apa lucunya sih musibah dijadiin lelucon? Bahkan atas nama lucu dan ketawa, musibah itu gak boleh dijadiin lelucon. Seorang artis yg entah kemana sekarang, yg dulu pernah menjadikan 'pemerkosaan' bahan lelucon, akhirnya dikecam juga.
Kira-kira yg bikin lelucon musibah ini, dikecam juga gak ya oleh keluarga korban?
*6 - Making Stupid People Famous!
Spoiler for stop!:
Yang ini gak usah dicontohin saya rasa semua juga tahu. Bahkan artis yg gak bisa berkarya apa-apa cuma modal tampang dan cakep (otaknya belum tentu), semakin dibangga-banggain media di Indonesia. Bahkan, salah satu user instagram yg tidak punya bakat apa2 bisanya cuma ngatain artis aja, jadi tenar di sosial media.
Pantas saja orang asli Indonesia yang gelarnya profesor doktor di Indonesia, malah diimpor ke negara lain dan jadi ilmuwan di sana. Negerinya sendiri (baca: media) malah lebih membutuhkan orang-orang yg tidak punya karya untuk dibanggakan sana sini.
Demikian dari TS, saran TS, ya lihat sikon lah (situasi kondisi) kalau mau menayangkan sesuatu baik di media cetak, TV atau sosial. Pikirkan baik etika dalam menayangkan hal tersebut, bukan karena ini negara demokrasi yang 'agak' bebas, maka seenak jidat ini itu semua ditayangin.
Kalau agan sekalian mau tambahin komen aja nanti di pejwan. TS terbuka.
Spoiler for thread bermutu TS lainnya:
Thread bermutu TS, baru jadi HT pertama dan kedua serta ketiga buat TS.
Inilah kelakukan pengendara yg cuma bisa nyetir (www.kaskus.co.id)
Penyakit yang dijual dan laku dibeli (www.kaskus.co.id)
Pengalaman kaskuser menghadapi org awam teknologi (www.kaskus.co.id)
Inilah kelakukan pengendara yg cuma bisa nyetir (www.kaskus.co.id)
Penyakit yang dijual dan laku dibeli (www.kaskus.co.id)
Pengalaman kaskuser menghadapi org awam teknologi (www.kaskus.co.id)
pertamax plisss
pejwan aja deh
*media buat ajang hasut dan pembodoan publik
Quote:Original Posted By jahat.alamiah ►
*media buat ajang hasut dan pembodoan publik
menyedihkan
RIP media indonesia
*media buat ajang hasut dan pembodoan publik
menyedihkan
RIP media indonesia
emang sekarang dan smoga aja gk jd budaya akut yaitu para pencari perhatian....
trmasuk rating
persetan dengan pertelevisian Indonesia
Media keknya berpengaruh besar dalam pembentukan karakter bangsa yg jadi kacrut gini
Iya gan masa ada musibah malah dibikin becandaan
Yg nomor 5
itu contoh org2 yg belom siap menggunakan socmed alias anak alay, org kecelakaan kok diketawain coba kalau misalnya ortu mereka di dalem pesawat apa masih bisa ketawa2 tuh orang dasar org2 gak bermoral!
Quote:Original Posted By buklau ►
Yg nomor 5
itu contoh org2 yg belom siap menggunakan socmed alias anak alay, org kecelakaan kok diketawain coba kalau misalnya ortu mereka di dalem pesawat apa masih bisa ketawa2 tuh orang dasar org2 gak bermoral!
yg ketawa pas lelucon itu juga moralnya entah kemana.
parah emang.
didikan siapa sih?
sama kek org tabrakan di foto2 dulu bukan ditolongin, tunggu mati baru ditolongin.
Yg nomor 5
yg ketawa pas lelucon itu juga moralnya entah kemana.
parah emang.
didikan siapa sih?
sama kek org tabrakan di foto2 dulu bukan ditolongin, tunggu mati baru ditolongin.
Quote:Original Posted By arrinknight ►
yg ketawa pas lelucon itu juga moralnya entah kemana.
parah emang.
didikan siapa sih?
sama kek org tabrakan di foto2 dulu bukan ditolongin, tunggu mati baru ditolongin.

Org kayak gitu suatu saat pasti bakal kena batunya gan
yg ketawa pas lelucon itu juga moralnya entah kemana.
parah emang.
didikan siapa sih?
sama kek org tabrakan di foto2 dulu bukan ditolongin, tunggu mati baru ditolongin.
Org kayak gitu suatu saat pasti bakal kena batunya gan
Quote:Original Posted By buklau ►
Org kayak gitu suatu saat pasti bakal kena batunya gan
lagi kecelakaan aja banyak yg liatin daripada yg nolongin.
buat apa?
Org kayak gitu suatu saat pasti bakal kena batunya gan
lagi kecelakaan aja banyak yg liatin daripada yg nolongin.
buat apa?
sinetron berbau fauna, lucu sih 
bentar ya ngakak dulu
ini lama-lama yang ada di depan tipi para hewan gan, mungkin sebentar lagi kebun binatang sudah harus menyediakan TV sebagai sarana hiburan bagi binatangnya, ngeliat temennya bangga jadi seleb
kalo soal musibah yang jadi bacandaan, udah keterlaluan
anak labil ya gitu, bisanya cuma koar-koar di dunia maya
nggak mikir kalo misalnya keluarga mereka yang jadi korban??
bentar ya ngakak dulu
ini lama-lama yang ada di depan tipi para hewan gan, mungkin sebentar lagi kebun binatang sudah harus menyediakan TV sebagai sarana hiburan bagi binatangnya, ngeliat temennya bangga jadi seleb
kalo soal musibah yang jadi bacandaan, udah keterlaluan
anak labil ya gitu, bisanya cuma koar-koar di dunia maya
nggak mikir kalo misalnya keluarga mereka yang jadi korban??
pejwan juga ah gan...
SETUJU BUAT TS
medsos lebih parah kalo kata ane gan..kebebasan berbicara yg kebablasan
Quote:Original Posted By mayaaaaaa ►
sinetron berbau fauna, lucu sih
bentar ya ngakak dulu
ini lama-lama yang ada di depan tipi para hewan gan, mungkin sebentar lagi kebun binatang sudah harus menyediakan TV sebagai sarana hiburan bagi binatangnya, ngeliat temennya bangga jadi seleb
kalo soal musibah yang jadi bacandaan, udah keterlaluan
anak labil ya gitu, bisanya cuma koar-koar di dunia maya
nggak mikir kalo misalnya keluarga mereka yang jadi korban??
tuh TV yg berbau FLORA contoh: pete
masih tayang gak?

kadang mau nonton juga gmn gitu, mending nonton berita
wah, labil tidak melihat usia ya?
sinetron berbau fauna, lucu sih
bentar ya ngakak dulu
ini lama-lama yang ada di depan tipi para hewan gan, mungkin sebentar lagi kebun binatang sudah harus menyediakan TV sebagai sarana hiburan bagi binatangnya, ngeliat temennya bangga jadi seleb
kalo soal musibah yang jadi bacandaan, udah keterlaluan
anak labil ya gitu, bisanya cuma koar-koar di dunia maya
nggak mikir kalo misalnya keluarga mereka yang jadi korban??
tuh TV yg berbau FLORA contoh: pete
masih tayang gak?
kadang mau nonton juga gmn gitu, mending nonton berita
wah, labil tidak melihat usia ya?
Quote:Original Posted By FalianAridua ►
medsos lebih parah kalo kata ane gan..kebebasan berbicara yg kebablasan
apakah ini sudah bisa dikatakan menuju liberalisme?
medsos lebih parah kalo kata ane gan..kebebasan berbicara yg kebablasan
apakah ini sudah bisa dikatakan menuju liberalisme?
media kita sepertinya"kebablasan"...,saling meningkatkan rating,ga mikir bahwa tayangannya di lihat jutaan orang.
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar