Quote:
Senin 28 Mar 2016, 18:28 WIB
BIN Benarkan 10 WNI Disandera Kelompok Diduga Abu Sayyaf di Filipina
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jakarta - Sebuah kapal dengan nama lambung Brama berbendera Indonesia diserang dan awak kapalnya disandera. Pihak Intelijen mengkonfirmasi penyerangan dan penyanderaan itu.
"Betul terjadi pada hari Sabtu yang lalu," ujar Kepala Badan Intelijen (BIN) Sutiyoso kepada detikcom, Senin (28/3/2016).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, ada 10 WNI yang berada di kapal tongkang itu. Para penyerangan menyerang kapal yang kemudian berlanjut penyanderaan. 10 WNI ini dibawa dengan boat kelompok menyerang diduga ke Pulau Sulu atau Basilan. Sedang kapal tongkang itu sudah ditemukan dalam keadaan kosong oleh kepolisian Filipina di Tawi-tawi. Pihak penyerang sudah mengontak otoritas Filipina dan meminta tebusan Rp 15 miliar.
Juru Bicara Kemlu Arrmanatha yang dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan lengkap mengenai laporan ini.
"Ini sedang dicek, lagi dikonfirmasi bagaimana peristiwanya dan berapa orang persisnya oleh Tim Perlindungan WNI," terang diplomat yang akrab disapa Tata ini.
(tfq/dra)
http://news.detik.com/berita/3174464...af-di-filipina
Quote:
Senin 28 Mar 2016, 17:53 WIB
Kelompok Abu Sayyaf Diduga Serang Kapal Indonesia, 10 WNI Disandera
Herianto Batubara - detikNews
Jakarta - Informasi penting datang dari perairan Filipina. Sebuah kapal Indonesia dengan nama lambung Brama diserang sekelompok orang. Diduga mereka berasal dari kelompok Abu Sayyaf.
Informasi yang diperoleh ada 10 WNI yang berada di kapal tongkang itu. Penyerangan yang berlanjut penyanderaan terjadi pada Sabtu (26/3).
Juru Bicara Kemlu Arrmanatha yang dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan lengkap mengenai laporan ini.
"Ini sedang dicek, lagi dikonfirmasi bagaimana peristiwanya dan berapa orang persisnya oleh Tim Perlindungan WNI," terang diplomat yang akrab disapa Tata ini.
Kabarnya kapal yang disandera itu sudah ditemukan pihak kepolisian Filipina di Languyan, Tawi-Tawi. Namun tidak ada awak kapal. Diduga mereka dibawa kelompok Abu Sayyaf.
(dra/dra)
http://news.detik.com/berita/3174425...-wni-disandera
Quote:
Kapal Indonesia Diduga Disandera Kelompok Abu Sayyaf
Senin, 28 Maret 2016 | 19:10 WIB
MANADO, KOMPAS.com — Kelompok milisi Abu Sayyaf diduga menyandera sebuah tugboat berbendera Indonesia. Berita ini ramai dibicarakan di jejaring sosial para pelaut Indonesia.
"There's confirmed that one tugboat the name is Brahma 12 under rest by Abu Sayyaf in Philipine, the vessel from Banjarmasih with cargo coal bulk (Dipastikan bahwa satu kapal bernama Brahma 12 ditahan oleh Abu Sayyaf di Filipina. Kapal berangkat dari Banjarmasin dengan muatan batubara)," tulis pemilik akun Facebook atas nama Papae CleonClevy di lini masanya.
Papae merupakan pelaut Indonesia asal Sulawesi Utara. Kapal yang dimaksud adalah Brahma 12.
Sebelumnya, Papae juga mengunggah hasil potret layar laman Facebook Peter Tonsen Barahama, yang merupakan nakhoda kapal tersebut.
Dalam port clearence yang beredar disebutkan bahwa tugboat tersebut bertolak dari Banjarmasin menuju Filipina pada tanggal 15 Maret 2016. Kapal tersebut mengangkut muatan coal in bulk (batubara) dengan 16 kru. Kapal dilaporkan dibajak pada Sabtu (26/3/2016).
"Kapten kapal itu bernama Opo, panggilan akrab dari Peter. Dia berasal dari Sangihe, Sulawesi Utara," ujar Welmy Loway, salah satu pelaut asal Sangihe, Senin (28/3/2016).
Dengan membagi informasi bersama jejaring pelaut Indonesia lainnya, mereka berharap kejadian ini mendapat perhatian dari Kementerian Luar Negeri dan pihak terkait lain.
Belum ada pihak yang secara resmi bisa dimintai konfirmasi terkait pembajakan kapal Indonesia tersebut. Namun, menurut informasi terakhir, para kru kapal sudah diturunkan ke darat, dan para pembajak meminta tebusan sebesar 50 juta peso atau setara Rp 14,2 miliar.
Penulis : Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol
Editor : Farid Assifa
http://regional.kompas.com/read/2016...pok.Abu.Sayyaf
Quote:
Kapal Indonesia Diduga Dibajak Kelompok Abu Sayyaf
Anggi Kusumadewi, CNN Indonesia Senin, 28/03/2016 19:59 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia tengah mencari informasi terkait kabar pembajakan terhadap kapal Indonesia di perairan Filipina. Pembajak diduga berasal dari kelompok Abu Sayyaf, jaringan Islam militan yang berbasis di pulau-pulau barat daya Filipina.
“Kami sedang mengonfirmasi dan mengumpulkan informasi lebih lanjut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Senin malam (28/3).
Kapal berbendara Indonesia yang diduga diserang itu bernama ‘Brahma 12’. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal itu memiliki jumlah awak lebih dari 10 orang. Mereka semua saat ini disebut disandera oleh pembajak.
Para awak kapal itu disebut tidak ditemukan di dalam kapal saat Brahma 12 ditemukan Kepolisian Filipina. Kapal dalam keadaan kosong.
Brahma 12 yang mengangkut batubara bertolak dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju Filipina pada 15 Maret. (agk)
http://www.cnnindonesia.com/nasional...ok-abu-sayyaf/
Quote:
World | Mon Mar 28, 2016 11:19am EDT Related: WORLD
Philippines' Abu Sayyaf abducts 10 Indonesian sailors
MANILA
Ten Indonesian crew members on board a tugboat were kidnapped by Abu Sayyaf militants in the Philippines at the weekend, officials in Manila said late on Monday.
Two Philippine military officials said the militant group had demanded an undisclosed ransom amount from the boat's owners. The officials declined to be identified because they are not authorized to speak to media.
The crew were operating a privately owned Taiwanese tugboat on its way from Jakarta to Manila when it was hijacked near the Malaysian border.
The crew managed to call their employer to inform them of the hijacking, but the exact location of the incident remains unknown, officials said.
Indonesian officials said they were investigating the incident, without elaborating.
Abu Sayyaf, known for kidnappings, beheadings, bombings and extortion, is one of the most hardline Islamist militant groups in the Muslim south of the largely Christian Philippines.
(Reporting by Manuel Mogato; Writing by Kanupriya Kapoor; Editing by Mark Trevelyan)
http://www.reuters.com/article/us-in...-idUSKCN0WU1A4
saatnya pasukan khusus beraksi....
Senin 28 Mar 2016, 18:28 WIB
BIN Benarkan 10 WNI Disandera Kelompok Diduga Abu Sayyaf di Filipina
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jakarta - Sebuah kapal dengan nama lambung Brama berbendera Indonesia diserang dan awak kapalnya disandera. Pihak Intelijen mengkonfirmasi penyerangan dan penyanderaan itu.
"Betul terjadi pada hari Sabtu yang lalu," ujar Kepala Badan Intelijen (BIN) Sutiyoso kepada detikcom, Senin (28/3/2016).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, ada 10 WNI yang berada di kapal tongkang itu. Para penyerangan menyerang kapal yang kemudian berlanjut penyanderaan. 10 WNI ini dibawa dengan boat kelompok menyerang diduga ke Pulau Sulu atau Basilan. Sedang kapal tongkang itu sudah ditemukan dalam keadaan kosong oleh kepolisian Filipina di Tawi-tawi. Pihak penyerang sudah mengontak otoritas Filipina dan meminta tebusan Rp 15 miliar.
Juru Bicara Kemlu Arrmanatha yang dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan lengkap mengenai laporan ini.
"Ini sedang dicek, lagi dikonfirmasi bagaimana peristiwanya dan berapa orang persisnya oleh Tim Perlindungan WNI," terang diplomat yang akrab disapa Tata ini.
(tfq/dra)
http://news.detik.com/berita/3174464...af-di-filipina
Quote:
Senin 28 Mar 2016, 17:53 WIB
Kelompok Abu Sayyaf Diduga Serang Kapal Indonesia, 10 WNI Disandera
Herianto Batubara - detikNews
Jakarta - Informasi penting datang dari perairan Filipina. Sebuah kapal Indonesia dengan nama lambung Brama diserang sekelompok orang. Diduga mereka berasal dari kelompok Abu Sayyaf.
Informasi yang diperoleh ada 10 WNI yang berada di kapal tongkang itu. Penyerangan yang berlanjut penyanderaan terjadi pada Sabtu (26/3).
Juru Bicara Kemlu Arrmanatha yang dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan lengkap mengenai laporan ini.
"Ini sedang dicek, lagi dikonfirmasi bagaimana peristiwanya dan berapa orang persisnya oleh Tim Perlindungan WNI," terang diplomat yang akrab disapa Tata ini.
Kabarnya kapal yang disandera itu sudah ditemukan pihak kepolisian Filipina di Languyan, Tawi-Tawi. Namun tidak ada awak kapal. Diduga mereka dibawa kelompok Abu Sayyaf.
(dra/dra)
http://news.detik.com/berita/3174425...-wni-disandera
Quote:
Kapal Indonesia Diduga Disandera Kelompok Abu Sayyaf
Senin, 28 Maret 2016 | 19:10 WIB
MANADO, KOMPAS.com — Kelompok milisi Abu Sayyaf diduga menyandera sebuah tugboat berbendera Indonesia. Berita ini ramai dibicarakan di jejaring sosial para pelaut Indonesia.
"There's confirmed that one tugboat the name is Brahma 12 under rest by Abu Sayyaf in Philipine, the vessel from Banjarmasih with cargo coal bulk (Dipastikan bahwa satu kapal bernama Brahma 12 ditahan oleh Abu Sayyaf di Filipina. Kapal berangkat dari Banjarmasin dengan muatan batubara)," tulis pemilik akun Facebook atas nama Papae CleonClevy di lini masanya.
Papae merupakan pelaut Indonesia asal Sulawesi Utara. Kapal yang dimaksud adalah Brahma 12.
Sebelumnya, Papae juga mengunggah hasil potret layar laman Facebook Peter Tonsen Barahama, yang merupakan nakhoda kapal tersebut.
Dalam port clearence yang beredar disebutkan bahwa tugboat tersebut bertolak dari Banjarmasin menuju Filipina pada tanggal 15 Maret 2016. Kapal tersebut mengangkut muatan coal in bulk (batubara) dengan 16 kru. Kapal dilaporkan dibajak pada Sabtu (26/3/2016).
"Kapten kapal itu bernama Opo, panggilan akrab dari Peter. Dia berasal dari Sangihe, Sulawesi Utara," ujar Welmy Loway, salah satu pelaut asal Sangihe, Senin (28/3/2016).
Dengan membagi informasi bersama jejaring pelaut Indonesia lainnya, mereka berharap kejadian ini mendapat perhatian dari Kementerian Luar Negeri dan pihak terkait lain.
Belum ada pihak yang secara resmi bisa dimintai konfirmasi terkait pembajakan kapal Indonesia tersebut. Namun, menurut informasi terakhir, para kru kapal sudah diturunkan ke darat, dan para pembajak meminta tebusan sebesar 50 juta peso atau setara Rp 14,2 miliar.
Penulis : Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol
Editor : Farid Assifa
http://regional.kompas.com/read/2016...pok.Abu.Sayyaf
Quote:
Kapal Indonesia Diduga Dibajak Kelompok Abu Sayyaf
Anggi Kusumadewi, CNN Indonesia Senin, 28/03/2016 19:59 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia tengah mencari informasi terkait kabar pembajakan terhadap kapal Indonesia di perairan Filipina. Pembajak diduga berasal dari kelompok Abu Sayyaf, jaringan Islam militan yang berbasis di pulau-pulau barat daya Filipina.
“Kami sedang mengonfirmasi dan mengumpulkan informasi lebih lanjut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Senin malam (28/3).
Kapal berbendara Indonesia yang diduga diserang itu bernama ‘Brahma 12’. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal itu memiliki jumlah awak lebih dari 10 orang. Mereka semua saat ini disebut disandera oleh pembajak.
Para awak kapal itu disebut tidak ditemukan di dalam kapal saat Brahma 12 ditemukan Kepolisian Filipina. Kapal dalam keadaan kosong.
Brahma 12 yang mengangkut batubara bertolak dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju Filipina pada 15 Maret. (agk)
http://www.cnnindonesia.com/nasional...ok-abu-sayyaf/
Quote:
World | Mon Mar 28, 2016 11:19am EDT Related: WORLD
Philippines' Abu Sayyaf abducts 10 Indonesian sailors
MANILA
Ten Indonesian crew members on board a tugboat were kidnapped by Abu Sayyaf militants in the Philippines at the weekend, officials in Manila said late on Monday.
Two Philippine military officials said the militant group had demanded an undisclosed ransom amount from the boat's owners. The officials declined to be identified because they are not authorized to speak to media.
The crew were operating a privately owned Taiwanese tugboat on its way from Jakarta to Manila when it was hijacked near the Malaysian border.
The crew managed to call their employer to inform them of the hijacking, but the exact location of the incident remains unknown, officials said.
Indonesian officials said they were investigating the incident, without elaborating.
Abu Sayyaf, known for kidnappings, beheadings, bombings and extortion, is one of the most hardline Islamist militant groups in the Muslim south of the largely Christian Philippines.
(Reporting by Manuel Mogato; Writing by Kanupriya Kapoor; Editing by Mark Trevelyan)
http://www.reuters.com/article/us-in...-idUSKCN0WU1A4
saatnya pasukan khusus beraksi....
Quote:
Kapal Indonesia Dilaporkan Disandera Kelompok Abu Sayyaf
Senin, 28 Maret 2016 | 15:40 WIB
VIVA.co.id – Kapal Tugboat Brahma 12, berbendera Indonesia dilaporkan disandera kelompok milisi Islam Abu Sayyaf pada Sabtu 26 Maret 2016. Informasi ini mencuat melalui grup Facebook para pelaut Indonesia.
Dalam akun grup itu tertulis:
"Ini fb kapten kapal Tugboat Brahma 12 dari Banjarmasin tujuan Filipina. Semua crew ditahan Abu Sayaf, doakan ya kawan-kawan semoga semua crew dalam lindungan TYME. kalau tidak salah kemarin kapalnya ditahan Abu Sayaf."
Sejumlah pelaut menerima informasi tersebut setelah melihat akun Facebook milik kapten kapal tersebut, Peter Tonsen Barahama, yang berasal dari Sangihe, Sulawesi Utara. Hingga saat ini, Peter belum bisa dihubungi oleh teman-temannya sesama pelaut.
"Kapal bermuatan batubara itu dengan kapten Opo, panggilan akrab Peter Tonsen Barahama, asal Sangihe," ujar Welmy Loway, salah seorang pelaut asal Sangihe, Senin 28 Maret 2016.
Bahkan, dia bersama sejumlah pelaut meminta pihak terkait seperti Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Daerah Sangihe, dan Pemerintah Daerah Sitaro untuk mengecek dan membantu membebaskan kapten kapal bersama kru lainnya.
Kapal Tugboat Brahma 12 ini milik perusahan Patria Maritim Line. Kapal diduga ditangkap Kelompok Abu Sayyaf sekitar Pulau Jolo.
Informasi terakhir yang beredar menyatakan semua kru telah dibawa ke darat, dan diperlakukan manusiawi. Kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan 50 juta peso. Saat ini, sedang dilakukan negosiasi oleh pihak perusahaan dengan Kelompok Abu Sayyaf.
Untuk diketahui, Abu Sayyaf merupakan kelompok milisi Islam yang ada di Filipina.
http://nasional.news.viva.co.id/news...pok-abu-sayyaf
bisa update status ya
Kapal Indonesia Dilaporkan Disandera Kelompok Abu Sayyaf
Senin, 28 Maret 2016 | 15:40 WIB
VIVA.co.id – Kapal Tugboat Brahma 12, berbendera Indonesia dilaporkan disandera kelompok milisi Islam Abu Sayyaf pada Sabtu 26 Maret 2016. Informasi ini mencuat melalui grup Facebook para pelaut Indonesia.
Dalam akun grup itu tertulis:
"Ini fb kapten kapal Tugboat Brahma 12 dari Banjarmasin tujuan Filipina. Semua crew ditahan Abu Sayaf, doakan ya kawan-kawan semoga semua crew dalam lindungan TYME. kalau tidak salah kemarin kapalnya ditahan Abu Sayaf."
Sejumlah pelaut menerima informasi tersebut setelah melihat akun Facebook milik kapten kapal tersebut, Peter Tonsen Barahama, yang berasal dari Sangihe, Sulawesi Utara. Hingga saat ini, Peter belum bisa dihubungi oleh teman-temannya sesama pelaut.
"Kapal bermuatan batubara itu dengan kapten Opo, panggilan akrab Peter Tonsen Barahama, asal Sangihe," ujar Welmy Loway, salah seorang pelaut asal Sangihe, Senin 28 Maret 2016.
Bahkan, dia bersama sejumlah pelaut meminta pihak terkait seperti Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Daerah Sangihe, dan Pemerintah Daerah Sitaro untuk mengecek dan membantu membebaskan kapten kapal bersama kru lainnya.
Kapal Tugboat Brahma 12 ini milik perusahan Patria Maritim Line. Kapal diduga ditangkap Kelompok Abu Sayyaf sekitar Pulau Jolo.
Informasi terakhir yang beredar menyatakan semua kru telah dibawa ke darat, dan diperlakukan manusiawi. Kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan 50 juta peso. Saat ini, sedang dilakukan negosiasi oleh pihak perusahaan dengan Kelompok Abu Sayyaf.
Untuk diketahui, Abu Sayyaf merupakan kelompok milisi Islam yang ada di Filipina.
http://nasional.news.viva.co.id/news...pok-abu-sayyaf
bisa update status ya
ea ea ea pasti banyak yg ngomong turunin kopaasus denjaka, den bravo, den gultor, paskhas, kopaska, marinir, raider.
Motivasi? Duit!
Greget nih lawannya....lawan setara nih,,,
Semoga cepat tuntas dan tidak ada korban... tentu ini beda aama yang hostage di papua nugini,,,
Abu sayyaf..., mungkinkah GOI negosiasi ama teroris?
Semoga cepat tuntas dan tidak ada korban... tentu ini beda aama yang hostage di papua nugini,,,
Abu sayyaf..., mungkinkah GOI negosiasi ama teroris?
Quote:Original Posted By robotkop ►
ea ea ea pasti banyak yg ngomong turunin kopaasus denjaka, den bravo, den gultor, paskhas, kopaska, marinir, raider.
Contohlah Israel nyawa warganya dihargai tinggi dan siap melakukan apapun untuk kebebasan warganya.
Saatnya pasukan khusus inilah tugas utamanya, makin sulit makin terhormat tugasnya. Bikin teroris mewek minta ampun, biar yg lain mikir 1000x kalo mau menyandera WNI. Tolak segala tebusan.
Go kopassus go
ea ea ea pasti banyak yg ngomong turunin kopaasus denjaka, den bravo, den gultor, paskhas, kopaska, marinir, raider.
Contohlah Israel nyawa warganya dihargai tinggi dan siap melakukan apapun untuk kebebasan warganya.
Saatnya pasukan khusus inilah tugas utamanya, makin sulit makin terhormat tugasnya. Bikin teroris mewek minta ampun, biar yg lain mikir 1000x kalo mau menyandera WNI. Tolak segala tebusan.
Go kopassus go
Hmmm cari penyakit ini mah
kaya ny indo sedang di uji konsistensi ny di ruang lingkup kemaritiman seperti yg di gembar gemborkan panglima tertinggi
kaya ny indo sedang di uji konsistensi ny di ruang lingkup kemaritiman seperti yg di gembar gemborkan panglima tertinggi
WNI simpatisan Abu Sayyaf ada ga sih?
no offense, cuma nanya doang
no offense, cuma nanya doang
Tp keputusan kan ditangan pemerintah filipina.... Klo filipina ngerasa sanggup buat bebasin n ga mau TNI masuk ya mo gmn. Klo da gitu Indonesia cuman setor uang aja ketika negoisasi berlangsung.
Kecuali filipina ga sanggup baru pasus TNI masuk. Akankah UAV harom bakal tampil perdana disana? kan impor dr filipina.
Kecuali filipina ga sanggup baru pasus TNI masuk. Akankah UAV harom bakal tampil perdana disana? kan impor dr filipina.
Quote:Original Posted By isdom ►
WNI simpatisan Abu Sayyaf ada ga sih?
no offense, cuma nanya doang
Klo simpatisan ntah ya. Tapi paling tidak, dengan mempertimbangkan faktor geografis, grup Santoso di Poso setidak nya punya channel ke Mindanao Selatan. Guns and ammo.
WNI simpatisan Abu Sayyaf ada ga sih?
no offense, cuma nanya doang
Klo simpatisan ntah ya. Tapi paling tidak, dengan mempertimbangkan faktor geografis, grup Santoso di Poso setidak nya punya channel ke Mindanao Selatan. Guns and ammo.
Biarkan diplomat kita melakukan tugasnya terlebih dahulu, baru setelah ga mampu ya eskalasi sesuai derajat besarnya masalah.
Quote:Original Posted By gearbox23 ►
Tp keputusan kan ditangan pemerintah filipina.... Klo filipina ngerasa sanggup buat bebasin n ga mau TNI masuk ya mo gmn. Klo da gitu Indonesia cuman setor uang aja ketika negoisasi berlangsung.
Kecuali filipina ga sanggup baru pasus TNI masuk. Akankah UAV harom bakal tampil perdana disana? kan impor dr filipina.
yang udah2 juga gagal...bisa dibilang kalau kasus sandera seperti ini, dunia sudah tahu jebloknya pemerintah/tentara khusus filipina.
Tp keputusan kan ditangan pemerintah filipina.... Klo filipina ngerasa sanggup buat bebasin n ga mau TNI masuk ya mo gmn. Klo da gitu Indonesia cuman setor uang aja ketika negoisasi berlangsung.
Kecuali filipina ga sanggup baru pasus TNI masuk. Akankah UAV harom bakal tampil perdana disana? kan impor dr filipina.
yang udah2 juga gagal...bisa dibilang kalau kasus sandera seperti ini, dunia sudah tahu jebloknya pemerintah/tentara khusus filipina.
semoga semua sandera selamat, dan kalau sampai pasukan kita harus turun, tidak gegabah seperti pasukan Phillpina kemarin
Kalo trit formil jadi HT gak asik yah, banyak komen yg aneh2
Usul mod, yg komen aneh2 langsung diban saja
Kalo trit formil jadi HT gak asik yah, banyak komen yg aneh2
Usul mod, yg komen aneh2 langsung diban saja
Kondisinya beda sm Sinar Kudus ya.
Yg Brahma ini kapalnya ditinggal, ga ikutan jd sandera. jadi murni awak kapal yg jd sandera. kalo abu sayyafnya minta tebusan ke siapa, pemilik kapal/muatan, pemerintah kita ato phil?
edited
ternyata nego sm perusahaan.
paling nego harga, deal, sandera diserahkan ke otoritas phil, happy ending..
Yg Brahma ini kapalnya ditinggal, ga ikutan jd sandera. jadi murni awak kapal yg jd sandera. kalo abu sayyafnya minta tebusan ke siapa, pemilik kapal/muatan, pemerintah kita ato phil?
edited
ternyata nego sm perusahaan.
paling nego harga, deal, sandera diserahkan ke otoritas phil, happy ending..
yg disomalia kan kagak jadi tuh pendaratan amfibinya,, eee ini ada lahan.
nti gertakannya sama kyk kmrn aj,, " ada sandra yg mati, gue ratain kampung loe"
nti gertakannya sama kyk kmrn aj,, " ada sandra yg mati, gue ratain kampung loe"
Quote:Original Posted By gearbox23 ►
Tp keputusan kan ditangan pemerintah filipina.... Klo filipina ngerasa sanggup buat bebasin n ga mau TNI masuk ya mo gmn. Klo da gitu Indonesia cuman setor uang aja ketika negoisasi berlangsung.
Kecuali filipina ga sanggup baru pasus TNI masuk. Akankah UAV harom bakal tampil perdana disana? kan impor dr filipina.
Emang kita ada heron ya ? bukanya itu aerostar ?
Tp keputusan kan ditangan pemerintah filipina.... Klo filipina ngerasa sanggup buat bebasin n ga mau TNI masuk ya mo gmn. Klo da gitu Indonesia cuman setor uang aja ketika negoisasi berlangsung.
Kecuali filipina ga sanggup baru pasus TNI masuk. Akankah UAV harom bakal tampil perdana disana? kan impor dr filipina.
Emang kita ada heron ya ? bukanya itu aerostar ?
walah, thread nya bukan bpln ni. bakal kena Sara GA gan disini? strategi terbaik yg kayak gmn bakal dilakuin pemerintah ni ya?
Quote:Original Posted By robotkop ►
ea ea ea pasti banyak yg ngomong turunin kopaasus denjaka, den bravo, den gultor, paskhas, kopaska, marinir, raider.
Ya wajar boss pasti emang tugas mereka, dari pada yang laen bilang elu ?? Modaro wae
ea ea ea pasti banyak yg ngomong turunin kopaasus denjaka, den bravo, den gultor, paskhas, kopaska, marinir, raider.
Ya wajar boss pasti emang tugas mereka, dari pada yang laen bilang elu ?? Modaro wae
Quote:Original Posted By gearbox23 ►
Tp keputusan kan ditangan pemerintah filipina.... Klo filipina ngerasa sanggup buat bebasin n ga mau TNI masuk ya mo gmn. Klo da gitu Indonesia cuman setor uang aja ketika negoisasi berlangsung.
Edit buru.
Tp keputusan kan ditangan pemerintah filipina.... Klo filipina ngerasa sanggup buat bebasin n ga mau TNI masuk ya mo gmn. Klo da gitu Indonesia cuman setor uang aja ketika negoisasi berlangsung.
Edit buru.
wihhh mantep nih gan
semoga semua sandera diberi keselamatan
pekiwan hate ane gembok
Via: Kaskus.co.id
semoga semua sandera diberi keselamatan
pekiwan hate ane gembok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar