Manajemen PT Go-Jek Makassar memberikan penjelasan kepada pengemudi Go-Jek yang berunjuk rasa di depan kantor cabang PT Go-Jek Makassar (2 Desember 2015). Ribuan pengemudi Gojek memprotes manajemen yang mengubah aturan perjanjian dan menuntut manajemen untuk transparan.
Direktur Eksekutif Go-Jek, Nadiem Makarim, mengajak seluruh pengemudi UberMotor dan Grab untuk bergabung dengan perusahaan yang dipimpinnya. Ajakan terbuka itu disampaikan Nadiem dalam sebuah video di kanal YouTube, Go-Jek Indonesia, Kamis (21/4/2016).
"Kami baru saja meluncurkan program Kembali Ke Merah-Putih, di mana semua driver Grab dan UberMotor yang mau pindah akan langsung diterima di keluarga besar Go-Jek," kata Nadiem.
Dalam videonya, pria lulusan Harvard Business School itu juga bersumbar soal kelebihan Go-Jek dibanding kompetitornya. "Dengan tarif gross Rp 2.500 per kilometer, bonus harian sampai Rp 100.000, dan puluhan ribu order-an Go-Food dan Go-Mart. Kami menjadi opsi terbaik di Jakarta," ujar pria 31 tahun itu.
Selain nama program yang menempatkan embel-embel "merah-putih", Nadiem juga menambahkan sejumlah jargon nasionalisme dalam pesannya.
"Apa pun keputusannya, Anda sudah menjadi pahlawan jalanan di Jakarta, jangan lupakan itu. Namun, jika Anda punya keinginan membela negara, jika Anda punya semangat '45 yang ingin berkobar, gabunglah dengan karya anak bangsa," kata dia.
GO-JEK Dari dan Untuk Indonesia
Pada Juli 2015, Nadiem juga pernah melontarkan ajakan serupa. "Seluruh driver GrabBike akan kita masukan secara langsung. Kalau Anda cinta Indonesia, tolong masuk ke dalam Go-Jek. Kita akan terima dengan tangan terbuka," ujarnya, dikutip Metrotvnews.com.
Saat itu, pernyataan Nadiem disambut sentimen negatif di media sosial.
Agaknya hal serupa berulang pada Kamis (21/4). Sejumlah akun terlihat mempertanyakan jargon-jargon nasionalisme yang dipakai Go-Jek dan Nadiem.
@Ernestprakasa (336 ribu pengikut) melabeli kata "norak" atas kecenderungan Nadiem meminjam jargon-jargon nasionalisme dalam kampanyenya. Pernyataan serupa juga muncul dari beberapa akun lainnya. Berikut di antaranya.
Norak. Pake Grab-Uber aja ah. RT @kompascom: Nadiem ke "Driver" Grab-Uber, Gabung Gojek Jika Mau Bela Negara https://t.co/5ggDFKwF2W
— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) April 21, 2016Gila, Gojek terang2an bawa nama Nasionalisme ngajakin rider Grab & Uber pindah ke Gojek https://t.co/qe0or7z0BM
— Iqbal Hariadi (@iqbalhape) April 21, 2016Jadi kalau ngga pakai gojek ngga punya jiwa nasionalisme gitu ya ????
— Agung Agriza (@agungagriza) April 21, 2016Ini kok bawa2 nasionalisme ya??? Blunder lagi nih! Siapa sih team PR nya? Parah... *uninstal gojek* @gojekindonesia https://t.co/Vt9XeYTzbb
— Victor Kurniawan C (@victorkc128) April 21, 2016Gak ada yang ngasih tau Nadiem kalo bawa-bawa "karya anak bangsa" itu diketawain AnakTwitter™ ?
— Ian Salim (@IanSalim) April 21, 2016
Selama ini, Go-Jek tercatat menerima investasi dari dalam maupun luar negeri. Dari luar negeri ada nama macam Northstar (Singapura), dan Sequoia (Amerika Serikat).
Northstar Group menanamkan modalnya melalui anak perusahaannya, NSI Ventures. Pendiri Northstar Group Patrick Walujo, juga sepat mengonfirmasi bahwa pihaknya telah membantu Go-Jek sejak masa awal. "Kita lihat potensi Go-Jek ke depan masih besar, makanya kita investasi," kata Patrick, dikutip detikcom (22 Oktober 2015)
Merujuk catatan Bareksa.com, total investasi Northstar Group sekitar USD200 juta (sekitar Rp 480 miliar), yang diberikan secara bertahap selama beberapa tahun terakhir.
Adapun Sequila, merupakan salah satu investor ternama di Sillicon Valley, San Francisco, California, AS. Mereka punya pengalaman berinvestasi di sejumlah perusahaan teknologi ternama macam Apple, Oracle, WhatsApp, dan Instagram.
Agustus 2015, Daily Social menulis kemungkinan nilai investasi Sequila di Go-Jek sekitar USD20 juta (lebih dari Rp260 miliar, dengan kurs rupiah kala itu). Dengan angka itu, Sequila ditaksir memiliki sekitar 5-10 persen saham Go-Jek, dengan asumsi nilai perusahaan sekitar USD 200-400 juta (Rp 2,3 - 5,2 triliun).
Di sisi lain, Uber Motor merupakan bagian dari keluarga besar Uber, aplikasi transportasi asal AS. Sedangkan Grab merupakan perusahaan yang didirikan Anthony Tan di Malaysia. Belakangan, salah satu raksasa bisnis Indonesia, Lippo Group juga turut berinvestasi di Grab.
Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...espons-negatif
---
Programmernya aja dr india. Tolong kasi tau programmer dalam negeri udah verified 2 minggu kelar
bingung sama go jek ini, antara industri kreatif atau ekonomi kapitalis,,,
kalau kreatif, dia kan industri kuat modal,, selama masih ada yang ngucurin modal, pasti dia akan terus ngasih diskon dan diskon, coba kalau sumber dana sudah berhenti, apakah akan terus ngasih diskon ??
dibilang go jek milik anak negeri ? klo menurut saya ide nya aja yang punya anak negeri , lain lainnya dikuasai asing semua, mulai programer smp penyokong dana juga orang asing,,
kalau kreatif, dia kan industri kuat modal,, selama masih ada yang ngucurin modal, pasti dia akan terus ngasih diskon dan diskon, coba kalau sumber dana sudah berhenti, apakah akan terus ngasih diskon ??
dibilang go jek milik anak negeri ? klo menurut saya ide nya aja yang punya anak negeri , lain lainnya dikuasai asing semua, mulai programer smp penyokong dana juga orang asing,,
Sama kayak mobil Esemka, katanya karya anak bangsa, tapi mesinnya made in cina.
Sampai Jokowi dulu gembar-gembor mau dijadikan mobnas kalo dia terpilih jadi presiden.
Sampai Jokowi dulu gembar-gembor mau dijadikan mobnas kalo dia terpilih jadi presiden.
nasionalisme emang bumbu penyedap ampuh
ntar level up jargonnya jadi jihad membela agama
ntar level up jargonnya jadi jihad membela agama
udah mending pilih OK JEK aja, dijamin aman dan nyaman
Quote:Original Posted By SiDogg ►
udah mending pilih OK JEK aja, dijamin aman dan nyaman
oke jek yang nyetir anaknya ratna sarumpaet gan
udah mending pilih OK JEK aja, dijamin aman dan nyaman
oke jek yang nyetir anaknya ratna sarumpaet gan
keliatan bgt CEO nya ketakutan kalah bersaing
tanda modal makin menipis
tanda modal makin menipis
IGO-JEK
wah ini mah namanya pembajakan
kalo grab panas, trus di imingi bonus dan pendapatan lebih besar dari yg ditawarkan gojek, gimana tuh ?
kalo grab panas, trus di imingi bonus dan pendapatan lebih besar dari yg ditawarkan gojek, gimana tuh ?
GO-JEK MULAI MAMPUS !!!!!
BAGUS DEH !!!!!
DIDIRIKAN THN 2011 BARU BOOMINGNYA TAHUN 2015
4 THN CUMAN DI DIEMIN AJA !!!!
SEKARANG ADA UBER BIKE DAN GRAB BIKE LEBIH GEDE MODALNYA LEBIH MURAH HARGANYA LEBIH BAGUS KOMISINYA
MAMPUS DEH GO-JEK !!!!
BAGUS DEH !!!!!
DIDIRIKAN THN 2011 BARU BOOMINGNYA TAHUN 2015
4 THN CUMAN DI DIEMIN AJA !!!!
SEKARANG ADA UBER BIKE DAN GRAB BIKE LEBIH GEDE MODALNYA LEBIH MURAH HARGANYA LEBIH BAGUS KOMISINYA
MAMPUS DEH GO-JEK !!!!
simple.., mana yang lebih murah, itu yang di pake. titik.
haah.... gitu aja sewot... udah biasa lah masalah nasionalisme dijadikan materi kampanye... liat aja amerika yang jauh lebih maju dibandingkan indonesia juga masih pake nasionalisme sebagai bahan kampanye...
tolol banget dah.
tolol banget dah.
mending nyicil motor baru..
Lagi lagi pake kata "karya anak bangsa"
driver gojek kasar bawa motornya bray..
ane lebih nyaman naek grab, drivernya rapih2
ane lebih nyaman naek grab, drivernya rapih2
Nadiem lupa, kalo konsumen itu pragmatis yang murah yang dipilih hahahaha, 2016 masih jualan nasionalisme untuk keuntungan perusahaan? hahahaha
yah elah namanya promosi
yg komen aja gatel bener tangan na
tetep mau kek mana juga promo na orang pilih yg mudah,murah,cepat
yg komen aja gatel bener tangan na
tetep mau kek mana juga promo na orang pilih yg mudah,murah,cepat
NuMpang gan
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar