Alo agan sekalian,
Pasti udah denger kegaduhan soal razia warung makan di Serang. Ibu Saeni, 53 tahun, menangis saat warung makannya dirazia aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkot Serang, Banten. Dia minta supaya makanan yang udah dimasak dan dijajakan tidak disita. "Pak tolong, Pak," kata dia lirih. Namun permohonan Saeni gak digubris. Petugas berkukuh merazia dagangannya. Makanan yang dijual disita, dibungkusin plastik oleh petugas.
Tangis Bu Eni langsung mengundang simpati netizen. Pengguna media sosial menggalang dana untuk menolong. Adalah Dwika Putra (@DwikaPutra ) yang mula-mula memelopori pengumpulan donasi itu di linimasa Twitter. Belakangan, dirinya dibantu pula oleh Alexander Thian (@aMrazing ), Yogi (@SoundofYogi ), dan Jenny Jusuf (@JennyJusuf ). Satu kicauan @DwikaPutra menjadi penanda dimulainya aksi filantropi itu, Jumat (10/6/2016) tengah malam. Donasi netizen terus mengalir, hingga menyentuh angka ratusan juta. Minggu (12/6) siang, @DwikaPutra menyampaikan bahwa donasi sudah ditutup, dengan total dana yang terkumpul sekitar Rp265 juta, dari 2.427 transaksi. Total sumbangan itu didapat dalam durasi 36 jam sejak donasi dibuka.
Sumur: https://beritagar.id/artikel/berita/...a-warung-makan
Aksi Pemkot Serang itu pun menuai kritik. Mereka dibully di media sosial gara-gara seenaknya menyita dagangan.
Spoiler for Meme Bela Bu Eni:
Polemik gak berhenti gan. Soalnya, Pemkot Serang berlindung dibalik surat edaran larangan berjualan. Sebagai informasi, larangan membuka tempat makan dan hiburan sepanjang Ramadan kerap diatur dalam Peraturan Daerah (Perda). Adapun di Serang, larangan membuka warung makan saat Ramadan, sudah berlangsung sejak puasa setahun silam. Larangan itu, termuat dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Serang No 451.13/739-Kesra/2015. Seperti dilansir Republika.co.id (17 Juni 2015), pelanggaran atas aturan itu diancam dengan pidana tiga bulan penjara, dan denda maksimal Rp50 juta.Surat edaran itu bahkan sudah ditempel di warungnya. Tapi, ternyata Bu Eni gak bisa membaca gan!
Spoiler for Surat edaran larangan berjualan:
[img]http://s.kaskus.id/images/2016/06/13/7428208_20160613033535.jpg[/img
Aksi razia warung makan juga tak hanya terjadi di Serang. Di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 13 orang pemuda dijaring dalam razia warung makan, Kamis (9/6). Mereka lantas diganjar hukuman push-up. Ada banyak kasus razia di daerah-daerah lain. Gara-garanya, pemerintah kota/kabupaten setempat, seperti di Serang, mengeluarkan peraturan daerah/surat edaran yang mengatur jam buka tempat makan di siang hari. Satpol PP pun diturunkan untuk menutup paksa warung-warung itu. Bukan kewenangan pemerintah untuk mengatur hal ini. Sebaliknya, pemerintah justru harus menjamin keberlangsungan usaha tempat makan selama bulan Ramadhan supaya tak takut ditutup paksa oleh ormas tertentu. Kalau ada yang mau tutup karena bersolidaritas, itu harus dari inisiatif sendiri. Bukan paksaan.
Padahal setahun silam, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pernah mengatakan bahwa dirinya tak setuju dengan penutupan warung makan selama Ramadan. "Warung-warung tak perlu dipaksa tutup. Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa," demikian kicauan @lukmansaifuddin (8 Juni 2015). Nah, masalahnya ada di Perda gan. Menurut ane, perda-perda ini bakal terus jadi landasan petugas untuk melakukan razia.
Spoiler for Perda Larangan Berjualan:
Tak heran, dengan peranti hukum dan aparatnya, tindakan mereka legal, namun tak semena-mena. Sebab, ada pemeluk agama lain yang haknya jua perlu dihormati. Dari kalangan muslim sendiri anak-anak, orang sakit, orang tua, musafir yang tak puasa dan butuh makanan. Muslimah yang sedang tak puasa juga perlu mengonsumsi makanan. Tak heran, muncul lontaran untuk menggugat Perda.
Apalagi kalau dibandingkan dengan kinerja. Korupsi merajalela di Banten sementara Pemda malah ngurusin iman orang lain. Kemiskinan, infrastruktur juga buruk. Ini ane dapet capturenya gan. Ini bukti kalau pemda setempat tuh lebih sibuk ngurusin iman orang lain, daripada bikin fasilitas publik yang layak, juga memberantas korupsi.
Spoiler for Banten Masih Rawan Korupsi:
Ini kok aparatur negara yang menggunakan wewenangnya untuk mengatur kehidupan umat beragama. Negara ini bukan negara agama. Indonesia itu sekuler. Itulah kenapa ane benturkan kinerja mereka dalam hal good governance dan penyediaan fasilitas yang layak bagi publik. Kerja gak lu? Kalian makan dari pajak rakyat cuy!
Gimana menurut agan? Jual makanan saat ramadan, perlu dirazia gak? Soalnya Opini.id melakukan polling mengenai hal ini, hasilnya sebanyak 79 persen pembaca Opini.id menyatakan tidak masalah dengan warung makan yang tetap beroperasi selama bulan Ramadan. Apa gak sebaiknya Pemda/Pemkot melakukan prioritas kerja yang lain gitu daripada ngurusin agama orang? Atau gimana?
Sumur: Setuju gak warung dirazia saat ramadan?
Pamit gaaan
gak perlu lah gan
kasian ih
sama sekali gak masalah,orang yang jual juga gak ngumbar dagangan nya
Ini udah trit ke brp ya ,yang bahasa razia makanan saat ramadhan
ga masalah ah
ga masalah selama masih kuat iman
suka hati kelen aja lah cmn baiknya drtd pagi ini aja dibahas
ga stuju gua klo dirajia. kasian para domba yg kelaperan.
kasian pedagangnya bre,sama yang udah jebol bre
sepertinya ngak usah
Jangan bre kesian..
parah juga ya thread gini lagi
Quote:Original Posted By HiuPutihBiru ►
ga stuju gua klo dirajia. kasian para domba yg kelaperan.
biar ada jg kerjaan domba tadi
ga stuju gua klo dirajia. kasian para domba yg kelaperan.
biar ada jg kerjaan domba tadi
GA
ndak perlu lah
Ramai
lebay banget, perasaan gw yang jualan takjil gak ada yg di razia.
keliatan banget play victimnya.
keliatan banget play victimnya.
ga masalah
Arfan al-Fariq
Via: Kaskus.co.id
Arfan al-Fariq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar