Quote:1921
Pertandingan persahabatan
21 Maret 1921 Hindia Belanda 1 – 0 Singapura di Batavia, Dutch East Indies.
Quote:1928
Pertandingan Persahabatan
19 Agustus, 1928 Hindia Belanda 2 – 1 ((p.w.) p.w.) Australia di Soerabaia, Hindia Belanda.
Quote:1934
1934 Far Eastern Games
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sepakbola di Timur Jauh Permainan 1934
13 Mei 1934 Hindia Belanda 7 – 1 Jepang di Manila, Philipina
14 Mei 1934 Hindia Belanda 0 – 2 Republik Tiongkok di Manila, Philippina
21 Mei 1934 Filipina 3 – 2 Hindia Belanda di Manila, Philippina
Timnas Hindia Belanda saat sparing match di Malang
Quote:1938
Piala Dunia 1938
5 Juni 1938 Hongaria 6 – 0 Hindia Belanda di Reims, France.
Quote:
Ya, hari ini 76 tahun silam, Frans Alfred Meeng memimpin rekan-rekannya mewakili Hindia Belanda (sekarang Indonesia) tampil di Piala Dunia Prancis 1938. Saat itu Piala Dunia masih menggunakan sistem gugur dan hanya menyertakan 16 negara sebagai kontestan.
Hindia Belanda yang kala itu dihuni pemain keturunan Belanda, etnis Maluku, Jawa, dan Tionghoa, dikomandoi oleh pelatih asal Belanda, Johannes Christoffel van Mastenbroek. Mereka menjadi wakil Asia pertama di Piala Dunia tanpa rencana, Hindia Belanda diundang dengan status pengganti Jepang yang tak bisa mengikuti babak kualifikasi karena masalah transportasi.
Quote:1951
1951 Asian Games
5 Maret 1951 India 3 – 0 Indonesia di New Delhi, India
Quote:1953
Pertandingan Persahabatan Internasional
18 April 1953 Indonesia 1 – 3 Korea Selatan di Singapura
Quote:1954
1954 Asian Games
1 Mei 1954 Indonesia 5 – 3 Jepang di Manila, Philippines
5 Mei 1954 Indonesia 4 – 0 India di Bendera Filipina Manila, Philippines
7 Mei 1954 Republik Tiongkok 4 – 2 Indonesia di Bendera Filipina Manila, Philippines
8 Mei 1954 Myanmar 5 – 4 Indonesia di Bendera Filipina Manila, Philippines
Quote:
1959
Pertandingan Persahabatan
11 Februari 1959 Indonesia 2 – 2 Jerman Timur di Jakarta, Indonesia
Quote:1961
Piala Emas Agha Khan 1961
10 Oktober 1961 Indonesia 6 – 2 Pakistan Karachi Municipal Corporation
12 Agustus 1961 Indonesia 2 – 0 Maladewa Victory SC
16 Oktober 1961 Indonesia 5 – 0 Pakistan Pakistan Railways
Quote:1962
Asian Games 1962
25 Agustus 1962 Indonesia 1 – 0 Vietnam Selatan di Jakarta, Indonesia
27 Agustus 1962 Indonesia 6 – 0 Filipina di Jakarta, Indonesia
28 Agustus 1962 Indonesia 2 – 3 Malaya di Jakarta, Indonesia
Quote:
1963
International Friendly
25 April 1963 Indonesia 1 – 3 United Arab Republic di Jakarta, Indonesia
27 April 1963 Indonesia 2 – 2 United Arab Republic di Jakarta, Indonesia
3 Mei 1963 Indonesia 1 – 2 Republik Rakyat Tiongkok
Quote:
Kualifikasi Piala Asia 1968
29 Juli 1967 Korea Selatan 1 – 1 Indonesia di Taipei, Republic of China
1 Agustus 1967 Indonesia 6 – 0 Filipina di Taipei, Republic of China
3 Agustus 1967 Rep. Tiongkok 3 – 2 Indonesia di Taipei, Republic of China
6 Agustus 1967 Jepang 2 – 1 Indonesia di Taipei, Republic of China
Quote:
1970 Asian Games
10 Desember 1970 Indonesia 2 – 2 Iran di Bangkok, Thailand
13 Desember 1970 Korea Selatan 0 – 0 Indonesia di Bangkok, Thailand
16 Desember 1970 India 3 – 0 Indonesia di Bangkok, Thailand
10 Desember 1970 Jepang 2 – 1 Indonesia di Bangkok, Thailand
10 Desember 1970 Indonesia 1 – 0 Thailand di Bangkok, Thailand
Quote:
Era 1950
Setelah era Perang Dunia kedua, pada tahun 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah itu, sepak bola Indonesia mengalami kemajuan di Asia. Mereka berhasil lolos ke Olimpiade Melbourne 1956.
Aksi Ramang saat lawan Uni Soviet di Olimpiade 1956. Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA), melalui sebuah artikel diunggah dalam situs resminya (www.fifa.com), mengenang kehebatan Ramang, mantan bintang tim nasional Indonesia, tepat pada tahun peringatan ke-25 kematiannya,
Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan raksasa dunia ketika itu, Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh kiper terbaik dunia ketika itu, Lev Yashin. Ketika itu mereka berhasil menahan Uni Soviet 0-0. Namun pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4-0 pada pertandingan kedua. Prestasi ini adalah prestasi tertinggi Indonesia dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Pada tahun 1958, Indonesia juga merasakan hasil terbaik di Kualifikasi Piala Dunia 1958 dimana Indonesia berhasil mengalahkan China pada ronde pertama. Namun mereka menolak untuk bertanding melawan Israel pada ronde kedua dikarenakan alasan politis. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi piala dunia hingga tahun 1970.
Uniknya, setelah bertanding di kualifikasi piala dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958 setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan India 4-1.
Quote:
Era 1960-1970
Pada era ini, lahirlah pesepak bola Indonesia yang terkenal di Asia antara lain Soetjipto Soentoro, Max Timisela, Jacob Sihasale, Kadir, Iswadi Idris, Andjiek Ali Nurdin, Yudo Hadianto, dll. Diantara mereka yang paling fenomenal adalah Soetjipto Soentoro. Ia adalah pemain tersukses di Indonesia dengan membawa Indonesia menjadi raja sepak bola Asia.
Ketika itu Indonesia berhasil menjuarai berbagai turnamen yaitu Turnamen Merdeka 1961, 1962, 1969, Piala Emas Agha Khan 1966, dan Piala Raja 1968. Indonesia juga berhasil meraih medali perak dalam Asian Games 1966.
Bahkan pemain Indonesia ada yang dipanggil AFC untuk menjadi bagian dari skuat Asia All Stars pada tahun 1967-1968. Mereka adalah Soetjipto Soentoro yang bertindak sebagai Penyerang Bayangan sekaligus sebagai kapten, Jacob Sihasale sebagai penyerang tengah, Iswadi Idris bertindak sebagai penyerang sayap kanan, dan Kadir sebagai penyerang sayap kiri. Ketika itu, mereka adalah kuartet tercepat yang pernah dimiliki Indonesia.
Quote:
Era 1970-1990an
Era ini merupakan era dimana sepak bola Indonesia masih menjadi negara terkuat di Asia. Indonesia berhasil menjuarai Piala Pesta Sukan 1972 di Singapura untuk terakhir kali. Namun Indonesia sempat berjaya ketika mereka berhasil mengalahkan tim asal Amerika Latin, Uruguay.
Ketika itu Indonesia berhasil mengalahkan Uruguay dengan skor 2-1. Beruntung ketika itu, Indonesia memiliki pemain yang bertalenta yang sangat mumpuni seperti Ronny Paslah, Sutan Harhara, Ronny Pattinasarany, Risdianto, Andi Lala, Anjas Asmara, Waskito dan pemain bekas angkatan Soetjipto Soentoro.
Setelah itu sepak bola Indonesia berangsur mengalami penurunan. Terakhir mereka menjuarai SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Di kualifikasi Piala Dunia, prestasi terbaik hanya diraih ketika Indonesia berhasil lolos ke putaran final. Namun harus kandas di tangan Korea Selatan dengan agregat 1-6.
Di Asian Games, Indonesia berhasil meraih medali perunggu setelah menembus semifinal tetapi kalah dari Kuwait pada partai perebutan tempat ketiga. Pemain pada masa itu yang terkenal adalah Ricky Yakobi. Tendangannya volinya yang mengejutkan lawan ketika Indonesia melawan Uni Emirat Arab dengan jarak yang cukup jauh di luar kotak penalty.
Quote:
Piala Asia
Di kancah Piala Asia Indonesia pertama kali tampil di putaran final pada tahun 1996 di Uni Emirat Arab (UAE). Indonesia berhasil membuat kejutan di pertandingan pertama dengan berhasil menahan imbang Kuwait 2-2, tetapi akhirnya tersingkir di penyisihan grup setelah kalah 2-4 dari Korea Selatan dan kalah 0-2 dari tuan rumah UAE. Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun 2004 di China setelah menaklukkan Qatar 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan Bahrain dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama Malaysia,Thailand, dan Vietnam.
Quote:
Piala AFF
Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara Piala AFF (dulu disebut Piala Tiger) dan hanya menjadi salah satu tim unggulan. Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua pada tahun 2000, 2002, dan 2004, dan 2010 (dan menjadikan Indonesia negara terbanyak peraih runner-up dari seluruh negara peserta Piala AFF). Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.
Quote:
Kisruh Sepak Bola Tanah Air : Statement of the joint FIFA/AFC delegation to Indonesia
Today, 2 November 2015, the joint FIFA and AFC delegation led by Mr. Kohzo Tashima (FIFA Executive Committee member) and including HRH Prince Abdullah (FIFA Executive Committee member) and Mr. Mariano Araneta (AFC Executive Committee member) held a meeting with President of the Republic of Indonesia HE Joko Widodo in order to find a solution for Indonesian football following the suspension of PSSI by the FIFA Executive Committee on May 30, 2015 and the decision of the FIFA Executive Committee on September 25, 2015 to set up a high level delegation to go to Indonesia. Prior to this meeting, the delegation met with the PSSI President and other PSSI officials.
It was apparent that FIFA, AFC, PSSI and the Government are of the common view that Indonesia is a high potential football country and that reforms are needed to maximize their potential. The President of the Republic of Indonesia understood that any reform must occur under the auspices of the FIFA Statutes, but the Government is welcomed as a stakeholder in the reform. The President of the Republic of Indonesia expressed his sincere concern about the affairs of Indonesian football and reiterated his commitment to the development of the game. The delegation would like to express their sincere gratitude to all parties, including the President of the Republic for the productive meeting.
On 3 November 2015 the delegation will meet with other key Indonesian football stakeholders, including APPI (Indonesian Players’ Association) and Indonesian Super League. A final meeting will be held with PSSI.
Google Translate :
Hari ini, 2 November 2015, bersama delegasi FIFA dan AFC yang dipimpin oleh Bapak Kohzo Tashima (anggota Komite Eksekutif FIFA) dan termasuk HRH Pangeran Abdullah (anggota Komite Eksekutif FIFA) dan Mr Mariano Araneta (anggota Komite Eksekutif AFC) mengadakan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia HE Joko Widodo untuk menemukan solusi untuk sepak bola Indonesia setelah penangguhan PSSI oleh Komite Eksekutif FIFA pada 30 Mei 2015 dan keputusan Komite Eksekutif FIFA pada tanggal 25 September 2015 untuk mendirikan sebuah Delegasi tingkat tinggi untuk pergi ke Indonesia. Sebelum pertemuan ini, delegasi bertemu dengan Presiden PSSI dan pejabat lainnya PSSI.
Itu jelas bahwa FIFA, AFC, PSSI dan Pemerintah adalah dari pandangan umum bahwa Indonesia adalah negara sepakbola potensi tinggi dan bahwa reformasi diperlukan untuk memaksimalkan potensi mereka. Presiden Republik Indonesia memahami bahwa reformasi apapun harus terjadi di bawah naungan Statuta FIFA, tapi Pemerintah disambut sebagai stakeholder dalam reformasi. Presiden Republik Indonesia menyatakan keprihatinan yang tulus tentang urusan sepak bola Indonesia dan menegaskan kembali komitmennya untuk pengembangan permainan. Delegasi ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak, termasuk Presiden Republik untuk pertemuan yang produktif.
Pada 3 November 2015 delegasi akan bertemu dengan para pemangku kepentingan kunci lainnya Indonesian football, termasuk APPI (Pemain Indonesia 'Association) dan Indonesian Super League. Pertemuan terakhir akan diselenggarakan dengan PSSI.
sumber :www.fifa.com
Quote:Menpora: FIFA Terkejut dengan Kondisi Sepakbola Indonesia
Senin, 02 November 2015
Jakarta - Delegasi dari FIFA dan AFC bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, FIFA terkejut dengan temuan yang disampaikan oleh pemerintah.
Dalam pertemuan itu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyampaikan tentang 'kebobrokan' sepakbola di tanah air.
"Kami secara terbuka menyampaikan, atas saran presiden bahwa pemerintah sangat berkepentingan terhadap reformasi sepakbola di tanah air ini, karena sudah nyata-nyata ada indikasi bahkan ada pengakuan tentang pengaturan skor, ada judi bola, ada gaji yang terlambat, bahkan klub tidak lagi mematuhi statuta FIFA, baik itu terkait transparansi keuangan, pajak dan aturan main yang ada," jelas Imam di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2015).
Mendapatkan laporan itu, lanjut Imam, FIFA akan melakukan pendalaman lebih lanjut. FIFA dan AFC juga terkejut dengan pemaparan yang disampaikan pemerintah.
"Tentu bagi menjadi catatan penting bagi mereka bahwa, mereka ingin mendalami lebih jauh karena mereka sangat terkejut mendengar apa yang kami sampaikan," kata Imam.
Imam juga mengatakan, pemerintah menyampaikan secara langsung ke FIFA dan AFC bahwa akan melakukan reformasi sepakbola Indonesia. Tujuan agar sepakbola Indonesia bisa dibanggakan di ajang internasional.
"Dan kami menyampaikan banyak poin di situ, termasuk rencana kita untuk membangun sepakbola yang lebih membanggakan lagi bagi Indonesia. Dan mereka sangat respons bahwa tidak mungkin 250 juta penduduk Indonesia ini tidak bisa menghasilkan prestasi sepakbola yang lebih baik," kata Imam.
"Kami juga menyampaikan bahwa prestasi sepakbola kita saat ini di 172, tentu mereka sangat concern dan bersama pemerintah nanti memberi harapan bagi masa depan sepakbola," tambahnya.
sumber : sport.detik.com
Banyak Yang nawarin Judi Bola ke Inbox ane, Gara2 ane Jualan Produk Fashion Bola. Punten Pisan yak, bukan apa-apah atau sok keustad-ustadan, Masalahnya Dosa Ane Udah Banyak, Takut Ga Kuat Nahan Siksa di Akherat.
Quote:
Mari Bangun Sedikit-Demi Sedikit . Ane Percaya Ko Indonesia Pasti Menang !
Jangan Rusak Impian Kami
Pertandingan persahabatan
21 Maret 1921 Hindia Belanda 1 – 0 Singapura di Batavia, Dutch East Indies.
Quote:1928
Pertandingan Persahabatan
19 Agustus, 1928 Hindia Belanda 2 – 1 ((p.w.) p.w.) Australia di Soerabaia, Hindia Belanda.
Quote:1934
1934 Far Eastern Games
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sepakbola di Timur Jauh Permainan 1934
13 Mei 1934 Hindia Belanda 7 – 1 Jepang di Manila, Philipina
14 Mei 1934 Hindia Belanda 0 – 2 Republik Tiongkok di Manila, Philippina
21 Mei 1934 Filipina 3 – 2 Hindia Belanda di Manila, Philippina
Timnas Hindia Belanda saat sparing match di Malang
Quote:1938
Piala Dunia 1938
5 Juni 1938 Hongaria 6 – 0 Hindia Belanda di Reims, France.
Quote:
Ya, hari ini 76 tahun silam, Frans Alfred Meeng memimpin rekan-rekannya mewakili Hindia Belanda (sekarang Indonesia) tampil di Piala Dunia Prancis 1938. Saat itu Piala Dunia masih menggunakan sistem gugur dan hanya menyertakan 16 negara sebagai kontestan.
Hindia Belanda yang kala itu dihuni pemain keturunan Belanda, etnis Maluku, Jawa, dan Tionghoa, dikomandoi oleh pelatih asal Belanda, Johannes Christoffel van Mastenbroek. Mereka menjadi wakil Asia pertama di Piala Dunia tanpa rencana, Hindia Belanda diundang dengan status pengganti Jepang yang tak bisa mengikuti babak kualifikasi karena masalah transportasi.
Quote:1951
1951 Asian Games
5 Maret 1951 India 3 – 0 Indonesia di New Delhi, India
Quote:1953
Pertandingan Persahabatan Internasional
18 April 1953 Indonesia 1 – 3 Korea Selatan di Singapura
Quote:1954
1954 Asian Games
1 Mei 1954 Indonesia 5 – 3 Jepang di Manila, Philippines
5 Mei 1954 Indonesia 4 – 0 India di Bendera Filipina Manila, Philippines
7 Mei 1954 Republik Tiongkok 4 – 2 Indonesia di Bendera Filipina Manila, Philippines
8 Mei 1954 Myanmar 5 – 4 Indonesia di Bendera Filipina Manila, Philippines
Quote:
1959
Pertandingan Persahabatan
11 Februari 1959 Indonesia 2 – 2 Jerman Timur di Jakarta, Indonesia
Quote:1961
Piala Emas Agha Khan 1961
10 Oktober 1961 Indonesia 6 – 2 Pakistan Karachi Municipal Corporation
12 Agustus 1961 Indonesia 2 – 0 Maladewa Victory SC
16 Oktober 1961 Indonesia 5 – 0 Pakistan Pakistan Railways
Quote:1962
Asian Games 1962
25 Agustus 1962 Indonesia 1 – 0 Vietnam Selatan di Jakarta, Indonesia
27 Agustus 1962 Indonesia 6 – 0 Filipina di Jakarta, Indonesia
28 Agustus 1962 Indonesia 2 – 3 Malaya di Jakarta, Indonesia
Quote:
1963
International Friendly
25 April 1963 Indonesia 1 – 3 United Arab Republic di Jakarta, Indonesia
27 April 1963 Indonesia 2 – 2 United Arab Republic di Jakarta, Indonesia
3 Mei 1963 Indonesia 1 – 2 Republik Rakyat Tiongkok
Quote:
Kualifikasi Piala Asia 1968
29 Juli 1967 Korea Selatan 1 – 1 Indonesia di Taipei, Republic of China
1 Agustus 1967 Indonesia 6 – 0 Filipina di Taipei, Republic of China
3 Agustus 1967 Rep. Tiongkok 3 – 2 Indonesia di Taipei, Republic of China
6 Agustus 1967 Jepang 2 – 1 Indonesia di Taipei, Republic of China
Quote:
1970 Asian Games
10 Desember 1970 Indonesia 2 – 2 Iran di Bangkok, Thailand
13 Desember 1970 Korea Selatan 0 – 0 Indonesia di Bangkok, Thailand
16 Desember 1970 India 3 – 0 Indonesia di Bangkok, Thailand
10 Desember 1970 Jepang 2 – 1 Indonesia di Bangkok, Thailand
10 Desember 1970 Indonesia 1 – 0 Thailand di Bangkok, Thailand
Quote:
Era 1950
Setelah era Perang Dunia kedua, pada tahun 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah itu, sepak bola Indonesia mengalami kemajuan di Asia. Mereka berhasil lolos ke Olimpiade Melbourne 1956.
Aksi Ramang saat lawan Uni Soviet di Olimpiade 1956. Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA), melalui sebuah artikel diunggah dalam situs resminya (www.fifa.com), mengenang kehebatan Ramang, mantan bintang tim nasional Indonesia, tepat pada tahun peringatan ke-25 kematiannya,
Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan raksasa dunia ketika itu, Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh kiper terbaik dunia ketika itu, Lev Yashin. Ketika itu mereka berhasil menahan Uni Soviet 0-0. Namun pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4-0 pada pertandingan kedua. Prestasi ini adalah prestasi tertinggi Indonesia dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Pada tahun 1958, Indonesia juga merasakan hasil terbaik di Kualifikasi Piala Dunia 1958 dimana Indonesia berhasil mengalahkan China pada ronde pertama. Namun mereka menolak untuk bertanding melawan Israel pada ronde kedua dikarenakan alasan politis. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi piala dunia hingga tahun 1970.
Uniknya, setelah bertanding di kualifikasi piala dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958 setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan India 4-1.
Quote:
Era 1960-1970
Pada era ini, lahirlah pesepak bola Indonesia yang terkenal di Asia antara lain Soetjipto Soentoro, Max Timisela, Jacob Sihasale, Kadir, Iswadi Idris, Andjiek Ali Nurdin, Yudo Hadianto, dll. Diantara mereka yang paling fenomenal adalah Soetjipto Soentoro. Ia adalah pemain tersukses di Indonesia dengan membawa Indonesia menjadi raja sepak bola Asia.
Ketika itu Indonesia berhasil menjuarai berbagai turnamen yaitu Turnamen Merdeka 1961, 1962, 1969, Piala Emas Agha Khan 1966, dan Piala Raja 1968. Indonesia juga berhasil meraih medali perak dalam Asian Games 1966.
Bahkan pemain Indonesia ada yang dipanggil AFC untuk menjadi bagian dari skuat Asia All Stars pada tahun 1967-1968. Mereka adalah Soetjipto Soentoro yang bertindak sebagai Penyerang Bayangan sekaligus sebagai kapten, Jacob Sihasale sebagai penyerang tengah, Iswadi Idris bertindak sebagai penyerang sayap kanan, dan Kadir sebagai penyerang sayap kiri. Ketika itu, mereka adalah kuartet tercepat yang pernah dimiliki Indonesia.
Quote:
Era 1970-1990an
Era ini merupakan era dimana sepak bola Indonesia masih menjadi negara terkuat di Asia. Indonesia berhasil menjuarai Piala Pesta Sukan 1972 di Singapura untuk terakhir kali. Namun Indonesia sempat berjaya ketika mereka berhasil mengalahkan tim asal Amerika Latin, Uruguay.
Ketika itu Indonesia berhasil mengalahkan Uruguay dengan skor 2-1. Beruntung ketika itu, Indonesia memiliki pemain yang bertalenta yang sangat mumpuni seperti Ronny Paslah, Sutan Harhara, Ronny Pattinasarany, Risdianto, Andi Lala, Anjas Asmara, Waskito dan pemain bekas angkatan Soetjipto Soentoro.
Setelah itu sepak bola Indonesia berangsur mengalami penurunan. Terakhir mereka menjuarai SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Di kualifikasi Piala Dunia, prestasi terbaik hanya diraih ketika Indonesia berhasil lolos ke putaran final. Namun harus kandas di tangan Korea Selatan dengan agregat 1-6.
Di Asian Games, Indonesia berhasil meraih medali perunggu setelah menembus semifinal tetapi kalah dari Kuwait pada partai perebutan tempat ketiga. Pemain pada masa itu yang terkenal adalah Ricky Yakobi. Tendangannya volinya yang mengejutkan lawan ketika Indonesia melawan Uni Emirat Arab dengan jarak yang cukup jauh di luar kotak penalty.
Quote:
Piala Asia
Di kancah Piala Asia Indonesia pertama kali tampil di putaran final pada tahun 1996 di Uni Emirat Arab (UAE). Indonesia berhasil membuat kejutan di pertandingan pertama dengan berhasil menahan imbang Kuwait 2-2, tetapi akhirnya tersingkir di penyisihan grup setelah kalah 2-4 dari Korea Selatan dan kalah 0-2 dari tuan rumah UAE. Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun 2004 di China setelah menaklukkan Qatar 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan Bahrain dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama Malaysia,Thailand, dan Vietnam.
Quote:
Piala AFF
Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara Piala AFF (dulu disebut Piala Tiger) dan hanya menjadi salah satu tim unggulan. Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua pada tahun 2000, 2002, dan 2004, dan 2010 (dan menjadikan Indonesia negara terbanyak peraih runner-up dari seluruh negara peserta Piala AFF). Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.
Quote:
Kisruh Sepak Bola Tanah Air : Statement of the joint FIFA/AFC delegation to Indonesia
Today, 2 November 2015, the joint FIFA and AFC delegation led by Mr. Kohzo Tashima (FIFA Executive Committee member) and including HRH Prince Abdullah (FIFA Executive Committee member) and Mr. Mariano Araneta (AFC Executive Committee member) held a meeting with President of the Republic of Indonesia HE Joko Widodo in order to find a solution for Indonesian football following the suspension of PSSI by the FIFA Executive Committee on May 30, 2015 and the decision of the FIFA Executive Committee on September 25, 2015 to set up a high level delegation to go to Indonesia. Prior to this meeting, the delegation met with the PSSI President and other PSSI officials.
It was apparent that FIFA, AFC, PSSI and the Government are of the common view that Indonesia is a high potential football country and that reforms are needed to maximize their potential. The President of the Republic of Indonesia understood that any reform must occur under the auspices of the FIFA Statutes, but the Government is welcomed as a stakeholder in the reform. The President of the Republic of Indonesia expressed his sincere concern about the affairs of Indonesian football and reiterated his commitment to the development of the game. The delegation would like to express their sincere gratitude to all parties, including the President of the Republic for the productive meeting.
On 3 November 2015 the delegation will meet with other key Indonesian football stakeholders, including APPI (Indonesian Players’ Association) and Indonesian Super League. A final meeting will be held with PSSI.
Google Translate :
Hari ini, 2 November 2015, bersama delegasi FIFA dan AFC yang dipimpin oleh Bapak Kohzo Tashima (anggota Komite Eksekutif FIFA) dan termasuk HRH Pangeran Abdullah (anggota Komite Eksekutif FIFA) dan Mr Mariano Araneta (anggota Komite Eksekutif AFC) mengadakan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia HE Joko Widodo untuk menemukan solusi untuk sepak bola Indonesia setelah penangguhan PSSI oleh Komite Eksekutif FIFA pada 30 Mei 2015 dan keputusan Komite Eksekutif FIFA pada tanggal 25 September 2015 untuk mendirikan sebuah Delegasi tingkat tinggi untuk pergi ke Indonesia. Sebelum pertemuan ini, delegasi bertemu dengan Presiden PSSI dan pejabat lainnya PSSI.
Itu jelas bahwa FIFA, AFC, PSSI dan Pemerintah adalah dari pandangan umum bahwa Indonesia adalah negara sepakbola potensi tinggi dan bahwa reformasi diperlukan untuk memaksimalkan potensi mereka. Presiden Republik Indonesia memahami bahwa reformasi apapun harus terjadi di bawah naungan Statuta FIFA, tapi Pemerintah disambut sebagai stakeholder dalam reformasi. Presiden Republik Indonesia menyatakan keprihatinan yang tulus tentang urusan sepak bola Indonesia dan menegaskan kembali komitmennya untuk pengembangan permainan. Delegasi ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak, termasuk Presiden Republik untuk pertemuan yang produktif.
Pada 3 November 2015 delegasi akan bertemu dengan para pemangku kepentingan kunci lainnya Indonesian football, termasuk APPI (Pemain Indonesia 'Association) dan Indonesian Super League. Pertemuan terakhir akan diselenggarakan dengan PSSI.
sumber :www.fifa.com
Quote:Menpora: FIFA Terkejut dengan Kondisi Sepakbola Indonesia
Senin, 02 November 2015
Jakarta - Delegasi dari FIFA dan AFC bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, FIFA terkejut dengan temuan yang disampaikan oleh pemerintah.
Dalam pertemuan itu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyampaikan tentang 'kebobrokan' sepakbola di tanah air.
"Kami secara terbuka menyampaikan, atas saran presiden bahwa pemerintah sangat berkepentingan terhadap reformasi sepakbola di tanah air ini, karena sudah nyata-nyata ada indikasi bahkan ada pengakuan tentang pengaturan skor, ada judi bola, ada gaji yang terlambat, bahkan klub tidak lagi mematuhi statuta FIFA, baik itu terkait transparansi keuangan, pajak dan aturan main yang ada," jelas Imam di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2015).
Mendapatkan laporan itu, lanjut Imam, FIFA akan melakukan pendalaman lebih lanjut. FIFA dan AFC juga terkejut dengan pemaparan yang disampaikan pemerintah.
"Tentu bagi menjadi catatan penting bagi mereka bahwa, mereka ingin mendalami lebih jauh karena mereka sangat terkejut mendengar apa yang kami sampaikan," kata Imam.
Imam juga mengatakan, pemerintah menyampaikan secara langsung ke FIFA dan AFC bahwa akan melakukan reformasi sepakbola Indonesia. Tujuan agar sepakbola Indonesia bisa dibanggakan di ajang internasional.
"Dan kami menyampaikan banyak poin di situ, termasuk rencana kita untuk membangun sepakbola yang lebih membanggakan lagi bagi Indonesia. Dan mereka sangat respons bahwa tidak mungkin 250 juta penduduk Indonesia ini tidak bisa menghasilkan prestasi sepakbola yang lebih baik," kata Imam.
"Kami juga menyampaikan bahwa prestasi sepakbola kita saat ini di 172, tentu mereka sangat concern dan bersama pemerintah nanti memberi harapan bagi masa depan sepakbola," tambahnya.
sumber : sport.detik.com
Banyak Yang nawarin Judi Bola ke Inbox ane, Gara2 ane Jualan Produk Fashion Bola. Punten Pisan yak, bukan apa-apah atau sok keustad-ustadan, Masalahnya Dosa Ane Udah Banyak, Takut Ga Kuat Nahan Siksa di Akherat.
Quote:
Mari Bangun Sedikit-Demi Sedikit . Ane Percaya Ko Indonesia Pasti Menang !
Jangan Rusak Impian Kami
pertamax
Dulu sepak bola kita termasuk disegani tp sekarang hmmm ane pikir" dl gan..
jadikan mimpi menjadi kenyataan
Harapan itu masih tetap ada...
Prestasi buat gue nomer sekian
Fokus gue mlh bagaimana mendamaikan suporter klub lokal mamen
Fokus gue mlh bagaimana mendamaikan suporter klub lokal mamen
indonesia tanah air gw bray
tanah tumpah darah gw bray
tanah tumpah darah gw bray
Quote:Original Posted By wangob.mangan ►
Prestasi buat gue nomer sekian
Fokus gue mlh bagaimana mendamaikan suporter klub lokal mamen
salam macan bray
yo bray mamen
Prestasi buat gue nomer sekian
Fokus gue mlh bagaimana mendamaikan suporter klub lokal mamen
salam macan bray
yo bray mamen
beresin dulu manajemennya jon
Miris ngeliatnye..
gua slalu dukung indonesia
krna di sinilah ane lahir
krna di sinilah ane lahir
kurang ngerti bola mejeng di pejwan ajje bree
Kita Bangun Sedikit demi Sedikit. Mulai dari Cara Kita Nonton di Stadion. Mari Kawan !
Udah mati gan sepak bola indonesia
jika sanksi fifa dah dicabut, harapan ane Indonesia bisa menang jika suatu saat melawan barca atau madrid
Quote:Original Posted By wangob.mangan ►
Damai itu indah mamen
yo bray mamen
nge ber aja dolo bray mamen
Damai itu indah mamen
yo bray mamen
nge ber aja dolo bray mamen
ane bray klo ingt persepakbolaan tanah air
forza indonesia
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar