WELCOME TO MY THREAD

Kapan Nikah?"
Pertanyaan tersebut seolah lagi trending beberapa tahun terakhir ini. Buat kamu yang sudah menginjak usia dua puluhan dan masih jomblo pastinya pertanyaan tersebut sangat menyakitkan dan jadi bernada menghina. Namun, untuk kamu yang sudah punya gandengan tapi belum punya rencana nikah, mungkin kamu bisa bertanya balik:
“Memang situ mau bayarin?”
Nikah di Indonesia memang nggak murah. Mulai dari mahar sampai pestanya butuh biaya yang nggak sedikit. Beberapa di antara kamu harus nabung bertahun-tahun untuk bisa menikah. Ada juga yang jual ini itu, dan bahkan ada yang berhutang untuk bisa bikin hajat pernikahan.
Mika: Emang udah tahu tanggalnyamau nikah kapan?
Tika: Tanggal sih belum, cuma perkiraannya akhir Aprilatau awal Meitahun depan gitu.
Mika: Oh, bentar lagi dong? Udah siap-siap apa saja?
Tika: Baru liat-liat WO yang oke sih.
Menikah di Indonesia ibarat peristiwa besar yang harus dipersiapkan panjang. Ini karena cukup banyak detail-detail yang perlu dipersiapkan untuk membuat pesta pernikahan. Mulai dari pakaian, tema pernikahan, perias, makanan, undangan, dan masih banyak hal-hal kecil lainnya. Supaya semuanya dapat berjalan dengan sempurna, kamu harus mempersiapkan jauh-jauh jari sebelumnya. Misalnya untuk membuat pakaian, kamu perlu mempersiapkan paling lambat tiga empat bulan sebelumnya.
Enggak kaget kalau ada teman yang akan menikah tahun depan tapi sudah sangat sibuk saat ini. Pada saat musim-musim nikah, jasa-jasa yang melayanipernikahan akan ramai. Gedung-gedung pernikahan yang strategis biasanya akan full booked setiap akhir pekan pada saat musim nikahan.Supaya nggak kebingungan, banyak orang yang sudah memesan jauh-jauh hari, seperti satu tahun sebelumnya.
Persiapan pernikahan yang bermacam-macam itu tentu saja butuh biaya yang nggak sedikit. Makanya enggak sedikit orang yang sudah lama berpacaran tapi nggak nikah-nikah karena masih ngumpulin uang buat nikah. Sudah pacaran lama, lulus, keterima kerja tapi belum juga bisa menikah karena alasan duitnya belum cukup.
Quote:Rincian kasarnya:
Undangan (paling murah) 200 lembar x Rp 3000 = Rp 600 ribu
Biaya gedung: Rp 20 juta
Makanan: 500 orang (2 kali jumlah undangan) x Rp 50 ribu= Rp 25 juta
Dekorasi: Rp 12 juta
Baju sepaket: Rp 10 juta
Total: Rp 67.600.000,-
Gaji S1 karyawan baru: Rp 2,5 juta
Kesimpulan: kira-kira nabung dua tahun baru bisa menikah. Itu juga berarti nggak makan, nggak jajan, nggak ngapa-ngapain. Hiks!
Pernikahan di Indonesia juga sering kali didasari oleh orangtua yang sudah ngebet lihat anaknya menikah. Ketika anaknya masih santai-santai saja mengumpulkan uang (sambil mengumpulkan kesiapan) untuk menikah, orangtua sudah nggak sabar. Bahkan dengan penuh suka rela, banyak orangtua di Indonesia yang rela membiayai pesta pernikahan anaknya. Semakin meriah semakin membanggakan. Enggak peduli uang yang dipakai untuk membiayai pernikahan itu dari hasil jual tanah, mengambil semua dana pensiun, atau pinjam sana-sini.
Setelah menabung berbulan-bulan, menjual harta benda, atau pinjam ke sana-sini, uang yang banyak itu habis dalam waktu yang sangat cepat. Biaya yang sangat besar itu habis hanya untuk pengantin dan keluarga berdiri di sebuah panggung dan bersalaman dengan orang-orang yang datang. Padahal setelah resepsi pernikahan, si pengantin akan memulai kehidupan baru sebagai keluarga yang mana butuh biaya lebih besar.
Parahnya, lagi enggak semua yang diundang adalah orang yang benar-benar kenal sama kamu. Ketika membuat list undangan, kamu sudah cukup gondok. Jatah undangan 200. Orang tua pasangan minta tujuh puluh lima undangan. Orang tuamu minta tujug puluh lima undangan. Sisa dua puluh lima undangan, dibagi untuk teman-temanmu dan pasangan. Jadi, temanmu sendiri paling cuma dua puluh lima undangan, sementara teman angkatan aja ada lima puluh. Itu baru teman kuliah, belum SMA, SMP, teman kerja. Sedih.
Karena di pesta pernikahanmu, kamu cuma bisa mengundang sekitar dua puluh persen dari total undangan, kamu pun cukup selektif memilih teman yang akan kamu undang. Jadi deh, selama menerima tamu kamu sering kali bersalaman dengan orang yang nggak kamu kenal.
Buat apa sih harus ngundang banyak orang? Yang penting kan akad nikah, sah, sudah. Kamu sempat berpikir alangkah indahnya jika kamu bisa menikah tanpa banyak syarat. Sederhana dan akrab. Tapi, berapa banyak orang tua di Indonesia yang setuju kalau pesta pernikahan anaknya dirayakan biasa-biasa saja.
“Malu dong nanti dikira kita pelit…”
“Nikah sederhana kayak nikah karena kecelakaan aja…”
Lagi-lagi karena omongan orang. Huft!
Nikah di Indonesia kayaknya memang harus jadi urusan orang banyak. Sudah kalau nggak nikah-nikah ditanyain kapan nikah, eh mau nikah juga harus ngundang-ngundang orang banyak. Apapun itu, yang pasti menikah itu (katanya) enak sih.
"Jadi, kamu kapan nih nikah?"
Quote:Sekian Thread Dari TS
yang kasih
semoga rezeki nya lancar di dekatkan jodohnya ,
buat yang kasih
semoga cepet di beri jalan yang lurus, jalan yang di Ridhoi Allah SWT
Spoiler for kapan nikah:
Kapan Nikah?"
Pertanyaan tersebut seolah lagi trending beberapa tahun terakhir ini. Buat kamu yang sudah menginjak usia dua puluhan dan masih jomblo pastinya pertanyaan tersebut sangat menyakitkan dan jadi bernada menghina. Namun, untuk kamu yang sudah punya gandengan tapi belum punya rencana nikah, mungkin kamu bisa bertanya balik:
“Memang situ mau bayarin?”
Nikah di Indonesia memang nggak murah. Mulai dari mahar sampai pestanya butuh biaya yang nggak sedikit. Beberapa di antara kamu harus nabung bertahun-tahun untuk bisa menikah. Ada juga yang jual ini itu, dan bahkan ada yang berhutang untuk bisa bikin hajat pernikahan.
-
Untuk mempersiapkan pesta pernikahan kamu butuh waktu beberapa bulan sebelumnya
Mika: Emang udah tahu tanggalnyamau nikah kapan?
Tika: Tanggal sih belum, cuma perkiraannya akhir Aprilatau awal Meitahun depan gitu.
Mika: Oh, bentar lagi dong? Udah siap-siap apa saja?
Tika: Baru liat-liat WO yang oke sih.
Menikah di Indonesia ibarat peristiwa besar yang harus dipersiapkan panjang. Ini karena cukup banyak detail-detail yang perlu dipersiapkan untuk membuat pesta pernikahan. Mulai dari pakaian, tema pernikahan, perias, makanan, undangan, dan masih banyak hal-hal kecil lainnya. Supaya semuanya dapat berjalan dengan sempurna, kamu harus mempersiapkan jauh-jauh jari sebelumnya. Misalnya untuk membuat pakaian, kamu perlu mempersiapkan paling lambat tiga empat bulan sebelumnya.
-
Bahkan ada yang harus memesan gedung satu tahun sebelumnya.
Enggak kaget kalau ada teman yang akan menikah tahun depan tapi sudah sangat sibuk saat ini. Pada saat musim-musim nikah, jasa-jasa yang melayanipernikahan akan ramai. Gedung-gedung pernikahan yang strategis biasanya akan full booked setiap akhir pekan pada saat musim nikahan.Supaya nggak kebingungan, banyak orang yang sudah memesan jauh-jauh hari, seperti satu tahun sebelumnya.
-
Itu baru soal pesan-pesannya, biaya yang dibutuhkan tentu tidak sedikit di mana kamu harus menabung lama untuk sebuah pesta pernikahan.
Persiapan pernikahan yang bermacam-macam itu tentu saja butuh biaya yang nggak sedikit. Makanya enggak sedikit orang yang sudah lama berpacaran tapi nggak nikah-nikah karena masih ngumpulin uang buat nikah. Sudah pacaran lama, lulus, keterima kerja tapi belum juga bisa menikah karena alasan duitnya belum cukup.
Quote:Rincian kasarnya:
Undangan (paling murah) 200 lembar x Rp 3000 = Rp 600 ribu
Biaya gedung: Rp 20 juta
Makanan: 500 orang (2 kali jumlah undangan) x Rp 50 ribu= Rp 25 juta
Dekorasi: Rp 12 juta
Baju sepaket: Rp 10 juta
Total: Rp 67.600.000,-
Gaji S1 karyawan baru: Rp 2,5 juta
Kesimpulan: kira-kira nabung dua tahun baru bisa menikah. Itu juga berarti nggak makan, nggak jajan, nggak ngapa-ngapain. Hiks!
-
Ada juga orangtua yang ikhlas mengeluarkan banyak uang untuk membiayai pesta pernikahan anaknya.
Pernikahan di Indonesia juga sering kali didasari oleh orangtua yang sudah ngebet lihat anaknya menikah. Ketika anaknya masih santai-santai saja mengumpulkan uang (sambil mengumpulkan kesiapan) untuk menikah, orangtua sudah nggak sabar. Bahkan dengan penuh suka rela, banyak orangtua di Indonesia yang rela membiayai pesta pernikahan anaknya. Semakin meriah semakin membanggakan. Enggak peduli uang yang dipakai untuk membiayai pernikahan itu dari hasil jual tanah, mengambil semua dana pensiun, atau pinjam sana-sini.
-
Biaya yang besar itu pun habis dalam waktu sekejap, padahal biaya setelah menikah sebenarnya lebih besar.
Setelah menabung berbulan-bulan, menjual harta benda, atau pinjam ke sana-sini, uang yang banyak itu habis dalam waktu yang sangat cepat. Biaya yang sangat besar itu habis hanya untuk pengantin dan keluarga berdiri di sebuah panggung dan bersalaman dengan orang-orang yang datang. Padahal setelah resepsi pernikahan, si pengantin akan memulai kehidupan baru sebagai keluarga yang mana butuh biaya lebih besar.
-
Lagian, enggak semua orang yang datang di pesta pernikahanmu benar-benar kamu kenal.
Parahnya, lagi enggak semua yang diundang adalah orang yang benar-benar kenal sama kamu. Ketika membuat list undangan, kamu sudah cukup gondok. Jatah undangan 200. Orang tua pasangan minta tujuh puluh lima undangan. Orang tuamu minta tujug puluh lima undangan. Sisa dua puluh lima undangan, dibagi untuk teman-temanmu dan pasangan. Jadi, temanmu sendiri paling cuma dua puluh lima undangan, sementara teman angkatan aja ada lima puluh. Itu baru teman kuliah, belum SMA, SMP, teman kerja. Sedih.
Karena di pesta pernikahanmu, kamu cuma bisa mengundang sekitar dua puluh persen dari total undangan, kamu pun cukup selektif memilih teman yang akan kamu undang. Jadi deh, selama menerima tamu kamu sering kali bersalaman dengan orang yang nggak kamu kenal.
-
Pengen sih menikah sederhana yang diundang teman-teman dekat yang benar-benar kenal, tapi pastiorang tua pasti kurang setuju.
Buat apa sih harus ngundang banyak orang? Yang penting kan akad nikah, sah, sudah. Kamu sempat berpikir alangkah indahnya jika kamu bisa menikah tanpa banyak syarat. Sederhana dan akrab. Tapi, berapa banyak orang tua di Indonesia yang setuju kalau pesta pernikahan anaknya dirayakan biasa-biasa saja.
“Malu dong nanti dikira kita pelit…”
“Nikah sederhana kayak nikah karena kecelakaan aja…”
Lagi-lagi karena omongan orang. Huft!
Nikah di Indonesia kayaknya memang harus jadi urusan orang banyak. Sudah kalau nggak nikah-nikah ditanyain kapan nikah, eh mau nikah juga harus ngundang-ngundang orang banyak. Apapun itu, yang pasti menikah itu (katanya) enak sih.
"Jadi, kamu kapan nih nikah?"
Quote:Sekian Thread Dari TS
yang kasih
buat yang kasih
Spoiler for sumur:
hipwee.com
m.liputan6.com
cekricek.co.id
tribunnews.com
lancarrezeki.blogspot.com
undanganunikku.com
m.liputan6.com
cekricek.co.id
tribunnews.com
lancarrezeki.blogspot.com
undanganunikku.com
Yang paling penting adalah setelah acara resepsi nikah Gan. Bukan pada prosesi acara pernikahannya
kapan nikah ? kalo gak sabtu yah minggu
pemikiran lo sempit banget bray, kayak lobang anus cowok baru jadi gay 
Budaya nikahan disini lebih mahal gengsinya ketimbang biaya nikahnya...
Jadi kalo bisa sih cari cara gimana bisa gengsinya diturunin tuh calon mertua dan orang tua kita sendiri, serta dirikita dan pasangan kita gan...
Haya berani ga?
Jadi kalo bisa sih cari cara gimana bisa gengsinya diturunin tuh calon mertua dan orang tua kita sendiri, serta dirikita dan pasangan kita gan...
Haya berani ga?
Hahahha untung ane udh nikah, bener banget biaya setelah nikah itu besar, sangat2 besar
kimpoi di taman rumah aja gan! beli rumah yang ada taman kecil nya aja, terus kimpoinya undang orang yang penting menurut kita
terkadang ane juga mikir nikah segitu mahal apa mending uang nya buat nyicil rumah aja
kan sama aja nikah mewah tapi tinggal ma ortu ato mertua
kan sama aja nikah mewah tapi tinggal ma ortu ato mertua
mahal nya ongkos sosial di negri ini
tenang gan, sebanyak apapun klo uda niat pasti terpenuhi gan, ntr ente g nyangka klo bisa ngumpulin uang sgitu banyak! semangat gan!
ngapain ngurusin orang nikah murah kok modal 300 rb bs nikah d kua trus beli snack ma air selesai ngapain repot
Gaji S1 2.5 Juta Kecil Amat
Quote:Original Posted By delapanad ►
Kesimpulan: kira-kira nabung dua tahun baru bisa menikah. Itu juga berarti nggak makan, nggak jajan, nggak ngapa-ngapain. Hiks!
Itu nhgak jajan nggak ngapa2in berarti gak cari jodoh... nggak cari jodoh berarti gak nikah...
Kalo masalah undangan terus orang tua minta banyak ya wajar krn mereka juga ingin berbagi kebahagiaan dgn teman2nya juga...
Lagian salah siapa bikin acara resepsi cuma krn dengerin omongan orang lain yg ini itu nggak jelas... jadinya cuma mau pamer donk...
Kesimpulan: kira-kira nabung dua tahun baru bisa menikah. Itu juga berarti nggak makan, nggak jajan, nggak ngapa-ngapain. Hiks!
Itu nhgak jajan nggak ngapa2in berarti gak cari jodoh... nggak cari jodoh berarti gak nikah...
Kalo masalah undangan terus orang tua minta banyak ya wajar krn mereka juga ingin berbagi kebahagiaan dgn teman2nya juga...
Lagian salah siapa bikin acara resepsi cuma krn dengerin omongan orang lain yg ini itu nggak jelas... jadinya cuma mau pamer donk...
sekalian promosi gan biar murah undangannya pake ngundang.com aja
tergantung daerah (+sistem yg berlaku) & orangnya juga
di kampung ane banyak yg abis nikahan malah untung, apalagi kalo orangnya royal. untungnya kira2 seharga pajero sport dakar lah, paling minim ya kebeli motor
di kampung ane banyak yg abis nikahan malah untung, apalagi kalo orangnya royal. untungnya kira2 seharga pajero sport dakar lah, paling minim ya kebeli motor
Itu namanya phobia mau nikah 
Akhirnya nggak nikah nikah
Hidup itu pilihan bray, kalau emang nggak sanggup mewah nggak usah dipaksain kayak gitu. Cukup buat resepsi dirumah, kecil kecilan. Beres deh.
Tapi kalau duit lebih & kawan banyak ya di gedung nggak apa2, tetap sesuaikan budget
Akhirnya nggak nikah nikah
Hidup itu pilihan bray, kalau emang nggak sanggup mewah nggak usah dipaksain kayak gitu. Cukup buat resepsi dirumah, kecil kecilan. Beres deh.
Tapi kalau duit lebih & kawan banyak ya di gedung nggak apa2, tetap sesuaikan budget
Kalo mau anti mainstream ke kua aja cuma 1,4 jt plus maskimpoi terserah ente besi 1 Gram juga bisa
.
Yang kemahalan mah resepsinya
Yang kemahalan mah resepsinya
masih adakah pejwan
Quote:Original Posted By ularpiton ►
Budaya nikahan disini lebih mahal gengsinya ketimbang biaya nikahnya...
Jadi kalo bisa sih cari cara gimana bisa gengsinya diturunin tuh calon mertua dan orang tua kita sendiri, serta dirikita dan pasangan kita gan...
Haya berani ga?

Masalahnya ada yang mau ga gan camer atau ortu yang nurunin gengsi
Jadi kapan nikah???
Budaya nikahan disini lebih mahal gengsinya ketimbang biaya nikahnya...
Jadi kalo bisa sih cari cara gimana bisa gengsinya diturunin tuh calon mertua dan orang tua kita sendiri, serta dirikita dan pasangan kita gan...
Haya berani ga?
Masalahnya ada yang mau ga gan camer atau ortu yang nurunin gengsi
Jadi kapan nikah???
Quote:Original Posted By sempakkendorr ►
Masalahnya ada yang mau ga gan camer atau ortu yang nurunin gengsi
Jadi kapan nikah???
Via: Kaskus.co.id
Masalahnya ada yang mau ga gan camer atau ortu yang nurunin gengsi
Jadi kapan nikah???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar