Kemarin terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan oleh para pengemudi taksi dan angkutan umum untuk menolak adanya transportasi berbasis aplikasi. Setelah terjadinya demonstrasi itu, kini Pemerintah memutuskan bahwa taksi berbasis aplikasi harus mematuhi peraturan Undang-Undan nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Darat.
Cekidot beritanya gan
Quote:Ini Keputusan Pemerintah soal Taksi Uber dan Grabcar
Pemerintah memutuskan bahwa taksi Uber dan Grabcar harus mematuhi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Darat.
Kedua perusahaan tersebut mesti bergabung ke dalam operator angkutan yang legal.
Keputusan itu didapat setelah rapat antara Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rabu (23/3/2016).
Rapat yang digelar di Ruang Bima, Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan itu dipimpin Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan.
"Posisi saat ini untuk Uber Taxi dan Grabcar, belum memiliki izin angkutan umum resmi atau belum bekerja sama dengan operator yang memiliki izin angkutan umum resmi," ujar Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Sugihardjo usai rapat.
"Jadi, solusinya sudah ketemu. Mereka akan bekerja sama dengan operator angkutan umum yang memliki izin operasi resmi. Baik nantinya sebagai taksi atau angkutan sewa," kata dia.
Lebih spesifik lagi, pemerintah memberikan dua alternatif bagi Grabcar, apakah bergabung ke dalam perusahaan taksi atau hanya cukup berbadan hukum sebagai perusahaan rental mobil saja.
Sementara Uber hanya dimungkinkan untuk bekerja sama dengan perusahaan rental mobil.
Meski demikian, pemerintah menyadari hal itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Akan ada masa transisi di mana Uber dan Grabcar mendaftarkan dirinya sebagai moda angkutan umum yang resmi memiliki izin.
Proses itu pun membutuhkan sejumlah syarat.
Sugihardjo melanjutkan, Rabu sore nanti, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan rapat bersama manajemen Uber dan Grabcar untuk membicarakan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi kedua perusahaan itu agar mendapatkan izin angkutan umum resmi.
"Dari hasil rapat itu, besok, jam 15.00 WIB, kami rapat kembali dipimpin Menko Polhukam untuk menentukan kira-kira berapa lama masa transisi yang dibutuhkan untuk menyesuaikan aturan yang berlaku," ujar dia.
Jika dalam masa transisi yang ditetapkan, dua perusahaan itu tidak segera bergabung ke operator, pemerintah akan melakukan tindakan tegas sesuai UU tentang angkutan umum ilegal.
sumur
Quote:Kemenhub Tawarkan Pilihan ke Uber dan Grab
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya memberikan pilihan solusi kepada Uber dan Grab terkait polemik yang terjadi saat ini.
Meski demikian, solusi yang ditawarkannya belum menjadi keputusan mutlak dari pemerintah. Pasalnya, pemerintah akan kembali menggelar rapat dipimpin Menko Polhukam Luhut Panjaitan hari ini.
"Jadi, tadi kami sudah tanyakan, pilihannya ada dua yaitu apakah sebagai operator angkutan atau sebagai informasi teknologi (IT) provider atau hanya penyedia jasa aplikasi," kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo saat konfrensi pers di Kemenhub, Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Dia juga menjelaskan, jika memilih sebagai operator angkutan, tentu harus tunduk pada aturan Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Angkutan Jalan.
"Tentunya kalau dia harus memenuhi berbagai aturan mengenai badan hukumnya, sudah pasti kendaraan yang mereka miliki harus terdaftar, kalau operasinya sebagai taksi. Mereka juga mesti punya argo meter yang ditetapkan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat," imbuhnya.
Sugihardjo menambahkan, jika taksi online ini ditetapkan sebagai rental car, maka mereka harus menggunakan pelat hitam dan tanda khusus yang diberikan kepolisian. Ini dikarenakan semua angkutan umum harus terdaftar baik kaitannya dengan uji KIR maupun dengan aspek-aspek pengamanannya.
"Untuk pengemudinya, jika mereka memang sebagai pengemudi angkutan umum, maka pengemudinya harus memiliki SIM umum. Itu sudah diatur di UU, tinggal pilihannya mau jadi operator lakukan itu. Tapi kalau mau jadi penyedia jasa aplikasi itu silakan," papar dia.
Menurutnya, jika Uber dan Grab memilih sebagai penyedia jasa aplikasi, harus bekerja sama dengan pengusaha angkutan umum resmi yang sudah terdaftar.
"Seperti Grab, ada namanya Grab Taxi yang itu enggak menyalahi dan kerja sama dengan operator-operator taksi yang enggak punya sistem aplikasi itu tetap jalan, enggak ada yang dilanggar," tegasnya.
Sementara, untuk Uber dan Grab jika ingin cepat mendapatkan izin, maka bisa berbentuk perusahaan rental mobil.
"Kalau bentuk rental kan banyak di DKI, angkutan-angkutan rental yang punya izin, kalau punya cepat silakan kerja sama dengan yang punya izin, tapi mereka katakan akan membentuk koperasi, silakan juga. Tapi semuanya harus mengikuti aturan yang ada," tutup Sugihardjo.
sumur
Semogaa aja pemerintah bisa secepatnya mengatasi permasalahan antara taksi konvensional dan taksi berbasis aplikasi ini. Dan juga angkutan umum ini bisa berkesinambungan dan bisa membangun kota Jakarta dan Indonesia lebih baik lagi transportasinya. Dan masyarakat jadi nggak susah dan nyaman ketika menggunakan angkutan transportasi umum.
Cekidot beritanya gan
Quote:Ini Keputusan Pemerintah soal Taksi Uber dan Grabcar
Pemerintah memutuskan bahwa taksi Uber dan Grabcar harus mematuhi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Darat.
Kedua perusahaan tersebut mesti bergabung ke dalam operator angkutan yang legal.
Keputusan itu didapat setelah rapat antara Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rabu (23/3/2016).
Rapat yang digelar di Ruang Bima, Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan itu dipimpin Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan.
"Posisi saat ini untuk Uber Taxi dan Grabcar, belum memiliki izin angkutan umum resmi atau belum bekerja sama dengan operator yang memiliki izin angkutan umum resmi," ujar Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Sugihardjo usai rapat.
"Jadi, solusinya sudah ketemu. Mereka akan bekerja sama dengan operator angkutan umum yang memliki izin operasi resmi. Baik nantinya sebagai taksi atau angkutan sewa," kata dia.
Lebih spesifik lagi, pemerintah memberikan dua alternatif bagi Grabcar, apakah bergabung ke dalam perusahaan taksi atau hanya cukup berbadan hukum sebagai perusahaan rental mobil saja.
Sementara Uber hanya dimungkinkan untuk bekerja sama dengan perusahaan rental mobil.
Meski demikian, pemerintah menyadari hal itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Akan ada masa transisi di mana Uber dan Grabcar mendaftarkan dirinya sebagai moda angkutan umum yang resmi memiliki izin.
Proses itu pun membutuhkan sejumlah syarat.
Sugihardjo melanjutkan, Rabu sore nanti, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan rapat bersama manajemen Uber dan Grabcar untuk membicarakan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi kedua perusahaan itu agar mendapatkan izin angkutan umum resmi.
"Dari hasil rapat itu, besok, jam 15.00 WIB, kami rapat kembali dipimpin Menko Polhukam untuk menentukan kira-kira berapa lama masa transisi yang dibutuhkan untuk menyesuaikan aturan yang berlaku," ujar dia.
Jika dalam masa transisi yang ditetapkan, dua perusahaan itu tidak segera bergabung ke operator, pemerintah akan melakukan tindakan tegas sesuai UU tentang angkutan umum ilegal.
sumur
Quote:Kemenhub Tawarkan Pilihan ke Uber dan Grab
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya memberikan pilihan solusi kepada Uber dan Grab terkait polemik yang terjadi saat ini.
Meski demikian, solusi yang ditawarkannya belum menjadi keputusan mutlak dari pemerintah. Pasalnya, pemerintah akan kembali menggelar rapat dipimpin Menko Polhukam Luhut Panjaitan hari ini.
"Jadi, tadi kami sudah tanyakan, pilihannya ada dua yaitu apakah sebagai operator angkutan atau sebagai informasi teknologi (IT) provider atau hanya penyedia jasa aplikasi," kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo saat konfrensi pers di Kemenhub, Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Dia juga menjelaskan, jika memilih sebagai operator angkutan, tentu harus tunduk pada aturan Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Angkutan Jalan.
"Tentunya kalau dia harus memenuhi berbagai aturan mengenai badan hukumnya, sudah pasti kendaraan yang mereka miliki harus terdaftar, kalau operasinya sebagai taksi. Mereka juga mesti punya argo meter yang ditetapkan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat," imbuhnya.
Sugihardjo menambahkan, jika taksi online ini ditetapkan sebagai rental car, maka mereka harus menggunakan pelat hitam dan tanda khusus yang diberikan kepolisian. Ini dikarenakan semua angkutan umum harus terdaftar baik kaitannya dengan uji KIR maupun dengan aspek-aspek pengamanannya.
"Untuk pengemudinya, jika mereka memang sebagai pengemudi angkutan umum, maka pengemudinya harus memiliki SIM umum. Itu sudah diatur di UU, tinggal pilihannya mau jadi operator lakukan itu. Tapi kalau mau jadi penyedia jasa aplikasi itu silakan," papar dia.
Menurutnya, jika Uber dan Grab memilih sebagai penyedia jasa aplikasi, harus bekerja sama dengan pengusaha angkutan umum resmi yang sudah terdaftar.
"Seperti Grab, ada namanya Grab Taxi yang itu enggak menyalahi dan kerja sama dengan operator-operator taksi yang enggak punya sistem aplikasi itu tetap jalan, enggak ada yang dilanggar," tegasnya.
Sementara, untuk Uber dan Grab jika ingin cepat mendapatkan izin, maka bisa berbentuk perusahaan rental mobil.
"Kalau bentuk rental kan banyak di DKI, angkutan-angkutan rental yang punya izin, kalau punya cepat silakan kerja sama dengan yang punya izin, tapi mereka katakan akan membentuk koperasi, silakan juga. Tapi semuanya harus mengikuti aturan yang ada," tutup Sugihardjo.
sumur
Semogaa aja pemerintah bisa secepatnya mengatasi permasalahan antara taksi konvensional dan taksi berbasis aplikasi ini. Dan juga angkutan umum ini bisa berkesinambungan dan bisa membangun kota Jakarta dan Indonesia lebih baik lagi transportasinya. Dan masyarakat jadi nggak susah dan nyaman ketika menggunakan angkutan transportasi umum.
setoran bakal kurang ni
semoga solusinya bisa diterima semua pihak dan bisa segera diimplementasiin ke lapangan.
serius pilihannya cuma dua itu?
gak bisa dicari solusi atw inovasi regulasi yg bener2 baru, ketinggalan jaman dong ini negara
gak bisa dicari solusi atw inovasi regulasi yg bener2 baru, ketinggalan jaman dong ini negara
Ntar di batalin ama wiwi lagi ga.
Rental sistemnya?
Ada perusahaan konveksi namanya BlueCrot yg menjual baju2nya di mall dalam hal ini dia harus sewa tempat,bayar iuran a,i,u,e,o dan keamanan,pajak reklame,parkir,dll
Nah ada satu perusahaan lagi namanya UberCloth dia gak produksi sendiri baju2nya dia cuma reseller doang terus dia jualan online di FJB,OLX dll
Barang kualitas sama tapi UberCloth jauh lebih murah,nah si BlueCrot ngomel,ngamuk,mewek guling2 di lantai
Bluecrot protes dia nyalahin Pemerintah,dia suruh Pemerintah tutup UberCloth
Pemerintah bilang gak ada urusan Pemerintah dalam hal ini kalo mau BlueCrot saingi UberCloth dengan cara buka toko online juga
Kan gak ada yg maksa lu dagang di mall,gak ada yg maksa lu produksi baju sendiri
Ini ane bicara soal regulasi dan keadilan,kesamarataan dll kan gak ada paksaan dari Pemerintah lu usaha taxi konven,gak ada yg maksa lu beli mobil banyak2
Kalo mewek soal regulasi ya jelas lu diketawain orang,jelas dagang di mall lebih ribet dari dagang online
Jelas taxi Konven peraturannya jelas jauh lebih ribet dari Grab atau Uber,siapa suruh lu bikin Taxi Konven bukannya aplikasi Ride Sharing kayak Uber atau Grab hayoo?
Ini pembahasan bukan soal online offline tapi sekali lagi regulasi,ya jelas usaha taxi konven lebih ribet dan mahal dari aplikasi ride sharing jadi sama aja penjual baju di Ramayana tereak2 minta pedagang baju di FJB supaya bayar sewa mall,reklame dll
Kalo gitu selain grab,uber,gojek itu Astra Rent Car (TRAC),Golden Bird dll juga musti plat kuning dong?
Daripada lu mewek mending lu bikin aplikasi kayak Uber pake mobil orang lain dan plat hitam namain Blue Trans,Blue Band,Blue Safir apa kek..
Update : Untuk yg dibawah ane bilang analogi ane gak tepat justru analogi ente yg gak tepat,untuk yg bilang beda transportasi sama jual baju ya analogii ane tinggal diganti jangan jual baju (itu kan contoh aja) ganti aja jadi Jasa Travel di mall sama perbandingannya dengan Traveloka hayoo sama aja kan?
Intinya BB atau perusahaan taxi konven tu sama aja kayak Travel di Mall/Ruko yg tereak2 sama Traveloka kenapa lebih murah dari mereka.
Kalau saran dari ane Kemenhub bisa lebih fokus ke hal lain kayak kenapa jam berangkat dan pulang kerja masih banyak truk dan kontainer masuk di tol dalam kota bukannya mereka harusnya bisa melintas jam 10 malam? Itu yg bikin macet belum lagi permasalahan transportasi lainnya kayak bus2 reot,kopaja dan metromini yg umurnya lebih tua dari bokap ane kok masih keliaran di jalan?
Rumah ane di belakang pool taxi konven dari sebelum ada Grab dan Uber dan Gojek driver2nya udah sering ngeluh kok pendapatan jauh menurun karena udah ada busway,kereta dipernyaman dan DP motor murah2 jadi orang banyak pake motor,nanti kalo MRT udah jadi nyalahin MRT lagi belum lagi taxi konven jumlahnya udah over/kebanyakan jadi pendapatan drivernya juga sedikit,management taxi konven juga harus mikirin drivernya dong
Ane berharap keputusan Pemerintah yg terbaik dan menguntungkan rakyat banyak bukannya justru menguntungkan 1-2 perusahaan taxi raksasa yg dari dulu sudah untung banyak di bidang transportasi,ingat rakyat butuh transportasi murah dan nyaman bukan transportasi mahal
Nah ada satu perusahaan lagi namanya UberCloth dia gak produksi sendiri baju2nya dia cuma reseller doang terus dia jualan online di FJB,OLX dll
Barang kualitas sama tapi UberCloth jauh lebih murah,nah si BlueCrot ngomel,ngamuk,mewek guling2 di lantai
Bluecrot protes dia nyalahin Pemerintah,dia suruh Pemerintah tutup UberCloth
Pemerintah bilang gak ada urusan Pemerintah dalam hal ini kalo mau BlueCrot saingi UberCloth dengan cara buka toko online juga
Kan gak ada yg maksa lu dagang di mall,gak ada yg maksa lu produksi baju sendiri
Ini ane bicara soal regulasi dan keadilan,kesamarataan dll kan gak ada paksaan dari Pemerintah lu usaha taxi konven,gak ada yg maksa lu beli mobil banyak2
Kalo mewek soal regulasi ya jelas lu diketawain orang,jelas dagang di mall lebih ribet dari dagang online
Jelas taxi Konven peraturannya jelas jauh lebih ribet dari Grab atau Uber,siapa suruh lu bikin Taxi Konven bukannya aplikasi Ride Sharing kayak Uber atau Grab hayoo?
Ini pembahasan bukan soal online offline tapi sekali lagi regulasi,ya jelas usaha taxi konven lebih ribet dan mahal dari aplikasi ride sharing jadi sama aja penjual baju di Ramayana tereak2 minta pedagang baju di FJB supaya bayar sewa mall,reklame dll
Kalo gitu selain grab,uber,gojek itu Astra Rent Car (TRAC),Golden Bird dll juga musti plat kuning dong?
Daripada lu mewek mending lu bikin aplikasi kayak Uber pake mobil orang lain dan plat hitam namain Blue Trans,Blue Band,Blue Safir apa kek..
Update : Untuk yg dibawah ane bilang analogi ane gak tepat justru analogi ente yg gak tepat,untuk yg bilang beda transportasi sama jual baju ya analogii ane tinggal diganti jangan jual baju (itu kan contoh aja) ganti aja jadi Jasa Travel di mall sama perbandingannya dengan Traveloka hayoo sama aja kan?
Intinya BB atau perusahaan taxi konven tu sama aja kayak Travel di Mall/Ruko yg tereak2 sama Traveloka kenapa lebih murah dari mereka.
Kalau saran dari ane Kemenhub bisa lebih fokus ke hal lain kayak kenapa jam berangkat dan pulang kerja masih banyak truk dan kontainer masuk di tol dalam kota bukannya mereka harusnya bisa melintas jam 10 malam? Itu yg bikin macet belum lagi permasalahan transportasi lainnya kayak bus2 reot,kopaja dan metromini yg umurnya lebih tua dari bokap ane kok masih keliaran di jalan?
Rumah ane di belakang pool taxi konven dari sebelum ada Grab dan Uber dan Gojek driver2nya udah sering ngeluh kok pendapatan jauh menurun karena udah ada busway,kereta dipernyaman dan DP motor murah2 jadi orang banyak pake motor,nanti kalo MRT udah jadi nyalahin MRT lagi belum lagi taxi konven jumlahnya udah over/kebanyakan jadi pendapatan drivernya juga sedikit,management taxi konven juga harus mikirin drivernya dong
Ane berharap keputusan Pemerintah yg terbaik dan menguntungkan rakyat banyak bukannya justru menguntungkan 1-2 perusahaan taxi raksasa yg dari dulu sudah untung banyak di bidang transportasi,ingat rakyat butuh transportasi murah dan nyaman bukan transportasi mahal
Masa nunggu demo dulubaru ada ketegasan, setelah terjadi kekerasan kedua belah pihak, ada korban juga, kmaren2 PNS2 itu kemana saja?
Keputusan pak Jonan ini nantinya bakal dianulir lagi sama si Joke engga? Sejak awal pak Jonan memang sudah menolak adanya angkutan umum online kok.
Yg setuju adanya angkutan umum online itu kan si Joke dan Menkominfo; kemana mereka sekarang? Pada sembunyi?
Kasihan pak Jonan, lagi-lagi harus pasang badan akibat keputusan atasannya yg mencla-mencle.
Yg setuju adanya angkutan umum online itu kan si Joke dan Menkominfo; kemana mereka sekarang? Pada sembunyi?
Kasihan pak Jonan, lagi-lagi harus pasang badan akibat keputusan atasannya yg mencla-mencle.
Quote:Original Posted By botak.dodol2 ►
Ntar di batalin ama wiwi lagi ga.
Kalau dibatalin lagi ya keterlaluan lah. Repot kalau atasan bikin keputusan selalu dengan pertimbangan popularitas.
"Saya siap tidak populer", dengkulmu anjlok jok.
Ntar di batalin ama wiwi lagi ga.
Kalau dibatalin lagi ya keterlaluan lah. Repot kalau atasan bikin keputusan selalu dengan pertimbangan popularitas.
"Saya siap tidak populer", dengkulmu anjlok jok.
Quote:Original Posted By visacom ►
Analoginya gini : Ada perusahaan konveksi namanya BlueCrot yg menjual baju2nya di mall dalam hal ini dia harus sewa tempat,bayar iuran a,i,u,e,o dan keamanan,parkir,pajak reklame,dll
Nah ada satu perusahaan lagi namanya UberCloth dia gak produksi sendiri baju2nya dia cuma reseller doang terus dia jualan online di FJB,OLX dll
Barang kualitas sama tapi UberCloth jauh lebih murah,nah si BlueCrot ngomel,ngamuk,mewek guling2 di lantai
Bluecrot protes dia nyalahin Pemerintah,dia suruh Pemerintah tutup UberCloth
Pemerintah bilang gak ada urusan Pemerintah dalam hal ini kalo mau BlueCrot saingi UberCloth dengan cara buka toko online juga
Toh gak ada yg maksa lu dagang di mall,gak ada yg maksa lu produksi baju sendiri
Gak ada paksaan dari Pemerintah lu usaha taxi konven,gak ada yg maksa lu beli mobil sebanyak itu sama ATPM
Kalo mewek soal regulasi ya jelas lu diketawain orang,jelas dagang di mall lebih ribet dari dagang online
Taxi Konven peraturannya jauh lebih ribet dari Grab atau Uber,siapa suruh lu bikin Taxi Konven bukam aplikasi Ride Sharing hayoo?
Daripada lu mewek mending lu bikin aplikasi kayak Uber pake mobil orang lain dan plat hitam namain Blue Trans,Blue Band,Blue Safir apa kek..
Analogi yang tidak tepat.
Lebih tepat kalau diumpamakan persaingan antara orang jualan iphone/ipad resmi vs. jualan iphone/ipad selundupan. Yang satu resmi, mbayar bea import, biaya tetek bengek dsbnya, harga naik karena harus memperhitungkan cost. Yang satunya barang sama, tapi illegal, tidak bayar pajak, tidak bayar bea import, sehingga bisa pasang harga super miring.
Nah, kalau iphone/ipad selundupan dengan harga super miring ini DIBIARKAN/DITOLERANSI oleh yang berwenang membanjiri pasar, sudah jelas konsumen akan pilih yang mana.
Analoginya gini : Ada perusahaan konveksi namanya BlueCrot yg menjual baju2nya di mall dalam hal ini dia harus sewa tempat,bayar iuran a,i,u,e,o dan keamanan,parkir,pajak reklame,dll
Nah ada satu perusahaan lagi namanya UberCloth dia gak produksi sendiri baju2nya dia cuma reseller doang terus dia jualan online di FJB,OLX dll
Barang kualitas sama tapi UberCloth jauh lebih murah,nah si BlueCrot ngomel,ngamuk,mewek guling2 di lantai
Bluecrot protes dia nyalahin Pemerintah,dia suruh Pemerintah tutup UberCloth
Pemerintah bilang gak ada urusan Pemerintah dalam hal ini kalo mau BlueCrot saingi UberCloth dengan cara buka toko online juga
Toh gak ada yg maksa lu dagang di mall,gak ada yg maksa lu produksi baju sendiri
Gak ada paksaan dari Pemerintah lu usaha taxi konven,gak ada yg maksa lu beli mobil sebanyak itu sama ATPM
Kalo mewek soal regulasi ya jelas lu diketawain orang,jelas dagang di mall lebih ribet dari dagang online
Taxi Konven peraturannya jauh lebih ribet dari Grab atau Uber,siapa suruh lu bikin Taxi Konven bukam aplikasi Ride Sharing hayoo?
Daripada lu mewek mending lu bikin aplikasi kayak Uber pake mobil orang lain dan plat hitam namain Blue Trans,Blue Band,Blue Safir apa kek..
Analogi yang tidak tepat.
Lebih tepat kalau diumpamakan persaingan antara orang jualan iphone/ipad resmi vs. jualan iphone/ipad selundupan. Yang satu resmi, mbayar bea import, biaya tetek bengek dsbnya, harga naik karena harus memperhitungkan cost. Yang satunya barang sama, tapi illegal, tidak bayar pajak, tidak bayar bea import, sehingga bisa pasang harga super miring.
Nah, kalau iphone/ipad selundupan dengan harga super miring ini DIBIARKAN/DITOLERANSI oleh yang berwenang membanjiri pasar, sudah jelas konsumen akan pilih yang mana.
ah elah...ini orang2 bego2 benar... benahi jg managemen taxi goblok itu.. ato lu pura2 buta ? ato karena selama ini lo selalu dikawal dengan mobil mewah lo ?? dasar manusia goblok !!
lo liat itu udah over belum jumlah taxi di jakarta ? gobloknya ga ketulungan jadi manusia. mala urusin kebijakan yg ga jelas gini ~_~"
macet macet makin macet jakarta naseb naseb
lo liat itu udah over belum jumlah taxi di jakarta ? gobloknya ga ketulungan jadi manusia. mala urusin kebijakan yg ga jelas gini ~_~"
macet macet makin macet jakarta naseb naseb
bentar lagi ada PAHLAWAN KESIANGAN yang membela,,, youknowho lah siapa orangnya
Quote:Original Posted By dibangajelas ►
ah elah...ini orang2 bego2 benar... benahi jg managemen taxi goblok itu.. ato lu pura2 buta ? ato karena selama ini lo selalu dikawal dengan mobil mewah lo ?? dasar manusia goblok !!
lo liat itu udah over belum jumlah taxi di jakarta ? gobloknya ga ketulungan jadi manusia. mala urusin kebijakan yg ga jelas gini ~_~"
macet macet makin macet jakarta naseb naseb
lebih bego yang milih dia jd menteri, udah tau bego kok dipilih
ah elah...ini orang2 bego2 benar... benahi jg managemen taxi goblok itu.. ato lu pura2 buta ? ato karena selama ini lo selalu dikawal dengan mobil mewah lo ?? dasar manusia goblok !!
lo liat itu udah over belum jumlah taxi di jakarta ? gobloknya ga ketulungan jadi manusia. mala urusin kebijakan yg ga jelas gini ~_~"
macet macet makin macet jakarta naseb naseb
lebih bego yang milih dia jd menteri, udah tau bego kok dipilih
:') ...
Quote:Original Posted By mbahmomon ►
semoga solusinya bisa diterima semua pihak dan bisa segera diimplementasiin ke lapangan.
Amiin mbah
semoga solusinya bisa diterima semua pihak dan bisa segera diimplementasiin ke lapangan.
Amiin mbah
nyimak gan
Gembok
ita semoga z permasalahan ini bisa cepet selesai..
semoga gk ada konflik lagi kedepannya
damai2 aja bro
Via: Kaskus.co.id
damai2 aja bro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar