Terimakasih juragan udah jadi HT, bdw ini HT pertama ane
Dan terimakasih banyak buat warga kaskus yg demen ama tread ane, kalian luar biasaaa!!!
Halo-halo ncang, ncing, nyak, babe semuanye, ape kabarnye nih? Ane harap bae2 aje yee.
Sedikit ane mau ngejabarin nyang belom tau dan belum mengenal suku BETAWI
Langsung menuju TKP aje dah ya
- 1. Asal Usul
Suku Betawi berasal dari hasil kimpoi-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, Melayu dan Tionghoa.
- Istilah Betawi
Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa MelayuKreol yang digunakannya, dan juga kebudayaan Melayunya. Kata Betawi sebenarnya berasal dari kata "Batavia," yaitu nama kuno Jakarta yang diberikan oleh Belanda.
- Sejarah
Diawali oleh orang Sunda (mayoritas), sebelum abad ke-16 dan masuk ke dalam Kerajaan Tarumanegara serta kemudian Pakuan Pajajaran. Selain orang Sunda, terdapat pula pedagang dan pelaut asing dari pesisir utara Jawa, dari berbagai pulau Indonesia Timur, dari Malaka di semenanjung Malaya, bahkan dari Tiongkok serta Gujarat di India.
Antropolog Universitas Indonesia, Dr. Yasmine Zaki Shahab, MA memperkirakan, etnis Betawi baru terbentuk sekitar seabad lalu, antara tahun 1815-1893. Perkiraan ini didasarkan atas studi sejarah demografi penduduk Jakarta yang dirintis sejarawan Australia, Lance Castle. Di zaman kolonial Belanda, pemerintah selalu melakukan sensus, yang dibuat berdasarkan bangsa atau golongan etnisnya. Dalam data sensus penduduk Jakarta tahun 1615 dan 1815, terdapat penduduk dari berbagai golongan etnis, tetapi tidak ada catatan mengenai golongan etnis Betawi.
Rumah Bugis di bagian utara Jl. Mangga Dua di daerah kampung Bugis yang dimulai pada tahun 1690. Pada awal abad ke 20 ini masih terdapat beberapa rumah seperti ini di daerah Kota. Hasil sensus tahun 1893 menunjukkan hilangnya sejumlah golongan etnis yang sebelumnya ada. Misalnya saja orang Arab dan Moor, orang Jawa dan Sunda, orang Sulawesi Selatan, orang Sumbawa, orang Ambon dan Banda, dan orang Melayu.
- Rumah adat Betawi
- Suku Betawi
Pada tahun 1930, kategori orang Betawi yang sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai kategori baru dalam data sensus tahun tersebut. Jumlah orang Betawi sebanyak 778.953 jiwa dan menjadi mayoritas penduduk Batavia waktu itu.
Antropolog Universitas Indonesia lainnya, Prof Dr Parsudi Suparlan menyatakan, kesadaran sebagai orang Betawi pada awal pembentukan kelompok etnis itu juga belum mengakar. Dalam pergaulan sehari-hari, mereka lebih sering menyebut diri berdasarkan lokalitas tempat tinggal mereka, seperti orang Kemayoran, orang Senen, atau orang Rawabelong.
Pengakuan terhadap adanya orang Betawi sebagai sebuah kelompok etnis dan sebagai satuan sosial dan politik dalam lingkup yang lebih luas, yakni Hindia Belanda, baru muncul pada tahun 1923, saat Husni Thamrin, tokoh masyarakat Betawi mendirikan Perkoempoelan Kaoem Betawi. Baru pada waktu itu pula segenap orang Betawi sadar mereka merupakan sebuah golongan, yakni golongan orang Betawi.
Ada juga yang berpendapat bahwa orang Betawi tidak hanya mencakup masyarakat campuran dalam benteng Batavia yang dibangun oleh Belanda tapi juga mencakup penduduk di luar benteng tersebut yang disebut masyarakat proto Betawi. Penduduk lokal di luar benteng Batavia tersebut sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional. Hal ini terjadi karena pada abad ke-6, kerajaan Sriwijaya menyerang pusat kerajaan Tarumanagara yang terletak di bagian utara Jakarta sehingga pengaruh bahasa Melayu sangat kuat disini.
Selain itu, perjanjian antara Surawisesa (raja Kerajaan Sunda) dengan bangsa Portugis pada tahun 1512 yang membolehkan Portugis untuk membangun suatu komunitas di Sunda Kalapa mengakibatkan perkimpoian campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis yang menurunkan darah campuran Portugis. Dari komunitas ini lahir musik keroncong.
- Bahasa
Sifat campur-aduk dalam dialekBetawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkimpoian berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing.
Ada juga yang berpendapat bahwa suku bangsa yang mendiami daerah sekitar Batavia juga dikelompokkan sebagai suku Betawi awal (proto Betawi). Menurut sejarah, Kerajaan Tarumanagara, yang berpusat di Sundapura atau Sunda Kalapa, pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran kalau etnis Sunda di pelabuhan Sunda Kalapa, jauh sebelum Sumpah Pemuda, sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional.
Karena perbedaan bahasa yang digunakan tersebut maka pada awal abad ke-20, Belanda menganggap orang yang tinggal di sekitar Batavia sebagai etnis yang berbeda dengan etnis Sunda dan menyebutnya sebagai etnis Betawi (kata turunan dari Batavia). Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng (yang berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan tearkhir menjadi Cideng), dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik[1] yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris.
Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi.
- seni dan kebudayaan
Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, RebanaTanjidor dan Keroncong.
- Gambang Kromong Betawi
Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkimpoian berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing. Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tiongkok, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an.
Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa. Mereka adalah hasil kimpoi-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu.
- Kepercayaan / Agama
Orang Betawi sebagian besar menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen; Protestan dan Katholik juga ada namun hanya sedikit sekali. Di antara suku Betawi yang beragama Kristen, ada yang menyatakan bahwa mereka adalah keturunan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis. Hal ini wajar karena pada awal abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda mengadakan perjanjian dengan Portugis yang membolehkan Portugis membangun benteng dan gudang di pelabuhan Sunda Kalapa sehingga terbentuk komunitas Portugis di Sunda Kalapa. Komunitas Portugis ini sekarang masih ada dan menetap di daerah Kampung Tugu, Jakarta Utara
- Ini die gan jagoan2 betawi
Si Pitung
Malih
Benyamin Sueb
kalo yg ini mah dedengkot nye betawi gan
Haji Bolot
Mandra (ane sempet keliwat gan)
Babeh Tile
Dan Film Betawi yang booming di era tahun 90-an
Pepesan Kosong
Nazar Amir jadi juragan, Nirin Kumpul jadi bujangnye,
Eti Sumiati jadi tetangge, Mamat Metal jadi anaknye,
Empok Nori jadi neneknya, Si Kuro tukang sayurnye,
Malih Tongtong yang jadi hansipnye, Bolot budeg yang RT nye
Nah kalo ini boneka orang Betawi (ondel ondel)
hakekat dari boneka ondel - ondel.
boneka ondel - ondel tidak dapat di gerakan tanpa ada orang yang menggerakannya dari dalam : artiannye bahwa manusia hanyalah warangka kosong tanpa adanya roh yang menggerakan dari dalam..
nah, selanjutnye roh kite itu kudu di buka mata hatinye biar bisa liat mana jalan nyang bener mana jalan nyang salah. supaye kagak jalan seradak-seruduk dan tersesat dengan cara menjalankan perintah agama..itu makna lobang di dada nye ondel-ondel.
terusannye, ondel-ondel itu kan selalu identik dengan tingginye ampe di bilang raksasa, itu artinye menggambarkan kite manusia itu sebagai penguasa / pemimpin di muka bumi ini..
hakekat lengkapnye ondel-ondel dalam kehidupan manusia, ondel-ondel adalah pelajaran nyang nyata dalam menjalani kehidupan nyang mana untuk menggerakan kehidupan dari dalam di butuhkan agama agar roh dapat menjadi penggerak kehidupan..nah agama aje kagak cukup kalo belon bisa membersihkan hati sehingga mata hati kita kagak buta agar bisa berjalan seiringan menuju jalan nyang benar..
sehingga kita bisa jadi manusia yang sebenar-benarnya manusia...bukan manusia nyang memiliki sifat jin atau manusia nyang memiliki sifat hewan
Meskipun sudah banyak yg cuma jadi pajangan, tapi sekarang udah banyak juga anak mudah betawi yg melestarikannya lagi lewat media ngamen.
Dan yg terpenting ane BANGGA jadi orang BETAWI
Lu jual ya gue beli
Udeh pade tau kan juragan semua tentang sejarah dan awal muasal Suku Betawi
Semoga keturunan suku betawi masih setia dengan adat sukunya gan
Cukup segitu aje inpo dari ane gan, kaskuser yang bae pasti ninggalin jejak
Bagi cendolnye juga ya juragan
Semoga kaga tepos, kalo tepos kasih tau ane yee tar ane bagi
Kalo ada yg mau nambahin silahkan di page gan, udah kaga muat kalo ane tambahin di pejwan
Dan terimakasih banyak buat warga kaskus yg demen ama tread ane, kalian luar biasaaa!!!
Halo-halo ncang, ncing, nyak, babe semuanye, ape kabarnye nih? Ane harap bae2 aje yee.
Sedikit ane mau ngejabarin nyang belom tau dan belum mengenal suku BETAWI
Langsung menuju TKP aje dah ya
- 1. Asal Usul
Suku Betawi berasal dari hasil kimpoi-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, Melayu dan Tionghoa.
- Istilah Betawi
Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa MelayuKreol yang digunakannya, dan juga kebudayaan Melayunya. Kata Betawi sebenarnya berasal dari kata "Batavia," yaitu nama kuno Jakarta yang diberikan oleh Belanda.
- Sejarah
Diawali oleh orang Sunda (mayoritas), sebelum abad ke-16 dan masuk ke dalam Kerajaan Tarumanegara serta kemudian Pakuan Pajajaran. Selain orang Sunda, terdapat pula pedagang dan pelaut asing dari pesisir utara Jawa, dari berbagai pulau Indonesia Timur, dari Malaka di semenanjung Malaya, bahkan dari Tiongkok serta Gujarat di India.
Antropolog Universitas Indonesia, Dr. Yasmine Zaki Shahab, MA memperkirakan, etnis Betawi baru terbentuk sekitar seabad lalu, antara tahun 1815-1893. Perkiraan ini didasarkan atas studi sejarah demografi penduduk Jakarta yang dirintis sejarawan Australia, Lance Castle. Di zaman kolonial Belanda, pemerintah selalu melakukan sensus, yang dibuat berdasarkan bangsa atau golongan etnisnya. Dalam data sensus penduduk Jakarta tahun 1615 dan 1815, terdapat penduduk dari berbagai golongan etnis, tetapi tidak ada catatan mengenai golongan etnis Betawi.
Rumah Bugis di bagian utara Jl. Mangga Dua di daerah kampung Bugis yang dimulai pada tahun 1690. Pada awal abad ke 20 ini masih terdapat beberapa rumah seperti ini di daerah Kota. Hasil sensus tahun 1893 menunjukkan hilangnya sejumlah golongan etnis yang sebelumnya ada. Misalnya saja orang Arab dan Moor, orang Jawa dan Sunda, orang Sulawesi Selatan, orang Sumbawa, orang Ambon dan Banda, dan orang Melayu.
- Rumah adat Betawi
- Suku Betawi
Pada tahun 1930, kategori orang Betawi yang sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai kategori baru dalam data sensus tahun tersebut. Jumlah orang Betawi sebanyak 778.953 jiwa dan menjadi mayoritas penduduk Batavia waktu itu.
Antropolog Universitas Indonesia lainnya, Prof Dr Parsudi Suparlan menyatakan, kesadaran sebagai orang Betawi pada awal pembentukan kelompok etnis itu juga belum mengakar. Dalam pergaulan sehari-hari, mereka lebih sering menyebut diri berdasarkan lokalitas tempat tinggal mereka, seperti orang Kemayoran, orang Senen, atau orang Rawabelong.
Pengakuan terhadap adanya orang Betawi sebagai sebuah kelompok etnis dan sebagai satuan sosial dan politik dalam lingkup yang lebih luas, yakni Hindia Belanda, baru muncul pada tahun 1923, saat Husni Thamrin, tokoh masyarakat Betawi mendirikan Perkoempoelan Kaoem Betawi. Baru pada waktu itu pula segenap orang Betawi sadar mereka merupakan sebuah golongan, yakni golongan orang Betawi.
Ada juga yang berpendapat bahwa orang Betawi tidak hanya mencakup masyarakat campuran dalam benteng Batavia yang dibangun oleh Belanda tapi juga mencakup penduduk di luar benteng tersebut yang disebut masyarakat proto Betawi. Penduduk lokal di luar benteng Batavia tersebut sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional. Hal ini terjadi karena pada abad ke-6, kerajaan Sriwijaya menyerang pusat kerajaan Tarumanagara yang terletak di bagian utara Jakarta sehingga pengaruh bahasa Melayu sangat kuat disini.
Selain itu, perjanjian antara Surawisesa (raja Kerajaan Sunda) dengan bangsa Portugis pada tahun 1512 yang membolehkan Portugis untuk membangun suatu komunitas di Sunda Kalapa mengakibatkan perkimpoian campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis yang menurunkan darah campuran Portugis. Dari komunitas ini lahir musik keroncong.
- Bahasa
Sifat campur-aduk dalam dialekBetawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkimpoian berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing.
Ada juga yang berpendapat bahwa suku bangsa yang mendiami daerah sekitar Batavia juga dikelompokkan sebagai suku Betawi awal (proto Betawi). Menurut sejarah, Kerajaan Tarumanagara, yang berpusat di Sundapura atau Sunda Kalapa, pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran kalau etnis Sunda di pelabuhan Sunda Kalapa, jauh sebelum Sumpah Pemuda, sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional.
Karena perbedaan bahasa yang digunakan tersebut maka pada awal abad ke-20, Belanda menganggap orang yang tinggal di sekitar Batavia sebagai etnis yang berbeda dengan etnis Sunda dan menyebutnya sebagai etnis Betawi (kata turunan dari Batavia). Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng (yang berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan tearkhir menjadi Cideng), dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik[1] yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris.
Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi.
- seni dan kebudayaan
Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, RebanaTanjidor dan Keroncong.
- Gambang Kromong Betawi
Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkimpoian berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing. Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tiongkok, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an.
Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa. Mereka adalah hasil kimpoi-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu.
- Kepercayaan / Agama
Orang Betawi sebagian besar menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen; Protestan dan Katholik juga ada namun hanya sedikit sekali. Di antara suku Betawi yang beragama Kristen, ada yang menyatakan bahwa mereka adalah keturunan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis. Hal ini wajar karena pada awal abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda mengadakan perjanjian dengan Portugis yang membolehkan Portugis membangun benteng dan gudang di pelabuhan Sunda Kalapa sehingga terbentuk komunitas Portugis di Sunda Kalapa. Komunitas Portugis ini sekarang masih ada dan menetap di daerah Kampung Tugu, Jakarta Utara
- Ini die gan jagoan2 betawi
Si Pitung
Malih
Benyamin Sueb
kalo yg ini mah dedengkot nye betawi gan
Haji Bolot
Mandra (ane sempet keliwat gan)
Babeh Tile
Dan Film Betawi yang booming di era tahun 90-an
Pepesan Kosong
Spoiler for serial betawi ngetop:
Nazar Amir jadi juragan, Nirin Kumpul jadi bujangnye,
Eti Sumiati jadi tetangge, Mamat Metal jadi anaknye,
Empok Nori jadi neneknya, Si Kuro tukang sayurnye,
Malih Tongtong yang jadi hansipnye, Bolot budeg yang RT nye
Nah kalo ini boneka orang Betawi (ondel ondel)
hakekat dari boneka ondel - ondel.
boneka ondel - ondel tidak dapat di gerakan tanpa ada orang yang menggerakannya dari dalam : artiannye bahwa manusia hanyalah warangka kosong tanpa adanya roh yang menggerakan dari dalam..
nah, selanjutnye roh kite itu kudu di buka mata hatinye biar bisa liat mana jalan nyang bener mana jalan nyang salah. supaye kagak jalan seradak-seruduk dan tersesat dengan cara menjalankan perintah agama..itu makna lobang di dada nye ondel-ondel.
terusannye, ondel-ondel itu kan selalu identik dengan tingginye ampe di bilang raksasa, itu artinye menggambarkan kite manusia itu sebagai penguasa / pemimpin di muka bumi ini..
hakekat lengkapnye ondel-ondel dalam kehidupan manusia, ondel-ondel adalah pelajaran nyang nyata dalam menjalani kehidupan nyang mana untuk menggerakan kehidupan dari dalam di butuhkan agama agar roh dapat menjadi penggerak kehidupan..nah agama aje kagak cukup kalo belon bisa membersihkan hati sehingga mata hati kita kagak buta agar bisa berjalan seiringan menuju jalan nyang benar..
sehingga kita bisa jadi manusia yang sebenar-benarnya manusia...bukan manusia nyang memiliki sifat jin atau manusia nyang memiliki sifat hewan
Meskipun sudah banyak yg cuma jadi pajangan, tapi sekarang udah banyak juga anak mudah betawi yg melestarikannya lagi lewat media ngamen.
Dan yg terpenting ane BANGGA jadi orang BETAWI
Lu jual ya gue beli
Udeh pade tau kan juragan semua tentang sejarah dan awal muasal Suku Betawi
Semoga keturunan suku betawi masih setia dengan adat sukunya gan
Cukup segitu aje inpo dari ane gan, kaskuser yang bae pasti ninggalin jejak
Bagi cendolnye juga ya juragan
Semoga kaga tepos, kalo tepos kasih tau ane yee tar ane bagi
Kalo ada yg mau nambahin silahkan di page gan, udah kaga muat kalo ane tambahin di pejwan
Ciee bawah ane ngambek nih yee
gagal pertamax, atas ane cacad
nice posting gan
Jangkrek entuk pejwan
~Penyamun Family~
Jangkrek entuk pejwan
~Penyamun Family~
Udah langka ye gan
Quote:Original Posted By gentho.penyamun ►
nice posting gan
Jangkrek entuk pejwan
~Penyamun Family~
jangan lupe yee
Quote:Original Posted By danidaniku ►
Udah langka ye gan
kudu di lestariin biar kaga punah
nice posting gan
Jangkrek entuk pejwan
~Penyamun Family~
jangan lupe yee
Quote:Original Posted By danidaniku ►
Udah langka ye gan
kudu di lestariin biar kaga punah
Asal lo tau bray gw jadi kek gini hasil didikan orang betawi aseli bray
Mengeknye bray buat lo yg bukan orang aseli betawi pasti pade iri same gw dah
Haha
Yo bay
Mengeknye bray buat lo yg bukan orang aseli betawi pasti pade iri same gw dah
Haha
Yo bay
Olala
Betawi
Betawi
Quote:Original Posted By hatabombaaa ►
Asal lo tau bray gw jadi kek gini hasil didikan orang betawi aseli bray
Mengeknye bray bual lo yg bukan orang aseli betawi pasti pade iri same gw dah
Haha
Yo bay
ngomong apee coba
Asal lo tau bray gw jadi kek gini hasil didikan orang betawi aseli bray
Mengeknye bray bual lo yg bukan orang aseli betawi pasti pade iri same gw dah
Haha
Yo bay
ngomong apee coba
Kampung emak ane ni
Quote:Original Posted By hatabombaaa ►
Asal lo tau bray gw jadi kek gini hasil didikan orang betawi aseli bray
Mengeknye bray bual lo yg bukan orang aseli betawi pasti pade iri same gw dah
Haha
Yo bay
Lo betawi mana bray? Betawi udah langka nih disekitaran rumah ane, udah bisa diitung pake jari
Asal lo tau bray gw jadi kek gini hasil didikan orang betawi aseli bray
Mengeknye bray bual lo yg bukan orang aseli betawi pasti pade iri same gw dah
Haha
Yo bay
Lo betawi mana bray? Betawi udah langka nih disekitaran rumah ane, udah bisa diitung pake jari
Quote:Original Posted By ViciiBubblebeam ►
jangan lupe yee
kudu di lestariin biar kaga punah
Yekali gan, emangnye mereka apaan. Kebanyakan sih udah pada minggir gan ke daerah depok kalo kaga bekasi. Itu sih sepengamatan ane ye.
jangan lupe yee
kudu di lestariin biar kaga punah
Yekali gan, emangnye mereka apaan. Kebanyakan sih udah pada minggir gan ke daerah depok kalo kaga bekasi. Itu sih sepengamatan ane ye.
Quote:Original Posted By danidaniku ►
Yekali gan, emangnye mereka apaan. Kebanyakan sih udah pada minggir gan ke daerah depok kalo kaga bekasi. Itu sih sepengamatan ane ye.
ane betawi cibubur gan
Yekali gan, emangnye mereka apaan. Kebanyakan sih udah pada minggir gan ke daerah depok kalo kaga bekasi. Itu sih sepengamatan ane ye.
ane betawi cibubur gan
LAIN KALI BIKIN TRIT YANG BERMUTU TONG....
Quote:Original Posted By berita...kaskus ►
LAIN KALI BIKIN TRIT YANG BERMUTU TONG....
skip aja gan kalo kaga tertarik, ane cuma mau angkat suku ane biar kaga kemakan jaman
LAIN KALI BIKIN TRIT YANG BERMUTU TONG....
skip aja gan kalo kaga tertarik, ane cuma mau angkat suku ane biar kaga kemakan jaman
Quote:Original Posted By danidaniku ►
Lo betawi mana bray? Betawi udah langka nih disekitaran rumah ane, udah bisa diitung pake jari
Gw ini orang aseli kebon jeruk bray haha
Lo betawi mana bray? Betawi udah langka nih disekitaran rumah ane, udah bisa diitung pake jari
Gw ini orang aseli kebon jeruk bray haha
ooo ternyata gitu ya, perpaduan juga ya
Quote:Original Posted By ViciiBubblebeam ►
Cepet bener ente kek siluman
nggak ah gan biasa aja.BTW ente orang betawi ya gan?
Via: Kaskus.co.id
Cepet bener ente kek siluman
nggak ah gan biasa aja.BTW ente orang betawi ya gan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar