Pages


Senin, 14 November 2016

Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta melibatkan 50 orang Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) dalam pembentukan Pasukan Ungu untuk menjemput Lanjut Usia Telantar yang mengalami Demensia.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Masrokhan saat Peluncuran Fitur Gerakan Melawan Pikun via Smartphone dan Peresmian Pasukan Ungu untuk mewujudkan Jakarta Ramah Demensia Ramah Lansia, Rabu (21/9).
Spoiler for Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu:

Spoiler for 1:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Spoiler for 2:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Spoiler for 3:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Spoiler for 4:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Spoiler for 5:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Spoiler for 6:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Ia melanjutkan, lansia yang telantar di jalanan akan dijemput oleh Petugas P3S Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta untuk mendapatkan Pelayanan, setelah dijemput, lansia itu akan dibawa ke Puskesmas atau Panti, Lansia akan diperiksa dan dirawat oleh Petugas kesehatan untuk deteksi dini Demensia.

"Petugas P3S kami bagian dari Pasukan Ungu, mereka telah mendapatkan Pelatihan untuk menjadi garda terdepan di lapangan dengan menjemput lansia hilang atau tersesat, Petugas kami yang akan membawanya ke Puskesmas atau ke Panti Sosial," tandas Masrokhan.

Dalam penjemputan, katanya, Pasukan Ungu sudah dilatih bagaimana pola penanganan yang seharusnya jika Petugas mendapati lansia yang kebingungan di jalan atau terindikasi Demensia.
Spoiler for Jangan Maklum dengan Pikun:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

"Cara menangani Orang Dengan Demensia (ODD) yang tersesat pertama kali harus berikan kenyamanan, Petugas juga harus sopan dan berikan mereka perhatian, intinya, Petugas kami harus sabar," ujar Masrokhan.

Di samping itu katanya, Petugas yang menjadi Pasukan Ungu sudah mendapat pengetahuan mengenai gejala-gejala umum Demensia, sehingga Petugas di lapangan bisa membedakan lansia Demensia atau bukan.

"Seperti gangguan daya ingat, gangguan komunikasi, perubahan suasana hati dan perilaku, salah ambil keputusan, dan seterusnya. Petugas kami sudah mendapat pengetahuan itu," ungkap Masrokhan.
Spoiler for Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta (Tengah):
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Di samping itu, Executive Director Alzheimer's Indonesia (ALZI), Dian Purnomo menuturkan, pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk Pasukan Ungu, Pasukan itu terdiri dari 50 Petugas P3S, 100 dokter, Tenaga Kesehatan, dan 150 relawan ALZI, mereka akan terus bertambah untuk membantu mengatasi permasalahan lansia dan Demensia.
Spoiler for Petugas P3S Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

"Orang-orang itu akan terhubung via Smartphone dengan APLIKASI QLUE, di sana ada fitur lansia hilang, masyarakat bisa melapor melalui aplikasi itu apabila ada lansia hilang, laporan itu kemudian akan diteruskan ke lurah dan akan dijemput Petugas Ungu untuk dibawa ke Puskesmas atau Panti Sosial," ujar Dian.
Spoiler for Foto Bersama:

Spoiler for 1:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Spoiler for 2:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Spoiler for 3:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Spoiler for 4:
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu

Sementara itu, menurut DY Suharya, Deputy Director Alzheimer's Disease International (ADI) Asia Pasific Regional, saat ini di Indonesia ada 1,2 Juta Orang Dengan Demensia, mereka membutuhkan biaya perawatan mencapai 28 trilyun rupiah.

"Untuk itu kita berkomitmen dengan Pemprov DKI agar bisa mencegah meningkatnya jumlah ODD di Indonesia, apa yang dilakukan Pemprov DKI mendapat apresiasi dari ADI karena menjadi Kota Metropolitan pertama yang mewujudkan Kota Ramah Demensia lansia dengan membentuk Pasukan Ungu dan fitur lansia hilang via smartphone," pungkas DY Suharya.

mantap nihh

pasukannya yang banyak lagi

btw, pertamax
mantep sista gan
Wah boleh juga nich rencana kerjanya



Dukung aja selama positif..

Salut buat pak Ahok
hampir ane ngiranya PS3
wihh, mantep ni idenya,
jd makin peduli sama lansia
sukses Pasukan ungu
terong?
mantap nih
Mantapz


Mejeng di trit HT
Baguslah salah satu bentuk kepedulian kepada lansia biar lebih terurus
Semoga tercapai sasaran dan sukses ya...

Salam damai semua .....
jakarta makin berwarna
Ane dukung semu acara postif dari pemerintah daerah maupun pusat, tpi ane saran kl mau desain kaos/jaket/rompi itu yg elegan, udh saatnya pemerintah juga mikirin mode fashionnya, biar diliatnya juga enak gituloh.
mantappp
mantap
Mantap salam 2 jari

Kerja kerja kerja
Dinsos DKI buat tim Janda'ers, What???
Cuma di masa saat ini terobosan pemprov DKI luar biasa mantap


Lanjutkan yang ada saja. Buat apa ganti yang baru berjanji
Tapi semua pilihan ada di tangan warga DKI jakarta


Walaupun harus di usuak usik warga tetangga sebelah
Dinsos DKI Libatkan 50 P3S dalam Pembentukan Pasukan Ungu
Yang paling penting pilihan bole beda beda tapi

Kita
Semua
Bersaudara
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar