Agan sepakat ngga kalau kejahatan korupsi di Indonesia macam ngga ada abisnya? Buktinya nih ya... baru aja awal tahun, udah ada satu lagi orang yang ditangkap sama KPK. Kabarnya sih orang itu adalah anggota DPR dari partai yang berkuasa
Nah tanpa kita ketahui nih bisa aja orang-orang di sekitar kita melakukan korupsi, jadi agan dan aganwati kudu berhati-hati! Jangan sampai agan malah ikut kebawa-kebawa dalam kasus tersebut!
Supaya bisa lebih aware, baca dulu thread ini, gan:
Segitu dulu deh ya gan, pokoknya inget jangan teledor! Kalau ada yang mau agan dan aganwati didiskusiin, mangga komen aja di bawah
[RIA]
Nah tanpa kita ketahui nih bisa aja orang-orang di sekitar kita melakukan korupsi, jadi agan dan aganwati kudu berhati-hati! Jangan sampai agan malah ikut kebawa-kebawa dalam kasus tersebut!
Supaya bisa lebih aware, baca dulu thread ini, gan:
Spoiler for Gunakan Harta Hasil Korupsi, Keluarga Koruptor Bisa Dipidana:
Apakah keluarga koruptor yang juga ikut menggunakan uang hasil korupsi bisa ikut dihukum pidana?
Jawabannya adalah bisa. Setiap Orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Yang dimaksud dengan "patut diduganya" adalah suatu kondisi yang memenuhi setidak-tidaknya pengetahuan, keinginan, atau tujuan pada saat terjadinya Transaksi yang diketahuinya yang mengisyaratkan adanya pelanggaran hukum.
Jadi jika keluarga koruptor tahu bahwa uang yang mereka gunakan adalah hasil korupsi, maka keluarga koruptor bisa juga terjerat pidana.
Penjelasan lebih lengkapnya bisa dilihat di artikel Gunakan Harta Hasil Korupsi, Keluarga Koruptor Bisa Dipidana
Jawabannya adalah bisa. Setiap Orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Yang dimaksud dengan "patut diduganya" adalah suatu kondisi yang memenuhi setidak-tidaknya pengetahuan, keinginan, atau tujuan pada saat terjadinya Transaksi yang diketahuinya yang mengisyaratkan adanya pelanggaran hukum.
Jadi jika keluarga koruptor tahu bahwa uang yang mereka gunakan adalah hasil korupsi, maka keluarga koruptor bisa juga terjerat pidana.
Penjelasan lebih lengkapnya bisa dilihat di artikel Gunakan Harta Hasil Korupsi, Keluarga Koruptor Bisa Dipidana
Spoiler for Beli Mobil dari Pelaku Korupsi:
Sering denger kalau pelaku korupsi ditangkap, terus mobil koleksinya disita oleh KPK? Nah hal ini mungkin banget terjadi kalau agan beli mobil dari (ternyata oh ternyata) pelaku korupsi atau orang yang belinya pake uang hasil korupsi, gan.
"Kok bisa sih? Kan ane udah bayar, gan?" Ya tentu aja bisa, gan. Terutama kalau agan belum balik nama BPKB. Selama dalam BPKB mobil tersebut nama Saudara belum tertera sebagai Pemilik maka masih terbuka peluang dilakukannya tindakan hukum berupa penyitaan selama proses penyidikan berlangsung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (“KPK”) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 26 Undang-Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi(“UU No. 31 Tahun 1999”) juncto Pasal 39 ayat (1) huruf e Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (“KUHAP”). Bahkan sangat mungkin mobilnya itu dirampas kalau terbukti bersalah.
Makanya gan, disaranin nih ya abis beli mobil langsung deh tuh proses balik nama buat BPKB-nya.
Selengkapnya baca di sini gan Konsekuensi Jika Membeli Mobil dari Pelaku Kasus Korupsi
"Kok bisa sih? Kan ane udah bayar, gan?" Ya tentu aja bisa, gan. Terutama kalau agan belum balik nama BPKB. Selama dalam BPKB mobil tersebut nama Saudara belum tertera sebagai Pemilik maka masih terbuka peluang dilakukannya tindakan hukum berupa penyitaan selama proses penyidikan berlangsung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (“KPK”) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 26 Undang-Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi(“UU No. 31 Tahun 1999”) juncto Pasal 39 ayat (1) huruf e Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (“KUHAP”). Bahkan sangat mungkin mobilnya itu dirampas kalau terbukti bersalah.
Makanya gan, disaranin nih ya abis beli mobil langsung deh tuh proses balik nama buat BPKB-nya.
Selengkapnya baca di sini gan Konsekuensi Jika Membeli Mobil dari Pelaku Kasus Korupsi
Spoiler for Punya Showroom Mobil yang Pembelinya Koruptor:
Nah terus gimana nih kalau justru pembelinya adalah koruptor?
Agan pernah berpikir gimana status pemilik showroom mobil-mobil mewah yang mobilnya dibeli oleh koruptor? Bisakah pemilik showroom mobil itu dijerat pidana juga atau setidaknya dia patut curiga bahwa mobil yang dibeli dari showroomnya itu berasal dari uang hasil korupsi? Gimana tuh hukumnya?
Dalam hal ini Gan. Pemilik showroom mobil dapat dianggap melakukan tindak pidana pencucian uang pasif sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Tindak pidana pencucian uang pasif yang dikenakan kepada setiap orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana. Hal tersebut dianggap juga sama dengan melakukan pencucian uang. Namun, dikecualikan bagi pihak pelapor yang melaksanakan kewajiban pelaporan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Atas perbuatan ini pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Trus apa yang dimaksud dengan menggunakan harta kekayaan “patut diduganya” merupakan hasil tindak pidana itu? Selengkapnya silakan Agan simak artikel Perlindungan Pemilik Showroom Mobil dari Tindak Pidana Pencucian Uang ya.
Agan pernah berpikir gimana status pemilik showroom mobil-mobil mewah yang mobilnya dibeli oleh koruptor? Bisakah pemilik showroom mobil itu dijerat pidana juga atau setidaknya dia patut curiga bahwa mobil yang dibeli dari showroomnya itu berasal dari uang hasil korupsi? Gimana tuh hukumnya?
Dalam hal ini Gan. Pemilik showroom mobil dapat dianggap melakukan tindak pidana pencucian uang pasif sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Tindak pidana pencucian uang pasif yang dikenakan kepada setiap orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana. Hal tersebut dianggap juga sama dengan melakukan pencucian uang. Namun, dikecualikan bagi pihak pelapor yang melaksanakan kewajiban pelaporan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Atas perbuatan ini pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Trus apa yang dimaksud dengan menggunakan harta kekayaan “patut diduganya” merupakan hasil tindak pidana itu? Selengkapnya silakan Agan simak artikel Perlindungan Pemilik Showroom Mobil dari Tindak Pidana Pencucian Uang ya.
Spoiler for Bos Ngebiarin Bawahannya Korupsi:
Atasan ngga mencegah dan memberi sanksi saat tau ada bawahannya yang dia tau melakukan korupsi? Wah siap-siap aja atasannya tersebut dijerat dengan dijerat dengan Pasal 3 jo Pasal 23 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (“UU Tipikor”).
Pasal 23 ini merujuk pada Pasal 421 KUHP “Seorang pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan memaksa seseorang untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan.”
Eh tapi jangan sedih ga, ancamannya sekarang udah meningkat loh: pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Buat para bos, masih mau ngebiarin bawahannya gitu aja?
Baca artikel lengkapnya di sini, ganJerat Hukum Bagi Atasan yang Membiarkan Bawahannya Melakukan Korupsi
Pasal 23 ini merujuk pada Pasal 421 KUHP “Seorang pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan memaksa seseorang untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan.”
Eh tapi jangan sedih ga, ancamannya sekarang udah meningkat loh: pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Buat para bos, masih mau ngebiarin bawahannya gitu aja?
Baca artikel lengkapnya di sini, ganJerat Hukum Bagi Atasan yang Membiarkan Bawahannya Melakukan Korupsi
Spoiler for 'Cuma' Ikutan Doang Kok:
Siapa yang dulu waktu kecil pernah dimarahin orangtua karena melakukan kenakalan bareng temen2? Mungkin waktu dulu kita bisa berkelit dengan mengatakan, “cuma ikutan temen kok.” Kalimat itu kita ucapkan dengan harapan bisa bikin lunak hati orang tua sehingga mereka nggak memarahi kita lagi.
Tapi dalam perkara korupsi, hal seperti itu nggak berlaku. Agan (amit-amit mudah2an sih nggak) nggak bisa berkelit di depan hakim dengan mengaku melakukan korupsi hanya karena ikut-ikutan rekan kerja. Agan tetap bisa dihukum atas perbuatan korupsi.
Sebab, UU Pemberantasan Korupsi (http://www.hukumonline.com/pusatdata...pidana-korupsi) dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengatur bahwa orang yang turut serta melakukan kejahatan, dipidana sebagai pelaku.
Jadi kesimpulannya gan, jangan mau ikut-ikutan rekan kerja untuk korupsi ya gan ☺
Sumber:
Ancaman Pidana Untuk yang Turut Serta Melakukan Korupsi
Tapi dalam perkara korupsi, hal seperti itu nggak berlaku. Agan (amit-amit mudah2an sih nggak) nggak bisa berkelit di depan hakim dengan mengaku melakukan korupsi hanya karena ikut-ikutan rekan kerja. Agan tetap bisa dihukum atas perbuatan korupsi.
Sebab, UU Pemberantasan Korupsi (http://www.hukumonline.com/pusatdata...pidana-korupsi) dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengatur bahwa orang yang turut serta melakukan kejahatan, dipidana sebagai pelaku.
Jadi kesimpulannya gan, jangan mau ikut-ikutan rekan kerja untuk korupsi ya gan ☺
Sumber:
Ancaman Pidana Untuk yang Turut Serta Melakukan Korupsi
Segitu dulu deh ya gan, pokoknya inget jangan teledor! Kalau ada yang mau agan dan aganwati didiskusiin, mangga komen aja di bawah
[RIA]
mengetahui utk membasmi, bukan mengakali..
sekarang harus makin hati2 dan waspada .
nice inpo gan
nice inpo gan
kalo pemilik showroom gatau itu uang hasil korupsi tetep dipidana juga gan?
Wah kudu ati ati
apalagi yg punya sowrum mobil
tanyain pembelinya atu atu
apalagi yg punya sowrum mobil
tanyain pembelinya atu atu
Nice info gan,terutama yg sorum
Spoiler for uhuk:
Quote:Original Posted By hukumonline.com►
Agan sepakat ngga kalau kejahatan korupsi di Indonesia macam ngga ada abisnya? Buktinya nih ya... baru aja awal tahun, udah ada satu lagi orang yang ditangkap sama KPK. Kabarnya sih orang itu adalah anggota DPR dari partai yang berkuasa ,...
...., Segitu dulu deh ya gan, pokoknya inget jangan teledor! Kalau ada yang mau agan dan aganwati didiskusiin, mangga komen aja di bawah
Agan sepakat ngga kalau kejahatan korupsi di Indonesia macam ngga ada abisnya? Buktinya nih ya... baru aja awal tahun, udah ada satu lagi orang yang ditangkap sama KPK. Kabarnya sih orang itu adalah anggota DPR dari partai yang berkuasa ,...
...., Segitu dulu deh ya gan, pokoknya inget jangan teledor! Kalau ada yang mau agan dan aganwati didiskusiin, mangga komen aja di bawah
Quote:
gan/sis/pimpinan/yang mulia. Maafkeun jika agak berbau OOT ketikan saya ini.
Mohon izin untuk bertanya pertanyaan basic, bodoh nan sederhana ya.
Mohon izin untuk bertanya pertanyaan basic, bodoh nan sederhana ya.
Spoiler for ehem:
- Ada perbedaan-kah antara Hukum yang mengatur tentang Korupsi dengan hukum yang mengatur tentang KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)?
- Apakah selama ini negara hanya mengembangkan tentang produk hukum korupsi? Lantas tentang Kolusi dan Nepotisme, adakah pengembangan produk hukumnya? atau kolusi dan nepotisme juga telah ada didalam produk hukum Korupsi?
- Apakah kasus korupsi yang beredar belakangan ini di indonesia khususnya, (contoh kasus seperti yang TeEs bahas) 'murni' dalam artian bukan sebagai Tuduhan korupsi sebagai alat politik bersifat sementara dan ditujukan demi mencoreng/menjatuhkan lawan politik? jadi terkesan 'kalo kagak ada berita tentang korupsi, tipi entar turun ratingnya'. Persepsi TeEs sendiri pegimana?
♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬
edit pertanyaan tambahan:
Bagaimana perkembangan Indeks Korupsi di Indonesia dari pemerintahan sekarang dan pemerintahan sebelumnya? apakah ada perbaikan atau masih naik turun?
Ane sepakat dengan yang mulia Te Es tentang korupsi gak ada abisnya. Kalo abis, berarti tikus punah dong. Nyang kasian peneliti2 yang make tikus sebagai alat percobaannye.
Sekian ⛄
♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬
edit ada pertanyaan bagus:
Bagaimana perkembangan Indeks Korupsi di Indonesia dari pemerintahan sekarang dan pemerintahan sebelumnya? apakah ada perbaikan atau masih naik turun?
Ane sepakat dengan yang mulia Te Es tentang korupsi gak ada abisnya. Kalo abis, berarti tikus punah dong. Nyang kasian peneliti2 yang make tikus sebagai alat percobaannye.
Sekian ⛄
♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬ ♩ ♪ ♫ ♬
edit ada pertanyaan bagus:
Quote:Original Posted By fakhmad►
Kudu ati" kalau mau ngelakuin apa"..
Beli gorengan bekas cemilan koruptor di anggep pidana pencucian uang nda
Kudu ati" kalau mau ngelakuin apa"..
Beli gorengan bekas cemilan koruptor di anggep pidana pencucian uang nda
Korupsi emank nyebelin, seperti video ini:
kudu musti lebih waspada nih
Kalo yang gak tau itu hasil korupsi gimana gan?
Sekalian numpang mejeng di pejwan
Sekalian numpang mejeng di pejwan
Pura2 ngga tau aj dehhh... emank ngga tauu..suerrr ..bodo amat keepo2in koruptor... mereka kaya ane gini2 aj...
Tambah ilmu
Waduh, ngeri juga yak buat dijadiiin tumbal juga bree...
Quote:Original Posted By can222222 ►
Pura2 ngga tau aj dehhh... emank ngga tauu..suerrr ..bodo amat keepo2in koruptor... mereka kaya ane gini2 aj...
lawan trus koruptor jgn ampe mrk biasa merampas kesejahteraan kite2 semua.
Pura2 ngga tau aj dehhh... emank ngga tauu..suerrr ..bodo amat keepo2in koruptor... mereka kaya ane gini2 aj...
lawan trus koruptor jgn ampe mrk biasa merampas kesejahteraan kite2 semua.
HT sepi banget yak
takut juga nih
takut juga nih
yg penting pejwan
semoga kita semua terhindar dari tindakan2 korupsi
Hadeh ngeri juga ya.
Tapi masih bingung ,rata2 orang yg kena tangkap KPK masih bisa keluar sel atau rungan VIP.
Uang yg berbicara , bukab hukum yg berbicara -_-
Andai aja hukum mati berlaku di negara ini
Tapi masih bingung ,rata2 orang yg kena tangkap KPK masih bisa keluar sel atau rungan VIP.
Uang yg berbicara , bukab hukum yg berbicara -_-
Andai aja hukum mati berlaku di negara ini
Kudu ati" kalau mau ngelakuin apa"..
Beli gorengan bekas cemilan koruptor di anggep pidana pencucian uang nda
Beli gorengan bekas cemilan koruptor di anggep pidana pencucian uang nda
Wah mks info.ya nih. Harus lbh ht2
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar