Pages


Minggu, 03 Mei 2015

[RIP] Inikah Penyebab Gempa di Nepal?


  (www.kaskus.co.id)


Quote:Original Posted By razqa.com
Manusia, Tumbuhan, Binatang adalah alam.
ok kita bahas Binatang, meski dia gak punya pikiran , tapi menurut ane dia punya ikatan batin dengan sang penciptanya.

Binatang2 itu merasa tersiksa, sudah otomatis batin nya menjerit kepada sang penciptanya.
apakah sang pencipta nya diam saja ? tentu tidak !!

Jangan dibilang ini cocoklogi, karena KETIKA KITA BERBUAT BAIK KEPADA ALAM, MAKA ALAM PUN AKAN BERBUAT BAIK KEPADA KITA.



Quote:Tanpa mengurangi duka dan simpati kita untuk membantu korban gempa di Nepal, sudah seharusnya kita mengambil ibroh pelajaran dari setiap peristiwa.

Quote:


festival gadhimai. Festival pengorbanan hewan itu adalah upacara penyembelihan lebih tepatnya pembantaian hewan terbesar di dunia dengan tujuan untuk dipersembahkan kepada dewa-dewa yang masyarakat Nepal yakini. Upacara itu diadakan tiap 5 tahun sekali di Kuil Gadhimai, Dewi Kekuatan, di Bariyarpur, Nepal, yang berbatasan dengan India.

Saat upacara berlangsung, ada jutaan pemeluk agama Hindu mendatangi lokasi upacara untuk menyaksikan ritual yang dianggapnya sakral tersebut. Lebih dari 250.000 hewan dibariskan untuk dilakukan pembunuhan di upacara keagamaan Nepal. Hewan yang dikorbankan dalam ritual tersebut antara lain adalah kerbau, burung, dan kambing sebagai sesembahan untuk menyenangkan dewa-dewa dalam kepercayaan umat Hindu.

Festival itu diakhiri dengan ritual membunuh/membanti 5.000 kerbau di lapangan dekat kuil Gadhimai. Ritual ini memakan waktu 2 hari. Ironisnya, hewan-hewan yang dibanti tersebut tersebut dibunuh tidak untuk dikonsumsi, melainkan untuk dijadikan sesajen bagi dewa-dewa rakyat Nepal. Tampak dalam gambar, kerbau dibunuh secara sadis dengan cara dipotong lehernya (saat kerbau berdiri) hingga putus kepala dari tubuhnya.


Quote: Di anggap kejam



Menurut estimasi petugas, sekitar 10 ribu kerbau dan 150 ribu kambing dikorbankan kepada Gadhimai, yang dianggap Dewi Kekuatan, dalam sekali ritual. Festival Gadhimai, dilaksanakan lima tahun sekali.

Jumlah itu berkurang jauh dari festival terakhir yang dilakukan tahun 2009. Saat itu, hampir 20 ribu kerbau dan lebih dari 200 ribu kambing dikorbankan. Pengurangan jumlah, disebabkan protes dari kaum pembela hak-hak hewan.

"Kami melihat kekejaman dilakukan terhadap hewan," kata Pramada Shah, perwakilan Jaringan Kesejahteraan Hewan di Nepal. Sebab, lanjut Shah, tidak semua hewan yang dikorbankan langsung mati begitu saja.

Ada beberapa yang dibiarkan meregang nyawa. "Tidak semua binatang kepalanya diputus. Beberapa harus menunggu 40 menit untuk mati," ujar Shah lagi, prihatin.

Perlakuan terhadap binatang yang dikorbankan memang sedikit kejam. Mereka tidak hanya digorok dengan pisau besar, tetapi juga diseret dengan jarak jauh.

"Terkadang, saat sampai di arena festival mereka sudah setengah mati. Mereka dibiarkan tanpa makanan selama dua sampai tiga hari, sampai dibawa ke sini," ucap Shah melanjutkan penjelasannya.




Quote:

Dijadikan 'mainan'



Aktivis pencinta hewan mendatangi pengadilan di Nepal dan India untuk melaporkan pengorbanan berdarah itu. Bulan lalu, diputuskan itu tak dilarang, tapi ada aturan yang harus diikuti.

Selama ini, ada pihak yang menjadikan Festival Gadhimai 'mainan'. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri India, sekitar 90 ribu kerbau ilegal dikirim ke Nepal untuk festival, sepanjang September.

"Perbatasan wilayah tak bisa dikontrol, dan korupsi merajalela," ucap Shah. Lagipula, pihak berwajib juga menolak menghentikan ritual pengorbanan itu.

"Tidak bisa, ini berhubungan dengan budaya," kata Dulal, seorang petugas distrik. Bahkan ditambahkan Kushwaha, jika orang-orang dilarang melakukannya, mereka akan datang dan membunuh para petugas.

"Ini sesuatu yang berkaitan dengan kepercayaan dan keyakinan," tuturnya.

Namun aktivis percaya, perubahan bisa terjadi. Mereka mencatat, 40 persen perempuan di desa sudah menyatakan tak mau berkorban hewan dalam festival itu lagi.

Itu terjadi sejak tiga tahun lalu, Uttimlal Chaurasiya, aktivis dari Bariyarpur mempertontonkan video kekejaman terhadap hewan dalam Festival Gadhimai ke penduduk desa. Kepedulian pun meningkat.

"Seluruh produk kehidupan setara di mata dewa. Selain hewan, masih ada labu, kelapa, atau gula yang bisa dikorbankan," katanya mencoba memberi solusi.

Kushwaha yang juga sekretaris untuk Gadhimai Festival Management and Development Committee mengatakan, pihaknya bisa saja menghentikan festival. Asal, ada perintah dan aturan jelas dari pemerintah.



Quote: Mari Menghentikan pengorbanan hewan Gadhimai Festival Nepal pengorbanan hewan massal

Buat yang belum yakin dan ingin liat video festival gandhimai






for pict







harapan saya, dengan adanya thread ini bisa memberikan informasi kepada masyrakat luas akan kejamnya festival gandhimai yang telah Diabaikan oleh seluruh dunia, penanganan dan pembantaian hewan bertentangan dengan standar kesejahteraan hewan yang paling dasar. Siapapun di festival tersebut bisa membunuh binatang dengan cara apa pun yang mereka inginkan dan dengan alat yang mereka pilih. Banyak kerbau dibawa melintasi perbatasan dari India dan, jika mereka tidak meninggal selama transit, mereka dimasukkan ke dalam kandang sebelum festival dan tidak diberi makan atau minum selama beberapa hari, membuat mereka lemah dan kurang tahan terhadap pembunuh mereka .

bagi siapapun yang perduli dan ingin berjuang bersama - sama menghentikan kekejaman ini, barangkali bisa ikut berpartisipasi mendukung petisi di change.org. salah satu petisi menghentikan festival ini
Link Petisi  (www.change.org)


Sumber

di oleh dari berbagai sumber

sumber 1  (news.merahputih.com)

Sumber 2  (www.youtube.com)

Sumber 3  (www.cnnindonesia.com)

ngerii
ini kan siklus gempa 100 tahun sekali gan (kata di TV). Kalau gara2 festival itu, mestinya gempanya 5 tahun sekali dong....
mungkinkah hanya karena sebuah (katakanlah "karma") dari kerbau2 yg selama ini mereka siksa?
Mungkin tidak ada hubungan antara gempa dan penyiksaan hewan di nepal..tapi ane mendukung penghentian penyiksaan terhadap hewan. Kalau emang mau dibunuh harusnya dibunuh dengam cara yang baik...
festivalnya sungguh tidak manusiawi.
harusnya ini tak boleh di lakukan
jadi kayak azab gitu ya gan
tanpa di sangkut pautkan dengan gempa tersebut. ane sangat mendukung kalau festival ini dihentiikan
afgan abis
terlalu banyak hewan yang terbunuh sia sia
Si agan cocokmologi nih...

Jangan di sangkut pautkan antara bencana dengan kondisi sekitar.
plis, tolong, jangan campurkan bencana alam dengan ritual kepercayaan. hilang sudah empati kalian? di saat orang lain susah malah kalian hina serampangan...
Quote:Original Posted By nauseavomit
plis, tolong, jangan campurkan bencana alam dengan ritual kepercayaan. hilang sudah empati kalian? di saat orang lain susah malah kalian hina serampangan...


tanpa di sangkut pautkan, apakah agan peduli untuk mengakhiri festival tersebut?
cocokmologi

tapi lumayan lah buat hiburan
Tergantung kita mengaitkan itu semua..
Yg percaya gempa karna siklus 100 tahun monggo,yg percaya sama gempa karna kbiadapan mereka sama hewan ya monggo..
Sikapi dengan kepala dingin aja..
ngeri juga ya,sungguh tak punya peri kehewanan
=dopost=
serem gan
musibah gan.
Quote:Original Posted By ded.bou


tanpa di sangkut pautkan, apakah agan peduli untuk mengakhiri festival tersebut?


peduli dalam bentuk apa? apa relevansi saya (dan anda semua di sini) dalam mengakhiri festival keagamaan orang? anda peduli kalau ritual agama yang anda imani diutak atik orang lain? anda peduli praktek seal clubbing/penyiksaan anjing laut di kanada dan skandinavia?anda peduli festival menyula banteng di spanyol?

di sisi lain, sudahkan anda peduli dengan membantu korban gempa nepal, tanpa disangkutpautkan dengan ritual pembantaian binatang?
Via: Kaskus.co.id

1 komentar:

  1. jg bilang bencana g ada kaitan ny dg dosa,coba byangkan binatang d bantai,apa g dosa,jg kan d bantai,d adu jotoskn aja thu binatang,uda dosa,,,, lw orng mngrti akan hal ini pasti bsa mnyadri ny,,, bncana teguran dari tuhan,supaya qt g trus mnerus brbuat dosa,,,

    BalasHapus