Quote:
Jakarta -Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) akan kembali membiayai proyek Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta fase II untuk koridor Utara-Selatan.
Setelah mendukung pembiayaan koridor Utara-Selatan fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 kilometer (km), JICA kembali akan membiayai ruas lanjutan yakni Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 km namun dengan skema perjanjian tidak mengikat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bappenas, Sofyan Djalil di sela perayaan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2016, Jakarta Pusat, Minggu (17/4/2016).
"Kalau yang Selatan-Utara sampai Kampung Bandan itu akan tetap dengan Jepang lanjutan dari sekarang," tutur Sofyan.
Meski dibiayai Jepang, namun Pemprov DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta bisa bebas menentukan mitra dalam pembangunan dan penyediaan prasarana dan sarana kereta. Berbeda dengan fase I, pembangunan dan penyediaan prasarana dan sarana wajib memakai jasa atau produk Jepang.
"Engineering service digunakan dari uang tersebut (pinjaman Jepang), tapi kita bebas tenderkan siapa yang membangun. Nanti kompetisi siapa yang paling murah, karena banyak yang menguasai teknologi bawah tanah," ujar Sofyan.
Hal serupa juga akan dilakukan pada pengembangan MRT koridor Timur-Barat.
"West-East ini kita baru pinjam dana untuk engineering service itu sudah komit dengan Jepang, tapi ini sana yang tidak mengikat," jelasnya.
Sumber
Semoga cepat direalisasikan sebelum fase 1 selesai , tanggung jika harus menunggu fase 1 selesai terlebih dahulu
Jakarta -Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) akan kembali membiayai proyek Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta fase II untuk koridor Utara-Selatan.
Setelah mendukung pembiayaan koridor Utara-Selatan fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 kilometer (km), JICA kembali akan membiayai ruas lanjutan yakni Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 km namun dengan skema perjanjian tidak mengikat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bappenas, Sofyan Djalil di sela perayaan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2016, Jakarta Pusat, Minggu (17/4/2016).
"Kalau yang Selatan-Utara sampai Kampung Bandan itu akan tetap dengan Jepang lanjutan dari sekarang," tutur Sofyan.
Meski dibiayai Jepang, namun Pemprov DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta bisa bebas menentukan mitra dalam pembangunan dan penyediaan prasarana dan sarana kereta. Berbeda dengan fase I, pembangunan dan penyediaan prasarana dan sarana wajib memakai jasa atau produk Jepang.
"Engineering service digunakan dari uang tersebut (pinjaman Jepang), tapi kita bebas tenderkan siapa yang membangun. Nanti kompetisi siapa yang paling murah, karena banyak yang menguasai teknologi bawah tanah," ujar Sofyan.
Hal serupa juga akan dilakukan pada pengembangan MRT koridor Timur-Barat.
"West-East ini kita baru pinjam dana untuk engineering service itu sudah komit dengan Jepang, tapi ini sana yang tidak mengikat," jelasnya.
Sumber
Semoga cepat direalisasikan sebelum fase 1 selesai , tanggung jika harus menunggu fase 1 selesai terlebih dahulu
Perkembangan Proyek MRT Jakarta Fase I Capai 44,45%
Quote:
JAKARTA - Semenjak di-groundbreaking pada Oktober 2013, kini penyelesaian pekerjaan konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta secara keseluruhan telah mencapai sekira 44,45 persen.
Berdasarkan data per 31 Maret 2016 dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Jakarta, Rabu (13/4/2016), rincian secara garis besarnya untuk pekerjaan proyek pada struktur layang telah menyelesaikan 28,45 persen dan struktur bawah tanah sebesar 60,61 persen.
Akan tetapi, secara umum, pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain pekerjaan konstruksi area depo MRT, pekerjaan pembuatan fondasi kolom jalur dan kolom untuk stasiun layang, pekerjaan pembangunan struktur boks stasiun bawah tanah, serta pekerjaan pembuatan terowongan jalur bawah tanah.
Manajemen PT MRT Jakarta senantiasa memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar pembangunan proyek MRT berlangsung dengan baik dan lancar hingga dapat selesai dengan tepat waktu.
Sekadar informasi, PT MRT Jakarta memulai groundbreaking konstruksi pembangunan proyek MRT Jakarta di Dukuh Atas pada 10 Oktober 2013 oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Joko Widodo.
Terlebih lagi, pembangunan MRT Jakarta ini sudah didengungkan sejak 24 tahun yang lalu dan dinanti-nanti oleh masyarakat Jakarta.Sumber
__________________________________________________________________________________________________
Konsultan Asal Jepang Digandeng untuk Mengelola dan Merawat MRT Jakarta
Quote:
Jakarta -Perusahaan konsorsium konsultan asal Jepang, Japan International Consultants for Transportation Co., Ltd. Joint Venture (JIC-JV) digandeng oleh PT MRT Jakarta untuk membantu dalam proses operasi dan perawatan atau Operation & Maintenance Consulting Services (OMCS) pada proyek MRT Jakarta fase I koridor Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 kilometer (km).
"Kesepakatan ini dilakukan melalui penandatanganan kontrak dengan JIC-JV sebagai pemenang tender. Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami yang mewakili PT MRT Jakarta dan Takashi Yamazaki yang mewakili JIC-JV," tulis keterangan PT MRT Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Acara ini disaksikan oleh perwakilan dari Dewan Komisaris PT MRT Jakarta & perwakilan dari JICA, bertempat di kantor PT MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2016).
Sebagai informasi, JIC-JV merupakan Joint Venture (JV) dari Japan International Consultants for Transportation Co., Ltd. (JIC), Nippon Koei Co. Ltd. (NK), Oriental Consultants Global Co., Ltd. (OC Global), Padeco Co., Ltd. (PADECO) dan bekerjasama dengan East Japan Railway Company (JRE), Tokyo Metro Co., Ltd. (Tokyo Metro), PT Matra Rekayasa Internasional (MATRA), PT Dardela Yasa Guna (DARDELA), PT Perentjana Djaja (PD), dan PT Metro Transportama Consultant (MTC).
Nilai kontrak OMCS ini terdiri dalam 2 porsi mata uang, yaitu Yen dan Rupiah. Besar nilai kontrak untuk pekerjaan OMCS ini adalah sejumlah JPY 774.388.000 untuk porsi Yen dan untuk porsi Rupiah sejumlah Rp 47.774.678.793.
Penandatanganan kontrak OMCS ini, merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan proyek. Setelah ditandatanganinya kontrak untuk jasa konsultansi OMCS ini, tersisa 2 kontrak lagi yaitu mengenai pengembangan kawasan Dukuh Atas dan Engineering Services (E/S) Fase II (Bundaran HI-Wilayah Utara Jakarta) yang juga menggunakan dana pinjaman dari JICA. Dengan capaian ini, manajemen dapat berkonsentrasi untuk memastikan proyek berlangsung tepat waktu.
Setelah kontrak ditandatangani serta mendapatkan persetujuan dari JICA sebagai pemberi pinjaman, JIC-JV akan memulai masa layanan selama 42 bulan, atau 3,5 tahun dengan ruang lingkup sebagai berikut:
Mendampingi MRT Jakarta dalam menentukan strategi operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
Menyusun sistem operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
Membuat perencanaan operasi KA (Grafik Perjalanan Kereta Api)
Mempersiapkan regulasi, manual, dan SOP yang dibutuhkan untuk operasi dan pemeliharan MRT Jakarta
Merancang struktur organisasi dan kebutuhan personil untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
Mendampingi perekrutan personil untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
Merencanakan serta mengimplementasikan training untuk personil operasi dan pemeliharaan hingga mendapatkan sertifikasi dari DJKA
Membuat estimasi biaya operasi dan pemeliharaan
Mendampingi PT MRT Jakarta pada saat Testing & Commissioning dan Trial Run
Mendampingi selama 6 bulan pertama setelah operasi komersial dimulai
Sumber
__________________________________________________________________________________________________
PT MRT Jakarta dan JIC-JV teken Proyek Fase I Rp47,7 Miliar
Quote:
JAKARTA - Manajemen PT MRT Jakarta mengumumkan sekaligus melakukan penandatanganan kontrak dengan JIC-JV yang menjadi pemenang tender untuk konsultansi operation and maintenance consulting services (OMCS) proyek MRT Jakarta Fase I koridor Lebak Bulus – Bundaran HI.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Okezone, Jakarta, Rabu (13/4/2016), penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dan perwakilan JIC-JV Takashi Yamazaki, yang disaksikan oleh perwakilan dari Dewan Komisaris PT MRT Jakarta & perwakilan dari JICA, bertempat di kantor PT MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat.
Setelah ditandatanganinya kontrak untuk jasa konsultansi OMCS ini, maka tersisa dua kontrak lagi yaitu mengenai pengembangan kawasan Dukuh Atas dan Engineering Services (E/S) Fase II (Bundaran HI – Wilayah Utara Jakarta) yang juga menggunakan dana pinjaman dari JICA. Dengan adanya capaian ini, manajemen dapat berkonsentrasi guna memastikan proyek berlangsung tepat waktu.
Sementara itu, nilai kontrak OMCS ini terdiri dalam dua porsi mata uang, yaitu yen dan Rupiah. Adapun besar nilai kontrak pekerjaan OMCS ini masing-masing sesuai mata uang adalah sejumlah 774,388 juta yen dan Rp47.774.678.793.
Setelah kontrak ditandatangani serta mendapatkan persetujuan dari JICA sebagai pemberi pinjaman, JIC-JV akan memulai masa layanan selama 42 bulan, atau 3,5 tahun dengan ruang lingkup sebagai berikut:
1. Mendampingi MRT Jakarta dalam menentukan strategi operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
2. Menyusun sistem operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
3. Membuat perencanaan operasi KA (Grafik Perjalanan Kereta Api)
4. Mempersiapkan regulasi, manual, dan SOP yang dibutuhkan untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
5. Merancang struktur organisasi dan kebutuhan personil untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
6. Mendampingi perekrutan personil untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
7. Merencanakan serta mengimplementasikan training untuk personil operasi dan pemeliharaan hingga mendapatkan sertifikasi dari DJKA
8. Membuat estimasi biaya operasi dan pemeliharaan
9. Mendampingi PT MRT Jakarta pada saat testing dan commissioning serta trial run
10. Mendampingi selama enam bulan pertama setelah operasi komersial dimulai
Sekadar informasi, setelah diselesaikannya proses lelang yang dilakukan sejak Maret 2015 lalu untuk pengadaan konsultasi OMCS, terpilih Japan International Consultants for Transportation Co., Ltd. Joint Venture (JIC-JV) sebagai pemenang tender.
Sumber
__________________________________________________________________________________________________
Kontrak Proyek MRT Jakarta Fase I Masuk Tahap Baru
Quote:
Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT MRT Jakarta melakukan penandatanganan kontrak dengan JIC-JV sebagai pemenang tender untuk konsultasi Operation and Maintenance Consulting Services (OMCS) proyek MRT Jakarta fase I koridor Lebak Bulus-Bundaran HI.
Setelah penyelesaian proses lelang yang dilakukan sejak Maret 2015 untuk pengadaan konsultansi OMCS terpilih Japan International Consultans for Transportation Co, Ltd joint venture (JIC-JV) sebagai pemenang tender.
Penandatanganan kontrak itu dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mewakili PT MRT Jakarta dan Takashi Yamazaki mewakili JIC-JV dengan disaksikan oleh perwakilan dari dewan komisaris PT MRT Jakarta dan JICA. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Rabu (13/4/2016).
Nilai kontrak OMCS ini terdiri dari dua porsi mata uang yen dan rupiah. Nilai kontrak pekerjaan OMCS ini senilai 774.388.000 yen dan porsi rupiah sebesar Rp 47,77 miliar.
Setelah penandatanganan kontrak untuk jasa konsultansi OMCS ini tersisa dua kontrak lagi yaitu mengenai pengembangan kawasan Dukuh Atas dan engineering services (E/S) fase II (bundaran HI) yang juga menggunakan dana pinjaman dari JICA.
Dengan capaian ini, manajemen dapat berkonsentrasi untuk memastikan proyek berlangsung tepat waktu.
JIC-JV akan memulai masa layanan selama 42 bulan atau 3,5 tahun setelah kontrak ditandatangani serta mendapatkan persetujuan dari JICA sebagai pemberi pinjaman. Ada pun masa layanan itu melingkupi:
1. Mendampingi MRT Jakarta dalam menentukan strategi operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta.
2. Menyusun sistem operasi dan pemeliharan MRT Jakarta
3. Membuat perencanaan operasi kereta api (KA)
4. Mempersiapkan regulasi, manual dan SOP yang dibutuhkan untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
5. Merancang struktur organisasi dan kebutuhan personel untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
6. Mendampingi perekrutan personel untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
7. Merencanakan serta implementasikan pelatihan untuk personel operasi dan pemeliharaan hingga mendapatkan sertifikasi dar DJKA
8. Membuat estimasi biaya operasi dan pemeliharaan
9. Mendampingi PT MRT Jakarta pada saat testing dan commissioning dan trial run
10. Mendampingi selama enam bulan pertama setelah operasi komersial dimulai
Adapun JIC-JV ini merupakan joint venture (JV) dari Japan International Consultans for Transportation Co Ltd, Nippon Koei Co, Ltd, Oriental Consultans Global Co Ltd, Padeco Co Ltd, dan bekerja sama dengan East Japan Railway Company, Tokyo Metro Co.
Selain itu, ada PT Matra Rekayasa Internasional (Matra), PT Dardela Yasa Guna, PT Perentjana Djaja, dan PT Metro Transportama Consultant.
Penyelesaian pekerjaan konstruksi MRT Jakarta koridor Selatan-Utara fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI) secara keseluruhan telah mencapai 44,45 persen.
Sumber
__________________________________________________________________________________________________
BPJS Ketenagakerjaan Siap Dukung Ahok Biayai Proyek MRT dan LRT
Quote:
Jakarta -Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan siap bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk pembiayaan proyek infrastruktur seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).
BPJS Ketenagakerjaan siap menyerap surat utang atau obligasi yang diterbitkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Uang hasil penerbitan itu rencananya dipakai membiayai proyek MRT dan LRT di Jakarta.
Demikianlah diungkapkan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto di sela-sela acara penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada pengemudi Go-Jek di Kantor Pusat, Jakarta, Minggu (17/4/2016).
"Pemprov DKI Jakarta akan mengeluarkan sebuah obligasi untuk pembiayaan infrastruktur yang ada di Jakarta. Kami pendanaan tersebut tak perlu pinjam keluar negeri ataupun pinjam kemanapun. Cukup bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan," paparnya.
Seperti diketahui, PP Nomor 55/2015 tentang Perubahan PP Nomor 99/2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, memperluas wilayah investasi dari BPJS Ketenagakerjaan.
Ada 11 instrumen investasi bagi BPJS Ketenagakerjaan, yakni deposito berjangka, surat berharga negara baik diterbitkan pemerintah maupun Bank Indonesia, surat utang korporasi di bursa efek, saham, reksadana, efek beragun aset, dana investasi real estate, repurchase agreement, penyertaan langsung, serta tanah dan bangunan.
Untuk dapat berinvestasi di obligasi daerah, terdapat syarat yang harus dipenuhi. Misalnya, investasi maksimal setiap emiten paling besar 5% dari jumlah investasi dan seluruhnya paling banyak 50% dari jumlah investasi, serta obligasi tercatat dalam bursa efek dengan peringkat minimal A-.
Ini tidak hanya berlaku untuk DKI Jakarta, akan tetapi untuk seluruh daerah di Indonesia, termasuk untuk pemerintah pusat. Namun sebelum adanya pembiayaan, maka diharapkan adanya peningkatan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan baik pekerja formal maupun informal.
"Jadi ini tidak hanya dinikmati oleh para pekerja juga akan dinikmati oleh seluruh bangsa ini. Dengan dana terkumpul dari seluruh peserta ini, ini akan menjadi sumber pendanaan nasional yang bisa digunakan untuk membiayai pembangunan nasional dan mendorong perekonomian nasional," jelas Agus.
Sumber
Quote:
JAKARTA - Semenjak di-groundbreaking pada Oktober 2013, kini penyelesaian pekerjaan konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta secara keseluruhan telah mencapai sekira 44,45 persen.
Berdasarkan data per 31 Maret 2016 dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Jakarta, Rabu (13/4/2016), rincian secara garis besarnya untuk pekerjaan proyek pada struktur layang telah menyelesaikan 28,45 persen dan struktur bawah tanah sebesar 60,61 persen.
Akan tetapi, secara umum, pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain pekerjaan konstruksi area depo MRT, pekerjaan pembuatan fondasi kolom jalur dan kolom untuk stasiun layang, pekerjaan pembangunan struktur boks stasiun bawah tanah, serta pekerjaan pembuatan terowongan jalur bawah tanah.
Manajemen PT MRT Jakarta senantiasa memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar pembangunan proyek MRT berlangsung dengan baik dan lancar hingga dapat selesai dengan tepat waktu.
Sekadar informasi, PT MRT Jakarta memulai groundbreaking konstruksi pembangunan proyek MRT Jakarta di Dukuh Atas pada 10 Oktober 2013 oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Joko Widodo.
Terlebih lagi, pembangunan MRT Jakarta ini sudah didengungkan sejak 24 tahun yang lalu dan dinanti-nanti oleh masyarakat Jakarta.Sumber
__________________________________________________________________________________________________
Konsultan Asal Jepang Digandeng untuk Mengelola dan Merawat MRT Jakarta
Quote:
Jakarta -Perusahaan konsorsium konsultan asal Jepang, Japan International Consultants for Transportation Co., Ltd. Joint Venture (JIC-JV) digandeng oleh PT MRT Jakarta untuk membantu dalam proses operasi dan perawatan atau Operation & Maintenance Consulting Services (OMCS) pada proyek MRT Jakarta fase I koridor Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 kilometer (km).
"Kesepakatan ini dilakukan melalui penandatanganan kontrak dengan JIC-JV sebagai pemenang tender. Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami yang mewakili PT MRT Jakarta dan Takashi Yamazaki yang mewakili JIC-JV," tulis keterangan PT MRT Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Acara ini disaksikan oleh perwakilan dari Dewan Komisaris PT MRT Jakarta & perwakilan dari JICA, bertempat di kantor PT MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2016).
Sebagai informasi, JIC-JV merupakan Joint Venture (JV) dari Japan International Consultants for Transportation Co., Ltd. (JIC), Nippon Koei Co. Ltd. (NK), Oriental Consultants Global Co., Ltd. (OC Global), Padeco Co., Ltd. (PADECO) dan bekerjasama dengan East Japan Railway Company (JRE), Tokyo Metro Co., Ltd. (Tokyo Metro), PT Matra Rekayasa Internasional (MATRA), PT Dardela Yasa Guna (DARDELA), PT Perentjana Djaja (PD), dan PT Metro Transportama Consultant (MTC).
Nilai kontrak OMCS ini terdiri dalam 2 porsi mata uang, yaitu Yen dan Rupiah. Besar nilai kontrak untuk pekerjaan OMCS ini adalah sejumlah JPY 774.388.000 untuk porsi Yen dan untuk porsi Rupiah sejumlah Rp 47.774.678.793.
Penandatanganan kontrak OMCS ini, merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan proyek. Setelah ditandatanganinya kontrak untuk jasa konsultansi OMCS ini, tersisa 2 kontrak lagi yaitu mengenai pengembangan kawasan Dukuh Atas dan Engineering Services (E/S) Fase II (Bundaran HI-Wilayah Utara Jakarta) yang juga menggunakan dana pinjaman dari JICA. Dengan capaian ini, manajemen dapat berkonsentrasi untuk memastikan proyek berlangsung tepat waktu.
Setelah kontrak ditandatangani serta mendapatkan persetujuan dari JICA sebagai pemberi pinjaman, JIC-JV akan memulai masa layanan selama 42 bulan, atau 3,5 tahun dengan ruang lingkup sebagai berikut:
Mendampingi MRT Jakarta dalam menentukan strategi operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
Menyusun sistem operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
Membuat perencanaan operasi KA (Grafik Perjalanan Kereta Api)
Mempersiapkan regulasi, manual, dan SOP yang dibutuhkan untuk operasi dan pemeliharan MRT Jakarta
Merancang struktur organisasi dan kebutuhan personil untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
Mendampingi perekrutan personil untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
Merencanakan serta mengimplementasikan training untuk personil operasi dan pemeliharaan hingga mendapatkan sertifikasi dari DJKA
Membuat estimasi biaya operasi dan pemeliharaan
Mendampingi PT MRT Jakarta pada saat Testing & Commissioning dan Trial Run
Mendampingi selama 6 bulan pertama setelah operasi komersial dimulai
Sumber
__________________________________________________________________________________________________
PT MRT Jakarta dan JIC-JV teken Proyek Fase I Rp47,7 Miliar
Quote:
JAKARTA - Manajemen PT MRT Jakarta mengumumkan sekaligus melakukan penandatanganan kontrak dengan JIC-JV yang menjadi pemenang tender untuk konsultansi operation and maintenance consulting services (OMCS) proyek MRT Jakarta Fase I koridor Lebak Bulus – Bundaran HI.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Okezone, Jakarta, Rabu (13/4/2016), penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dan perwakilan JIC-JV Takashi Yamazaki, yang disaksikan oleh perwakilan dari Dewan Komisaris PT MRT Jakarta & perwakilan dari JICA, bertempat di kantor PT MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat.
Setelah ditandatanganinya kontrak untuk jasa konsultansi OMCS ini, maka tersisa dua kontrak lagi yaitu mengenai pengembangan kawasan Dukuh Atas dan Engineering Services (E/S) Fase II (Bundaran HI – Wilayah Utara Jakarta) yang juga menggunakan dana pinjaman dari JICA. Dengan adanya capaian ini, manajemen dapat berkonsentrasi guna memastikan proyek berlangsung tepat waktu.
Sementara itu, nilai kontrak OMCS ini terdiri dalam dua porsi mata uang, yaitu yen dan Rupiah. Adapun besar nilai kontrak pekerjaan OMCS ini masing-masing sesuai mata uang adalah sejumlah 774,388 juta yen dan Rp47.774.678.793.
Setelah kontrak ditandatangani serta mendapatkan persetujuan dari JICA sebagai pemberi pinjaman, JIC-JV akan memulai masa layanan selama 42 bulan, atau 3,5 tahun dengan ruang lingkup sebagai berikut:
1. Mendampingi MRT Jakarta dalam menentukan strategi operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
2. Menyusun sistem operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
3. Membuat perencanaan operasi KA (Grafik Perjalanan Kereta Api)
4. Mempersiapkan regulasi, manual, dan SOP yang dibutuhkan untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
5. Merancang struktur organisasi dan kebutuhan personil untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
6. Mendampingi perekrutan personil untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
7. Merencanakan serta mengimplementasikan training untuk personil operasi dan pemeliharaan hingga mendapatkan sertifikasi dari DJKA
8. Membuat estimasi biaya operasi dan pemeliharaan
9. Mendampingi PT MRT Jakarta pada saat testing dan commissioning serta trial run
10. Mendampingi selama enam bulan pertama setelah operasi komersial dimulai
Sekadar informasi, setelah diselesaikannya proses lelang yang dilakukan sejak Maret 2015 lalu untuk pengadaan konsultasi OMCS, terpilih Japan International Consultants for Transportation Co., Ltd. Joint Venture (JIC-JV) sebagai pemenang tender.
Sumber
__________________________________________________________________________________________________
Kontrak Proyek MRT Jakarta Fase I Masuk Tahap Baru
Quote:
Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT MRT Jakarta melakukan penandatanganan kontrak dengan JIC-JV sebagai pemenang tender untuk konsultasi Operation and Maintenance Consulting Services (OMCS) proyek MRT Jakarta fase I koridor Lebak Bulus-Bundaran HI.
Setelah penyelesaian proses lelang yang dilakukan sejak Maret 2015 untuk pengadaan konsultansi OMCS terpilih Japan International Consultans for Transportation Co, Ltd joint venture (JIC-JV) sebagai pemenang tender.
Penandatanganan kontrak itu dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mewakili PT MRT Jakarta dan Takashi Yamazaki mewakili JIC-JV dengan disaksikan oleh perwakilan dari dewan komisaris PT MRT Jakarta dan JICA. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Rabu (13/4/2016).
Nilai kontrak OMCS ini terdiri dari dua porsi mata uang yen dan rupiah. Nilai kontrak pekerjaan OMCS ini senilai 774.388.000 yen dan porsi rupiah sebesar Rp 47,77 miliar.
Setelah penandatanganan kontrak untuk jasa konsultansi OMCS ini tersisa dua kontrak lagi yaitu mengenai pengembangan kawasan Dukuh Atas dan engineering services (E/S) fase II (bundaran HI) yang juga menggunakan dana pinjaman dari JICA.
Dengan capaian ini, manajemen dapat berkonsentrasi untuk memastikan proyek berlangsung tepat waktu.
JIC-JV akan memulai masa layanan selama 42 bulan atau 3,5 tahun setelah kontrak ditandatangani serta mendapatkan persetujuan dari JICA sebagai pemberi pinjaman. Ada pun masa layanan itu melingkupi:
1. Mendampingi MRT Jakarta dalam menentukan strategi operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta.
2. Menyusun sistem operasi dan pemeliharan MRT Jakarta
3. Membuat perencanaan operasi kereta api (KA)
4. Mempersiapkan regulasi, manual dan SOP yang dibutuhkan untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
5. Merancang struktur organisasi dan kebutuhan personel untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
6. Mendampingi perekrutan personel untuk operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta
7. Merencanakan serta implementasikan pelatihan untuk personel operasi dan pemeliharaan hingga mendapatkan sertifikasi dar DJKA
8. Membuat estimasi biaya operasi dan pemeliharaan
9. Mendampingi PT MRT Jakarta pada saat testing dan commissioning dan trial run
10. Mendampingi selama enam bulan pertama setelah operasi komersial dimulai
Adapun JIC-JV ini merupakan joint venture (JV) dari Japan International Consultans for Transportation Co Ltd, Nippon Koei Co, Ltd, Oriental Consultans Global Co Ltd, Padeco Co Ltd, dan bekerja sama dengan East Japan Railway Company, Tokyo Metro Co.
Selain itu, ada PT Matra Rekayasa Internasional (Matra), PT Dardela Yasa Guna, PT Perentjana Djaja, dan PT Metro Transportama Consultant.
Penyelesaian pekerjaan konstruksi MRT Jakarta koridor Selatan-Utara fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI) secara keseluruhan telah mencapai 44,45 persen.
Sumber
__________________________________________________________________________________________________
BPJS Ketenagakerjaan Siap Dukung Ahok Biayai Proyek MRT dan LRT
Quote:
Jakarta -Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan siap bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk pembiayaan proyek infrastruktur seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).
BPJS Ketenagakerjaan siap menyerap surat utang atau obligasi yang diterbitkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Uang hasil penerbitan itu rencananya dipakai membiayai proyek MRT dan LRT di Jakarta.
Demikianlah diungkapkan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto di sela-sela acara penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada pengemudi Go-Jek di Kantor Pusat, Jakarta, Minggu (17/4/2016).
"Pemprov DKI Jakarta akan mengeluarkan sebuah obligasi untuk pembiayaan infrastruktur yang ada di Jakarta. Kami pendanaan tersebut tak perlu pinjam keluar negeri ataupun pinjam kemanapun. Cukup bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan," paparnya.
Seperti diketahui, PP Nomor 55/2015 tentang Perubahan PP Nomor 99/2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, memperluas wilayah investasi dari BPJS Ketenagakerjaan.
Ada 11 instrumen investasi bagi BPJS Ketenagakerjaan, yakni deposito berjangka, surat berharga negara baik diterbitkan pemerintah maupun Bank Indonesia, surat utang korporasi di bursa efek, saham, reksadana, efek beragun aset, dana investasi real estate, repurchase agreement, penyertaan langsung, serta tanah dan bangunan.
Untuk dapat berinvestasi di obligasi daerah, terdapat syarat yang harus dipenuhi. Misalnya, investasi maksimal setiap emiten paling besar 5% dari jumlah investasi dan seluruhnya paling banyak 50% dari jumlah investasi, serta obligasi tercatat dalam bursa efek dengan peringkat minimal A-.
Ini tidak hanya berlaku untuk DKI Jakarta, akan tetapi untuk seluruh daerah di Indonesia, termasuk untuk pemerintah pusat. Namun sebelum adanya pembiayaan, maka diharapkan adanya peningkatan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan baik pekerja formal maupun informal.
"Jadi ini tidak hanya dinikmati oleh para pekerja juga akan dinikmati oleh seluruh bangsa ini. Dengan dana terkumpul dari seluruh peserta ini, ini akan menjadi sumber pendanaan nasional yang bisa digunakan untuk membiayai pembangunan nasional dan mendorong perekonomian nasional," jelas Agus.
Sumber
Spoiler for Foto:
Quote:Proses pengeboran TBM Mustikabumi 1 di bawah Patung Selamat Datang
Quote:Breakthrough TBM Antareja 1 di Stasiun Istora
Quote:Proses Pembangunan Jalur Layang dan Stasiun
Sumber foto : Twitter MRTJakarta
Pertama baca kirain jepang beneran biayai MRT fase 2 taunya dalam bentuk pinjaman ya? Semoga ga ada halangan dan pas waktunya nanti selesai
ntaps prestasi jokowi-ahok
Quote:Original Posted By Nomi. ►
Pertama baca kirain jepang beneran biayai MRT fase 2 taunya dalam bentuk pinjaman ya? Semoga ga ada halangan dan pas waktunya nanti selesai
Iya gan dalam bentuk pinjaman cuman untuk fase 2 mitra kerja gak wajib gandeng jepang
Quote:Original Posted By kurt.cob41n ►
ntaps prestasi jokowi-ahok
MRT kan udah ada sejak jaman Suharto
Pertama baca kirain jepang beneran biayai MRT fase 2 taunya dalam bentuk pinjaman ya? Semoga ga ada halangan dan pas waktunya nanti selesai
Iya gan dalam bentuk pinjaman cuman untuk fase 2 mitra kerja gak wajib gandeng jepang
Quote:Original Posted By kurt.cob41n ►
ntaps prestasi jokowi-ahok
MRT kan udah ada sejak jaman Suharto
Mantaps, makin yahud dah nih ibukota..
Apakah ntar di anggap ini adalah kolonisasi jepang seperti yg di pikirkan beberapa nasbung dimari ?
Great job joko and ahok ...
Great job joko and ahok ...
Seneng gw kalo liat proyek MRT, kelihatan progresnya.
Nggak kayak pagar proyek monorel, bertahun2 isinya ga ada apa2 cuma buat kamuflase aja seolah2 jalan.
Nggak kayak pagar proyek monorel, bertahun2 isinya ga ada apa2 cuma buat kamuflase aja seolah2 jalan.
ini dh di audit bpk blm...
Quote:Original Posted By ngehemaniax ►
Apakah ntar di anggap ini adalah kolonisasi jepang seperti yg di pikirkan beberapa nasbung dimari ?
Great job joko and ahok ...
Kalo jepang mungkin banyak setuju
Quote:Original Posted By nofairytale ►
Seneng gw kalo liat proyek MRT, kelihatan progresnya.
Nggak kayak pagar proyek monorel, bertahun2 isinya ga ada apa2 cuma buat kamuflase aja seolah2 jalan.
Proyek pencitraan itu , tapi gantinya ada LRT kok
Apakah ntar di anggap ini adalah kolonisasi jepang seperti yg di pikirkan beberapa nasbung dimari ?
Great job joko and ahok ...
Kalo jepang mungkin banyak setuju
Quote:Original Posted By nofairytale ►
Seneng gw kalo liat proyek MRT, kelihatan progresnya.
Nggak kayak pagar proyek monorel, bertahun2 isinya ga ada apa2 cuma buat kamuflase aja seolah2 jalan.
Proyek pencitraan itu , tapi gantinya ada LRT kok
kalo trit tentang MRT eike jadi inget pakar kontruksi terowongan
*menunggu si naru muncul dan bikin trit ini jadi lucu
*menunggu si naru muncul dan bikin trit ini jadi lucu
terima kasih foke
udah kaya jaringan metro aja.
Kereeen, baru 44an % udah keliatan bentuknya
terus prestasi siapa nih?
terus prestasi siapa nih?
Quote:Original Posted By karyanakbangs4 ►
udah kaya jaringan metro aja.
Jaringan metro dimana gan
Quote:Original Posted By protein.tahu ►
Kereeen, baru 44an % udah keliatan bentuknya
terus prestasi siapa nih?
Ini bukan lomba gan pake prestasi segala
udah kaya jaringan metro aja.
Jaringan metro dimana gan
Quote:Original Posted By protein.tahu ►
Kereeen, baru 44an % udah keliatan bentuknya
terus prestasi siapa nih?
Ini bukan lomba gan pake prestasi segala
minta tolong BPK buat cek harga bor nya kali aja kemahalan
bpk biasa msuk awal proyek untuk priksa seblumnya.jika awal 2016 entr dipriksa bpk 2017.cuman yg memaki sumber APBN yh swasta kyknya gk
Cepet juga fase 1 udh 44%. semoga fase 2 dibangun sblm fase 1 kelar biar ga nunggu2an hehe
Harusnya org jkt bangga. Gubernurnya bener2 kerja. Dimana2 klihatan ada pembangunan. Semua dilakukan demi memajukan kemajuan kota yg dipimpinnya.bukannya diprotes sana sini.
Klo emg tdk suka dgn gayanya ya jgn dpilih lg. Tp ttp dukung selama beliau memimpin.
Via: Kaskus.co.id
Klo emg tdk suka dgn gayanya ya jgn dpilih lg. Tp ttp dukung selama beliau memimpin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar