Thx buat kaskus udah ngejadiin trit ane jd hot trit
NATAL dapet berkat jadi hot thread...
sayang, banyak yg share kok yg kasi cendol cuman satu gaaaan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Halo gan sis sekalian,
kali ini ane mau bahas tentang sesuatu yang penting bin gak penting sebenernya
apa itu? ENG ING ENG.. sesuai judul lah, judulnya aja e-Faktur masak mau bahas bakso berbahan baku borax atau papa minta saham
yap, e-Faktur.. Eitsssss, setelah ente baca e-Faktur ini jangan buru - buru ditutup dulu trus ganti thread lain, nyesel ente sekalian pasti baca dulu gan, minimal agan bisa tau apa itu e-Faktur, jadi waktu ditanyain kerja atau di kuliahan gak kudet kudet amat
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Index halaman
E-Fakturnya dihalaman ini
PPN di post berikutnya
SCANNER E-FAKTUR di post berikutnya lagi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Langsung aja yakkkkkk
Karena kalo njelasinnya secara formal ente bakal langsung cabut dari thread ane ini maka ane mau bahas dengan bahasa kaskus aja biar lebih enak dan gampang dimengerti (SEMOGAAAAA, kalo masih gak ngerti juga lebih baik ente bertanya pada rumput yang bergoyang sama kaya lagu bang Ebiet G. Ade).
Asal muasal e-Faktur dulu ya,
e-Faktur dilatar belakangi oleh tingkat kemalesan (becanda ya) dan kesulitan orang pajak dalam mengontrol penggelapan pajak di Indonesia (sad but that is true maaaaaaaaannnn…) siapa yang rela pajaknya di korupsi rame2, ingat Gayuz? Becandaan yang nggak lucu itu.. Oh itu Jayuz, bukan Gayuz disini pegawai pajak yang levelnya gak tinggi - tinggi amat tapi duitnya lebih banyak dari bos ane yang cari duit dengan cara yang jujur (kayanya -_- ). Siapa yang rela lah duitnya dikasi secara cuma - cuma ke orang - orang macem gituan, oleh karena itulah perusahaan beramai - ramai menggelapkan pajak mereka dengan berbagai macam jurus mulai dari jurus laporan keuangan fiktif, jurus double book, jurus pembelian fiktif, jurus kodok lompat, sampe jurus kunyuk lempar kacang juga dilakuin demi mengurangi nilai pajak yang harus mereka bayarkan ke negara. Dan jurus - jurus tersebut ternyata sukses (YESSSSSS berbahagialah yang ortunya pengusaha gedhe karena bisa dapet banyak duit dengan mengurangi pajak). Dengan mengurangi pajak yang dibayarkan ke negara tentu aja akan dapat menambah margin perusahaan dong, menambah margin artinya apa?
KAYAAAAAAAAAAAA —> YESS (papah senang, mamah senang, mamah muda juga senang )
Tapi itu sebelum negara api menyerang (kata penggemar Aang AVATAR), orang pajek tentu aja gak rela dong.
Simak pembicaraan Pengusaha ma Orang Pajek berikut :
P (Pengusaha) : “YESSSS kita kaya miiii, bayar pajak dikit jadi kita bisa punya duit banyak buat ke luar negri”
OP (Orang Pajak) : “Merekaaaaaaaaa (Pengusaha), tega - teganya tidak membayar pajak bagi negara” (Kalau diiklan sih gitu), trus si OP ngedeketin si P “Gan gan, ente sadar gak kalau tanpa pajak ente negara kita sekarat… sadar gan sadar..”
P : “Lahhhhhh, kan ane udah bayarrrrrrrrrr liat tuh laporan keuangan gue, selidiki noh sampe begadang nginep di kantor ane juga boleh”
OP : (ngecek ke kantor P trus sedih) “Iya nih kagak ada apa - apa, laporan ma pajaknya cocok”
P : “Hohohohohoho” (Ketawa sinis)
OP : (Merenung)
P : “Ngapain lu? kebelet boker? Meratapi nasib? “ (Sambil tetep ketawa sinis)
OP : “Tunggu pembalasanku, akan aku bongkar kebusukan kalian” (Sambil mimik hidung gatel ala pesinetron)
Seminggu kemudian si OP kembali sambil mempertontonkan sesuatu yang membuat P menangis…. Apa itu?
yapppp itulah asal muasal e-Faktur gan menurut versi ane (sebenernya ya nggak kaya gitu sih, tapi latar belakangnya kurang lebih seperti yang ane ceritain sebelum dialog)
Apa sih e-Faktur itu?
Jadi semua transaksi yang ada baik pembelian atau pun penjualan yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak (PKP) diwajibkan melaporkan datanya secara online ke aplikasi yang dinamakan e-faktur ini.
Dengan adanya e-Faktur ini diharapkan semua pihak diuntungkan seperti :
- Tidak adanya kecurangan yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak (PKP) karena semua laporan penjualan dan pembelian harus dilaporkan (NAHHH LOOOHHHH gimana caranya ngemplang pajek lagi kalo gini)
- Baik pembeli maupun penjual dapat diuntungkan dengan adanya validasi atas faktur pajak tersebut. Jadi antara bukti fisik dengan bukti secara digitalnya bisa dibandingkan (tiada dusta diantara kita katanya)
- e-Faktur ditanda tangani secara elektronik dalam bentuk online barcode sehingga tidak disyaratkan lagi untuk ditandatangani secara basah (Gak usah capek tanda tangan gan)
- Save the earth (GO GREEN) —> ini alesan ane aja sih, biar agak banyakan dikit keuntungannya.
Ternyata ada beginian dari kesaksian salah satu kaskuser
Quote:Original Posted By martino90 ►
hahaha ini kerjaan ane sehari" dan hampir setiap hari ...
ane kerja di beberapa kontraktor gan dan berarti ane pegang pajak beberapa perusahaan gan, , sedikit info aja nih ya ...
BELUM SEMUA KANTOR PEMERINTAH MENGGUNAKAN E-FAKTUR sampai SEKARANG !!! padahal kewajiban e-faktur , ini WAJIBNYA ya dari bulan JULI 2015 , setau ane gan .... dan sampai detik ini masih banyak yang terima faktur manual bahkan tanpa NOMOR SERI FAKTUR , dari E-nofa , mungkin agan TS tau E-nofa ... pokoknya sistem ini masih kacau , karena jujur ane ngerjain ini masih bnyk orang lain yang pake manual dan ya tau lah klo udah manual gitu berarti gak online , berarti ..... , simpulkan sendiri ...
klo boleh PAGE ONE ..
Trus kenapa harus pake faktur - fakturan segala, apalagi e-Faktur ?
Wahhhhh… ini kayanya pengetahuan yang ente harus tau, dan semua orang yang hidup dan ikut boker di negara ini juga harus tau (karena ane semula juga kagak tau)
Pertanyaan pertama dulu sebelum memulai :
Siapa yang membangun jalan raya?
a. Pak Jokowi
b. Papi Gue
c. Bantuan Amrik
Siapa yang bikin Rumah Sakit Umum Daerah?
a. Pak Jokowi lagi
b. Papi Gue
c. Gak tau siapa
Daaaaaaannnn.. semua jawaban untuk 2 pertanyaan diatas kalo ente jawab a b ato c ya jelas salah lah, karena kesemuanya dibangun dengan PAJAK kita, ya betul sekali lagi PAJAK kita… nah kemudian cara kita gimana bisa menentukan berapa pajak yang harus kita bayar ke negara?
Ada beberapa komponen pajak yang harus kita bayarkan ke negara :
Pajak kendaraan bermotor
Pajak Penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
Banyak, males ngetiknya
Lanjooot di post berikutnya ya tentang PPN
NATAL dapet berkat jadi hot thread...
sayang, banyak yg share kok yg kasi cendol cuman satu gaaaan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Halo gan sis sekalian,
kali ini ane mau bahas tentang sesuatu yang penting bin gak penting sebenernya
apa itu? ENG ING ENG.. sesuai judul lah, judulnya aja e-Faktur masak mau bahas bakso berbahan baku borax atau papa minta saham
yap, e-Faktur.. Eitsssss, setelah ente baca e-Faktur ini jangan buru - buru ditutup dulu trus ganti thread lain, nyesel ente sekalian pasti baca dulu gan, minimal agan bisa tau apa itu e-Faktur, jadi waktu ditanyain kerja atau di kuliahan gak kudet kudet amat
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Index halaman
E-Fakturnya dihalaman ini
PPN di post berikutnya
SCANNER E-FAKTUR di post berikutnya lagi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Langsung aja yakkkkkk
Karena kalo njelasinnya secara formal ente bakal langsung cabut dari thread ane ini maka ane mau bahas dengan bahasa kaskus aja biar lebih enak dan gampang dimengerti (SEMOGAAAAA, kalo masih gak ngerti juga lebih baik ente bertanya pada rumput yang bergoyang sama kaya lagu bang Ebiet G. Ade).
Asal muasal e-Faktur dulu ya,
Spoiler for "asal muasal e-faktur":
e-Faktur dilatar belakangi oleh tingkat kemalesan (becanda ya) dan kesulitan orang pajak dalam mengontrol penggelapan pajak di Indonesia (sad but that is true maaaaaaaaannnn…) siapa yang rela pajaknya di korupsi rame2, ingat Gayuz? Becandaan yang nggak lucu itu.. Oh itu Jayuz, bukan Gayuz disini pegawai pajak yang levelnya gak tinggi - tinggi amat tapi duitnya lebih banyak dari bos ane yang cari duit dengan cara yang jujur (kayanya -_- ). Siapa yang rela lah duitnya dikasi secara cuma - cuma ke orang - orang macem gituan, oleh karena itulah perusahaan beramai - ramai menggelapkan pajak mereka dengan berbagai macam jurus mulai dari jurus laporan keuangan fiktif, jurus double book, jurus pembelian fiktif, jurus kodok lompat, sampe jurus kunyuk lempar kacang juga dilakuin demi mengurangi nilai pajak yang harus mereka bayarkan ke negara. Dan jurus - jurus tersebut ternyata sukses (YESSSSSS berbahagialah yang ortunya pengusaha gedhe karena bisa dapet banyak duit dengan mengurangi pajak). Dengan mengurangi pajak yang dibayarkan ke negara tentu aja akan dapat menambah margin perusahaan dong, menambah margin artinya apa?
KAYAAAAAAAAAAAA —> YESS (papah senang, mamah senang, mamah muda juga senang )
Tapi itu sebelum negara api menyerang (kata penggemar Aang AVATAR), orang pajek tentu aja gak rela dong.
Simak pembicaraan Pengusaha ma Orang Pajek berikut :
Spoiler for "pembicaraan":
P (Pengusaha) : “YESSSS kita kaya miiii, bayar pajak dikit jadi kita bisa punya duit banyak buat ke luar negri”
OP (Orang Pajak) : “Merekaaaaaaaaa (Pengusaha), tega - teganya tidak membayar pajak bagi negara” (Kalau diiklan sih gitu), trus si OP ngedeketin si P “Gan gan, ente sadar gak kalau tanpa pajak ente negara kita sekarat… sadar gan sadar..”
P : “Lahhhhhh, kan ane udah bayarrrrrrrrrr liat tuh laporan keuangan gue, selidiki noh sampe begadang nginep di kantor ane juga boleh”
OP : (ngecek ke kantor P trus sedih) “Iya nih kagak ada apa - apa, laporan ma pajaknya cocok”
P : “Hohohohohoho” (Ketawa sinis)
OP : (Merenung)
P : “Ngapain lu? kebelet boker? Meratapi nasib? “ (Sambil tetep ketawa sinis)
OP : “Tunggu pembalasanku, akan aku bongkar kebusukan kalian” (Sambil mimik hidung gatel ala pesinetron)
Seminggu kemudian si OP kembali sambil mempertontonkan sesuatu yang membuat P menangis…. Apa itu?
yapppp itulah asal muasal e-Faktur gan menurut versi ane (sebenernya ya nggak kaya gitu sih, tapi latar belakangnya kurang lebih seperti yang ane ceritain sebelum dialog)
Apa sih e-Faktur itu?
Spoiler for "e-faktur":
Jadi semua transaksi yang ada baik pembelian atau pun penjualan yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak (PKP) diwajibkan melaporkan datanya secara online ke aplikasi yang dinamakan e-faktur ini.
Dengan adanya e-Faktur ini diharapkan semua pihak diuntungkan seperti :
Spoiler for "keuntungan e-faktur":
- Tidak adanya kecurangan yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak (PKP) karena semua laporan penjualan dan pembelian harus dilaporkan (NAHHH LOOOHHHH gimana caranya ngemplang pajek lagi kalo gini)
- Baik pembeli maupun penjual dapat diuntungkan dengan adanya validasi atas faktur pajak tersebut. Jadi antara bukti fisik dengan bukti secara digitalnya bisa dibandingkan (tiada dusta diantara kita katanya)
- e-Faktur ditanda tangani secara elektronik dalam bentuk online barcode sehingga tidak disyaratkan lagi untuk ditandatangani secara basah (Gak usah capek tanda tangan gan)
- Save the earth (GO GREEN) —> ini alesan ane aja sih, biar agak banyakan dikit keuntungannya.
Ternyata ada beginian dari kesaksian salah satu kaskuser
Quote:Original Posted By martino90 ►
hahaha ini kerjaan ane sehari" dan hampir setiap hari ...
ane kerja di beberapa kontraktor gan dan berarti ane pegang pajak beberapa perusahaan gan, , sedikit info aja nih ya ...
BELUM SEMUA KANTOR PEMERINTAH MENGGUNAKAN E-FAKTUR sampai SEKARANG !!! padahal kewajiban e-faktur , ini WAJIBNYA ya dari bulan JULI 2015 , setau ane gan .... dan sampai detik ini masih banyak yang terima faktur manual bahkan tanpa NOMOR SERI FAKTUR , dari E-nofa , mungkin agan TS tau E-nofa ... pokoknya sistem ini masih kacau , karena jujur ane ngerjain ini masih bnyk orang lain yang pake manual dan ya tau lah klo udah manual gitu berarti gak online , berarti ..... , simpulkan sendiri ...
klo boleh PAGE ONE ..
Trus kenapa harus pake faktur - fakturan segala, apalagi e-Faktur ?
Wahhhhh… ini kayanya pengetahuan yang ente harus tau, dan semua orang yang hidup dan ikut boker di negara ini juga harus tau (karena ane semula juga kagak tau)
Pertanyaan pertama dulu sebelum memulai :
Siapa yang membangun jalan raya?
a. Pak Jokowi
b. Papi Gue
c. Bantuan Amrik
Siapa yang bikin Rumah Sakit Umum Daerah?
a. Pak Jokowi lagi
b. Papi Gue
c. Gak tau siapa
Spoiler for "jawabannnnnyyyaaaa":
Daaaaaaannnn.. semua jawaban untuk 2 pertanyaan diatas kalo ente jawab a b ato c ya jelas salah lah, karena kesemuanya dibangun dengan PAJAK kita, ya betul sekali lagi PAJAK kita… nah kemudian cara kita gimana bisa menentukan berapa pajak yang harus kita bayar ke negara?
Ada beberapa komponen pajak yang harus kita bayarkan ke negara :
Pajak kendaraan bermotor
Pajak Penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
Banyak, males ngetiknya
Lanjooot di post berikutnya ya tentang PPN
Karena yang paling aneh dan ada hubungannya ma e-Faktur ini maka ane bahas yang Pajak Pertambahan Nilai aja.
Apa sih Pajak Pertambahan Nilai (PPN) itu?
Pernah nggak saat ente bayar makan direstoran yang agak gedhean di struknya ada tambahan pembayaran lebih 10%. Trus ente ngamuk - ngamuk minta duit ente dikembaliin karena ente bayar dilebihin 10%. nah disamping tulisan 10% itu ada tulisannya PPN. Nah itu yang namanya PPN atau Pajak Pertambahan Nilai, gampangnya 10% itu nanti yang kalau diitung - itung akan disetorkan ke negara (kalo dipikir enak juga ya, diem dapet duit haha) perhitungannya ane berikan nanti.
ada koreksi dari salah satu agan disini
Quote:Original Posted By ajuy49 ►
maaf gan, koreksi dikit (CMIIW)
untuk pajak yang dikenakan pada restoran bukan PPN, tapi Pajak Pembangunan (PB1).
Pajak Pembangunan ini masuk ke Pajak Daerah, sama seperti PBB P2 (Pedesaan dan Perkotaan) mulai per 1 Januari 2014, dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
PB1, PBB P2, PKB masuk Pajak Daerah yang dikelola masing-masing daerah.
Sedangkan Pajak Pusat yang dikelola oleh Direktorat Jendral Pajak terdiri dari:
1. Pajak Penghasilan (PPh)
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
4. Bea Materai
5. PBB P3 (Perkebunan, Perhutanan, Pertambangan)
Kalo ente bayar sesuatu dan kena PPN 10% itu artinya ente beli dipengusaha kena pajak (PKP) nah mulai dong ente mikir, wah enak banget kok kita yang disuruh bayar pajak ma dia, bukannya dia yang bayar pajak sendiri.
Ente salah besar gan… Soalnya, coba berpikir sedikit disini, pengusaha itu kan ya beli dari supplier juga dan dengan beli dari supplier maka dia akan menjadi customer juga kan? nah kalo dia jadi customer maka dia akan dikenai pajak PPN juga kan?
nangkep logikanya sampe disini?
Kalo dijabarkan dan diperhatikan baik - baik (diraba dilihat diterawang) ada dua tipe PPN disini :
1. Saat kita beli sesuatu (kita jadi customer orang lain) maka kita dikenai PPN (bayar lebih 10%)
2. Saat kita jual sesuatu (kita jadi supplier orang lain) maka kita menambahkan harga barang dengan PPN (dapat lebih 10%)
Nomor 1 itulah yang dinamakan PPN Masukan dan Nomor 2 itulah yang dinamakan PPN Keluaran.
Kemudian tiap akhir masa tahun pajak, PPN Masukan dan PPN Keluaran tersebut dijumlah selisihnya inilah yang harus kita setor ke negara (got the point??!!!)
Bila selisihnya besar PPN Keluaran dari PPN Masukan, berarti penjualan kita laris manis tanjung kimpul… Artinya bayar pajak dooongggg selisihnya
Bila selisihnya besar PPN Masukan dari PPN Keluaran, berarti kita sedang paceklik penjualan nih, tapi kita beli terus.. bisa jadi sampe sampe malah orang pajak yang kasi duit ke kita (jarang banget ini)
Nah sampailah kita kembali dimana e-Faktur ini berada.
e-Fakturlah yang mengontrol PPN masukan dan PPN keluaran ini. Dengan adanya e-Faktur ini negara bisa mengontrol semua keuangan yang dimiliki perusahaan (BAD NEWS bagi para pengemplang pajak).
nah e-Faktur ini kaya apa sih?
lihat skemanya disini
yah, ane tau ente gak bakalan buka itu link, karena selain membosankan juga terlalu teoritis bahasanya. Jadi biar gampangnya ane akan berikan inti sari dari program e-faktur itu.
Intinya adalah :
- Ente upload semua transaksi Faktur Keluaran ente
- Ente upload semua transaksi Faktur Masukan ente
- Udah
Betul gan, program e-Faktur sebetulnya cuman masalah upload faktur masukan sama faktur keluaran doang. Yang jadi problem adalah cara inputnya kedalam program e-Faktur itu sendiri. e- Faktur adalah program baru yang tidak ramah lingkungan (lingkungan ngemplang pajak) bukan maksud ane setiap error tidak ditampilkan dengan jelas, jadi ente harus menebak - nebak salahnya dimana. Jadi semua data penjualan ente harus diupload dalam format .csv kemudian nanti program e-Faktur akan melakukan validasi sehingga bisa masuk ke data mereka. Sound simple kan? tapi pada prakteknya, susah lhoh… soalnya ya itu tadi kalo error, gak jelas errornya dimana. Tapi seenggak - enggaknya, data penjualan kan bisa ente keluarin dari sistem ente. Tinggal export to excel edit - edit REBEEEEEEESSSSSSS eh BERESSSSSS…
masalahnya lagi, kalo faktur masukan gimana??? kan itu sistem lain, punya perusahaan lain dan kita cuman dikasi email fakturnya aja ato cetakannya aja. Tidak ada jalan lain gan.. harus input manual ke dalam excel.. Yup betull, semakin banyak ente beli semakin banyak pula data yang harus ente input ke dalam sistem (WHATTTTT??? MANUALLY??? BENERAN NIHHHHH) —> lebay aja sih gan, perasaan dari dulu juga input manual bisa. Nah tapi jangan berkecil hati dulu gan.. ternyata e-Faktur juga membawa berkah bagi kita sekalian, lihat ada apaan di faktur pajak elektronik ??
Nah udah liat kan ente ada apa?
a. Ada kertas bertulisakan nominal pembelian
b. Ada gambar kotak gak jelas yang dipanah merah
c. Ada pelaaaaaaangggiiii di bolaaaa matamuuuuu yang membuat lidahkuuuu jujur tak bergeraaaaaakkkk (nyanyi lagunya Jamrud)
yap betul gan, ada gambar kotak gak jelas yang dipanah merah yang disebut QR Code yang bisa digunakan untuk melakukan validasi terhadap faktur pajak tersebut. Nah usut punya usut, ternyata difaktur pajak ini terdapat informasi yang bisa didapatkan sehingga kita gak perlu lagi melakukan input manual kedalam excel.
Apa sih Pajak Pertambahan Nilai (PPN) itu?
Spoiler for "pengantar PPN":
Pernah nggak saat ente bayar makan direstoran yang agak gedhean di struknya ada tambahan pembayaran lebih 10%. Trus ente ngamuk - ngamuk minta duit ente dikembaliin karena ente bayar dilebihin 10%. nah disamping tulisan 10% itu ada tulisannya PPN. Nah itu yang namanya PPN atau Pajak Pertambahan Nilai, gampangnya 10% itu nanti yang kalau diitung - itung akan disetorkan ke negara (kalo dipikir enak juga ya, diem dapet duit haha) perhitungannya ane berikan nanti.
ada koreksi dari salah satu agan disini
Quote:Original Posted By ajuy49 ►
maaf gan, koreksi dikit (CMIIW)
untuk pajak yang dikenakan pada restoran bukan PPN, tapi Pajak Pembangunan (PB1).
Pajak Pembangunan ini masuk ke Pajak Daerah, sama seperti PBB P2 (Pedesaan dan Perkotaan) mulai per 1 Januari 2014, dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
PB1, PBB P2, PKB masuk Pajak Daerah yang dikelola masing-masing daerah.
Sedangkan Pajak Pusat yang dikelola oleh Direktorat Jendral Pajak terdiri dari:
1. Pajak Penghasilan (PPh)
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
4. Bea Materai
5. PBB P3 (Perkebunan, Perhutanan, Pertambangan)
Kalo ente bayar sesuatu dan kena PPN 10% itu artinya ente beli dipengusaha kena pajak (PKP) nah mulai dong ente mikir, wah enak banget kok kita yang disuruh bayar pajak ma dia, bukannya dia yang bayar pajak sendiri.
Ente salah besar gan… Soalnya, coba berpikir sedikit disini, pengusaha itu kan ya beli dari supplier juga dan dengan beli dari supplier maka dia akan menjadi customer juga kan? nah kalo dia jadi customer maka dia akan dikenai pajak PPN juga kan?
nangkep logikanya sampe disini?
Kalo dijabarkan dan diperhatikan baik - baik (diraba dilihat diterawang) ada dua tipe PPN disini :
Spoiler for "tipe PPN":
1. Saat kita beli sesuatu (kita jadi customer orang lain) maka kita dikenai PPN (bayar lebih 10%)
2. Saat kita jual sesuatu (kita jadi supplier orang lain) maka kita menambahkan harga barang dengan PPN (dapat lebih 10%)
Nomor 1 itulah yang dinamakan PPN Masukan dan Nomor 2 itulah yang dinamakan PPN Keluaran.
Kemudian tiap akhir masa tahun pajak, PPN Masukan dan PPN Keluaran tersebut dijumlah selisihnya inilah yang harus kita setor ke negara (got the point??!!!)
Bila selisihnya besar PPN Keluaran dari PPN Masukan, berarti penjualan kita laris manis tanjung kimpul… Artinya bayar pajak dooongggg selisihnya
Bila selisihnya besar PPN Masukan dari PPN Keluaran, berarti kita sedang paceklik penjualan nih, tapi kita beli terus.. bisa jadi sampe sampe malah orang pajak yang kasi duit ke kita (jarang banget ini)
Nah sampailah kita kembali dimana e-Faktur ini berada.
e-Fakturlah yang mengontrol PPN masukan dan PPN keluaran ini. Dengan adanya e-Faktur ini negara bisa mengontrol semua keuangan yang dimiliki perusahaan (BAD NEWS bagi para pengemplang pajak).
nah e-Faktur ini kaya apa sih?
lihat skemanya disini
Spoiler for "skema efaktur, ane yakin ente gak tonton":
yah, ane tau ente gak bakalan buka itu link, karena selain membosankan juga terlalu teoritis bahasanya. Jadi biar gampangnya ane akan berikan inti sari dari program e-faktur itu.
Intinya adalah :
Spoiler for "inti e-faktur":
- Ente upload semua transaksi Faktur Keluaran ente
- Ente upload semua transaksi Faktur Masukan ente
- Udah
Betul gan, program e-Faktur sebetulnya cuman masalah upload faktur masukan sama faktur keluaran doang. Yang jadi problem adalah cara inputnya kedalam program e-Faktur itu sendiri. e- Faktur adalah program baru yang tidak ramah lingkungan (lingkungan ngemplang pajak) bukan maksud ane setiap error tidak ditampilkan dengan jelas, jadi ente harus menebak - nebak salahnya dimana. Jadi semua data penjualan ente harus diupload dalam format .csv kemudian nanti program e-Faktur akan melakukan validasi sehingga bisa masuk ke data mereka. Sound simple kan? tapi pada prakteknya, susah lhoh… soalnya ya itu tadi kalo error, gak jelas errornya dimana. Tapi seenggak - enggaknya, data penjualan kan bisa ente keluarin dari sistem ente. Tinggal export to excel edit - edit REBEEEEEEESSSSSSS eh BERESSSSSS…
Spoiler for "masalah faktur masukan":
masalahnya lagi, kalo faktur masukan gimana??? kan itu sistem lain, punya perusahaan lain dan kita cuman dikasi email fakturnya aja ato cetakannya aja. Tidak ada jalan lain gan.. harus input manual ke dalam excel.. Yup betull, semakin banyak ente beli semakin banyak pula data yang harus ente input ke dalam sistem (WHATTTTT??? MANUALLY??? BENERAN NIHHHHH) —> lebay aja sih gan, perasaan dari dulu juga input manual bisa. Nah tapi jangan berkecil hati dulu gan.. ternyata e-Faktur juga membawa berkah bagi kita sekalian, lihat ada apaan di faktur pajak elektronik ??
Nah udah liat kan ente ada apa?
a. Ada kertas bertulisakan nominal pembelian
b. Ada gambar kotak gak jelas yang dipanah merah
c. Ada pelaaaaaaangggiiii di bolaaaa matamuuuuu yang membuat lidahkuuuu jujur tak bergeraaaaaakkkk (nyanyi lagunya Jamrud)
yap betul gan, ada gambar kotak gak jelas yang dipanah merah yang disebut QR Code yang bisa digunakan untuk melakukan validasi terhadap faktur pajak tersebut. Nah usut punya usut, ternyata difaktur pajak ini terdapat informasi yang bisa didapatkan sehingga kita gak perlu lagi melakukan input manual kedalam excel.
Setelah uangnya sampai dinegara, seterusnya pejabat negara pula yg ngorup
..
Mantap bener dah
..
Mantap bener dah
orang bijak taat bayar pajak
E-Faktur Scanner
Nah ini gan tools yang bisa digunakan untuk mempermudah problem di post#2 tadi...
daripada ente beli QR scanner yang 3 jutaan mending make handphone android aja...
download aplikasinya
Apaan lagi sih ini? Tenang gan, ini bukan aplikasi serem ataupun mengerikan,aplikasi ini namanya e-Faktur Scanner. Aplikasi penyelamat kita sekalian (LEBAAAAYYY)
tampilannya seperti ini
pilih menu barcode scanner, kemudian arahin ke QR code faktur pajak elektronik
bila berhasil tervalidasi maka tampilannya akan seperti ini
trus gimana export ke e-fakturnya gannn??? TENAAANG nih, caranya
pilih menu export, akan muncul tampilan berikut
pilih berdasarkan masa pajak
udah deh tinggal di ambil di storage/emulated/0 dengan nama exportdata.csv
dan diupload ke e-faktur
semoga bermanfaat ya
Ada tambahan excel dari agan ini
Quote:Original Posted By santo.lim ►
Just Share aja nih gan buat yang belum ada converter efaktur
ini sangat sederhana dan murni buatan sendiri pakai makro excell,
untuk menggunakannya enable dulu macro nya
Converter E-Faktur
Maklum masih newbie gan
Nah ini gan tools yang bisa digunakan untuk mempermudah problem di post#2 tadi...
daripada ente beli QR scanner yang 3 jutaan mending make handphone android aja...
download aplikasinya
Apaan lagi sih ini? Tenang gan, ini bukan aplikasi serem ataupun mengerikan,aplikasi ini namanya e-Faktur Scanner. Aplikasi penyelamat kita sekalian (LEBAAAAYYY)
tampilannya seperti ini
pilih menu barcode scanner, kemudian arahin ke QR code faktur pajak elektronik
bila berhasil tervalidasi maka tampilannya akan seperti ini
trus gimana export ke e-fakturnya gannn??? TENAAANG nih, caranya
pilih menu export, akan muncul tampilan berikut
pilih berdasarkan masa pajak
udah deh tinggal di ambil di storage/emulated/0 dengan nama exportdata.csv
dan diupload ke e-faktur
semoga bermanfaat ya
Ada tambahan excel dari agan ini
Quote:Original Posted By santo.lim ►
Just Share aja nih gan buat yang belum ada converter efaktur
ini sangat sederhana dan murni buatan sendiri pakai makro excell,
untuk menggunakannya enable dulu macro nya
Converter E-Faktur
Maklum masih newbie gan
buat jaga - jaga sundul dl
DAN AKHIRNYA DIKORUP TERUS DIPAKE JALAN JALAN DAN BELI MOBIL BANYAK BANYAK....
wkwkwk.. makin korup bakalan ntarnya...
psti ada oknum trntu yg mengambil keuntungan
intinya ngimpor data pajak masukan lebih simple daripada pajak keluaran di efaktur, formatnya itu lho
gue rajin bayar pajak,tapi duitnya dipake sama jayus
Quote:Original Posted By Ralgy ►
intinya ngimpor data pajak masukan lebih simple daripada pajak keluaran di efaktur, formatnya itu lho
betul banget gan hahaha
intinya ngimpor data pajak masukan lebih simple daripada pajak keluaran di efaktur, formatnya itu lho
betul banget gan hahaha
biar dept akunting n tax aja gan yg ngurusin, ane ga ngerti
Quote:Original Posted By nds51 ►
biar dept akunting n tax aja gan yg ngurusin, ane ga ngerti
nah, ente kasi tau ke bagian dept tax ma accounting gan..
biar mereka terbantu
biar dept akunting n tax aja gan yg ngurusin, ane ga ngerti
nah, ente kasi tau ke bagian dept tax ma accounting gan..
biar mereka terbantu
Quote:Original Posted By fadyz ►
nah, ente kasi tau ke bagian dept tax ma accounting gan..
biar mereka terbantu
siap gan,
nah, ente kasi tau ke bagian dept tax ma accounting gan..
biar mereka terbantu
siap gan,
gan, kok ane pas mau ngescan ga bisa mulu ya?
uda masuk kamera, cm keknya itu kaga berbentuk Scanner kameranya
ada solusi?
uda masuk kamera, cm keknya itu kaga berbentuk Scanner kameranya
ada solusi?
Quote:Original Posted By Sikolovsky ►
gan, kok ane pas mau ngescan ga bisa mulu ya?
uda masuk kamera, cm keknya itu kaga berbentuk Scanner kameranya
ada solusi?
bisa scan barcode nya pake hp gan, android punya biasanya
atau agan beli deh kamera khusus buat scan qr nya wk
gan, kok ane pas mau ngescan ga bisa mulu ya?
uda masuk kamera, cm keknya itu kaga berbentuk Scanner kameranya
ada solusi?
bisa scan barcode nya pake hp gan, android punya biasanya
atau agan beli deh kamera khusus buat scan qr nya wk
Quote:Original Posted By Sikolovsky ►
gan, kok ane pas mau ngescan ga bisa mulu ya?
uda masuk kamera, cm keknya itu kaga berbentuk Scanner kameranya
ada solusi?
tinggal kameranya diarahin ke barcodenya dalam posisi barcode pas ditengah layar
gan, kok ane pas mau ngescan ga bisa mulu ya?
uda masuk kamera, cm keknya itu kaga berbentuk Scanner kameranya
ada solusi?
tinggal kameranya diarahin ke barcodenya dalam posisi barcode pas ditengah layar
Quote:Original Posted By Ralgy ►
bisa scan barcode nya pake hp gan, android punya biasanya
atau agan beli deh kamera khusus buat scan qr nya wk
Sudah bisa gan, maklum biasa scan barcode di BBM ada scannernya di tengah2
Quote:Original Posted By fadyz ►
tinggal kameranya diarahin ke barcodenya dalam posisi barcode pas ditengah layar
sudah bisa gan, jadi harus agak menunggu juga, kirain ada frame scannernya di kamera kyk di BBM gitu gan
thanks
Via: Kaskus.co.id
bisa scan barcode nya pake hp gan, android punya biasanya
atau agan beli deh kamera khusus buat scan qr nya wk
Sudah bisa gan, maklum biasa scan barcode di BBM ada scannernya di tengah2
Quote:Original Posted By fadyz ►
tinggal kameranya diarahin ke barcodenya dalam posisi barcode pas ditengah layar
sudah bisa gan, jadi harus agak menunggu juga, kirain ada frame scannernya di kamera kyk di BBM gitu gan
thanks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar